NovelToon NovelToon

Jatuh Hati Ke Security

Perkenalan......

Tiba tiba hp ku berdering.

kring.....

kring.......

Dengan rasa malas kuambil Hp ku dari atas nakas, jujur aku nggak tau siapa yang menelpon, karena no nya tidak terdaftar dari kartu teleponku, rasanya aku malas tuk mengangkatnya, karena memang aku tak mengenal no ini, namun karena rasa penasaranku akan siapa yang menelpon, takutnya salah satu kerabat jauhku yang menelpon, akhirnya kuangkat dengan nada malasku.

"Hallo ini siapa,,,?

Tanyaku dengan rada malas.

"Yah saya, bisa bicara dengan buk Maya,,,?'' Kudengar  sayup sayup seorang menyebut namaku, seorang laki laki diseberang sana, yang sama sekali tak kukenal wujudnya. Tapi setelah kuingat ingat  Aku merasa bahwa, suara ini  seperti tak asing lagi di telingaku, tapi siapa ya,,,? Pikirku.

"Ooooo, ya ya ya,,, saya tau ini pasti mas yang di arena cross kemarin kan....?'' Tiba tiba aku langsung menebak, laki laki yang menelpon ku saat ini, entah kenapa aku merasa yakin aja, kalau tebakanku takkan pernah meleset, apalagi salah sasaran...

"Nggak ah, bukan.'' Jawab laki laki itu, Laki laki itu seakan tidak mengakui dengan apa yang aku katakan barusan, tapi kutahu iya pasti berbohong !

Hmmm, buk guru dibohongi mana bisa, batinku,,,"qkqkqkqkq...

"Nggak usah bohong, saya yakin kamu pasti Mas yg itu, yang kemarin ketemu di arena cross !'' Maya yakin kalau tebakannya, pasti nggak meleset. Akhirnya laki laki itu berkata jujur, dan mengatakan yang sebenarnya, kalau iya memang Mas yang di arena cross kemaren.

"Yah saya memang laki laki yg kemaren kita ketemu di arena cross, betul tebakan kamu." Jawab laki laki itu, dengan nada agak sedikit malu, dan aku tahu itu...hehehe.

"Terus dari mana mas mendapatkan nomor saya....?" Tanyaku dengan serius, rasanya aku nggak pernah ngasih No ke siapapun waktu itu.

"Saya mendapatkan nomor kamu dari GraPARI.'' Jawabnya dengan nada agak sedikit yakin.

Hmmmm,,, laki laki itu mencoba tuk membohongiku lagi, tapi aku tak semudah itu untuk di bohongi.

"Ah, Nggak mungkin, jujur kamu dapat nomer saya dari mana,,?" Tanyaku lagi, karena ku tahu, apa yang iya katakan barusan bukan yang sebenarnya.

Tapi laki laki tersebut, masih tetap pada pendiriannya, iya sepertinya tak ingin aku mengetahui dari mana iya mendapatkan nomor hp ku, mungkin iya takut nanti aku marah pada orang yang memberi nomorku padanya, karena memang aku nggak terlalu suka memberikan nomorku pada sembarang orang, lebih lagi dengan orang yang baru ku kenal.

Bukan karena aku sombong atau apalah, tapi sebenarnya aku males aja terlalu riwuh rasanya, jika sering di telpon, apalagi kalau malam, nggak banget deh, serasa mengganggu tidurku saja. tapi laki  laki itu masih saja menjawab dengan jawaban yang sama, yaitu mendapatkan nomor dari GraPARI, dan itu membuatku sedikit jengkel dan kesal, lagian kan tinggal ngomong aja, ngapain susah pikirku.

Akhirnya sangking jengkel nya, aku tambah 1 oktaf dengan nada kesal ku, biar dia ngerti dan mau menjawab pertanyaan ku dengan jujur, karena aku nggak suka kalau ada orang yang suka bohong, dan berkata tidak jujur.

Apalagi pada siswa siswi ku, aku selalu mengatakan lebih baik jujur dengan satu kesalahan, dari pada satu kali berbohong tapi bikin banyak kesalahan, sekali berbohong, maka akan selamanya terus berbohong.

