NovelToon NovelToon

Sudden Marriage

Bab 1 Hari Kurang Baik

"Elah susah amat sih nyari duit halal, apa gua pake cara haram aja ya" Ucap seorang gadis berkuncir kuda yang sedang mengipasi dirinya menggunakan buku karena cuaca yang sangat panas.

"Jangan atuh nanti gak berkah hidupnya" Balas gadis berambut panjang yang terurai rapi.

"Masalah nya belum bayar UKT satu semester, mana ibu kos nagihin terus lagi, dan tempat kerja part time gulung tikar. Ah rasanya pengen punya gadun aja kalau gini, tapi gak mau di wleo wleo"

"Gadun teh apa?" Tanya gadis disampingnya dengan wajah polos.

Gadis kuncir kuda tersebut menarik nafasnya panjang. Sebenarnya kini gadis yang ada dihadapannya tersebut tak pantas berteman dengannya.

Dia memiliki wajah cantik serta pikiran yang sangat polos masih murni seperti oksigen, berbanding balik dengan dirinya yang sudah tercemar dan terkontaminasi oleh zat zat beracun.

Perkenalkan dia Kanaya gadis dengan kuncir kuda, juga kemeja yang telah lepek dan basah akibat keringat yang membanjiri dirinya. Walaupun dirinya sudah tercemar oleh zat beracun dan berfikir untuk jadi simpanan om om tapi tenang saja itu hanya sebuah bualan semata.

Dan gadis cantik dengan rambut terurai bernama Azkia, gadis turunan Sunda dengan tutur kata lembut juga paras yang ayu serta pikiran yang masih jernih seperti Aqua.

Mereka berdua mulai berteman dari awal masuk kuliah, hingga kini memasuki awal semester enam.

Sebenarnya Azkia tidak menyangka akan bisa berteman bahkan bersahabat dengan Kanaya. melihat perilaku mereka yang bertolak belakang.

Awal awal masuk saja Azkia masih takut kepada kanaya walau hanya sekedar menyapa, karena Kanaya memiliki postur wajah yang tegas, tatapan mata tajam dan alis yang tebal , jika digambarkan secara sederhananya Kanaya memiliki wajah judes.

Sedangkan Azkia wajahnya kebanyakan orang Sunda yang terlihat ayu dan adem jika dipandang, apalagi rambut hitam legamnya serta tutur katanya yang lembut dan kalian pasti tau, jika kebanyakan wanita seperti itu akan menjadi incaran para buaya darat.

Kanaya awalnya enggan berteman dengan Azkia tapi suatu ketika dirinya melihat gadis itu sedang dikerubungi para lelaki buaya buntung. Ia dapat melihat dari wajah perempuan tersebut bahwa dirinya sangat risih namun ia tak memiliki keberanian untuk mengatakannya.

Karena kasihan Kanaya akhirnya membawa Azkia dari kerumunan para lelaki tersebut, dari situ mereka mulai dekat.

Setelah cukup lama mereka berkenalan dan mengetahui sedikit sifat dan kepribadian masing masing, akhirnya Kanaya berfikir bahwa ia harus tetap berteman dengan gadis tersebut, agar ia dapat menjaga Azkia dan harus mempertahankan pola pikir nya yang se murni oksigen, jangan sampai wanita se murni itu berubah jadi karbon dioksida karena lingkungan yang toxic.

Saat keduanya berjalan didepan taman kampus, seorang gadis berambut pirang datang menghampiri keduanya.

"Eh hitam sama putih, mau ke kelas ya. Apa mau pulang?"

Hitam ditunjukkan untuk Kanaya dan putih untuk Azkia. Yah Azkia memiliki kulit putih bersih, sedangkan Kanaya memiliki kulit kuning langsat. Ia sendiri kadang bingung dengan kulit nya kadang kadang terlihat sangat cerah dan putih kadang juga terlihat gelap, entah baju atau suhu yang membuatnya seperti itu, tapi dia tidak repot repot memikirkannya, biarlah itu menjadi salah satu keunikannya.

Keduanya tidak menanggapi ucapan dari gadis tersebut.

