" Light Dragon Fist, Hiaahhh." Teriak Satyra dalam semesta kehampaan dengan Lantang sembari memberikan Tinjuan kearah muka pria bertopeng.
" Bhakkk." suara hantaman tinju Satyra tepat mengenai topeng pria tersebut dan pria itu pun terpental cukup keras
" Aarrghh." teriak pria itu yang terpental sembari memegangi topengnya.
" tak kusangka Mandogarian akan sekuat ini, Mandogarian yang berhasil membangkitkan kekuatan Ashura... , sungguh luar biasa bahkan kekuatannya sudah jauh diatas dewa Gin." gumam pria tersebut dalam hatinya sembari berhasil menghentikan tubuhnya yang terpental karena Tinjuan Satyra.
" ternyata.. , Mandogarian dan Khodshuga adalah keturunan dari Ashura ya? menarik." gumam pria lain yang memiliki rupa yang sangat mirip dengan Satyra sembari tersenyum jahat.
lalu pria itu lanjut berkata dalam hatinya. "Tyra jika kau mampu sekuat itu tentu aku juga akan sekuat itu, karena saat ini kita adalah 2 entitas yang sama persis."
lalu pria bertopeng itu pun berkata. "Mandogarian sungguh luar biasa dapat menekan ku sampai seperti ini tapi seranganmu itu tak cukup untuk... , UGHH." tak sempat menyelesaikan kata-katanya pria bertopeng itu pun memelototkan matanya di balik topeng dan tampak terlihat kaget saat mengetahui jika topengnya retak secara perlahan dan kemudian menyebar sampai ke seluruh topengnya.
" Krakk... krakkkrakkk... Kraackk." suara topeng yang retak.
" Prakk." Suara topeng yang pecah
lalu seluruh orang yang berada di semesta kehampaan itu pun tampak Shock dengan memelototkan mata mereka serta menunjukkan ekspresi tidak percaya. mereka terkejut saat topeng itu pecah dan jatuh ke dalam dimensi kehampaan lalu menunjukkan wajah yang selama ini membuat mereka penasaran.
dari beberapa orang itu nampak Diny lah yang paling terkejut hingga meneteskan air matanya menunjukkan raut wajahnya penuh kesedihan.
" Kau...., tak mungkin..., Kenapa?." tanya Satyra dengan terkejut kepada pria misterius yang telah terbuka topengnya tersebut.
lalu pria misterius itu menjawab. "sudah aku katakan apa yang ada di balik topeng ku bukanlah hal yang penting, yang terpenting adalah ambisi dan arti makna dari topeng itu."
" Apa maksudmu?." tanya Satyra yang nampak kebingungan saat mendengar perkataan dari pria misterius tersebut.
dengan menghela nafas pria itu menjawab. "Kedamaian sejati hanya didapat saat kita telah terlepas dari kehidupan ruang dan waktu ini, aku hanya ingin semua Makhluk Hidup merasakan arti dari kedamaian dengan memasuki alam Surgawi setelah aku menebus dosa mereka."
" Sialan, ucapanmu terlalu bertele - tele, apa yang kau inginkan?." Sahut Merick yang tampak kesal dengan nada Tinggi.
Lalu Diny menegur Merick. "Merick, tenanglah..."
Satyra dengan sedikit tenang pun berkata.
"Kenapa kau ingin membuat semua Makhluk memasuki alam Surgawi?, Haruskah dengan menghapus seluruh bentuk kehidupan agar mencapai kedamaian itu?."
Pria Misterius itu menjawab.
"Haha..., HAHAHA..., Tyra apakah kau itu bodoh atau terlalu naif? bukankah semuanya sudah jelas dengan apa yang aku rencanakan?."
"Hanya dengan lenyapnya seluruh bentuk kehidupan di semesta ruang dan waktu, maka seluruh dosa Makhluk hidup juga akan di hilangkan!."