Makanya mereka selalu jujur kalau aku yang bertanya, kadang sulit memang tuk jujur untuk mengakui sebuah kesalahan, tapi apa salahnya kalau memang itu yang terbaik. "Aduh maaf  ya, kok jadi panjang gini sih, ceritanya, tapi nggak apalah itung-itung itung shodaqoh jariyah, kwkwkkwkwkkw.....😁😁😁

"Ya sudah, kalau kamu masih ndak mau jujur, saya matikan ni hp,,,!'' Aku sengaja menekankan kata kataku, supaya dia nggak bertele-tele menjawab pertanyaan ku.

Tak menunggu lama, dalam hitungan detik, dengan cepat pria itu menjawab,,,

"Oooo ya ya ya, saya minta maaf karena udah bohong ke kamu, tolong hapenya jangan dimatiin ya,,, ''

Cakep dah, kena kamu,,,! Buk maya dilawan...aku merasa lucu mendengar iya buru menjawab pertanyaan ku, dan itu membuatku merasa di atas angin, hehe...

Emang gue pikirin, nggak kenal juga pikirku. Ingin rasanya aku tertawa lebar, karena udah bikin dia gagal fokus,,,kwkwkwk

"Hmmmm,,,Sebenarnya saya mendapat kan nomor kamu dari salah satu siswi kamu, namanya Yuli. Aku minta no Hp kamu dari Yuli, karena kutahu iya mengatakan kalau kamu adalah gurunya,

makanya aku minta no kamu dari nya, dan itu merupakan suatu keberuntungan buatku, karena bisa mendapatkan no HP mu. '' Jawab laki laki itu dengan sedikit grogi.

"Ooooo... Pantesan kemaren Yuli ngomong padaku kalau ada seseorang meminta no hp ku darinya, hmmm rupanya kamu Mas.

Jadi katanya tu gini mas sewaktu iya menyebutkan, ada yang minta no HP ku.!

"Buk kemaren ada yang minta nomer Hp ibuk, terus saya kasih buk, ndak papa kan,,,? Tanyanya padaku.

''Terus saya tanya, Siapa Yul....? Dengan sedikit penasaran.

"Nanti ibuk tau sendiri siapa orangnya, yg jelas nanti dia bakal nelpon ibuk, jawab Yuli singkat."

Habis itu saya nggak banyak bertanya lagi, saya melanjutkan pekerjaan saya yang sempat tertunda saat itu, karena saya pikir nggak terlalu penting kok.

''Eh rupanya kamu Mas.

"Emmm.... Ma'af mas, ngomong ngomong, ada apa ya, telpon saya,,,,?''

Tanyaku pada laki laki itu, aku pikir kalau nggak terlalu penting aku matiin aja telponnya, soalnya aku mau BBS dulu, ngantuk berat nih, udah 5 watt,,,

"Cuma mau kenalan aja, barang kali kalau ibuk nggak keberatan, emmm perkenalkan, nama saya Bambang.''

Laki laki itu memperkenalkan namanya.

 ''Jujur saya masih penasaran, dengan pertemuan kita yang sangat singkat kemaren, kalau boleh tau, apa saya mengganggu ibuk Maya saat ini,,?"

Laki laki itu bertanya.

"Oh tidak, kebetulan saya lagi bersantai sekarang, dan sedang tidak ada pekerjaan. '' Jawab Maya.

Padahal jujur, sebenarnya aku tuh udah ngantuk banget nih, udah sisa 5 watt lagi, takut lampunya mati di tengah jalan, bisa nabrak nih kalau gelap, bisik hatiku, tapi mau dimatiin nggak enak, terlanjur bicara panjang, tapi kalau nggak di matiin, udah nggak kuat banget, udah mau terjun ni pelupuk mata, sabar sabar pelupuk, lo harus kuat demi aku, bukan demi kian....!

Beuhh.... Asli nih jatuh, Plup plup plup,,,,nemplok dah atas bawah, maksud aku tu kelopak mata ketemu parit bawah mata, gitu neng,,,,

Duuuuh mulai deh mikirya aneh.

