NovelToon NovelToon

I LOVE YOU ZAHRA

1

tit.... tit... tit...

Zahra mematikan alarm di handphonenya, sudah jadi kebiasaan bagi zahra bangun jam 2.30 pagi.

Zahra segera bangun dan masuk ke kamar mandi, tidak lama dia sudah bersiap-siap untuk melaksanakan sholat tahajud.

Selesai sholat zahra menyempatkan untuk mengaji sampai terdengar suara adzan subuh.

tok.. tok... tok...

Tidak lama pintu pun terbuka

"assalammualaikum zah... ayo segera siap -siap kita akan sholat subuh berjamaah, ayah dan abang sudah menunggu di mushola.." ucap bunda tidak lama setelah pintu terbuka.

"waalaikumsalam.. iya bun, sebentar lagi zahra menyusul.." jawab zahra sambil tersenyum ke arah bunda

Zahra pun segera menyusul bunda dan kini dia sudah bergabung di mushola beserta anggota keluarga yang lainnya.

 

 

Setelah melaksanakan sholat subuh berjama'ah zahra membantu bunda untuk membuat sarapan, sudah bukan hal aneh memang kalau zahra sering membantu bunda memasak atau sekedar membersihkan rumah.

"bun, ayah sama bang azra kemana..?? kok zahra tidak melihat mereka.. .??" tanya zahra penasaran

"ayah ada di taman belakang lagi baca koran sedangkan abangmu itu biasa lagi lari pagi di sekitaran komplek..." jawab bunda sambil tersenyum.

Setelah membantu sang bunda zahra kembali ke dalam kamar untuk bersiap - siap ke sekolah.

Tidak butuh waktu lama untuk zahra bersiap - siap dan sekarang dia sudah duduk di ruang makan bersama keluarganya.

 

☆ ☆ ☆ ☆ ☆

 

Zahra adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, dia mempunyai dua orang kakak laki - laki. kakak zahra yang pertama bernama zaki dia sudah menikah dan mempunyai dua orang anak dan sekarang menetap di bandung.

Sedangkan kakak kedua bernama azra dia bekerja di sebuah perusahaan swasta di jakarta, sebenarnya azra sudah tidak tinggal di rumah orang tuanya lagi, semenjak bekerja dia memutuskan untuk membeli sebuah apartemen yg dekat dengan kantornya tapi sesekali dia akan berkunjung dan menginap di rumah ini.

ayah zahra memiliki usaha toko buku dan sebuah restoran, memang restorannya tidak terlalu besar tapi disana selalu penuh oleh pengunjung yang datang setiap harinya.

sedangkan ibu zahra hanya seorang ibu rumah tangga biasa, terkadang beliau akan ke restoran hanya untuk menemani sang suami bekerja.

Zahra sendiri masih bersekolah di salah satu SMA swasta yang berada di kota ini, sekarang zahra sudah kelas 11, zahra terbilang murid yang sangat pintar dan berprestasi sehingga banyak guru - guru yang di sekolah sangat menyayangi zahra.

Setelah sarapan zahra pamit untuk bergegas berangkat ke sekolahnya, jarak antara rumah ke sekolah tidak lah jauh hanya butuh 20 menit zahra sudah sampai di tempat tujuan.

 

☆ ☆ ☆ ☆ ☆

 

Zahra memasuki halaman sekolah, disini sudah banyak siswa - siswa yang mulai berdatangan, halaman parkir sekolah pun sudah mulai ramai oleh kendaraan milik para siswa dan juga guru sekolah ini.

"zahraaaa..."

Zahra melihat kearah suara, dia tersenyum ramah kepada pemilik suara itu.

"assalammualaikum nina..." sapa zahra setelah orang yang memanggilnya berjalan sejajar dengannya.

Ya nina adalah salah satu teman zahra, mereka sudah berteman sejak SMP dan kebetulan sekarang mereka satu sekolah dan satu kelas pula.

"waalaikumsalam zahra..." balas nina yang langsung memeluk sahabatnya itu dengan sangat erat.

Mereka jalan beriringan sambil mengobrol dan sesekali bercanda dan tertawa,

di sepanjang koridor sekolah banyak siswa - siswa yang menyapa mereka dari senior atau pun junior.

