NovelToon NovelToon

Sadewa

Bab 01

..."Huh!" menghembuskan napas kasar, gadis cantik ini berhasil menyelesaikan pekerjaannya untuk hari ini....

..."AYASHA!" teriakan penuh amarah itu dia dengar, cepat berlari ke asal sumber suara....

...Wajah gadis 17 tahun ini langsung berubah, melihat apa yang dia lihat di depan nya...

..."Begini cara kamu bekerja? Tidak becus!" teriak seorang wanita tua, pemilik rumah makan tempatnya bekerja....

..."Keluar! Kamu saya pecat! Tidak usah datang kesini lagi, dasar tidak tahu diri!" mendorong tubuh kecil Ayasha keluar dari rumah makan nya yang ramai, Ayasha pun tersungkur ke depan hingga terjatuh di atas aspal yang panas ini....

..."Pergi! Dan jangan datang lagi kesini!" ucapnya kejam....

...Bahkan setelah gadis ini bekerja 3 minggu lamanya, tidak ada kata sempurna bagi si pemilik. Selalu saja cacat, dan pastinya selalu saja menyalahkan nya....

..."Kerja apalagi, aku butuh uang untuk sekolah." gumam nya lirih....

...Ayasha Maheswari, gadis 17 tahun yang hidup sendirian di tengah kejam nya kehidupan ibukota. Dia yatim piatu, di besarkan di sebuah panti asuhan yang sekarang sudah di gusur karena hak kepemilikan....

...Bekerja di saat dia masih menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas, berusaha mencukupi kehidupan nya sendiri....

...Berkeliling di jalanan, menanyakan apakah ada lowongan pekerjaan untuk anak sekolahan sepertinya. Tapi jawaban mereka hanya kata tidak....

...Duduk di pinggir jalan, Ayasha menangis. Lelah, lapar dan haus, tapi tidak memiliki uang untuk membeli sebotol air mineral....

..."Eh dek, kamu kenapa?" tanya seorang Wanita yang tidak terlalu muda, menghampiri Ayasha yang hampir pingsan karena lapar....

..."Astaga, dek kamu kenapa!" ucapnya menepuk pipi Ayasha....

..."A-air.." ucapnya lirih....

...Cepat cepat, Wanita yang tidak ketahui namanya itu memberikan nya sebotol air minum....

...Bernapas lega karena sekarang tenggorokan nya sudah tidak sakit lagi....

..."Terimakasih tante." ucap Ayasha...

...Wanita itu tersenyum tipis, "Kamu lapar?" tanya nya....

...Ayasha menunduk, malu jika jujur....

..."Ayo bangun, kita beli makanan." ucapnya menarik tangan Ayasha ke salah satu warung di pinggir jalan tempat mereka sekarang....

..."Nama kamu siapa?"...

..."Ayasha tante."...

...Wanita itu kembali tersenyum menatap betapa manisnya gadis yang dia tolong....

..."Kenapa bisa kelaparan seperti tadi?"...

...Ayasha diam, mereka baru bertemu. Tidak mungkin baginya untuk langsung mengatakan apa yang sebenarnya menimpanya....

..."Begini saja, makan dulu. Nanti kita bicarakan yang lainnya." mengusap kepala Ayasha, makanan yang tadi mereka pesan pun datang....

...Perusahaan nomor satu asia, Sanjaya Company. Perusahaan besar yang menampung banyak pekerja nya, serta keluarga kaya yang di kenal dengan perilaku baik di hadapan publik....

...Tapi, keluarga yang dimaksudkan baik itu nyatanya tidak sesempurna itu. Pemilik perusahaan itu di kenal sebagai duda keren oleh netizen, dia di ceraikan istrinya dengan alasan yang tidak jelas....

...Brak!...

...Gebrakan meja makan terdengar nyaring hingga pekerja yang menyajikan makanan berjengkit kaget, termasuk pemuda tampan dengan tampilan sempurna itu....

