Perkenalan Tokoh :
• Yui, gadis cantik berusia 9 tahun.
dia memiliki ciri khas : rambut putih panjang dengan pupil mata biru keunguan, tatapannya kosong dan tipe gadis introvert, dan, tidak peduli tentang apapun.
• Ryouta, laki-laki berusia 17 tahun, bintang idola termuda yang sukses di Tokyo dengan beberapa lagu yang ia ciptakan dengan memainkan gitar. ciri khas : rambut putih, pupil mata biru cerah, kulit putih dan tinggi 197 cm.
tipe orang ramah, periang, dan cerdas.
• Kaito, laki-laki berusia 17 tahun, seorang bintang idola dan juga bintang film termuda yang sukses dengan beberapa lagu yang ia nyanyikan dan beberapa film yang ia bintangi sebagai pemeran utama.
ciri khas : rambut jingga, pupil jingga kemerahan, tinggi badan 197 cm.
tipe orang karismatik, sesuka hati, namun memiliki jiwa penyayang yang tulus
... ...
......................
( dari awal aku belum begitu paham akan arti hidup, aku kehilangan orang-orang yang kucintai sejak aku kecil, ayah, ibu, dan Onii-chan, yang tersisa hanyalah kenangan dan kata-kata mereka yang membekas di ingatanku....
yang membuat rasa kesepian ini semakin parah...
Aku tidak ingin mengatakan bahwa Tuhan tidak adil, tapi... melihat bagaimana orang-orang yang kucintai diambil satu per satu dan pergi selamanya...
membuat rasa yakin ini memudar perlahan....
Sampai saat itu, aku belum pernah mendengar pertanyaan yang biasa aku dengar...
"Bagaimana sekolahnya hari ini?"
“Apakah kau belajar dengan baik?”
"bagaimana liburan musim panasmu ?"
atau...
"Jangan menangis... kami masih di sini untukmu..."
tidak ada lagi yang memperhatikanku.
Hingga titik terakhir dalam hidupku... Aku
memilih untuk menyerah, dan saat itulah dia datang....
dia... yang menarikku keluar dari masa laluku yang kelam...
dari mimpi buruk yang terus menghantuiku...
Dialah yang membuatku memiliki perasaan di antara kami...
untuk pertama kalinya...
Aku mengenal kata "cinta" rasanya begitu nyaman saat berada di dekatnya...
Suaranya yang lembut....
Dan di sini dia menyadarkanku...
"Kehilangan adalah sesuatu yang pasti...
tapi aku yakin...
tak seorang pun akan siap menghadapinya." )
Musim Gugur. Tokyo. 2015.
Bunga sakura berjatuhan, tertiup angin, dan memenuhi jalanan. Sore itu jalanan ramai, banyak orang yang pulang ke rumah setelah bekerja, sekolah atau aktivitas lainnya. Di sisi kerumunan, seorang gadis kecil sedang berjalan-jalan, dia berusaha menjauh dari kerumunan, mata birunya mengamati sekeliling, tatapannya kosong tapi tajam, rambut putih panjangnya tertiup angin sepoi-sepoi.
Sejenak langkahnya terhenti, matanya melirik kerumunan yang ada di teras minimarket, gadis itu berlari kecil mendekati kerumunan itu hanya untuk mengetahui apa yang mereka lihat di papan pengumuman, sekilas gadis itu mendengar beberapa dari mereka berbincang,
"5 hari menuju debut kedua Ryouta-sama...!"
kegirangan
"aku akan membeli tiket konsernya lebih awal sebelum kehabisan..."
Senang
"Aku juga tidak sabar untuk mendengar suara emasnya... Dan lagu barunya.."
senang
Saat itulah gadis itu mengetahui apa yang mereka lihat di papan pengumuman.
(Pemberitahuan Debut ke dua
Ryouta-sama 5 hari lagi).
...----------------...
