NovelToon NovelToon

AREKSA ( Pacar Antagonis )

AREKSA ( 1 )

£££££££££

**Brak**

Seorang gadis cantik terlihat mengomel sambil membanting sebuah buku yang saat ini tergeletak di lantai , dan yang sejak tadi dia baca sambil tiduran di kamar kost miliknya.

"Nyebelin banget sih itu tokoh antagonis , masa tega menghabisi tunangan sendiri demi cewek protagonis , udah tahu cintanya ditolak terus , eh .. malah dengan santainya dia menghabisi tunangan nya sendiri"omel gadis cantik itu mengenai salah satu tokoh utama di cerita fiksi yang sedang dia baca.

"Lo itu kenapa sih Siena , marah marah enggak jelas gitu"sahut sang sahabat yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya.

"Kesel aja sama tokoh novel yang satu ini , masa iya si tokoh antagonis tega ngehabisi tunangan nya sendiri setelah dia mendapatkan mahkota si tunangan , brengsek banget kan tu cowok .. belum lagi si ceweknya mau maunya aja ngasih hal berharga itu untuk cowok brengsek macam dia"ucap gadis tadi , Siena Reizuna.

Gadis cantik yang sudah menginjak kelas sebelas di sekolah Favorit ternama di kota A.

"Kalau si tokoh antagonis ini ada di dunia nyata , bakal gue sunat dua kali itu cowok , dan kalau bisa di pangkas sampai habis"omel Siena lagi hingga membuat sang sahabat hanya bisa mengelengkan kepalanya melihat tingkah Siena yang selalu terbawa suasana saat membaca novel kesukaannya.

Bahkan Siena pernah membakar novel miliknya saat isi cerita novel itu tidak sesuai dengan keinginan nya , padahal itu adalah cerita fiksi yang tidak akan mungkin terjadi di dunia nyata.

"Itu hanya fiksi Siena , dan enggak bakal ada di dunia nyata , mending sekarang lo ngerjain tugas lo deh"ucap sang sahabat yang hanya bisa mengelengkan kepalanya melihat sikap aneh Siena.

"Tapi Dian .. gue lagi enggak bisa mikir , jadi gue mau tidur dulu ya .."ucap Siena sambil cengengesan dan malah merebahkan kembali tubuhnya di ranjang.

"Gue itu sebenarnya heran sama lo , hobi lo itu tidur dan baca novel doang , tapi entah kenapa lo itu selalu dapat nilai bagus , sebenarnya otak lo itu terbuat dari apa sih..?"ucap Dian sambil melihat kearah Siena yang sudah ingin terlelap.

"Terbuat dari sel Glia dan Neuron , dan juga tersusun dari sejumlah jaringan pendukung dengan milyaran jaringan saraf yang saling terhubung , emang lo enggak belajar biologi , struktur otak aja sampai lo enggak tahu , makanya kalau belajar biologi itu bukan fokus ke alat reproduksi aja .. , ke hal lain juga harus di pelajari"omel Siena yang malah mengurui Dian Arindita , sahabat satu satunya Siena.

"Ya ampun Siena ... bukan itu maksud gue , aa .. udahlah , ngomong sama lo terkadang bikin emosi tahu enggak , mending sekarang gue beli makanan"sambil beranjak dari tempat duduknya lalu meraih dompet juga jaket milik Dian.

"Kalau gitu gue nitip ya ..?"sambil tersenyum manis kearah sang sahabat satu satunya itu.

"Iya bawel"

"Gue enggak bawel Dian , cuman sedikit cerewet"

"Apa bedanya coba"ucap Dian yang tak habis pikir dengan apa yang di katakan oleh Siena barusan.

"Ya beda lah .. , beda tulisannya ha .. ha.."ucap Siena yang kemudian tertawa sebab sangat suka bila menjahili sahabatnya itu.

"Ck .. enggak lucu Siena , kenapa lo enggak pulang aja sih Siena , lama lama gue bisa darah tinggi lihat kelakuan lo kayak gini"

"Tapi kalau gue pergi lo jangan kangen ya .. , dan mungkin lo bakal kesepian karena enggak ada gue"ucap Siena sambil bangun dari rebahannya dan menatap Dian dengan sorot mata yang sulit diartikan.

Sedangkan Dian yang mendengar perkataan Siena , terasa bisa merasakan jika kata kata Siena terlihat sebagai salam perpisahan bagi Dian , hingga membuat Dian memandang sendu kearah Siena.

