Dawai biola tua kini sudah tak bernada lagi ketika gadis itu terbangun dalam keadaan tubuh polos tanpa sehelai benangpun. Sesaat dia mengucek kedua matanya. Dia melihat ke sekeliling ruangan yang sama sekali tidak dia kenali.
"Dimana aku?" Gadis itu mulai bertanya dalam hatinya. Kini keberedaanya bahkan tidak dia ketahui. Kepalanya mulai berdenyut rasa sakit pun tiba-tiba menyerang. Dia tidak bisa mengingat apapun. Dia melihat tepat tidurnya begitu berantakan bahkan pakaian yang dia kenalan entah menghilang kemana.
Bercak darah kini sudah mengotori sprei putih di samping pahanya. Sesaat gadis itu menelan ludah. "Apa yang terjadi padaku?" Dia tidak tahu apapun.
Gadis itu mencoba bangkit dari posisi duduknya. Tubuhnya masih terbungkus selimut tebal. Dia merasa bingung dan terkejut ketika pakaiannya bahkan kini sudah berserakan di lantai. Dia mencoba melangkah tetapi rasa sakit tiba-tiba terasa di daerah pangkal pahanya.
"Uwhh.. perih, apa yang terjadi padaku?" Sekali lagi gadis itu bertanya kepada hatinya apa yang sebenarnya terjadi semalam, dia sungguh tidak bisa mengingat apapun. Dengan tenaga yang tersisa gadis itu lalu beranjak menuju ke kamar mandi dia ingin sekali membersihkan tubuhnya karena terasa begitu lengket dan bau.
Langkahnya begitu pelan bahkan kura-kura pun bisa lebih cepat daripadanya. Gadis itu berjalan dengan tertatih-tatih rasa nyeri terasa masih begitu pekat. Dia Lalu membuka selimut yang dia kenakan dan kini dia hendak bercermin.
Tubuhnya bergetar dengan seketika ketika melihat begitu banyak bercak merah pada leher dan dadanya. Bahkan jumlahnya sangat banyak dan tidak terhitung. Dia menjatuhkan diri secara tiba-tiba. Gadis itu terduduk di lantai dengan tangis yang meledak.
"NATHAN...," gadis itu menjerit merasakan sebuah kesakitan dalam hatinya. Dia menyesal telah berkenalan dengan pria yang bernama Nathan. Dan bahkan gadis itu tidak tahu keberadaan Nathan dimana sekarang.
🌺🌺🌺
Seorang pria berusia 22 tahun itu kini termenung dengan kebingungannya. Dia terkejut ketika terbangun tadi, dia menemukan seorang gadis terlelap di sampingnya dengan tubuh mereka yang masih polos, tanpa sehelai benangpun.
Dia masih ingat bahwa dia segera keluar dari kamar hotel karena begitu takut dan cemas. Dia telah menodai seorang gadis. Ini adalah pengalaman pertamanya. Dan sontak membuat dia sungguh kebingungan. Pria itu Sudah tak bisa lagi bertkata apapun. Mulutnya seolah terkunci dalam sembilu.
"Aku harus bertanggung jawab dan kembali ke kamar." Hati kecilnya bergejolak. Dia pun bangkit untuk kembali ke dalam kamarnya. Tetapi saat dia masuk kembali ke dalam kamarnya. Sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan disana.
"Lee ji an, kamu kemana?" Nathan sungguh terkejut ketika mendapati gadisnya sudah pergi dari kamarnya. Nathan tidak tahu apa-apa tentang gadis itu. Mereka berkenalan di sebuah kafe dan apa yang terjadi mereka terbangun dalam kondisi yang tidak menyenangkan.
Tetapi semuanya sudah terjadi. Bahkan gadis yang bernama Lee Ji an kini sudah tidak ada di tempat tidurnya. Harusnya Nathan lega ketika gadis yang dicemaskan tidak ada di dalam kamarnya lagi. Tetapi anehnya malah bertambah cemas karena takut terjadi sesuatu hal pada gadis itu.
