NovelToon NovelToon

KISAH DUA DETEKTIF CANTIK

Kasus 01: SEKOLAH SEMINARI

Hai, guys!

Sebelum masuk ke cerita, perkenalkan nama kami adalah Dayana Allen dan Cecilia Abbey. Kami berdua adalah anak yang dibuang oleh orangtua kami di sebuah panti asuhan HOPE daerah New Jersey-Amerika.

Pada waktu ditemukan oleh Mrs.Calliope di depan pintu panti, ditubuh kami berdua ditemukan secarik kertas yang berisikan nama kami masing-masing dan tanggal kelahiran kami, yaitu pada tanggal 18 September 1979.

By the way, kami bukan kembar... Hanya tahun dan tanggal kelahiran kami saja yang sama tanpa disengaja. Mungkin kedua orangtua kami adalah bestie yang terpisah... hahahaha. Visual kami: Danaya Allen (17 tahun), tinggi 165 cm, rambut panjang bergelombang warna dark cokelat, warna mata biru terang, bentuk tubuh ideal... Sedangkan Cecillia Abbey (17tahun), tinggi 160 cm, rambut lurus sebahu warna pirang, warna mata hazel terang, bentuk tubuh ideal. Sifat kami berdua sedikit bar-bar, suka makan dan main saham online (BITCOIN). Walau bar-bar, kami bisa menempatkan diri... Walaupun kami yatim-piatu, tapi Mrs.Calliope selalu mengajarkan kami semua tata krama dalam makan dan berbicara di panti asuhan.

Oh iya, kami berdua suka dengan cerita DETEKTIF. Sejak kami bersahabat di usia belia, kami sudah sering membantu kepolisian New Jersey dalam memecahkan kasus-kasus yang tidak bisa mereka pecahkan. Berkat kecerdasan otak kami, kami akhirnya bisa membangun sebuah kantor agency kami sendiri. Tentu saja dibawah naungan Mr. Cyderyn Baycora dari NJSP (New Jersey State Police).

Untuk saat ini usia kami 17 tahun, setelah lulus dari sekolah kami langsung pindah ke sebuah apartemen untuk membuat Agency DC2 yang bergerak dalam bidang Penyelidikan kasus-kasus misteri dan yang tidak dapat terpecahkan oleh kepolisian. Kantor itu terletak di GreenWich Apartemen no:21-New Jersey.

Baiklah...baiklah... Perkenalan kita sampai di sini aja , oke? hehehe. Sekarang kita mulai dari kasus awal yang kami selesaikan di tahun 1996 ( anggap aja dari tahun segitu ya genk's karena kami mulai penyelidikan di.usia 17 tahun ). Untuk kelulusan kami memang sangat awal, karena kami yang meminta untuk dipercepat ( Lompat kelas istilah gaulnya ), bukan untuk kuliah karena otak kami terasa panas kalau soal pelajaran... Tapi agar kami bisa bebas bekerja dan mengumpulkan uang untuk masa depan kami. Jika kalian tanya kenapa kami gak cari orangtua kami, jawabannya adalah "Kami sudah ikhlas dan tidak butuh mereka yang membuang kami"... Kami hanya akan fokus bekerja, tanpa memikirkan latar belakang kami siapa.

Sekarang beneran nih, kami akan memulai ceritanya... hehehehe.

*VISUAL DAYANA & CECILIA*

Supaya kalian bisa membaca sambil.membayangkan... hehehehe.

...****************...

Kami sudah sering melihat kedatangan dan kepergian yang dramatis di dalam kehidupan kami. Tapi, gak ada kedatangan mendadak dan menakjubkan dari kehadiran Barayev Shaquille Rivery, MA, Ph.D, beserta gelar-gelar lain dibelakang namanya.

Perawakannya yang tinggi dan besar serta pembawaannya yang angkuh dan sangat bermartabat, membuatnya terlihat egois dan sombong.

"Braaak... Gubraaaak!"

Begitu dia masuk ke dalam apartemen kami, dia langsung menabrak meja dan tubuhnya jatuh terjerembab ke lantai. Ternyata dia pingsan... Tubuhnya itu jatuh ke atas permadani kulit harimau kami.

"What the hell??... F*ck! Ada apa dengannya, Cia?" ujar Danaya terlonjak kaget dari sofa.

