PAI-7 adalah sekumpulan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam ruang 7, angkatan 2008 yang berjumlah 30 orang, masing-masing dari mereka memiliki keunikan tersendiri. Dan yang membuat mereka jauh berbeda dengan PAI-PAI yang lain, adalah rasa persaudaraan yang mereka bina sangat hangat dan menarik, sehingga membuat PAI-PAI yang lain merasa iri.
Meskipun namanya PAI-7, tetapi rasa persaudaraannya (kebersamaannya) tetap no.1. Teman-teman pasti pada penasaran pengen tahu dimana letak keistimewaan & keunikan yang terdapat di dalam kehidupan PAI-7, iya kan???
Kalau gitu, mendingan kita mulai z ya ceritanya dari awal, ok !!!!
Saat pertama kali pembagian ruangan kelas dimulai, semua Mahasiswa pada heboh banget mencari ruangan mereka masing-masing. Terutama si Ike, yang awalnya masuk di PAI-2 eh ternyata malah tercampak di PAI-7. Padahal dia ga’tau sama sekali dimana letak-letak ruangan yang harus dia tempati nantinya.
Huh.. uda capek-capek Q cari ruangan PAI-2, ehh malah ditukar jadi PAI-7”.
Gerutu si Ike dalam hati.
Ketak.... ketek.... ketak... ketek suara sepatu Ike yang mulai sebel, karena sudah hampir ½ jam dia belum juga menemukan dimana ruangan PAI-7. Hingga akhirnya ia bertemu dengan beberapa teman yang ia kenal pada saat Inaugurasi di piso-piso.
Eh.... bukannya kamu Ernita, yang waktu itu satu kelompok dengan Q kan!!
*iya... Kamu Nuzhatun Nisa dan kamu Sartika Puri ia kan???
“Wah ternyata kamu masih ingat Q yah!!!
“Ya iyalah masa Q lupa sama kamu sich!!
“Terus kalau ga’salah kamu Sartika, dan kamu Nuzhatun Nisa, iya kan???
Sambil menunjuk kearah dua orang teman yang berada tepat disebelah Ernita, si Ike pun menyebutkan nama mereka satu persatu.
“ Ternyata kamu juga masih ingat ya sama kami?
Sahut Sartika dengan suaranya yang nyaring & keras. Tak lama kemudian Nuzhatun Nisa juga ikut angkat bicara.
“ Ga’nyangka ya Ike, kita malah jadi satu kelas sekarang.
“Satu kelas... Emangnya kalian masuk di PAI-7 juga ya!!!
“Iyyaaaaa……
Jawab mereka serentak.
“ Terus ruangan kita dimana dong????????
“ Kita di ruangan 328 ke, dilantai 3”.
Sahut Ernita menjelaskan pada Ike.
“ Ooohhh, ya uda kalau gitu kita langsung Z deh keruangan kita, soalnya kaki Q uda lemas banget nih”.
Pinta si Ike, seraya memohon kepada mereka bertiga.
“Ya uda kita masuk sekarang Z deh….
Sahut si Tika sambil berjalan menuju ruangan kelas yang akan menjadi ruangan mereka nantinya.
Sesampainya di ruangan kelas, mereka mulai mencari tempat duduk mereka masing-masing. Suasana kelas mulai diramaikan dengan suara deretan kursi yang sengaja ditarik kesana-kemari oleh Mahasiswa, untuk mendapatkan tempat duduk yang nyaman sesuai dengan keinginan mereka.
“Ike....Ike.... q duduk disebelah kamu yah!!!
Pinta Ernita yang ingin duduk di dekat Ike.
Namun belum sempat Ike mengiyakan permintaan Ernita, Nisa memotong pembicaraannya, seraya memberi saran yang terbaik untuk Ernita.
“ Biar lebih seru, mendingan kita duduknya dalam 1 barisan ini Z”.
“Wah.....kayaknya seru tuh!!! benar juga kamu Nisa.
Sambung si Ike, yang menyetujui saran Nisa…
“Eh.....
Coba kalian lihat deh, ternyata di kelas kita ada Afgan juga lhooo!!!!
Sambung si Tika yang sejak tadi hanya memperhatikan kaum pria di dalam ruangan kelas.
“Afgan??? mana..... mana....
Tanya Ernita yang ternyata penasaran ingin melihat Afgan.
“Itu lhooo... cowok yang pake kacamata yang duduk di barisan belakang”.
“Ooh..... Ya ampun.... masa’ kayak begitu dibilang Afgan sich!!!
Afgan dari hongkong kali!!!!!!
Sambung si Ike yang seolah meledek Sartika.
“Eh, coba deh kamu perhatiin dulu ke, emang agak mirip lho wajahnya sama Afgan”.
Balas si Tika seolah ingin membenarkan & meyakinkan Ike, bahwa cowok yang dia lihat emang benar mirip dengan Afgan.
“Mungkin kacamatanya z kali yang mirip sama Afgan Tik….
“ Masa sich, cuma kacamatanya z yang mirip!!!
“Kalau menurut Q siCh iya, emang kacamatanya z yang mirip sama Afgan”.
Sambung si Nisa yang setuju dengan ucapan Ike.
“Tuh kan, Nisa z bilang kayak begitu Tik…
“Udahlah, mendingan kalian lihat cowok yang paling ganteng z di kelas kita…
Sahut Ernita seolah menenangkan suasana.
“ Emangnya ada???
Tika mulai menggubris saran Ernita.
“Yah, makanya dilihat dulu dong semuanya”.
“Coba deh ke, kamu lihat cowok yang rambutnya belah tengah, yang duduk di barisan depan. Itu ganteng kan ke???
Tanya Tika pada Ike, seolah meminta pendapat.
“Nah... kalau itu sih lumayan Tik, mirip ama Rendy Septino pemain sinetron di SCTV”.
“ Pemain sinetron??? Yang main film apa ke??
“Itu lhooo yang main bareng ama Bunga Zainal, berperan sebagai Andika adiknya Denis. Ingat kan!!!!
“Oh iya... iya... benar tuh ke, mirip yah!!
Jawab mereka bertiga.
Belum lama mereka asyik memperhatikan cowok yang mereka maksud, tiba-tiba Ike tersentak kaget banget, dan langsung berdiri saat melihat seorang lelaki memakai kemeja putih, dan memasang headset di kedua telinganya, berjalan tepat dihadapannya.
“Ya Tuhan, apa Q sedang bermimpi bertemu dia disini?????
Tanyanya dalam hati, seolah tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Merasa belum yakin dengan apa yang ada dihadapannya, Ike pun mencoba memukul kedua pipinya untuk meyakinkan bahwa yang dia lihat bukanlah mimpi, melainkan kenyataan.
Seorang lelaki yang belum pernah dia kenal, dan seorang lelaki yang sama sekali tidak pernah dia temui di alam nyata, namun..... selalu mengganggu tidurnya sepanjang malam.
Dialah lelaki yang telah membuat Ike tak pernah lagi merasakan jatuh cinta pada lelaki lain. Bahkan, membuat Ike rela melepaskan keinginannya menjadi seorang Desainer terkenal. Dan harus menjalani perkuliahan yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Kini........ tanpa disangka harapan Ike yang selalu ingin bertemu dengan lelaki yang selama ini dia cari, telah menjadi kenyataan.
Namun...... meskipun pertemuan yang dia impikan kini telah menjadi kenyataan, dia merasa sedikit kecewa karena lelaki itu sama sekali tidak mengenalnya.
“Ya Allah, kenapa dia seolah tidak mengenal Q?
“ Apakah bukan dia lelaki yang Q cari selama ini?
Tanyanya dalam hati, seolah merasa tak yakin dengan apa yang dia alami.
“ Kamu kenapa tiba-tiba diam siCh ke???
Tanya Ernita yang merasa sedikit heran dengan sikap Ike.
“Em.... enggak lagi heran z lihat cowok yang barusan masuk tadi”.
“ Cowok yang mana ke????
Sambung Sartika…
“ Itu lho Tik, yang pake baju warna putih yang lagi dengerin music disudut paling belakang”.
“Ya ampun gantengnya ke.... kayak Nabi Yusuf yah!!!
“Nabi Yusuf????????????????
Spontan mereka bertiga merasa kaget dengan ucapan Sartika…
“ Emangnya kamu pernah lihat wajahnya Nabi Yusuf Tik???
Tanya Nisa seolah ingin tahu…
“Ya enggak sih, tapi wajah dia ganteng banget lho teman-teman….
“Iya siCh Tik, kayaknya dia deh cowok yang paling ganteng di kelas kita… (sambung Ernita).
Suasana kelas semakin ramai, karena semua Mahasiswa mulai berkumpul di dalam kelas. Tak lama kemudian Dosen pun datang, dan memperkenalkan diri. Lalu masing-masing Mahasiswa mulai sibuk sendiri, dan bingung memikirkan cara memperkenalkan diri dihadapan teman-teman baru mereka. Sehingga mau ga’mau mereka harus tetap percaya diri untuk berkenalan dengan semua teman-teman yang baru mereka kenal hari itu juga.
Tetapi pandangan mata Ike tidak berkedip, saat seorang lelaki yang memakai kemeja warna putih mulai menyebutkan namanya, “Emil Hidayat Siregar” itu lah nama lelaki yang ingin sekali Ike temui di alam nyata.
Meskipun Ike ga’pernah tahu nama lengkapnya, tetapi di dalam mimpi dia selalu memangilnya dengan sebutan Dayat. Karena itu dia merasa yakin bahwa dialah lelaki yang Ike cari selama ini.
“Ya Tuhan.... jika memang dia orangnya, tolong berikan Q bukti yang lain, yang bisa meyakinkan Q bahwa dia yang Q cari”.
Pinta si Ike dalam hati..
