NovelToon NovelToon

Mengubah Kehidupan Kedua Dai

Mengubah Masa Depan 1

“Hai Miza ada apa dengan suasana kantor ini?,”ucap Dai yang merasa ada yang aneh.

“Hai Dai kamu sudah datang bukan kamu ada tugas lapangan sekarang. Kenapa masih ada disini?,”ucap Miza.

“Aku baru saja bertemu dengan bos untuk mengambil dokumen, untuk pertemuan nanti. Tapi kenapa mereka semua?,”ucap Dai masih memperhatikan sekitarnya.

“Kamu tidak lihat berita hari. Kamu terlalu rajin Dai sampai tidak tahu kalau ada berita yang menghebohkan yang beredar saat ini,”ucap Miza memberitahukan Dai.

“Berita yang menghebohkan apa sampai semua terlihat serius itu. Apa ini masalah artis lagi atau masalah gaji bulanan,”ucap Dai yang menebak.

“Dai kamu ini hanya itu saja yang kamu ketahui apa?,”ucap Miza sambil menyetik dahi Dai. Dai hanya bisa terdiam sambil melihat ke arah Miza rekan kerjanya itu.

“Ada sebuah fenomena yang di prediksi oleh pemerintah untuk nanti siang,”ucap Miza memberitahukan kepada Dai.

“Fenomena apa yang kamu katakan, aku belum tahu tentang itu,”ucap Dai yang tampak bingung. Tapi belum Miza memberitahukan berita itu ponsel Dai sudah berbunyi, menandakan dia harus segera pergi untuk bertemu dengan klain.

“Kurasa kamu sudah dipanggil oleh waktu ya Dai, nanti aku ceritakan kepada kamu jika sudah kembali dari pertemuan klain,”ucap Miza. Dai hanya bisa tersenyum dengan tangan dia angkat satu segera Dai mengambil tas dan ponsel di meja kerjanya. Dai mulai keluar dari gedung kantornya. Tapi saat itu Dai merasa perasaan tidak enak.

Apa lagi langit sedikit tidak bersahabat dengan cuaca serta suasana yang aneh,”Semoga saja tidak terjadi apa-apa untuk hari ini.” Dai berjalan menaiki mobil kecilnya dan pergi ke tempat pertemuan. Tapi tiba-tiba mobil Dai berhenti tiba-tiba. Dai mencoba menyalakan kendaraannya lagi, tapi masih saja tidak bisa.

”Kenapa dengan mobil ini,”ucap Dai. Dai juga melihat sekitarnya mobil dari pengendara yang lain juga sama mogok di tengah jalan.

“Kenapa semua berhenti apa mereka juga sama dengan mobilku,”ucap Dai membuka pintu mobilnya.

Tapi saat itu Dai sedikit merasa resah hati kalau sesuatu yang besar akan terjadi. Sampai salah satu berjalan kaki berkata,”Hai lihat itu langitnya, fenomenanya sudah muncul.”

Dai mendengar itu melihat ke arah langit tampak langit berwarna gelap dengan perpaduan merah darah pekat membuat Dai sedikit takut dan gelisah. Tubuh Dai merasa merinding saat melihat langitnya. Di sela khawatiran hatinya Dai mengingat adiknya Dela yang ada di rumah saat ini. Tanpa berpikir panjang Dai meninggalkan mobilnya berlari menuju rumah.

Karena merasa takut dan gelisah hatinya. Dia tidak melihat ke langit. Dai berlari menuju tempat dia tinggal. Di perjalanan dia mendengar salah satu orang berteriak menyebut kata monster. Tapi Dai tidak berhenti hingga di gedung tempat tinggal Dai berada. Karena semua alat komunikasi masih belum bisa menyala Dai menaiki anak tangga.

Tepat didepan pintu Dai membukanya sambil memanggil nama Dela. Dela yang ada di rumah melihat ke luar jendela, menoleh ke belakang tepat suara dia di panggil.”Kakak,”ucap Dela yang juga merasa takut apa lagi dia melihat monster

“Dela kamu baik-baik saja,”ucap Dai berjalan mendekat ke arah Dela.

“Kakak lihat itu,”ucap Dela menujukan ke arah jendela rumahnya.