"Kayanya dia pingsan karena kelelahan, Dany..." jawab Cecilia.

"Sh*t!!... Mana badannya gemuk banget... Gosah diangkat, Cia... Ambilin gue alkoh*l 99% di dalam lemari pakaian gue... Buruaan, isssh! Ntar nie orang lepas nyawa di sini malah berabe..." seru Danaya ke Cecilia.

"Iya...iya... Bawel amat... Kan kudu pake jalan kesananya, Dany!" sungut Cecilia sambil melangkah.

Danaya segera mengambil bantal sofa untuk menyanggah kepala Mr. Barayev. Danaya memperhatikan wajah Mr. Barayev dengan seksama... Wajahnya yang pucat pasi melukiskan adanya suatu masalah yang berat, ditambah dengan kantung matanya yang menghitam dan rambut-rambut yang tumbuh didagunya yang berlipat tidak dicukur.

Kerahnya berantakan dan bajunya kusut, menandakan bahwa dia telah melakukan perjalanan yang panjang dan melelahkan. Bentuk kepalanya bagus dengan rambut pendek yang berantakan. Seorang lelaki yang dilanda masalah, kini terkulai lemah dihadapan kami.

"Ketemu gak Cia botolnya?" teriak Danaya.

"Ada nih... Ada!" teriak.Cecilia sambil berlari membawa botol alkoh*l 99% itu.

Danaya langsung menuangkan alkoh*l itu di kapas dan menempelkan sebentar di hidung lelaki itu.

"Ini sich beneran dia kelelahan sama lapar, Dany... Mukanya pucat gitu... Anjay, gue sampai lupa ketawa tadi pas lihat dia ambruk... hahahahaha" ujar Cecilia tertawa sambil memeriksa nadi Mr. Barayev.

"Lihat nich, ada tiket kereta untuk pulang ke Ridge Field, bagian utara New Jersey... Sekarang masih jam 11 siang, dia pasti pergi dari sana pagi-pagi sekali..." ujar Danaya sambil mengulurkan sebuah tiket kereta yang dia temukan di saku jasnya.

"Ehhh... ehhh... Dia kayanya mau sadar tuh, Dany!" seru Cecillia heboh.

Kelopak mata Barayev bergetar... Kemudian mata itu terbuka memperlihatkan sepasang mata warna abu-abu yang kosong menatap kami. Tidak berapa lama kemudian, laki-laki itu berdiri dengan wajah memerah menahan malu.

"Maafkan keadaan saya yang lemah, Miss Dany dan Miss Cia... Saya terlalu lelah. Apakah saya bisa meminta segelas susu dan biskuit, Miss? Dengan itu, mungkin keadaan saya akan pulih dengan cepat... Maaf bila saya merepotkan..." ujar Mr. Barayev malu-malu.

"Bisa... Tunggu sebentar, Mr. Barayev..." ujar Cecillia sambil berjalan ke arah dapur.

Tidak lama kemudian, Cecillia kembali dengan segelas susu dan sepiring biskuit cokelat di tangannya.

"Silahkan, Mr. Barayev..." ujar Cecilia mempersilahkan.

"Terima kasih, Miss. Cia..."

"Sebelumnya, saya ingin mengatakan bahwa saya datang kesini sendirian, Miss. Dany. Saya datang sendiri untuk memastikan agar Miss. Dany dan Miss. Cia bersedia ikut kembali dengan saya. Saya khawatir jika sebuah e-mail saja tidak dapat meyakinkan kalian betapa mendesaknya kasus ini," ujar Mr. Barayev sambil meminum susunya.

"Baiklah... baiklah... Di saat anda sudah sehat nanti, Mr. Barayev," ujar Dayana menenangkan.

"Hah!... Saya tidak bisa membayangkan bagaimana bisa saya menjadi lemah begini? Saya sudah merasa jauh lebih baik sekarang, Miss. Dany. Saya berharap kalian bisa ikut saya ke Ridge Field dengan kereta selanjutnya," ujar Mr. Barayev dengan wajah memelas.

Dayana menggelengkan kepalanya...

"Maafkan kami, Mr. Barayev... Kami tidak bisa. Kami sedang sibuk mengurus kasus dokumen Brylee dan kasus pembunuhan Ainsworth akan masuk ke dalam persidangan. Untuk saat-saat ini, hanya kasus yang sangat penting saja yang dapat memanggil kami dari GreenWich," ujar Danaya tegas.