Lalu tak lama kemudian suasana kelas semakin ramai dan heboh kembali, ketika si Ike mulai menyebutkan nama aslinya yang ternyata sama seperti nama penyanyi dangdut Ike Nurjannah lho!!!
“ Wah ternyata kita punya teman artis juga yah!!!
Teriak si Tika dengan suaranya yang nyaring dan keras, membuat suasana kelas semakin heboh. Dan teman-teman yang lain juga mulai ikut-ikutan menyindir nama Ike. Karena namanya yang mirip penyanyi dangdut, semua teman-teman menyuruhnya untuk menyanyikan lagu-lagu dari Ike Nurjannah. Tapi sayangnya Ike ga’begitu menyukai lagu-lagu dari Ike Nurjannah, dia malah justru ngefans banget dengan group Band St 12 aneh banget kan?
Keesokkan harinya, ketika matahari pagi mulai menyapa alam semesta yang indah ini, Mahasiswa Pai-7 mulai menentukan siapa yang harus menjadi Komisaris Mahasiswa (KosMa) yang kelak bertanggung jawab penuh atas keberhasilan Pai-7.
Hingga akhirnya terpilihlah Kosma Pai-7 yang bernama Idris Efendi, yang awalnya mereka pikir adalah Afgan. Kemudian Idris memilih Edi Syahputra sebagai Wakilnya, Sri Rahayu Simorangkir sebagai sekretarisnya, dan Lia Agustina Hasibuan sebagai bendahara dikelas.
Lalu setelah system perkuliahan mulai aktif, tanpa sepengetahuan teman-teman, ternyata Idris Effendi dengan sekretarisnya yaitu Sri Rahayu Simorangkir, secara diam-diam telah menjalin hubungan, alias pacaran gitu lhooo!!!!
Sejak saat itulah hampir semua Pai-7 terlibat cinta lokasi, seperti Sartika Puri ternyata menyukai Emil Hidayat Siregar, Arfan & Edi Syahputra serta Ahmad Syafi’i menyukai Nuzhatun Nisa. Fadli Azmi menyukai Yokhani Apri, Lia Agustina & Rahma Lia Ulfa mengagumi Muhammad Sarkawi. Bahkan mereka sempat taruhan untuk mendapatkan Sarkawi, tetapi sayangnya malah Rahmad batubara yang akhirnya mencintai Lia Agustina hasibuan. Lucu banget kan teman-teman????
Itu belum semuanya lho!!!
Pengen tau ga’ saat Pai-7 pertama kalinya mengadakan buka puasa bareng. Meskipun ga’semuanya ikut, tapi kisah serunya tetap terlihat lhooo!!!
Apalagi saat Ahmad Syafi’i menanyakan tentang Nuzhatun Nisa pada Sri Rahayu, disitulah teman-teman mulai curiga kalau ternyata Fi’i benar-benar menyukai Nisa. Dan disitu juga teman-teman mulai saling mengetahui karakter teman yang lain, alias Pai-7. Seperti Emil Hidayat, Ahmad Syafi’i, Zulfan Haris, Muhammad Said, dan rendy syahputra yang ternyata pecandu rokok lhooo teman-teman…...
Nuzhatun Nisa mulai mengagumi Arfan setelah dia melihat dan mengetahui bahwa Arfan adalah sosok lelaki yang baik. Padahal sebelumnya mereka berdua selalu saja bertengkar setiap kali bertemu didalam kelas.
Yaaa ibarat tikus dan kucing gitu lhooo!!!
Namun setelah Pai-7 mengadakan BuBar di 3M, perasaan Nisa mulai berubah. Oleh karena itu setelah BuBar selesai, Nisa mengucapkan terima kasih pada Arfan melalui sms. Tetapi sayangnya saat itu Arfan menyukai Sri Rahayu, namun karena Sri Rahayu sudah ada yang memiliki dan dia tidak menggubris perasaan Arfan, maka Arfan pun memilih Nuzhatun Nisa, dan mencoba untuk mencintainya.
Setelah Arfan mengungkapkan perasaannya pada Nisa, banyak lelaki yang merasa kecewa dan putus asa, terutama Edy Syahputra dan Ahmad Syafi’i. Tetapi cerita belum berakhir bro, masih panjang lagi nih, soalnya kan ini masih semester 1.
Saat Fi’i mengetahui bahwa Arfan telah menjalin hubungan dengan Nisa, dia memutuskan untuk mendekati Tri Winarti. Wanita yang disukai oleh Sarkawi, tetapi sayangnya Wina malah justru menerima perasaan Syafi’i dan menjalin hubungan dengannya.
Selanjutnya kita beralih pada cerita Sartika yang menyukai Emil Hidayat. Dengan sikap Sartika yang selalu blak-blakkan setiap kali bertemu dengan Emil Hidayat, membuat Dayat merasa risih setiap kali berpapasan dengan Sartika.
Hingga suatu hari Tika mulai membenci Dayat, setelah Dayat berbicara dengan kata-kata yang menyakiti hatinya.
“Eh Emil, kenapa siCh kamu tu ganteng banget kayak Nabi Yusuf???
Sambil berkata seperti itu, Tika menyentuh lengan baju Emil Hidayat. Kemudian Syafi’i yang saat itu menjadi teman dekat Dayat berkata;
“Ya ampun Mil, masa’ dia bahagia banget sich pegang baju kamu??
Ucap Fi’i pada Emil Hidayat….
“ Tenang z Fi’i, nanti uda sampe dirumah Q samak nih bajuku”.
Spontan Emil Hidayat menggubris perkataan Syafi’i….
Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Emil Hidayat, tika merasa sakit hati dan meneteskan air mata. Karena baru kali ini dia dianggap seperti najis berat oleh orang yang dikaguminya, sejak saat itu dia pun bersumpah dalam hati.
“ Kamu kira Cuma kamu cowok paling ganteng di dunia ini??
Lihat Z suatu saat nanti, aku bakal membuat kamu jatuh cinta sama Q…
Ih mengerikan teman-teman………….. tu makanya buat Emil Hidayat, jangan terlalu sombong deh jadi cowok. Kalau semua cewek uda merasa sakit hati ma kamu, ntar takutnya ga’ada lagi lhooo cewek yang mengagumi kamu….
Terus yang bikin heboh lagi, saat sebagian Pai-7 mengetahui, bahwa ternyata Ike Nurjannah juga mencintai Emil Hidayat Siregar.
Anehnya 2 tahun sebelum mereka bertemu di IAIN Sumatera Utara ini, Ike uda mencintai Dayat. Bukan karena tampang dia yang ganteng dan sok keren. Tapi karena Ike uda mengetahui bahwa dibalik sifat sombong dan sok cueknya, ternyata dia orangnya penyayang dan perhatian lhooo!!!
Ike juga pengen banget membuktikan tentang semua mimpi yang dia alami selama 2 tahun ini. Yang pertama dia ingin membuktikan tentang hubungan Dayat dengan pacarnya, yang ternyata berakhir karena orang tua Dayat tidak menyetujui hubungan mereka, hanya karena mereka 1 Marga. Lalu tentang diri dia yang ternyata sama sekali tidak menginginkan melanjutkan sekolahnya di IAIN. Namun karena dia telah mencoba di universitas lain, dan tidak berhasil, maka dia mengikuti kemauan orang tuanya yaitu berkuliah di IAIN Sumatera Utara.
Kemudian Ike ingin membuktikan tentang keadaan keluarganya yang dibalik sifat sombong dia ternyata banyak sekali masalah yang menimpa keluarganya (Emil Hidayat).
Dan yang terakhir Ike ingin mengetahui apakah benar Emil mempunyai saudara yang wajahnya mirip banget dengan dia?
Semua mimpi itu mulai terungkap saat Ike memutuskan untuk berhenti mencintai Emil Hidayat, karena dia sadar bahwa di alam nyata, Dayat di takdirkan bukan untuk dia.
Meskipun awalnya berat, tapi lama kelamaan dia bisa melupakan cintanya dengan Emil Hidayat dan mencoba untuk menyayanginya serta menganggapnya sebagai seorang abang.
Namun....Arfan selalu memberikan harapan kosong pada Ike, dengan menyuruh Ike untuk tidak berhenti mencintai Dayat. Karena menurut dia, Dayat itu juga memiliki perhatian yang lebih untuk Ike.
Apalagi ketika Ike meminta tolong pada Arfan untuk membuatkan surat aktif kuliah, ternyata Emil Hidayat yang membuatnya. Lalu saat Arfan menyuruh Ike untuk tidak lagi memakai pakaian yang berlebihan (mewah), Arfan mengatakan pada Ike bahwa ternyata Hidayat juga lah yang menyuruhnya.
“Apa Ike benar-benar mau menyerah sampe disini??
Ucap Arfan pada Ike, yang sudah menyerah menghadapi perasaannya yang hanya bertepuk sebelah tangan. Tetapi Arfan masih tetap terus berharap agar Ike bisa mempertahankan perasaannya itu.
“Tapi Ike uda capek terus seperti ini”.
Ucap Ike seolah-olah emang benar merasa bosan menghadapi sikap Hidayat yang ga’pernah bisa dia mengerti.
“Semua terserah sama Ike Z deh, tapi abang masih tetap yakin, kalau Dayat juga mempunyai perasaan yang sama seperti perasaan Ike”.
“Makasih atas saran-sarannya selama ini bang, tapi Ike uda putusin untuk mencoba mencintai orang lain”.
“Ya uda, mudah-mudahan Ike emang benar-benar bisa yah mencintai orang lain…
Ucap Arfan yang ingin membuat Ike merasa sedikit tenang.
Pada akhir semester 1, saat Ike merasa yakin bahwa dia benar-benar tidak mencintai Hidayat lagi, dia memutuskan untuk menceritakan semua mimpi yang telah ia alami pada Hidayat. Dan dia juga meminta maaf karena dia pernah berani mencintai Hidayat.