Tidak heran karena zahra dan nina anak yang ramah dan mudah bergaul, di samping itu zahra juga anggota osis lebih tepatnya wakil ketua osis jadi tidak heran kalau satu sekolah kenal mereka.

Zahra juga terkenal baik dan juga ramah, dia tidak pernah segan menyapa setiap siswa yang berada di dekatnya.

Terkadang kalau waktu istirahat tiba zahra juga tanpa malu membantu salah satu pemilik warung yang berada di kantin sekolahnya.

Zahra suka kasihan kepada pemilik warung kalau waktu istirahat tiba, walau pun sudah ada yang bekerja mereka tetap saja suka kewalahan.

Sedangkan dimata para guru zahra adalah sosok murid yang berprestasi, sudah banyak ke juaraan yang zahra ikuti demi mengharumkan nama sekolah.

Sudah banyak piala yang dia berikan, berbagai prestasi telah dia raih, setelah berjalan cukup lumayan jauh akhirnya mereka sampai juga di depan kelas.

Zahra dan nina pun segera masuk kedalam kelas dan duduk di kursinya masing - masing, karena bel sebentar lagi berbunyi.

Mereka pun segera memulai pelajaran pertama, zahra memperhatikan setiap pelajaran yang di jelaskan oleh guru di depan kelasnya.

Kalau ada yang tidak dia pahami dia tidak akan malu - malu untuk bertanya, bahkan tidak jarang para guru juga sering meminta zahra untuk menjawab soal yang di berikan dan zahra selalu bisa menjawabnya dengan benar.

bahkan tidaj jarang teman - teman nya yang lain juga sering meminta tolong zahra untuk menjelaskan tentang pelajaran yang tidak mereka mengerti.

zahra sangat senang bisa membagikan ilmu yang dia tahu walau pun hanya sedikit, dia bersyukur ilmu yang dia dapat bosa bermanfaat untuk teman - temannya juga.

2

Tidak terasa bel istirahat pertama sudah berbunyi, siswa - siswa berhamburan keluar kelas, ada yang ke kantin, perpustakaan, taman sekolah atau hanya sekedar ngobrol - ngobrol di koridor sekolah.

Seperti hari - hari biasa zahra akan langsung ke mushola yang ada di sekolah ini untuk melaksanakan sholat duha, sedangkan nina dan yang lainnya pergi ke kantin.

Selesai sholat zahra mampir ke taman belakang sekolah, tempatnya yang sejuk dan terkesan sepi membuat zahra betah berlama - lama berada di tempat itu, hanya untuk membaca atau sekedar menikmati pemandangan.

Zahra tidak menyadari kalau ada sekelompok siswa yang sedang memperhatikannya dari jauh.

"ya, lihat deh tu disana ada zahra.." ucap dodi sambil menunjuk ke arah zahra

Arya langsung mengikuti arah pandangan dodi dan melihat ada seorang wanita sedang duduk sambil membaca buku di bangku taman.

"ya, loe bisa nggak naklukin tu cewek...?? hampir semua cewek di sekolah ini pernah loe pacarin, masa cuma seorang zahra saja loe nggak pernah coba deketin.." tambah dodi lagi

"dia cantik, manis, pinter, dan juga yang gue denger dari nina dia belum pernah pacaran.." tambah tio

"gimana kalau kita taruhan...?? kalau loe bisa jadiin zahra pacar loe, kita bakalan ngabulin apa saja permintaan loe.. tapi kalau loe gagal, loe yang harus teraktir kita - kita.." tantang vano

Arya berfikir sejenak sambil memperhatikan zahra yang masih setia dengan bukunya.

dia pun merasa tertantang, pasalnya tidak ada cewek mana pun yang akan menolak pesona arya.

"bener ya, kalau gue bisa dapetin cewek itu kalian mau ngasih apa saja yang gue mau..??" tanya arya kepada teman - temannya.

"iya.." mereka menjawab bersamaan

"ok.. gue ikut.. gue pasti bisa taklukin tu cewek.." ucap arya sambil tersenyum

mereka pun melanjutkan obrolan mereka.