Lalu Maya balik nanya.

''Tapi, Mas udah taukan nama saya,,,?

"Iya udah tau, namanya  Maya, lebih jelasnya Buk maya,,,! Laki laki itu yakin kalau yang di katakan nya adalah benar, tapi emang benar yah,,,hehehe

"Youps....betul banget,'' Jawab Maya...

"Kira kira kalau saya nelpon ibuk Maya sekarang, ada yang marah nggak....? Tanya laki laki itu,,,

"Memangnya siapa yang mau marah Mas,,,,? "Saya tu bebas, mau bicara dengan siapa aja, jawab Maya dengan santai, lagian emang betul kok, nggak ada yang marah kalau aku mau ngomong sama siapapun, orang kita di kasih mulut tuk bicara, ngapain juga di larang, apalagi dimarah, itu namanya mengubah tata tertib ibadah Mas"..

Bambang ketawa mendengar ucapan Maya barusan, lucu juga nih cewek nyerocos, nggak pake boros...qkqkqkqkkq..

''Waaaaaah, kebetulan sekali ya, berarti saya nelpon, pada waktu yang pas dong sekarang, kalau memang itu yang kamu bilang.'' Kata laki laki itu dengan semangat.

"Hmmmmm...."Jawab Maya, dengan suara yang sedikit agak sembab.

"Maaf sebelumnya, kalau boleh tau, Ibuk Maya guru pelajaran apa,,,,?

Laki laki itu membuka awal pembicaraan..

"Oh, saya guru Sejarah,,,'' Jawab Maya singkat, dengan nada males nya.

Emang udah beneran nggak ketahan lagi nih, udah ngantuk beneran,  mau terjun asli nih terjun terjun terjuuuun, "Oupst, nggak sopan deh rasanya,  kalau aku ke'gini, tahan, tahan, tahan mataku, jangan sampai kelelep. Bisikku.

"Wah keren dong, guru Sejarah, berarti tau dong awal mula,

''kisah cinta nabi Adam dan Hawa''

hehehe tanya laki laki itu sambil ketawa, Maya nggak terlalu memperhatikan omongan laki laki itu, tapi adalah sedikit yang nyentel di kuping, dari pada nggak denger sama sekali.

Akhirnya dengan sedikit  nada kesal, mungkin bawaan dari saraf mata kali ya,,? Maya menjawab pertanyaan dari laki laki itu.

"Sepertinya bukan hanya saya, yang tau akan gimana romantis nya, kisah cinta nabi adam, mungkin separuh orang di atas dunia ini, tentu tau gimana kisah cinta nabi adam, dan saya rasa mas juga tau kan gimana kisah cinta nabi adam,,,,?" Tanya Maya balik pada lelaki itu.

"Tau sih, tp mungkin nggak semendetil pengetahuan buk Maya.

Jawab Bambang dengan sedikit menggoda,

''Ya dikarenakan buk Maya adalah guru Sejarah, apalagi saya dengar dari siswi anda, kalau buk Maya adalah guru yang paling disukai siswa siswi di sekolah,

selain pintar, cantik, baik, dan enerjik....

Puji Bambang.

"Aaaah,,, mas bisa aja,

nggak segitunya kali,''

Jawab Maya sambil tersenyum sendiri.

😘😘😘😘😘😘😘

Baru pertama kali nulis..

lagi banyak yang kurang,

tolong dong, kasih saran,

komen, like dan vote nya...

biar lebih tau cara nulis yang bener...

love you semua...

Pertemuan Yang Tertunda

"Oh ya Buk Maya, ngomong ngomong apa boleh, jika saya main kerumah Buk Maya,,,?''

Tanya bambang penuh semangat, istilah kata menawarkan diri jika di boleh kan.

"Gimana ya, sebenernya boleh sih, cuma kalau untuk saat ini, sepertinya belum bisa Mas, Soalnya dalam beberapa minggu kedepan, saya lagi fokus, untuk nyelesaikan Skripsi saya, karna waktunya tinggal sebentar lagi, "Jawab Maya dengan hati hati agar yang di jawab nggak tersinggung.