"Penting!... Sangat Penting!.. Kasus ini sangat penting, Miss. Dany!" seru Mr. Barayev sambil mengusap wajahnya frustasi.

"Apakah anda sudah mendengar tentang kasus penculikan putra tunggalnya Duke Ackerman?" tanya Mr. Barayev pada Danaya.

"Whaaattt?! Putra sang Menteri Kabinet?" seru Cecilia terkejut.

"Benar, Miss. Cia... Kami sudah mencoba berusaha untuk menyembunyikannya dari Publik, akan tetapi terdengar rumor di Globe kemarin malam. Saya kira kabarnya sudah sampai ke sini..." ujar Mr. Barayev menjelaskan.

"Wah...wah...wah! Ini berita yang sangat penting! Cia, coba cari tentang info silsilah keluarga si Menteri Kabinet... Buka ensiklopedia di laptop bagian 'A'..." ujar Danaya kepada Cecilia.

"Siap laksanakan, Kapten!" jawab Cecilia dengan tangan yang terampil diatas keyboard laptopnya.

Tidak berapa lama kemudian, Cecilia sudah mendapatkan hasilnya. Dia mendekat ke arah Danaya sambil meletakkan recorder untuk merekam pembicaraan mereka di atas meja.

"Maaf, Mr. Barayev... Kami harus merekam semua pembicaraan ini sekarang. Untuk dokumentasi kami di masa depan..." ujar Cecilia meminta izin kepada klien mereka.

"Ya, Miss. Cia... Silahkan," ujar Mr. Barayev mengizinkan

"Hmmm.... Bagaimana hasilnya, Cia..." tanya Danaya datar.

...****************...

*Jangan lupa tinggalkan COMMENT, RATE, GIFT, and SUBSCRIBE-nya Guy's. Support dari kalian adalah semangat untuk penulis Newbie kaya aku... Terima kasih 😁🙏💖

KRONOLOGI

"Ya, gue bacain yach... Ackerman adalah seorang Duke keenam, K.G... P.C... Lihatlah gelarnya,sampai menghabiskan setengah dari alfabet! Ckckck..." decak kagum Cecilia.

"Baron Nevada, Earl dari Montana--Ya ampyuun, lihatlah daftar itu! Letnan Bangsawan dari Edge Water sejak tahun 1900. Menikahi putri dari Sir Cheva Abrastham, yaitu Elora Abrastham pada tahun 1989. Mempunyai anak dan pewaris satu-satunya, yaitu Tuan Muda Almero. Dia juga memiliki pertambangan di Arizona dan Florída dengan luas sekitar 250.000 hektar. Alamatnya: Montana House Terrace, Gedung Ackerman-Edge Water, dan Kastil Hoboken-Florida. Pejabat tertinggi di Angkatan Laut pada tahun 1972 dan Kepala Sekretaris Negara untuk----.... Omg....Omg...Omg! Laki-laki ini adalah salah satu subjek terhebat di keluarga bertahta, Dany!!" ujar kagum Cecilia setelah membacakan semua data tentang Duke Ackerman.

"Hahahaha... Terhebat dan mungkin saja terkaya! Saya paham jika kalian sangat profesional dalam mengerjakan tugas penting, dan siap untuk bekerja keras demi menyelesaikan tugas itu sendiri. Jadi, saya harus menyampaikan jika Yang Mulia Duke sudah menitipkan cek sebesar $50.000 bagi orang yang dapat memberitahukan dimana anaknya berada, dan tambahan $10.000 lagi bagi yang dapat menemukan orang atau kelompok yang menculiknya," ujar Mr. Barayev kepada Danaya dan Cecilia menjelaskan.

"Widiiiiih! Money...money...money! Money in the air, Dany! Hahahahaha," seru Cecilia sambil terbahak.

"Tawaran yang sangat menggiurkan, Mr. Barayev. Sepertinya kita akan mendampingi Mr. Barayev kembali ke Utara New Jersey, Cia! Persiapkan dulu segala sesuatunya..." ujar Danaya memberi perintah Cecilia.