...Dia Sadewa Sanjaya Putra, pemuda tampan dengan alis tebal. Wajah nya seperti di pahat sempurna, saking tampan nya putra tunggal Andre Sanjaya itu....

...Pemuda tampan tapi sayang nya nakal, dia menjadi incaran para gadis, dia selalu memukau meski dengan tampilan paling buruk nya, dia selalu di gemari meski perlakuan nya kasar....

...Dan dia, anak tunggal yang selalu menyusahkan ayahnya....

..."Berhenti merokok dan mabuk-mabukan, mau jadi apa kamu hah!" bentak nya....

...Suasana ruangan ini senyap dan mencengkam, bagi pekerja disini. Pertengkaran antara Anak dan Ayah ini sudah biasa, tapi tetap saja berhasil membuat mereka ketakutan setengah mati....

..."Bukan urusan anda!" ucapnya tajam...

..."Sadewa!" bentak nya, menatap marah pemuda itu yang berlalu menaiki anak tangga, mengabaikan nya begitu saja....

..."Harus seperti apa lagi aku mendidiknya!" gumam nya kesal....

...Andre kehabisan akal, putra nya itu berubah drastis sejak dia ber cerai dengan mantan istrinya atau ibu Sadewa....

...Dan parah nya, pemuda itu kecanduan alkohol. Pulang dengan keadaan teler dan wajah babak belur sudah menjadi makanan nya hampir 2 tahun ini....

..."Katakan pada Hanna, pembantu baru itu bertugas membersihkan kamar Sadewa." ucapnya, mengambil jas nya yang terletak rapi di kursi makanannya....

...Lihat, tidak ada keluarga sempurna seperti yang di beritakan. Rumah ini kosong seperti tidak berpenghuni....

...Di sisi lain, gadis cantik itu menatap bangunan mewah ini dengan mata melotot....

...Apa bisa bekerja disini? Benar benar di rumah besar ini?...

...Wanita yang kemarin menolong nya karena kelaparan menawarkan sebuah pekerjaan, hanya untuk bersih bersih dan bisa di kerjakan sepulang sekolah nya....

..."Permisi pak." ucapnya menghampiri pos satpam....

..."Iya, ada yang bisa di bantu dek?" tanya nya....

..."Saya ada janji bertemy dengan.. ibu Hanna."...

...Satpam yang berjaga itu menatap Hasya dengan tatapan menilai nya, "Kamu nggak salah dek?" tanya nya....

..."Tidak pak, ini saya mendapatkan pesan langsung dari beliau." ucapnya memperlihatkan pesan singkat dari wanita yang menolong nya itu....

..."Ya sudah, masuk aja tapi lewat pintu belakang." ucapnya....

...Gerbang di buka kan, takjub Ayasha melihat nya. Ini gerbang otomatis yang di kendalikan lewat remote, begitu gerbang besar ini terbuka dia di kagetkan dengan suara klakson....

..."Minggir dek, mobil mau lewat." bergeser sedikit ke samping, mobil hitam mengkilap itu keluar. Ayasha membatin dalam hati, kapan dia bisa sekaya itu hingga mengendarai mobil kemana mana....

..."Silahkan dek, inget ya masuk lewat pintu belakang. Di sebelah sana!" tunjukkan nya, mengarah pada jalanan kecil....

..."Terimakasih pak." ucapnya sambil tersenyum....

...Ayasha berjalan ke arahan pak satpam tadi, dia terpukau. Rumah ini besar sekali, halaman nya saja seluas ini....

..."Orang kaya." gumam nya....

..."Ayasha!" panggilan dari suara yang sangat di kenalinya itu mengalihkan rasa kekaguman nya pada bangunan ini....

...Dia menoleh ke asal pemanggil, tersenyum lebar saat melihat Hanna ternyata di depan sana....

..."Kamu tidak kesasar kan?"...

