Aku adalah Lilis aku anak berusia 6 tahun aku tidak tau sejak umur berapa aku ditinggalkan ayah sedangkan ayah ku selalu datang kerumah ku mama ku single mom aku anak satu satunya mama dan ayah aku tidak tau mengapa kedua orang tua ku bisa berpisah setiap aku bertanya tidak ada yang mau buka bicara maupun Tante ataupun mamaku aku selalu di bilang kepada mereka kamu akan tau jika aku dewasa nanti itulah yang di katakan oleh mama dan Tante ku akhirnya aku terdiam saja.
"Lilis ada ayah mu ingin bertemu dengan kamu!" Ucap mamanya kepada Lilis.
"Baiklah tunggu sebentar cuci piring ku bentar lagi mau selesai mah." Jawab Lilis kepada mamanya.
"Baiklah mama ke depan dulu mau bilang ke ayah mu jika ayah mu harus nunggu kamu sebentar." ucap mamanya kepada Lilis.
"Baiklah mah." Jawab Lilis kepada mamanya.
Setelah Lilis selesai mengerjakan cuci piringnya akhirnya Lilis menemui ayah nya yang sudah menunggu di kursi depan rumah.
"Ayah lama ya nunggu Lilis nya!" Ucap Lilis kepada ayahnya.
"Gak papa kok ayah tau soalnya mama mu tadi bilang kalo kamu sedang disuruh oleh mamamu dan kamu mengerjakan karna kamu adalah anak yang nurut sama mamamu ayah bangga sama kamu." Jawab ayahnya kepada Lilis.
"Ayah kesini mau apa?" Ucap Lilis kepada ayahnya.
Setiap Lilis bertemu ayahnya selalu kirim pesan lewat tetangga nya yang ayahnya kenali dan begitupun jika ayah Lilis ingin bertemu pasti Lilis di sampaikan oleh tetangganya untuk bertemu di tempat dimana ayah nya menunggu sedangkan Lilis masih mau masuk bimbel Lilis tidak boleh memakai ponsel karna takut jika Lilis lupa dengan pelajarannya karna asik dengan ponsel nya.
"Ayah kesini mau menyampaikan jika ayah subuh nanti mau pergi ke kampung halaman ayah kamu mau ikut?" Jawab ayahnya kepada Lilis.
"Ayah selama berapa lama di kampung halaman ayah?" Ucap Lilis kepada ayahnya.
"Ayah gak tau nak apakah kamu mau ikut ayah di kampung halaman ayah?" Jawab ayahnya kepada Lilis.
"Ayah aku itu sekolah jika aku ikut bagaimana dengan sekolah ku?" Ucap Lilis kepada ayahnya.
"Kamu pindah sekolah di kampung halaman ayah saja bagaimana?" Jawab ayahnya kepada Lilis.
"Pindah memangnya ayah kenapa mau ke kampung? Bagus jika ayah disini memangnya ada urusan apa ayah?" Ucap Lilis kepada ayahnya.
"Gak papa ayah hanya ingin ke kampung apakah kamu tidak mau Lilis kamu gak mau lihat kampung ayah bagaimana lingkungannya kamu mau gak ketemu dengan nenek mu di kampung halaman ayah?" Jawab ayahnya kepada Lilis.
"Mau sih ayah tapi Lilis sedang ujian bagaiman jika aku pindah sekolah terus aku turun kelas nanti dikira aku itu tidak naik kelas ayah!" Ucap Lilis kepada ayahnya.
"Baiklah Lilis soal pindahan sekolah kamu gak perlu mikir kamu akan turun kelas apa sih kalo gak soal uang ayah akan lakukan apapun untukmu!" jawab ayahnya kepada Lilis.
"ayah yakin jika Lilis pindah tidak akan turun kelas?" Ucap Lilis meyakinkan ayahnya.
"Iya nak." Jawab ayahnya kepada Lilis.
"Baiklah ayah aku minta izin dulu kepada mama dan Tante ayah!" Ucap Lilis kepada ayah nya.
"Baiklah ayah akan tunggu disini!" Jawab ayah ya kepada Lilis.
"Ayah tunggu di dalam Ayuk ayah ngapain ayah nunggu di luar ayah Taukan di luar itu hawa nya panas ayah." Ucap Lilis kepada ayahnya.
"Gak usah udah kamu bilang dan izin kepada mama dan Tante mu apakah kamu boleh ikut ayah ke kampung halaman ayah apa tidak." Jawab ayahnya kepada Lilis.
