Suatu malam, seorang gadis cantik bernama Arabella, bertubuh kecil dan imut sedang mengantarkan minuman berakohol kepada seorang pengunjung club malam tersebut. Ia tampak gugup, karena ia tidak menyukai sama sekali dengan pekerjaan yang saat ini ia kerjakan. Karena paksaan ibu tirinya untuk menghidupi ibu dan juga adik tirinya, serta ayahnya, Bella terpaksa menjalankan pekerjaan ini. Sedari kecil, Arabella tidak pernaha mendapatkan kasih sayang seorang ayah dari ayah kandungnya sendiri. Hidupnya selalu tersiksa dan batinnya pun selalu di hancurkan oleh ibu tiri dan saudara tirinya.
"Hy Cantik, minuman ku mana?" tanya seorang pelanggan kepada Bella.
"Iya, tunggu sebentar!" jawab Bella, ia langsung pergi mengambilkan pesanan orang tersebut setelah Bella meletakkan minuman untuk pelanggan lainnya. Tidak lama setelah itu, ia kembali dengan sebuah napan berisi minuman di tangannya. Lalu Bella memberikannya kepada pelanggan tersebut.
"Permisi, ini minumannya" ucap Bella sambil meletakkan minuman itu di atas meja.
"Eitss, kau mau kemana lagi cantik? temani aku dulu dong," ujar pelanggan itu sambil memegang tangan Bella. Di saat gadis itu hendak pergi dari beberapa pria hidung belang tersebut.
"Maaf, aku tidak bisa. Pekerjaan ku masih banyak," jawabnya, Bella tampak ketakutan sekali saat pria itu memegang tangannya. Kemudian, Bella melepas paksa tangannya lalu pergi dari tempat tersebut. Bella langsung berjalan menuju belakang dan melewati beberapa pintu kamar yang telah di sediakan oleh pemilik club tersebut.
"Sombong banget tuh cewek, sok jual mahal lagi," seru pria tersebut dengan kesal. Karena Bella tidak mau menuruti ke inginannya.
Saat Bella sedang berjalan di depan sebuah pintu, ada seorang pria tampan menariknya untuk masuk ke dalam kamar tersebut, namanya Leonardo, seorang Mafia sekaligus seorang CEO kaya raya, Leo sudah berumur 28 tahun, tapi wajahnya terlihat sangat awet muda. Pria itu dalam ke adaan pengaruh obat, sehingga tubuhnya terasa panas dan ingin segera di puaskan malam ini juga. Entah siapa yang mencampurkan minumannya dengan obat per4ngs4ng hingga ia menjadi seperti ini.
"Aaaa!!! ??" teriak Bella saat Leo menariknya masuk ke dalam kamar tersebut. Lalu, Leo melempar tubuh Bella ke ranjang kemudian, ia mulai menggerayangi tubuh mungil itu dengan nafsu.
"Lepass!! anda siapa?? ahhh," jerit Bella, ia terus memberontak namun tenaga Leo tidak akan bisa ia kalahkan.
Leo mencengkram kedua tangan Bella ke atas, sehingga gadis itu tidak bisa melepaskan tangannya dari cengkraman tangan sang Mafia tampan tersebut. Kini, tenaga Bella sudah habis karena sedari tadi ia terus memberontak namun, perlawanannya itu tiada hasil. Karena tubuh dan tenaga Leo lebih besar dari pada tenaganya dan tubuhnya yang mungil itu.
"Anda tenang saja, saya akan bertanggung jawab," bisik Leo, sehingga membuat tubuh Bella meremang karena adanya bisikan lembut di telinganya.
"Saya tidak mau!! tolong lepasskan saya!" bantah Bella. Namun Leo yang saat ini seperti singa yang sedang kelaparan enggan untuk melepaskan mangsanya yang saat ini sudah berada di cengkramannya.
"Tidak semudah itu, Sayang. Puaskan saya dulu," ucap Leo sambil tersenyum. Sembari menatap wajah cantik dan imut milik sang gadis yang bernama Arabella tersebut.
"Jangan gila anda yah!! saya tidak mauu!!!" bentak Bella. Namun, bukannya di lepaskan, tapi Leo malah mulai mencumbu tubuh gadis tersebut hingga bibirnya dan juga titik sensitivenya.
"Apa yang anda lakukan?? lepaskan saya!!!" bentak Bella. Namun Leo tidak memperdulikannya sama sekali dan tetap menjalan kan aksinya untuk menggauli gadis tersebut hingga ia puas.
Setelah puas, Leo langsung saja main pada intinya, ia membuka semua pakaian Bella sehingga tidak tersisa sehelai benang pun untuk menutupi tubuh polosnya. Lalu, Leo langsung saja melakukannya dengan penuh kesabaran karena gadis itu masih bersegel.
Bella dengan keterpaksaan membiarkan Leo menikmati tubuhnya, karena saat ini tenaganya memang benar benar sudah habis dan ia tidak sanggup lagi untul melawan tubuh besar itu. Sehingga permainan itu berjalan dengan lancar. Setelah mereka selesai melakukannya, Bella dan Leo pun sama sama tertidur karena kewalahan.
....