..."Tidak tante, pak satpam nya ngarahin tadi."...

...Hanna mengangguk mengerti, dia menuntun Ayasha masuk lebih dalam lewat pintu belakang yang di maksud kan nya tadi....

"Kita langsung saja ya, eh.. tapi kamu udah makan belum?"

..."Udah, Terimakasih tante. Makanan yang kemarin bisa di makan pagi tadi."...

...Hanna terenyuh, sesusah itukah hidup gadis ini....

..."Jadi kerjaan Ayasha apa tante?" bingung nya....

..."Cukup bersihkan kamar aja, pagi dan setelah kamu pulang sekolah."...

..."Untuk fasilitas, kamu tinggal disini saja. Kebetulan ada satu kamar kosong yang bisa kamu tempati." ucap Hanna....

...Ayasha yang mendengar nya berbinar binar,...

..."Apa bisa Ayasha tempati?"...

...Hanna mengangguk cepat, dia memperkenalkan setiap sudut ruangan ini....

..."Tapi tidak apa kan kamu menggunakan pakaian pelayan?"...

..."Memang nya kenapa dengan pakaian pelayan?" bingung nya....

..."Siapa tahu kamu malu." kekeh Hanna....

..."Tidak kok, Ayasha tidak malu sama sekali." ucapnya menggeleng cepat....

..."Baiklah, ayo tante antarkan ke kamar baru kamu."...

...Ayasha mengikuti langkah Hanna, kamar yang di maksud kan seluas kontrakan nya. Bahkan ada kamar mandi khusus di dalam nya, luas dan nyaman....

..."Kamu bisa tempati ini besok, bawa barang barang kamu ya."...

..."Terimakasih tante, Ayasha beruntung bertemu dengan tante." ucapnya sambil tersenyum...

...Hanna hanya tersenyum, Ayasha gadis ini mengingatkan nya pada seseorang yang sudah pergi jauh darinya....

..."Ya sudah, kamu istirahat saja dulu. Saya harus kembali bekerja."...

...Hanna pergi, meninggalkan Ayasha sendirian di kamar khusus para pembantu. Ayasha sendiri tersenyum lebar, akhirnya dia bisa mendapatkan pekerjaan yang sedikit ringan untuk nya....

Bab 02

..."Terimakasih bu atas bantuan nya selama ini."...

...Ayasha menyerahkan kunci kontrakan kepada sang pemilik, dia tersenyum tipis pada wanita yang sangat baik ini....

..."Jangan sungkan untuk kembali, meskipun kontrakan nya kecil tapi bisa untuk di tempati."...

...Ayasha mengangguk,...

..."Saya pamit ya bu, sekali lagi terimakasih atas bantuan nya selama Ayasha ngontrak disini."...

...Pemilik kontrakan itu mengangguk dengan senyum tipis, menatap kepergian gadis itu untuk bekerja....

..."Semoga selalu bahagia nak Ayasha" gumam nya lirih....

...Ayasha memutuskan untuk pindah hari ini meski kata Hanna dia bisa pindah besok, tapi besok kan dia harus sekolah dan tentu pekerjaan harus dia lakukan sejak pagi....

...Bersyukur Tuhan mengirimkan Hanna dan memberinya pekerjaan, andai kata tidak. Ayasha tidak tahu akan seperti apa dirinya nanti....

...Sekarang pukul 5 sore, dan di pinggir jalan mulai banyak pedagang yang menjajarkan dagangan mereka. Terlihat sangat menggoda tapi Ayasha tidak bisa membelinya karena tidak memiliki sedikit pun uang selain uang ongkos menuju tempat kerja nya, itupun Hanna yang memberinya uang....

...Dengan menunggu angkot meski sulit di temukan, Ayasha duduk di pinggir jalan. Menatap remaja seusianya yang jajan dan kencan, hanya bisa tersenyum pahit karena dia tidak bisa melakukan seperti apa yang di lakukan remaja lain....

