Namaku Anabel Rista
Sejak sebulan lahir aku sudah di buang oleh Ayahku, ibuku meninggal setelah 3 Minggu melahirkan aku.
Aku di rawat oleh para pelayan di rumahku dan tinggal di bangunan khusus para pelayan dan tak sekalipun masuk ke bangunan utama.
aku hanya keluar jauh saat ke pasar bersama mbok Ijah, ketika berumur 6 tahun.
Aku tak di sekolah kan, tapi mbok Ijah dan para pelayan giat mengajariku membaca dan menulis serta berhitung.
Akupun tak tahu siapa ayahku dan ibuku, hingga saat umurku 11 tahun, mbok Ijah bercerita dan pelayan yang tau siapa aku pun membenarkan cerita mbok Ijah, ternyata mbok Ijah akan berhenti bekerja.
Sehari sebelum mbok Ijah berhenti, kami ke pasar, aku membantu membawa belanjaan, di dalam pasar, ada seorang nenek pengemis.
Nenek itu terlihat lapar, dan akhirnya aku dekati, dan memberikannya Sebungkus biskuit dan uang 5 ribu karena hanya itu uangku.
Terimakasih Nak, ambilah ini, nanti teteskan darahmu ke Cincin ini saat kamu tiba di rumah, ujar nenek itu.
Baik Nek, padahal Ana memberikan nya dengan ikhlas, balas gadis kecil itu.
"Hatimu sungguh mulia, lihat bibi yang bersama kamu sedang mencari mu, senang bertemu dengan kamu Nak, ucap Nenek itu.
"Bi Ijah Ana disini, teriak Anabelle.
"Astaga, bibi kita kamu kemana, lalu kamu duduk disini sendiri, ucap Bi Ijah.
"Tadi ada nenek-nenek disini kelaparan, jadi biskuit ana, sudah ke berikan padanya sama uang 5 ribu pemberian bibi tadi,ucap Anabelle dengan polosnya.
"Lain kali jangan seperti itu sama orang asing ya, dan masri kita pulang, pak supir katanya sudah sampai di parkiran biasa, ajak mbok Ijah.
Mereka tiba dirumah dan mbok Ijah lanjut memasak, Anabelle juga ikut bantu memasak, bahkan di umur segitu dia sudah bisa memasak sendiri.
Malam harinya setelah isya, mbok Ijah berkata, bahwa besok sore anaknya akan datang menjemput nya, karena mbok Ijah sudah mengundurkan diri.
"Nak Ana, maafkan mbok karena tidak bisa lagi menemani nak Ana, mbok mau istirahat di kampung, jika sudah cukup istirahat, mbok akan kembali, tutur mbok Ijah.
"Terimakasih sudah merawat anak hingga sebesar ini, tolong tinggalkan alamat bibi, dan tulis nomor telpon bibi, suatu saat Anna akan berkunjung", ucap Anabelle.
"Ini titipan dari ibunya Nak Anna, bukalah, dan jika Nak Anna sudah siap, keluar lah dari rumah ini, bukan bibi tidak mau membawamu, tapi tempat tinggal sangatlah jauh, dan sangatlah susah, ucap mbok Ijah.
"Tidak apa-apa, Anna juga sudah bertekad akan pergi dari sini, 11 tahun Anna tak pernah lihat siapa ayahku dan kedua kakak ku, jadi percuma disinj, ucap Anabelle.
"Nak Anna mau kemana? Tanya mbok Ijah, cari kerja di pasar, di tempat langganan kita, tak apa gaji sedikit yang penting bisa makan, ucap Anna semangat.
"Ya sudah, mungkin itu lebih baik, tapi sebaiknya buka saja kotak peninggalan ibu Nak Anna, ucap Mbok Ijah.
Annabelle kemudian membuka kotak berukuran 30x30cm itu, didalamnya berisi sebuah surat dan beberapa dokumen, serta 2 ATM, dan buku rekening, atas nama ibunya.
Mbok Ijah juga memberikan kartu keluarga walau hanya fotokopian, mbok Ijah ambil saat disuruh pergi Foto kopi KK, sedangkan KTP asli ibunya Anabelle, mbok Ijah juga ambil saat membersihkan kamar ibunya Annabelle.
"Nak Anna simpan baik-baik semua benda ini, karena suatu saat akan berguna buat untukmu, coba lihat, ini adalah alamat rumah milik ibumu, lebih baik nak Anna pergi kesana saja dan tinggal disana, setelah bibi selesai urusan di kampung nanti bibi akan menemani kamu, ucap Mbok Ijah tidak tega meninggalkan Anna sendiri.