"Ya ampun Nay, aura lo maghrib banget sih. Mana rambutnya lepek gua saranin aja ya, lo harus perawatan. Kalau gini bentukannya mana ada laki yang mau sama lo"

Kanaya yang memang kesabarannya setipis tissue, apalagi saat ini dirinya tengah badmood perkara dompet kosong langsung maju dan menjambak rambut gadis yang ada didepan nya. Gadis tersebut menjadi sasaran empuk untuk melampiaskan segala bentuk emosi yang ada dalam dirinya.

Masalahnya bukan cuman sekali gadis pirang itu menggangu dirinya dan Azkia dengan mulut nya yang lemes, selama ini dia selalu menahannya karena Azkia selalu melarangnya, tapi kali ini dia tidak akan membiarkan nya lagi . Karena makin lama dibiarkan makin melunjak.

" Denger ya japir alias janda pirang, mau gua ada yang suka atau enggak itu bukan urusan lo, gua tau body lo mulus, barang lo bagus, itu karena lo sering nyervisin laki orang. Kalau masih mulut lo lemes kayak gitu gua gak akan segan segan buat laporin ke bini sahnya, biar sekalian lo dilabrak sama mereka "

"Lo jangan asal nuduh ya, gua bisa tuntut lo atas pencemaran nama baik "

"Silahkan laporin aja, gua punya bukti validnya. Biar sekalian semua orang tau kelakuan busuk lo"

"Nay, udah Nay" Azkia berusaha melerai perkelahian

"Diem Ki, biar gua kasih pelajaran nih ayam kampus. Makin lama gua biarin makin melunjak nih orang dikiranya gua takut kali sama dia"

"Naya, gila lepasin rambut gue. Ah sakit bego!" Rintih gadis tersebut

"Naya, udah lepasin Nay kasian. Diliatin banyak orang juga" Azkia berusaha melepaskan tangan sahabat nya.

"Gua lepasin lo kali ini , kalau masih lo lewat besok bareng mulut lemes lo itu, habis lu sama gua"

Azkia buru buru membawa sahabatnya tersebut menjauh dari sana.

"DASAR GILA, LIAT AJA AKAN GUA BALES SEMUA PERBUATAN LO" Teriak gadis tersebut.

Kemudian gadis pirang itu juga segera pergi dari sana. Aksi mereka tadi juga menjadi tontonan umum dan tak sedikit dari mereka yang merekam video. Pasti setelah itu mereka akan masuk ke grup lambe turah dan menjadi perbincangan seluruh kampus.

Naya dan Azkia kini mereka berada diparkiran keduanya berpisah disana. Masing masing membawa kendaraan. Azkia dengan motor Scoopy nya dan Kanaya dengan Mio bebeknya.

"Nay, aku pamit duluan ya. Udah disuruh ayah pulang"

"Iya hati hati"

Kia melajukan kendaraannya tentu saja tak lama dari itu Naya juga keluar dari kampus.

Namun belum juga dirinya sampai pada kosan tiba tiba saja motor nya mati. Beberapa kali ia stater namun tak kunjung juga hidup, tidak mungkin kehabisan bahan bakar karena baru pagi ini dirinya mengisinya.

"Ah, kesialan macam apa ini ya Tuhan"

Terpaksa dirinya harus mendorong motor tersebut hingga kosan yang jaraknya lumayan masih sangat jauh.

Maklum saja motor tersebut sudah lumayan cukup tua, ia dulu membelinya pada tetangga kost nya yang akan berganti motor. Padahal dulu tetangga kost nya sudah mewanti-wanti bahwa motor tersebut sering mogok tiba tiba, tapi Naya tidak mengindahkannya.

Sebenarnya dia juga ingin membeli motor yang lebih bagus dan sehat tapi apalah daya budget yang ia miliki hanya mampu membeli motor tersebut, itu juga harganya dapat menawar dengan memasang wajah melas dan memohon hingga sepuluh kali baru bisa mendapatkan nya.

Setelah sampai......

BERSAMBUNG.........

Hai man teman ini cerita ketigaku, jika kalian menyukai dengan cerita ini tolong berikan like, komen dan subscribe.

aku akan sangat menantikan nya.

jika ada kesalahan tolong cepat beritahukan kepada author, aku akan menunggu nya .

babayyyyy........jangan lupa baca bab selanjutnya.

BAB 2 Diatas Derita Ada Jalan

Setelah sampai pada kosan, Kanaya langsung membaringkan tubuhnya pada kasur lepek yang sudah pudar warnanya menjadi coklat kehitaman.