Di pagi harinya, cahaya matahari mulai masuk ke celah celah gorden jendela kamar penginapan itu. Di dalam kamar tersebut ada dua manusia yang baru saja selesai bercinta semalam. Pagi itu, ada seorang gadis yang bernama Bella bangun lebih awal, ia melihat tubuhnya yang masih dalam ke adaan polos tanpa busana. Bella mengalihkan pandangannya ke samping dan melihat seorang pria tampan yang sedang tertidur di sampingnya, lalu saat itu ia langsung mengenali pria itu.
"Pria ini siapa? memang bajing4n!! dia sudah menghancurkan masa depanku!" gumam Bella dengan kesal, sambil menatap wajah Leo.
"Ehh tapi tunggu dulu! dia kan Leo?? seorang Mafia itu! nggak! aku harus pergi dari sini sekarang juga sebelum dia bangun!" guma Bella. Ia menyadari kalau saat ini ia dalam bahaya, karena telah berurusan dengan Leo seorang Mafia kejam itu. Tapi saat Bella hendak ingin pergi, Leo langsung bangun dan ia langsung menarik tangan Bella hingga jatuh tepat di depannya.
"Ahhh!!!" gumam Bella, di saat Leo tiba tiba saja menariknya.
"Berani beraninya anda kabur setelah apa yang anda lakukan kepada saya!!" ucap Leo dengan suaranya yang sedikit keras.
"Maksutnya?" tanya Bella.
"Cepat katakan apa tujuan anda menjebak saya?? dengan cara mencampuri minuman saya dengan obat per4ngs4ng??" tanya Leo. Ia tidak tau siapa yang melakukannya. Sehingga ia menyangka Bella lah yang melakukannya.
"Hah?? saya tidak pernah melakukannya!! dan semalam anda menarik saya masuk ke dalam kamar ini di saat saya sedang bekerja!" ucap Bella, ia berusaha untuk membela dirinya karena ia tidak mau Leo menghabiskan nyawanya hari ini juga.
"Bekerja? apa anda bekerja sebagai wanita penghibur?" tanya Leo. Karena ia sadar kalau Bella itu masih bersegel dan dialah yang pertama kali merenggut kegadisanya.
"Tidak! saya hanya mengantarkan minuman yang di pesan oleh pelanggan saja" jawabnya, ketus. Leo kaget, karena ia tau kalau Bella pertama kali melakukannya.
Saat Leo melamun, di situlah Bella mencari kesempatan untuk kabur dari pria itu, ia langsung menggunakan pakaiannya lalu pergi dari tempat itu dengan tergesa gesa.
"Hei!! anda mau kemana?? jangan kabur!!" teriak Leo saat Bella ingin pergi meninggalkannya. Namun, kali ini Leo gagal mencegah Bella pergi karena ia belum berpakaian. Bella berhasil kabur dari Leo, namun sayangnya ia tidak sadar kalau kartu tanda pengenalnya jatuh di lantai. Sehingga mempermudah Leo untuk mencari keberadaan Bella.
"Awas saja jika saya kembali bertemu denganmu! saya pastikan hidup anda tidak akan tenang," gumam Leo dengan kesal. Pria itu langsung bangkit dari tempat tidurnya, lalu ia segera menggunakan pakaiannya. Saat hendak mengambil jaketnya yang terjatuh ke lantai, ia menemukan kartu pengenal Bella, Leo langsung menyeringai.
"Ohh jadi namanya Arabella. Pantesan tubuhnya kecil dan itunya sempit, ternyata dia masih berumur 20 tahun?" ucap Leo saat ia memperhatikan tanggal kelahiran gadis itu.
Kemudian, Leo pergi dari tempat itu dan kembali ke minsionnya. Sementara itu, Bella baru saja sampai di rumahnya yang terletak di sebuah pemukiman yang terlihat kumuh dan tidak terawat. Pemukiman itu terlihat tidak baik untuk seorang gadis seperti Bella. Karena banyaknya gengster yang se akan akan bisa berbuat jahat kepadanya. Setibanya ia di rumah, ibu tirinya langsung memarahinya karena tidak pulang semalaman ke rumah.
"Bagus ya jam segini baru pulang!!! habis dari mana kau!" bentak ibu tiri Bella dengan jasar.
"Maaf ibu, pekerjaan ku banyak jadi aku tidak bisa pulang semalam," jelas Bella. Ia sengaja berbohong kepada ibunya karena ia tidak ingin ibunya tau apa yang ia lakukan semalam.
"Alasan aja. Sini bayarannya!!" ucap ibu tiri Bella. Kemudian Bella mengeluarkan sejumlah uang dari tasnya dan memberikan uang itu kepada ibu tirinya.
"Bagus, lain kali kasih yang lebih banyak lagi!" ujarnya. Lalu ibu tiri Bella itu pergi meninggalkannya.
....
Sementara itu, di sebuah minsion mewah berlantai tiga, terlihat seorang pria tampan sedang mencari identitas Bella. Tidak butuh waktu lama, Leo mendapatkan identitas Bella serta alamat rumahnya. Saat itu juga, pria itu memerintahkan asistennya serta beberapa anak buahanya untuk menjemput Bella ke rumah itu dan memberikan sejumlah uang kepada orang tua Bella.