Saat itu Ike juga sudah merasa lelah, karena lelaki yang ia cari ternyata bukan untuk menggantikan kekasihnya, melainkan sebagai pengganti abang angkatnya yang telah pergi.
Ike juga sempat berfikir untuk mengakhiri perkuliahannya di IAIN, karena dia merasa tidak sanggup lagi bertahan dijalan yang bukan menjadi pilihannya.
Tetapi sayangnya, rencana Ike untuk berhenti dari IAIN gagal. Hanya karena orang tuanya jatuh sakit saat mendengar keputusan Ike itu. Hingga akhirnya dia harus tetap berusaha untuk bertahan di jalan yang telah dipilih oleh orang tuanya.
Yang lebih lucu lagi, saat Ike menceritakan semuanya dengan Hidayat, dia malah justru menangis lhooo teman-teman. Apalagi waktu Hidayat membuat keputusan atau janji, wah itu benar-benar memberatkan Ike deh!!!!
“Abang ga’ yakin kalau Ike benar-benar mau berhenti kuliah. Kalaupun emang benar terjadi atau gak, abg janji jika kita bertemu lagi di kampus atau dimana z, abg ga’akan menegur Ike, bahkan sampe wisuda sekalipun. Dan anggap z kalau kita ga’pernah kenal sama sekali”.
“Ya ampun kenapa harus seperti itu siCh bang???
Ucap Ike yang merasa heran dengan keputusan Hidayat…
“Yaaa karena abg memang ga’yakin, kalau Ike akan berhenti”.
Jawab Dayat singkat….
“Kok kejam banget siCh bang!!!
Ucap Ike sambil menghapus air matanya…
“Kalau mau dekat lagi kayak begini, yaaaa kita harus kenalan lagi dari awal, kalau ga’ mau ya udah kita kayak orang ga’pernah kenal z gimana?
Ucap Hidayat pada Ike, seolah ingin mengetahui gimana reaksi Ike setelah mendengar keputusan yang telah dibuat oleh Hidayat.
“Hmmm kalau memang harus begitu, ya uda deh Ike setuju bang….
Setelah liburan semester selesai, Ike pun harus menepati janjinya lhooo teman-teman...
Yaitu ga’boleh berbicara/menegur Hidayat saat mereka sedang berpapasan di kampus. Kecuali kalau mereka berdua berkenalan kembali, layaknya orang yang belum pernah bertemu dan saling mengenal satu sama lain. Lucu yah ada-ada Z deh tingkah laku mereka.
Sampai akhirnya, saat Pai-7 menghadiri acara ulang tahun Yokhani Afri di batang kuis, Ike memberanikan diri bertanya pada Syafi’i teman dekat Hidayat.
“Bang, kalau Ike boleh tahu, sebenarnya bang Dayat itu kenapa siCh???
Belum sempat Ike menarik nafas untuk mendengarkan jawaban dari Syafi’i, tiba-tiba Syafi’i menjawabnya dengan nada suara yang sedikit kasar.
“Entah abang ga’tahu, semua pasti gara-gara Ike kan???
Mendengar jawaban Fi’i yang seolah malah justru balik bertanya pada Ike, membuatnya semakin bingung, dan membuatnya terdiam sejenak.
“Pokoknya abg mau sekarang, Ike minta maaf sama bang Dayat. Abg ga’mau ada apa-apa sama teman abg”.
“Ya uda deh, Ike bakal minta maaf sama bang Dayat, tapi sekarang dia ada dimana bang?
“Tadi siCh dia lagi ke Mesjid,
Jawab Fi’i sambil mengarahkan jarinya kearah Mesjid di samping rumah Yokhani.
“Nah itu dia uda pulang, ya uda deh sana minta maaf sama dia”.
Sambung Fi’i lagi setelah melihat Hidayat berjalan keluar dari Mesjid. Kemudian Ike pun mencoba menghampirinya, dan setelah dia berada tepat dihadapan Dayat, Ike tersenyum sambil mengulurkan tangan seraya meminta maaf.
“Ada apa ini???
Tanya hidayat yang seolah merasa bingung melihat tingkah laku Ike.
“Tapi perjanjiannya, kalau pengen dekat seperti dulu, Ike harus kenalan lagi sama abang. Sekarang Ike mau minta maaf, dan kenalkan nama saya Ike bang……
Hehehe lucu yah teman-teman, masa’ ada siCh system kenalan balik antara teman, ada-ada Z deh!!!
“ Berarti sekarang kita seperti dulu lagi nih!!!
“Ya iya dong bang, kan Ike uda menepati janji”.
“Ya uda deh, abg juga minta maaf”.
Setelah mereka saling bersalaman, teman-teman yang lain sudah sibuk mengajak mereka untuk cepat pulang, karena takut bakal turun hujan lagi.
Dan akhirnya, sejak saat itu hubungan Ike dengan Hidayat semakin dekat lhooo teman-teman. Meskipun ga’pacaran tapi semua orang mengira kalau mereka itu pacaran lhooo!!!!
Hehehe
Padahal kenyataannya Hidayat telah menganggap Ike seperti adiknya sendiri. Sejak saat itulah hubungan mereka semakin dekat, layaknya seperti saudara kandung.
Meskipun awalnya Ike hanya menjadi adik angkat yang kedua, karena Hidayat juga mempunyai adik angkat yang bernama Eka. Yaitu wanita yang sempat ingin di jadikan pacar oleh Hidayat, setelah Dayat putus dengan pacarnya yang bernama Icha. Tetapi akhirnya Ike sekarang yang menjadi satu-satunya adik angkat perempuan dari Emil Hidayat Siregar. Hahaha seru khan???
Memasuki semester 2, persaudaraan Pai-7 semakin terasa. Karena diantara mereka kini telah seperti keluarga. Tetapi cinta lokasinya juga semakin heboh lhooo!!!
Apalagi ketika teman-teman mulai mengetahui bahwa hubungan Syafi’i dengan Tri Winarti telah berakhir, padahal masih sekitar 1bulan lho mereka pacaran. Masa’ cepat banget sich berakhirnya???
Terus Saat Sri Rahayu putus hubungan dengan Idris Effendi, Arfan kembali mencintai Ayu. Sebab Arfan merasa bahwa Nisa tidak benar-benar mencintai dia, melainkan hanya mempermainkan perasaannya saja. Sehingga dalam diam-diam Arfan & Ayu menjalin hubungan.
Tetapi lama-kelamaan Ayu mulai sadar bahwa Nisa adalah sahabatnya. Dan dia memutuskan untuk menjauhi Arfan dan menerima cinta Hamdan anak Pai-3.
Oh ya teman-teman, kalau bicara tentang Hamdan, ternyata dia dan Ayu sudah berhubungan dekat lho. Sejak Ayu masih menjadi pacar Idris, Ayu dan Hamdan sering banget curhat lewat Hp tuCh!!!
Bahkan mereka pernah jalan bareng,,,,
Meskipun waktu itu mereka belum pacaran, tapi hubungan mereka sudah lumayan dekat. Padahal mereka masih sama-sama punya pasangan lhooo!!!
Dan yang lebih lucunya lagi, sempat juga terjadi salah paham tuCh, saat Hamdan mengetahui bahwa Ayu telah putus dari Idris, Hamdan menelfon Ayu dan Nisa. Kemudian Hamdan langsung mengungkapkan perasaannya pada Ayu, tetapi,,,, Ayu malah justru mengira kalau cintanya Hamdan buat Nuzhatun Nisa…
Hahaha
Kita lihat lagi yah cerita Arfan..
Meskipun dia mengetahui kalau Ayu ternyata telah menerima perasaan Hamdan, Arfan masih terus mencintai Ayu, hingga akhirnya Nisa mengetahui perasaan Arfan pada Ayu.
Dan dia merasa sangat kaget banget, menerima kenyataan itu, karena ternyata Nisa memang mulai benar-benar mencintai Arfan. Tetapi sayangnya Arfan malah justru menyakiti hatinya, yaitu dengan mencintai sahabat terbaiknya.
Masalah belum berakhir sampe disini temen-temen.
Karena ternyata Hamdan juga mengetahui bahwa Arfan dan Ayu pernah saling mencintai. Maka dari itu mereka menjadikan Ike dan Dayat sebagai saksi untuk menyelesaikan masalah ini.
“Maafkan abang ya dek..
Ucap Arfan pada Nisa, seraya memohon agar Nisa memaafkannya. Namun Nisa hanya terdiam membisu sambil meneteskan air mata, dan bersembunyi di balik tubuh Ike, kemudian Dayat juga angkat bicara.
“Setiap orang itu berhak mencintai orang lain, tetapi semuanya itu tergantung sama orangnya, dan sekarang Arfan itu kan uda memilih Nisa, bukan Ayu”
Ucap Hidayat seolah meyakinkan Nisa dan membela Arfan sahabatnya.
“Dan mulai sekarang di hadapan Ike & Dayat, abang janji kalau abang ga’akan mengulangi kesalahan abang lagi”.
Ucap Arfan, agar Nisa mempercayainya dan memberikannya kesempatan yang kedua. Kemudian Hamdan juga ikut memberikan keputusan.
“Mulai sekarang pacar kamu tetap Nisa, dan pacar Q tetap Ayu, dan itu ga’bisa di tukar lagi”.
Ucap hamdan yang mulai memutuskan untuk menyelesaikan semua masalah ini.
Dan akhirnya mereka semua menyetujui keputusan Hamdan itu, jadi mau ga’mau masalah mereka harus selesai deh sampe disini...
Sekarang kita beralih pada kisah cinta selanjutnya yaitu Idris Effendi yang sejak berpisah dari Ayu, kini tetap berusaha mencari cinta yang lain. Dengan memberikan perhatian dan menebar pesona pada semua teman wanita di Pai-7.