Dai berjalan melihat dari balik jendela tampak orang berlarian dan ada juga monster dari langit dan darat memangsa para manusia. Dai melihat itu segera berjalan mundur melihat pintu rumahnya masih terbuka segera di menutup dengan cepat. Dai menyeret Dela menuju kamar melihat sekitarnya hanya ada satu lemari besar peninggalan orang tua mereka. Dai menyuruh Dela untuk masuk dulu sementara Dai pergi ke dapur dan untuk mengambil semua makanan dan persediaan yang dia bisa ambil termasuk obat.

Setelah semua masuk ke dalam tas Dai menatap satu pisau dapur didekatnya. Dai tanpa berpikir panjang mengambilnya dan masuk ke dalam lemari.”Kakak apa yang sedang terjadi diluar sana, aku takut,”ucap Dela yang tubuhnya bergetar karena takut.

“Tenang saja semua akan aman bersama dengan kakak. Jadi kamu diam di sini jangan bersuara dengan kakaknya ini boneka untuk kamu peluk agar kamu tidak takut,”ucap Dai memberika boneka yang dia ambil.

Di saat kondisi Dela sudah tenang. Tapi di luar lemari terdengar suara minta tolong dan teriakan dari beberapa orang. Dai memengang tangan Dela untuk tetap tenang bersembunyi hingga ada yang berjalan masuk ke dalam rumah mereka. Dai dan Dela sangat takut dengan hati berdebar melihat dari cela lamari yang terbuka terdapat monster yang tidak dikenal sudah datang ke ruangan mereka.

Dai memberikan isyarat untuk Dela menutup mata dan mulutnya jika takut untuk melihat. Monster yang diluar lamari masih mengendus mencari mangsa untuk bisa mengisi perut dia. Tapi setelah mencari dan mengendus tidak ada yang bisa mereka temukan.  Monster yang berkeling segera berjalan ke luar. Tapi tepat saat monster itu keluar dia melihat mangsa yang hendak kabur.

Salah satu tetangga Dai yang ingin kabur mencari keselamatan malah bertemu dengan mosnter yang baru saja keluar dari rumah Dai dan Dela. Tetangga itu terkejut dan berteriak membuat monster itu siap menerkam manusia didepannya.

Tapi tetangga itu membawa senjata membuat dia bisa lepas dari monster yang menerkap dia. Tapi itu tidak berlangsung lama monster itu kembali menerkap lagi hingga kaki tetangga itu terluka. Di saat terakhir tetangga itu mencoba melawan. Tapi pada akhirnya dia mati termakan oleh monster. Dai dan Dela mendengar suara teriakan dan minta tolong itu hanya bisa diam di dalam lemari.

Setelah monster itu pergi malam tiba mereka berdua masih di dalam lemari karena takut untuk keluar lamari. Tampak suasana hari pertama penuh dengan teriakan minta tolong suara tembakan hingga malam tiba. Di dalam lemari Dai mengelurkan makanan untuk Dela untuk mengisi perutnya.

”Kak apa masih belum ada kabar dari pemerintah soal kejadian hari ini,”ucap Dela.

“Internet masih belum hidup Dela,”ucap Dai menujukan ponselnya tidak ada sinyal  sama sekali.

Malam yang panjang mereka berdua tidur di dalam lemari hingga pagi datang suasana tampak sunyi dan tidak ada teriakan dan tembakan lagi. Dela menatap ke arah Dai kakaknya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi. Tapi Dai juga tidak tahu hanya bisa melihat ke ponselnya tampak sinya sudah ada. Dai segera mencari tahu apa yang sudah terjadi hingga ada berita dan pemberitahukan dari pemerintah.

Kalau semua penduduk bumi yang masih selamat untuk bisa bertahan hingga mereka bisa mengalahkan para monster yang menyerang. Tapi disaat siaran itu berlangsung ada monster yang datang membuat keributan seorang presiden yang memberitahukan kabar itu sudah mati di tempat kejadian.

Dai dan Dela yang melihat hanya bisa diam saja dan mencari situs yang lain dimana banyak berita tenang monster yang datang saat fenomena kemarin terjadi. Ada juga yang memberitahukan ada naga di atas langit monster di daratan dan di laut muncul untuk membunuh semua umat manusia. Dai dan Dela melihat berita itu hanya bisa diam saja, karena saat mereka sedang melihat siaran itu terdapat pergerakan yang datang membuat Dai mematikan ponselnya memeluk Dela untuk tetap diam. Tapi apa yang akan terjadi dengan mereka berdua setalah monster datang menyerang bumi?.

MMD 2

Dua hari di dalam lemari Dai dan Dele hendak ingin keluar dari tempat persembunyian. Tapi melihat situasi yang belum aman membuat Dai keluar untuk melihat.”Dela kamu tetap disini dulu kakak akan melihat di luar sana,”ucap Dai.

