Kampung jeruk, di sebuah rumah RT 02 RW 01, yang beranggotakan empat orang yaitu sepasang suami istri yang saling mencintai dan dua orang anak tercinta mereka hidup rukun dalam satu ikatan keluarga.
"Ratna sarapan dulu" ucap Bu Sri yang meletakkan satu baskom sayur lodeh berisi kacang pancang, kacang ose dan tempe."iya Bu sebentar" jawab Ratna yang masih berada di dalam kamar. »Ratna: *Ananda Ratna ayu biasa dipanggil Ratna. *Seorang gadis cantik dari keluarga sederhana. * Memiliki banyak prestasi saat masih berstatus sebagai pelajar. *Memiliki semangat dan dedikasi berjuang yang tinggi«. "Ini kopinya pak" ucap Bu Sri menyerahkan sebangkir kopi pada pak Sugeng suaminya. "Iya Bu terimakasih" jawab pak Sugeng mengambil kopi dari tangan Bu Sri kemudian menyeruput kopi tersebut dengan perlahan. »Pak Sugeng: *Sugeng Riyadi biasa dipanggil Pak Sugeng *Seorang suami sekaligus ayah yang baik dan pekerja keras demi menafkahi keluarganya. *Pencari kayu bakar di hutan«. "Nur kamu juga cepat sarapan, ini teh untuk kamu" ucap Bu Sri pada anak laki-laki nya. "Kok teh Bu biasanya susu" ucap nur protes. »Nur: *Nurul Huda biasa dipanggil Nur. *Putra kedua dari pasangan suami istri pak Sugeng dan Bu Sri. *Pandai dan sering juara kelas«. "Susunya habis ibu beli lagi" ucap Bu Sri. "Ratna kamu ngapain sih dikamar cepat keluar sarapan dulu" ucap Bu Sri kembali memanggil Ratna untuk sarapan. »Bu Sri: *Sri Lestari biasa dipanggil Bu Sri *Seorang istri dan ibu yang baik serta pengertian. *Ratu memasak di desanya«. "Iya Bu" jawab Ratna menghampiri ibu dan keluarga nya yang sudah berkumpul di meja makan dan mereka pun sarapan pagi bersama dengan menu sederhana yang tersedia di meja makan tersebut.
"Pak, Bu, hari Ratna interview doakan Ratna di terima berkerja ya" ucap Ratna setelah selesai sarapan pagi. Memangnya untuk hari ini kamu interview di mana" ucap pak Sugeng bertanya. Hari ada interview di station tv Semampir itu lo pak Ratna iseng iseng daftar jadi wartawan siapa tahu keterima bekerja di sana" ucap Ratna dengan penuh percaya diri. "Iya bapak doakan semoga kamu berhasil lolos interview dan di terima bekerja" ucap pak Sugeng, "Amin" ucap Ratna mengaminkan begitu juga dengan Bu Sri sang ibu dan juga Nur sang adik.
"Pak Bu Ratna berangkat dulu ya" ucap Ratna berpamitan pada kedua orang tuanya dan mencium tangan mereka. "Saya juga pak Bu pamit sekolah dulu ya" ucap nur yang juga berpamitan pada kedua orang tuanya dan mencium tangan mereka.
"Assalamualaikum" ucap Ratna dan Nur bergantian mengucap salam untuk berangkat dengan menaiki sepeda mini masing masing menuju tempat tujuan.
"Waalikum salam, Hati-hati kalian dijalan" ucap Bu Sri menatap kedua anaknya yang gadis berangkat untuk mencari pekerjaan sementara yang cowok berangkat untuk sekolah.
Bu Sri menatap dengan seksama kedua anaknya hingga merekapun jauh dan semakin jauh sampai tidak terlihat lagi dari pandangan Bu Sri.