**Yuk.... Ikuti terus kisah mereka**
**di eps selanjutnya**...
😆😆❤️❤️
Cuplikan eps berikutnya :
"haahh... seorang penyanyi hebat yang terkenal, tampan, dan sukses ternyata adalah orang yang suka tidur dengan kamar berantakan.... Sulit di percaya... kira kira bagaimana jika para penggemar wanita yang tergila gila dengan suara emasnya tau kalau idol kesayangan mereka punya sisi buruk seperti ini...."
.....
"hei...! jika kau tidak mau aku memukulmu sebaiknya kau diam saja dan kerjakan tugasmu...!"
...~ Masa Depan Adalah Milik Mereka Yang Percaya Pada Mimpi Mereka ~...
......................
(Namaku Yui, hari ini... musim gugur di Tokyo, suasana kota dan sekitar begitu ramai karena 5 hari lagi adalah Debut ke dua Ryouta-sama. Penyanyi termuda yang memiliki suara emas... yah... itulah yang aku dengar dari banyak orang. Dia akan bernyanyi sambil memainkan gitarnya, dan banyak dari lagu lagunya sangat di sukai banyak orang.)
Yui, membuka pintu rumah dan melepas sepatunya,
"aku pulang~"
dia menatap sekeliling ruang tamu, terasa sunyi...
sampai akhirnya terdengar suara petikan petikan gitar dan suara nyanyian dari salah satu kamar di lorong samping ruang tamu.
Dengan cepat Yui meletakkan tas sekolahnya di atas sofa dan lalu menghampiri sumber suara di salah satu kamar dan membuka pintunya,
"Onii-chan ?"
seketika suara petikan gitar dan nyanyian itu berhenti bersuara.
( Onii-chan adalah satu satunya keluarga yang aku miliki, ayah dan ibuku meninggal 3 tahun yang lalu, sejak saat itu Onii-chan yang merawatku dan aku menjadi satu satunya yang berharga untuknya. Dia memutuskan untuk berhenti sekolah dan bekerja, semua itu dia lakukan untuk membiayai semua kebutuhanku, dia melepas semua cita citanya untuk kuliah dan menjadi Dokter seperti yang dia impikan.)
Yui masuk ke kamar kakak laki lakinya dan melihat sekeliling, begitu berantakan, dan berserakan beberapa sampah makanan.
"Onii-chan... kapan terakhir kali kau membersihkan kamarmu ?"
Kata Yui dengan netral dengan atapan kosongnya.
Kakak laki lakinya meletakkan gitar itu di atas ranjang di sampingnya, dan dia hanya berbaring di atas ranjang itu sambil melirik ke arah Yui,
"abaikan saja dan keluar dari kamarku..."
Katanya dengan santai dan nada malas.
"haahhh... seorang penyanyi hebat yang terkenal, tampan, dan sukses, ternyata adalah orang yang suka tidur dengan kamar berantakan... sulit di percaya... kira kira bagaimana jika para penggemar wanita yang tergila gila dengan suara emasnya tau kalau idol kesayangan mereka punya sisi buruk seperti ini..."
Kata Yui dengan nada netral yang terkesan mengejek.
"hei...! jika kau tidak mau aku memukulmu sebaiknya kau diam saja dan kerjakan tugasmu...!"
nada bicaranya sedikit kesal sambil melempar salah satu bantal ke arah adik perempuannya, di saat itulah Yui dengan cepat keluar kamar dan menutup pintunya.
( Onii-chan ku adalah seorang idol muda berusia 17 tahun, benar. Dia adalah Ryouta-sama, Ryouta adalah Onii-chan ku, 2 tahun lalu dia mengikuti ajang audisi bernyanyi, sebenarnya pada awalnya aku tidak yakin dia akan lulus audisi tapi... nyatanya dia berakhir menjadi penyanyi yang sukses dengan beberapa lagu yang dia ciptakan dan 5 hari lagi adalah debut ke duanya, di saat itu juga adalah hari ulang tahunnya yang ke 18 tahun, aku tidak tau harus memberinya hadiah apa, tiap kali aku tanyakan apa yang dia sukai, dia selalu menjawab "senyummu adalah sesuatu yang sangat aku sukai" ya, begitulah.)
