menjadi bintang di tengah banyaknya bintang bukan lah hal yang mudah, terlebih lagi jika bintang lainnya bersinar lebih terang yang membuat semua orang tidak tertarik kepada bintang yang tidak bersinar.
seperti kehidupan, ada saat nya seseorang di pandang sebelah mata atas kemampuannya dan ada kala nya pula seseorang turun karena tak lagi menawan di mata para manusia yang tidak pernah puas akan sesuatu.
salah satu bintang yang belum bersinar di tengah kelompoknya adalah Akasha Gracia Natio si gadis 18 tahun yang masih berjuang di tengah banyaknya orang yang menutupi dirinya, Gracia adalah seorang idola dari girls grup Nusantara.
di grup nya Gracia di angkat sebagai kapten tetapi ada hal yang berbeda dari nya, jika biasanya di sebuah grup terdapat satu kapten tetapi di Infinite girls berbeda mereka memiliki tiga kapten dengan tingkatan yang berbeda.
infinite girls menggunakan sistem team jadi terdapat 21 member dalam satu grup lalu di pisah menjadi 2 team, team a dan Team b masing masing berisikan 10 orang tetapi karena terdapat 21 member jadi member 1 ini terpilih menjadi kapten general.
kapten yang akan mengurus keseluruhan kendala member yaitu yang terpilih adalah Gracia, walaupun itu berat tetapi Gracia menerimanya karena di berikannya tugas ini berarti agensi percaya bahwa Gracia bisa menjadi pemimpin yang baik untuk membawa para anggota kepada jalan yang lebih baik.
tetapi karena Gracia tidak terdapat di team mana pun, promosi agensi terhadap Gracia sedikit terkendala apalagi Gracia harus ada setiap saat di studio infinite girls jadi di saat ada team yang melakukan konser Gracia tidak bisa ikut dia harus menjaga team yang lain.
hanya satu hal yang bisa Gracia itu adalah show teater, ya infinite girls terkadang melakukan show teater di studio tetapi karena terbatasnya kapasitas penonton membuat Gracia tidak di kenal banyak orang.
sedih? tentu Gracia sangat sedih saat mengetahui bahwa dirinya sangat tertinggal jauh dari para member yang lain bahkan Gracia pernah down tetapi ia bangkit lagi dan berusaha untuk mengikhlaskan semuanya.
seperti hari ini, Gracia sudah berada di Gedung besar yang di depannya terdapat logo infinite girls ya gedung itu merupakan studio yang di mana terdapat 5 lantai pada gedung ini.
lantai pertama adalah loket untuk membeli tiker teater, galeri tempat foto foto member di pajang, dan store penjualan merchandise infinite girls, di lantai dua terdapat ruang teater dan Backstage, di lantai tiga terdapat ruang latihan para member infinite girls, di lantai empat adalah tempat para staf dan karyawan bekerja serta menjadi pusat untuk informasi kepada agensi, di lantai terakhir yakni lantai lima di gunakan sebagai lantai teknisi dan jaringan untuk infinite girls digital.
selain teater secara offline juga ada teater secara online yang menggunakan aplikasi khusus infinite girls dan YouTube yang berlangganan pada akun infinite girls, gedung itu adalah gedung yang paling sibuk karena banyak orang yang datang mau itu staf, fans, atau member sendiri.
Gracia berada di lantai empat dimana di lantai ini terdapat meja meja kantor, karena Gracia sudah selesai sekolah saat usia 17 tahun jadi nya Gracia bisa datang pagi untuk memulai pekerjaannya menjadi kapten general.
Gracia itu pintar bahkan sangat pintar dan tidak ada member yang mampu menyaingi kepintarannya makanya kenapa agensi memilihnya untuk menjadi kapten general, saat ini Gracia tengah sibuk di depan komputer untuk melihat keluhan keluhan para member dan fans di laman resmi Infinite girls.
website ini bersifat rahasia jadi hanya Gracia lah yang bisa mengakses website itu untuk melihat keluhan fans dan member, situs itu juga Gracia yang buat biar dia mudah untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan para member.
" Gracia," fokus Gracia buyar saat suara laki laki memanggil namanya, Gracia melihat laki laki yang tersenyum sambil jalan ke arahnya.
" bagus Gracia, saya sudah lihat laporan bulanan kamu tentang member, kamu hebat bisa mendapatkannya secara lengkap," Gracia bangkit sambil tersenyum, " terimakasih pak,"
......................
" saya suka hasil kerja mu," puji laki laki itu yang merupakan pimpinan perusahaan —Arya Namanya, dia adalah pemilik agensi yang menaungi infinite girls saat ini tetapi selama ini ia tinggal di luar negeri sehingga perusahaannya di jalankan oleh orang kepercayaan jadi Arya tidak mengetahui betul tentang infinite girls serta member member nya.