"Tidak apa-apa, mbok urus saja keperluan Mbok dan istirahatlah, jika sudah siap kasih tau Anna, tabungan Anna sudah cukup untuk beli handphone, makanya nomor bibi Anna minta, ucap Anna.
"Baiklah kalau begitu, bibi tinggal ke kamar bibi ya, besok kita pasar, bibi ingin berikan sesuatu untukmu, ucap mbok Ijah dan kembali ke kamarnya.
Di kediaman utama tempat ayah dan kedua kakaknya, Gerald dan Sarah, mereka sudah lupa akan kehadiran Anabelle,
Kedua kakaknya Anabelle, Gerald sudah berusia 18 tahun sedangkan Sarah 17 tahun hanya selang setahun, tapi keduanya terpaut jauh dengan si kecil Anabelle.
Ayah nya Anabelle bernama Sebastian, adalah pengusaha terkenal dimasa mudanya, dan menikahi seorang wanita biasa, bernama Alana Bachtiar, staff salah satu Bank Pemerintah ternama di Indonesia.
Publik hingga saat ini hanya mengenal 2 anak dari Sebastian Gunawan, karena hingga kini Sebastian Gunawan tidak pernah menikah lagi.
Di kamar Anabelle membaca surat peninggalan Ibunya yang di tulis 2 hari sebelum kematiannya.
Putriku Anabelle Rista, ibu tidak tahu umurmu berapa saat membaca surat ibu, maafkan ibu yang tidak bisa menemani mu tumbuh besar.
Ibu wariskan beberapa harta ibu untukmu, dan sebuah rumah kecil untukmu, ayahmu dari saat ibu hamil sudah tidak mau menerima kamu, dan kedua kakakmu.
Ibu yakin hidup mu pasti akan menderita, makanya ibu membeli rumah dan membuatkan ATM untukmu semua harta yang di berikan ayahmu sudah ibu masukkan dalam ATM 2 itu, bawa seluruh data yang ada yang ada dan datangkan ke Bank, jumpai wanita bernama Anita Lesmana dan dia akan membantuku, bawa liontin lumba-lumba itu juga saat bertemu dengannya.
Putriku, menjelang kematian ibu, seluruh keluarga besar Ayahmu sudah bersepakat menghapusmu sebagai bagian dari keluarga mereka, jadi jangan berharap apapun dari mereka.
Harta yang ibu berikan memang sedikit, tapi cukup untukmu hidup tanpa bekerja seumur hidup, bahkan jika suami kamu tidak bekerja sekalipun, tapi saran ibu carilah pasangan yang baik dan taat kepada sang pencipta.
Keluarga ibu sudah tiada, kecuali adik tiri ibu, dia tinggal di kampung, dan mungkin dia tidak tahu jika ibu sudah tiada, jika kamu berkenan datanglah ke kampung ibu, dan temuilah dia.
Sekali lagi jangan pernah berharap apapun kepada keluarga ayahmu, gunakan Bachtiar di belakang namamu.
Dari ibumu
Alana Bachtiar
"Jangankan berharap harta, kasih sayang saja tidak pernah ada, jangankan berharap kasih sayang, 11 tahun ini, sekalipun Anna tidak pernah melihat ayah dan kakak secara langsung, hahaha, monolog Anabelle.
Anabelle menyimpan kembali surat Ibunya dan membaca wasiat ibunya, dia juga melihat liontin lumba-lumba dan beberapa lembar foto ibunya bersama Anita Lesmana.
Saat Anna hendak meletakkan memasukkan isi dalam kotak yang dia taruh di atas kasurnya, dia melihat Cincin yang di berikan nenek yang di tolongnya.
Ketika dia hendak memasang di jarinya, tapi Cincin itu terlalu besar ukurannya, dia teringat omongan Nenek itu dan langsung mencobanya, berkesan konyol dan tidak masuk akal, tapi Anabelle yang polos melakukannya, darah dari jarinya di teteskan ke Cincin itu.
Cincin itu mengeluarkan cahaya emas dan masuk ke pikiran Anabelle, ruang kamar secara ajaib tertutup semacam Formasi,
Ribuan cahaya berbentuk benang Emas memasuki seluruh tubuhnya hingga pakaian yang digunakan hancur, Anabelle berteriak menahan kesakitan, apalagi Meridien nya di buka secara paksa, hingga seluruh tubuh nya beregenerasi, bahkan pengetahuannya bisa mengalahkan seorang profesor.