"Onii-chan... bisakah kita membeli bahan untuk makan malam...?"
Tanya Yui mengintip dari balik pintu kamar Ryouta.
"hm ? maaf ya, aku hampir lupa..."
kata Ryouta sambil tersenyum.
Yui melihat kakak laki lakinya keluar dari kamar mengenakan sweater hitam, masker dan topi hanya agar tidak di kenali banyak orang kalau dia adalah Ryouta-sama, saat itu senja perlahan hilang dan digantikan oleh malam. Genggaman erat Ryouta di sepanjang perjalanan pulang membuat Yui merasa aman di sisinya, saat itu mereka berdiri di tepi jalan menunggu lampu lalulintas berganti biru, saat itu perhatian Yui tertuju pada salah satu anak yang berdiri di depan toko mainan bersama kedua orang tuanya,
"pasti menyenangkan kalau mereka masih ada..."
Kata Yui dalam hati,
Ryouta yang menyadari hal itu langsung menarik tangan adiknya dengan ringan hanya agar Yui menatap ke arahnya lalu Ryouta mengatakan,
"Yui, kau masih punya aku..."
Perkataan itu membuat Yui terkejut dan juga senang, tanpa sadar senyum kecil terukir di bibirnya.
( Malam itu, Onii-chan mengatakan hal yang membuatku sadar bahwa aku masih memiliki seseorang yang bersamaku, seseorang yang melindungiku, dan membuatku tersenyum kapan saja. Aku sangat menyayangi Onii-chan dan aku tidak akan pernah melepaskannya.)
Pagi itu Yui di bangunkan oleh bau harum yang beras dari dapur, dengan cepat Yui keluar dari kamarnya dan menuju dapur melihat Ryouta membuatkan sarapan untuknya sebelum berangkat ke sekolah,
"pagi, tukang tidur~"
Kata Ryouta sambil tersenyum,
Yui mengusap matanya sambil menguap sebelum akhirnya mendekati meja makan,
"tidak, kau harus mandi dan bersiap dengan seragammu baru setelah itu kau bisa sarapan"
Kata Ryouta sambil mengelus kepala Yui,
"hanya sedikit...."
Yui mengambil sendok makan dan menatap Ryouta dengan nada memohon,
"apakah aku harus mengatakannya lagi ?"
Nada bicara Ryouta jadi sedikit lebih tegas,
akhirnya mau tidak mau Yui harus menuruti perkataan kakak laki lakinya sebelum membuatnya marah.
( Kira kira... hari hariku akan terus bertahan seperti ini... Atau akan berakhir.. ? Aku tidak ingin bangun pagi tanpa melihat Onii-chan membuatkan sarapan di dapur, aku tidak ingin pulang sekolah tanpa melihat Onii-chan duduk di ranjang kamarnya sambil memainkan gitarnya, aku tidak ingin tidur tanpa mendengar suara nyanyiannya, dan aku tidak ingin... hari hari yang biasa kita lalui berakhir... dan hidupku akan menjadi sunyi, karena... "seseorang tidak akan menang melawan kesepiannya".)
...----------------...
... Terimakasih yang sudah baca......
yuk...! ikuti terus kisah mereka...
aku tunggu komentar kalian...
❤️❤️😆😆
...~ Semakin lama kau hidup, semakin menyadari bahwa kenyataan hanya menciptakan rasa sakit, penderitaan, dan kekosongan ~...
......................
( hari ini aku merasa tidak nyaman, aku merasa seperti akan kehilangan sesuatu.. dan itu membuatku takut.. dan aku berusaha menyangkalnya... )
Sore itu Yui melihat kakak laki lakinya keluar rumah dengan membawa gitarnya, jadi dengan cepat Yui menghampirinya,
"Onii-chan, kau mau pergi ke mana ?"
Tanya Yui dengan nada netral namun terkesan penasaran
"aku harus pergi ke tempat temanku untuk persiapan Debut, jadi aku tidak akan pulang sampai hari Debut, maaf ya Yui, tapi aku sudah meninggalkan beberapa makanan untukmu, setelah Debut selesai aku akan langsung pulang, aku janji..."