"Tentu saja aku akan melenyapkan seluruh Makhluk Hidup di seluruh alam semesta ini dan menebus dosa - dosa mereka beserta kalian! walaupun aku harus menanggung dosa itu, asal kedamaian itu terwujud aku tidak peduli Tyra...."
semua orang yang mendengar tujuan asli dari pria misterius tersebut langsung merenung dan tampak sedikit putus asa.
Diny yang semakin sedih mendengar pernyataan tersebut sontak bertanya.
" Kenapa? kenapa kau harus melakukan semua ini?." tanya Diny sambil menangis.
mendengar pertanyaan Diny sorot mata pria misterius tersebut langsung mengarah ke Diny, tampak Raut wajahnya yang penuh kebencian lalu pria misterius itu pun berkata.
" Kenapa? haha Kenapa ya?? KENAPA AKU MELAKUKAN INI KAU BERTANYA?....." Ucap pria misterius tersebut
" Setelah semua yang kau lakukan kau masih bertanya kenapa? HAHAHA.....," lanjut kata Pria itu.
lalu pria misterius itu tampak melihat kearah atas sembari berkata. "Karenamu aku telah kehilangannya! satu-satunya cahaya yang akan menjadi lampu dalam hidupku kini telah tiada."
"Dunia ini telah merenggut segalanya dariku, bahkan juga harapan terakhirku kini telah tiada, kini dia tak lagi di sisiku, semua telah sirna dan dia tak akan pernah kembali lagi untuk menerangi hari-hariku." lanjut pria tersebut.
beberapa orang termasuk Diny dan Satyra tampak merenung sejenak namun tidak dengan Merick dan Vergyl dengan raut wajah kaku yang tampak kesal.
Setelah diam sejenak Satyra langsung menatap wajah pria misterius tersebut dan bertanya.
"Jadi kau akan membuat kami semua disini memikul tanggung jawab alam semesta?."
lalu Pria Misterius itu pun menjawab. "Tidak, tentu saja aku yang akan menanggung dosa-dosa kalian."
lalu pria.itu tampak mengulurkan tangannya pada Satyra dan berkata.
"Tyra bergabunglah denganku, kau sama seperti ku yang sudah merasakan banyak rasa sakit, tak perlu lagi merasakan penderitaan setelah rencana penebusan dosa ini selesai, kau akan bahagia bersama orang-orang yang telah pergi darimu di alam surgawi."
secara perlahan Satyra menghampiri dan mengulurkan tangannya pada pria misterius itu, lalu ia berkata.
"Tidak, bukan kau yang akan menebus dosa kami, Tapi....."
Sesaat Satyra pun mengarahkan serangan ke arah pria misterius itu dan berkata. "Kami lah yang akan menarik tanganmu yang sudah terlalu jauh tenggelam dalam kegelapan itu!."
Lalu Vergyl pun berpindah kearah belakang pria misterius itu sembari mengulurkan tangannya yang tampak akan memberikan serangan seperti Satyra.
"Oh jadi begitu, 2 orang ras Mandogarian yang berhasil membangkitkan kekuatan Ashura akan bekerja sama untuk menghentikan ku?." Ucap Pria misterius itu dengan nada rendah itu.
"Tapi...." lanjut ucapan pria misterius itu
"Dooommmmm." tampak dua serangan dari Satya dan Vergyl yang meledak kearah pria misterius itu sebelum ia sempat menyelesaikan perkataannya.
asap dari ledakan itu pun perlahan menghilang, Satyra dan Vergyl tampak mengusutkan keningnya. ternyata pria misterius itu tidak terkena dampak yang fatal bahkan ia masih berdiri tegap setelah menerima serangan dari kedua orang itu.
"Sialan, sepertinya tidak akan mudah menghentikannya." Ucap Vergyl
Pria misterius yang awalnya menghadap kebawah kakinya tiba-tiba mengarahkan pandangannya kearah wanita bernama Karyn.