Bukan gadis lagi, karena semalam Nathan sudah meneguk madu cintanya dengan seluruh kekuatannya. Tapi gadis itu sudah tidak ada lagi di sana. Harus mencari kemana bahkan nomor ponsel pun dia tidak punya. Nathan hanya berharap Gadis itu akan baik-baik saja.
Beijing 2016.
Sebuah kesalahpahaman mengawali pesta awal tahun mereka berdua. mereka bertemu dan berkenalan, lalu setelah itu mereka melupakan semuanya. Mereka tidur bersama dan berpisah. Liburan tahun baru kali ini membuat seorang gadis terpuruk di tempat yang sama selama beberapa periode.
Bintang kini sudah sangat redup dan hampir padam, karena cahaya rembulan sudah tak bersinar lagi. Ribuan cambukan seolah menerpa tubuh sang gadis setelah kejadian itu.
Kedua manusia beda tanah air itu kini menempuh jalan berbeda dan kembali ke negara masing-masing.
🌺🌺🌺
Catatan kecil Author
Hai sayangkuh.. Jumpa kembali dengan Novel baru Lee / Evangelin Harvey. Semoga kalian suka yaa..
Aku akan memberikan visual untuk Nathan dan Lee Ji An. Untuk Nathan sendiri.
NATHAN LIAO.
Seorang pria berusia 22 tahun dengan mata yang hitam, kulit yang putih, wajah yang tampan tegap dan tinggi dia warga negara Cina.
Lee Ji An
Seorang gadis berusia 21 tahun, memiliki rambut hitam dan bulu mata yang lentik Gadis itu begitu cantik kulitnya begitu putih dan tidak terlalu tinggi. Gadis itu warga Negara Korea Selatan.
Bagaimana apakah kalian suka dengan Visual yang saya berikan tentang Nathan dan Lee Ji An???...
Sempat bingung sih, buat milih siapa yang akan menjadi Nathan dan menjadi Lee Ji An. tetapi pilihan saya jatuh pada kedua orang itu😂.. Tapi jika sahabat semua sudah memiliki visual masing-masing, maka Jangan terpaku dengan visual yang saya berikan. pakailah visual sesuai dengan yang kalian inginkan. Karena setiap orang kan berbeda-beda tipe.
**IDENTITAS ACTOR PEMERAN.
Lee ji an (Author sendiri)(evangelin harvey)
Nathan Liao (Author devils fruit, ********)
Kim nana (Author Faith dan Are you my mine viona).
Kim miso (Author Hot Daddy)
Agatha Chuan (Author mantan terindah)
Lele (Author vesper and the bodyguards)
Yuan Chuan (Teman Roleplay)
Lee young joon (teman Roleplay)
Rion, Lee woo joon ( hasil diskusi antara aku Lee dan Nathan sendiri).
**HaickaL (Author Pencicip Emosi dan keperegok masturbasi)
Sehun (bukan bias, hanya kesamaan nama saja)
Novel ini terlahir dari hasil diskusi antara aku dan Nathan, kami berteman baik dan kami menutuskan untuk memakai nama kami sendiri dan membuat novel ini.
Pada kenyataannya tidak ada hubungan apapun antara aku dan Nathan, semua ini murni hasil dari pikiranku sendiri. hasil delusi Author sendiri.
Kenapa harus pakai nama Author?
Jawabannya karena unik dan ingin saja, tidak ada alasan apapun di balik pemakaian nama ACTOR.
Novel ini adalah karyaku yang ke delapan, dan masih single belum ada yang meminang, semoga saja bisa terpinang oleh mangatoon dan tidak terdahului oleh aplikasi lain, agar novel ini bisa stay terus di mangatoon**,
Cuma itu yang bisa saya berikan. Pokoknya jangan lupa like setelah membaca.
Salam sayang dari ku Evangeline Harvey
Tiongkok city
Jarum jam berdetak begitu cepat. Satu bulan setelah kejadian itu kini tidak ada satu berita pun, tentang Lee Ji An. Pria itu terus mencari informasi tentang keberadaan dari wanita yang bernama Lee ji an. Tidak ada kabar berita sama sekali. dia tidak bisa mendapatkan informasi sedikitpun. Nathan kebingungan karena terus mencari keberadaan Lee ji an.