"Mau lari kemana kau gadis kecil, sangat mudah bagiku untuk menemukanmu," gumam Leo sambil tersenyum menyeringai.
"Vale! pergi ke alamat ini dan bawa seorang gadis yang bernama Arabella ke hadapanku. Kau berikan sejumlah uang ini kepada orang tuanya. Lalu katakan kepada mereka jangan pernah temui gadis itu lagi," ucap Leo kepada asistennya. Leo bermaksut untuk membeli Bella kepada orang tuanya.
"Baik tuan, saya akan ke sana sekarang," jawab Vale. Kemudian, pria itu membawa sekoper kecil uang dan pergi ke alamat Bella.
Bella tidak tau kalau saat ini urusannya dengan Leo belum selesai. Pria itu berniat untuk memberi hukuman kepada Bella, karena gadis itu telah berani kabur darinya. Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, Vale serta anak buah Leo yang lainnya sampai di rumah itu. Ia langsung saja bertemu dengan orang tua Bella. Sedangkan Bella saat itu sedang beristirahat di kamarnya.
"Permisi! apakah ini rumah Arabella?" tanya Vale. Orang tua Bella bingung melihat penampilan Vale dan juga beberapa anak buah Leo. Karena mereka semua bertubuh besar serta berpakaian serba hitam.
"Iya, dia anak tiri saya. Ada apa? memangnya kalian siapa?" ujar ibu Tiri Bella, ia tampak kebingungan sekali. Kemudian, Vale membuka koper berisi uang tersebut, seketika mata orang tua Bella langsung terbelalak melihat banyaknya tumpukan uang di dalam koper tersebut.
"Wahh.. Banyak sekali uangnya, apa uang ini untuk kami?" gumam ibu tiri Bella.
"Uang ini bisa menjadi milik anda, jika anda mau menyerahkan Arabella kepada kami, dan anda berjanji tidak akan mencarinya lagi," ucap Vale.
"Maksutnya, anda mau membeli anak saya?" tanya ayah Bella.
"Betul," jawabnya.
"Baiklah, kami akan menyerahkan Bella ke pada anda saat ini juga. Sebentar ya, saya panggil dulu Bella nya" ucap ibu tiri Bella. Lalu wanita itu pergi ke kamar Bella. Dan membangunkan Bella yang sedang tertidur pulas karena kewalahan. Sedangkan ayahnya hanya diam dam membiarkan istrinya barunya itu menjual anak kandungnya sendiri.
"Bella bangun, tidur mulu!" ucap ibu tiri Bella.
"Iya ibu, ada apa?" tanya Bella yang masih setengah sadar.
"Sini ikut ibu!" ujar ibu tiri Bella yang bernama Wanda.
"Ibu, aku ngantuk sekali," jawab gadis itu.
"Ahh nggak usah banyak ngomong, ayo ikut ibu!" ucap ibu Wanda. Ia menarik tangan Bella untuk mengadap ke laki laki bertubuh besar itu.
Ibu Wanda menarik tangan gadis itu untuk di bawanya ke luar kamar, menemui orang suruhan sang Mafia tersebut. Dalam ke adaan mengantuk dan setengah sadar, Bella terpaksa mengikuti ke inginan ibu tirinya untuk menemui sosok laki laki yang tidak sama sekali ia kenal.
"Ini tuan, anak saya" ucap ibu Wanda sambil tersenyum kepada anak buah Leo.
"Baiklah, anda harus segara menanda tangani surat perjanjian ini dulu" ucap Vale sambil memberikan sebuah kertas perjanjian.
"Ok, hal yang sangat gampang bagiku" jawab ibu Wanda. Setelah ia selesai menanda tangani surat tersebut, ibu Wanda sebagai ibu tiri Bella mengembali kan sehelai kertas bermatrai itu kepada Vale. Lalu, Vale langsung menyerahkan uang perjanjian yang telah di siapkannya itu kepada ibu Wanda dan ayah Harry, ayahnya Bella.
"Apa apaan ini bu, ayah? apa kalian mau menjual aku ke orang ini, aku tidak mengenal mereka ibu,?" ujar Bella dengan perasaan kecewa kepada oranng tuanya. Wajah gadis itu terlihat menahan air mata karena perlakuan ibu tirinya tersebut.
"Sudah kau tidak perlu banyak bicara, ikuti saja kemauan ibu dan ayah, karena ini jalan yang terbaik untukmu!. Ini tuan, silahkan bawa Bella kemanapun tuan mau" ucap ibu Wanda. Vale pun memberi isyarat kepada dua orang laki laki yang ikut bersamanya itu untuk membawa Bella.
"Tidak!! aku tidak mau! ayah tolong Bella Ayah!" ujar Bella yang tampak tidak ingin ikut dengan Vale.
"Sudah lah Bella, kau ikut saja mereka. Ayah sudah tidak mau lagi mengurusmu," jawab Harry, ayahnya Bella.
"Ayahh tolong ayahh!!" teriak Bella saat anak buah Leo menyeret paksa gadis itu ke luar rumah.