" Setelah ini saya akan fokus dengan semuanya, saya harap kamu bisa membantu saya untuk mengenali member member infinite girls, oh ya saya juga mau bertemu sama member member infinite girls bisa kamu atur?" Gracia mengangguk sambil tersenyum, " tentu bisa pak nanti siang lebih tepatnya pukul 2 para member akan latihan," ucap Gracia dengan begitu sopan.
" apa bisa kita bertemu malam mungkin saat pukul 8 malam? saya mau berkenalan dengan mereka," Gracia mengangguk paham, " bisa pak sangat bisa kebetulan jadwal latihan mereka dari sepulang mereka sekolah pukul 2 dan waktu yang tidak tentu,"
" kenapa tidak tentu?" tanya Arya heran, " Semua ini tergantung manager si pak, terkadang member latihan bisa sampai Pagi jika manager minta," terlihat dari raut wajah Arya dia terlihat seperti kebingungan.
" yasudah, Gracia saya pergi dulu ya," Gracia mengangguk lalu Arya pun pergi meninggalkan Gracia dan akhirnya Gracia pun kembali duduk di fokus pada komputer nya itu.
Gracia meraba meja hingga ia mendapatkan kacamata nya, Gracia memakainya karena matanya terasa pedih mungkin karena efek terlalu sering menatap komputer karena dalam sehari Gracia bisa 8 jam duduk di depan komputer sambil memandang layar itu.
" Mau sampai kapan ci duduk di depan komputer?" Gracia sudah tahu siapa yang berbicara jadi dia hanya diam saja sambil melanjutkan pekerjaannya, " Ga adil ci, Cici member tapi semua orang anggap Cici staf," Gracia menghela nafasnya.
" Pak Arya ga tahu kan kalau Cici itu member, iya lah secara Cici aja ga masukin data Cici ke dalam dokumen yang di kasih ke pak Arya, kalau Cici ga berani lawan biar aku ci yang lawan," ucap gadis itu sambil melipat kedua tangannya di dada lalu dia ingin pergi.
" Azura, berhenti untuk ikut campur, berhenti bikin saya kena masalah," gadis itu bernama Azura dan biasa di panggil Ara oleh team nya usianya masih 14 tahun, Ara berhenti melangkah dan tangannya tergenggam erat, wajah begitu marah sampai deru nafasnya semakin memburuk.
" Cici bisa ga sih ngelawan sedikit aja!," bentak Ara tetapi dengan nada yang rendah karena ia tidak berani sebenarnya kepada Gracia, " Cici ga capek di anggap staf terus Cici juga member, Harusnya Cici di perlakukan layaknya member bukan kaya staf gini!" Ara menatap gadis yang tengah memijat pelipis matanya.
" Kalau Cici ga berani ngelawan mereka, aku ci yang bakalan ngelawan!," ucap Ara dengan emosi, " Azura berhenti untuk ngelawan, Saya capek Jika harus di panggil setiap hari karena ulah kamu!" ucap Gracia dengan penuh penekanan.
" Kalau Cici capek, harusnya Cici ga usah terima jabatan itu, kalau Cici masih mau pertahankan ke tidak adilan keluar aja sekalian ga usah jadi idol, " Ara pergi meninggalkan Gracia yang tengah pusing itu, sudah menjadi hal biasa sebenarnya jika Gracia berdebat dengan Ara.
Azura Adalah kapten dari team a dan hanya Azura lah yang berani melanggar ke tidak Adilan manajemen terhadap member apalagi Gracia, Azura sering mengangguk Gracia setiap Gracia di beri tugas yang berat dan Azura sering membahas soalnya Gracia di live nya.
setiap Azura terkena masalah Gracia lah yang menutupinya, saat manager memanggil Azura pasti selalu Gracia tutupi dari gadis itu hingga akhirnya Gracia lah yang mendapatkan hukuman itu.
tidak hanya Azura tetapi beberapa member yang memang sering melakukan kesalahan yang sebenarnya tidak mengangguk tetapi manager ingin infinite girls terlihat sempurna tanpa masalah tetapi terkadang hukuman yang di berikan tidak layak untuk umur dibawah 17 tahun.
rata rata member usianya 13 sampai 16 dan Gracia adalah member tertua tetapi entah lah dia masih layak atau tidak di panggil member infinite girls bahkan sosial media nya saja tidak lagi aktif.
infinite girls memiliki aplikasi khusus untuk mereka live, tempat pemberian informasi, chatting dengan fans, dll tetapi di aplikasi itu nama Gracia tidak terdaftar menjadi member aktif jadi Gracia tidak bisa melakukan apapun seperti live dan chatting di sana.