...Brak!...

...terkejut menatap kecelakaan tunggal yang tidak jauh darinya. Banyak orang mulai berkerumunan menatap siapa pengemudi motor secara ugal ugalan itu, termasuk Ayasha sendiri....

..."Heh, kalo berkendara liat liat dong."...

..."Dasar orang kaya, semena mena di jalanan!'...

..."Lihat, tampang wajah tidak bersalahnya!"...

..."Cih, hei anak muda. Kalo berkendara, lihat jalanan ramai tidak nya, jangan menganggap jalanan ini milik bapak mu!"...

...Kemarahan kemarahan itu Ayasha dengar dari Bapak dan Ibu penjual disini, tapi yang membuat nya kebingungan adalah para gadis yang menatap si pemotor jatuh itu dengan tatapan kagum nya....

..."Minggir, bacot lo semua!" ucapnya angkuh....

...Sadewa, ya. Pemuda itu yang berkendara secara ugal ugalan, dia juga berkata tidak sopan pada orang yang lebih dewasa....

..."Hei! Kamu di bilangin malah ngelawan. Dasar anak muda tidak punya sopan santun!" ucap bapak bapak itu tak terima....

...Ayasha yang melihat nya malah kasihan pada pemuda itu, apalagi melihat kakinya yang seperti nya terkilir....

..."Hajar saja! dia terlalu kurang ajar untuk di nasehati seperti itu!" ucap satu bapak bapak yang juga emosi dengan jawaban yang Sadewa berikan tadi....

..."Bapak bapak jangan!"...

...Ayasha melotot, apa apaan ini. Kenapa dia mengatakan kalimat seperti itu, lihat sekarang tatapan semua orang tertuju padanya....

..."Kamu bela dia mbak?!"...

..."Bu.. bukan gitu pak, tapi main hakim sendiri hukuman nya berat. Lagipula, dia jatuh dari motor sendiri dan tidak menimbulkan korban sama sekali." ucap Ayasha....

...Bapak bapak itu berpikir, tak lama kemudian pergi meninggalkan Sadewa yang masih duduk bersimpuh tanpa ada niatan mereka untuk membantu pemuda kurang ajar itu....

...Kini tinggal Ayasha sendirian, dia bingung membantu atau ikut pergi. Rasa kemanusiaan menyuruh nya membantu, tapi sikap angkuh pemuda ini membuat nya ingin pergi saja....

..."Ngapain lo liatin terus, bantuin!"...

...Berjengkit kaget, Ayasha membantunya. Dia memapah tubuh pemuda ini agar duduk dengan kaki lurus....

..."Aku telponin ambulan." ucap Hasya tergagap....

...Sadewa diam, memperhatikan kakinya yang mungkin terkilir. "Dasar motor sialan." umpat nya dalam hati....

..."Ambulans nya datang sebentar lagi, kamu tunggu saja sebentar ya." Ayasha berdiri, membuat tatapan Sadewa menajam....

..."dasar bego, gimana gue?!" kesalnya....

..."Kan ada ambulans." ucapnya polos....

..."Gue bayar waktu lo, tapi temenin gue sampai ambulans nya dateng!"...

...Ayasha tidak berkutik, tidak berani dengan pemuda ini. Bukan karena di iming iming kan uang, tapi memang takut sesungguhnya....

...Dia duduk dekat dengan Sadewa, tapi menjaga jarak....

..."Nama lo?!" ucap Sadewa....

...Ayasha menoleh, menunjuk dirinya sendiri dengan tatapan bingung....

..."Cih, budek ya lo?!"...

..."Kamu nanya ke aku?" tanya Ayasha tidak mengerti....

...Sadewa menunjukkan raut wajah kesal nya, "Menurut lo? emang selain lo yang duduk disini siapa lagi!"...

..."Ayasha, nama aku Ayasha Maheswari. " ucapnya cepat....