Kata Ryouta sambil mengelus kepala Yui dan tersenyum.
"kau mau sesuatu untuk hari ulang tahunmu ?"
Tanya Yui dengan tatapan kosongnya
"hmmm... kalau begitu aku ingin melihat senyummu saat aku pulang, kau itu jarang tersenyum loh..."
Ryouta mengatakannya sambil tertawa terkesan meledek adik perempuannya
(Onii-chan, aku juga ingin tersenyum untukmu... hanya saja aku tidak tau bagaimana caraku menunjukkannya padamu.)
****
-Ruang Latihan Vokal-
"Ryouta-kun~ sudah lama tidak bertemu denganmu... kau jadi sombong setelah menjadi Idol sukses termuda...~"
Kata orang itu dengan riang namun menggumamkan bagian terakhir.
"Haruki-kun... apakah kau baru saja meledekku ?!"
Kata Kaito menahan rasa kesalnya.
"haha~ aku hanya bercanda..."
Haruki tertawa ragu sambil menggaruk belakang kepalanya berharap Ryouta tidak akan benar benar marah
"tapi... jika kau datang ke sini... bagaimana dengan Yui-chan ? dia pasti akan kesepian..."
Tanya Haruki dengan penasaran namun terkesan khawatir.
"tenang saja... dia sudah terbiasa kutinggalkan sendiri, lagipula untuk anak berusia 9 tahun dia sudah bisa menjaga dirinya sendiri..."
Kata Ryouta dengan tenang dan santai.
Namun dalam hatinya...
"apakah Yui baik baik saja..? Aku tau aku selalu meninggalkannya sendirian saat aku latihan vokal... tapi... kenapa aku..."
tiba tiba lamunannya di kejutkan oleh suara teriakan Haruki,
"apa ? Ada apa ?"
Tanya Ryouta dengan panik dan bingung,
"lihat ini...!"
Kata Haruki sambil menunjukkan layar ponselnya pada Ryouta,
"hm ? bukankah dia Kaito ? si Idol dan bintang film termuda, usianya sama denganku..."
Ryouta menatap layar ponsel Haruki yang menampilkan foto Kaito.
"uh ? kau mengenalnya...?"
Tanya Haruki dengan penasaran
"tentu saja... dia teman sekelasku dulu, kami teman dekat... bisa dibilang kami adalah sahabat..."
Ryouta menjelaskan dengan santai dan sedikit senyuman tersungging di bibirnya.
"heeeee..!!!!! si Karismatik berhati dingin itu adalah teman dekatmu...?!! Bagaimana bisa..?! kau tidak mengatakan apapun tentangnya... lagipula kau putus sekolah apakah hubungan kalian berakhir...?! jangan bilang kalian mulai bermusuhan karena akhir akhir ini Idol yang seperti kalian sedang naik daun secara bersamaan...!"
Haruki terkejut dan mendesak Ryouta dengan berbagai pertanyaan.
"tidak juga, kami masih sering bertemu setelah aku selesai berlatih vokal, dan... si Karismatik berhati dingin ? kuakui dia memang Karismatik dan berhati dingin dan sikap keras kepalanya sangat sulit di hentikan, tapi... nyatanya dia orang yang berhati tulus dan penyayang...."
Jawab Ryouta dengan tenang.
"ha ? hahaha... berhati tulus... ? aku bahkan tidak pernah melihatnya tersenyum kepada para penggemarnya, dia hanya meliriknya dengan tatapan tajamnya dan sikap Karismatiknya... aku tidak percaya orang sepertinya memiliki penggemar..."
Kata Haruki, perkataannya terkesan meragukan.
Tidak lama setelah itu ponsel Ryouta berbunyi, dia mengambil ponselnya yang ada di atas meja hanya untuk melihat siapa yang menghubunginya,
"Yui ? selarut ini kenapa dia belum tidur ?"
Kata Ryouta dalam hati.
