NovelToon NovelToon

Kallea Jidan

KJ #1

Kallea menatap keluar cafe, memandangi air berjatuhan ke jalanan. Sekarang diluar sedang hujan, Kallea terduduk di cafe sendirian karena laki-laki yang memiliki janji dengannya tidak jadi datang.

Jayden Xavier -kekasih Kallea memilih pergi ke Bandung menemui mantan kekasihnya, Kirana. Ah tidak, sebenarnya perempuan itu lebih pantas disebut selingkuhan Jayden.

Jayden diam-diam kembali menjalin hubungan dengan Kirana. Dan akhir-akhir ini Jayden sering pergi ke Bandung untuk bertemu selingkuhannya itu.

Kallea tahu Jayden balikan dengan Kirana, tapi Kallea bersikap seolah tidak tahu apapun dan terkesan tidak peduli dengan perselingkuhan Jayden.

"Huft, orang baru emang selalu kalah sama orang lama," gumam Kallea.

Perlahan Kallea menyeruput kopi dari cangkir kopi di tangannya. Berusaha untuk membuat dirinya tenang dengan kopi itu.

Kallea kemudian meletakkan cangkir kopinya kembali keatas meja dan menyandarkan tubuhnya disandaran kursi.

Saat pandangan Kallea tertuju pada langit malam, tiba-tiba ingatannya tertuju pada kejadian lama dimana dirinya dikalahkan oleh orang baru.

"Tapi gak juga, buktinya gue kalah sama orang baru," gumamnya lagi.

Sepertinya Kallea memang ditakdirkan untuk kalah. Kallea selalu kalah setiap menjalin hubungan dengan laki-laki, entah itu oleh orang baru atau orang lama.

Kallea sudah dua kali menjalin hubungan dengan laki-laki dan dua-duanya berselingkuh darinya. Mantannya selingkuh dengan saudara tirinya dan sekarang Jayden selingkuh dengan Kirana.

Kallea bertanya-tanya apa yang salah dari dirinya sampai laki-laki yang menjadi kekasihnya selalu berselingkuh darinya. Tapi Kallea belum juga menemukan jawabannya.

"Kak," suara itu mengalihkan perhatian Kallea. Entah sejak kapan sudah ada sepasang kaki berdiri di hadapan perempuan itu.

"Oh, Jidan?" ucap Kallea saat menyadari siapa yang berdiri di hadapannya saat ini.

Kallea langsung menegakkan tubuhnya menatap laki-laki yang menarik kursi di depannya untuk duduk.

"Sedang apa kamu disini?" tanya Kallea pada laki-laki tinggi di hadapannya itu.

Laki-laki itu adalah Jidan Xavier, adik kandung Jayden. Kallea dan Jidan sangat dekat, mereka sering berbagi suka dan duka bersama jauh sebelum Kallea pacaran dengan Jayden. Karena mereka juga memang lebih dulu saling mengenal.

"Aku sudah menebak kakak akan sendirian disini, jadi aku datang kesini," jawab Jidan seadanya.

Jidan juga mengetahui hubungan Jayden dengan Kirana, malah Jidan lah yang sudah mengungkapkan perselingkuhan Jayden pada Kallea.

Jidan pikir Kallea akan meminta putus dari Jayden setelah mengetahui Jayden selingkuh, tapi tidak tahu kenapa Kallea justru memilih bertahan dan menunggu Jayden yang mengakhiri hubungan mereka.

"Oh ya, gimana sama tawaranku?" tanya Jidan.

Sebelumnya, Jidan pernah menawarkan diri untuk menjadi selingkuhan Kallea membalas Jayden. Tidak hanya sekali, Jidan sudah sering menawarkan dirinya untuk menjadi selingkuhan dan sudah sering ditolak. Jidan menawarkannya kembali hari ini barangkali Kallea berubah pikiran.