"Kalau ngomong enggak usah ngaco deh , lo itu gue suruh pulang karena masih punya rumah besar yang layak huni , tapi malah enggak pernah lo tempatin , apa lo enggak kangen sama Bi Yola yang jaga rumah lo?"ucap Dian yang niatnya memang ingin menyuruh Siena pulang , karena Siena masih memiliki orang yang akan menunggu nya.

Meski mereka sama sama tidak memiliki orangtua , namun Siena itu jauh lebih beruntung dari Dian yang hanya dari keluarga yang sederhana.

Meski begitu , Dian masih bersyukur karena memiliki kedua orangtua yang begitu menyayanginya sampai akhir hayat mereka , begitupula dengan Siena yang selalu menganggap nya seperti saudara , hal itu semakin membuat Dian benar benar bersyukur dengan kehidupannya sekarang.

"Ya .. rumah itu memang besar , namun rasanya sepi , seperti tak ada kehidupan di dalamnya , kalau gue enggak bisa tempatin rumah itu , lo mau enggak tempatin rumah itu gantiin gue"ucap Siena sambil menatap Dian.

"Omongan lo mulai ngelantur , udah ah .. gue beli makan dulu"sambil berjalan keluar kos kosan milik Siena yang sengaja di beli oleh Siena.

Yang kata Siena , dari pada harus bayar kos setiap bulan , lebih baik Siena beli kos kosan itu dan akan dia sewakan lagi dengan harga yang murah tentunya.

"Hei .. inget pesen gue tadi , kenapa main nyelonong aja sih .."gerutu Siena saat melihat Dian yang berjalan pergi keluar.

Sedangkan Siena sendiri sebenarnya tidak sadar dengan apa yang dia bicarakan tadi , hingga kemudian di memilih untuk merebahkan dirinya kembali.

"Emang omongan gue tadi ada yang salah ya ..?"

"Kok wajah Dian jadi sedih gitu sih ..?"

"Tapi salahnya dimana?"

"Aaa ... bodo amat , mending gue tidur aja"

Ucap Siena yang kemudian memejamkan matanya , dan berharap bisa bermimpi dengan indah , namun sepertinya bukan mimpi indah yang di dapat oleh Siena , melainkan mimpi buruk yang membuat dia sampai mengeluarkan keringat dingin sebab mimpi itu , dan beberapa saat kemudian , muncullah sebuah cahaya yang entah darimana asalnya terlihat menyelimuti tubuh Siena hingga membuat Siena tenang dalam tidurnya.

Tanpa tahu saja , jika ada sebuah ikatan yang telah membawa Siena kedalam sebuah kejadian yang mungkin akan membuatnya harus bisa untuk memilih agar tetap tinggal atau memilih kembali ke tempat asalnya.

Dan hal itu akan menjadi pilihan berat bagi Siena kelak.

.................

**£££££££££**

AREKSA ( 2 )

££££££££

**Di salah satu mension mewah di kawasan elite**.

Seorang gadis cantik terlihat sedang terusik dalam tidurnya saat tahu jika ada seseorang yang terlihat sedang membangunkannya.

"Nona .. bangun nona , ini sudah pagi , nona tidak ingin terlambat kesekolah bukan?"ucap seorang wanita yang kira kira berumur dua puluhan keatas dengan mengenakan seragam pelayan terlihat sedang membangunkan sang nona muda di keluarga Dirgantara.

"Iya .. iya Dian , gue bangun"ucap gadis cantik itu yang kemudian bangun dan terduduk di ranjang king size miliknya.

"Nona .. saya Mila , bukan Dian , nona masih bermimpi ya .."ucap wanita yang bernama Mila hingga membuat sang nona muda langsung membuka matanya dan menelisik di sekitar kamar yang sangat berbeda dengan kamar kos miliknya.

Lalu tatapan nya beralih kearah seorang wanita yang berdiri di samping ranjang sambil tersenyum kearahnya.

"Lo siapa?"bingung gadis itu.

"Masa nona Archeline lupa sama saya , saya Mila nona , pelayan pribadi nona"terang Mila mengenai siapa dirinya.

"Archeline?"

"Iya , nama nona Keyvara Archeline Dirgantara , dan nona baru kemarin bertunanggan dengan tuan muda Areksa Mahendra , masa sekarang nona sudah lupa sih .."ucap Mila tersenyum saat melihat sikap aneh dari nona mudanya.

"*Brengsek , gimana caranya gue masuk ke dunia novel yang baru kemarin gue maki , dan lebih parahnya gue jadi tunangan cowok sinting itu lagi aa ... Dian tolongin gue* .." batin sedih Siena yang sekarang berada di tubuh tunangan sang antagonis di novel ' Pacarku Sultan ' yang dia baca kemarin.