Kasur itu tidak lagi empuk, busanya telah mengempis tidak memberi kenyamanan sama sekali, yang ada setiap Kanaya bangun tidur hanya rasa pegal pegal yang dirasakannya.

Kanaya merasa sangat haus, ia meraih galon namun ternyata isinya kosong. Dia memukul kepalanya sendiri karena teledor untuk mengisi ulang.

Kanaya meraih dompet nya, mengambil galon untuk isi ulang, kebetulan tempat isi ulang air bersih tidak terlalu jauh dari tempat kost nya. Saat memeriksa dompet ternyata yang ia temukan hanya satu uang logam seribu rupiah.

Kanaya berusaha mengeceknya kembali dan ternyata uangnya benar benar habis. Dia menghela nafas dan berfikir kapan penderitaan nya ini berakhir.

Tapi semesta seperti kasihan padanya, tidak lama dari itu terdengar suara guntur diiringi rintikan hujan yang semakin lama semakin deras. Kanaya tersenyum, ia kemudian mengambil wadah lalu keluar, menadah air yang turun dari langit untuk meminumnya.

Perempuan dengan kemeja lusuh itu tersenyum senang, saat dahaganya hilang. Tapi kesenangan itu tak bertahan lama saat ia ingat bahwa kosannya bocor dan ia lupa untuk menaruh penampung air.

Dia hanya bisa meringis saat melihat air yang sudah menggenang di lantai, membasahi satu satunya kasur yang menjadi alasnya untuk tidur.

Lagi dan lagi Kanaya menghela nafas, berusaha memperluas rasa sabar nya karena memang hanya itu yang bisa ia lakukan saat ini. Ia mengambil wadah menaruhnya tepat ditempat yang bocor, Kanaya tidak bisa bilang pada ibu kost untuk memperbaiki tempat nya, karena sudah tiga bulan ia menunggak.

Kosan itu adalah kosan termurah terkecil dan tersempit, tadinya itu dapur umum yang disulap menjadi kamar. Sebenarnya tidak layak untuk ditempati, tapi mau bagaimana lagi, uang yang Kanaya miliki hanya mampu untuk tinggal disana.

Sedikit demi sedikit Kanaya mengelap genangan air tersebut, namun saat ditengah aktivitas nya lampu nya tiba tiba mati, dan itu bukan mati listrik tetapi token habis.

Kruyukkkk.....kruyukkkkkk .....Dalam waktu bersamaan perutnya berbunyi

"Ya Tuhan kiriman pria kaya yang siap menafkahi ku, aku lelah dengan drama miskin ini." Lirihnya sambil mengusap air mata yang menetes pada pipinya.

Malam itu dalam gelapnya ruangan dan dingin nya malam, Kanaya meringkuk diujung ruangan memeluk dirinya sendiri. Mencoba memejamkan mata mengalihkan rasa lapar dalam dirinya.

Saat membuka mata Kanaya telah melihat matahari yang sudah terbit menerobos jendela, ia memeriksa handphone dan mendapatkan satu pesan yang belum dibaca.

Ia sebenarnya sedikit over thinking kalau pesan tersebut berasal dari ibu kos yang menagihnya, atau pihak kampus. Tapi setelah dilihat ternyata itu berasal dari sahabatnya Azkia.

"Kata Ayah Naya butuh uang berapa, kebetulan hari ini ayah baru saja gajian"

Membaca pesan tersebut sontak air mata Kanaya luruh, keluarga tersebut benar benar baik kepadanya, mereka sudah menganggap Kanaya seperti putrinya sendiri.

Padahal mereka bukan dari keluarga berada, hidup mereka juga cukup sederhana. Namun mereka masih sempat sempat nya ingin menawarkan bantuan, Kanaya selalu berdoa setiap malam agar dirinya dan keluarga Azkia selalu dalam keadaan baik dan bahagia.

Tapi kali ini Kanaya cukup malu untuk kembali menerima bantuan tersebut, karena baru juga bulan lalu ia melunasi hutang pada ayahnya Azkia. Awalnya ayah azkia menolak uang tersebut namun Kanaya bersikeras dan mengancam jika beliau tidak menerima uang tersebut maka Kanaya tidak akan lagi mampir kerumah itu.