Kemudian kita bahas tentang Sarkawi yang ternyata juga sedang mencari cinta, dan memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya pada Mulya Syafitri. Namun setelah mulya menolak cintanya, dia beralih pada Ike Nurjannah dan juga Nurun Nisa. Padahal saat semester 1 dia juga menyukai Nuzhatun Nisa dan Tri Winarti lho teman-teman……
Tetapi sayangnya tidak ada satupun diantara mereka yang menerima cintanya, padahal sudah terlihat jelas bahwa Rahma Lia Ulfa & Lia Agustina pernah menyukai Sarkawi, tetapi Awi tidak memperdulikan perasaan mereka.
Kemudian kita bahas masalah Kosma yang ternyata telah digantikan oleh Edy Syahputra Langgeng. Yang awalnya hanyalah seorang wakil kosma, tapi kini telah menjadi seorang kosma.
Saat Edi diangkat menjadi kosma, banyak sekali wanita yang mengaguminya, terutama di Pai-7 dong!!!!!
Karena sifat dia yang selalu saja menolong teman-teman, membuat semua teman-teman menyayangi dan mengagumi dia. Salah satunya itu, Mulya Syafitri, Sartika Puri, Lisna Wati Girsang, Ike Nurjannah, dan masih banyak lagi deh pokoknya...
Tetapi dalam diam-diam, ternyata Lisna itu juga mengagumi Ahmad Syafi’i Saragi lho!!!
Dan Rahmalia Ulfa sekarang juga mengagumi Syafi’i Saragi, pokoknya saat ini yang menjadi bintang di Pai-7 adalah mereka berdua deh….
Padahal di semester yang telah lewat Emil Hidayat dan Emil Salim lha yang menjadi bintang di kelas Pai-7. Sampai-sampai Ernita & Kartini Rambe Z sempat bersaing juga lho, buat dapetin Emil Salim.
Eeehhh ngomongin tentang Emil Hidayat dan Emil Salim, kenapa nama-nama di Pai-7 hampir serupa yah!!!
Seperti Ahmad Syafi’i dengan Ahmad Syafi’i Saragi, Nuzhatun Nisa dengan Nurun Nisa, Emil Hidayat Siregar dengan Emil Salim, Lisna Wati dengan Risna Suriyani, Edi Syahputra dengan Rendy Syahputra, dan Rahma Lia dengan Lia Agustina.
Beneran hampir sama semua kan teman-teman???
Itu makanya Q berani bilang, bahwa Pai-7 ini unik diantara Pai-pai yang lain. Belum lagi cerita tentang Andri Irwanto, yang ternyata mencintai Maysyarah.
Dan Teman-teman mulai mengetahuinya sejak pai-7 memasuki semester 3. Tetapi sayangnya dalam diam ternyata Maysyarah mencintai Emil Hidayat sejak dari semester 1. Dan yang lebih di sayangkan lagi, Ike yang sering banget curhat dengan Imay tentang abang angkatnya itu ( Hidayat ), justru tidak mengetahui bahwa sahabatnya itu mencintai lelaki yang telah dianggapnya seperti abang kandungnya sendiri. Hingga suatu hari Imay bertanya pada Ike.
“Ike tahu ga’ siapa laki-laki yang Q sukai di Pai-7?
“Andri yah!!!! Jawab Ike singkat.
“Bukan, katanya kita sahabat, kenap Ike ga’bisa ngerasain perasaan Imay siCh?
“Kalau bukan Andri, berarti abg Q dong Emil Hidayat, iya kan!!
Sambung si Ike sambil tersenyum melihat sahabatnya itu. Tetapi Omay saat itu malah justru mengatakan
“Capek deChhh suka sama abang Ike, nyakitin hati doang!!!
Jawab Imay singkat…
“ Masa’ siChhhh, tapi biarpun cuek dia itu orangnya penyayang lhooo!!!
Ike pun tak mau kalah membela abangnya…
“Enggak ahhh bukan abang Ike orangnya, nanti Ike juga tahu sendiri siapa orangnya”
“Kenapa ga’maw cerita sich sama Ike??? Coba kasih tahu ciri-cirinya Z deh!!!!
Pinta Ike seolah pengen banget mengetahui perasaan Imay sahabatnya itu.
“Menurut Q dia itu orangnya bisa menjadi pemimpin, ga’banyak bicara, terus penyayang dan bertanggung jawab”.
“Edi yaChhhh,, tapi kayaknya ga’mungkin Edi deh orangnya, pasti abang Q kan May?
“Kenapa siCh Ike yakinnya Cuma sama abg Ike Z?
“Ike juga ga’tau May, tapi perasaan Ike emang yakin banget kalau lelaki yang Imay suka itu yaaaa bang Dayat”.
“Ya udahhh, Ike cari tahu sendiri Z dulu siapa orangnya, karena Imay Cuma pernah cerita masalah ini sama Syafi’i. Dan Imay akan beritahu Ike kalau Imay sudah gak mencintai lelaki itu lagi”
“Kenapa harus seperti itu siCh!!!
“Uda deh, pokoknya Ike cari tahu sendiri Z siapa orangnya Ok!!!!
“Kalau memang harus gitu, ya uda deh Ike bakal cari tahu sendiri..
Ucap si Ike yang sedikit merasa kecewa, karena belum mengetahui siapa lelaki yang di sukai Maysyarah. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menanyakan hal tersebut pada Hidayat abang angkatnya, yang menjadi sahabat Syafi’i.
“Bang, adik mau tanya’ nih tentang Maysyarah….
“Emangnya kenapa dengan Maysyarah dek???
“Kira-kira, abang tau ga’ siapa lelaki yang disukai Maysyarah di kelas kita???
“Oohhh masalah itu, kata Fi’i siCh orangnya abang dek, ada-ada Z ya dek???
“Berarti benar dong teba’an adik!!!
“Benar gimana maksudnya???
Tanya Dayat yang juga mulai merasa heran dengan kata-kata adiknya itu.
“Gini lho bang, kemarin adik uda tanya’ sama Imay siapa orangnnya, waktu adik tebak orangnya abang, dia bilang bukan, tapi ternyata beneran orangnya itu abang kan???
“Entahlah dek, abang juga bingung nih!!!
“Kenapa abang harus bingung???
Tanya si Ike yang semakin penasaran, dan pengen mengetahui semua masalah yang terjadi. Lalu Hidayat pun mulai menceritakan semuanya pada Ike.
“Gini dek, tadi Imay juga bicara sama abg, dia minta maaf karena uda mengganggu hubungan kita”.
“Hubungan kita????
Si Ike merasa kaget mendengar ucapan Hidayat, karena setahu dia mereka tidak mempunyai hubungan yang khusus selain hubungan abg beradik.
“Iyaaaa, terus abang bilang sama dia kalau dia itu aneh, dan dia juga ga’mungkin dong bisa memisahkan kita, masa’ abg beradik dipisahkan siCh, itu hal yang ga’mungkin kan???
“Waaahhh benar tu bang, emangnya selama ini Imay kira kita itu pacaran yah!!!
“Entahhh abang juga ga’tau dek, ya uda deh adik sekarang tidur yah, uda malam nih!!!
“Ok deh aBg Q....
Setelah mengakhiri pembicaraannya dengan abg angkat yang paling dia sayangi, Ike pun mulai memikirkan Maysyarah sahabatnya. Dia tidak menyangka, bahwa Maysyarah selama ini mencintai abg angkatnya, dan Imay juga menduga bahwa Ike dan Dayat memiliki hubungan yang lebih dari sekedar abang beradik. Oleh karena itu ke esokkan harinya, Ike menanyakan semua hal tersebut pada Maysyarah.
“May.... Q uda tahu siapa lelaki yang kamu sukai di kelas kita”
“Masa’ siCh ke???
Tanya Imay yang mulai merasa tegang, karena ternyata Ike sudah mengetahui tentang lelaki yang ia kagumi di dalam kelas Pai-7.
“Orangnya ternyata abang Q kan, Hidayat!!!
“Ike tahu dari mana kalau ternyata dia orangnya!!!
“Ya dari bang Dayat”. jawab Ike singkat.
“ Oohhh ya uda sekarang Q akan ceritain semuanya sama Ike, karena sekarang Q sudah tidak mencintai dia lagi.”
“Kenapa seperti itu May? Tanya si Ike yang mulai merasa heran.
“Orangnya emang benar abg angkat Ike, tadi malam Q juga udah minta maaf karena telah berani mencintai dia, dan mengganggu hubungan kalian berdua”.
“Hubungan kami berdua???
Si Ike semakin merasa kaget mendengar kata-kata Imay, yang ternyata sama persis dengan apa yang diceritakan Dayat padanya.
“Ya ampuuunnn Imay, kamu kan tahu kalau Q ini hanya sebatas adik, jadi hubungan Q dengan bang Dayat itu, yaaaa seperti hubungan abg beradik, bukan seperti orang pacaran!!!!
“Iyaaaa Q tahu ke, tapi Q tetap ga’yakin kalau Dayat itu hanya menganggap Ike adik”.
“Kenapa begitu May???
“Yaaa karena sayang dan perhatian dia untuk Ike itu beda banget, lebih dari perhatian seorang abg pada adiknya”.
“Kamu itu ada-ada Z deh May, mungkin karena dia ga’punya adik perempuan kaleee, makanya dia sayang banget sama Ike”.
Sambil tersenyum, ike memeluk erat tubuh sahabatnya itu lalu berkata;
“Maafin Q ya May, karena kedekatan Q dengan bang Dayat justru malah membuat kamu seperti ini”.
“Kamu ga’salah apa-apa ke, karena kamu yang telah lebih dulu dekat dengan Dayat, lain halnya kalau Q duluan yang dekat dengan dia, baru Q boleh marah sama kamu”.
“Tapi Q saluuutt sama kamu May, padahal hampir setiap hari Q selalu cerita tentang bg Dayat sama kamu, tapi kamu bisa menutupi perasaanmu dari Q”.