"Nona lebih baik cepat bersiap , sebab sebentar lagi tuan Areksa datang menjemput nona"ucap Mila mengingatkan Siena agar cepat beranjak dari tempat tidurnya dan segera bersiap untuk berangkat kesekolah.

"*Sialan .. , tapi tunggu sebentar , tadi Mila bilang jika gue baru semalam bertunanggan dengan Areksa , itu berarti gue masih memiliki waktu untuk menjauh dari si sinting itu , dan sebisa mungkin mendingan gue enggak usah terlibat deh .. dengan tokoh protagonis atau antagonis di novel ini* " batin Siena yang sekarang bertekad tidak ingin terlibat dengan alur yang sudah di tentukan si penulis untuk para tokoh di novel itu.

Dan sebisa mungkin juga , Siena akan menghindari konflik yang akan membuat dirinya mati konyol ditangan tunangan nya sendiri.

Hingga setelah beberapa menit memikirkan apa yang akan di lakukan , Siena mulai bersiap untuk pergi ke sekolah yang di gadang gadang sebagai sekolah paling elit dan paling mahal yang ada di kota itu.

Dan tak butuh waktu lama , Siena sudah siap dengan seragam sekolahnya yang pas di badan Siena.

![](contribute/fiction/8661472/markdown/47582453/1717238986339.jpeg)

"*Ck .. lo itu cantik Key , tapi kenapa takdir lo enggak sesuai dengan apa yang lo miliki sekarang , tapi tenang saja .. gue enggak akan biarin lo bertindak bodoh hanya demi cowok gila macam Areksa itu , gue akan buat hidup lo jauh lebih berarti lagi mulai sekarang*" batin Siena saat sedang berada di depan cermin sambil menyaksikan wajah cantik Keyvara yang terlihat mirip dengan wajahnya saat di dunia nyata.

"Nona sudah cantik , ayo turun nona .. tuan muda Areksa sudah menunggu di depan"ucap Mila yang membuyarkan lamunan Siena.

"Gue tahu kalau gue cantik Mila , dan terimakasih sudah membantu gue untuk bersiap , o .. ya apa lo tahu dimana gue bisa dapetin kunci mobil gue?"ucap Siena yang tahu jika Keyvara sebenarnya memiliki sebuah mobil yang tidak pernah dia pakai.

Namun hanya karena dia ingin selalu dekat dengan Areksa , Keyvara jadi tidak suka mengemudi sendiri lagi , meski yang Siena tahu jika Keyvara selalu di turunkan sebelum sampai di pintu gerbang.

Tapi nyatanya dengan bodohnya Keyvara masih mau mengikuti apa yang Areksa katakan , hingga hal itu membuat Siena semakin emosi saat ingat mengenai bagian novel yang selalu membuatnya memaki pria yang berstatus tunangan Keyvara itu.

"Maksudnya kunci mobil nona?"ucap Mila memastikan apa yang diinginkan oleh nonanya.

"Iya , kunci mobil gue , lo tahu enggak dimana gue naro kunci itu , kayaknya gue lupa naro dimana"ucap Siena yang tidak tahu dimana Keyvara meletakkan kucing mobilnya.

"Nona kan selalu meminta Agus untuk merawat mobil nona , ya .. pasti kuncinya ada pada Agus"jawab Mila yang terlihat heran dengan sikap nona mudanya pagi itu.

"Aa .. benar juga"ucap Siena yang kemudian melangkah pergi meninggalkan kamar Keyvara , dan tentunya setelah Siena meminta tolong Mila untuk memberitahu Agus agar menyiapkan mobilnya , sebab ingin di gunakan oleh Siena

Lalu setelahnya dia turun kelantai bawah yang mana sudah ada seorang pemuda terlihat sedang membaca sebuah buku yang tak tahu tentang apa itu.

"*Buset dah .. jadi itu tunangan nya Keyvara , gila .. kenapa cakep banget sih .. tapi sayang sifatnya kayak iblis*" batin kagum Siena saat melihat tunangan Keyvara.

![](contribute/fiction/8661472/markdown/47582453/1717238986316.jpeg)

"Ekhem .. "dehem Siena sehingga membuat pemuda di depannya , yang Siena yakini sebagai tunangan dari Keyvara menoleh kearahnya.

"Lama banget sih , enggak takut telat"ucap Areksa yang kemudian memasukkan bukunya kedalam tas dan beranjak dari duduknya.

"Kalau lo takut telat , mending lo enggak usah jemput gue , karena gue bisa pergi sendiri"jawab Siena yang kemudian berjalan keluar , meninggalkan Areksa yang masih bingung dengan sikap Keyvara yang berbeda dari biasanya.