Pria itu kini sudah berada di puncak lelah untuk pencarian, karena sudah sebulan bahkan Lee tidak bisa ditemukan. Nathan kini hanya bisa duduk termenung di bangku depan kolam renang di mansion-nya. Bahkan sebulan ini dia tidak bisa fokus mengerjakan pekerjaannya. Dia pun tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya.
Waktunya tersisa semuanya hanya untuk mencari keberadaan gadis yang sempat memadu kasih dengannya. sampai sampai detik ini bahkan keberadaan Lee Ji An benar-benar diragukan.
"Ada apa denganmu, kenapa kamu menjadi Sepucat ini?" ucap seorang wanita paruh baya yang kini sedang berusaha memijat leher Nathan dengan penuh kasih sayang. Nathan memang terlihat dalam kondisi yang tidak baik, wajahnya pucat dan Dia terlihat lemas.
"Beberapa hari ini pencernaan ku tidak baik Nek, aku terus saja muntah, dan merasa mual, kepala ku pusing dan aku tidak bisa makan apapun." Nathan Berkata sambil menundukkan kepalanya karena sang nenek masih setia memijat lehernya.
"Apa itu sangat mual nak?" Nenek begitu cemas melihat kondisi sang cucu. Nathan adalah cucu satu-satunya, dan dia adalah seorang pewaris dari perusahaan yang dia miliki. Mereka hidup berdua setelah kematian kedua orang tua Nathan. Kedua orang tua Nathan meninggal pada saat Nathan berusia 3 tahun dan mereka meninggal di akibatkan oleh sebuah kecelakaan.
Semenjak saat itu Nathan hidup berdua Bersama sang nenek di rumahnya yang begitu besar. Keluarga Nathan bukanlah keluarga biasa, tetapi keluarga yang cukup terpandang dengan perusahaan yang begitu terkenal. Nenek adalah pemilik perusahaan tersebut tadinya perusahaan tersebut dibantu oleh ayah Nathan untuk beroperasi. Tetapi setelah ayahnya meninggal, nenek harus sendirian memimpin perusahaan tersebut, karena itu nenek berharap Nathan bisa secepatnya lulus sekolah dan membantu neneknya di perusahaan.
"Nathan tidak bisa makan apapun nek, semuanya pahit semuanya bau dan hambar, dan rasa mual ini terus mengganggu nek. Aduh Nathan tersiksa, jika terus seperti ini," pria itu memang terlihat tersiksa. Wajahnya pun begitu pucat dan dia lebih kurus dari sebelumnya.
"Apa kamu sudah memeriksakan tubuhmu ke Dokter?" tanya sang nenek kepada sang cucu.
"Aku sudah memeriksakan ini nek, tetapi Dokter mengatakan Aku baik-baik saja, dia bilang aku hanya perlu istirahat yang cukup dan meminum obat, tetapi anehnya walaupun sudah meminum obat, rasa pusing dan mual ini tidak juga hilang nek."
"Ya Tuhan. Kamu itu seperti orang yang sedang mengidam saja, cukup sabarlah ya, nanti suatu saat kamu akan sembuh, istirahat dulu tidak usah berangkat ke kampus."
"Ngidam? Kenapa anda bercanda, aku seorang laki-laki mana mungkin aku ngidam, dan aku belum menikah kan nek."
"Iya nenek tahu, tetapi hal seperti ini biasanya terjadi jika sang istri sedang mengandung nak."
"Lalu siapa yang menjadi istriku?" Nathan terkekeh mendengar ucapan sang nenek, dia merasa aneh kenapa neneknya bisa berkata seperti itu. Dan sang nenek hanya bisa tersenyum simpul.
"Nenek jangan bercanda lagi, Nathan benar-benar sakit dan Nathan tidak berbohong."
"Siapa yang mengatakan bahwa kamu berbohong cu? Nenek kan hanya mengatakan Biasanya hal seperti terjadi jika sang istri mengidam, kamu suka aneh-aneh saja."