Kemudian, Vale dan yang lainnya langsung membawa Bella ke minsionnya Leo yang berlantai 3 tersebut.
Setelah memakan waktu beberapa menit, akhirnya Vale dan yang lainnya sampai di minsion mewah milik sang mafia tampan itu.
"Ayo turun!!" ucap anak buah Leo.
"Tidak! aku tidak mau! ini dimana ??" jawab Bella yang tidak mau ikut masuk ke dalam rumah Leo.
"Kalian paksa saja dia masuk ke dalam, dan bawa ke hadapan tuan Leo," ucap Vale. Anak buah Leo pun mengangguk, dan langsung membawa Bella masuk ke dalam minsion tersebut.
"Aku nggak mau!! lepaskan aku!!" ucap Bella yang terus memberontak agar ia bisa lepas dari cengkraman orang suruhan Leo tersebut.
Kini, Bella sudah berada di dalam minsion tersebut, matanya terbelalak saat melihat kemewahan rumah itu. Anak buah Leo langsung membawa Bella masuk ke sebuah ruangan yang tidak bisa sembarangan orang masuk ke dalam sana. Ruangan itu adalah ruang kerja Leo. Sekaligus tempat ia menyimpan berbagai dokumen dokumen penting lainnya yang sengaja ia simpan jauh jauh agar ibu tiri Leo tidak mencurinya.
"Permisi tuan, ini gadis yang tuan cari" ucap Vale, kemudian Leo memberi isyarat dengan menggunakan tangannya untuk menyuruh Vale dan yang lainnya keluar dari ruangan itu. Setelah Vale keluar, Leo membalikkan badannya sehingga membuat Bella kaget dengan apa yang ia lihat.
"Apaa!!! ternyata ayah menjualku ke Mafia kejam ini!! darimana dia tau dimana rumahku! gumam Bella dalam hatinya.
"Kenapa?? apa kau tidak menyangka kalau aku bisa menemukanmu dan membawa kau ke sini?" ujar Leo sambil tersenyum sinis.
"Tolong lepaskan aku!!" pinta Bella dengan wajah ketakutan. Leo berdiri dari duduknya, lalu menghampiri Bella yang saat ini sedang ketakutan.
Leo berjalan mendekati Bella, membuat gadis itu berjalan mundur untuk menghindari Leo yang akan siap menerkamnya. Bagi gadis itu pria yang ada di hadapannya saat ini sangatlah menyeramkan.
"Kau mau apa? tolong jangan mendekat!" ujar Bella, ia merasa ketakutan saat Leo terus menghampirinya.
"Kenapa? kau tidak perlu takut gadis kecil, aku tidak akan memakanmu" ucap Leo dengan tatapan mesum.
"Aku tidak mau dekat denganmu, karena kau seorang mafia kejam!, kau itu laki laki bajing4an, biad4ap! kau telah menghancurkan masa depanku!" ucap Bella dengan lantang. Mendengar itu, Leo tampak marah sekali.
Karena selama ini tidak ada wanita yang berani mengatainya seorang bajing4n. Leo semakin mendekat, sedang kan tubuh Bella sudah tersandar di dinding. Dengan amarah, Leo langsung mencengkram gerahang Bella dan membuat Bella sangat ketakutan sekali.
"Berani beraninya kau mengatakan ku laki laki bajing4n!! apa kau mau mati di tangan ku??" bentak Leo. Bella menggelengkan kepalanya se akan akan ia tidak mau mati di tangan Leo. Pria itu langsung melepaskan cengkramannya dan menarik Bella ke kamarnya.
"Sekarang juga kau harus ikut denganku! aku akan memberi mu sebuah pelajaran! karena kau telah berani berkata kasar kepada ku, Bella menggelengkan kepalanya,
"Tolong lepaskan aku! aku minta maaf!" ucap Bella. Ucapannya tidak di gubris sama sekali oleh Leo. Para penghuni rumah itu sudah mengerti dengan apa yang akan Leo lakukan. Tapi mereka bingung, kenapa kali ini Leo mau membawa seorang wanita ke rumahnya dan masuk ke kamarnya. Karena sebelum ini, Leo memang tidak pernah membawa wanita mana pun untun masuk ke rumah.
Setibanya di kamar, Leo langsung mendorong tubuh Bella ke ranjang sehingga ia langsung terbaring di atas ranjang tersebut. Sedangkan Leo perlahan membuka pakaiannya. Melihat itu, Bella merasa ketakutan sekali, tubuhnya menggigil karena ia tidak mau lagi melayani pria yang di bencinya itu.
"Jangan!! aku mohon tolong jangan lakukan ini!" ucap Bella. Air matanya kelaur membasahi pipinya. Namun Leo tidak peduli sama sekali dengan Bella.
"Kau mau apa?? tolong jangan lakukan ini!" ucap Bella.
"Kenapa? bukannya semalam kita sudah melakukannya? dan bukannya semalam kau dengan pasrah mau menyerahkan tubuhmu padaku?. Ingat Bella, kau itu sudah menjadi milik ku, tubuhmu sudah dalam kekuasaanku, dan lagi pula, keluargamu telah menjualmu ke padaku!" ujar Leo sambil membelai wajah gadis itu.