Segala pengetahuan masuk ke otaknya, seperti kita memindahkan data dari komputer ke flash disk begitu sebaliknya,
Tubuh telanjangnya melayang di udara kamarnya, dan setelah fisiknya di perbarui, beralih ke seluruh pengetahuan yang masuk diolah menjadi lebih ringkas.
Anabelle yang polos tidak berusaha melakukan penolakan atas apa yang terjadi, hal membuat membuat proses penyatuan, lebih dipermudah.
Setelah semuanya selesai, Anabelle di tarik masuk ke dalam Cincin itu dan di letakkan di sebuah kolam berukuran sedang, matanya yang tertutup, kini telah terbuka setelah merasakan dinginnya air itu.
Anabelle berteriak ketakutan, karena di kelilingi Hutan besar, dan terdapat sebuah Istana dengan taman bunga yang indah.
"Selamat datang Nak, aku adalah Nenek yang kamu berikan biscuit dan uang, tempat ini milik nenek dan sudah nenek wariskan untukmu.
"Nenek, Anna berada dimana ini? tanya Anabelle.
"Kamu berada dalam Cincin yang nenek berikan untukmu, dan semua yang ada disini adalah milikmu, rahasiakan hal ini dari siapapun, termasuk pasangan mu di kemudian hari.
"Keluarlah dari dalam kolam itu dan pakailah pakaian mu, nenek sudah siapkan untukmu.
Anabelle keluar dari kolam dan anehnya tubuh dan rambutnya langsung kering, kemudian dia langsung memakai pakaian yang di siapkan nenek itu, yang ternyata sangat pas di badannya.
"Duduklah dan dengarkan baik-baik, jangan menyela omongan Nenek karena waktu kita terbatas.
"Baik Nek, aku sudah siap mendengarkannya.
"Nama nenek Adalah Arimbi Hadimas ayu, Ratu Perompak dari pulau Jawa ribuan tahun lalu, Nenek juga menaklukkan seluruh kerajaan yang ada dimasa itu, bahkan armada tempur nenek menguasai hampir seluruh daratan Asia, dan setiap tempat yang nenek taklukkan, di pastikan seluruh hartanya nenek rampok, hehehehe.
"Cincin ini, adalah warisan dari guru Nenek, hingga seluruh harta nenek simpan disini, bahkan harta dari Guru Nenek juga tersimpan disini.
"Nenek akan memberikan memberimu, kekuatan dan keahlian, serta ilmu pengobatan ilmu peracik obat, makanan, minuman bahkan racun, serta juga kecantikan.
"Jangan pernah mencari nenek lagi, karena nenek sudah tiada, sang pencipta memberikan waktu 30 hari untuk nenek menemukan Pewaris Nenek, 3 hari waktu dari pencipta sama dengan 3000 tahun di dunia ini, dan nenek sudah mengelilingi seluruh dunia untuk mencari pewaris nenek tapi tidak ketemu, di hari terakhir, akhirnya nenek menemukanmu.
Nenek giat mencari pewaris karena nenek tidak bisa lagi bereinkarnasi karena kejahatan yang nenek buat di masa lalu, pesan nenek untuk mu, berjalan lancar di jalan lurus dan bantulah siapapun yang butuh dan benar-benar butuh bantuan.
Jangan ikuti langkah jahat Nenek, tapi juga jangan terlalu naif menghadapi orang lain, berhati-hatilah dalam memilih teman, sang pencipta menghadiahkan 2 keahlian khusus bagi pewaris Nenek, dengan catatan, harus di gunakan dalam hal kebaikan, Yaitu Jari Emas dan Mata Langit.
Jari Emas memiliki 3 kemampuan, yaitu
Kehidupan, Kemampuan ini bisa menyembuhkan Orang hanya dalam sekali sentuh, tapi jika dalam keadaan darurat.
Ketenangan, kemampuan ini, bisa membuatmu tenang dan rileks dengan merubah sesuatu yang bisa membuatmu tenang.
Kematian, kemampuan ini, bisa menyerang siapapun hanya dengan sekali sentilan, sentilan ini akan menghasilkan jarum mematikan dengan jumlah sesuai yang kamu pikirkan, dan hasilnya targetnya akan menjadi abu kecuali logam, tidak ada siapapun yang bisa melihatnya.