"Kenapa kamu ingin sekali menjadi selingkuhan kakak?" Kallea terkekeh pelan. Entah apa yang lucu, tapi Kallea tertawa sekarang.

"Lebih baik kamu fokus aja sama kuliah kamu, jangan keseringan bolos."

"Aku gak bisa fokus kuliah saat aku tahu perempuan yang aku cintai dipermainkan oleh kakakku sendiri," ucap Jidan dengan wajah serius.

Jidan tidak bisa tenang mengetahui Kallea dipermainkan oleh Jayden, apalagi Jidan tahu Kallea pernah mengalami depresi setelah diselingkuhi oleh mantan kekasihnya dulu.

Jidan khawatir Kallea melakukan sesuatu yang akan melukai dirinya sendiri kalau Kallea dibiarkan menghadapi perselingkuhan Jayden.

"Kakak baik-baik aja," ucap Kallea tidak ingin Jidan khawatir tentang dirinya.

Jidan mungkin tahu segalanya tentang Kallea, termasuk luka masa lalu Kallea. Tapi Jidan juga perlu tahu bahwa Kallea baik-baik saja sekarang.

Kallea sudah tidak bisa merasakan sakit atas apapun, termasuk atas perselingkuhan yang dilakukan Jayden. Jadi Jidan tidak perlu mengkhawatirkan Kallea.

"Kamu bisa fokus kuliah dan gak perlu khawatir soal kakak," tambah Kallea.

Untuk sekian lama keduanya terdiam sambil saling menatap satu sama lain. Hanya ada suara rintik air yang terdengar disana.

"Aku bisa berhenti khawatir kalau kakak mau terima tawaran aku," ucap Jidan setelah sekian lama terjadi keheningan.

Jidan tidak akan menyerah untuk membuat Kallea menerima tawarannya. Jayden harus mendapatkan karma atas apa yang sudah dilakukannya terhadap Kallea. Jidan bersumpah untuk itu.

Seharusnya, Jayden membahagiakan Kallea setelah merebut Kallea dari Jidan. Tapi apa yang sudah Jayden lakukan sekarang? Jayden malah selingkuh dan menyakiti Kallea!

"Huft, baiklah," ucap Kallea akhirnya menyerah.

Kallea terpaksa mengiyakan karena tidak ingin membuat Jidan terus-terusan mengkhawatirkan dirinya. Jidan memiliki kehidupan sendiri dan harus mulai memikirkan masa depannya.

"Kamu jadi selingkuhan kakak asal setelah itu kamu bisa fokus dengan kuliahmu dan berhenti mabuk-mabukan," pinta Kallea.

Kallea menjadikan itu sebagai syarat karena Kallea tahu Jidan mulai sering bolos dan mabuk-mabukan lagi setelah mengetahui perselingkuhan Jayden.

Kallea sudah berhasil mengubah Jidan si berandalan menjadi lebih baik karena kedekatan mereka, tapi Jidan kembali menjadi berandalan setelah mengetahui Kallea diselingkuhi.

Jidan merasa bersalah dan merasa bertanggung jawab atas sakit hati Kallea yang disebabkan oleh perselingkuhan Jayden. Padahal itu semua jelas-jelas tidak ada hubungannya dengan Jidan.

Jayden yang tidak setia dan Jayden lah yang pantas disalahkan. Jidan seharusnya tidak perlu merasa bersalah atas kesalahan yang dilakukan oleh orang lain.

"Aku tahu, mulai sekarang aku akan berhenti mabuk-mabukan dan akan rajin ke kampus," ucap Jidan tersenyum. Menunjukkan bahwa dirinya senang karena akhirnya Kallea menerima tawarannya.

Jidan kemudian menggeser kursinya supaya lebih dekat dengan Kallea. Jidan tidak pernah mau berjarak dengan perempuan yang dicintainya itu. Kallea seperti memiliki magnet yang membuat Jidan ingin terus menempel padanya.