" Dan untuk anda, Mr. Barayev... Setelah anda menghabiskan susu dan biskuit itu, tolong ceritakan kronologi kejadiannya... Kapan dan bagaimana hal itu terjadi, lalu apa hubungan Mr. Barayev dengan sekolah seminari dekat Ridge Field sama masalah ini... Dan yang terakhir, kenapa anda baru menemui kami setelah tiga hari terjadinya peristiwa ini untuk meminta bantuan kami," ujar Danaya kepada Mr. Barayev datar.

"Baiklah...baiklah..."

Klien kami segera meminum segelas susu yang ada di meja dan memakan tiga keping biskuit yang tersedia. Setelah dia mengkonsumsi semuanya, matanya kembali cerah dan warna pipinya kembali merona dengan semangat membara untuk menjelaskan situasinya.

"Saya harus menginformasikan di awal jika sekolah seminari itu merupakan sekolah dasar, dan saya adalah pendiri sekaligus kepala sekolahnya. 'Shaquille Rivery on Horace' mungkin bisa menyegarkan nama saya dalam ingatan kalian. Seminari ini adalah sebuah sekolah dasar terbaik dan terpilih di Amerika ini. Mr. Dizon Alexander-Earl dari Alaska dan Mr. Osvaldo Allen, mereka semua telah mempercayakan putra-putra mereka kepada saya. Saya rasa, sekolah saya sudah mencapai titik puncak. Tiga minggu yang lalu, Duke Ackerman mengirimkan sekretarisnya, Mr. Leaman Adam ke seminari. Dengan sebuah pemberitahuan bahwa Tuan Muda Almero (10 tahun), putra dan pewaris tunggalnya akan berada di bawah naungan seminari ini. Yang tidak saya duga adalah peristiwa ini malah menjadi awal malapetaka dari hidup saya..." ujar Mr. Barayev menjelaskan.

"Kala itu awal semester musim panas, dia datang pada tanggal 1 Mei. Almero adalah seorang anak yang sangat mempesona dan cepat tanggap dalam mengikuti tata cara serta peraturan di sekolah kami. Saya akan memberitahu kalian, jika sepertinya Almero tidak bahagia di rumahnya. Sudah menjadi sebuah rahasia umum, jika kehidupan pernikahan Sang Duke tidak harmonis dan masalahnya berakhir dengan perpisahan. Mantan istrinya Sang Duke menempati sebuah rumah di California Selatan. Kejadian ini belum lama terjadi, dan Almero lebih condong kepada sang ibu. Almero merasa sangat sedih akan kepergian ibunya dari kediaman Ackerman. Alasan inilah yang menyebabkan Sang Duke mengirimnya ke sekolah saya. Dalam beberapa minggu, Almero terlihat bahagia dan sudah menganggap seminari saya sebagai rumahnya..." jelas Mr. Barayev kepada kami.

"Almero terakhir terlihat pada tanggal 11 kemarin, Senin malam atau malam Senin... Kamarnya berada di lantai dua. Kamar yang ditempati oleh Almero, melewati sebuah kamar yang lebih besar ditempati oleh dua orang murid di dalamnya. Kedua murid tersebut tidak mendengar atau melihat apapun, yang membuktikan bahwa Almero tidak melewati jalan tersebut. jendelanya terbuka dan di luarnya terdapat pohon ivy besar yang menjalar ke bawah. Kami sangat yakin jika itu merupakan jalan keluar yang paling memungkinkan," jelas Mr. Barayev sambil meminum susunya kembali.

"Silahkan dilanjut kembali, Mr. Barayev..."

"Ketidak-hadiran Almero baru diketahui pada hari Selasa jam tujuh pagi. Tempat tidurnya terlihat berantakan, dan dia pergi dengan mengenakan seragam lengkapnya. Tidak terlihat tanda-tanda orang yang memasuki kamarnya, jika memang ada yang masuk ke dalam kamarnya, suara tangisan atau penolakan sudah terdengar... Karena Ansell, murid yang paling tua di kamar bagian dalam, sangat mudah terbangun."

"Ketika berita menghilangnya Tuan Muda Almero terdengar, saya segera menelpon seluruh pengurus seminari, murid, guru, dan para pelayan. Setelah itu, kami baru tahu jika bukan Almero saja yang menghilang... Guru bahasa Jerman kami, Mr. Ewald juga menghilang. Kamar Mr. Ewald berhadapan langsung dengan kamar Almero... Kami sangat yakin bahwa Ewald pergi dengan cara menuruni pohon ivy tersebut, karena terlihat jejak kakinya di atas rumput. Sepedanya yang Ewald simpan di gudang kecil samping halaman berumput itu juga menghilang."