"Bapak mau berangkat sekarang" ucap Bu Sri pada pak Sugeng. "Iya Bu, mumpung masih pagi" ucap pak Sugeng yang mulai menata gerobak untuk mencari kayu di hutan. "Ini pak bekal makan siang dan minum nya, ibu letakkan di tas seperti biasa ya" ucap Bu Sri meletakkan satu rantang berisi makanan dan satu botol minuman kedalam tas yang akan dibawa pak Sugeng bekerja mencari kayu di hutan. "Iya taruh saja di tas" ucap pak Sugeng yang juga meletakkan golok dan juga gergaji kecil untuk dimasukkan ke dalam tas yang lain yang juga akan dibawa oleh pak Sugeng untuk bekerja."sudah semua pak tidak ada yang tertinggal kan alat-alat bapak" ucap Bu Sri. "Seperti nya sudah semua Bu, bapak berangkat ke hutan dulu, assalamualaikum" ucap pak Sugeng berpamitan pada Bu Sri dan mulai meninggalkan rumah menuju hutan untuk mencari kayu. "Waalikum salam, hati-hati pak dijalan" Jawab Bu Sri.
Setelah kedua anaknya pergi meninggalkan rumah untuk mencari pekerjaan dan juga sekolah kini Bu Sri juga melihat suaminya pergi meninggalkan rumah guna mencari nafkah demi keluarganya di hutan untuk mencari kayu yang akan dijual nya nanti.
★★★
"Selamat pagi Bu Endang, bagaimana pagi ini sudah rame Bu" ucap Ratna yang sudah sampai di tempat penitipan sepeda mini. "Selamat pagi juga Ratna, Alhamdulillah, seperti biasa sudah banyak yang menitipkan sepeda disini, mau berangkat sekolah ya, lo kok tidak pakai seragam" ucap Bu Endang yang menjawab pertanyaan Ratna dan juga bertanya. "Alhamdulillah Bu aku sudah lulus sekolah kemarin, sekarang tinggal si bontot yang sekolah"ucap Ratna pada Bu Endang. "Mbak yu ini apa apaan sih" ucap nur sebal yang tidak suka dirinya dipanggil si bontot. "Tutip sepeda dulu ya, kami mau berangkat, assalamualaikum" ucap Ratna.
Ratna dan Nur kemudian pergi meninggalkan tempat penitipan sepeda menuju tempat pemberhentian bus yang tidak jauh dari tempat Bu Endang, tak menunggu waktu lama bus yang ditunggu akhirnya datang Ratna dan Nur bergantian naik dalam bus tersebut.
★★★
Laju motor pak Sugeng tiba tiba terhenti di depan sebuah bangunan yang akan dijadikan kandang ayam. "Pintu gerbang terbuka" guman pak Sugeng "tidak seperti biasa nya, biasanya tertutup sekarang terbuka" ucap pak Sugeng saat melihat sebuah gudang yang terletak di pinggir hutan itu terbuka lebar. "Tok tok tok, permisi, assalamualaikum" ucap pak Sugeng setelah turun dari sepeda motor yang membawa gerobak di belakangnya menuju pintu gerbang kandang yang terbuka."Tok tok tok assalamualaikum, permisi" ucap pak Sugeng lagi. Karena tak ada jawaban, namun terdengar obrolan dari orang di balik tembok Pak Sugeng berinisiatif untuk mendatangi dimana letak sumber suara tersebut.
"Eh, pak Sugeng sarapan pak" ucap salah seorang tukang bangunan yang baru saja selesai menikmati sarapan di tempat tersebut, beliau mengenal Pak Sugeng, dan beliau adalah pak Samijan terengga yang tidak jauh dari rumahnya. "Iya pak Jan, sudah sarapan lanjutkan saja, saya cuma mau melihat-lihat" ucap pak Sugeng. "Ternyata pak Jan yang membangun tempat ini" ucap pak Sugeng lagi. "Alhamdulillah, iya pak saya dapat kepercayaan untuk membangun tempat ini" jawab pak Samijan. "Mau cari kayu ya pak" ucap salah seorang pekerja lain yang bernama Budi yang juga tetangga. "Iya pak Budi, saya mau cari kayu di hutan, tapi begitu melihat pintu gerbang terbuka entah kenapa saya berhenti dan ingin melihat tempat ini" ucap pak Sugeng seakan merasa nyaman ditempat ini.
"Kalau mau cari kayu ada banyak pak disini" ucap pak Samijan "sisa kayu yang tidak terpakai bapak ambil saja pasti bolehlah sama pemilik ya" pak Budi menimpali.