"Enggak!! aku tidak mau!! tolong jangan lakukan ini!! aaahhHhhkkk!!" pekik Bella saat benda panjang itu sudah berhasil menerobos pertahanannya yang masih terasa kenceng.
Bella tidak bisa lagi mempertahankan pertahanannya lagi. Pria itu telah merenggut paksa miliknya yang selama ini ia jaga dengan baik untuk yang ke dua kalinya. Setelah Leo puas menggerayangi, menghujamnya dan mencicipi gadis itu, ia langsung terbaring di samping tubuh mungil gadis tersebut.
"Andai dari dulu aku merasakan milikmu, pasti aku tidak tidur dengan wanita j4l4ng di luar sana," gumam Leo. Sebagai laki laki normal yang belum menikah, Leo sudah sering melakukannya dengan wanita lain, karena ia tidak menemukan juga kenikmatan yang sebenarnya ia cari selama ini.
"Untuk apa kau menangis? kau nikmati saja apa yang kau rasakan saat ini!" ujar Leo saat melihat Bella menangis karena ulahnya.
"Aku tidak akan mau menikmatinya! karena aku tidak menyukai mu! dan perlu kau ketahui kalau aku bukan milik mu! karena kita tidak ada hubungan apa apa, dan kita juga saling tidak mengenal!" ucap Bella. Ia menatap tajam mata pria itu dan menyingkirkan tangan besar Leo dari wajahnya.
"Maka dari itu, agar kita ada hubungan, aku akan langsung menikahi mu, dan kau tidak akan menolak lagi jika aku melakukannya kepada mu!" ujar Leo. Entah kenapa saat ini Leo bisa berbicara seperti itu kepada Bella. Setelah banyak nya wanita yang mendekatinya, tapi tidak ada satu wanita pun yang berhasil merebut hatinya.
"Aku tidak mau menikah dengan mu!" jawab Bella singkat.
"Kalau kau tidak mau menikah dengan ku maka aku pastikan malam ini juga ayah mu serta keluargamu mati di tangan saya!" kecam Leo, membuat Bella tidak ada alasan lagi untuk mengelak.
"Tolong jangan bunuh ayah ku serta keluarku!" ucap Bella ketakutan.
"Kalau kau tidak mau ayah mu mati, kau harus menuruti ke inginan ku!" jelas Leo sembari menatap mata gadis itu yang sudah terlihat berkaca kaca.
"Baiklah, aku akan turuti kemauan mu, asal kau tidak menyakiti orang tuaku!" ujar Bella. Leo pun mengangguk. Dan tersenyum kemenangan.
Setelah beberapa saat, Bella segera membersihkan tubuhnya, setelah berpakaian, Bella hanya bisa kembali ke kamar, karena pintu kamar itu terkunci. Tidak lama setelah Bella mandi, Leo keluar dari kamar mandi lalu Bella langsung menghindar dari pria itu.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Leo.
"Aku tidak memikirkan apa apa!" jawab Bella. Leo hanya menyeringai mendengar jawaban gadis itu.
Tidak lama setelah itu, ponsel Leo berdering. Ia langsung mengangkat telvon itu. Siapa sangka kabar tersebut membuat Leo marah, sehingga Bella yang tidak tau apa apa kena sasaran pria itu.
Dringgg...
Dringgg...
Dringgg...
"Halo? ada apa?" jawab Leo
"Aldo sama ibunya berhasil membawa kabur dokumen dokumen penting dari kantor tuan!" ucap anak buah Leo yang saat ini berada di kantornya. Leo marah karena dokumen itu sanhatlah penting untuk perusahannya.
"Apa?? bajing4n!! kenapa mereka berhasil mengambilnya? apa kalian tidak menjaga kantorku dengan baik??" ucap Leo yang tampak emosi. Pasalnya dokumen tersebut ada hubungannya dengan perusahan Leo saat ini. Aldo adalah anak dari mantan ibu tiri Leo. Karena ayah Leo sudah meninggal, Leo pun mengusir ibu tirinya serta anaknya tanpa membawa harta yang di tinggalkan oleh ayah Leo.
"Maaf tuan, kami tidak tau kapan mereka menyelundup masuk ke ruangan tuan," jawab anak buah Leo tersebut.
"Bodoh sekali kalian!! yang jelas kalian semua harus mendapat kan berkas itu lagi sebelum mereka merampas senua harta ayah ku yang di tinggalkannya, kalau kalian tidak berhasil, maka saya akan memenggal kepala Kalian semua! pahamm!!!" ucap leo dengan lantang.
"Paham tuan," jawab anak buahnya. Telvon pun beraghir.
"Mudah sekali dia membunuh orang!" gumam Bella dalam hatinya sambil menatap Leo.
"Apa yang kau liat?? kau ingin kepala mu ikut di penggal?? iyaa????" bentak Leo. Sembari menjambak rambut Bella.
"Aahh sakittt!! lepas kan aku Leo!!!" lirih Bella.
"Kenapa? apa kau tidak terima aku perlakukan seperti ini!!!" bentak Leo, lalu pria itu melempar tubuh mungil Bella ke lantai. Bella pun tak henti hentinya menangis menahan perlakuan buruk Leo kepadanya.