"Ya udah deh, kalau emang nggak bisa, berarti lain kali aja bisa kan,,,,?"Tawar bambang lagi.

"Insya Allah ya, nggak janji, ya udah ya Mas, salamikum.'' Tit, Hp kumatikan tampa menunggu jawab salam darinya, udah ah capek pikirku, nggak sopan sih, cuma kalau nggak di matiin, nggak mau berhenti ngomong kayaknya tu orang, pikir Maya.

Maya POV

Sebenarnya agak kurang enak juga sih menolak orang tuk bertamu, tapi itulah kenyataannya, emang lagi nggak bisa, banyak banget kerjaan aku nya, jadi lagi males aja nerima tamu, eh ingat, bukannya sombong ya, tapi lagi nggak bisa, batin Maya.

Memang Maya sekarang masih berstatus mahasiswi semester akhir, yang lagi fokus nyusun skripsi, di Fakultas Tarbiyah jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam).

Jadi aku tuh, emang lagi super duper sibuk banget dah pokoknya, ditambah lagi Dosen pembimbingnya perempuan janda lagi, kalau nggak salah perkiraan aku tu ya, mungkin sekitar 45 lah kira kira umurnya, agak bawel dan sok perfect banget. AsLi, No tipu tipu. uuuh,,, kadang males banget dah, kalau disuruh ngadap, padahal nggak semestinya begitu kali ya, namanya juga mahasiswa kan, yang emang lagi butuh bimbingan, bukannya di bimbing malah di omelin mulu, kalau pas lagi salah dikit aja, langsung deh nyembur, yang sakitnya gini, kita capek capek ngetik, eh dianya tinggal nyoret nyoret aja, kan sebel akunya, dasar pembimbing aneh. Batinku waktu itu.

Di tambah lagi dengan aktifitasku sebagai seorang guru, jadi yaaaah,,, Aku tuh harus pandai pandai dalam membagi waktu, kalau nggak gitu, bakalan terbengkalai semua jadinya, untungnya aku itu orangnya nggak mudah patah semangat, tetapi lebih cenderung aktif dan nggak mau diam, sulit bagiku tuk menjelaskan tentang apa yang aku pikirkan saat ini, hanya Allah yang tau, tapi paling tidak aku bisa memberikan yang terbaiklah untuk diri aku, keluarga dan sahabat sahabat aku.

Aku memang orang yang mudah dalam mengambil keputusan, tak jarang diriku sering menyesal pada akhirnya, tapi jangan salah mikir dulu, kalian pasti nggak tau kalau aku itu adalah seorang wanita,yang tak pernah menyerah, untuk mengejar mimpi, mimpi yang selalu aku  damba dambakan, untuk menjadi seorang wanita yang sukses, yang bisa membuat orang tuaku bahagia, dan aku juga ingin memberikan sesuatu  yang bisa buat orang tuaku bangga.

Banyak orang bilang, kalau aku itu juga dikenal sebagai sosok wanita, yang tak pernah menyerah, apalagi berputus asa.

Sebenarnya banyak kisah pahit, dalam kehidupanku, kisah yang mungkin takkan pernah sanggup, dijalani oleh orang lain.

Apalagi ketika harus hidup jauh terpisah dari kedua orang tua. Dulu aku dan adikku

yang bernama heru tinggal bersama dirumah nenekku, beserta dengan banyak sepupuku yang lain.

Aku memang terlahir, dari keluarga yang sederhana, aku adalah putri keempat,

dari enam bersaudara, yaitu empat laki laki dan dua perempuan. Dari kecil aku mulai bersekolah, aku sama sekali belum pernah menuntut lebih dari orang ku. Apalagi memaksakan kehendak ku pada kedua orang tuaku, bisa dikatakan, nggak pernah...!

Mulai dari masuk sekolah dasar, sampai aku masuk sekolah menengah atas, aku sama sekali belum pernah menuntut lebih dari orang tua ku. Jangan kan, menuntut minta beli ini itu, Belikan baju seragam baru saja, aku tidak pernah meminta, asalkan ada yang pas dan masih bisa dipakai, ya aku pakai, walaupun sisa dari kakak perempuan ku, bagiku sudah cukup, yang penting bisa sekolah...