"Bilangin sama ayah makasih, Naya udah dapet uang nya jadi jangan khawatir" Kanaya segera mengirimkan balasan dari pesan tersebut.

"Syukurlah kalau begitu, kata Ayah sama Bunda kalau ada apa apa jangan sungkan minta bantuan kami"

"Iya tenang aja"

Kanaya menutup handphone nya, lagi lagi air matanya mengalir kali ini bahkan lebih deras.

Ia penasaran bagaimana rasanya memiliki orang tua, sejujurnya Kanaya sedikit iri kepada Azkia, dia memiliki Ibu yang penyayang dan Ayah yang sangat perhatian.

Dia kadang bertanya tanya siapa orang tua kandungnya?, mengapa ia bisa berakhir di panti asuhan?, apa salahnya?, mengapa ia dibuang begitu saja?, mengapa tidak ada yang mencarinya selama ini?, apa kesalahannya sampai ia di harus berakhir hidup seperti ini?.

Pagi itu Kanaya benar benar bergelut dengan pikiran nya sendiri, pernah juga dia berfikir apakah ia harus mengakhiri hidup saja, karena ia tidak mempunyai alasan untuk hidup juga.

Di dunia ini dirinya tak mempunyai siapa siapa, kehidupan ini menurut Kanaya terlalu berat. Ia harus mencari nafkah untuk menyambung hidup, belum lagi yang lainnya.

Tapi suatu hari Azkia membawanya ke warung seblak langganan nya, ia masih ingat kata katanya waktu itu.

"Naya, selamat ulang tahun. Maaf ya Kia cuman bisa kasih seblak doang, soalnya kia juga masih minta uangnya sama Ayah. Nanti kalau Kia udah kerja dan punya uang sendiri Kia pasti bakal kasih yang lebih. Makasih selama ini udah mau jadi temen Kia dan selalu jagain Kia"

Saat itu Kanaya tidak bisa berkata apa apa, padahal saat itu Kanaya sendiri tak mengingat bahwa hari itu adalah hari ulang tahunnya. Tapi gadis yang ada dihadapannya itu mengingat bahkan mengucapakan dan merayakan nya dengan semangkuk seblak.

Saat itu rasa seblak yang ia nikmati benar benar berbeda saat dirinya membelinya sendiri, rasanya sungguh tidak bisa di deskripsikan.

Mulai saat itu Kanaya menghilangkan semua pikiran tersebut, ia berfikir jika dirinya mati maka ia tidak dapat lagi menikmati makanan tersebut. Maka dari itu ia memutuskan harus tetap bertahan walau itu demi hal hal kecil, contoh nya demi semangkuk seblak tadi. Kini dirinya juga mempunyai alasan lain untuk bertahan hidup seperti menjaga gadis yang ada dihadapannya. Azkia memang seperti adik baginya yang perlu dijaga dari hal hal yang tidak baik.

Kanaya kembali membersihkan kamar kosan nya, karena semalam terpotong oleh lampu padam.

Kruyukkkk....... Kruyukkkk......

Lagi dan lagi suara bunyi dari perutnya yang lapar, Kanaya memegangi perutnya " Maafin Bunda ya cing, masih belum bisa kasih makan kalian.

Dug...dug....dug.....

Suara pintu yang digedor cukup kencang tersebut membuat Kanaya sedikit terkejut.

"Kanaya saya tau kamu di dalam, kalau kamu gak bayar kos hari ini, kamu besok harus pindah. Banyak yang mau tinggal di kos ini, jadi kalau kamu ingin tetap tinggal disini hari ini juga kamu harus membayarnya beserta tunggakan tiga bulan lalu"

Kanaya hanya bisa terdiam disudut ruangan mendengarkan semua perkataan pemilik kos.

"Gini amat hidup gak punya orang tua" Ucapnya lirih sambil mengusap air yang keluar dari sudut matanya.

Tak lama satu notifikasi masuk kedalam handphone nya, Kanaya segera membukanya itu dari Bu Ida yang sering memberikan pekerjaan untuk nya.