"Aku laper, kak. Gimana kalau kita ke apartemen terus kakak masakin aku makanan?" Jidan menatap Kallea dengan wajah memohon seperti anak kucing yang meminta diberi makan.

Kallea dan Jidan sedekat itu. Jidan sering manja terhadap Kallea dan Kallea selalu memanjakan Jidan layaknya seorang kakak terhadap adiknya.

"Ayolah, kak. Aku kangen masakan kakak," ucap Jidan memohon sambil bergelayut manja di lengan Kallea.

"Ekhemm!" suara deheman seseorang mengalihkan mereka berdua.

Akhirnya, Kallea dan Jidan sadar ada orang lain di cafe yang dari tadi memperhatikan mereka, para pelayan di cafe.

Cafe sedang sepi karena sedang hujan. Para pelayan cafe sedang tidak ada kerjaan dan malah disuguhi oleh kemesraan Kallea dan Jidan.

Nasib manusia jomblo, tidak terlihat diantara pasangan yang sedang kasmaran.

"Maaf, tidak bermaksud mengganggu, tapi tolong hargai kami disini," ucap salah satunya.

"Anda tahu kan kami jomblo, bos?" ucap yang lainnya pada Kallea selaku bos mereka alias pemilik cafe.

Kallea masih kuliah tapi sudah memiliki cafe sendiri dan memiliki empat pelayan berwajah tampan. Dan bisa-bisanya Kallea bermesraan di depan keempat pelayan tampannya itu.

"Tenang saja, soal yang kami dengar tadi, kami akan tutup mulut," ucap yang lainnya lagi.

Keempat karyawan di cafe itu mengenal Jayden dan tahu Kallea berpacaran dengan Jayden, tapi mereka tidak akan membocorkan rahasia bahwa Kallea menjalin hubungan dengan adik Jayden.

"Tapi sebagai gantinya tolong jangan bermesraan di depan kami," sahut yang lainnya yang secara langsung menyetujui ucapan temannya.

Keempat pelayan tampan itu akan merahasiakan perselingkuhan Kallea dengan Jidan. Bukan karena Kallea bos mereka, tapi karena mereka tahu Jayden sudah lebih dulu selingkuh dari Kallea.

Tukang selingkuh harus merasakan bagaimana rasanya diselingkuhi, itulah yang keempat pelayan tampan itu pikirkan.

"Oke, imbalannya gue traktir kalian," ucap Jidan pada keempat pelayan cafe itu sebagai bentuk terimakasih karena mereka sudah memihaknya.

"Traktir ya? bagaimana kalau dicairkan saja untuk bayar kost?" salah satu dari pelayan itu menyahut.

Keempatnya tinggal di kostan, sepertinya lebih baik kalau Jidan memberikan uang untuk membayar kost, apalagi sebentar lagi jadwal mereka bayar kost.

"Gue beliin aja kostan nya buat kalian," ucap Jidan.

Jidan tidak membual. Jidan ini anak dari pemilik rumah sakit, Jidan memiliki cukup banyak uang di rekeningnya untuk membeli kostan.

BERSAMBUNG

Terimakasih sudah membaca novel ini...

Jangan lupa tinggalkan jejak biar semangat update 😉

KJ #2

Jidan orang yang selalu menepati janjinya. Tidak butuh waktu lama, bahkan dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam, Jidan sudah membeli kostan untuk keempat karyawan di cafe Kallea.

"Ini seriusan?" tanya Rayyan -salah satu karyawan di cafe bucin sambil menatap kunci diatas meja.

Oh ya, nama cafe milik Kallea adalah cafe bucin. Cafe yang sering dikunjungi pasangan muda yang sedang bucin. Dua dari keempat karyawan di cafe bucin masih kuliah, salah satunya Rayyan.

Rayyan dan yang lainnya sebelumnya satu tempat kost. Tapi Jidan tidak membeli tempat kost disana karena pemilik kostan menolak kostan nya dijual.