Dai perlahan melihat ke arah ruangan di sekitarnya. Setelah kondisi aman dia keluar. Dai berjalan ke arah pintu keluar untuk melihat lorongnya. Tampak lorong yang penuh dengan darah berceceran ada juga tubuh manusia yang sudah tidak utuh. Dai melihat itu sangat takut sehingga dia berjalan melihat dari balik pintu dan kembali masuk. Dai melihat dari jendela kaca di rumahnya. Jauh dari atas tampak jalan yang poranda penuh mobil berserakan dengan darah yang masih ada di jalan. Tampak jalan di bawah sangat kacau tidak ada kehidupan.

Dai juga sempat melihat beberapa monster dari gedung sebelah. Dai menuju ke kamar dimana Dela berada,”Ayo keluar.” Dai mengajak Dela untuk mencari barang yang bisa mereka bawa. Apa lagi persediaan makanan mereka yang sudah menipis.

“Kak sekarang kita harus pergi kemana, pemerintahan saja tidak bisa membantu kita,”ucap Dela yang masih tidak percaya dengan kehidupan di bumi saat itu.

“Mau tidak mau kita harus bisa keluar dari kota ini dulu, mencari tempat yang aman. Tapi kakak juga tidak tahu harus pergi kemana,”ucap Dai. Di samping Dela hanya bisa terdiam berjalan dengan berhati-hati melihat jendela yang penuh dengan mayat semua orang.

“Kak apa kita bisa selamat dari para monster ini,”ucap Dela dengan wajah sedih setelah melihat dari jendela rumahnya.

“Kakak juga tidak tahu Dela, tapi kita harus bisa bertahan. Apa kamu tahu sebelum ini ada fenomena ini,”ucap Dai mengganti topik dan menatap ke arahnya.

“Aku juga tidak tahu. Tapi akhir ini banyak fenomena yang aneh yang terjadi kak,”ucap Dela.

“Fenomena yang aneh yang kamu katakan itu seperti apa,”ucap Dai. Dela mengambil keras yang dia selalu tulis untuk sumber refensi novel dia.

”Ini kak semua sudah aku tulis disini, aku tidak tahu ada kaitannya atau tidak,”ucap Dela memberikan bukunya.

Dai mengambil buku itu dan membacanya dengan hati-hati. Setelah membaca hanya sebagian yang mebuat Dai sesuai dengan kondisi saat itu. Persiapan sudah selesai dengan perlengkapan yang ada mereka berdua keluar dari rumah sambil melihat sekitarnya.

Dai dan Dela sudah sampai di pintu masuk gedung sambil melihat sekitarnya tampak suasana sunyi dan tidak ada monster terlihat. Dai dan Dela memegang tangan dan mulai segera berlari menuju gedung yang ada diseberang. Setelah sampai di gedung, mereka mulai bersembunyi hingga tidak ada yang muncul, mereka mulai berjalan kembali. Karena tujuan mereka berdua ada supermarket yang ada diseberang jalan karena lokasinya tidak jauh dari tempat mereka tinggal.

Tapi saat hendak melewati pintu belakang. Dai melihat ada pergerakan membuat dia manarik Dela untuk bersembunyi. Dai masih melihat dari balik tempat dia bersembunyi tampak ada monster yang sedang berkeliling. Monster yang sudah lewat Dai kembali menarik tangan Dela untuk masuk ke gedung supermarket. Pintu kembali di tutup dengan baik agar tidak ada yang masuk.

Di dalam gedung itu keduanya segera mencari makanan untuk bisa mereka bawa sambil melihat apa ada orang disekitarnya. Tapi gedung itu kosong dan tidak ada orang sama sekali. Semua makanan dan minuman sudah mereka kumpulkan. Selesai mencari mereka mulai mencari tempat bersembunyian di dalam gedung itu untuk sementara.

“Kita akan tetap disini dulu kak,”ucap Dela. Dai mengangguk setelah menemukan gudang penyimpanan barang.

“Kita bisa tinggal disini untuk sementara sebelum kita pergi,”ucap Dai.

Di dalam ruangan kecil itu Dela merapikan tempatnya, sementara Dai mengumpulkan bahan makanan yang ada di gedung itu bersama dengan senjata yang bisa dibawa. Setelah semua terkumpul dia kembali bertemu dengan Dela adiknya.