"Nay hari ini luang gak ?, kalau iya tolong cepat dateng kesini ada kerjaan. Gajinya juga lumayan"

Senyum terbit dari bibir Kanaya setelah membaca pesan tersebut,

"Iya Bu hari ini saya luang, saya akan segera kesana"

Kanaya buru buru bersiap, ia berjalan kaki kebetulan tidak terlalu jauh tapi lumayan cape, karena Mio bebeknya masih mati, jadi mau tak mau dia harus melakukannya.

"Pucuk dicinta, pekerjaan pun tiba. Yey bisa makan gratis" Ucap Kanaya girang sambil terus berjalan.

Sesampainya disana ternyata sudah banyak orang berkumpul. Kanaya buru buru disuruh masuk kedalam mobil karena mereka akan mengerjakan sesuatu yang sangat penting, berkejaran dengan waktu.

Mereka datang ke salah satu gedung , ternyata mereka akan menyiapkan salah satu pernikahan anak konglomerat. Ruangannya tidak terlalu besar, mungkin hanya untuk keluarga inti saja.

Mereka harus bisa selesai pukul delapan malam karena saat itu acaranya akan dimulai, sedangkan mereka sampai sana saja sudah pukul sepuluh siang. Jadi mau tidak mau semua orang harus bekerja keras agar tepat waktu penyelesaian nya.

"Bu, emang kliennya gak ngomong dari jauh jauh hari mepet amat" Tanya Kanaya pada Bu Ida di sela sela pekerjaan nya.

"Mereka menghubungi saya jam delapan tadi, tadinya saya tidak menerimanya, cuman karena bayaran tinggi ya saya sanggupi saja, soalnya sayang kalau gak diambil"

"Emang berapa Bu?" Kanaya penasaran berapa nominal yang diberikan klien itu sehingga wanita paruh baya itu menyanggupinya.

Bu Ida mendekat ke arah Kanaya lalu membisikkan di telinganya.

Kanaya menutup mulut saat mendengarnya "Wow amazing"

"Hanya kamu yang tahu, jangan kasih tau yang lain"

"Siap Bu, asal ada uang tutup mulut nya aja"

Bu Ida menyentil dahi Kanaya "Kamu ini" Bu Ida kemudian mencium sesuatu yang kurang sedap, kemudian mengendusnya mencari sumber arah bau tersebut dan malah terhenti pada Kanaya "Kanaya, kamu tadi tidak mandi?"

Kanaya sedikit menggeser tubuhnya, menjauh dari Bu Ida "Saya belum sempat bayar air, jadi air kosannya mati" Ucapannya sambil tersenyum malu.

BERSAMBUNG...........

Jangan lupa untuk like komen dan subscribe.

Ini bacaan untuk healing jadi jangan khawatir

BAB 3 Mata Duitan

Pukul enam sore akhirnya mereka dapat menyelesaikan semuanya, dari mulai dekorasi serta makanan untuk hidangan semuanya sudah tertata rapi.

Kanaya duduk untuk mengistirahatkan tubuhnya yang telah kerja rodi, namun kantung kemihnya serasa mau pecah. Ia buru buru berlari mencari toilet untuk mengeluarkan semua urinenya.

Kanaya sangat lega setelah keluar toilet rasanya lebih plong tanpa beban. Tak sengaja ia melewati sebuah ruangan dan mendengar kedua orang tengah berbincang. Kanaya tidak berniat menguping tapi pembicaraan tersebut cukup sayang untuk dilewatkan.

"Bos, gawat dia menolak untuk datang." Kata pria dengan wajah yang penuh dengan kepanikan.

Sedangkan yang disebut bos melepas kaca mata hitamnya lalu melotot "Apa yang kamu bicarakan, sebentar lagi acaranya dimulai"

"Saya telah membujuknya dan mengancamnya tapi dia bersikeras pada pendiriannya, bahkan mengembalikan semua uang yang telah kita beri"

"Mengapa bisa demikian?"

"Dia kembali bersama dengan pacarnya"

Pria yang memegang kaca mata hitam itu memijat kepalanya "Sudah saya bilang untuk cari yang lajang, dan kalau bisa tidak memiliki orang tua. Kalau begini jadinya saya akan berkata apa pada orang tua saya Galang. Pokoknya saya tidak mau tahu kalau saya sampai gagal jadi pewaris perusahaan kamu harus bertanggung jawab"

Orang yang dipanggil Galang itu nampak ikut pusing "Bos, lagian aneh aneh. Mau menikah tapi tidak punya pasangan"

"Sudah saya bilang ini hanya formalitas, sebuah pernikahan palsu hanya untuk memenuhi syarat dari orang tua saya"

Kanaya yang berada diluar menyimak baik baik percakapan tersebut, lajang dan tidak memiliki orang tua, itu dirinya. Kenapa sangat kebetulan, haruskah dia mengajukan diri.