“Kalau itu siCh masalah kecil ke, oh iy ke Q mau tanya nih sama kamu”.
“Apaan May!!!
Sahut si Ike yang kembali penasaran.
“Kalau suatu saat nanti, Dayat mengungkapkan perasaannya sama kamu gimana???
“Maksudmu, bang Dayat jatuh cinta sama Q, gitu ya May?
“Ya iyalah ke, emang apa lagi kalau bukan itu!!!!
“Haha haha haaaa...
Ike mulai tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan Maysyarah sahabatnya itu.
“Ditanya malah ketawa siCh ke???
“Habisnya pertanyaannya aneh siCh lucu tau!!!
“Aneh gimana?
“Ya aneh lha May, ga’mungkin dong seorang Emil Hidayat jatuh cinta dengan Ike Nurjannah???
Jawab si Ike singkat, seolah meyakinkan Maysyarah, bahwa pertanyaannya itu ga’mungkin terjadi.
“Ga’ ada yang ga’ mungkin di dunia ini ke, lagi pula kamu kan dulu juga pernah mencintai dia, dan Q yakin perasaan itu masih ada sampe sekarang”.
“Emang siCh, dulu Q pernah mencintai dia, tapi sebelum Q bertemu dengan dia di alam nyata May, dan sekarang Q tulus menyayangi dia, karena Q merasa kalau Q masih tetap mencintai dia, maka akan membuat Q kehilangan dia, dan Q ga’mau hal itu terjadi”.
“Itu bukti kalau kamu masih mencintai dia ke...
“Tapi... Kamu kan tahu May, kalau saat ini Q itu menyukai anak PMM 1!!!!
Ike mencoba memberi penjelasan pada Imay, dan meyakinkan imay bahwa dia tidak mencintai Dayat, tetapi menyayanginya. Namun Imay tetap tidak percaya dengan ucapan Ike.
“Sekarang Q ga’mau tahu gimana perasaan Ike sama Dayat, tapi yang pengen Q tahu gimana kalau Dayat emang benar-benar mencintai Ike, apa Ike bakal menerima cinta dia????
“Kalau memang gitu kenyataannya, Ike ga’ bakal langsung menerima bang Dayat sebagai pacar Ike May”.
“Kenapa Ike ga’mau????
Tanya Imay yang merasa heran dengan jawaban Ike.
“Yaaach, karena menurut Ike, kalau seorang abang angkat jatuh cinta sama adik angkatnya, itu namanya bukan cinta, melainkan sebagai pelarian Z May”.
“Kok Ike berfikiran seperti itu siCh!!!!
Ucap Imay yang masih tetap penasaran dengan jawaban Ike barusan.
“Karena Ike juga pernah menjalin cinta dengan seorang lelaki, yang awalnya hanya menjadikan Ike adik angkatnya. Namun akhirnya dia ingin menjadikan Ike sebagai pacar, setelah orang yang dia cintai pergi meninggalkan dia. Apakah itu namanya bukan pelarian May???
Tanya si Ike pada Imay setelah dia menjelaskan alasannya, kenapa dia tidak akan langsung menerima cinta Hidayat, jika suatu saat nanti Dayat akhirnya mencitai dia.
“Tapi kan Dayat saat ini ga’ mempunyai pacar ke?
“Memang saat ini dia gak mempunyai pacar, tetapi dihati dia masih ada cinta untuk mantan pacarnya, dan suatu hal yang ga’mungkin kalau akhirnya bang Dayat mencintai Q May!!!!
“Berarti kamu masih mencintai dia kan ke????
Tanya Imay pada Ike, yang ingin mengetahui perasaan Ike saat ini…
“Kan tadi uda Q jelasin May, kalau Q itu sekarang menyayangi bang Dayat, bukan mencintai dia”.
“Ya uda deh, kalau emang Ike benar-benar hanya menyayangi Dayat, Imay ga’bisa bicara apa-apa lagi”.
“Naahh gitu dong!!!!
Setelah mereka mengakhiri pembicaraan mereka tentang Hidayat, mereka memutuskan untuk tidak memikirkan Hidayat lagi. Karena bagi mereka mencintai Hidayat, sama dengan gantung diri. Soalnya ga’bakal mungkin deh orang kayak Hidayat, mau mencintai wanita seperti mereka. Betul,betul,betul, hehehe.....
Mentari terbit di ujung senja
Melihat kucing sedang becanda
Anak PAI-7 lagi ada acara
Bersilaturrahim dirumah dosennya hahaha
Kali ini terlihat deh kekompakan mereka, saat mereka akan berkunjung kerumah dosen ilmu Fiqh, yaitu pak Sokon gitu lhooo!!!
Coba deh teman-teman bayangin, sepulang dari rumah pak Sokon, pai-7 singgah di sebuah mesjid yang ternyata menjadi tempat tinggal Andri irwanto. Saat mereka ingin melaksanakan shalat di mesjid tersebut, masa’ mereka harus lewat dari pintu kamar mandi sih!!!
Aneh banget kan teman-teman, itu semua karena pintu depan Mesjid di tutup, soalnya di mesjid itu sering banget kemalingan teman-teman….
Ada-ada Z yah, masa’ mesjid sering kemalingan siCh!!!!
Tapi hal tersebut ga’membuat anak Pai-7 bersedih lhooo, meskipun orang edi dan arfan berjuang untuk mengambilkan Mukenah dari jendela mesjid, tapi tetap Z anak pai-7 tertawa terbahak-bahak melihat perjuangan temannya itu, yang ingin mengambilkan mukenah buat mereka.
Setelah mereka semua selesai melaksanakan shalat, salah satu diantara mereka mengeluh karena mulai merasa lapar. Maka dari itu teman-teman cowok memutuskan untuk pergi membeli nasi bungkus. Dan yang cewek malah justru menghampiri penjual aksesoris yang sedang beristirahat di teras mesjid. Saat Mereka lagi asyik melihat pameran-pameran aksesoris yang harganya serba seribu, tiba-tiba Arfan memanggil dan menyuruh mereka makan siang.
“ Kok cepat banget siCh beli nasinya!!!
Tanya sartika pada Arfan…
“Ya iya dong, namanya juga udah laper”.
Jawab Arfan singkat…..
Kemudian merekapun makan bareng, dan yang lebih unik lagi, ternyata setiap 1 bungkus nasi mereka kongsi bertiga lhoooo!!! Maka dari itu, arfan dan ike Z sampai mengganggu teman lainnya yang sedang makan. Karena mereka belum kenyang tuh!!!
Hehehe, tu laper apa doyan yah!!!!
Setelah selesai makan, mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah dosen ilmu hadist, yaitu pak Kafrawi. Dan saat perjalanan menuju kesana, ike naik sepeda motor bersama edi, sartika dengan alvian anak pai-2, arfan dengan Nisa, dan teman yang lainnya itu naik angkot lhooo…
Pokoknya seru deh perjalanan mereka menuju rumah pak Kafrawi, apalagi saat kalian melihat tingkah laku ike, yang persis/cocok banget menjadi kernet angkot. Wuih seru deh pokoknya!!!
Oh iya, kita intip lagi yah kisah Idris Effendi, yang ternyata telah menemukan pengganti Sri Rahayu. Yaitu Nurun Nisa gitu lhooo!!!.
Teman-teman PAI-7 baru mengetahui hubungan mereka, saat Ayu memergoki mereka sedang makan bareng di 3M. keesokkan harinya, baru deh ayu mengatakan pada teman-teman yang lain…..
Kemudian kisah Sartika yang ternyata mencintai edy syahputra, sejak tika mengetahui bahwa edi adalah orang yang sangat baik, dan bisa membimbing dia kejalan yang lebih baik. Tetapi sayangnya tidak ada satu teman yang mengetahui, bagaimana sebenarnya perasaan Edi. Dan tidak ada yang tahu wanita seperti apa yang kelak akan dipilih oleh Edi.
Kalau bicara tentang Sartika, ternyata si Ike memanggilnya dengan sebutan bunda. Entah berawal dari mana panggilan itu. Yang jelas, sampai saat ini mereka jadi seperti ibu dan anak deh!!!
Lalu si Ike memanggil Idris & Nurun dengan sebutan Om & Tante. Dan maysyarah memanggil idris dengan sebutan papa. Kemudian sartika memanggil Arfan dengan sebutan Aa’. Lalu nisa memanggil Mulya dengan sebutan adik. Dan yang lebih mengagetkan lagi, si ike sekarang memanggil Edi dengan sebutan Mas.
Hehehe...
Lucu kan teman-teman!!!
Mereka jadi seperti keluarga beneran deh!!!
Apalagi waktu PAI-7 mengadakan makan siang dirumah kosnya Sartika. Wah disitu Ike & Andri berperan sebagai sepasang suami istri, yang memiliki 3 orang anak gadis. Mereka yang bernama Sartika, Nurun dan Maysyarah kemudian Arfan dengan Nisa berperan sebagai pasangan suami istri yang memiliki 2 orang anak laki-laki, yaitu Edi & Idris.
Dalam cerita ini mereka seolah ingin menjodohkan anak-anak mereka. Misalnya Edi Syahputra dengan Sartika Puri, dan Idris Effendi dengan Nurun Nisa. Pokoknya cerita mereka di semester III lebih seru deh, apalagi di semester IV. Waaaahhhh ga’bisa dibayangkan gimana serunya,,,, makanya ikutin terus yah jalan cerita kisah seru di PAI-7 OK!!!!!
Saat PAI-7 berada di penghujung Semester III, mereka pada heboh banget mengurus Beasiswa di kampus, terutama Lia Agustina dan Maysarah tuh!!!
Sangking hebohnya mereka rela menahan lapar hanya untuk menunggu nomor antrian di gedung Syariah. Apalagi Edi & Arfan mereka tak henti-hentinya mengomando teman-teman yang sibuk mengurus Beasiswa.