"Iya, serius," jawab Kallea ikut senang melihat keempat karyawannya senang.

Kallea lumayan dekat dengan keempat karyawannya, karena bagaimanapun mereka yang sudah membantunya mendapat pemasukan di cafe.

"Jidan minta maaf gak bisa ngasih kuncinya langsung karena harus kuliah," tambahnya memberitahu.

Sesuai kesepakatan, Jidan fokus dengan kuliahnya dan tadi malam Jidan juga tidak pergi ke bar untuk mabuk-mabukan.

"Kenapa minta maaf? justru kita yang harusnya berterimakasih karena udah dikasih tempat tinggal gratis," ucap Aska yang langsung disetujui oleh Dhani.

Sebelumnya mereka harus membagi gajih untuk hidup sehari-hari dan bayar kost, tapi berkat Jidan sekarang mereka tidak akan perlu pusing lagi memikirkan soal uang kost.

"Iya bener banget, kita yang harusnya berterimakasih sama Jidan," ucap Dhani setuju.

"Gak disangka ternyata Jidan masih ada sisi baiknya juga," celetuk Aska tiba-tiba.

"Hush!" Rayyan dengan cepat menegur Aska, "kok kesannya kayak Jidan itu orang jahat ya?"

Aska menggeleng. Tidak setuju dengan asumsi Rayyan. Bukan itu yang Aska maksud.

"Bukan gitu maksud gue," ucap Aska dengan cepat menyangkal karena merasa tidak enak terhadap Kallea selaku kekasih Jidan sekaligus bos mereka.

Sungguh, Aska tidak bermaksud menyebut Jidan jahat. Tapi memang selama ini Jidan kurang baik pada orang lain, bahkan Jidan sering sekali membuat onar di kampus.

Aska kakak tingkat Jidan. Sudah sangat sering menyaksikan kelakuan Jidan di kampus. Dan kelakuan Jidan berhasil membuat Aska mengelus dadanya.

"Jidan aslinya emang baik kok," ucap Kallea membela Jidan yang menurutnya baik.

Bagi Kallea, Jidan hanya anak laki-laki yang terjebak pergaulan yang tidak baik karena kekurangan kasih sayang orang tua. Terlebih selama ini Jidan selalu dibandingkan dengan kakaknya sendiri.

Jidan tidak baik gara-gara jiwanya berontak diperlakukan tidak adil oleh keluarganya. Padahal biasanya anak bungsu seperti Jidan adalah sosok yang sangat disayang oleh keluarga.

"Maaf, bos," Aska yang masih tidak enak hati atas ucapannya tadi langsung meminta maaf pada Kallea.

"Tidak apa-apa," ucap Kallea tidak mempersalahkan itu.

"Kalian lanjut kerja aja, saya masih ada urusan," Kallea tersenyum, meyakinkan Aska bahwa dirinya tidak masalah dengan apa yang Aska katakan.

Jidan dikenal dengan kelakuan negatifnya, jadi Aska tidak salah mengatakan itu. Kallea bisa mengerti kalau memang Aska memiliki pandangan buruk terhadap Jidan. Karena memang begitulah kenyataannya.

"Siap, bos," ucap Rayyan. Sementara yang lainnya mengangguk mengiyakan ucapan Kallea.

"Tolong sampaikan ucapan terimakasih kami untuk Jidan," tambah Rayyan.

Kallea mengangguk sebelum akhirnya pergi meninggalkan cafe bucin. Kallea memiliki jadwal untuk belanja bulanan hari ini dan berniat pergi ke supermarket.

"Lain kali hati-hati kalau ngomong!" tegur Rayyan setelah Kallea pergi dari sana.

"Iya, sorry. Gue keceplosan tadi," ucap Aska mengakui kesalahannya.

"Tapi gue gak nyangka ternyata Jidan serius sama ucapannya," celetuk Dhani.