"Karyn, bukankah kau juga memiliki dendam pada Mandogarian? lucu sekali kini kau memilih bertarung bersama mereka." ucap pria misterius itu pada Karyn.
lalu Karyn menjawab. "Aku yakin jika semua yang telah terjadi hanyalah ulah para the Dark Hord pada 5 tahun lalu, bersama mereka jalan hidupku tak lagi gelap, lagi pula aku yakin jika ayahku lebih berharap aku seperti ini."
mendengar pernyataan Karyn, pria misterius itu pun berkata.
" Hahaha baiklah yang kau katakan itu memang benar, tapi...."
pria misterius melanjutkan. "Hal yang harus kau ketahui..., jika sosok yang benar-benar melakukan pembantaian pada keluargamu saat itu benar-benar adalah......"
timeline kembali pada 7 Tahun sebelum peristiwa tersebut....
Tahun ajaran baru sudah dimulai, waktu dimana ada Mahasiswa baru yang memasuki perkuliahan ,lulus mata kuliah, dan juga lulus perkuliahan menjadi tentara atau pun sarjana. Didalam Universitas Kaiha di kota Keigo, Satyra saat itu melangkahkan Kakinya Di kampus tersebut melihat ramainya suasana baru didalam Universitas dan tampak banyak Mahasiswa baru serta mahasiswa semester tua yang sedang berjalan menuju kampus.
Satyra adalah Remaja laki – laki berusia 18 Tahun yang baru masuk Universitas memiliki paras agak kurus, sedikit kekar, memiliki tinggi 175 cm dan agak tampan dia adalah seorang Ras Mandogarian.
Dia masuk di kelas C duduk di sebelah mahasiswa lain Bernama Alfa, Alfa memiliki paras badan sedikit berisi berkacamata terlihat ceria dan Ras Manusia murni
“yo kawan baru, gua Alfa, semoga kita lulus bareng ya bos 4 tahun kedepan." Sapa Alfa kepada Satyra.
Namaku Satyra, tapi temanku SMA biasa memanggilku Tyra, Semoga bareng terus ya bro” Jawab Satyra ke Alfa.
“Woi Men, ngobrol sendiri Kalian, ajakin aku dong." Sahut Kenny
“Iya nih masa temenan berdua doang mana asik." Jawab Gerdy teman sebangku Kenny
Kenny dan Gerdy memiliki paras seperti remaja laki – laki pada umumnya tinggi mereka tidak lebih dari 175cm dan mereka berdua seorang Mandogarian.
Untuk membedakan seorang Mandogarian dan Manusia tidak ada spesifik khusus karena mereka Tampak mirip tapi para Mandogarian bisa merasakan Energi tiap tiap makhluk Hidup yang ada disekitarnya, mereka biasa menyebutnya Hikari.
Tak sulit untuk Mandogarian membedakan Rasnya dan Ras Manusia sehingga wajar jika manusia menanyakan ras Ketika sedang merasakan tekanan Hikari dari Mandogarian karena Mandogarian memiliki Hikari 3 sampai 5 kalli lebih kuat dari manusia pada umumnya, Tapi tak jarang juga Manusia yang memiliki Hikari yang setara dengan Mandogarian.
Ketika jam istirahat ke 4 orang itu sudah berada di kantin sembari mengobrol
“oi Tyra sana pesan makanan atau jajanan, masa kekantin bengong mulu.” ucap Alfa kepada Satyra
“eh iya, kamu makan dulu aja.” jawab Satyra.
Pada dasarnya Satyra bukanlah anak dari keluarga kaya namun juga tidak kekurangan, dia gemar menabung dan uang jajannya hanya cukup untuk di belikan 1 makanan dan 1 minuman sehingga biasanya ia hanya membeli air putih atau minuman dingin yang harganya murah.
Tampak Kenny dan Gerdy yang membawa piring makanan dan segera duduk disebelah Tyra dan Alfa.