"Ewald Loye telah bekerja dengan saya selama dua tahun, dan dia mendapatkan referensi terbaik. Akan tetapi, Ewald itu seorang yang introvet... Ewald tidak begitu akrab dengan para guru dan murid-muridnya. Tidak ada jejak yang ditemukan dari kedua orang tersebut... Sekarang sudah hari Kamis, dan kami masih belum mendapat apa-apa dari hari Selasa."

"Penyelidikan dimulai dari kediaman Ackerman, karena letaknya hanya beberapa mil dari seminari. Kami memikirkan tentang kerinduan Almero terhadap rumah membuatnya kembali kepada ayahnya, tapi semuanya berakhir sia-sia... Kami tidak mendengar kabar apapun dari Sang Duke. Dengan semua kejadian ini, Sang Duke merasa sangat khawatir... Begitu pula saya. Kalian sudah melihat sendiri, bukan? Masalah ini telah menguras tenagaku..." ujar Mr. Barayev mengakhiri penjelasannya.

"Miss. Dany dan Miss. Cia, saya mohon dengan sangat bantuan kalian dalam masalah ini... Karena tidak ada kasus yang lebih berharga dalam hidup kalian, selain kasus mereka..." ujar Mr. Barayev dengan wajah memelas.

Danaya yang mendengarkan kronologi dari Mr. Barayev dengan seksama. Alisnya merapat dan berkerut, menunjukkan bahwa dia tidak perlu dipaksa untuk mencurahkan perhatiannya terhadap kasus yang rumit dan aneh ini. Lalu Danaya menuliskan satu atau dua hal dalam sebuah buku kecilnya.

"Anda sangat ceroboh, Mr. Barayev! Kenapa anda tidak mendatangi kami sebelumnya? Anda memulai investigasi ini dengan kecacatan yang serius... Semua ini tidak dapat dijelaskan secara gamblang, contohnya: pohon ivy itu dan rumputnya yang tidak dapat menyimpulkan apa-apa kepada seorang detektif handal!" ujar Danaya dengan suara tegas.

"Ya... Itu benar, Mr. Barayev!" seru Cecilia menambahkan.

"Kalian tidak bisa menyalahkan saya... Ini semua adalah keinginan Yang Mulia Duke Ackerman agar terhindar dari skandal publik. Dia sangat takut jika skandal di dalam keluarganya tersebar luas... Dia mempunyai trauma akan hal-hal seperti itu," ujar Mr. Barayev mengelak untuk di salahkan.

"Apakah investigasi resmi sudah dimulai?" tanya Danaya dan Cecilia bersamaan.

...****************...

*Visual Apartemen Danaya dan Cecilia*

*Ruang Tamu Apartemen

*Btw, yang mau follow silahkan, soalnya aku penulis baru di sini dan ini adalah novel pertama aku di sini... Support kalian adalah penyemangatku... Terima kasih 🙏

Jangan lupa tinggalkan COMMENT, RATE, GIFT, and SUBSCRIBE-nya Guy's. Support dari kalian adalah semangat untuk penulis Newbie kaya aku... Terima kasih 😁🙏💖

INVESTIGASI

"Ya, sudah dimulai... Hasilnya mengecewakan. Ada sebuah informasi mengenai seorang anak laki-laki dan seorang pemuda, yang terlihat meninggalkan stasiun tetangga menaiki kereta pagi. Baru kemarin kami mendapatkan kabar bahwa pasangan yang dikejar itu berada di Maryland, akan tetapi mereka sudah membuktikan bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan masalah yang ada. Karena saya kehilangan harapan dan kecewa setelah mendengarnya, maka saya datang dengan kereta pagi untuk menemui kalian," jawab Mr. Barayev menjelaskan.

"Saya menganggap investigasi lokal merasa lebih tenang jika ada petunjuk palsu untuk diikuti, benar begitu?" ujar Danaya dengan nada suara datar.

"Tidak benar... Mereka sudah meninggalkan semuanya," jawab Mr. Barayev.