Kemarin itu mereka hanya bercanda meminta uang traktiran mereka dicairkan. Siapa sangka ternyata Jidan serius membelikan mereka kostan.

"Biar gak ketahuan kali, padahal kita gak bakalan ember," sahut Raka.

"Iya, gue malah dukung hubungan mereka," ucap Rayyan menatap kearah mobil Kallea yang melaju pergi meninggalkan cafe.

"Bos kita baik dan Jidan juga baik kalau sama bos kita, mereka lumayan serasi," tambahnya.

"Setuju banget gue, gue kira gue doang yang mikir gitu," timpal Dhani.

"Gue juga sama kok," Raka ikut menyahut. Bisa dibilang keempat laki-laki tampan itu mendukung sepenuhnya hubungan Kallea dengan Jidan.

Selain karena Jayden yang duluan selingkuh, mereka juga merasa bahwa Kallea jauh lebih bahagia saat bersama Jidan. Dan satu lagi yang perlu digarisbawahi, Kallea dan Jidan sudah sangat dekat sebelum Kallea pacaran dengan Jayden.

Kedekatan Kallea dan Jidan bukan hanya sebatas teman, tapi lebih daripada itu. Mereka pasangan yang saling menyembuhkan luka satu sama lain.

Keempat karyawan cafe bucin itu terlibat obrolan sebentar sebelum akhirnya mulai mengerjakan tugas mereka masing-masing. Rayyan dan Aska kuliah sambil kerja, tapi hari ini mereka tidak ada jadwal kelas dan akan seharian full di cafe.

-

-

Ting

Ting

Kallea melirik handphonenya yang ada di dashboard saat mendengar notifikasi pesan masuk. Jayden mengirim Kallea pesan dan menanyakan Kallea berada dimana sekarang.

"Udah pulang dari Bandung?" tanya Kallea pada dirinya sendiri. Karena tidak mungkin Jayden menanyakan Kallea dimana kalau Jayden masih berada di Bandung sekarang.

Ting

Ting

Handphone Kallea kembali bersuara, Jayden kembali mengirimkan pesan di aplikasi dengan ikon berwarna hijau.

Jayden:

Mamah mau ketemu sama kamu

Kallea membuang nafas membaca pesan Jayden di layar beranda handphonenya. Kelakuan Jayden membuat Kallea bingung. Jayden selingkuh tapi sangat gencar mendekatkan Kallea dengan mamahnya.

Sebenarnya, yang menjadi mainan Jayden itu Kallea atau selingkuhan Jayden si Kirana?!

"Biarin aja deh, males gue bales chatnya. Lagian, gue juga lagi nyetir," gumam Kallea tidak berniat membalas pesan Jayden.

Kallea kembali fokus menyetir dan melajukan mobilnya menuju supermarket untuk membeli bahan makanan sekaligus membeli permen untuk Jidan.

Selain suka mabuk dan bolos kuliah, Jidan juga pecandu rokok. Oleh karena itu Kallea selalu membeli stok permen untuk menggantikan rokok Jidan.

"Jidan bilang permen yang gue beli beda, padahal sama aja permen," Kallea tersenyum mengingat apa yang pernah Jidan katakan padanya.

Jidan bilang permen yang Kallea beli rasanya beda dan meminta Kallea yang membelikannya. Padahal, permennya sama dan beli dari tempat yang sama.

"Emang ada-ada aja," senyuman tidak luntur dari wajah cantik Kallea hanya karena memikirkan Jidan.

Benar, Jidan selalu menjadi alasan Kallea tersenyum. Meskipun hanya karena hal kecil seperti ini.

Tapi, tidak lama senyuman Kallea luncur karena handphonenya kembali bersuara. Sekarang bukan pesan masuk, tapi Jayden menelepon Kallea.

Kallea sebenarnya tidak suka di telepon, tapi Kallea terpaksa mengangkat telepon Jayden karena Jayden pasti akan terus berisik kalau teleponnya tidak segera diangkat.