Kenny bertanya kepada Wira yang Nampak melamun dengan tatapan kosong,
“oi Tyra kamu ga makan? Pesen aja aku traktir dah masa kita ber 3 makan kamu nggak?."
“Iya bro duluan aja gaperlu repot repot.” jawab Tyra.
Lalu tampak Alfa mengeluarkan sejumlah Uang dan memberikannya kepada Satyra “Tyra, ini udah kamu pesen makanan dah sekalian titip 4 minuman dingin buat kita ber 4.”
“Eh nggak nggak gapapa aku masih kenyang kok.” Jawab Tyra dengan Sungkan
“Udah ah ga asik kamu, beginian doang gausa sungkan beli aja sana.” Ucap Alfa
Lalu Satyra pun menerima uang itu dengan penuh sungkan dan berkata “Makasih ya bro, btw kalian mau minuman apa nih?.”
“Minuman dingin rasa Buah aja, hawanya lagi panas keknya seger minum es rasa buah” Jawab ketiga temannya seperti itu
“Oke Tunggu ya aku kesana dulu." Ucap Satyra
baru satu kaki Tyra yang keluar dari bangku Kantin tiba–tiba pandangannya teralihkan kepada seorang Gadis. Gadis itu tampak manis dan begitu memukau, tak hanya Satyra bahkan para laki – laki di dalam kantin juga sesekali meliriknya, namun seolah olah Satyra terhipnotis dengan Senyum manisnya, ia tampak makin membeku karena Gadis tersebut membalas tatapannya dengan senyuman yang sontak membuat seluruh laki – laki dalam kantin melihat Tyra.
Dengan sedikit kaget dan memberitahu Satyra, Alfa berkata dengan nada tinggi kepadanya
“oi Tyra, wah gila."
Sontak pandangan Tyra pun langsung beralih ke Alfa dan berkata
“Woi iya kenapa Bro?.” disitu wajah Satyra juga sedikit memerah
Alfa Berucap, “wah Gila dia senyumin kamu tapi kamu malah diem aja, kocak.”
“Normal sebenernya kalo cowok ngeliatin si Leya, Gadis itu memang gampang menyihir pandangan cowok hanya dengan wajahnya, tapi baru kali ini aku liat dia senyum ke laki – laki yang ngeliatin dia” tambah Alfa
“Hah, Namanya Leya?.” jawab Satyra dengan nada datar.
Lalu Alfa pun menjelaskan
“Iya dia temanku SMA, dia seorang Mandogarian juga, dia memang punya Aura tersendiri jika berbicara tentang Kecantikan tapi dari dulu para laki-laki di SMA ku selalu gagal untuk meluluhkan hatinya, dia seperti bidadari Pengendali Es, Wajahnya mampu menyihir laki-laki yang baru melihatnya, kepintarannya dalam berpuisi juga semakin membuat penonton bahkan lawannya terdiam membatu, dan kata-kata penolakkannya kepada seorang laki-laki bahkan pernah membuat anak laki-laki di SMA ku saat itu shock hingga tidak masuk sekolah selama seminggu. Dia tidak berkata kasar tapi itulah yang membuatnya seolah-olah tidak mungkin untuk memilikinya.”
“Hahh?? Kamu serius?.” Tanya Kenny dan Gerdy kepada Alfa.
“Iya Serius, makanya waktu dia ngasih senyum ke Tyra aku kaget, eh si Tyra malah diem aja, Mungkin karna bertambahnya Usia dan baru masuk Universitas dia mulai menyukai laki-laki!." Seru Alfa.
Tampak Satyra yang penuh dengan senyuman dan melamun, ia membayangkan bagaimana rasanya memegang tangan Leya dan berlari-lari ditaman Bersama.
Lalu sahut si Gerdy yang berkata kepada Satyra,
“Woi kamu jangan halu, memang boleh kita menyukai seorang wanita, tapi kita juga gaboleh terlalu dalam terlena terbawa perasaan, mungkin saja dia juga mulai ingin menjadi lebih baik dengan memberi senyum pada seseorang.”