☆ ☆ ☆ ☆ ☆

Arya adalah lelaki tampan dan populer di sekolahnya, dia lelaki yang urakan, play boy dan senang dengan dunia malam. dia sering ikut tawuran atau pun balapan liar, sudah banyak cewek yang jatuh hati pada arya dan berakhir di kamar hotel.

mu gkin pertama mereka akan sangat bahagia karena arya mau berkencan denfan mereka, tapi berakhir dengan penyesalan dari para wanita itu, arya hanya akan tidur dengan mereka dan setelah dia puas dia akan mencampakan mereka semua.

Arya tidak pernah merasakan cinta kepada para wanita itu, setiap kata - kata manis nya hanya keluar dari mulut saja tidak tulus dari hatinya.

Tapi anehnya masih banyak wanita yang suka rela memberikan tubuhnya untuk di jamah arya, mereka berharap setelah mereka memberikan apa yang arya mau mereka akan tetap berada di sisinya.

 

☆ ☆ ☆ ☆ ☆

 

Arya sebenarnya dari keluarga berada kedua orang tuanya tidak pernah ada di rumah, dari kecil arya sudah terbiasa hidup dengan pengasuhnya sedangkan kedua orang tuanya tidak pernah ada di rumah.

Dia tidak pernah merasakan kasih sayang kedua orang tuanya, bahkan kalau arya sakit pun orang tuanya tidak perduli. yang mereka perdulikan hanya bagai mana caranya menambah pundi - pundi rupiah yang akan masuk ke rekening mereka.

Di rumah besar itu arya merasa kesepian, yang hanya di temani oleh seorang pengasuh yang dari kecil selalu bersamanya.

Sebenarnya arya anak yang baik dan penurut, tapi karena orang tuanya tidak pernah memperhatikan dirinya, arya jadi anak yang memberontak.

Dia sebenarnya hanya mencari perhatian kedua orang tuanya saja.

Tapi mereka seolah tutup mata dan telinga dengan keadaan arya.

 

☆ ☆ ☆ ☆ ☆

 

Tidak terasa bel sudah berbunyi siswa - siswa sudah masuk ke kelasnya masing - masing, termasuk arya dan zahra.

Di kelas zahra termasuk siswa yang aktif dan pintar, dia selalu juara satu di kelas.

tidak terasa jam pelajaran pun berlalu begitu cepat, bel tanda istirahat kedua pun berbunyi mengakhiri pelajaran.

"tugas yang ibu berikan nanti kumpulkan di pertemuan berikutnya ya.." ucap bu ayu sebelum meninggalkan kelas

"baik bu..." jawab mereka serempak

"zah, yu ke kantin..." ajak nina

Zahra pun bergegas menyusul nina, sisil, mita, dan lintang yang terlebih dahulu pergi ke kantin.

Setelah mereka sampai kantin mereka bergegas memesan makanan dan minuman, tidak lama mereka duduk di bangku yang berada di pojok kantin.

"zah, lihat deh arya lihatin kamu terus dari tadi.." ucap sisil

Zahra hanya melihat sekilas, dia kembali fokus memakan makanannya lagi.

"jangan - jangan dia tertarik sama kamu zah....??" balas nina

"biarin saja sih orang dia punya mata mau lihatin atau tertarik sama siapa saja itu kan haknya dia.." balas zahra

Setelah selesai makan zahra pamit kepada teman - temannya ke mushola untuk melaksanakan sholat dzuhur.

Selesai sholat dzuhur zahra kembali ke kelas karena lima menit lagi bel masuk berbunyi.

"zah, dapet salam dari arya..." ucap lintang tidak lama setelah zahra duduk di bangkunya.

belum sempat zahra menjawab bel masuk sudah berbunyi dan tidak lama guru pun datang.

Selama jam pelajaran berlangsung zahra memikirkan perkataan lintang barusan, dia masih tidak habis pikir kenapa arya menitip salam kepadanya.

"kenapa dia titip salam ke aku, biasanya juga nggak pernah.. apa jangan - jangan yang di katakan nina tadi di kantin ada benarnya juga ya..." batin zahra

"ah mungkin aku hanya kepikiran sama kata - kata nina saja.." batin zahra lagi

Zahra pun menggeleng - gelengkan kepalanya berusaha menghapus semua pemikirannya, dan hal itu terlihat oleh nina.