"Nenek yang aneh, mana mungkin aku mengidam dan mana mungkin dia hamil?"
"Dia siapa ?" Nenek menghentikan aktivitas memijat leher Nathan. Nenek sungguh penasaran dengan sebutan dia yang Nathan keluarkan.
"Bukan siapa-siapa nek, di hanya kenalan Nathan. Tetapi dia menghilang begitu saja." wajah Nathan berubah menjadi sendu ketika mengingat bahwa dia sudah lelah mencari keberadaan Lee Ji An.
"Menghilang?"
"Iya nek, sudahlah kita lupakan dia." Nathan tersenyum manis kepasa sang nenek.
"Apa dia tidak penting?"
"Iya, dia tidak penting," ucap Nathan.
Sebetulnya Nathan berkata dengan penuh kebohongan dia berbohong dan mengatakan bahwa wanita itu tidak penting. Padahal sampai saat ini Nathan masih mencari keberadaan wanita tersebut, wanita yang dia kenal sesaat, dan kini bahkan tidak diketahui keberadaannya.
Tapi kini Nathan sudah memutuskan untuk tidak mencari keberadaannya lagi, untuk apa Nathan mencari keberadaan Lee Ji An jika ia sendiri tidak mau diketahui keberadaannya oleh Nathan. Lagian sama sekali gadis tidak meninggalkan jejak dia pergi entah kemana. Karena itu Nathan memutuskan untuk berhenti mencari keberadaan gadis tersebut.
Walaupun bagaimana, ucapan sang Nenek sungguh mengganggu pikirannya, dia tidak bisa tenang karena nenek mengatakan, bahwa dia mengalami tanda dan gejala seseorang yang mengidam tetapi Nathan yakin bahwa kejadian satu malam itu, tidak akan membuat gadis itu mengandung.
Buktinya gadis itu sama sekali tidak kembali ke tempat itu, dan tidak mencari keberadaan Nathan. Nathan jadi lebih sedikit tenang, karena Nathan yakin kalau saja gadis itu mengandung, maka pasti gadis itu akan menyusul Nathan ke rumahnya. Sangat mudah untuk mencari keberadaan Nathan. Karena Nathan memang begitu terkenal di Tiongkok. Maklumlah Nathan adalah pemilik perusahaan terbesar nomor 3 di Tiongkok.
Nathan bukan tipikal pria yang tidak mau bertanggung jawab. Nathan sudah berusaha mencari keberadaan Gadis itu tetapi, gadis itu benar-benar tidak bisa ditemukan di negara Cina. Nathan bahkan sudah menyebar beberapa anak buahnya untuk mencari keberadaan gadis itu. Nathan masih ingat bahwa Gadis itu masih kuliah dengan jurusan yang sama dengannya.
Nathan pun sudah berusaha mencari keberadaan gadis itu di daerah asalnya yaitu Korea Selatan. Tidak tanggung-tanggung Nathan bahkan menyewa anak buah yang profesional untuk mencari keberadaan Gadis itu namun sama sekali hasilnya nihil. Gadis itu menghilang tanpa jejak. Hari ini adalah hari terakhir Nathan mencari Nathan tidak akan mencarinya lagi.
🌺🌺🌺
Jakarta.
"Ada apa kak Lee, kenapa wajah kakak pucat seperti itu?" Kim nana terus memperhatikan kakak sepupunya dengan kening yang mengerut. Namun Lee tidak bisa berkata apapun. Tubuhnya bergetar dan melemah tidak bisa tersangga. Wajahnya pucat penuh dengan kekhawatiran. Dia benar-benar merasakan kegelisahan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
Ini adalah sebuah masalah besar untuk hidupnya. Dia tak percaya dengan alat yang dipegang. Sebuah alat tes kehamilan dengan dua garis merah. Kim Nana pun datang menghampiri kakak sepupunya. Dia lalu meraih benda yang di pegang oleh Lee.
"What?" Mata Gadis itu membulat ketika melihat alat tersebut positif.
🌺🌺🌺 bersambung.
Beijing 2016 malam tahun baru.