Gracia mengambil ponselnya lalu pergi meninggalkan kerjaannya, entah hukuman apa yang akan ia dapat jika manager tahu ia pergi di jam kerja yang jelas saat ini Gracia butuh untuk menenangkan dirinya.
hatinya begitu gundah, pikirannya pun kacau jadi jika ia paksakan bekerja yang ada tidak akan selesai dan nambah kerjaannya lagi nanti.
« kalau Cici masih mau pertahankan ke tidak adilan keluar aja sekalian ga usah jadi idol » ucapan Ara tadi masih terus terbayang bayang di benak Gracia, Gracia pergi ke taman yang dekat dari Studio biasanya jika sedang tidak enak hati Gracia pergi ke sana lalu berdiam saja sambil memikirkan berbagai pikiran nya.
« bener juga sih kata Ara, mendingan berhenti aja jadi idol » Gracia tertawa sendiri mungkin jika ada orang disana Gracia akan di anggap gila oleh mereka karena tertawa sendiri dan juga melamun saja.
Tringgg
Tringgg
Tringgg
Gracia melihat ke arah ponselnya, ponselnya menyalah saat menerima telpon dari seseorang yang di layarnya bertuliskan Tante Ira lalu Gracia mengangkat nya.
^^^" Halo Tante,"^^^
" Gre, bunda ngedrop sekarang
Tante lagi bawa bunda ke rumah sakit
tapi Gre uang transferan kamu bulan lalu
sisa 150 RB,"
^^^" iya Tante, aku transfer in ya^^^
^^^tolong jaga bunda, bilang aku belum bisa^^^
^^^pulang, pekerjaan ku masih banyak nanti^^^
^^^kalau aku ada waktu libur aku pulang ya^^^
^^^aku titip bunda ya Tante,"^^^
" iya Gre tenang aja, kamu sekalian fokus
kerja ya biar bunda tante yang urus, kamu
jangan khawatir, disini saudara bunda banyak
makasih ya Gre,"
^^^" iya Tante, makasih juga,"^^^
Telpon pun terputus...
Gracia langsung mentransfer sejumlah uang ke rekening yang sering ia kirimkan uang itu, Gracia adalah anak tunggal dari single mom, ayahnya memilih pergi saat Gracia usia 1 tahun.
Gracia menjadi tulang punggung keluarga dan juga harapan terakhir sang bunda, saat ini bunda nya tengah mengalami sakit kanker hati, bundanya tengah tinggal di Yogyakarta karena Gracia sengaja mengirimnya ke sana.
ia tidak tega jika harus meninggalkan sang bunda di rumah tanpa ada yang menjaga apalagi Gracia bekerja sampai tengah malam terus jadi pasti bundanya kesepian, bunda nya juga ingin pergi ke Yogyakarta karena di sana masih banyak keluarga nya.
saat ini bunda nya tengah di urus oleh adik perempuannya yakni Tante Ira, tante ira juga selalu bilang ke Gracia tentang kondisi bunda nya agar gadis itu tidak kepikiran terus.
salah satu alasan Gracia bertahan di tengah ketidak Adilan ini adalah uang, ya gadis itu butuh uang untuk pengobatan sang bunda, ia tidak masalah jika harus di perlakukan seperti ini yang penting ia mendapatkan gaji besar.
Gracia tidak tahu seberapa besar gaji yang di dapatkan member karena tak pernah bertanya tapi yang jelas ia hanya butuh uang untuk mentransfer ke Yogyakarta sana
bunda nya butuh obat untuk sembuh.
......................
" Gre kamu di suruh ke ruangan Manager infinite tuh, kamu buat masalah apa lagi sih heran kok di panggil terus jangan jangan kamu ada main belakang ya sama manager sampai dia panggil kamu ke ruangannya terus," tuduh staf wanita yang curiga karena Gracia selalu di panggil ke ruangan Manager.
Gracia tidak menggubrisnya ia melangkahkan kakinya ke ruang manager, ruang yang dulu menjadi ruangan paling menakutkan itu dan kini tak lagi karena Gracia sudah siap dengan segala hukuman terkecuali ia di pecat.
" permisi pak," Gracia masuk ke dalam ruang itu dan di sana sudah ada pria yang duduk dan fokus pada ponselnya, " Dari mana saja kamu? ada niat kerja ga sih! pergi di jam kerja," Pria itu menatap remeh Gracia.
" Ada ngomong apa kamu sama pimpinan hah! bikin saya kena masalah aja," laki laki itu membantu ponselnya lalu berdiri menggebrak meja, " KALAU EMANG KAMU GA NIAT KERJA MENDINGAN KAMU ANGKAT KAKI DARI PERUSAHAAN," Gracia hanya bisa diam sambil menunduk.