"Ckckck... Berarti tiga hari ini terbuang sia-sia. Masalah ini tidak ditangani dengan baik," ujar Cecilia sambil berdecak kecewa.

"Ya... Saya merasa demikian dan saya mengakuinya..." ujar Mr. Barayev merasa bersalah.

"Seharusnya kasus ini sudah dalam situasi dan solusi terakhir. Saya akan merasa senang untuk mengamati dan menyelidiki kasus ini," ujar Danaya tenang.

"Apakah anda tahu hubungan antara Almero dengan guru bahasa Jerman anda?" tanya Danaya.

"Tidak... Tidak sama sekali," jawab Mr. Barayev.

"Apakah saat di dalam kelas Almero sering berkomunikasi dengan guru ini?" tanya Cecilia.

"Tidak... Setahu saya Ewald Loye tidak pernah berkomunikasi sama sekali dengan Almero..." jawab Mr. Barayev.

"Sungguh keadaan yang janggal... Apakah Almero mempunyai sepeda?" tanya Danaya.

"Tidak.."

"Apakah ada sepeda yang hilang?" sambung Cecilia.

"Tidak ada... Hanya sepeda Ewald Loye yang tidak ada," jawab Mr. Barayev.

"Apakah anda yakin?" tanya Danaya.

"Sangat yakin," jawab lugas Mr. Barayev.

"Nah loh!... Jadi, apakah anda berfikir bahwa guru bahasa Jerman ini menggendong Almero ditangannya malam-malam sambil mengayuh sepedanya gitu?" tanya Cecilia dengan wajah bingung.

"Tidak... Bukan seperti itu..." jawab Mr. Barayev.

"Lalu, teori seperti apa yang ada di dalam pikiran anda tentang hal ini?" tanya Danaya serius.

"Sepeda itu menjadi salah satu alat untuk mengecoh. Bisa saja sepeda itu disembunyikan di suatu tempat, lalu mereka menghilang dengan cara berjalan kaki..." jawab Mr. Barayev.

"Ooowh, seperti itu! Akan tetapi, mengecoh dengan cara seperti itu terlihat cukup absurd bukan? Apakah ada sepeda lain di gudang itu?" tanya Danaya sambil mencatat poin-poin yang menurutnya penting.

"Hmmm... Ada... Beberapa..." jawab Mr. Barayev.

"Bukankah seharusnya dia bisa menyembunyikan beberapa yang dibutuhkan untuk memberikan ide bahwa mereka menggunakan sepedanya untuk pergi?" ujar Danaya memberikan sebuah opini.

"Ya... Benar... Saya rasa bisa begitu...." jawab Mr. Barayev sambil berfikir.

"Tentu saja bisa! Teori mengecoh seperti itu tidak akan mungkin bisa berhasil. Akan tetapi, ini adalah sebuah titik awal yang mengagumkan dari sebuah investigasi. Biar bagaimanapun, sebuah sepeda tidak akan mungkin bisa dihancurkan atau disembunyikan. Satu pertanyaan lagi, Mr. Barayev... Apakah ada seseorang yang menelpon Almero untuk bertemu sehari sebelum dia menghilang?" ujar Danaya serius.

"Tidak ada..." jawab Mr. Barayev lugas.

"Apakah Almero menerima sebuah surat?" tanya Cecilia.

"Iya... Sebuah surat," jawab Mr. Barayev singkat.

"Dari siapa?" tanya Danaya.

"Dari Ayahnya," jawab Mr. Barayev.

"Apakah anda membuka surat itu?" tanya Cecilia.

"Tidak," jawab Mr. Barayev.

"Lalu, bagaimana anda mengetahui jika surat itu dari ayahnya?" tanya Danaya.

"Dari lambang yang ada di amplopnya, dan alamat yang ditulis dengan tulisan tangan kaku Sang Duke. Lagipula, Sang Duke sudah mengakui jika dia menulis surat itu," jawab Mr. Barayev menjelaskan.

"Hmmm... Begitu, ya... Lalu, kapan lagi dia menerima surat sebelum yang dia terima kemarin?" tanya Cecilia.

"Kemarin adalah yang pertama setelah beberapa lama dia tidak menerima surat," jawab Mr. Barayev.

"Apakah Almero pernah menerima surat dari California?" tanya Danaya serius.

"Tidak.... tidak pernah," jawab lugas Mr. Barayev.