..."Kampungan nama lo."...

...Gadis ini diam, dalam hatinya sangat berharap agar ambulans nya cepat datang dan membawa pergi pemuda tidak ada sopan santun ini....

...Sadewa tidak ada niatan minta maaf, karena merasa dirinya tidak bersalah mengatai nama gadis ini kampungan....

..."Lain kali, dimanapun kamu berada harap jaga sikap. Mau sekaya apapun kamu, kalau sikap nya kasar orang orang juga akan mikir 10 kali nolongin nya."...

..."Apa perduli gue!" balas Sadewa sarkas....

...Ambulans datang beberapa menit kemudian, Sadewa di bantu petugas ambulans masuk ke dalam mobil itu. Ayasha hanya menatap nya dalam diam, hingga suara menyebalkan itu kembali menginterupsi nya....

..."Ngapain lo diem kayak patung, cepet masuk!"...

..."Tapi.." ucap Ayasha terpotong...

..."Anda keluarga korban? Sebaiknya ikut saja ke rumah sakit." ucap petugas....

...Ayasha menggeleng, tapi tubuhnya di dorong masuk serta kopernya juga hingga dia sekarang duduk di depan pemuda arogant itu....

..."Ngapain lo!" bentak nya saat sepatunya di lepas....

..."Ini pertolongan pertama, agar kakinya tidak semakin parah." ucap petugas itu....

...Ayasha diam, hanya memperhatikan, Dalam hati berpikir keras, dia berniat untuk pergi ke rumah besar itu membawa perlengkapan nya untuk bekerja, tapi kenapa malah kesasar sampai di ambulans menemani pemuda asing yang kasar ini....

...Dan bodohnya lagi, Ayasha mengikuti pemuda itu hingga masuk ke dalam ruangan rawat jalan....

..."Tolong isi data anda." kata suster itu...

..."Kenapa aku sus?" bingung nya....

...Suster itu tersenyum, "Kalian lagi marahan ya, pacar nya butuh perawatan dek. Tapi peraturan disini, harus ada yang bertanggung jawab sebagai wali pasien nya."...

..."Suster aku.."...

..."Isi ya." ucap suster itu memotong perkataan Ayasha, meninggalkan gadis mungil itu sendirian....

..."Ini semakin gila." gumam nya lirih....

...Terpaksa Ayasha mengisi formulir yang suster itu berikan, setelah selesai dokter yang menangani pemuda arogant itu menghampirinya....

..."Pacarnya sudah bisa pulang ya dek."...

...Lagi lagi dia di sangka pacar si pemuda arogant itu, Ayasha mengangguk kaku tidak lupa mengucapkan rasa terimakasih nya....

..."Lama lo!" ucapnya keluar dari tirai yang tertutup itu....

..."Ayo pulang!" ucapnya berjalan tertatih...

..."Kamu pulang saja, kita tidak satu arah." kesalnya....

..."Ngebantah, ayo gue anterin sebagai rasa terimakasih." Sadewa ini, tidak bisa berbicara lembut apa gimana ya....

..."Terimakasih tawaran nya, tapi aku pulang sendiri saja!"...

...Wajah Sadewa terlihat marah karena di tolak terus menerus oleh gadis kampungan ini....

..."Dek, mohon jangan ribut disini. Pacaran nya nanti saja pas sudah keluar rumah sakit ya." suster yang memberi Ayasha formulir wali tadi datang, dia tersenyum geli menatap kedua sejoli muda ini....

..."Suster aku bukan pacar dia, mana mungkin juga punya perasaan sama laki laki arogant ini!"...

...Sadewa melotot di katai arogant, apa apaan gadis ini....

..."Iya iya, berantem nya nanti saja ya." ucap suster...

..."Suster, aku bukan pacar dia!" ucap Ayasha sekali lagi, karena sepertinya suster ini tidak percaya padanya....