“Kakak,”ucap Dela setelah menuggu lama Dai di ruangan penyimpanan.

“Ini ada makanan dan selimut untuk kita gunakan,”ucap Dai memberikan semua yang didapatkan olehnya.

Beberapa hari mereka di gedung supermaket dengan persedian yang sudah tersedia. Tapi Dai merasa hatinya masih resah melihat dari balik pintu dia tampak monster yang sering muncul.

”Ada apa kak?,”ucap Dela yang juga merasa resah dari balik pintu.

“Kakak juga merasa resah tinggal disini Dela. Tapi kita harus mencari rute aman kita untuk bisa keluar dari kota ini. Aku merasa kalau kota ini sudah tidak berpenghuni lagi,”ucap Dai.

“Aku juga kak setiap malam aku merasa ada suara auman para monster membuat aku sedikit takut. Tapi apa kita bisa keluar dari sini,”ucap Dela yang khawatir.

“Kita pasti akan keluar dari sini,”ucap Dai yang menguatkan dirinya bersama dengan adiknya.

Malam tiba mereka tidur dengan semua pintu sudah tertutup. Tapi mereka masih mendengar suara dari beberapa orang yang bersembunyi tapi ketahuan oleh para monster yang berkeliaran.

Dai memeluk Dela saat tidur saling menghangatkan satu sama lain. Tapi malam itu sedikit berbeda terdengar langkah yang sangat keras sampai mereka berdua tergunjang. Mata kedua kakak adik itu saling bertatap satu sama lain. Setelah bersembunyi dibalik selimut dengan lampu yang sudah dimatikan agar tidak ada yang menyadari keberadaan mereka berdua.

Lama kelamaan monster yang ada diluar mulai menjauh hingga pagi datang Dai dan Dela bersiap untuk pergi. Di bekali senjata dan persediaan mereka berdua menguatkan hati mereka, untuk bisa keluar darai kota lewat rute yang tidak sering didatangi oleh monster. Perjalanan keluar kota sudah dimulai dari gedung yang hancur dan hutan mereka berpapasan dengan monster. Ada kala mereka berdua bertemu dan berkelahi dengan monster yang menurut mereka bisa dikalahkan.

Seiringnya waktu berlalu mereka hampir sampai di pinggiran kota. Di hutan dengan perangkap yang sudah disiapkan mereka berdua bergilir untuk istirahat. Dai juga menyempatkan dirinya mencari informasi tentang apa yang sudah terjadi di bumi, tempat tinggal dia. Semua fenomena dan keanehan yang dia dapatkan dari beberapa koran dan informasi lain.

Dai tahu kalau semua ini sudah terjadi sangat lama termasuk fenomena yang hampir sama. Tapi pemerintah tidak menanggapi kejadian itu. Terdengar suara langkah kaki Dai bersiaga dengan tidak lupa membangunkan Dela karena ada yang datang.

“Ada apa kak, apa sudah waktunya bergantian?,”ucap Dela dengan mengusap matanya karena masih mengantuk.

“Ada yang datang,”ucap Dai dengan suara kecil. Dela mendengar itu segera mengambil senjata hingga tampak ada seorang yang mendekat dengan tangan di atas.

“Manusia,”ucap Dai.

“Aku tidak tahu kalau ada orang yang masih hidup,”ucap salah satu orang yang datang.

“Apa kami bisa ikut bergabung dengan kalian berdua,”ucap salah satu orang dari kelompok yang terdiri dari tiga orang.

“Kalian bisa bergabung,”ucap Dai mengizinkan mereka untuk bergabung.

“Apa kalian ingin pergi ke pinggiran kota,”ucap Dai.

“Itu benar, apa kamu juga,”ucap orang didepannya.

Setelah lama berbincang mereka kembali beristirahat untuk pagi mereka untuk melanjutkan perjalanan. Disela bertemu dengan orang yang masih hidup Dai menyempatkan dirinya untuk mencari informasi tentang monster. Setelah bertukar informasi Dai mengetahui sedikit informasi kalau monster itu datang karena gelombang dari sebuah penelitian. Tapi penelitian apa itu masih belum di ketahui oleh Dai dan orang yang memberitahukan informasi itu. Tapi bagaimana Dai setelah ini dan kondisi di bumi?.

MMD 3

Menjelang pagi semua orang telah terbangun dari tidur untuk melajutkan perjalanan mereka menuju pinggiran kota. Dai dan Dela mulai berpisah dengan beberapa orang yang mereka temui. Karena rute yang mereka lewati sedikit berbeda. Di perjalanan sambil mencari informasi Dai dan Dela juga mengamati monster yang datang lewat.