"Kenapa dengannya , tumben banget enggak nempel ke gue"gumam Areksa yang kemudian menyusul Siena yang sudah memasuki mobil miliknya.

Meski sedikit bingung dengan sikap Keyvara pagi itu , namun Areksa terlihat cuek dan lebih memilih mengendarai mobil miliknya sendiri , melaju menyusul Keyvara yang sudah lebih dulu berangkat.

Hingga beberapa menit kemudian , Siena lebih dulu sampai di sekolah , dan dia memarkirkan mobilnya tak jauh dengan beberapa mobil yang Siena yakini sebagai mobil para tokoh protagonis di novel itu.

"Baiklah Siena , mulai sekarang lo adalah Keyvara dan lo harus berjuang hidup di tempat yang asing buat lo ini , dan gue harap gue masih bisa kembali kedunia nyata dan bertemu dengan Dian lagi"gumam sedih Siena yang saat ini memutuskan untuk menjadi Keyvara untuk sementara waktu.

Dan tentunya sambil merubah kisah hidup Keyvara yang menyedihkan di mata Siena.

**£££¥£££**

AREKSA ( 3 )

£££££££

( ***Dari sini , Siena kita panggil Keyvara ya .. 😊*** )

**Masih di sekolah**.

Setelah memakai almamater miliknya dan merapikan penampilannya , sekarang Keyvara siap untuk memulai harinya hari itu , dan baru saja ingin turun dari mobil , dia sudah di kejutkan oleh seseorang yang mengetuk kaca mobilnya.

"Key .."ucapnya antusias saat Keyvara menurunkan kaca mobilnya.

"Apa , minggir dulu bentar , gue mau turun"ucap Keyvara menyuruh gadis yang menghampirinya bergeser sedikit sebab dia yang ingin membuka pintu mobil.

Setelah memastikan gadis tadi sudah di jarak aman , Keyvara menutup kembali kaca mobilnya , lalu setelahnya dia keluar dari mobil hingga membuat beberapa orang yang sejak tadi penasaran pun akhirnya bisa melihat jika Keyvara lah pemilik mobil yang katanya hanya beberapa orang saja yang memilikinya.

"Kok tumben lo bawa mobil lagi Key?"ucap gadis tadi yang Keyvara dapat melihat dari nametagnya jika dia adalah satu satunya sahabat Keyvara.

"Enggak ada yang salah kan Maudy , gue cuma bosen diantar mulu"ucap Keyvara beralasan.

"Ya udah yuk .. masuk kelas"ucap Maudy yang kemudian menarik tangan Keyvara untuk mengikutinya.

Dan sebelum berjalan terlalu jauh , Keyvara dapat melihat dari ekor matanya jika mobil milik Areksa baru memasuki area sekolah , meski begitu Keyvara terlihat acuh dan melanjutkan jalannya bersama dengan Maudy yang berjalan di sampingnya.

Areksa yang sempat melihat hal itupun terlihat bingung dengan sikap tunangannya pagi ini.

Hingga tanpa sadar dia pergi begitu saja dari tempat parkir saat dia sudah memarkirkan mobil miliknya , dan mengabaikan seorang wanita yang biasanya selalu menjadi pusat pertengkaran Areksa dengan orang yang dulunya pernah menjadi teman dekatnya.

**€€€€€€€€€**

**Saat jam istirahat**.

Maudy langsung mengajak Keyvara menuju ke kantin , dan setelah memesan beberapa makanan , mereka kemudian mencari tempat duduk dan memilih meja paling pojok belakang dan di dekat jendela.

"Hah .. leganya"ucap Maudy setelah meminum jus yang dia pesan tadi.

"Lo haus banget kayaknya , masa sampai habis setengah kayak gitu"ucap Keyvara yang tak habis pikir dengan kelakuan sahabatnya itu.

"Iya , soalnya tenggorokan gue rasanya kering habis pelajaran pak botak tadi"keluh Maudy saat selesai kelas pertama mereka tadi.

"Aneh lo .. "sambil terkekeh melihat tingkah sahabatnya yang terlihat lucu itu.

Dan setelahnya , mereka kemudian fokus dengan makanan mereka masing masing , hingga beberapa saat kemudian suasana kantin terlihat berubah riuh saat terdengar suara bising di depan mereka.

**Prang**

**Pyar**

"Brengsek , lo punya mata enggak sih ..!!"teriak marah seorang pemuda saat melihat seseorang tak sengaja menumpahkan makanan miliknya , hingga berakhir membuat baju wanita yang berdiri di samping pemuda tadi kotor akibat tumpahan makanan itu.