"Sayang, kamu dimana?" tanya Jayden dari sebrang telepon, tepat setelah Kallea mengangkat teleponnya.

"Aku lagi di jalan mau ke supermarket, kenapa?" sahut Kallea tidak ingin berbasa-basi karena Kallea memang benar-benar tidak suka berkomunikasi lewat telepon seperti ini.

"Bisa ke rumah aku? mamah kangen," ucap Jayden.

Kallea terdiam sejenak. Kallea ingin menolak, tapi hatinya merasa tidak enak untuk melakukan itu dan terpaksa mengiyakannya.

"Iya, nanti aku kesana," ucap Kallea akhirnya.

"Makasih, sayang. Aku tunggu kamu di rumah. Hati-hati ya," ucap Jayden sebelum akhirnya sambungan telepon mereka terputus.

Kallea ini tipe orang yang tidak banyak bicara memang, karena bicara dapat menguras energinya. Mungkin terdengar tidak normal, tapi begitulah kenyataannya.

"Kenapa Jayden mau banget gue deket sama mamahnya?" gumam Kallea setelah sambungan telepon mereka terputus.

Jayden seketika sudah merubah suasana hati Kallea.

BERSAMBUNG

Terimakasih sudah membaca novel ini...

Jangan lupa tinggalkan jejak biar semangat update 😉

KJ #3

Setelah sekian lama menempuh perjalanan, mobil Kallea akhirnya berhenti di depan sebuah rumah mewah. Sebelum keluar dari mobil, Kallea menarik nafas panjangnya dan menghembuskannya perlahan.

Kallea ingin sekali menolak datang kesini, tapi Kallea terpaksa datang karena Jayden memintanya datang dengan mengatasnamakan ibunya. Kallea tidak bisa apa-apa kalau Jayden sudah membawa nama ibunya.

Well, rumah mewah di depan Kallea saat ini adalah rumah Jayden dan Jidan -sekaligus rumah yang membuat Jidan tidak betah berada disana.

Rumahnya besar dan mewah, tapi tidak ada kehangatan yang bisa Jidan rasakan saat berada di rumah, itulah yang sering Jidan katakan pada Kallea.

"Kenapa gak masuk?"

Kallea melihat Jayden keluar dari rumah besar itu dan berjalan menghampirinya.

"Ayo, masuk. Mamah udah nunggu di dalem," Jayden terlihat ingin meraih tangan Kallea tepat saat mereka berdua saling berhadapan, tapi Kallea reflek menghindar dan membuat Jayden menangkap angin.

"Ayo," ucap Kallea bersikap seolah tidak berjadi apa-apa.

Lagipula, Kallea tidak sengaja menghindari Jayden, tubuhnya yang reflek menghindar saat orang yang sudah berselingkuh darinya berniat menyentuhnya.

Kallea gampang hilang respect terhadap orang lain, apalagi orang yang sudah menghianatinya seperti Jayden. Kallea ingin biasa saja, tapi tidak bisa.

"Huh?" Jayden menatap tangannya yang gagal meraih tangan Kallea dan berusaha untuk tidak berpikir macam-macam tentang itu.

Mungkin Kallea tidak sadar Jayden ingin memegang tangannya, Jayden meyakinkan dirinya sendiri dengan kalimat itu.

Biasanya, Kallea selalu membiarkan Jayden menggenggam tangannya. Tidak mungkin Kallea sengaja menolak Jayden.

"Sudahlah," tidak ingin terlalu memikirkannya, Jayden akhirnya menyusul Kallea memasuki rumahnya.

Kallea sudah sering diajak ke rumah Jayden sehingga sudah terbiasa keluar masuk rumah itu. Bahkan, para pelayanan di rumah itu mengenali Kallea dan memanggilnya dengan sebutan nona.

"Mamah di dapur," ucap Jayden memberitahu saat mereka sudah berada di ruang tamu.