Setelah itu lilis pergi ke tante dan Mamanya untuk meminta izin jika Lilis akan ikut kepada ayahnya dan meminta izin untuk sekolahnya tapi tertunda karena Lilis memikirkan Bagaimana caranya ikut bersama ayahnya sedangkan ayahnya akan pergi ke kampung halamannya ayahnya akan berangkat subuh sedangkan Lilis belum membuat surat pindahan sekolah itulah yang ada di dalam pikiran lilis.
"Bentar ayah bukankah nanti Subuh Ayah berangkat lalu surat pindah sekolahku bagaimana ayah." ucap Lilis kepada ayahnya.
"Soal surat pindah sekolah nanti itu bisa dikirim Jadi kamu nggak usah Mikirin ada Ayah kok semua itu bisa diberi uang ada uang semua tuntas jadi kamu nggak usah mikirin deh kamu ikut aja apa kata ayah." Jawab ayahnya kepada lilis.
Setelah itu lilis masuk kerumah nya untuk izin kepada mama dan tantenya.
"Kenapa Lilis sudah pulang ayahmu?" Ucap tantenya kepada Lilis.
"Belum Tante." Jawab Lilis kepada tantenya.
"Lalu mengapa kamu tidak temui ayah mu?" Ucap tantenya.
"Sudah Tante." Jawab Lilis kepada tantenya.
"Lalu kamu mau apa kesini?" Ucap tantenya kepada ponakannya itu.
"Mah Tante Lilis boleh ikut ayah tidak?" Jawab Lilis ragu ragu.
Lilis kalo ingin ikut ayahnya keluar selalu bilang kepada mama dan Tante nya karna takut terjadi apa apa karna Lilis lah yang bisa membuat mereka bisa jajan dari uang ayahnya.
"Ikut tumben bahasa nya beda biasa nya keluar!" Ucap Tante nya kepada ponakannya.
"Lilis bukan mau keluar Tante tapi Lilis mau ikut!" Jawab Lilis kepada tantenya.
"Lilis buat apa kamu tinggal bersama sama ayah mu kamu Taukan ayah mu itu tiap hari kerja pastinya kamu selalu ditinggalkan sendirian Tante gak mau udah kamu tinggal disini aja kalo soal ikut sama ayah mu untuk nginap Tante tidak mengizinkan dirimu." Ucap tantenya kepada ponakannya.
"Tante bukan mau tinggal bersama ayah atau nginap bersama ayah Tante." Jawab Lilis kepada Tante nya.
"Lalu apa Lilis?" Ucap Tante nya kepada ponakannya.
Lili terdiam sesaat untuk memikirkan apakah boleh di izin kan untuk ikut dengan ayah nya di kampung halaman ayahnya.
"Lilis kamu mau ikut sama ayah apa? Masa kok diam kalo kamu gak cerita Tante gak akan tau." Ucap Tante nya kepada ponakannya.
"Kata ayah, ayah mau pulang kampung tapi ayah ajak Lilis untuk ikut ke kampung halaman nya ayah agar Lilis bisa melihat lingkungannya di kampung ayah dan Lilis juga mau lihat nenek Tante di kampung halamannya ayah." Jawab Lilis kepada tantenya.
"Lalu bagaimana dengan sekolah mu Lilis bukankah kamu sedang ujian harian? Mengapa kamu ingin ikut lalu ayah mu di kampung halamannya kamu tau mau tinggal berapa hari di sana ayah mu Lilis?" Ucap tantenya kepada ponakannya.
"Lilis gak tau berapa lama ayah tinggal di sana kata ayah Lilis dibuatkan surat pindah sekolah Tante apakah Lilis beg ikut? dengan ayah Tante." Jawab Lilis kepada Tante nya.
"Jangan ikut kamu Lilis macam macam aja kamu gak perlu ikut dengan ayah mu jika ayah mengajak dirimu kemana pun itu Tante gak mau kamu Taukan jika terjadi apa apa dengan mu kamu mau manggil siapa jika ayah mu sibuk dengan dirinya sendiri?" Ucap tantenya kepada Lilis.
"Tapi Tante Lilis gak bisa jauh dengan ayah Tante!" Jawab Lilis kepada tantenya.
"Lilis dengarkan apa kata Tante jika kamu disuruh tinggal d kampung halaman ayah mu lalu ayah mu masih mau balik di kota dan kamu harus tinggal dikampung halaman ayahmu dan kamu di titipkan di nenek mu agar kamu menjaga nenek dari mamanya ayah mu ya sama aja dong bohong tetap aja kamu malah makin jauh dari mama dan ayah mu!" Ucap Tante nya kepada Lilis.
"Benar juga ya kata Tante jika aku ikut dengan ayah lalu aku disuruh tinggal di sana jika ayah balik ke kota pastinya aku di tinggalkan oleh ayahku sama aja dong aku jauh dari ayah dan mama." Batin Lilis.
akhirnya Lilis kembali lagi ke depan rumah sedangkan ayah nya menunggu jawaban dari anaknya si Lilis.