"Anda pasti sudah paham inti dari pertanyaan-pertanyaan kami ini. Ini antara Almero dibawa paksa atau dia ingin pergi atas kemauannya sendiri. Dalam kasus ini, anda pasti mengharapkan suatu pengaruh dari luar yang memaksa Almero melakukan hal ini. Jika Almero tidak memiliki pengunjung, pengaruh tersebut bisa saja datang dari sebuah surat. Itulah alasannya kenapa saya mencari benang merahnya," ujar Danaya menjelaskan.

"Saya benar-benar khawatir tidak bisa membantu anda, Miss. Dany... Satu-satunya penulis surat yang saya ketahui adalah ayahnya," ujar Mr.Barayev.

"Ya...ya...ya... Yang menulis surat dihari anaknya menghilang. Apakah hubungan ayah dan anaknya harmonis?" tanya Cecilia skeptis.

"Yang Mulia Duke tidak.pernah bersahabat dengan siapapun. Dia sepenuhnya tenggelam dalam pertanyaan besar publik, dan dia tidak.pernah menunjukkan perasaannya. Akan tetapi, dia selalu menunjukkan kepada anaknya dengan caranya dia sendiri," jawab Mr. Barayev menjelaskan.

"Tapi Almero bersimpati kepada ibunya?" tanya Danaya.

"Iya..."

"Apakah Almero yang berkata seperti itu?" tanya Cecilia.

"Tidak..."

"Kalau begitu, Duke Ackerman yang mengatakan?" tanya Danaya.

"Ya Tuhan, bukan..." jawab Mr. Barayev frustasi.

"Lalu, bagaimana anda bisa mengetahuinya?" tanya Cecilia curiga.

"Saya berbicara secara pribadi dengan sekretaris Sang Duke, Mr. Leaman Adam. Dia yang memberitahu saya informasi mengenai perasaan Tuan Muda Almero," jawab Mr. Barayev akhirnya.

"Ooowh, ternyata begitu toh! Baiklah... baiklah... Mengenai surat terakhir dari Duke Ackerman, apakah surat itu ditemukan setelah Almero menghilang?" tanya Danaya.

"Tidak Miss. Dany, Almero membawa surat itu bersamanya.... Miss. Dany dan Miss. Cia, sepertinya sudah waktunya bagi kita untuk meninggalkan GreenWich," ujar Mr. Barayev mengingatkan.

"Baiklah... Saya akan menyiapkan mobil dulu. Dalam lima belas menit, saya akan bergabung dengan kalian," ujar Cecilia yang langsung bangkit dari duduknya untuk memanaskan mobil.

"Satu lagi, Mr. Barayev... Jika anda ingin.mengirimkan sebuah telegram ke sana, biarkan orang-orang berfikir bahwa permasalahannya masih disekitar Maryland, atau dimana saja yang bisa mengalihkan perhatian mereka. Untuk sementara, kami.akan melakukan penyelidikan diam-diam di sekitar sekolah anda. Mungkin saja jejaknya belum begitu banyak yang hilang, sehingga detektif handal seperti kami berdua bisa mendapatkan bukti-buktinya..." ujar Danaya sebelum melakukan perjalanannya.

"Hmmm... Baiklah... Saya mengerti, Miss. Dany!" jawab Mr. Barayev lugas.

...****************...

*Visual Seminari Shaquille Rivery on Horace*

Pada sore hari yang dingin itu, kami sudah berada di pedesaan Burlington... Dimana terletak sekolah seminari Mr. Barayev yang terkenal itu. Kami tiba menjelang malam. Danaya meletakkan sebuah kartu nama di meja gedung itu. Seorang kepala pelayan membisikkan sesuatu kepada majikannya, dan tidak lama kemudian dia berpaling ke arah kami dengan wajah yang terlihat kesal... Kami bisa melihat dari setiap gerakan tubuhnya yang berat... hehehehe.

"Sang Duke ada... Mr. Ackerman dan Mr. Adam ada di ruang kerjanya. Mari Miss, saya akan memperkenalkan kalian," ujar Mr. Barayev kepada kami.

...****************...

*Jangan lupa COMMENT, SUBSCRIBE, dan FREE GIFT ya guy's... itu semua akan sangat membantu aku untuk semangat menulis 🤗💖🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!