"Kau memang kurang ngajar Leo!" ucap Bella. Leo hanya menyeringai mendengarnya.
Kemudian, Leo keluar dari kamarnya lalu ia pergi menemui ibu tirinya itu. Leo menyuruh Bella untuk tetap berada di rumah dan tidak boleh ke mana mana.
"Aku mau keluar dulu, tetap lah di rumah! kalau kau berani keluar dari rumah ini, akan aku pastikan malam ini juga kau dan keluarga mu mati di tangan ku! pahamm!!!" bentak Leo. Bella pun terlihat mengabaikan ucapan Leo.
"Keluarlah! aku tidak akan membutuhkanmu!" gumam Bella dalam hatinya.
Leo pun keluar dengan penuh kemarahan. Ia tidak rela jika harta ayahnya di ambil alih oleh ibu tirinya. Sebab Leo sangat membenci ibu tirinya serta adik tirinya. Sebagai anak satu satunya, yang berhak mewarisi harta ayahnya adalah Leo sendiri, karena Aldo bukanlah anak kandung dari ayahnya Leo. Sang mafia itu tau kalau yang menyebabkan ibu kandungnya meninggal itu adalah ibu tirinya sendiri, agar wanita itu bisa menikah dengan ayahnya. Tidak hanya itu, ibu tiri Leo dan anaknya juga menyebabkan ayah Leo meninggal dunia. Agar mereka bisa menguasai semua harta ayahnya.
Tidak lama setelah itu, Leo sampai di rumah ibu tirinya bersama beberapa anak buahnya. Leo sangat marah sekali dengan ibu tirinya itu karena sudah berani merampas harta ayahnya yang bukan sama sekali hak wanita itu.
"Dorr!!! cepat kalian berikan surat surat yang kalian ambil itu kepadaku! atau kalian akan mati malam ini juga!" ucap Leo, ia melepaskan satu tembakan ke salah satu sisi rumah.
"Leo!! apa yang kau bicarakan? ibu tidak pernah mengambil surat surat seperti yang kau katakan!" ucap ibu tiri Leo yang berpura pura tidak tau.
"Cuihh, kau tidak perlu membohongiku!! cepat berikan sebelum aku menghabiskan nyawamu!" ujar Leo.
"Ibu tidak berbohong Leo!" ujar ibu tiri Leo yang bernama Lestari.
"Ouhh kau masih tidak mau mengakuinya ya," ujar Leo. Pria itu memberi isyarat kepada anak buahnya untuk memberi pelajaran kepada ibu Lestari.
"Leo apa yang kau lakukan? aku ini ibumu walaupun ayah mu telah meninggal!" ujar ibu Lestari, mendengar itu, Leo langsung naik pitam, kemarahannya sudah berada di ubun ubun, se akan ingin meledak saat ini juga.
"B4jingan! kau bukan ibuku! dan kau jangan pernah mengakui kalau aku ini anakmu!" bentak Leo. Saat Leo marah kepada ibu Lestari, Aldo datang. Ia tidak terima ibunya di perlakukan seperti itu oleh Leo dan anak buahnya.
"Leo!! apa yang kau lakukan kepada ibuku!" bentak Aldo.
"Baguslah kau datang! cepat serahkan semua dokumen yang kau curi dari perusahanku!" ucap Leo.
"Dokumen apa Leo? aku tidak mengambilnya?" jawab Aldo. Ia tampak berpura pura tidak tau dengan apa yang telah ia lakukan.
"Ouhh masih mau mengelak?? lalu ini apa??" ujar Leo. Pria itu memperlihatkan sebuah rekaman cctv kepada Aldo. Seketika membuat dirinya semakin gemetaran.
"Cepat serahkan atau kau akan mati malam ini juga!" ujar Leo dengan suara lantang.
"Leo! asal kau tau ya sebelum ayah mu meninggal, dia pernah berkata kalau sebagian hartanya akan ia serahkan kepadaku karena aku juga anaknya, karena kau tidak mau memberikannya kepadaku maka terpaksa aku mengambilnya secara diam diam," jawab Aldo. Mendengar itu, Leo semakin marah sehingga ia tidak segan segan menembakkan senjatanya ke kaki Aldo.
"Doorrrr!!!!
"Aaaa!! Leo apa yang kau lakukan? kenapa kau menembak adik mu sendiri??" seketika ibu Lestari langsung berteriak saat melihat anaknya di tembak oleh Leo.
"Adik?? cuihh! aku Leonardo putra Wijaya! anak tunggal dari bapak Putra Wijaya. Aku tidak mempunyai seorang adik! dan aku pewaris satu satunya semua harta bapak Putra Wijaya, ayah ku!! dan kau bukan lah anak ayahku! paham!" jelas Leo dengan keberaniannya.
"Walaupun aku bukan anak kandung ayah mu, tapi dia sudah aku anggap sebagai ayah kandung ku sendiri dan aku sangat sayang kepada ayah Wijaya, begitu juga dengan ibu ku!" ucap Aldo yang masih ngotot ingin di akui oleh Leo.