Kamu bisa mengontrolnya, jika kamu ingin orang itu sadar akan perbuatannya, jika sudah sadar dan tulus, maka kamu bisa menariknya, dengan jarum ini juga kamu bisa menjadikan orang itu sebagai budak mu, dan jarum hanya akan hilang setelah orang itu mati.
Kamu bisa mengambil kotak itu, didalamnya terdapat sebuah Dokumen ke pemilkan rumah, semuanya sudah lengkap, pelayan disana akan menghilang mengikuti Nenek, dan sebagai hadiah nenek untuk mu, adalah sebuah Perusahaan Bergerak di bidang investasi, dan sudah berdiri di seluruh dunia, nama mu sudah tercantum disana, CEO nya juga akan menghilang setelah kamu resmi memegang kendali semuanya.
Wakilnya Bernama Jordan Albert, dia sudah di tanamkan jarum pelayan, jika dia berpikiran untuk berkhianat, maka dia dan keluarganya langsung jadi abu saat itu juga.
Di Indonesia, kamulah Penguasa sejatinya, lebih dari 1000 perusahaan perusahaan besar sebagai tempat nenek berinvestasi, sekali kamu tarik investasi mu dapat di pastikan perusahaan orang itu akan goyang, semua perusahaan itu nenek menguasai 35% saham, nenek tidak mau menguasai sepenuhnya karena repot, cukup duduk nyaman dapat uang.
Untuk seluruh Dunia, juga sama, Nenek hanya mengincar perusahan besar saja, dengan keuntungan itu saja nenek sudah sangat kaya, hahahaha, dan semuanya sudah menjadi milikmu, total kekayaan bersih, hingga 5 tahun lalu, 250 triliun Triliun Dollar, tersebar di 25 bank terbesar di Dunia.
Kecuali Indonesia, Harta bersih milikmu, adalah 5000 triliun, belum bunganya, dan tersimpan di seluruh bank besar Indonesia, dan namamu sudah di tutup.
Gunakanlah ke 5 kartu untuk kehidupan mu sehari-hari, dan nenek berpesan agar kamu sekolah, nenek tahu kamu tidak pernah sekolah, tahun ini masuk SMP saja, dokumen SD akan di atur dan kamu bisa mengambilnya di rumah yang sudah Nenek berikan, masih ada 3 bulan lagi, jadi persiapkan dirimu.
Rumah yang nenek berikan untukmu, tidak besar seperti mansion, hanya 1 kamar utama, 2 kamar tamu, untuk pelayan ada 2 kamar, dengan fasilitas lengkap, carilah pelayan yang baik dan tanamkan jarum pelayan.
Paling lambat kamu sudah berada di rumah yang nenek berikan, hari Senin depan.
Segala dokumen perusahaan sudah tersimpan dalam Cincin Penyimpanan, secara otomatis akan di atur sendiri, pakailah Cincin Permata Biru itu, dengan Cincin itu maka seluruh petinggi perusahaan akan Tahu kamu adalah Pewaris Sah.
Didalam Cincin Emas itu tersimpan butiran christal penangkal racun apapun, bahkan sianida, tidak mampu membunuhmu.
Terakhir, maafkan nenek, kita bertemu hanya sesaat, jadi nenek tidak bisa melihat mu tumbuh besar dan berada di puncak kejayaan, tapi nenek bahagia bisa merasakan ketulusan hatimu.
Nenek tahu keluargamu tidak menerima kehadiran mu, ibumu di bukan meninggal karena melahirkan mu, tapi ayahmu dan keluarganya.
Diam-diam ayahmu sudah memiliki istri, dan anak, semua keluarga juga tahu, ayahmu menutupi dari publik, untuk menjaga image nya, dan publik sangat bangga dengan nya, hingga bisnisnya terus berkembang.
Jangan mengganggu mereka, jika mereka tidak mengganggu mu, sebelum kamu lahir, Ayahmu terlebih dahulu sudah memiliki anak lagi.
Umurnya hanya beda beberapa bulan denganmu, tentang mereka sudah ada laptop itu,
"Semua hal sudah nenek sampaikan, apa yang perlu nenek berikan, sudah nenek berikan.
Sekarang bersiaplah, setelah warisan terakhir nenek berikan maka nenek akan menghilang dan jangan lupa, setiap ulang tahun nenek, berikan bunga Rose merah, di taman kita ada, makam nenek ada di atas Gunung itu, hanya permintaan nenek, ucap Nenek itu dan menekan jarinya ke dahi Anabelle.