“Ah bener juga kamu Ger, Aku sudah berkhayal terlalu jauh haha.” jawab Satyra dengan tertawa namun ia masih memikirkan senyum Leya
Setelah hari-hari yang di lalui 4 sahabat itu dikampus, sudah menjadi rutinitas untuk mereka melalukan hal-hal layaknya Mahasiswa sehari-harinya, Satyra yang setiap harinya tampak antusias ketika jam istirahat hanya agar ia bisa melihat Leya setiap harinya.
Satyra selalu memandangi Leya dalam diam dan juga sebaliknya, namun keduanya tidak ada yang berani untuk memulai percakapan, tak jarang juga Siswa lain mengajak Leya untuk ngobrol bahkan berusaha mendekati Leya, namun Leya selalu mengabaikan mereka dan tak jarang juga ia memandangi Satyra diam-diam yang membuat beberapa Siswa iri terhadap Tyra
beberapa minggu kemudian tampak sebuah pengumuman yaitu sebuah kompetisi pertandingan negara biasa di sebut 'Jiwa Tak terbatas' , kompetisi ini akan diadakan setiap 3 tahun sekali, ini bukanlah kompetisi biasa melainkan kompetisi dari pihak militer yang juga sebuah seleksi militer Tentara dunia , siapapun yang lolos sampai tingkat nasional akan dipastikan ia bisa menjadi tentara dunia mewakili tiap negaranya untuk menjadi tentara dunia, sedangkan yang lolos sampai tingkat provinsi akan dijadikan sebagai Tentara negara.
Tentara dunia sendiri memiliki tugas penting yaitu menjaga perdamaian dunia dari serangan makhluk asing, menciptakan teknologi untuk melindungi Bumi, dan membantai para pemberontak internasional.
Ketika Seseorang telah berhasil menjadi tentara dunia, maka tidak ada masa depan yang perlu di khawatirkan karena pemasukan yang di bayar oleh pemerintah sungguh cukup untuk membuat hidup sorang tentara dunia menjadi lebih baik.
kompetisi Jiwa Tak terbatas ini sendiri memiliki banyak tingkatan, yang pertama tingkat Sekolah, kedua tingkat kota atau desa, ketiga tingkat provinsi, keempat tingkat internasional
setelah melihat pengumuman itu Alfa bergegas kembali ke kelas untuk mengabarkan informasi ini kepada 3 sahabatnya.
"woi udah liat pengumuman terbaru belum?." tanya Alfa sembari berseru
"pengumuman apaan?." sahut Gerdy
"oh aku udah liat, aku kira kamu juga udah tahu Ger." jawab Kenny
"emangnya ada apa?." tanya Satyra
"emangnya ada apa?." tanya Satyra
"ada pengumuman tentang kompetisi Jiwa Tak terbatas yang di ikuti para Mahasiswa setiap 3 tahun sekali, kompetisi pertarungan bergengsi yang juga bisa mengubah nasib menjadi lebih baik dan mempunyai masa depan yang menjanjikan, kita punya kesempatan untuk menjadi anggota militer dunia." Jelas Alfa
Kemudian Satyra berkata
"apakah kompetisi itu banyak peminat?, jujur saja walaupun aku seorang mandogarian aku kurang menyukai sebuah pertarungan, aku sungguh - sungguh tidak tertarik dengan apa itu kekuasaan dan kekuatan.”