"Ayah maaf Lilis lama!" Ucap Lilis kepada ayahnya.
"Tidak nak tidak apa apa bagaiman jawaban mama mu?" Jawab ayahnya kepada anaknya.
"Lilis mau tanya sama ayah ayah ke sana dan mengajak Lilis ke kampung dan pindah sekolah ayah menetap di kampung apa ayah kesini lagi?" Ucap Lilis kepada ayahnya.
Sebenarnya ayah nya memang untuk menitip Lilis kepada mamanya agar mama nya ada yang menemani nya tiba tiba Lilis mengatakan seperti itu membuat ayahnya Lilis terkejut.
"Mengapa anak ku seperti mengetahui nya siapa yang mengajari untuk banyak bicara?" Batin ayahnya Lilis.
"Jadi begini nak ayah pengen kamu temani nenek mu ayah akan lebih giat lagi bekerja untuk kebutuhan mu memangnya kenapa nak kamu bertanya kepada ayah ayah menetap di kampung atau tidak Lilis?" Jawab ayahnya kepada Lilis.
"Kalo ayah seperti itu Lilis gak mau!" Ucap Lilis kepada ayahnya.
"Apa alasan Lilis gak mau?" Jawab ayahnya kepada anaknya.
"Sama aja Lilis lebih jauh dari mama ayah ayah tega sama Lilis meski Lilis bersama mama tapi Lilis bisa ketemu ayah jika ayah menitipkan Lilis di kampung halaman ayah Lilis jauh dong dari mama ayah, ayah gak mikirin Lilis kan ayah tau kalo Lilis itu masih kecil Lilis belum tau apa apa ayah jangan kirim Lilis ke nenek Lilis kalo begitu Lilis gak ikut deh ayah, ayah aja yang pergi ke kampung tapi Lilis minta uang buat jajan sekolah Lilis." Ucap Lilis kepada ayahnya.
Ayah nya langsung terdiam sedangkan mamanya ayahnya Lilis meminta Lilis untuk menemani mama nya ayah tetapi karna Lilis tidak mau ikut akhirnya ayah ya terdiam saja karna alasannya sudah di katakan oleh Lilis jika Lilis tidak mau berjauhan dari mama ayahnya.
"Ayah harus tau jika Lilis di kampung sama aja Lilis gak bisa ketemu dengan ayah lagi begitupun dengan mama kenapa ayah jahat sama Lilis ayah masa ayah ngirim Lilis ke kampung Lilis gak mau apakah ini demi uang ayah rela kirim Lilis ke kampung halaman ayah?" Ucap Lilis kepada ayahnya.
"Sayang ayah gak jahat ayah hanya minta kamu menemani nenekmu saja di sana kalo soal kebutuhan kamu ayah akan kasih semua nya yang apa kamu minta nak!" Jawab ayahnya kepada Lilis.
"Ayah Lilis gak mau ayah mau tau gak ayah Lilis sedih ayah dan mama pisah dan akhirnya Lilis sama mama dan ayah mau ke kampung untuk mengajak Lilis ikut dengan ayah jika Lilis mau ayah pasti menitipkan Lilis di rumah nenek sama aja ayah meminta Lilis untuk memisahkan Lilis dari mama ayah pokoknya Lilis gak mau ayah ayah jangan maksa maksa Lilis lagi kalo begitu ayah sendiri aja pergi tapi Lilis minta uang setiap hari Lilis sekolah." Ucap Lilis kepada ayahnya.
"Baiklah nak jika Lilis mengatakan seperti itu nih ayah ada uang kamu jangan nakal disini ya nak anak ayah yang rajin dan giat sekolahnya ya!" Jawab ayahnya kepada Lilis.
"Baiklah ayah Lilis akan lebih banyakin belajarnya untuk Ayah." Ucap Lilis kepada ayahnya.
"Tapi ingat ya nak sekarang kalo udah bagian rapot bagian ayah lagi yang tanda tangan di rapot kamu bagaimana?" Jawab ayahnya kepada Lilis.
"Kenapa ayah ingin meminta rapot Lilis dan ayah ingin mendatangani rapot Lilis?" Ucap Lilis kepada ayahnya.
"Karna ayah mau tau nilai kamu saat sekolah ingat ya Lilis sampai lulus SMA oke biarkan. Ayah yang Tanda tangan rapot kamu!" Jawab ayahnya kepada Lilis.
"Tapi ada syaratnya ayah!" Ucap Lilis kepada ayahnya.
"Apa syarat nya Lilis?" Jawab ayahnya penasaran.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!