Bersambung
"Iya pak pekerjaan sudah hampir selesai mungkin kayu ini nanti akan dibakar kalau tidak ada yang mengambil" ucap pak Samijan. "Memangnya boleh pak diambil kayu sisanya ini" ucap pak Sugeng memastikan. "Kemungkinan boleh, bapak tanya saja sama pemiliknya, kebetulan beliau ada di paviliun belakang" ucap pak Samijan. "Iya pak itu sebabnya mengapa pintu gerbang dibiarkan terbuka. Ucap pak Budi. "Oh begitu, saya coba bilang dulu saja siapa tahu boleh diambil" ucap pak Sugeng. "Iya pak, bapak lewat lorong ini saja" ucap pak Budi, "orang nya baik kok pak mari saya antar" ucap pak Samijan. Pagi itu setelah sarapan, Pak Samijan kemudian mengantarkan pak Sugeng untuk bertemu dengan pemilik bangunan dipinggir hutan yang akan dijadikan sebagai kandang ayam.
★★★
"Mbak yu aku turun duluan ya, sebentar lagi sepertinya sampai di perempatan menuju sekolah"ucap Nur pada Ratna saat masih berada di dalam bus. "Iya kamu hati-hati saat turun dari bus" Jawab Ratna. Tak lama kemudian penumpang yang turun di perempatan menuju sekolah sampai di tempat tujuan mereka turun dengan perlahan begitu juga dengan Nur yang memilih untuk turun belakangan. "Ini kang seperti biasa, jangan lupa sarapan" ucap Nur memberikan bingkisan pada tukang Kernet bus. "Alhamdulillah, ini yang ditunggu-tunggu, terimakasih belajar yang rajin ya" ucap tukang Kernet bus. Nur tersenyum dan mengangguk bus kemudian melaju mengantarkan penumpang ke tempat tujuan lain.
"Pak turun di perempatan Semampir ya" ucap Ratna pada Kernet bus yang ditumpangi. "Ok mbak yu" Jawab Kernet bus. Setelah sampai di perempatan Semampir Bus berhenti dan Ratna turun dari bus dengan perlahan. "hati-hati turunya" ucap Kernet bus. Bus itu pun kembali berjalan, Ratna kemudian berjalan menuju stasiun televisi Armada TV untuk melakukan interview, Ratna sangat berharap agar wawancara nya berhasil dan lolos sehingga bisa bekerja sebagai reporter TV.
"Alhamdulillah sampai juga akhirnya" ucap Ratna sembari duduk di bangku yang tersedia dan mengambil botol minuman dari tas yang dibawanya, Ratna menyerahkan surat panggilan interview pada petugas pendaftaran. "Ratna silahkan masuk dan ikuti saya" ucap seorang perempuan, "iya Bu" ucap Ratna mengikuti perempuan tersebut.
"Silahkan duduk dulu" ucap perempuan itu, "baik terimakasih" jawab Ratna sambil duduk di tempat yang tersedia, "silahkan duduk dulu mas" ucap salah seorang perempuan yang lain pada calon karyawan yang diantarkan ya " iya Bu terimakasih" jawab seorang laki-laki yang nampak seumuran dengan Ratna. Tak lama kemudian datanglah satu persatu para pendaftar yang mungkin juga akan melakukan interview seperti Ratna.
"Permisi pak Agus sepertinya mereka semua sudah hadir semua" ucap pegawai perempuan yang biasa dipanggil Indah, "iya baiklah saya akan segera menemui mereka sekarang" ucap pak Agus sang manager. "Lanjutkan saja tugas kamu" ucap pak Agus lagi. "Baik pak sekarang saya permisi" ucap Indah bergegas pergi dari ruangan Pak Agus. Pak Agus kemudian keluar dari ruangan dan menemui para pendaftar yang melakukan interview hari ini.
"Selamat pagi semuanya" ucap pak Agus menyapa, "selamat Pak" jawab para pendaftar. Pagi itu di Armada TV Ratna dan pendaftaran lainnya yang melakukan interview sebagai calon karyawan di sebuah stasiun televisi nomor satu di daerah Kediri melakukan sesi wawancara yang di pandu oleh manager Armada TV yaitu pak Agus. Dalam proses wawancara Ratna memperkenalkan diri serta mempraktekkan cara menjadi seorang reporter yang baik dalam mencari berita, demikian juga calon pendaftar yang lain mereka memperkenalkan diri dan mempraktekkan cara menjadi reporter.