..."Suster percaya kan kalau.." ucap nya terpotong...

...Mata Ayasha hampir keluar saking kaget, terkejut nya dengan kejadian cepat yang menimpanya ini. Dan mungkin bukan hanya dia, melainkan suster di depan nya dan juga para pasien dan wali pasien yang lainnya....

...Pemuda arogant ini, dia seenak nya mencium Ayasha. Bayangkan, ciuman nya bahkan di bibir!...

...Bisa bayangkan sekali lagi malu nya dia pada orang orang disini, pemuda ini menjatuhkan harga dirinya pada jurang paling dasar dan yang dalam....

Bab 03

...Pagi yang cerah, dan burung berkicauan. Ayasha tersenyum penuh semangat memulai pagi pertama nya bekerja disini....

...Dengan seragam pembantu yang Hanna berikan tadi malam, Ayasha sudah siap untuk bekerja subuh subuh sekali sebelum berangkat ke sekolah nya....

..."Ayasha bersihkan yang mana tante?"...

...Hanna termagu, menatap kasihan gadis ceria ini, apakah hari pertamanya bekerja akan sangat buruk....

..."Nak, ketika kamu menbersihkan ruangan nanti. Harus siap siap ya sama konsekuensi nya."...

...Ayasha tetap tersenyum, dia pikir ini bukan masalah buruk. Toh dia bekerja bukan maling kan....

..."Ayo." ajak Hanna, dia mengajak Ayasha ke lantai atas, dengan membawa alat alat pembersih nya....

..."Tugas kamu hanya membersihkan kamar ini saja."...

..."Cuma kamar ini tante?" tanya nya tak mengerti....

...Hanna mengangguk, dia mengetuk pintu nya namun tidak ada sahutan sama sekali....

..."Ingat, selama kamu membersihkan kamar ini jangan bersuara sama sekali. Usahakan tidak membangunkan si pemilik kamar yang masih tidur."...

...Hasya mengangguk mengerti, menerima kunci cadangan yang Hanna berikan untuk nya....

..."Ngomong ngomong, ini kamar anak majikan kita." ucap Hanna...

..."Semoga betah ya nak." sambil mengelus bahu Ayasha dan meninggalkan gadis ini sendirian di depan pintu kamar yang tertutup rapat....

...Ayasha menghembuskan napas kasar, mengingat secara jelas aturan yang Hanna katakan tadi....

..."Semangat!" ucapnya pada diri sendiri, dia harus bisa. Sekaligus cara tepat melupakan kejadian memalukan kemarin malam....

...Membuka pintu kamar dengan kunci yang Hanna berikan, Ayasha mematung di tempat. Kamar nya gelap gulita, bagaimana bisa dia membersihkan nya secepat itu?...

...Membawa alat pembersih nya masuk ke dalam dengan suara sepelan mungkin, Ayasha mulai membersihkan kamar yang sudah seperti gudang ini....

...Debu nya banyak sekali meski tidak terlihat oleh mata, dia fokus dengan membersihkan terus menerus tanpa ingin menoleh ke atas ranjang dimana anak pemilik rumah ini tidur....

..."Siapa lo?!" bentakan kasar itu mengejutkan nya yang sedang mengepel....

...Ayasha menoleh ke belakang, karena gelap wajah anak majikan nya itu tidak terlihat jelas oleh nya....

..."Ma.. maaf tuan muda, saya pembantu baru disini yang di tugaskan membersihkan kamar anda." ucapnya dengan kepala menunduk....

...Terdengar suara umpatan, Ayasha membeku di tempat saat pemuda itu turun dari ranjang nya dan menyalakan lampu....

..."Sa.. saya tidak bermaksud kurang ajar tuan muda, saya hanya.." tersetak kaget saat lengan nya di tarik mendekat....

...Matanya melembar sempurna saat melihat wajah yang sangat dia kenali itu, wajah pria angkuh yang kemarin membuat nya seperti gadis murahan di depan orang banyak....