"Sudahlah kalian tidak perlu bersandiwara lagi, kalian pikir aku tidak tau kalau kalian lah yang membunuh ibu ku, dan kalian juga telah membunuh ayah ku, agar kalian bisa menguasai harta ayah ku!!" jelas Leo.
"Leo, kau jaga ucapan mu! ibu tidak pernah melakukannya Leo!" jawab ibu Lestari.
"Kau tidak perlu banyak drama! sekarang juga cepat serahkan dokumen yang kalian curi itu, atau aku akan menembakkan senjata ini ke kepala kalian berdua!! cepat serahkan!!" bentak Leo, membuat mereka berdua merasa ketakutan.
Saat itu juga, ibu Lestari mengembalikan dokumen itu kepada Leo, karena ia tau bagaimana Leo. Ibu Lestari tau kalau Leo adalah seorang Mafia yang tidak segan segan untuk membunuh musuhnya.
"Baiklah!! kau tunggu di sini!" ucap ibu Lestari. Tak lama setelah itu, ibu tiri Leo kembali sembari memberikan dokumen itu kepada Leo, karena mereka tidak ingin mati sia sia di tangan pria tersebut.
"Ini! ucap bu Lestari dengan kesal. Leo pun mengambilnya dan menyuruh Vale untuk memeriksa dokumen tersebut.
"Kau tidak bisa berbohong kepadaku!" ucap Leo. Lalu mengambil dokumen itu dari tangan Lestari.
Setelah Vale memeriksanya, mereka pun pergi dari rumah ibu tiri Leo. Karena Leo tau kalau rumah itu milik ayahnya, Leo pun hanya menyerahkan rumah itu kepada ibu tirinya.
"Berhubung rumah ini saya tidak menyukainya, maka bagian kalian adalah rumah ini" ucap Leo kepada ibu tirinya. Mereka hanya diam, karena mereka tidak berani protes kepada Leo.
"Sombong sekali kau Leo!! ahh sialan! capek capek m3mbvnuh orang tuanya demi harta, tapi yang dapat hanya rumah kecil ini!" gumam ibu Lestari.
Sementara itu, Arabella yang saat ini masih berdiam diri di kamar sang mafia itu, ia tampak mulai merasa bosan, karena tidak adanya kegiatan yang ia lakukan. Dan pada akhirnya Bella memutuskan untuk keluar dari kamar. Saat ia keluar dari kamar, Bella melihat seorang wanita paruh baya yang bernama bik Suli. Bik Suli adalah asisten rumah tangga di rumah Leo. Bela menghampiri wanita itu dan bicara dengannya.
"Hmm, ibu?" sapa Bella. Ia bingung harus panggil apa karena ia tidak tau siapa bik Suli.
"Iya? ehh nyonya Bella, ada apa? apa ada yang bisa bibik bantu?" tanya bi Suli dengan ramah.
"Hmm, engga bu. Ibu tau nama saya?" ucap Bella.
"Tau nyonya, tuan Leo yang mengatakannya. Nyonya manggil bibik aja" jawab bik Suli.
"Iya bik, oh iya bibi lagi masak ya? boleh aku bantu?" tanya Bella.
"Boleh nyonya," jawab bik Suli.
"Bibik udah lama kerja di sini?" tanya Bella yang mulai membuka omongannya dengan bik Suli.
"Sudah nyonya, semenjak tuan Leo masih berumur tiga tahun, bibik udah kerja di sini," jelas bik Suli.
"Berarti bibik udah lama ya kerja di sini. Oh iya bik orang tuanya Leo mana bik? kok ngga keliatan?" tanya Bella lagi. Karena ia tidak melihat keberadaan orang tua Leo di rumah mewah ini.
"Ibu tuan sudah meninggal empat tahun yang lalu nyonya. Beberapa bulan setelah itu, ayahnya menikah lagi. Dan baru meninggal satu tahun yang lalu," jelas bik Suli. Wanita paruh baya itu tidak mengatakan kalau orang tua Leo meninggal dunia karena di bunuh oleh ibu tirinya.
"Oh gitu. Pantesan ya bik Leo menjadi seorang mafia yang jahat," ucap Bella. Bik Suli langsung kaget karena dari mana Bella tau tentang Leo.
"Nyonya tau dari mana kalau tuan Leo itu seorang mafia?" tanya bik Suli.
"Aku mengetahuinya juga baru baru ini bik. Aku lupa dari mana aku mendengarnya" ujar Bella.
"Sebenarnya tuan itu tidak jahat nyonya, sejak ibunya meninggal, tuan jadi berubah drastis. Bahkan semenjak ibunya meninggal, tuan menjadi Mafia jahat," ucap Bik Suli. Bella tidak menyangka, kalau Leo seperti ini karena kepergian ibunya.
"Ohh gitu, aku juga baru tau sekarang bik," jawab Bella.
Tidak lama setelah itu, Leo pulang ke rumahnya. Entah kenapa dia langsung marah marah kepada Bella saat melihat gadis itu berada di dapur. Dengan kasar, Leo menarik Bella ke kamar dan memarahinya.
"Bella!!! siapa yang menyuruh mu keluar dari kamar??? dan siapa yang menyuruh mu berada di sini!!!" bentak Leo. Membuat Bella kaget mendengarnya.