Rumah ini benar-benar sangat mewah, banyak dekorasi bernilai jutaan yang terpajang disetiap sudut ruangan. Tidak heran, pemilik rumah merupakan pemilik rumah sakit besar di negara ini.

"Kamu ke dapur duluan, aku mau ke kamar sebentar ambil sesuatu," ucap Jayden sebelum mereka tiba di dapur.

Rumahnya sangat luas sehingga jarak dari satu ruangan ke ruangan lainnya lumayan jauh. Untungnya Kallea juga terlahir dari keluarga kaya dan sudah terbiasa dengan rumah besar seperti ini.

"Hem," sahut Kallea menoleh sekilas pada Jayden.

Setelah itu, Jayden pergi menuju kamarnya. Jayden ingin mengambil sesuatu yang di belinya di Bandung untuk Kallea.

Bukankah ini lucu? Jayden membeli oleh-oleh setelah berselingkuh dengan perempuan lain!

"Oh, Lea?" panggil mamah Jayden dan Jidan -Dania -saat melihat Kallea berjalan memasuki dapur.

Di dapur hanya ada Dania, sepertinya para pelayan di rumah itu sedang melakukan pekerjaan di tempat lain.

"Udah belanjanya? tadi Jayden bilang kamu mau ke supermarket?" tanya Dania menghampiri Kallea sambil membawa cookies buatannya.

Dania meminta Kallea datang bukan sekedar karena kangen, tapi Dania sedang membuat cookies dan ingin Kallea ikut memakan cookies buatannya.

"Belum, nanti aja pulang dari sini," jawab Kallea seadanya. Kallea memang tidak jadi ke supermarket karena memilih untuk datang lebih dulu ke rumah Jayden.

"Kalau gitu biar nanti Jayden temenin, kamu mau belanja apa emang?" tanya Dania sambil meletakkan piring berisi cookies buatannya.

"Gak usah, aku bisa belanja sendiri. Aku cuma mau belanja bulanan, bahan makanan di apartemen udah pada habis," jawab Kallea.

Dania mengangguk mengerti. Sebagai seorang gadis yang tinggal sendiri di apartemen, Kallea pasti harus menyetok bahan makanan untuk sehari-hari.

"Kalau gitu emang harus ditemenin Jayden, biar Jayden angkat belanjaan yang berat," ucap Dania kemudian menyodorkan cookies buatannya pada Kallea.

Dari dulu Dania sangat ingin memiliki anak perempuan sehingga Dania menyayangi dan memperlakukan Kallea seperti anak kandungnya sendiri.

Kallea bukan perempuan pertama yang Jayden kenalkan pada Dania, tapi entah kenapa Dania lebih nyaman dengan Kallea. Apalagi, Kallea juga dekat dengan anak keduanya.

"Oh ya, kamu cobain ini," ucap Dania tidak sungkan menyodorkan cookies di depan mulut Kallea dan berniat menyuapi Kallea dengan cookies itu.

"Cobain menurut kamu enak gak?" pinta Dania saat Kallea hanya menatap cookies di tangannya.

"Iya, mah," ucap Kallea langsung memakan cookies dari tangan Dania.

Kallea dan Dania sedekat itu, bahkan Kallea sampai memanggil Dania dengan panggilan mamah. Seolah Kallea sudah dipastikan akan menjadi menantu di keluarga Xavier.

"Gimana? enak gak?" tanya Dania memperhatikan Kallea yang sedang mengunyah cookies di dalam mulutnya.

Dari tatapannya saja terlihat bahwa Dania memang sangat menyayangi Kallea.

"Enak kok, mah," jawab Kallea setelah menelan cookies di mulutnya.

"Cookies buatan mamah selalu enak," tambahnya.

Bukan pertama kalinya Kallea memakan cookies buatan Dania dan cookies buatan Dania selalu enak menurutnya.