Hahaha...
Karena sibuknya si Arfan sampai pacar sendiri z dilupakan, ujung-ujungnya jadi merajuk deh si Nisa, terus bertengkar deh!!!
Hehehe....
Kalau melihat mereka bertengkar gak usah heran deh, karena itu bukan yang pertama kalinya mereka bertengkar, namanya juga orang pacaran, kalau gak ada pertengkaran gak seru kan???
Eh... Eh... Eh...
Ngomongin Beasiswa, ternyata anak PAI-7 gak semuanya lho ikut mengurus Beasiswa, salah satunya Ernita dan Ike Tuh!!!
Kata sebagian teman-teman, mereka anak orang kaya gitu!!!
Padahal kenyataannya bukan karena itu alasan mereka tidak mau ikut mengurus Beasiswa, tetapi karena mereka males tuh repot kesana kemari, mengurus sesuatu yang belum pasti mereka dapatkan. Jadi mendingan mereka menunggu Beasiswa dari orang tua deh, yang sudah pasti setiap bulan mereka dapatkan, iya kan!!!!
Tetapi....
Meskipun demikian, Ernita & Ike juga ikut menemani teman-teman Pai-7 yang mengurus Beasiswa dong. Jadi tetap terlihat deh kekompakan di PAI-7, betul, betul, betul.
Hehehe....
Sekarang kita beralih pada cerita cinta Andri Irwanto, yang awalnya hanya bertepuk sebelah tangan. Teman-teman tau gak sih kalau ternyata Andri & Imay pernah menjalin hubungan loh!!!
Setelah Imay bisa melupakan cintanya yang bertepuk sebelah tangan dengan Hidayat, Imay mencoba meminta pendapat dari Ike sahabatnya untuk menerima cinta Andri Irwanto. Tetapi sayangnya hubungan mereka hanya bertahan 2 hari saja teman-teman.
Karena saat itu Andri merasa belum yakin dengan perasaannya, dan belum yakin bisa membahagiakan Imay. Oleh karena itu mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.
Namun....
Lama kelamaan Andri menyadari bahwa perasaannya pada Imay semakin dalam, kemudian dia mencoba mengungkapkan lagi perasaannya pada Imay. Akan tetapi sayang sekali saat itu, Imay sudah kembali lagi bersama mantan pacarnya yang bernama Hendrik anak Pai-1.
Aduh kasian deh Andri, yang sabar yah!!!
Sekarang kita bahas kisah Edi Syahputra deh.
Teman-teman pasti bertanya-tanya siapa sih wanita yang disukai Edi Syahputra, sang Kosma yang kini telah menjadi idola Pai-7 di semester ini, iya kan???
Sebagian Pai-7 mengatakan bahwa Edi menyukai Mulya Syafitri, tetapi sebagian lagi mengatakan bahwa Edi menyukai Lisna Wati Girsang, sebenarnya mana sih yang harus dipercaya?
Pusing deh!!!
Mendingan kita intip dulu deh rencana PAI-7 yang akan pergi ke Tanjung Balai, sepertinya seru tuh!!!
Meskipun hanya sebagian saja Pai-7 yang pergi ke Tanjung Balai untuk menghadiri acara syukuran dirumah Nuzhatun Nisa, yakni Edi, Andri, Arfan, Syafi’i, Fadli, Ayu, Ike & Sartika.
Akan tetapi suasananya tetap heboh loh teman-teman. Apalagi ketika melihat tingkah laku Andri, Ike, Sartika, Edi dan juga Arfan, wuih gak kebayang deh tingkah kocaknya mereka.
Teman-teman pasti kaget kalau melihat seorang Arfan,yang biasanya selalu menjadi orang yang paling sabar di Pai-7 setiap menghadapi segala urusan, saat itu malah justru membuat keributan. Yaitu bertengkar di dalam gerbong Kereta Api, dengan seorang penjual keripik yang emosional.
Tetapi...
Untung saja anak PAI-7 hebat, bisa mengalahkan para penjual keripik yang emosional dan tidak mempunyai sopan santun tersebut. Terus mereka bisa deh melanjutkan aksi kocak mereka kembali.
Hehehe.....
Setibanya mereka di Tanjung Balai, mereka merasa kaget melihat betapa banyaknya becak yang menunggu kehadiran mereka. Hingga akhirnya Nisa sendiri merasa bingung, harus memilih becak mana yang akan mengantarkan teman-temannya menuju rumahnya.
Setelah tiba dirumah Nisa, mereka langsung menuju Mesjid untuk melaksanakan shalat Ashar sekaligus bersantai sambil menunggu waktu Maghrib tiba. Dan selesai shalat maghrib, mereka kembali menuju rumah Nisa.
Kemudian acara bakar-bakar ikan dimulai deh!!!
Malam itu kelihatan benget siapa saja yang sudah merasa kelaparan, seperti Syafi’i dan Fadli tuh!!!
Tetapi sayangnya mereka masih harus menunggu teman-teman mereka yang belum selesai mandi loh!!!
Hahaha kasihan ya!!!
Aduh.... kenapa lama sih mandinya, uda laper nih.
Gerutu si Fadli yang sudah gelisah menunggu
Woi... cepetan dong mandinya, uda mau habis nih ikannya.
Sambung si Andri yang ternyata juga kelaparan.
Iya.... iya... ini sudah selesai loh..
Jawab Sartika dari dalam kamar mandi.
Saat Sartika dan teman-teman lainnya keluar dari kamar mandi, mereka sangat terkejut melihat semua makanan sudah terhidang diatas pentas, sekaligus dengan teman-teman yang pria.
Hahaha.... hahaha... hahaha
Sartika dan Ike tertawa terbahak-bahak menyaksikan peristiwa itu, dimana mereka harus makan malam diatas pentas keyboard, bersama dengan teman-teman lainnya. Dan alangkah semakin serunya jika semua Pai-7 ikut menyaksikan peristiwa malam itu.
Apalagi saat melihat reaksi Ike yang hampir saja menangis karena perbuatan Arfan, Andri dan Syafi’i yang tidak mau berhenti meledek Ike, hanya karena abang angkatnya Hidayat tidak ikut serta dalam acara syukuran dirumah Nisa tersebut.
Hahaha... Mana abang angkat yang selalu jadi kebanggan itu dek???
Arfan mulai meledek Ike, tetapi Ike tidak begitu memperdulikan perkataan Arfan, dia malah asyik menikmati ikan bakar yang ada diatas piringnya.
Namun Arfan masih tetap berusaha menggangu Ike.
“Untuk apa abg kayak begitu dibanggakan, mendingan juga kayak abg, biar jelek tapi selalu sayang sama adik-adik abg, iya kan???
Arfan memuji dirinya sendiri, dan membandingkan bahwa dia jauh lebih baik daripada Hidayat abang angkat Ike.
Eh eh eh Ike gak diam saja teman-teman, dia tetap membela abg angkat kesayangannya itu dong!!!
“Terserah abg mau bilang apa, tapi yang pastinya bang Dayat tetap seorang abg yang terbaik bagi Ike, dan selalu sayang serta peduli sama Ike”.
“Tapi mana buktinya, sekarang z dia ga’ada saat Ike butuhkan iya kan???
Sambung Syafi’i yang ga’mau kalah meledek Ike…
“ Dia lagi sibuk ada urusan, makanya dia ga’bisa ikut kemari loh!!!.
Jawab Ike seolah membela abg angkatnya…
“Alah Dayat itu kan cuma menang Regar doang, mana berani dia ikut kemari, pasti takut nanti kita ledekin. Hahaha
Sambung Andri yang juga ikut-ikutan memojokkan Hidayat dihadapan Ike. Tetapi Ike masih belum menyerah loh membela abangnya itu!!!
“Siapa bilang dia ga’berani, awas yah nanti kalau uda sampai di medan Ike adukan semuanya sama dia”.
“ Ya uda adukan z sekarang, kami ga’takut kok, hehehe…
Balas si Andri singkat
Tak lama kemudian, Arfan kembali angkat bicara…
“Sampai kapan sih kalian harus sembunyikan hubungan kalian???
Tanya Arfan pada Ike dengan tampang yang sedikit serius, tatapi Ike malah cuek tuh menanggapinya.
“Emangnya selama ini kami itu ngapain sih bang???
Ike kembali bertanya pada Arfan…
“Ya Lah dek gak usah munafik lah, apa kalian kira kami bodoh???
“Tapi Ike beneran ga’ngerti apa maksud abang”.
Jawab Ike singkat…
“Kalian pintar yah!!! Permainan kalian cantik banget, bisa bikin kami semua percaya kalau kalian benar-benar abang beradik".
“Emang itu kenyataannya kan bang???
Sambung Ike yang sedikit menggoda keseriusan Arfan…
“Hebat hebat kalian kira kami gak tau kalau kalian berdua itu pacaran!!!
Hahaha Ike tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Arfan.
Kemudian Ike mencoba, mengalihkan pembicaraan mereka, dengan mengatakan;
“Hmm… enaknya makanan malam ini…
“Oalah Ike....Ike sok mengalihkan pembicaraan. Uda lha ngaku z kenapa sich!!!
“Yeh emang makanannya enak kok, cobain z sendiri.
“Q juga tau makanannya enak, tapi jawab dulu lha pertanyaan yang tadi, kalian emang pacaran kan?
“Terserah kalian z deh, Ike capek jelasinnya, mendingan tanya z langsung sama bang Dayat…
“Ya udah mendingan dilanjutin makannya, besok-besok kita tanya langsung sama Regar…
Akhirnya Arfan pun mengakhiri pembicaraan mereka mengenai hubungan antara Ike & Emil Hidayat Siregar. Ike merasa sedikit tenang mendengar ucapan Arfan. Kemudian seusai makan malam mereka bergegas menuju rumah orang tua angkat Nisa, untuk beristirahat melepas rasa lelah yang menyangkut dibenak mereka.