”Kak itu monster yang berbeda bukan,”ucap Dela menuju ke arah datangnya monster.

“Tunggu dulu aku lihat catatan kakak. Itu benar itu monster baru yang kita lihat,”ucap Dai setelah memeriksa kalau tidak ada petunjuk tentang monster yang baru saja dia lihat bersama dengan adiknya.

“Apa perlu kita cek monster itu,”ucap Dela menoleh ke samping.

“Tunggu dulu Dela kita jangan kegabah untuk monster ini. Kita belum tahu apa ada racun atau tidak,”ucap Dai. Tapi setelah mereka bersembunyi, datang beberapa kelompok bersenjata sedang mengepung para monster yang Dai dan Dela lihat.

“Apa yang mereka lakukan, apa mereka hendak mengepung monster itu?,”ucap Dela melihat dengan hati-hati.

Dai hanya menggelengkan kepalanya sambil melihat mereka menghabisi para monster. Orang yang mengepung monster itu ada yang menggunakan pedang, pistol, belati dan pemukul bisbol. Serangan demi serangan di lontarkan untuk mengalahkan para monster hingga ada tebasan yang sangat kuat.

”Kurasa monster itu kalah,”ucap Dela yang menebak setelah melihat monster tampak lemah dan tidak berdaya.

“Itu benar,”ucap Dai yang juga sudah mendapatkan beberapa informasi tentang monster yang baru dia lihat itu.

“Kak apa sekarang kita bisa keluar,”ucap Dala.

“Jangan dulu, lihat itu apa yang mereka lakukan itu kepada monsternya,”ucap Dai masih menahan tangan Dela yang tadi hendak ingin keluar dari tempat persembunyian.

Orang yang membunuh monster itu membela bagian pusat jantung monster. Setelah di keluarkan mereka mendapatkan batu seperti permata yang besar. Dai dan Dela saling bertukar pandang dengan apa yang mereka lihat.

“Apa benar itu jantung monster yang mereka bunuh,”batin Dai hingga semua orang itu pergi.

Dai dan Dela juga keluar dari tempat persembunyian berjalan menuju mayat monster. Dela yang penasaran menyentuh kulit dari monster yang keras dan tebal membuat dia berpikir untuk mengambil kulit monster itu sedikit saja.

“Kakak bantu aku mengambil kulit monster ini dong,”ucap Dela yang sudah menyayat kulit monsternya.

“Untuk apa Dela kulit monster ini,”ucap Dai yang hanya mengikuti saja.

“Habis kulitnya keras dan kuat bagus untuk membuat sepatu atau sarung tangan. Jika bisa membuat mantel juga. Kakak tahukan kalau aku bisa menjahit,”ucap Dela dengan wajah tersenyum. Dai yang pertama kali melihat senyuman Dela setelah kepergian orang tuanya membuat Dai senang.

“Ya sudah, terserah kamu saja,”ucap Dai.

Setelah kulit diambil mereka berdua kembali melanjutkan perjalanannya. Di tengah hutan mereka mendengar suara air terjun membuat mereka pergi kesana. Tapi disana sudah ada monster yang berkumpul membuat Dai dan Dela tidak bisa pergi kesana. Keduanya pergi melanjutkan ke sisi lain. Setelah lama berjalan mereka melihat sebuah desa yang tampak sudah hancur.

Dai dan Dela berjalan menuju arah desa dengan hati-hatI.”Kurasa desa ini sudah di tinggalkan kak,”ucap Dela melihat sekitarnya.

“Kurasa iya, jika tidak mungkin mereka sudah dibantai oleh para monster bukan,”ucap Dai masih berjalan didepan. Dela menarik tangan Dai yang berjalan didepan membuat dia terhenti.

”Ada apa?,”ucap Dai menoleh ke belakang.

“Kak kita bisa singgah di rumah itu. Karena di sana ada mesin jahit untuk aku gunakan, tidak mungkin menjahit secara manual bukan selagi ada mesin jahitnya di depan mataku,”ucap Dela yang tampak senang.

“Baiklah tapi apa mesin itu masih bisa berfungsi,”ucap Dai memeriksa kondisi mesinnya.