Kanaya menggelengkan kepalanya, menjadi pengantin pengganti bukan solusi dari masalah nya. Kanaya hendak melangkah kan kakinya pergi, tapi dua pesan masuk kedalam handphone nya.

Itu pesan dari kampus nya memberi tahu agar dirinya segera melunasi pembayaran, jika tidak maka dia akan dikeluarkan.

Dan satu lagi pesan dari ibu kost yang menerornya untuk segera membayar tunggakan. Kanaya diujung tanduk, bagaimana bisa dia mendapatkan uang segitu banyaknya sekaligus.

"Galang, cepat cari perempuan siapa saja. Saya tidak peduli yang penting perempuan. Kamu harus bisa membawanya sebelum jam delapan"

"Bos, dimana saya harus mencarinya, sedangkan ini saja sudah jam setengah tujuh"

"Saya tidak mau tahu!, pokoknya pernikahan ini jangan sampai gagal. Naikkan jumlah uang yang sebelumnya ditawarkan"

Pemuda yang disebut Galang itu mengacak rambutnya, ia merasa frustasi dengan permintaan atasannya. Dia punya ide, bagaimana jika dia menghubungi mantan nya, dia segera merogoh ponselnya menghubungi satu persatu nomor yang ada disana.

Tetapi dari banyaknya nomor, satupun tidak ada yang tersambung, pasti mereka sudah memblokir nomornya. Galang sudah merasa sangat pusing ia tidak sanggup lagi.

Kanaya dilema, haruskah ia mengajukan diri, sepertinya mereka sangat membutuhkan sosok pengantin pengganti, namun ia ragu bagaimana jika setelah menikah lalu ketahuan, maka bisa habis riwayatnya.

Apalagi saat melihat di televisi, orang kaya bisa melakukan apa saja bahkan membunuh tanpa diketahui oleh siapapun.

Kanaya tidak bisa mempertaruhkan nyawanya, tapi saat melihat kembali pesan dalam handphone nya, ia tidak bisa membiarkan dirinya di DO begitu saja dari kampus apalagi saat ini dia sudah semester akhir.

Kanaya benar benar dilema, dia bingung harus melakukan apa. Akhirnya dengan segala pertimbangan yang dilakukan dengan sangat singkat, ia mengumpulkan semua keberaniannya membuka pintu tersebut dengan sedikit kepercayaan diri.

Brak......

Tiba tiba saja pintu terbuka, membuat kedua pria tersebut kaget. Disana berdiri seorang perempuan dengan senyum lebarnya langsung masuk kedalam ruangan tanpa permisi lagi, dan kembali menutup pintu.

"Maaf sebelumnya Tuan Tuan atas kelancangan saya, sebenarnya saya tidak berniat menguping tapi bagaimana ya, obrolan kalian terdengar oleh telinga saya. Saya tidak sengaja mendengar bahwa kalian sedang mencari seorang perempuan lajang yang yatim piatu, apakah benar?"

Kedua lelaki tersebut mengangguk kan kepalanya.

"Nah, kebetulan sekali saya orang yang memiliki kriteria tersebut"

Kedua lelaki tersebut nampak saling pandang, melihat gadis yang ada dihadapannya dari atas sampai bawah. Lalu dengan kompak keduanya saling melihat dan menganggukkan kepala.

"Nama kamu siapa?"

"Saya Kanaya"

"Umur?"

"22 tahun"

"Kamu benar benar tidak mempunyai orang tua dan keluarga?"

"Ya, saya tidak mempunyai nya, karena saya berasal dari panti asuhan"

"Baiklah kalau gitu, jika kamu siap hari ini menjadi mempelai wanita dan menjalani kontrak pernikahan palsu selama 3 bulan maka kami akan memberikan uang 300 juta rupiah"

Kanaya yang memang sedang membutuhkan uang tentu saja sangat tergiur dengan tawaran tersebut. Tapi tiga bulan waktu yang cukup sebentar, rasanya itu kurang lama untuk menikmati perannya menjadi istri orang kaya, ia ingin lebih lama dan menikmati bagaimana rasanya menjadi orang kaya.