Ryouta menjawab panggilan Yui, ada rasa penasaran dan juga rasa khawatir di dalam hatinya.
"Yui, ada apa ? kenapa kau belum tidur ? kau akan mengantuk dalam kelas..."
Kata Ryouta dengam nada khawatir.
"Onii-chan... aku tidak bisa tidur, biasanya aku mendengar suara nyanyianmu karena kamar kita bersebelahan, dan aku langsung tertidur, tapi malam ini kau tidak ada... aku tidak bisa tidur..."
Suara Yui terdengar lelah dan juga terkesan manja, seolah dia tidak bisa hidup tanpa kakak laki lakinya sekali saja.
Perkataan Yui membuat Ryouta tertawa sekaligus geli, ternyata adiknya yang Introvert memiliki sisi manja yang imut,
"hahaha... kau menghubungiku hanya untuk itu ? kau busa mendengar suaraku lewat beberapa lagu yang sudah dirilis kan... Yui"
Kata Ryouta dengan rasa geli di hatinya,
"tidak mau, aku ingin mendengar suaramu... sekarang..."
Kata Yui terkesan menuntut,
"baiklah... aku akan menyanyikan salah satu laguku untukmu..."
Ryouta tersenyum geli dan mengambil gitarnya.
"Haruki-kun, bisakah kau membantuku membawakan ponselku..?"
Tanya Ryouta dengan nada terburu buru,
"hmm iya... Sepertinya kau mau melakukan apapun demi adik kesayanganmu..."
Kata Haruki dengan nada menggoda.
Sampai akhirnya Ryouta menyanyikan salah satu lagunya sambil memainkan gitarnya.
(Malam itu... Onii-chan menyanyikan lagu untukku, suaranya membuatku tenang, namun disisi lain rasanya ingin menangis, setiap kali aku mendengar suara nyanyiannya, entah kenapa... Aku merasa kalau itu akan menjadi hal terakhir untukku mendengar suaranya, aku takut... Kalau perlahan lahan... suaranya akan menjauh... semakin menjauh... dan hingga akhirnya redup... tak terdengar lagi, dan hal itu menumbuhkan sikap egois dalam diriku, aku tidak ingin Onii-chan di ambil siapapun karena dia hanya milikku... dan aku tidak akan melepaskannya... tidak akan pernah...)
Sampai lagu itu selesai dan Yui tertidur, dia menggumamkan ucap****an "selamat malam" untuk Ryouta, dan saat mendengar ucapan itu, Ryouta hanya tersenyum, dia tidak pernah mengira kalau adiknya sangat tidak bisa jauh darinya,
"Yui... Sampai kapanpun itu... Jika kau merasa kesepian maka datanglah padaku...
bersandar lah padaku... sampai rasa kesepian itu hilang... aku akan tetap berada di sampingmu... Yui..."
Kata Ryouta dalam hati.
( Aku ingat saat terakhir kali aku menangis. Aku ingat... setiap kali aku menangis... aku selalu mencari Onii-chan... dan berlari ke arahnya... Lalu... Onii-chan akan mengatakan...
"jangan menangis Yui, Onii-chan ada di sini untuk melindungimu... Apapun yang terjadi"
Dia akan mengatakan itu sambil mengelus kepalaku, perkataan Onii-chan selalu membuatku merasa nyaman, namun sesaat aku sadar, kalau aku tidak bisa terus menangis dan berlari ke arahnya.... Namun... Yang bisa aku lakukan hanyalah... membuatnya mengusap air mataku, tersenyum padaku, dan menatapku... Aku sangat payah, aku membuat Onii-chan melakukan semua yang aku inginkan... Tapi Tidak bisa memberikan apapun untuknya..., namun Onii-chan hanya tersenyum seolah hal itu bukanlah apa apa, dia selalu bersikap seperti seorang Profesional tapi aku yakin...
"menjadi seorang Profesional bukan berarti tak ada beban...." )
...----------------...
...Halo teman teman...! Terimakasih ...
... yang sudah baca eps ini......
Yuk...! tunggu kelanjutannya...!
❤️❤️😁😁
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!