“kompetisi Jiwa Tak terbatas tentu saja memiliki banyak peminat, Rumor berkata bahwa Kompetisi ini dulunya diadakan untuk mencari keturunan Khodshuga yang mampu membangkitkan kekuatan legendaris KhodShuga Wrath yaitu wujud bertarung dari para ras Khodsuga, namun sampai sekarang tidak ada dari para Mandogarian yang mampu membangkitkan kekuatan tersebut hingga sampai menjadi legenda dan akhirnya Kompetisi ini digunakan untuk memperkuat kekuatan militer dunia melalui seleksi dari para pemenang saja, Tapi aku dengar seorang peramal masih percaya jika suatu saat Ras Mandogarian mampu membangkitkannya.” Jelas Kenny
“Huh aku kira Cuma si gendut bodoh (Alfa) saja yang jago membual, ternyata kamu juga Ken?.” Sahut Arga Bersama 4 teman dibelakangnya yang tersenyum menghina.
Arga adalah Siswa Laki-laki berparas garang tinggi dengan kulit sedikit coklat, ia dikenal sebagai siswa terarogan yang suka bertengkar, menyulut Tawuran, bahkan juga menguasai kakak-kakak tingkatnya dengan mengalahkan mereka dari 1 lawan 13 orang sekaligus, bisa dikatakan saat ini dia adalah preman sekolah dari Universitas Kaiha.
Satyra dan ketiga temannya saat ini hanya terdiam tidak berani menjawab ataupun melawan Arga dan teman-temannya, pada dasarnya Arga memiliki banyak pengikut, kelompok Arga setidaknya memiliki 150 Anggota termasuk dirinya.
Kemudian Arga melihat ke arah Satyra dan berkata “ku dengar dengar Leya menyukai Anak Kelas C Bernama Tyra, ternyata itu Kamu?.”
Wajah Satyra memerah tapi perasaannya juga sedang bertanya-tanya apakah yang dikatakan Arga benar?.
Kemudian Arga Melanjutkan.
“Kau bilang kau tidak menyukai pertarungan padahal kau ini seorang pria Mandogarian kan? Tidakkah kau malu akan genetikmu? Aku memaklumi jika kau seorang Manusia, tapi kau ini seorang Mandogarian.”
Lalu Arga masih lanjut menjelaskan “sangat disayangkan kalau Leya menyukai pria sepertimu, ia tidak akan bisa melihatmu di pertandingan itu karena kau seorang pengecut!."
Sontak Satyra sedikit kesal dan bertanya “Apa maksudmu Leya tidak akan bisa melihatku?.”
Arga menjelaskan “Ayah Leya adalah kepala Militer Daerah tentu saja ia akan datang membawa putri tercantiknya untuk melihat Kompetisi bergengsi itu setiap 3 tahun sekali, Tanya saja pada si Gendut itu."
Kemudian Arga melanjutkan dengan senyum menghina.
“Jika kau memang punya nyali dan layak untuk Leya jadilah lawanku di babak final nanti, aku akan mengaturnya agar kita tidak bertemu sebelum babak Final, Tapi itupun jika kau mampu mencapai babak Final!.”
Satyra dengan ekspresi dingin mengabaikannya kemudian beranjak pergi dari bangkunya, Arga yang kesal berteriak dan menendang kearah samping kepala Satyra “Hyaaa.”
Tendangannya mengenai kepala Satyra tapi itu hanya sedikit memberinya luka lebam dan bahkan tidak Menjatuhkan Satyra, Arga sontak terkejut padahal Setiap tendangannya yang di lancarkan kepada msusuhnya mampu membuat musuh terjatuh bahkan sampai pingsan namun berbeda dengan satyra yang hanya mendapat sedikit luka lebam, Lalu Satya pun balik membalas tendangan kearah dada Arga yang membuat Arga sedikit mundur terdorong dan membuat Arga sedikit merasakan sesak di dadanya.
“Sialan, boleh juga kau.” Ucap Arga sambil memegang dadanya.
Satyra pun berkata ekpresi dinginnya. “kau menyerangku dengan 1 tendangan, aku juga membalasmu dengan 1 tendangan, kalau kau memang ingin melawanku di babak Final aku bisa memastikannya dari sekarang!”