"Apa sih Leo, baru pulang marah marah. Aku tu bosan di kamar, makanya aku keluar. Dan aku melihat bik Suli sedang memasak. Karena aku ingin menghilangkan rasa bosanku, maka aku menolong bik Suli," jelas Bella. Namun Leo tidak peduli dengan alasan yang Bella katakan.
"Banyak omong, cepat masuk ke kamar!" ucap Leo, lalu pria itu tidak segan segan menarik tangan Bella dan masuk ke kamarnya.
Yang lainnya hanya bisa melihat saja, dan mereka tidak bisa menghentikan Leo. Mereka juga memahami bagaimana sifat tuannya itu. Setibanya di kamar, Leo mendorong kuat tubuh kecil Bella hingga gadis itu jatuh kelantai membuata lututnya langsung cedera. Leo tidak mempedulikan kesakitan yang Bella rasakan saat ini.
"Berani beraninya kau melanggar aturanku!!" bentak Leo.
"Aakkkkhhh, sakittt!! Leo, kenapa sih kau memperlakukan aku seperti ini? aku salah apa!!??" ucap Bella. Karena ia bingung apa yang membuat Leo sebenci ini dengannya. Leo pun mencengkram leher Bella lalu berkata,
"Karena kau telah berani kabur dariku di saat kau sudah mendapatkan apa yang kau mau!" jelas Leo. Ia masih mengira kalau Bella yang menggodanya malam itu.
"Aku tidak pernah menggoda mu! dan malam itu kaulah yang menarik tanganku hingga masuk ke dalam kamar itu!" jawab Bella. Leo semakin mempererat cengkramannya sehingga membuat Bella susah bernapas.
"Kau pikir aku bodoh? yang mau saja kau bohongin!!" ucap Leo, lalu melepaskan cengkramannya.
"Kau memang keterlaluan!! aku tidak mau menikah dengan laki laki seperti mu!" bentak Bella sambil menangis. Leo pun melayangkan tamparannya ke wajah Bella hingga membuat wajah itu memerah.
Plakk!!
"Jangan berani beraninya kau membantah ucapan ku!!" ucap Leo setelah menampar gadis itu.
"Sekarang juga kau ikut aku!" Leo menyeret Bella dengan kasar, lalu membawanya ke kamar mandi. Setelah itu, Leo membenamkan kepala Bella berkali kali ke dalam bathtub.
Laki laki itu tampak seperti orang gila, dengan mudahnya ia menyiksa seorang gadis yang belum menjadi siapa siapanya. Bella berusaha untuk melepaskan cengkraman Leo di kepalanya sehingga gadis itu hampir kehilangan napasnya.
"Ini akibatnya karena kau telah berani membantah ucapanku," ucap Leo.
"Ampun Leo! aku mohon jangan perlakukan aku seperti ini," ucap Bella sambil berlutut kepada Leo, di saat Leo menyiramnya dengan air. Tapi Leo tidak mendengarkannya.
"Ahhh berisik!" gumam Leo, lalu ia pergi begitu saja dan mengurung Bella di kamar mandi.
"Leo tolong jangan tinggalkan aku!! Leoo!!" teriak Bella, tapi Leo tidak memperdulikannya sama sekali. Dan membiarkan Bella terkurung kedinginan di dalam kamar mandi tersebut.
Leo membiarkan wanita itu sendirian di dalam kamar mandi. Sementara itu, di rumah Bella, ayahnya sedang menikmati uang pemberian Leo itu, tanpa memikirkan kehidupannya kedepan seperti apa.
"Kau jangan terlalu banyak menghabiskan uang itu, nanti kalau uangnya habis, kita mau cari uang kemana lagi?" ucap ayahnya Bella.
"Ya kau harus kerjalah!" jawab ibu tirinya Bella.
"Kenapa aku? Soni kan ada?" jelas ayahnya Bella.
"Ahhh ogah. Masa aku di suruh kerja!" jawab Soni.
"Kalau bukan kau siapa lagi??" sambung ayahnya Bella.
"Ya siapa suruh jual kak Bella ke orang itu? kalau ibu dan ayah tidak menjualnya kan kak Bella masih bisa membiayai kita!" jelas Soni
"Ibu mu yag menjualnya" jawab Ayahnya Bella.
"Ahhh sudahhh nggak usah ribut, sekarang kita nikmati dulu uang ini" ucap ibu tiri Bella tanpa memikirkan kedepannya.
Mereka tidak mempedulikan apa yang terjadi kepada anak mereka saat ini. Ayah dan ibu Bella tidak tau kalau mereka sudah menjual anaknya kepada seorang mafia kejam. Waktu berjalan begitu cepat, sekarang Bella masih terkurung di dalam kamar mandi. Tubuhnya mulai merasa kedinginan, dan membuatnya lemah, sehingga gadis itu pingsan di dalam kamar mandi karena dehidrasi. Karena Leo telah mengurungnya seharian tanpa minum dan makan.
"Leoo tega sekali kau mengurungku di sini! Tanpa memberiku makan dan minum" gumam Bella. Yang saat ini sudah kehausan dan merasa lapar.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!