"Ok semuanya masih semangat ya" ucap pak Agus. "Masih pak" jawab para calon karyawan. "Terimakasih atas waktunya, masing-masing dari kalian sudah memperkenalkan diri" ucap pak Agus. Untuk selanjutnya saya minta pada kalian dari sepuluh calon karyawan dibagi menjadi lima tim, masing-masing tim terdiri dari dua orang, silahkan tentukan rekan kalian " ucap pak Agus menjelaskan. "baik pak" jawab para calon karyawan. Ratna menoleh ke kanan dan kiri menentukan siapa yang mau diajak menjadi rekan satu tim nya. "Halo Ratna kamu mau jadi rekan satu tim saya" ucap Danu bertanya sambil mengulurkan tangan mengajak bersalaman, "boleh, saya mau jadi rekan tim kamu" jawab Ratna singkat sembari bersalaman dengan danu, "Jadi kita satu tim" ucap Danu "ok" jawab Ratna melepaskan tangan dari danu.
"Ok waktu kalian sudah selesai bagiamana apakah sudah mendapatkan rekan satu tim" ucap pak Agus, "sudah Pak" jawab salah seorang calon karyawan, " kalau begitu, mohon dari kalian berdiri di samping rekan kalian" ucap pak Agus. Calon karyawan pun bergegas mencari rekan satu timnya yang sudah disepakati sebelumnya kemudian mereka duduk bersebelahan melanjutkan mendengarkan arahan dari Pak Agus. "Sudah ya selanjutnya dari masing-masing tim, saya meminta kalian mencari dua berita dalam satu Minggu mengenai apa saja bisa kuliner, informasi harga pasar, perkiraan cuaca, apapun itu yang ada di sekitar kita" ucap pak Agus lagi. "Baik Pak, apa itu tandanya kita sudah diterima sebagai karyawan" ucap Danu. "Terimakasih saudara Danu atas pertanyaan bagus sekali, begini saudara Danu dan calon karyawan lainnya siapapun yang mendaftar di Armada TV kami bersedia menerima dengan senang hati, namun untuk membuktikan keseriusan kalian atau calon karyawan kami meminta bukti, dengan cara memberikan informasi berupa rangkuman berita" ucap pak Agus. "Baik pak saya mengerti dan saya siap mencari berita terkini bersama rekan saya" ucap salah seorang calon karyawan."iya pak saya bersama Ratna juga siap mencari berita" ucap Danu meyakinkan, "kalau kalian siap dan serius dalam bekerja dan mencari berita dari dua berita kalian nanti akan di seleksi dan dipilih yang terbaik, jika lolos kalian akan langsung menandatangani kontrak kerja nanti akan dijelaskan jika kalian sudah mengirimkan berita pada kami, kalian bisa menggunakan ponsel untuk merekam dan teman kalian yang lain bisa melakukan wawancara dengan masyarakat" ucap pak Agus menjelaskan. "Siap Pak" ucap salah satu calon karyawan "Baiklah sekarang saya tutup dan saya akhiri sesi interview kali ini selamat bertugas kita bertemu lagi pada sesi berikutnya, assalamualaikum warahmatullahi" ucap pak Agus "waalaikum salam" jawab Ratna Danu dan calon karyawan lainnya.
"Ratna kita mencari berita di mana", ucap Danu, "Dimana ya, bagaimana kalau dipasar saja tidak jauh dari sini kok" jawab Ratna "memangnya kamu tahu pasar yang ada di sini" ucap Danu bertanya, "ya jelas tahulah soalnya sekolahku tidak jauh dari sini dan waktu masih pulang sekolah aku sering ke pasar Semampir" ucap Ratna, "kalau begitu bagaimana besok saja ya" ucap Danu, "ya sudah, besok pagi kita bertemu di sini" ucap Ratna oh iya boleh minta nomor telepon kamu nanti semisal ada informasi bisa saling menghubungi" ucap Danu. "Baiklah ini nomor teleponku" ucap Ratna. Ratna dan Danu kemudian saling bertukar nomor ponsel.