Aku memang orang yang sadar diri, aku tau bagaimana sulitnya kehidupan keluarga kami, untuk urusan ekonomi, karena kedua orang tuaku hanya bekerja sebagai seorang petani.

Bayangkan, mereka berdua harus menghidupi enam orang anak sekaligus, nggak kebayang kan, bagaimana kehidupan keluarga kami, tapi dari situlah aku bisa berfikir, kalau aku nggak boleh menuntut banyak hal dari orang tuaku, apalagi untuk soal uang.

Tapi aku merasa masih bersyukur, karena masih bisa sekolah, dan yang paling penting buatku, aku harus bisa jadi anak yang bisa membanggakan orang tua, baik, rajin, dan berprestasi, walau hanya anak seorang petani.

Setelah lulus SD, aku melanjutkan bersekolah di pesantren, tak masalah bagiku, yang penting aku bisa sekolah.

Karena kata ayahku, hidup itu harus seimbang, antara dunia dan akhirat, dunia ini cuma sementara, tapi kehidupan diakhirat lah yang akan kekal selamanya. Makanya aku sih nurut aja, tapi berbeda dengan kakak perempuan ku, Kakakku itu agak sedikit pembangkang, keras kepala, dan egois, kalau ada maunya pasti saat itulah harus ada.

berbeda 180 derajat dengan diriku, yang hanya bisa menurut, iya dan iya, yah itu semua kulakukan, demi kebahagiaan orang tuaku, aku tak ingin menyakiti hati mereka, karena kutahu betul, tak ada orang tua yang tidak ingin membuat anak nya bahagia, namun apalah daya, semua karena kondisi yang ada.

Aku tidak banyak menuntut apapun dari ayahku, apapun yang diberikan ayah ibuku, itulah yang aku terima, aku juga tak pernah kasar sama orang tuaku, apa lagi untuk meminta sesuatu hal yang mungkin nggak terlalu penting bagiku, alias mubazir uang menurut ku.

Makanya, aku ini tergolong wanita yang sangat mandiri dan tidak banyak neko neko.

Jadi kalau untuk di jadikan istri, cocok banget dah, top markotop kata orang dulu, apa lagi coba, cantik iya, bohay iya, baik iya, sederhana iya, penyayang apa kata lagi, di tambah lagi perhatian sama orang terdekat...

Tuuuuu, apa lagi ya ? banyak dah, nggak bisa disebutin satu satu, ribet asli no tipu tipu.

Cuma, kadang kadang aku tuh sering pusing,

Ayahku, Ibu ku, kakak kakakku, adikku, bahkan sodaranya ibuku, sepupuku. Mereka tu seriiiiiing banget maksain aku, untuk segera menikah, padahal kan aku tu masih muda tau nggak sih, usia ku aja baru 22, belum kepikiran gitu, buat nikah apa lagi ngurus bayi... ? Ampun dah, belum siap banget aku nya. Cuma karena alesan Ayah ibuku udah tua, makanya mereka maksain aku supaya cepat menikah. Nggak adil banget bagiku, sementara teman kuliyahku belum ada yang nikah, tapi orang tua mereka nggak sibuk tuh, nyuruh anaknya nikah.

Sempat terpikir olehku, apa mereka udah nggak mau lagi ya ngurus aku, apa aku ini terlalu merepotkan bagi mereka, tapi aku kan kerja, nggak semuanya minta dari mereka, tapi kok aku seperti memberatkan mereka, tega banget pikirku. Udahlah capek aku nya.

Next...

Makasih ya, udah mampir di sini, jangan lupa untuk tetap like vote dan komennya.

Heran

Bambang POV

Bambang nggak percaya,

dengan apa yang dikatakan Maya padanya, mau main kerumah nya aja nggak bisa, seberapa sibuknya sih dia, sampe waktu 30 menit aja nggak bisa, apa ada sesuatu ya...?