Tampak listri juga masih menyala setelah diperiksa oleh Dai. Dela segera mengelurkan kulit monster dan mulai membuat pakaian dari kulit yang dia dapatkan dari monster. Dai hanya mengawasi sekitar saja, hingga malam tiba mereka bersembunyi karena pergerakan monster selalu muncul saat malam hari. Untuk di pagi hari sampai siang hari sedikit saja monster yang muncul.

Beberapa hari tinggal di desa dengan Dela. Dia sudah membuat satu mantel untuk kakaknya dan sepatu untuk keduanya. Sisanya sarung tangan masing-masing satu bagian saja. Dai merasa senang karena dia mendapatkan hadiah dari adiknya untuk pertama kalinya. Setalah persiapan selesai mereka kembali menuju tempat selanjutnya.

Tapi saat itu Dai merasa kalau apa yang diberikan oleh Dela membuat dia sedikit gelisah.”Dela kamu tidak akan meninggalkan kakak bukan,”ucap Dai menoleh ke arah adiknya.

“Kenapa kakak berkata kata seperti itu, mana mungkin aku akan meninggalkan kakak. Walaupun kakak juga menyebalkan,”ucap Dala. Dai mendengarnya hanya bisa diam saja hingga mereka melihat tempat terakhir, mereka akan bisa keluar dari kota. Tapi tidak tahu kenapa perasaan Dai merasa tidak enak.

“Hai kak Dai apa yang kamu lamunkan ayo segera pergi,lihat banyak orang yang keluar dari kota,”ucap Dala yang menarik tangan Dai. Dai hanya mengikuti tarikan tangan Dela sampai akhirnya Dai merasa tanah bergetar.

“Kak,”ucap Dela yang dengan wajah takut melihat ke belakang Dai.

Dai menoleh melihat sejumlah monster yang menuju ke arah mereka. Segera Dai sadar dan menarik tangan Dela untuk mencari tempat persembunyian. Tapi dari depan mereka melihat monster juga membuat beberapa orang yang hendak pergi keluar terkepung. Dai dan Dela hanya bisa saling berpegang tangan saja disituasi genting itu.

Setelah melihat ada celah Dai dan Dela pergi menuju hutan. Tapi dari belakang ada monster yang mengikuti mereka berdua. Dai mencoba melawan, meminta Dela untuk pergi lebih dulu. Tapi hal yang tidak di duga terjadi Dela yang ada didepan sedang bertarung dengan monster yang hendak memangsanya. Dai melihat itu segera menolngnya dan menebas monster didepannya. Setelah keduanya bisa lepas dari kejaran monster

Dai tidak sadar kalau saat mereka kabur. Dala sudah mendapatkan luka serius. Tapi Dela menyembunyikan luka itu sampai di tempat persembunyian Dala yang tidak bisa bertahan bersandar di pohon.

”Dela kamu baik-baik saja bukan,”ucap Dai setelah melihat sekitar dia menoleh ke belakang tempat Dela duduk bersandar pohon.

Tapi wajah Dela sudah pucat membuat Dai segera berlutut dan melihat ada darah di tubuhnya. Dai mencoba untuk mengobati Dai dengan obat yang dia bawa.

Tapi wajah Dela yang tersenyum berkata,”Kak tinggalkan aku saja, aku tidak apa-apa.”

“Tidak kamu harus bersama dengan kakak,”ucap Dai yang mencoba untuk menahan darah yang terus mengalir.

Dela yang tahu kondisi tubuhnya memegang tangan Dai dan memberikan sarung tangan yang sebelah kepada Dai. Setelah sarung tangan di tangan Dai, Dela sudah tidak bernyawa lagi.

Dai mencoba untuk tidak menangis dan memeluk Dela. Tapi air matanya tidak bisa menahannya. Dai menyebut nama Dela karena air matanya yang dia bendung tidak bisa menahannya. Tapi dengan perasaan kesal dan marah Dai melihat ke belakang ada monster. Dai melampiaskan semua amarahnya dengan membunuh monster yang ada didepannya.

Selama berbarapa tahun Dai bertahan di dunia yang sudah kacau dengan membunuh para monser. Dai juga menyesali karena semua ini adalah kesalah dia yang tidak bisa melindungi Dela. Di tempat terakhir sumber masalah. Dai dengan informasi yang dia kumpulkan pergi ke tempat itu. Melihat naga, Dai tanpa merasa bersalah membantai mereka sampai tubuh dia terluka. Tapi pada akhirnya Dai terbunuh disaat dia memasuki tempat pusat penelitian dimana sumber masalah itu terjadi. Tapi bagaimana dengan Dai setelah kematiannya?.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!