★★★
"Permisi Pak Hadi, ada yang ingin bertemu dengan bapak" ucap pak Samijan. "Oh iya, saya Hadi, ada perlu apa pak" ucap Pak Hadi pada Pak Sugeng. »Pak Hadi: *Pak Noerhadi biasa dipanggil Pak Hadi. *Baik. *Pensiunan Veteran Malang. *Pemilik Kandang Ayam di pinggir hutan«. "Maaf Pak kalau mengganggu waktunya, apa sisa kayu didepan yang tidak terpakai boleh saya ambil" ucap Pak Sugeng. "Oh kayu yang didepan, ambil saja kalau memang dibutuhkan, sepertinya pengerjaannya sudah selesai, bukan begitu Pak Samijan" ucap Pak Hadi. "Iya pak setelah ini rencananya mau saya bakar kayunya, karena pak Sugeng datang, saya menyarankan beliau untuk bertanya langsung pada Pak Hadi" ucap pak Samijan. "Pak Hadi, Pak Sugeng, saya permisi dulu, mau melanjutkan pekerjaan, silahkan lanjutkan mengobrol" ucap pak Samijan pergi berlalu meninggalkan mereka. "Duduk dulu Pak kita ngobrol dulu, santai saja disini" ucap pak Hadi. "Iya pak terimakasih" ucap pak Sugeng. "Bapak sudah lama tinggal disini" ucap pak Hadi bertanya. "Alhamdulillah, saya dan istri sudah lama tinggal di kampung ini, saya asli orang sini sementara istri dari kampung jambu" ucap pak Sugeng
"Oh " pak Hadi manggut-manggut " bapak asalnya dari mengapa bisa tinggal disini" ucap pak Sugeng bertanya. "Saya sebenarnya orang sini juga dan rumah saya ada di RT 03 RW 01" ucap pak Hadi mulai menceritakan kisah ya dari waktu masih muda, diterima sebagai veteran, pindah ke Malang, hingga saat ini bisa membangun sebuah bangunan yang ada di pinggir hutan untuk dijadikan sebagai kandang ayam. "Sungguh luar biasa cerita pak Hadi ini" ucap pak Sugeng memuji "Pak Sugeng bisa saja" ucap pak Hadi "tidak terasa sudah siang, terimakasih sudah diizinkan untuk mengambil kayunya, sekalian saya mau pamit" ucap pak Sugeng beranjak berdiri dari duduknya " iya pak terimakasih juga sudah mau mendengarkan cerita saya" ucap pak Hadi yang juga berdiri dan berjalan mengantar ke ruangan depan. Pak Sugeng kemudian mengambil kayu-kayu sisa pembangunan dan menatanya dengan rapi di gerobak dibantu oleh pak Hadi. "Alhamdulillah selesai juga menatanya" ucap pak Sugeng "Iya pak, jika ada waktu senggang jangan lupa mampir" ucap pak Hadi. "Iya pak, sekarang saya permisi dulu assalamualaikum" ucap pak Sugeng meninggalkan pak Hadi.
★★★
"Ten.. Ten.." suara klakson sepeda motor menghampiri Ratna yang sedang duduk di halte bus. "Danu kenapa kamu kesini" ucap Ratna, "bareng yuk aku antar sampai di perempatan pisang" ucap Danu menawarkan diri mengantarkan Ratna. "tidak terimakasih rumah kita kan berbeda" ucap Ratna. "Iya tahu, tapi jalan yang dilewati searahkan" ucap Danu. "Kebetulan aku bawa dua helm, nunggu bus lama nanti" ucap Danu lagi. "Sudahlah Ratna tidak usah malu-malu sama rekan sendiri dengan begini kalian bisa akrab sebagai rekan" ucap Dewi yang duduk tidak jauh dari Ratna. Dewi merupakan salah satu calon karyawan Armada TV seperti Ratna dan Danu. Karena Danu terus menawarkan diri untuk mengantar dan berbagai macam bujukan dari Dewi Ratna akhirnya bersedia dibonceng Danu sampai ke tempat tujuan. Ratna kita berhenti di sekolah didepan ya jemput adikku jam segini biasanya sudah pulang" ucap Danu saat masih mengendarai motornya. "iya" jawab Ratna singkat. Kita tunggu di sini saja sebentar lagi pasti keluar" ucap Danu. Danu berhenti dan memarkirkan sepeda motor tidak jauh dari gerbang sekolah Nusantara. Kamu punya adik" ucap Ratna bertanya. "Iya adikku perempuan sekarang kelas lima, aku juga lulusan dari sini, sekolah disini lengkap ada SD, SMP, SMA semua jadi satu di sekolah ini" ucap Danu. "Aku sering lihat anak sekolah masuk ke gang daerah ini, Ternyata sekolah nya luas juga bagus" ucap Ratna yang baru mengetahui bahwa sekolah Nusantara lokasinya sangat luas dan strategis.