Bambang nggak ingin, diawal perkenalan aja,

sudah ada kesulitan, apa lagi kelanjutan nya, padahal kan aku cuma mau main sebentar aja, nggak lama kok, cuma mo kenal lebih dekat aja, kalau dipikir sih apa salahnya kan, heran aku, apa dia nggak suka ya kalau aku main ke rumahnya, ah entah lah...

Keesokan harinya, Bambang masih juga kepikiran sama perempuan yang sudah membuatnya susah tidur semalaman, dari pada aku penasaran, mending SMS lagi ah, biar lebih jelas.

''Assalamu'alaikum Buk Maya, ma'af buk sebelum nya. Sebetulnya saya masih belum jelas dengan yang ibuk katakan tadi malam, karena sinyal di dalam tempat saya kerja, nggak terlalu bagus, kalau boleh saya tanya lagi, kapan ya kira kira saya bisa main kerumah ibuk Maya... ?

Tanya Bambang dengan serius pada Maya, melalui SMS, kini Bambang menunggu balasan pesan dari Maya, tapi yang ditunggu tunggu belum juga membalas pesan yang dikirim,,,,

Kok lama banget balas pesannya, padahal udah kebaca, kalau menurut laporan pengiriman. Akhirnya Bambang kirim lagi pesan baru, karena pesan yang tadi belum juga di balas.

''Hmmmm buk Maya, kenapa pesannya belum dibalas.... ?''

ting.... balesan pesannya masuk, Bambang nggak sabaran bacanya,,,,

''Maaf telat, saya sekarang lagi ngajar di kelas, jadi nggak sempat balas SMS nya Mas, nggak enak dilihatin siswa, nanti aja Mas nunggu jam istirahat, biar lebih nyantai... by Maya

''Hemmmmm,,,,tunggulah sampai jam istirahat nanti, kalau gua nggak lupa, perjuangan yang bagus, hehehe pikir Maya.

Padahal sebenarnya Maya lagi dirumah, nggak ngajar kok, lagi kosong jam mengajarnya, males ah ngeladenin pria tuek, nggak seru, kwkwkw.

"Maayyyy Maya, Maya kamu dimana...?'' Terdengar suara ibunya memanggil namanya.

" Ya buk, sebentar Buk.''

Jawab Maya.

Duuuh,,, ini Ibuk Hani mau apa sih, sibuk bener, gerutu Maya. dengan males Maya bangkit dari duduknya.

"Maya, kamu tu lagi ngapain sih tadi ? Kok, dipanggil beberapa kali, nggak nyaut sih ?''

Tanya buk Hani, dengan sedikit kesal, karena dari tadi dipanggil, datang nya baru sekarang.

"Nggak lagi ngapa ngapain buk, cuma lagi ngoreksi tugasnya anak anak sekolah, emang kenapa sih Buk ?'' Maya nggak mau cerita panjang lebar sama ibunya, nanti malah sibuk lagi nanya ini nanya itu... capek aku ngejawab nya nanti pikir Maya.

"Tapi, tadi ibuk dengar kamu lagi bicara dengan seseorang,,,,?'' Tanya buk hani ngotot.

''Nggak buk, itu tadi suara tv.'' Jawab Maya, Maya berbohong, karena dia nggak mau cerita ke ibu nya, kalau semalam ada yang menelponnya, apalagi kalau seseorang itu adalah laki laki, yang pengen mendekati anak gadisnya, pasti disuruh langsung kerumah,

minta dikenalin. Supaya dia bisa menilai, agar anaknya dapat suami tu yang benar, jangan seperti gadis gadis disekitar rumahnya, asal menikah, cuma ngambil status, bukan tergolong gadis tua, tapi setelah itu, kemudian cerai, dapat lah tu status JM... ( janda muda ).

Yah, namanya juga orang tua, pasti menginginkan yang terbaik, buat anak nya, apa lagi dikampung maya, apabila ada gadis yang usianya di atas 20 tahun, artinya itu gadis sudah tergolong gadis tua, alias nggak laku, karena memang rata rata, gadis dikampung Maya, mereka banyak menikah diusia mudah, hampir seluruhnya.