Namun ketika mereka telah lelap dalam tidurnya, tiba-tiba terdengar suara petir yang menggelegar, diiringi dengan curahan air hujan yang sangat deras menetes dari langit, membuat mereka terkejut dan terbangun dari tidur mereka, dengan penuh ketakutan mereka mencoba untuk tidur kembali.
Saat pagi menyapa, tak ada matahari terlihat, hanya rintisan air hujan yang tak ada henti-hentinya melanda kampung Nisa. Membuat Nisa dan teman-temannya merasa malas melakukan aktifitas yang harus mereka jalankan saat itu. Tetapi salah satu teman mereka terus mendesak agar mereka cepat bergegas kembali kerumah orang tua Nisa, dan membantu acara syukuran dirumahnya.
Kemudian mereka mencari becak yang akan mengantarkan mereka kembali ke lokasi acara syukuran (rumah ortu kandung Nisa). Namun tiba-tiba dipertengahan jalan, becak yang dinaiki oleh Ike, Sartika, Fi’i & Fadli jatuh terguling-guling di jalanan.
Gubrak... Andri, Arfan & Edi yang becaknya berada tepat dibelakang becak mereka, langsung terkejut dan melompat berusaha menolong temannya yang terjatuh dari becak.
Mereka merasa heran melihat Ike yang ternyata telah lebih dahulu bisa menyelamatkan dirinya, padahal menurut logika seharusnya Ike yang keadaannya lebih parah dibandingkan teman-temannya yang lain. Karena saat itu posisi Ike tepat berada dipinggir aspal yang menonjol, tetapi malah justru Alhamdulillah dia yang tidak terbentur atau tertimpa becak yang mereka naiki.
Saat Ike telah keluar dari runtuhan becak yang menimpa teman-temannya, Ike tercengang melihat keadaan Sartika (yang sering ia panggil bunda), telah terkapar di tanah dan tertimpa becak, Ike mencoba menolongnya, namun Tika menjerit kesakitan.
“Ike... jangan pegang tangan bunda nak, jangan pegang tangan bunda, sakit Ikeeee……
Ike terkejut tak tahu entah harus berbuat apa, apalagi melihat banyak penduduk yang pada sibuk menyaksikan kejadian itu. Lalu dia menyerahkan semuanya pada Andri, Arfan dan Edi, serta teman-teman lainnya.
Kemudian Tika dilarikan kerumah seorang dukun patah yang rumahnya dekat dengan lokasi kejadian. Saat dilihat keadaannya, ternyata tulang tangan Tika tergeser akibat tertimpa runtuhan becak yang mereka naiki. Sedangkan keadaan Fi’i, Fadly, dan Ike tidak begitu parah.
Tak lama setelah mereka mengobati luka mereka masing-masing, keluarga dari sang pemilik becak datang dan meminta maaf, serta memberitahukan bahwa supir becak tersebut mengalami luka yang cukup parah, tulang bokongnya patah dan kedua tulang kakinya juga patah.
Saat mendengar berita itu, mereka tercengang sejenak, karena merasa kaget dan juga merasa bersalah. Kenapa disaat mereka ingin membuat temannya bahagia karena kehadiran mereka, malah justru membuat masalah dan menyusahkan keluarga Nisa, terutama kedua orang tuanya…
Huh... maaf ya Nisa alias Icha……^_^
Tapi jangan salah dulu teman-teman, meskipun awalnya mereka bersedih karena dilanda musibah, mereka masih tetap semangat lhooo meramaikan acara syukuran dirumah Icha. Sangking serunya mereka tertawa terbahak-bahak melihat aksi Andre, Ivan, dan Fadly yang dengan percaya diri bernyanyi diatas pentas.
Bahkan yang lebih kocak lagi, seorang Edi Syahputra yang selalu terkenal pendiam dan alim, juga ikut-ikutan naik keatas pentas sambil memegang kerincingan seperti anak TK…
Wkwkwk…….
Waduh... Pokoknya seru’ abis deh aksi mereka saat itu.
Kemudian sambil menunggu keberangkatan kereta api yang akan mengantarkan mereka kembali ke kota medan, mereka menghabiskan waktu mereka dilautan lepas yang ada di Tanjung Balai.
Ternyata indah banget laut di tanjung balai loh teman-teman.
Beneran deh!!!!!!
Bagi yang belum pernah kesana, buruan deh sempatkan waktu kalian untuk melihat keindahan disana.
Hehehe
Uda ah, sekarang kita lanjutin nih ceritanya, ok!!!!!
Tepat jam 18.30 mereka semua telah berada di stasiun kereta api, dan menempati kursi sesuai dengan tiket yang ada ditangan mereka masing-masing. Dan saat kereta mulai melaju, maka mulai jugalah Kehebohan dan keseruan anak Pai-7.
Terutama Andri, Edi, Tika dan Ike, yang saat itu duduk berdamping-dampingan. Dan ketika mereka melihat sebagian teman-temannya telah tertidur lelap, maka mereka berempat pun membuat suatu perjanjian.
“Siapa yang tidur diantara kita berempat, sebelum sampai di medan, harus bayar 5 ribu yah!!!
Ucap Andre yang mulai membuat perjanjian.
“Ok deh!!!
Sahut Ike yang semangat menanggapi perjanjian tersebut…
Tapi tak lama kemudian Ike juga langsung membuat perjanjian.
Begini kira-kira perjanjian yang dibuat Ike
“Siapa diantara kita yang tidur, berarti dia yang traktir makan bakso di 3M”
“Hahaha cocok itu, sahut mereka serentak.
Setibanya di Stasiun Kereta Api Medan, mereka sibuk mencari angkutan umum nomor 103 dan 104. Karena dengan angkutan itu mereka bisa kembali ke kontrakan mereka masing-masing.
Sebelum kita lanjut di Semester IV, kita kenalan dulu yuk siapa saja nama yang ada di dalam keluarga Pai-7. Mereka itu terdiri dari 15 laki-laki diantaranya ialah; Ahmad Syafi’i, Ahmad Syafi’i Saragi, Andri Irwanto, Arfan, Edi Syahputra Langgeng, Emil Hidayat Siregar, Emil Salim, Fadli Azmi, Idris Efendi, Muhammad Said, Muhammad Syarkawi, Rahmad Batubara, Rendi Syahputra, Wahyudi dan Zulfan Haris.
Dan mereka terdiri dari 15 perempuan yaitu; Ernita Nasution, Ike Nurjanah, Kartini Rambe, Lia Agustina Hasibuan, Lisna Wati Girsang, Maysyarah, Mulya Syafitri, Nurun Nisa, Nuzhatun Nisa, Rahma Lia Ulfah, Risna Suriani, Sartika Puri, Sri Rahayu Simorangkir, Tri Winarti dan Yokhani Apri.
Nah setelah mengetahui nama-nama mereka, beneran ada keunikan di Pai-7 kan temen-temen...
Cocok banget tuh 15 laki-laki dan 15 perempuan, seperti jodoh yang sudah ditakdirkan Tuhan berpasang-pasangan.
Hahaha...
Tetapi sayangnya cerita cinta mereka justru bercabang-cabang, haduh aneh deh!!!
Sekarang kita lanjut di semester IV ya!!!
Saat itu mereka sedang sibuk menjalani aktivitas kampus seperti biasa, namun ada hal yang luar biasa terjadi di semester IV itu.
Seorang Emil Hidayat Siregar cowok super cuek dan sok cool itu, banyak sekali menunjukkan perhatiannya pada Ike melebihi seorang abang angkat. Sehingga membuat teman-teman merasa yakin, bahwa mereka berdua sebenarnya sudah menjalin hubungan alias pacaran.
Di Pagi yang cerah, ketika Ike telah sampai di depan gerbang kampus IAIN Sumatera Utara, sambil menekan tombol Hpnya ike melakukan panggilan telefon pada Ayu yang tak kunjung tiba. Tak lama kemudian Ike dikagetkan dengan sosok tampan, abang angkat kesayangan yaitu Emil Hidayat Siregar.
“Dear...... Dayat mengagetkan Ike
“Allahu Akbar, bikin kaget z lah abang ini”
“Apa Iya, jawab Dayat singkat
“Ih iyalah kurang kerjaan abang
“Makanya ini mau nyari kerjaan, jadi ojek adik mau gak?
Ucap Dayat sambil tersenyum meledek
“Apaan sih ojek-ojek, masuk kelas z belum masa’ mau jadi ojek.
Ucap Ike sedikit sebel
“Ojek ngantar sarapan dek, ayolah sini cepat naik
Dayat berbicara Sambil mengarahkan tangannya, ke bagian belakang sepeda motornya, kemudian Ike naik dan mereka keliling kampus mencari kantin tempat sarapan. Namun setelah 2 putaran mengelilingi kampus, belum ada satupun kantin yang buka, mereka bingung dan baru ingat bahwa saat itu hari sabtu, tak ada satupun kantin yang buka pagi hari itu.
“Sebenarnya kita mau nyari apa sich bang, ini hari sabtu belum ada kantin yang buka loh!!!
Ike berkata sambil cemberut
“Nyari sarapan lah dek,
Jawab Dayat singkat
“Kenapa tumben abang belum sarapan?
Tanya Ike yang merasa heran, karena setau dia Dayat itu asli anak Medan dan tempat tinggalnya tidak begitu jauh dari kampus.
“Kalau abang uda sarapan dek.
“Terus.... Tadi kita keliling nyari sarapan untuk siapa bg?
Ike semakin heran mendengar jawaban Dayat
“Sarapan untuk adik lah...
Sambil tersenyum manis Dayat menjawab pertanyaan Ike
“Allahu Akbar, kenapa gak ngomong dari tadi, Ike uda sarapan loh bang....