Kerlip lampu kamar menyinari kedua manusia yang sedang berbagi rasa nyaman dan kenikmatan. Suara merdu terkadang keluar dari mulut mungil gadis berambut hitam, yang kini sudah tampil sangat berantakan. Rambut itu terderai panjang menepel di lengannya yang putih bagaikan susu vanilla.
Cengkraman lembut dan halus dia lakukan pada sprei putih, di kamar hotel yang kini menjadi saksi bisu, mereka menyatukan asa dalam jiwanya. Pria bertubuh tegap dan berotot itu kini sedang asik memainkan benda kenyal yang sudah dia **** seperti jeli potter. Satu benda dia mainkan dengan tangannya dan satu benda dia lahap dengan rakut.
Gadis itu terus mengeluarkan suara merdu dari bibirnya yang mekar seperti mawar. Gadis itu baru merasakan semua sentuhan lembut ini. Dia masih memejamkan mata menikmati semua sentuhan yang diberikan pria tersebut. Tetapi tiba-tiba saja sesuatu yang keras kini tengah menghadang bagian intim miliknya dan membuat dirinya sungguh merasakan kesakitan yang yak terkira.
"Sakit, aduh, lepasin ah!" Gadis itu membuka matanya perlahan meminta pria yang ada di atasnya mundur teratur. Sayangnya pria itu tidak bisa mundur begitu saja ketika separuh tubuhnya sudah terbenam di pintu surga. Baru separuh saja dia menacap tiba-tiba saja dia merasakan ada hambatan lain yang agak membuatnya kesusahan.
Pria itu lalu menghentak dengan kencang untuk mendobrak pintu yang menghalangi jalannya.
"Aahhhhh." Pria itu memejamkan matanya merasakan sebuah kenikmatan ketika milikinya sudah terbenam sepenuhnya di dasar surga sang gadis.
"Huhuhu.. gak mau, sakit." Gadis itu merengek dengan manja, dia tidak tahan karena sesuatu dalam dirinya terasa amat sakit dan seolah ada yang robek terkoyak di dasar organ intimnya. Tetesan air matanya membasahi pipinya yang lembut dan merona.
Pria tegap itu lalu mengelus lembut pipi sang gadis lalu mengecupnya dengan sentuhan penuh kasih sayang di daerah kening. Dia tidak akan bergerak karena ingin mengembangkan gadisnya dulu.
"Sakit." Gadis itu berbisik kembali.
"Iya sayang, maafkan aku tidak bisa menghentikan ini." Pria itu kembali mengecup kening dan kini turun tepat di bibir mungil yang indah dan manis. Kecupan penuh aura cinta dan membuat gadis itu berhenti menangis. Dengan perlahan tetapi pasti pria itu mulai bergerak aktif dan membuat gadisnya kembali meneteskan air matanya.
Gadis itu ingin berteriak dan menjerit ketika miliknya di hujam begitu kencang dan membuat organ intimnya berasa panas dan ngilu. Namun dia tak bisa menjerit, bahkan Berkata pun tak bisa. Karena sang pria tidak menghentikan ciumannya. Dan terus mengecup sambil bergerak aktif bebas dan begitu semangat.
Cengkraman demi Cengkraman dia berikan pada punggung putih pria yang kini sudah menguasai seluruh tubuhnya. Membuat dirinya sangat tak berdaya. Tidak ada rasa nikmat yang di rasakan oleh sang gadis. Namun beda dengan pria yang kini sudah menutup matanya, karena begitu menikmati permainannya.
"Masih sakit?" Bisik pria itu lembut sambil terus menghujam gadisnya. Gadis itu menatap sendu pria yang kini berada di atasnya. Dia merasakan rasa ngilu dan panasnya itu berkurang. Dia merasakan bahwa tubuhnya mulai beradaptasi, aura yang menggebu mulai merasuki tubuhnya dan tanpa dia sadari gadis itu mengeluarkan suara lembutnya pertanda bahwa dia mulai merasakan sebuah kesenangan dan kenikmatan.