Kalau sudah lepas SMA, langsung menikah, prinsip mereka, perempuan itu tugasnya Di dapur, mau pangkat selangit pun,

kodrat wanita pada akhirnya akan kembali ke dapur juga, ada sih beberapa diantaranya yang lebih mementingkan karirnya, ketimbang menikah diusia muda, Yah salah satunya adalah aku, penting karir dari pada nikah muda, padahal sekarang usianya sudah menginjak 22, artinya udah melewati masa aktif, hehehe.

Maksudnya udah melampaui batas usia pernikahan di kampung Maya,

tapi sebenarnya, istiadat yang seperti itu sangat bertolak belakang sekali dengan prinsip hidup Maya, karena menurut Maya,

kerja dan memiliki penghasilan sendiri itu, lebih membahagiakan ketimbang menikah diusia muda, dan hanya mengharapkan hasil dari pemberian suami. bener nggak sih...? Enak kan punya duit sendiri.

Menurut aku, kalau punya duit sendiri itu bebas, mau beli apa aja, tampa ada yang ngelarang, toh duitnya aku sendiri, mau diapain aja bebas,,,, hehehehe....

Itukan menurut prinsip aku, nggak tau juga sama kalian... ? Nggak kali ya... ? kwkwkw

"Maya, ibu mau tanya serius sama kamu, sebenarnya kamu tuh udah punya calon apa belum sih, tanya buk hani pada anaknya.

"Kamu kan kuliyah nya udah hampir selesai, lagian kamu udah kerja juga, kapan lagi kamu mau menikah, tuh lihat teman seusia kamu,

rata rata mereka sudah pada menikah,

dan sudah punya anak, ibu kan udah tua, dan mumpung masih bisa mengasuh cucu,'' buk Hani menginginkan Maya supaya cepat menikah.

"Ibuk apa apaan sih, kok ngomongnya gitu, aku tu belum mau nikah buk. Lagian aku juga masih muda kok buk, nggak mungkin dong nggak laku, coba ibuk tengok di kota kota tuh buk. Masih banyak wanita wanita di sana yang usianya di atas 30, mereka belum pada menikah, Ya kan....? Lagian buk ya, kalau udah jodoh itu nggak kemana, pasti datang sendiri, betul nggak ?''

Jelas maya pada ibunya.

"Yah kalau nggak dicari ya nggak ketemu, mana ada jodoh datang sendiri, musti kenalan dulu, terus pacaran, apa yang orang sering bilang itu, tarif apa taruf, aduh ibu lupa namanya.'' Buk Hani bingung istilah, perkenalan secara islami, lebih jelas nya, emang nggak tau...😁😁😁

''Ta'arruf buk..'' Jawab maya.

Maya hanya tersenyum mendengar rutukan pelan dari ibunya, tapi Maya nggak mungkin dong jujur, kalau yang menelpon adalah laki laki yang baru aja dikenalnya. Soalnya kalau Maya jujur, pasti ditanya, ''serius atau cuma iseng iseng aja, kalau cuma iseng, mending nggak usah,,, pasti gitu katanya.

Soalnya, dalam beberapa tahun ini mereka ngotot banget nyuruh Maya cepat cepat nikah, karena menurut mereka, gadis seumuran Maya ini, sudah sepantasnya untuk berumah tangga, tapi Maya selalu mengelak bila ditanya menyangkut pernikahan, banyak sekali alasan nya, belum lagi ini itulah, kadang jadi orang tua itu susah yah, kata orang sih, mending ngangun sapi satu kandang dari pada ngangun 1 anak gadis, banyak cerita, banyak fitnah, banyak khawatir lah pokok nya, nggak nyaman gitu.

Maya selalu aja beralasan belum siap, dan menjawab, kalau sekarang ini belum waktunya, nanti kalau udah waktunya, pasti nikah, tapi kapan dong nikahnya, lama nunggu jadinya, dan jawaban itu yang membuat orang tuanya gelisah, mengingat usia ayah dan ibuk udah pada tua, dan nggak mungkin lama lagi umurnya, kasian Ayah sama ibuk katanya.....

🥰🥰🥰🥰

mana nihh, jejak nya

jangan cuma baca doang..

like, vote & komen nya, biar semangat..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!