Sambil merapatkan kedua bibirnya Ike membalas perkataan Dayat, namun Dayat hanya terus tersenyum melihat tingkah Ike, sambil mengelus kepalanya Dayat berkata;
“Ya uda jangan sebel gitu, daripada nungguin teman-teman belum pada datang, mendingan keliling kampus sama abang kan?
Dengan begitu percaya dirinya Dayat mulai menggoda Ike, suasana itu membuat perasaan Ike tak karuan. Aneh, bingung, heran, bercampur aduk menjadi satu.
“Sebenarnya apa yang terjadi hari ini? Ya Tuhan jangan buat aku merasa melayang dengan sikap dia hari ini? Sadarkan aku bahwa cintaku sudah bertepuk sebelah tangan dan dia hanya menganggap aku adiknya...
Keluh Ike dalam hati yang masih bingung dengan sikap Dayat.
“Hey, kenapa jadi bengong gitu
Ucap Dayat yang merasa heran dengan sikap Ike
“Hmm gak apa-apa
Jawab Ike singkat
“Nih ada roti tadi abang beli di jalan.
Sambil menyodorkan sebungkus roti Dayat lalu berkata lagi
“Ya uda ayo kita masuk kelas dulu, siapa tahu teman yang lain uda pada kumpul.
Dayat mulai mengajak Ike masuk ke dalam ruangan kelas, benar saja sudah banyak teman yang berkumpul. Mereka saat itu sedang asik berfoto-foto di dalam kelas, kemudian Arfan menawarkan Dayat berfoto berdua dengan Ike. Betapa herannya Ike karena Dayat langsung menarik tangannya dan menyuruhnya berdiri tepat di sebelah Dayat. Saat itu posisi Dayat sedang duduk dan Ike berdiri tepat disebelahnya seperti foto Prewedding.
Hahaha lucu deh, Arfan hanya menggelengkan kepala melihat tingkat laku temannya itu.
Nah gimana gak membuat Arfan menggelengkan kepala, sebab setiap ditanya tentang hubungan mereka, Ike selalu menjawab bahwa mereka abang beradik. Dan biasanya Dayat tak pernah mau diajak berfoto, justru saat itu dia yang bersemangat untuk berfoto.
Aneh kan teman-teman....
Oh iya di semester IV ini anak Pai-7 akan semakin kompak dan semakin erat hubungan persaudaraannya, karena mereka akan mengadakan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) di sebuah Desa yang terletak di Kabupaten Langkat.
Beberapa hari sebelum mereka berangkat, Ayu, Nisa dan Ike mulai heboh dengan barang bawaan mereka. Mereka bingung apa saja yang harus mereka bawa, dan bantal atau boneka apa yang akan mereka bawa selama beberapa hari tinggal di Desa lain. Oleh karena itu Ayu dan Nisa meminta sebuah hadiah bantal berbentuk hati pada pasangan mereka.
Ayu diberi hadiah oleh kekasihnya yaitu Hamdan, sebuah bantal berbentuk hati berwarna pink, dengan corak melingkar ditengah-tengah warna pink tua dan pink muda. Begitu juga dengan Nisa yang tak mau kalah, dia mendapatkan hadiah dari kekasihnya yaitu Arfan, sebuah bantal berbentuk hati berwarna pink muda polos.
Hadiah Ayu dan Nisa berbeda dengan hadiah yang diterima Ike, karena saat itu Ike tidak mempunyai pasangan, dia meminta pada abang angkatnya yaitu Emil Hidayat Siregar. Bukan sebuah bantal berbentuk hati yang berwarna pink dimintanya, namun hanya sebuah boneka berwarna biru muda.
Saat itu Ike memberi Dayat tantangan, untuk mencarikan boneka apa saja yang berwarna biru muda. Karena Ike tahu pada masa itu lebih banyak boneka berwarna pink dan merah angry bird yang ada di beberapa toko.
Namun Dayat menyetujui tantangan itu, dan mulai mencari di beberapa toko dan tempat jualan boneka lainnya di kota medan.
Betapa bingungnya Dayat saat itu, mencari kesana kemari apa yang diinginkan Ike, mulai dari pagi hari sampai malam hari dia baru menemukan apa yang dia cari.
Tepat pukul 21.30 Wib Hp Ike berdering, ketika melihat panggilan di Hp yang tertulis bang Dayat, Ike langsung menekan tombol hijau.
“Hello Assalamualaikum bang...
Ucapnya dengan nada lembut
“Waalaikumussalam, keluar sebentar dek, abang udah di depan gerbang
Ucap Dayat dengan nada lelah
“Ok bang, jawab Ike singkat
Sesampainya didepan gerbang kostnya, Ike merasa kaget melihat Dayat memegang bantal berbentuk hati berwarna biru muda, persis banget dengan apa yang diharapkannya. Padahal saat itu Ike hanya meminta boneka apa saja yang berwarna biru, tapi Dayat justru memberikan bantal berbentuk hati berwarna biru muda.
Melihat begitu besar perjuangan Dayat malam itu, membuat Ike kembali bingung dengan perasaannya. Bagaimana mungkin seorang Dayat yang super cuek dan angkuh, bisa sangat perhatian dan berjuang mencarikan sesuatu yang disukai Ike. Ketika ia masih terhanyut dalam kebingungan, tiba-tiba Dayat mengagetkannya.
“Hey,,, kenapa bengong, gak suka sama hadiahnya???
Ucap Dayat yang masih berada diluar gerbang kostnya
“Hmm Suka.... Suka banget malah, tapi kenapa sampai malam gini sih bang baru datang”
“Gimana gak sampe malam, abang nyarinya z keliling kota medan dek”
“Aih sampe segitunya, jadi ini dapatnya dimana bang?
“Jauh pokoknya di Titi Kuning dek, untung z masih ada satu.
“Ngerih jam segini baru dapat bang?
“Masih bersyukur bisa dapat dek, kalau gak dapat nanti adik merajuk”
Hehehe sambil tersenyum cengengesan, Ike mengucapkan terima kasih pada Dayat
“Makasih banyak ya abangku, terus ini maksud tulisannya apa ya???
Ike menunjukkan tulisan, yang berada tepat diatas bantal berbentuk hati tersebut kepada Dayat. Disitu tertulis “My Sweetheart My Fairy” yang artinya Sayangku Periku.
“Emang adik tau artinya?
Dayat bertanya pada Ike, yang dia pikir lemot dalam bahasa Inggris.
“Tau lah, sayangku periku itu kan artinya, maksudnya apa bang?
Sahut Ike dengan nada sedikit sebel.
“Uda bawa masuk z sana, abang mau pulang uda malam ini, abang juga uda capek”
Sambil mengalihkan pembicaraan Dayat langsung pamit bergegas pulang, tak lupa ia mengelus kepala Ike dengan lembutnya. Ike hanya tersenyum sebel, sambil mencium tangan Dayat yang ingin pamit pulang.
Dengan rasa penuh penasaran, Ike masih terus menatapi tulisan yang ada diatas bantal berbentuk hati tersebut. Setelah sampai di dalam kamar kostnya, ia bertanya pada Gini teman kost yang sangat dekat dengannya.
“Mbak kira-kira mbak tau gak maksud tulisan ini apa?
“Siapa yang ngasih Bantal hati ini ke”
Tanya Gini yang sedikit penasaran
“Bang Dayat mbak”
“Emil Hidayat???
Ucap Gini sedikit kaget dan sekaligus senang, karena hal itu merupakan suatu kebahagiaan baginya jika melihat Ike dan Dayat ternyata saling menyayangi.
“Iya mbak...
Jawab Ike singkat
“Bagus dong, berarti Dayat sekarang uda sayang sama Ike
“Perasaan dari dulu dia bilang memang sayang sama Ike, tapi sebagai adik mbak”
“Kalau sebagai adik masa’ ngasih bantalnya bentuk hati sih?
Terus kenapa ada tulisannya Sweetheart, hayooooo
Ucap Gini yang semakin membuat Ike penasaran
“Makanya Ike tanya mbak, maksudnya ini apa ya?
“Kenapa gak tanya Dayat z langsung”
“Tadi Ike uda tanya, tapi bang Dayat mengalihkan pembicaraan terus pamit pulang mbak”
“Tuh kan, berarti dia malu mau jelasinnya”
“Aih ntah lah mbak makin bingung Ike”
“Itu artinya sekarang dia sayang banget sama Ike, tapi dia gengsi ngucapinnya”
Sahut serentak kakak kost yang lainnya, yang ikut mendengarkan cerita Ike dengan Gini.
“Ih kakak ada-ada z lah, bikin kuping melayang terbang, uda ah Ike mau tidur”.
Ucap Ike yang mulai mengalihkan pembicaraannya, karena merasa malu mendengar pendapat dari kakak-kakak kostnya.
Sebelum tidur Ike masih membayangkan semua perkataan kakak kostnya tersebut, sambil memeluk erat bantal hati pemberian Dayat. Malam itu Ike tak bisa tidur nyenyak, sambil tersenyum mengingat tingkah Dayat yang mengalihkan pembicaraan, ike mulai menebak-nebak apakah benar Dayat mulai menyayanginya lebih dari seorang adik.
Ntah lah, perasaan itu tak boleh larut, karena Ike tak mau kecewa untuk kedua kalinya. Kecewa karena cintanya pada Dayat bertepuk sebelah tangan. Ike mengakhiri lamunan dan kebingungannya dengan tertidur lelap dan menganggap masa bodo’ dengan apa yang terjadi malam itu.
Ditambah lagi tak ada panggilan masuk dari Dayat di layar Hpnya, bahkan satupun pesan tak diterimanya malam itu. Padahal biasanya hampir setiap malam Dayat selalu menghubunginya tepat pukul 00.00 WIB, namun malam itu Hpnya sunyi sepi, tak satupun panggilan berdering di Hpnya. Maka Ike memutuskan untuk tidur tanpa memikirkan lagi kejadian malam itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!