"Nah itu adikku keluar juga akhirnya" ucap danu. "Hai kak" ucap sang adik. "Lama sekali keluarnya yang lain sudah pulang dari tadi" ucap danu. "Iya maaf aku ada piket, bersih-bersih dulu baru bisa pulang" ucap sang adik, "kamu ditengah dulu ya antar teman kakak dulu sampai perempatan" ucap danu pada adiknya "iya, naik ya" ucap adik. Setelah menjemput sang adik danu melajukan sepeda motornya menuju halte bus pisang yang tidak jauh dari sekolah Nusantara. "Stop aku turun di sini, ini helm nya, terimakasih atas tumpangan nya" ucap Ratna melepaskan dan
memberikan helm pada adik danu kenudian melangkah pergi dengan melewati jalan trotoar menuju tempat penitipan sepeda. "Nduk pakai helmnya" ucap danu. "Iya" jawab adik danu. Setelah Ratna pergi dan sang adik memakai helm sebagai pelindung kepala Danu melajukan sepeda motor denga perlahan menuju rumahnya.
Setelah cukup berjalan sampailah Ratna di tempat penitipan sepeda, "assalamualaikum, bu endang saya mau ambil sepeda" ucap Ratna. "Iya Ratna, sudah pulang, bagaimana interview kamu" ucap bu endang. "Alhandulillah lancar bu" ucap Ratna memberikan uang parkir dan mengambil sepeda untuk segera pulang. "Hati-hati Ratna" ucap bu endang "iya bu" jawab Ratna berlalu meninggalkan tempat penitipan sepeda.
★★★
"Assalamualaikum bu bapak pulang" ucap Pak Sugeng setelah berbelok dan menghentikan laju motornya ketika sampai dihalaman rumah. "Waalaikum salam" jawab bu Sri menghampiri pak Sugeng. "Lho pak kayu apa yang bapak bawa" ucap Bu Sri heran. "Ya kayu sengon Bu" ucap Pak Sugeng. "Kenapa kayu seperti ini bapak bawa, inikan kayu sisa bangunan, mau di apakan kayu ini" ucap Bu Sri.
"Sudahlah Bu sekarang bantu bapak menurunkan kayu ini, bapak mau mengambil lagi di kandang milik pak Hadi" ucap pak Sugeng setelah meneguk air minum dalam botol yang dibawanya. "Iya-iya pak" ucap Bu Sri sambil menghela nafas pelan. "Mau diambil sekarang pak" ucap Bu Sri setelah melihat bapak memutar balik sepeda motor dan gerobaknya. "Iya Bu mungkin satu gerobak lagi selesai" ucap pak Sugeng. "Hati-hati pak" ucap Bu Sri pada bapak saat melajukan motornya. "iya Bu" jawab pak Sugeng. "Astaghfirullah, satu gerobak tinggal mengambil saja selama itu, pasti bapak ngobrol sampai lupa waktu" ucap Bu Sri yang merasa sebal dengan perilaku suaminya. Bu Sri merasa kesal karena seharian mengerjakan pekerjaan rumah hingga selesai dan setelah itu mengikati kayu agar bisa dijual dipasar, sementara bapak hanya pulang dengan membawa kayu sisa bangunan. Tak berselang lama saat Bu Sri belum selesai mengikati kayu, bapak sudah kembali lagi dengan membawa satu gerobak kayu sisa bangunan. "Cepat sekali pak" ucap Bu Sri beranjak berdiri dan menyisihkan kayu yang sudah diikat menjadi satu tumpukan. "Iya Bu tinggal mengambil, bantu bapak menyisihkan kayunya" ucap pak Sugeng. Bu Sri tidak menjawab karena masih merasa kesal, namun tetap membantu dan memindahkan kayu tersebut. "Kok diam masih marah ya Bu" ucap pak Sugeng mencoba memecahkan suasana. "Jangan bercanda pak, cepat dipindahkan ini sudah siang" ucap Bu Sri dengan ketus.
Bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!