"Ma .. maaf kak"ucap takut seorang siswa sambil menundukkan kepadanya.

"Makanya kalau jalan itu pake mata!!"hardik pemuda tadi hingga membuat Maudy berdecak kesal melihat sikap yang berlebihan dari pemuda itu.

"Ck .. berlebihan banget sih .. dasar ratu drama"gerutu Maudy yang sengaja dia keraskan suaranya agar mereka dapat mendengar perkataan Maudy barusan.

"Enggak usah iku campur lo"ucap pemuda itu sambil menatap nyalang Maudy yang malah tersenyum penuh arti pada pemuda itu.

"Siapa juga yang ingin ikut campur urusan tuan muda Aiden Adhiyaksa , bisa bisa gue akan dikeluarkan dari sekolah ini hanya gara gara mengusik kekasihnya sang ratu drama itu"cibir Maudy hingga membuat Keyvara menahan tawa saat mendengar perkataan Maudy barusan.

"Jaga ucapan lo Maudy"ucap Aiden menatap kesal pada Maudy yang masih duduk dengan santai dengan Keyvara di meja belakang.

"Huuu ... takut"ucap Maudy yang pura pura takut hingga membut Keyvara kemudian terkekeh sebab tak tahan lagi saat melihat Maudy yang terlihat sengaja membuat Aiden marah.

"*Ha .. ha .. teryata lucu juga sahabat baru gue ini , tapi ngomong ngomong dia si tokoh protagonis ya .. jadi cewek yang di sampingnya adalah tokoh wanita yang membuat Areksa bisa menghabisi tunangan sendiri , dasar bicth* .." batin Keyvara saat melihat seorang wanita yang menatapnya sinis.

"Sudah .. Aiden , aku tidak apa apa kok"ucap lirih wanita di samping Aiden.

"Kamu yakin enggak apa apa sayang?"ucap Aiden sambil meraih tangan wanitanya.

"Iya enggak apa apa kok.."

"Dasa ratu drama , kayaknya lo cocok deh jadi seorang aktris .."sahut Maudy yang menatap remeh kekasih Aiden.

"Aktris apa Maudy?"penasaran Keyvara dengan apa yang dikatakan Maudy barusan.

"Aktris yang lagi main film di ikan terbang , soal wanita perebut pacar orang yang berakhir kena azab"ucap Maudy yang lagi lagi membuat Keyvara terkikik saat mendengar perkataan Maudy yang nyeleneh itu.

Dan tanpa Keyvara sadari jika sejak tadi ada sepasang mata yang sedang memperhatikan dirinya tak jauh dari tempatnya berada.

Melihat Keyvara yang gampang tersenyum pada sahabatnya , membuat dia merasa iri dengan apa yang dia lihat sekarang.

Dan entah mengapa dia juga menginginkan Keyvara bisa tersenyum padanya dengan tulus , seperti apa yang sedang dia lihat sekarang.

"Jaga ucapan lo Maudy , kenapa sih lo benci banget sama Pricilla , emang dia ada salah apa sama lo ha ..!!"bentak Aiden marah pada Maudy.

Maudy yang tidak terima dengan perkataan Aiden pun langsung berdiri dan memandang sengit kearah Aiden.

"Salah dia itu banyak tau enggak , lo tahu sendiri jika dia itu cewek enggak bener , tapi lo masih ngebelanya , apa sih yang sudah dia kasih ke lo sampai lo segitunya belain dia!!"marah Maudy menatap sengit Aiden.

Sedangkan Aiden yang juga tidak terima ada yang menjelekkan sang kekasih , terlihat langsung berjalan menghampiri Maudy dan bermaksud ingin menampar Maudy , namun tangannya terhenti di udara saat ingin sampai ke pipi Maudy.

"Lo itu cowok , jadi jangan menjadi pengecut dengan nyakitin cewek"ucap Keyvara sambil menghempaskan tangan Aiden dan menatap tajam Aiden.

"Mending sekarang lo pergi dari sini , cewek lo kayaknya sudah capek pake topeng"ucap Keyvara saat melihat Pricilla yang menatap kesal kearahnya , namun saat Aiden menatap Pricilla , Pricilla malah merubah raut wajahnya menjadi sendu kembali hingga membuat Keyvara terkekeh melihat perubahan raut wajah Pricilla yang cepat itu.

Dan setelahnya , Aiden memilih menghampiri Pricilla dan pergi dari kantin , hingga suasana kantin kembali seperti semula.

"*Hah .. jika sudah seperti ini , mau tidak mau gue sudah terlibat dengan mereka , dan semoga saja endingnya tidak seperti yang gue baca*"

.................

**€€€€€€€€€€**

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!