"Yaudah, ini makan lagi," Dania kembali menyuapi Kallea dan momen itu tidak sengaja dilihat oleh Jayden.

"Enak banget ya suap-suapan?" ucap Jayden tiba-tiba muncul diantara mereka membawa bingkisan.

Dania menatap Jayden, terutama bingkisan yang Jayden bawa dari kamarnya. Dania tahu bingkisan itu pasti untuk Kallea, tapi Dania tetap menanyakan tentang bingkisan itu.

"Apa itu?" tanya Dania menunjuk bingkisan di tangan Jayden dengan dagunya.

Jayden tersenyum dan langsung memberikan bingkisan itu pada Kallea.

"Oleh-oleh dari Bandung buat Lea," jawab Jayden.

Jayden serius memberikan oleh-oleh yang dibelinya menemui selingkuhannya di Bandung.

"Oh ya, kamu habis dari Bandung ya? ngapain kamu kesana?" tanya Dania merasa heran putranya tiba-tiba pergi ke Bandung. Karena mereka juga tidak memiliki kerabat yang tinggal di Bandung.

"Ketemu temen," jawab Jayden.

Jayden tidak sepenuhnya berbohong. Jayden pergi ke Bandung untuk bertemu Kirana dan Kirana dulunya teman satu SMA Jayden.

"Temen tidur maksud lo?" tanya Kallea dongkol. Tapi untungnya Kallea bisa menahan dirinya untuk tidak menanyakan itu secara langsung pada Jayden.

"Ini, sayang," Jayden menyodorkan bingkisannya pada Kallea supaya diterima oleh perempuan itu.

Jayden adalah gambaran laki-laki idaman yang memiliki hampir semua bahasa cinta. Hanya satu kekurangan Jayden, yaitu masih belum selesai dengan masa lalunya.

"Makasih," ucap Kallea setengah hati menerima bingkisan dari Jayden.

Kallea ingin menolak, tapi sedang ada mamah Jayden disana dan Kallea tidak enak menolaknya.

"Aku mau disuapin juga dong," ucap Jayden pada mamahnya. Anak sulung yang manja, begitulah Jayden.

Dania terkekeh pelan.

"Manja banget kamu, astaga!" meskipun begitu, Diana tetap menyuapi cookies ke mulut Jayden.

Kallea ikut tersenyum melihat ibu dan anak yang terlihat sangat akrab itu, tapi senyumannya perlahan memudar saat menyadari keberadaan Jidan disana.

"Jidan?" panggil Kallea pada Jidan.

Kallea dan Jidan diam-diam menjalin hubungan, tapi semua orang tahu kalau mereka saling mengenal dan juga lumayan dekat.

"Tumben lo pulang?" ucap Jayden melihat adiknya. Entah perasaannya saja atau memang benar, Jidan selalu pulang ke rumah saat Kallea sedang berada di rumah mereka.

Padahal, biasanya Jidan enggan pulang ke rumah dan lebih memilih tinggal di apartemennya sendiri.

"Kenapa? gak boleh?" tanya Jidan memasuki ruang makan dengan santai.

"Bukan gak boleh," sangkal Jayden memperhatikan adiknya yang berjalan menghampiri Kallea.

Dan ternyata Jidan tidak hanya menghampiri Kallea, tapi berniat melihat bingkisan dari Jayden untuk Kallea nya.

"Mau apa lo?" tanya Jayden mencegah Jidan yang akan mengambil bingkisan itu.

"Gue cuma mau lihat," jawab Jidan santai dan menepis tangan Jayden yang menahan tangannya.

Mamah mereka yang menyaksikan itu kesal melihat betapa tidak sopannya Jidan terhadap kakaknya sendiri.

"Bingkisan itu buat pacar kakak kamu! gak sopan main rebut kayak gitu!"

BERSAMBUNG

Terimakasih sudah membaca novel ini...

Jangan lupa tinggalkan jejak biar semangat update 😉

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!