“Jika aku menang jangan kau tunjukkan wajahmu di hadapanku dan Leya lagi!.” Jawab Arga
Lalu Satyra pun balas menjawab. “Jika aku menang Kau dan Anggotamu panggil kami ber empat dengan sebutan Tuan, lalu Jauhi Leya."
Arga pun tampak mengerenyit dan berkata. “Kau terlalu percaya diri, aku tidak akan kalah darimu”
4 temannya pun bergegas mengangkat Arga dan membawanya Pergi walau mereka juga sedikit kesal dengan perkataan Satyra.
Berpindah kerumah bangsawan, tampak 3 orang yang sedang berdebat 1 Pria muda, 1 Pria Dewasa agak tua, kemudian 1 wanita tua.
“Takdir itu akan turun padaku nanti, aku adalah Mandogarian terkuat yang akan menguasainya”. Ucap Pria muda yang angkuh tersebut
Sahut Wanita tua itu. “Menurut ramalanku Kekuatan itu akan muncul saat dunia sedang mengalami masa krisis nantinya Tuan Muda, Kau harus mengendalikan Emosimu.”
Tampak Pria dewasa yang adalah ayah Pria muda tersebut yang hanya diam melihat anaknya yang sungguh-sungguh berambisi.
Latar didalam rumah bangsawan tampak Vergyl yang duduk di ruang rapat Bersama tuan Armos dan peramal tua yang sedang membahas kompetisi Jiwa Tak Terbatas.
Vergyl adalah pangeran anak bangsawan Armos, memiliki paras agak kurus kekar dan tampan namun ia sedikit angkuh dan sombong. Sedangkan Armos adalah pria dewasa tua dengan paras kalem berwibawa, dan memiliki janggut.
“Vergyl, jadi bagaimana perkembangan tubuhmu itu?.” Tanya Armos kepada putranya.
“Bagaimana aku mengetahuinya jika aku sendiri masih belum menemukan lawan yang mampu menekan kekuatanku?.” Jawab Vergyl.
Lalu Tuan Armos bertanya lagi “Hah?, apa maksudmu? Bukankah kemarin kau berlatih dengan tuan Alexis?.”
“Ayah kau terlalu berlebihan menyebutnya sebagai Tuan, kurasa Kompetisi Jiwa tak terbatas sebelumnya hanya di isi oleh orang lemah, aku menaruh harapan lebih kepada Alexis kemarin, tapi dia benar-benar bukanlah lawanku.” Ucap Vergyl.
“apakah kau menang telak melawan tuan Alexis?.” Tanya Wanita tua sang peramal.
“Tidak hanya menang telak, bahkan aku telah memaksanya mengeluarkan seluruh kekuatannya, dan aku masih bisa mengalahkannya.” Jawab Vergyl.
Wajah tuan Armos tampak cukup kaget dan bertanya kepada Vergyl
“apa maksudmu dengan memaksanya mengeluarkan seluruh kekuatannya?, apa kau melakukan sesuatu yang buruk kepadanya?.”
Jawab Vergyl dengan menghela nafas,
“Ayah, seseorang akan mengeluarkan seluruh kekuatannya Ketika mereka sedang terpojok, terintimidasi, dan sedang di ujung tanduk. Aku hanya membahas soal Ibunya yang meninggal bunuh diri Ketika dia sudah aku hajar, lalu dia marah dan benar-benar ingin membunuhku, tapi dengan seluruh kekuatannya pun, dia tetap tak mampu untuk menggoyahkan satu tanganku, jika dia benar-benar pemenang kompetisi Jiwa tak terbatas yang lalu, berarti seluruh peserta yang mengikutinya saat itu adalah sampah."
Tuan Armos yang marah mendengar perkataan Vergyl sontak langsung berdiri dan menyentak Vergyl.
“SUDAH CUKUP, Vergyl kau hanya mempermalukan ayah di depan banyak orang, perlakuanmu ini hanya membuat kita semakin di benci Masyarakat, aku akan….”
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!