"kami kenapa ra..?" tanya nina sambil berbisik

"nggak apa - apa.." jawab zahra

" serius.. ? " kata nina yang merasa penasaran

" serius nina.. udah ah, lihat tuh pak anwar nanti lihat kita .. " bisik zahra

Mereka pun kembali memperhatikan kedepan, zahra juga sudah berusaha fokus dan melupakan omongan teman - temannya.

mungkin arya hanya bermain - main saja dengan dirinya fikir zahra.

3

Jam pelajaran sudah berakhir, siswa -siswa berhamburan keluar kelas begitu pun dengan zahra dan teman - temannya, zahra tidak langsung pulang seperti yang lain karena dia harus menghadiri rapat osis terlebih dulu.

Jam menunjukan pukul 4 sore, zahra dan anggota osis yang lainnya baru saja pulang, zahra bergegas ke halte dekat sekolahnya. lama menunggu kendaraan yang akan mengantarkan zahra pulang, tapi tidak kunjung datang juga.

Tidak lama sebuah mobil berhenti tepat di depan zahra, seorang laki - laki keluar dari dalam mobil itu.

Zahra terus saja memperhatikan laki - laki yang mulai berjalan ke arahnya.

"Loe lagi apa disini...?? ko masih belum pulang...??" tanya laki - laki itu

"aku lagi nunggu angkot, tapi dari tadi nggak ada angkot yang lewat juga.." jawab zahra kepada laki - laki itu

"ya sudah ayo gue anter loe pulang.. rumah loe dimana..??" tanyanya lagi

Tapi zahra hanya diam saja, membuat laki -laki itu membuka suaranya kembali.

"loe tahukan angkot yang ke daerah sini susah lewat kalau sudah jam pulang sekolah..." tambahnya lagi

Zahra berfikir sejenak, memang benar kata laki - laki itu angkot hanya lewat pagi dan jam 3.00 pas pulang sekolah saja.

Dia juga tadi lupa meminta ayahnya untuk menjemput, mau pesan ojeg online pun gak bisa karena handphone nya yang sudah mati.

Mau tidak mau zahra pun menerima tawaran laki - laki itu.

"baiklah aku ikut kamu.. tapi apa tidak merepotkan nantinya...??" tanya zahra sebelum naik kedalam mobil

Lelaki itu hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum ke arah zahra.

"ayo masuk..."

Lelaki itu membukakan pintu mobil untuk zahra, dan zahra pun membalas dengan tersenyum sambil masuk kedalam mobil.

Setelah menutup pintu mobil, laki - laki itu pun berlari memutari mobil dan mulai menjalankannya.

Sudah lebih dari sepuluh menit mereka terdiam dengan pikirannya masing - masing. akhirnya lelaki itu mulai memberanikan diri membuka suara.

"nama loe zahra kan..??" tanyanya

"iya.." jawab zahra tanpa melihat lawan bicaranya

"kenalin nama gue arya.."

"aku tahu nama kamu kok.. dan lagi siapa sih yang nggak kenal dengan seorang arya mahesa.." balas zahra sambil tersenyum.

Arya pun tersenyum dalam hati dia tidak menyangka kalau zahra ternyata sudah tahu namanya, apa segitu populernya dia di sekolah sampai semua murid tahu namanya.

Mereka berdua larut dalam obrolan sampai tidak sadar kalau mobil yang mereka tumpangi telah berbelok kesebuah halaman. ya mereka sudah sampai di depan rumah zahra.

"kita sudah sampai.." ucap arya

"hmmm.. terima kasih ya kamu sudah mau nganterin aku pulang.." balas zahra

Zahra hendak membuka pintu mobil tapi langkahnya terhenti.

"ara.. kita bisa bertemankan...??" tanya arya

Zahra hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"ya sudah aku masuk dulu.. assalammualaikum.." pamit zahra

"waalaikum salam.." balas arya

Tidak lama pintu mobil tertutup dan zahra pun langsung masuk kedalam rumah, sedangkan arya mulai meninggalkan halaman rumah zahra dan pergi.

"assalammualaikum ayah, bunda.." sapa zahra kepada kedua orang tuanya yang sedang duduk - duduk di ruang keluarga.

"waalaikum salam.." jawab ayah dan bunda zahra bersamaan.

Zahra pun mencium tangan ayah dan bunda secara bergantian.