..."See.. kita bertemu lagi!" ucapnya menyerigai....

...Detik itu juga, rasanya udara di sekitar nya mendadak hilang. Ayasha menahan napas saat lagi lagi bibir mereka kembali di pertemukan, kini bukan kecupan tapi sedikit lumatan....

.............

.......

.......

...SMA Negeri Antarbangsa, tempat sekolah dari banyak nya sekolahan. Ayasha, gadis itu menghembuskan napas kasar nya. Kejadian pagi pagi tadi masih membekas sempurna dan mungkin tidak akan pernah hilang dari ingatan nya sampai dia mati....

..."Kenapa kami di pertemukan." gumam nya kesal, sekarang bagaimana. sudah terlanjur dan terikat....

...Andai dia tahu kalau pemuda itu adalah anak majikan nya, Ayasha bersumpah. Dia tidak akan berkata kurang ajar seperti itu dan berakhir penyesalan terbesar dalam hidupnya....

...Mengambil handphone jadulnya, ini adalah handphone merk lama. Sekitar lima tahun yang lalu, saat dia membantu ibu panti berjualan gorengan ke tetangga tempat panti asuhan berada, dan uang hasil upah nya di tabung untuk membeli handphone ini....

...Ayasha membuka google dengan bantuan wifi sekolah, dia mencari nama sosok pemuda yang mengambil ciuman pertama dan keduanya itu....

...Benar saja, foto pemuda itu terpampang jelas di kolom gambar. Ayasha akui, pemuda yang bernama Sadewa ini sangat tampan, kalau bukan karena kejadian memalukan itu mungkin dia akan jatuh hati pada Sadewa yang sempurna dari segala sisi....

..."Ashaa!" panggilan itu mengagetkan nya, hampir saja harta satu satunya ini mencium lantai kelas....

..."Ada apa Nadin? Kamu ngagetin!"...

...Nadina Zolandya, teman satu satunya yang Ayasha miliki....

..."Kantin yuk." ajak nya antusias....

...Ayasha menggeleng, "Aku nggak punya uang untuk jajan, nanti ya pas aku dapat gaji kerja."...

...Nadin tersenyum lebar, dengan bangga gadis itu mengeluarkan uang seratus ribu dari saku bajunya....

..."Tadaa!!" heboh nya....

..."Dapat uang banyak darimana kamu, jangan bilang kamu serius jadi simpanan om om?!"...

..."Cih, ada ada aja lo. Ini tuh uang dari bapak gue, dia ngasih ke gue karena kemarin anterin pesanan ikan nya." kesalnya, di kira dia gadis apaan....

"Ya siapa tahu, kamu serius sama perkataan tiga hari yang lalu."

"Nggak Sha, gue cewek mahal. Tapi kalo om nya spek Kim Seokjin, gue ngedeketin dia." ucap Nadin sambil mengipaskan rambut nya

...Ayasha menggelengkan kepalanya pelan, Nadin memang pecinta om om Korea. Gadis ini selalu berbicara tentang bias nya sepanjang hari, sampai Ayasha hapal semua nama dan wajahnya....

..."Ayo, keburu bel bunyi!" Nadin menarik tangan Ayasha agar berdiri dari duduknya....

..."Jangan deh, kamu dapetin uang nya susah" Ayasha menolak...

..."Jangan lebay deh sha, uang gue uang lo juga. Ini kan sebagai bukti kesetiaan gue sebagai sahabat lo!" ucapnya....

...Lorong sekolah nya memang agak sepi, kebanyakan kumpul di kantin depan....

..."Belanja nya di kantin belakang gimana?" ucap Nadin...

...Ayasha menghentikan langkah nya, dia menggeleng cepat menolak ajakan itu....

..."Tenang aja, si biang kerok nggak akan berani gangguin lo. Orang dia nggak sekolah."...