"Ehmmm ah." Satu suara manja keluar dari mulut sang gadis.
"Sayang, kamu sungguh cantik."
Pria itu berbisik mesra memuji pasangannya agar hatinya lebih hangat.
" Kah ... mu." Napas gadis itu tersenggal-senggal tak beraturan. Tubuhya terasa melumer, bagaikan keju yang di panaskan.
"Pangil namaku sayang, aku Nathan." Pria itu terus memacu kecepatan dan akhirnya dia tak sanggup lagi untuk bermain lebih lama karena lahar panas itupun tumpah begitu banyak di rahim gadis cantiknya.
"Nathan...." Gadis itu menjerit merasakan hal yang sama. Karena saat tumpahan lahar milik sang pria tumpah, maka ada sesuatu yang keluar darinya pula. Dan itu membuatnya menjerit karena baru pertama kali merasakan hal itu. Mereka berdua kini begitu lelah dengan tubuh penuh dengan keringat.
Pria itu belum melepas penyatuan mereka. Pria itu mengelus lembut rambut sang gadis dengan penuh cinta dan kasih sayang.
"Lee, kamu sangat cantik, maukah kamu kekasihku?" Nathan meminta gadis asal korea itu untuk menjadi kekasihnya. Di saat mereka sudah saling menikmati tubuh masing-masing. Dan gadis itu mengangguk dengan mata yang sayup. Nathan mengecup kening kekasihnya dengan penuh kasih sayang. Lalu tanpa dia sadari adiknya meminta untuk bermain kembali.
Akhirnya pria tampan itu kembali menbuat gadis koreanya menjerit lagi dan lagi sampai subuh tiba. Dan mereka tertidur dengan sangat lelap karena lelah.
Sungguh hubungan yang aneh. Pria lain mungkin akan menyatakan cintanya kepada gadis pujaan hatinya. Menjadikan dia kekasihnya lalu mengajak mereka bercinta. Tetapi lain halnya dengan Nathan dan Lee. Mereka bertemu di sebuah cafe dan entah apa yang terjadi akhirnya mereka sudah sampai di dalam kamar hotel yang begitu romantis.
Nathan menyatakan cintanya kepada gadis itu sesaat setelah mereka mengecup indahnya malam pertama. Dan itu sungguh keadaan yang aneh. Dimana saat itu bahkan mereka baru saja berkenalan dan hanya baru mengetahui nama masing-masing. Untuk cerita apa dan bagaimana mereka bisa sampai di kamar hotel, itu mereka sendiri tidak tahu.
🌺🌺🌺
Jakarta, Februari 2016
"Kamu gila kak, kamu hamil?" Teriak Kim Nana dengan mata yang membulat ketika mendapati sebuah alat tes kehamilan yang di pegang oleh kakak sepupunya itu bergaris dua.
"Ah tidak, tidak ... tidak mungkin Nana, kakak tidak mungkin hamil!" Gadis itu mulai mengelak dan menggelengkan kepalanya berkali-kali.
"Itu milik siapa, urine siapa yang kakak periksa?" Kim nana menatap Lee ji an dengan mata yang penuh dengan pertanyaan.
Sesaat Lee Ji An terdiam. Gadis itu mulai membisu dalam kebekuan. Tubuhnya dingin dengan seketika. Air matanya tak bisa lagi dia tahan. Semua jatuh dan membanjiri pipi manisnya.
"Huhuhu ... ini miliku, tapi sepertinya alat tes kehamilan ini eror, ini salah, aku tidak mungkin hamil. Nana kita harus beli lagi, yang baru!" Gadis itu mulai menangis dengan sangat kencang. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya telah mengandung seorang bayi yang bahkan dia tidak tahu siapa ayah dari sang bayi. Dia hanya tahu bahwa ayahnya bayinya bernama Nathan.
"Kak, kenapa harus di cek ulang, kalau kakak tidak melakukan kesalahan maka tenanglah!" Kim nana memeluk Lee ji an dengan lembut dan penuh kasih sayang. Namun Lee Ji an masih menangis dengan pilu dan sendu.
Bersambung 🌺 🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!