"yah, bun zahra mau ke kemar dulu ya, mau bersih - bersih.." ucap zahra

"iya sayang.. kamu juga istirahat saja dulu.." jawab bunda

Setelah minta izin zahra pun langsung pergi ke kamarnya untuk istirahat dan membersihkan diri.

 

☆ ☆ ☆ ☆ ☆

 

Hari berganti hari bulan pun telah berganti, tidak terasa sudah empat bulan semenjak arya mengantarkan zahra pulang waktu itu.

Sejak hari itu hubungan keduanya pun semakin dekat, arya maupun zahra sering terlihat bersama baik itu makan di kantin atau hanya sekedar ngobrol - ngobrol di koridor sekolah bersama temannya yang lain,

atau arya yang sengaja mengantarkan zahra pulang kerumah.

Seperti hari ini arya kembali mengantarkan zahra pulang.

"ra... hmmm besok loe ada waktu gak..??" tanya arya

Zahra yang sedang memainkan handphone nya langsung melihat ke arah arya dan mulai berfikir sebentar, lalu menganggukan kepalanya.

"besok kalau gue ngajak loe ke suatu tempat loe mau nggak..??" tanya arya lagi

"kemana...??" zahra balik tanya

"gue pengen ngajak loe main ke taman bermain, udah lama gue pengen kesana tapi gue selalu nggak ada temen nya.. tapi itu juga kalau loe mau dan nggak keberatan.." balas arya

"ok.." jawab zahra setelah mengetahui tujuan arya mengajak nya pergi.

"ya sudah besok gue jemput loe jam 8.00 pagi ya, biar nyampe kesananya nggak terlalu siang.." tambah arya

Zahra hanya tersenyum sambil mengacungkan jempolnya tanda setuju,

tidak butuh waktu lama mereka sudah sampai di depan rumah zahra.

Zahra pun mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam sebelum pintu mobil tertutup.

 

☆ ☆ ☆ ☆ ☆

 

Sesuai janji arya kemarin dia akan menjemput zahra jam 8.00 pagi, setelah pamit kepada kedua orang tua zahra mereka pun berangkat.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih empat puluh lima menit akhirnya mereka sampai di taman bermain.

Arya pun mengajak zahra membeli tiket, setelah mereka mendapatkan tiketnya mereka mulai memasuki area taman bermain itu.

Mereka mulai menaiki satu persatu wahana yang ada di taman bermain ini, zahra dan arya terlihat seperti sepasang kekasih, mereka tertawa, bercanda bersama hari ini arya dan zahra terlihat sangat bahagia.

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. kini jam sudah menunjukan jam lima sore. sebelum pulang arya mengajak zahra untuk makan dulu.

Tidak membutuhkan waktu lama arya dan zahra sudah sampai di sebuah rumah makan, mereka pun mencari meja kosong, karena hari ini hari libur jadi rumah makan ini lumayan ramai.

Mungkin karena tempat nya juga yang tidak terlalu jauh dari taman bermain, sehingga banyak yang datang kesini.

Setelah mereka menemukan meja kosong seorang pelayan pun menghampiri zahra dan arya, setelah melihat -lihat buku menu mereka pun mulai memesan makanan.

"ra.. loe mau makan apa.. ??" tanya arya

"hmmm... kayanya aku pengen makan soto aja deh, sepertinya enak.." jawab zahra

Setelah menunggu lama akhirnya pesanan mereka pun datang, zahra dan arya langsung melahap makanan mereka sambil sesekali mengobrol.

"ra.. hmmm.. gue mau ngomong sesuatu sama loe.. tapi gue harap loe jangan marah ya.." ucap arya setelah mereka selesai makan.

"emang mau ngomng apa.. ?? ko takut aku marah gitu.. ??" tanya zahra yang mulai penasaran

Cukup lama zahra menunggu arya membuka suara, tapi yang di tunggu hanya menunduk saja.

"katanya mau ngomong ko diem aja sih... ??" zahra yang mulai penasaran bertanya lagi

"ra.. sebenernya sudah lama gue suka sama loe, gue pengen loe jadi pacar gue..."

"... hmmm loe maukan jadi pacar gue ra..??" kata arya ragu, dia takut sekali zahra akan menolak atau bahkan menjauhinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!