Ribuan tahun menjelajahi Bumi, hingga Nenek Arimbi mengetahui segala sesuatu, selain ilmu Kuno, ilmu modern dari zaman ke zaman dipelajarinya, penguasaan senjata, komputer, penyamaran, Nenek Arimbi tampil dengan berbagai bentuk wajah, puluhan kali reinkarnasi, dan sang pencipta tidak lagi mengabulkan permohonannya untuk bereinkarnasi.
Sang Pencipta memberikan nya waktu, agar warisannya tidak hilang begitu saja, hingga Nenek Arimbi bertemu Anabelle atas petunjuk sang pencipta, dan Anabelle lulus ujian, dan mulai saat ini, Anabelle Rista, adalah satu-satunya pewaris dari Nenek Arimbi.
Keringat Dingin membasahi baju Anabelle, Kekuatan Mata Langit dan Jari Emas sudah menyatu, keahlian tempur Kuno dan modern, hingga penguasaan senjata, kini telah sempurna, skil penguasaan berkendara dan komputer berada pada tingkat tertinggi melebihi manusia genius di dunia..
Sentuhan akhir adalah bagaimana menguasai Cincin Ruang pemberian Nenek Arimbi.
Kembali Cincin itu bersinar, kini nampak 2 orang keluar dari Cincin dan berada kembali di kamar Anabelle.
"Sayang, jadilah yang wanita kuat dan jangan menaklukkan dunia walau kamu mampu, jadilah penyeimbang bagi seluruh tatanan kehidupan dunia ini, itu akan menghindarkan mu dari keserakahan dan keangkuhan.
Nenek penjahat besar di sepanjang masa, dan di setiap reinkarnasi nenek, kecuali reinkarnasi terakhir ini, dan Pencipta memberikan kesempatan bagi Nenek bertemu dengan mu yang berhati Mulia, seandainya bila di berikan kesempatan sekali lagi, nenek ingin menjadi Putrimu.
"Selamat tinggal, ingat semua pesan Nenek, dan hiduplah dengan bahagia, Nenek menyayangi mu, ucap Nenek Arimbi.
"Wahai Sang Pencipta, aku sudah siap, terima sudah memberikan kesembuhan terakhir ini, batin nenek Arimbi dan menghilang saat Anabelle bersujud.
Seketika ruang kamar kembali seperti semula, jam baru menunjukkan pukul 11 malam, kini terlihat 2 Cincin di tangan kanan Anabelle, walau orang lain tidak akan mampu melihat Cincin Ruang miliknya, jadi siapapun hanya melihat Cincin Emas permata biru.
Dis melihat 5 ATM miliknya, hanya dia belum tahu berapa jumlah masing-masing ATM itu, ada Black Card dari Amex, kartu Mandiri world, Prioritas dari BCA, 2 ATM biasa, Platinum mandiri dan BCA Gold.
Anabelle memasukkan kotak dari ibunya, kemudian merapikan ATM miliknya kedalam dompet bekas milik ibunya, dan memasukkan dalam Cincin Ruang, kemudian dia beristirahat.
Tubuh Anabelle kini bertambah tinggi menjadi 155 cm, hampir cocok dengan umurnya yang sebentar lagi 12 tahun, kulitnya putih sempurna dan raut wajahnya mirip Ibunya waktu Muda tapi lebih cantik Anabelle.
Anabelle tidak sadar, jika dia saat ini adalah orang yang bisa berumur panjang, sel tubuhnya akan menolak seluruh potensi yang akan merusak jaringan tubuhnya, Jika benda tajam menembus kulitnya, maka dengan segera luka itu akan sembuh tanpa bekas, untuk luka berat hingga patah tulang, Anabelle mampu membuat obatnya, bahkan jika tangannya atau kakinya putus, dia bisa meregenerasi kembali dan jika dia mati, maka jiwanya bisa berpindah ke tubuh siapapun yang dia inginkan, tapi dengan catatan tubuh yang sudah mati, tidak lebih dari 1 jam.
Matahari sudah menampakkan dirinya walau masih tertutup awan gelap, Anabelle sudah bangun dan merapikan tempat tidur nya serta mandi, itulah kebiasaannya.
Terdengar suara mbok Ijah memanggil Anabelle, dan tampaklah dari pintu seorang anak gadis menjelang remaja membuka pintu dengan pakaian sederhana.
Ayahnya Anabelle, setiap bulan selalu memberikan uang biaya hidup untuk Anabelle, 3 juta rupiah perbulan, dan di kelola Mbok Ijah.