..."Nggak ah, nanti tiba tiba ada dia lagi pas kita kesana."...

...Ayasha takut, pemuda yang merupakan anak geng karate itu sangat menyebalkan dimata nya....

...Dia suka mengganggu nya, bahkan Ayasha sampai pernah menangis karena di kerjai habis habisan....

..."Tenang, gue maju paling depan kalo dia beneran disana." kata Nadin...

..."Kamu takut sama dia Din, jangan sok jadi pahlawan kalau nantinya aku di tinggal sendirian."...

...Nadin cengengesan, dia memang takut pada pentolan sekolah SMA Antarbangsa itu. Tapi demi sahabat nya, dia akan takut lagi deh....

..."Heran gue, dia sebenarnya suka sama lo sha, tapi malu. cuma gangguin lo doang."...

..."Mana ada orang yang suka sam seseorang kelakuan nya kayak anak monyet gitu." kesalnya....

..."Sha, sekali aja ya. Disana bapak kantin nya jualan telur gulung, terus telur gulung nya enak banget pake banget deh."...

..."Jajanan anak SD, kamu cari aja di sekolah SD. Banyak kok yang jualan dan enak enak." Hasya masih mencoba menolak, sudah dia bilang kalau dia takut....

..."Sha, demi gue deh. telur gulung nya tuh enak banget sampe kebawa mimpi, masak lo nggak mau nemenin gue kesana sih." dumel nya....

..."Sekali aja Sha." mohon nya....

...Oke, Ayasha kalah. Dengan berat hati dia mengangguk menerima ajakan ke kantin belakang yang sudah seperti neraka bagi siswa seperti nya....

..."Bagus, nanti kalo dia disana gue gak bakalan kabur."...

..."Banyak omong kamu, tapi nggak ada yang berbukti." ucap Ayasha lelah dengan Nadin yang bermulut lebar....

..."Ampun Sha, gue pengen ngelindungin lo dari si biang kerok. Tapi gitu, tau sendiri kan.." ucapnya....

..."Iya iya, kamu takut kan." Nadin mengangguk cepat dengan cengiran nya....

.......

.......

...Mereka kini sampai di kantin belakang, sudah bisa di tebak bukan bagaimana ramai nya para siswa berandalan sekolah....

..."Eh ibu bos tuh." ucap salah satu di antara banyak nya yang duduk di bangku panjang itu....

...Ayasha menunduk, sudah jelas panggilan itu di tujukan untuknya....

..."Neng Asha, mas Galang nya nggak di sini nih." ucapnya berteriak, yang lain tertawa terbahak bahak....

..."Heh! Kutu kupret, mending diem deh. Asha kesini bukan nyari bos jelek lo, tapi kepengen jajan!" ucap Nadin....

..."Oh ibu bos kita pengen jajan, ambil semua neng Hasya. Nanti biar babang yang bayarin."...

..."Gaya lo Ger, uang bensin aja masih ngutang di warung depan." ucap satu teman nya....

..."Eh jangan gitu dong, lo bikin nama gue tercoreng di depan neng Asha."...

..."Jangan mau Sha sama di Gerald jelek, sama bos Galang aja. Kaya dia." ucapnya terkekeh....

..."Ya elah, sama bos Galang mah si Ayasha nggak mungkin nolak, ya nggak bub." ucapnya menaik turunkan kedua alisnya....

..."Gaya banyak modal sulit!" ucap Nadin....

..."Jangan maksa deh, tampang lo itu pas pasan, nggak ada standar atas nya!" ucap Nadin lagi....

...Nadin dan Gerald memang musuhan sejak lama, maklum mantan nggak pernah akur kalo ketemu....

..."Pas pasan gini muka gue juga lo udah pernah bucin mampus sama gue din!"...

..."Gue khilaf, sekarang mata batin sampe mata kaki gue udah kebuka lebar buat liat keburikan lo!"...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!