Si Anak Malang
Jangan pulang Kalo duitnya kurang!
Susi
"BRENGSEK! GUE UDAH BILANG, JANGAN PULANG KALO DUITNYA GAK NYAMPE SERATUS!"
Bentak Susi, ibu tiri Rayn dan Raya yang kesal dan marah karena hari ini Rayn dan Raya hanya membawa pulang uang sebanyak 85 ribu saja dari hasil ngamen sejak pagi sampai malam.
Rayn
"Ta..tapi ma, hari ini jalanan sepi!"
//Ucap Rayn lirih.//
Rayn tak berani menatap mata jalang milik Susi yang terasa seperti hendak membunuhnya.
Susi
"Apa kau bilang? Mama? Udah gue bilang, gue bukan mama kalian!"
Dengan kasar Susi menarik telinga Rayn hingga ia meringis kesakitan.
Rayn
"A...ampun ma., eh tante! Ampun!"
//Ucap Rayn yang ketakutan Sambil menahan rasa sakit di telinganya.//
Rayn berusaha melepaskan tangan Susi dari telinganya itu.
Raya
"Le..lepaskan bang Rayn tante! Kami janji akan bawa uang pas besok hari!"
Raya yang tak tahan melihat abangnya kesakitan memberanikan diri untuk bersuara.
Susi pun melepaskan telinga Rayn, bukan karena permintaan Raya. Susi berjalan kearah meja dimana disana terdapat rotan yang telah dijalin untuk memberikan pelajaran kepada Raya dan Rayn apabila mereka melakukan kesalahan.
Di usir
Susi memukuli Rayn dan Raya tanpa ampun, dia malah merasa senang mendengar teriakan kesakitan dari dua anak tirinya itu.
Tanpa ia sadari, putri kesayangannya terbangun dari tidurnya karena suara berisik yang ditimbulkan.
Luna
"Mama jangan berisik! Aku ngantuk tau!"
//Ucap Luna dengan sebel. Ia terlihat merajuk.//
Susi
"Ya ampun! Anak mama kebangun ya!"
Melihat putri kesayangannya itu merajuk, Susi segera meninggalkan Rayn dan Raya. Rotan untuk memukuli Rayn dan Raya ia letakkan sembarangan.
Susi
"Mama minta maaf ya sayang!"
//Ucap Susi sambil mengelus lembut pipi Luna.//
Sikap Susi yang tadi sangat kejam kepada Rayn dan Raya berubah 180 derajat terhadap Luna. Susi sangat memanjakan Luna, apapun yang Luna minta akan ia kabulkan bagaimana pun caranya.
Luna
"Aku maafin mama asal mama temanin aku tidur! Aku ingin dibacakan dongeng."
//Ucap Luna dengan manja.//
Ia sengaja bersikap manja di depan Rayn dan Raya. Terlihat Luna tersenyum mengejek ke arah mereka.
Susi
"Ya sudah, tapi kamu tunggu sebentar ya!"
Susi kembali berjalan ke arah Rayn dan Raya. Dia menarik telinga mereka berdua dan membawa mereka ke depan pintu. Dengan kasar Susi mendorong mereka keluar sehingga mereka terjatuh keras di lantai.
Susi
"JANGAN PULANG KALO SISANYA BELUM DAPAT!"
//Ucap susi penuh penekanan.//
Susi langsung menutup pintu dengan kasar dan menguncinya, meninggalkan mereka yang duduk kesakitan di depan di teras.
Dingin, Lapar, sakit dan perih
Susi benar-benar sudah gelap mata dia dengan teganya menelantarkan anak-anak yang masih memerlukan kasih sayang orang tua. Susi telah mengingkari janjinya dengan almarhum Bara, mantan suaminya yang telah meninggal dunia satu tahun yang lalu.
Dingin malam terasa menusuk tulang. Rayn dan Raya yang sekarang sedang tidur diteras rumahnya tanpa alas dan selimut, merasa sangat kedinginan. Tubuh mereka bergetar bukan hanya menahan dinginnya malam, tetapi juga menahan rasa lapar sejak tadi pagi.
Pagi tadi mereka hanya sarapan dengan sebungkus roti kelapa seribuan yang dibeli menggunakan uang hasil mengamen. Hanya roti itu saja yang mengisi perut mereka sebagai pengganjal dari pagi hingga sekarang sehingga mereka merasakan lapar yang teramat sangat.
Karena kasihan melihat sang adik yang meringkuk kedinginan dan juga kelaparan Rayn memutuskan untuk mengajak adiknya mencari tempat yang lebih nyaman. Sebenarnya ia ingin kembali melanjutkan mengamen, siapa tahu aja kali ini mereka mendapatkan keberuntungan.
Sebenarnya tidak hanya dingin dan lapar yang Rayn dan adiknya rasakan, rasa sakit di sekujur tubuh akibat pukulan dari sang ibu tiri juga sangat sakit dan perih.
Rayn
Ray, kamu yang kuat ya dek! 😭
Raya
I..iya bang, Ray gak papa kok! Abang jangan sedih!🥺
Rayn
Abang merasa gak becus jadi kakak mu dek. 😭
Rayn
harusnya kamu gak perlu menderita seperti ini, biar Abang saja yang menanggung semuanya!😭
Rayn
harusnya kamu sekarang bisa beristirahat dengan nyaman di kamar yang hangat dan empuk! 😭
Raya
Abang jangan sedih, huhuhu...Ini bukan salah abang! Jangan nangis bang! huhuhu...
Rayn
//mengusap air mata//
Rayn
engg..nggak Ray, Abang gak nangis, kamu juga jangan nangis ya! 🥺
Rayn
//mengusap lembut kepala Raya//
Rayn teringat akan masa lalunya dan sang adik yang hidup bahagia bersama sang mendiang ayah dan ibunya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!