Persetan nanti akan ketahuan atau tidak yang penting ia ingin sedikit lebih lama keluar dari drama kemiskinan. Kalaupun nanti dia akhirnya ketahuan dan dibunuh, tapi setidaknya dia pernah merasakan kehidupan yang baik.

Maka sebelum itu, dia memutar otak liciknya supaya kontraknya menjadi lebih lama.

"300 terlalu sedikit gimana 1 M aja. Lagian tiga bulan cukup sebentar, kalau dalam waktu tiga bulan kita tiba-tiba bercerai emang gak curiga tuh orang tua Tuan"

Apa yang dikatakan gadis yang ada dihadapannya ada benarnya, apalagi dirinya memberitahu kepada keluarganya bahwa mereka sudah saling mencintai dan menjalin hubungan yang cukup lama, jadi jika mereka baru menikah tiga bulan dan tiba tiba saja bercerai maka akan menimbulkan kecurigaan.

Kanaya kembali melanjutkan ucapannya, "Lagian ya Tuan, uang 1 M mah kecil kali bagi tuan. Gak ada apa apanya dibandingkan saham atau warisan yang akan Tuan dapatkan setelah pernikahan ini"

"Mata duitan juga ya kamu?" Ucap pria yang sudah menggunakan jas rapi, sepertinya dia yang akan menjadi calon mempelai prianya.

"Tentu saja Tuan, siapa sih wanita di dunia ini yang tak suka uang" Ucap Kanaya percaya diri.

"Kalau begitu satu miliar untuk satu tahun bagaimana?"

Kanaya tersenyum lebar, rencananya berhasil. Akhirnya ia bisa merasakan menjadi orang kaya walau cuman satu tahun.

Kanaya mengulurkan tangan "Deal"

Dan disambut baik oleh pria tadi "Deal"

Pria tersebut membawa Kanaya kedalam ruangan selanjutnya, ternyata disana sudah ada MUA yang sudah siap mendandani pengantin wanita.

Saat pria tersebut hendak pergi , buru buru Kanaya mencekal tangannya.

"Tuan, saya lebih mempercayai uang daripada orang"

Pria tersebut mengerti apa yang dimaksudkan gadis yang ada dihadapannya "Sebutkan nomor rekening mu"

Buru buru Kanaya menyebutkan nomor rekening nya, dan meminta pria tersebut mengulanginya karena takut ada kesalahan, nanti berujung nya salah alamat.

Setelah itu pria tersebut menunjukkan bukti transfer yang ada di layar handphonenya pada Kanaya.

"Terimakasih Tuan" ucap Kanaya sambil tersenyum.

Pria tersebut langsung keluar dari ruangan setelah urusannya selesai.

Ting....

Mendengar suara notifikasi dari handphone nya Kanaya buru buru membuka dan mengeceknya, ia tersenyum lebar mengetahui kini rekening penuh dengan angka nol. Ia menghitung dan mendapati sembilan angka nol juga angka satu di depannya.

Ah rasanya memiliki uang sebanyak itu seperti mimpi baginya. Setelah itu Kanaya ditarik MUA dan langsung di eksekusi, setelah selesai ia kemudian bercermin dan menatap takjub pantulan dirinya disana.

Ia benar benar tak mengenali wajahnya sendiri, yang terlihat begitu cantik dan anggun, apalagi gaun yang ia gunakan sangat indah. Hari ini dirinya merasa menjelma sebagai putri raja dari negeri dongeng.

Ia tak menyia nyiakan momen tersebut, dirinya langsung mengambil handphone dan memotret dirinya sendiri dengan berbagai macam gaya. Ia baru berhenti memotret saat ada pemberitahuan bahwa memori handphone nya telah penuh.

Acara dimulai, perlahan lahan Kanaya keluar dari ruangan tersebut dan memasuki gedung utama tempat dimana acara berlangsung.

Hari itu Kanaya menjadi pusat perhatian, semua mata tertuju padanya, bahkan kini calon suami palsu nya pun tak berkedip saat melihat dirinya.

"Kok kayak familiar ya ....

BERSAMBUNG.........

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!