Setiap bulan mbok Ijah menyisihkan 1 juta untuk di tabung, walau menggunakan nama mbok Ijah, kebetulan ada Bank BRI di pasar jadi gampang membuatnya.
Niat mbok Ijah, agar suatu saat Anabelle memutuskan pergi dari rumah ayahnya, minimal dia bisa hidup sebelum memiliki pekerjaan.
Karena Anabelle tidak sekolah, makanya para pelayan mengajarkan nya memasak, membuat kue, minuman dan menonton YouTube, dengan tujuan Anabelle bisa berusaha dimasa depan.
Mbok Ijah mengajak Anabelle ke pasar sejak kecil agar kelak Anabelle paham bagaimana berinteraksi di pasar dan memilih bahan-bahan yang bagus dan segar.
Lewat pengalaman sederhana itu kini Anabelle mampu mengerjakannya, membaca dan menulis serta berhitung Anabelle sudah pandai, disela waktunya, dia belajar lewat YouTube, di handphone milik pelayan.
Para pelayan sangat menyayangi nya, mereka juga tahu apa kedudukan Anabelle, walau dia tidak diharapkan keluarganya, tapi setidaknya para pelayan akan menuruti kemauan nya.
Mbok Ijah yang melihat perubahan Anabelle, begitu terkejut, tapi dia mencoba mengontrol dirinya.
"Nak, kamu sangat cantik seperti Nyonya, bahkan lebih cantik, lihatlah tinggi badanmu sama anak-anak umur 13 tahun, ucap Mbok Ijah.
"Katanya mau ke pasar, ucap Anabelle.
Ya sudah ayo, pak Parjo sudah menunggu disamping rumah.
Saat Anabelle membuka pintu mobil, dia bertemu pandang dengan Ayahnya, tapi dia tidak tersenyum, sementara ayahnya hanya melongo melihat Anabelle yang acuh kepadanya.
"Apakah itu Anna? Batin Sebastian.
Lamunan Sebastian buyar karena di panggil Sara untuk sarapan, dalam pikirannya baru tersadar jika dia memiliki seorang Putri bungsu.
Dipasar, mbok Ijah terus berbelanja, sedangkan Anabelle seperti biasa mengekornya, dan membantu membawa belanjaan mbok Ijah.
Dirasa cukup, mereka berdua mampir makan bakso, para langganan mbok Ijah sangat mengenal Anabelle, karena sedari kecil dia sudah ikut kepasar, makanya hari ini dia menuai banyak pujian, hingga di warung bakso pun seperti itu.
Anabelle yang memang rendah hati, hanya tersenyum sambil bercanda dengan ibu-ibu yang berjualan
Mbok Ijah juga pamitan dengan mereka, dengan alasan mau istirahat sebentar, karena sudah 20 tahun bekerja.
Nama Anabelle tidak boleh disebut di kediaman utama, jadi memang tidak siapapun yang tamu yang datang, bahkan Kakek neneknya dari sebelah ayahnya yang datang, hingga para sepupu dan paman juga bibi, tidak akan ada satupun dari mereka mengingat Anabelle.
Besok adalah hari Minggu, rencananya ada acara di Kediaman Utama, makanya hari ini mbok Ijah belanja sangat banyak, beberapa kali mas Parjo mengambil barang dan langsung di masukkan ke mobil kijang Innova.
Selesai makan, mbok Ijah mengajak Anabelle ke sebuah lapak penjual baju, dan membelikan 2 potong kaos dan 1 celana jeans model abg.
"Ini hadiah bibi untukmu, ucap Mbok Ijah
"Terimakasih Mbok, singkat Anabelle.
Tiba di rumah, Anabelle membantu menurunkan barang belanja pasar dan hadiah Mbok Ijah.
"Nak, ini tabungan yang mbok kumpul untukmu, setiap bulan mbok sisihkan 1 juta untuk di tabung, terkadang lebih sejuta, Pin nya tanggal lahir Nak Anna, sebentar sore, bibi di jemput, setelah itu, Nak Anna tinggallah di rumah Nyonya, ucap mbok Ijah.
"Aku pergi hari Senin pagi lewat pintu samping, dan lewat tanah kosong, kemudian jalan kaki sebentar pas di pos utama Security, mereka juga sudah mengenal Anna, jadi seharusnya tidak repot, atau, pergi setelah mereka berangkat, ucap Anabelle memberitahukan rencananya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!