" KAMU ITU CUMA ANAK KECIL YANG GA BISA APA APA, JANGAN BERANI BERANI NYA KAMU LAWAN SAYA YA GRACIA, KAMU ITU HANYA IDOL YANG TIDAK DI ANGGAP MANAJEMEN JADI JANGAN SOK MASIH UNTUNG KAMU SAYA PERTAHANKAN, SAYA SUDAH MUAK DENGAN KELAKUAN KAMU, KAMU BIKIN SAYA MALU DI DEPAN PIMPINAN, MULAI HARI INI KAMU SAYA PECAT," pria itu mencaci dan memaki Gracia sambil menunjuk nunjuk gadis itu.
" pak maaf pak, jangan pecat saya nanti kalau ga kerja saya dapat uang darimana?" ucap Gracia, " saya tidak peduli, mati aja kamu biar ga perlu kerja, PERGI BAWA SEMUA BARANG BARANG KAMU!" Gracia hanya menghela nafasnya.
Gracia pun keluar ruangan itu, pikirannya kacau sekarang ia tidak tahu harus berbuat apa selain pasrah, Gracia mengambil barang barang pribadinya yang hanya 5 barang itu setelah itu.
sebelum pergi, Gracia tak lupa menghapus file laporan laporan agar tidak di salah gunakan ia hanya menyisakan website keluhan fans dan member setelah itu Gracia pergi.
kaki nya sebenarnya berat untuk meninggalkan gedung yang telah ia tempati selama 5 tahun lamanya, dari usianya 13 tahun dia sudah berada di gedung itu untuk melakukan segala kegiatan infinite girls.
awal dari infinite girls merintih karir hingga sudah sebesar ini, Gracia memilih pulang ke apartemennya tetapi Gracia memilih untuk jalan kaki, tatapannya begitu sedih tetapi tidak air mata yang keluar sedikit pun.
hati nya kosong, pikirannya kacau dan telinga nya begitu berisik mendengarkan suara suara aneh yang memaksa Gracia untuk menyerah pada dunia, « bunda maaf, Gracia gagal lagi» Gracia hanya bisa memikirkan gimana ke adaan bunda nya nanti.
« uang hanya ada sampai bulan depan, kalau bulan depan belum dapat kerjaan terpaksa harus jujur sama Tante Ira» selama ini Gracia tidak memperbolehkan Tante Ira membiayai pengobatan bunda nya dengan harta warisan karena ia masih bekerja nanti ketika kepepet baru Tante Ira boleh menggunakan warisan untuk biaya pengobatan bunda nya itu.
padahal tempat tinggal Gracia dari studio sangat jauh tapi Gracia tidak merasakan lelah sama sekali, ia benar benar kacau sekarang tidak ada rasa capek pada dirinya untuk bekerja apalagi saat sang bunda semangat untuk sembuh rasanya Gracia jauh lebih semangat untuk bekerja tapi sekarang ia bingung harus bekerja apa.
untuk menjadi penyanyi lagi sudah cukup sulit sekarang karena ia harus mendapatkan pekerjaan di waktu cepat jika ia menjadi penyanyi atau idol lagi seperti cita citanya itu butuh waktu yang lama.
Gracia harus mencari tempat kerja yang bisa menerima nya karena usianya yang masih 18 tahun cukup sulit untuk mendapatkan pekerjaan, apalagi Gracia hanya lulusan SMA, ia masih belum punya biaya untuk kuliah.
apalagi biaya pengobatan sang bunda cukup mahal, " terus habis ini gue harus kerja apa? ga mungkin gue pulang ke Yogyakarta dengan ke adaan yang kaya gini," Gracia akhirnya memutuskan untuk duduk di kursi pinggir jalan Jakarta itu.
matanya melihat ke setiap sudut kota Jakarta yang menjadi kota penuh perjuangan nya itu, semua orang berbondong-bondong datang ke Jakarta untuk mendapatkan pekerjaan dan memenuhi segala kebutuhan pokok keluarga nya.
« Gre, bertahan ya aku tahu jadi Gracia itu ga mudah tapi jangan hancur kaya gini ya, bunda masih butuh kamu» Gracia berusaha untuk menyemangati diri nya sendiri karena ia tahu hancur lebih mudah dari bertahan jadi Gracia harus bertahan demi sang bunda walaupun hancur memang lebih mudah.
setelah mulai tenang Gracia membuka ponselnya, ia melihat aplikasi chatting yang hanya terdiri beberapa grup infinite girls dan room chat para member yang sering bertanya ke Gracia.
Gracia mengetik sebuah pesan di grup khusus para member infinite girls tanpa ada manager ataupun agensi, grup yang di gunakan untuk membicarakan ketidak Adilan nya agensi dan hanya bisa meluapkan emosi mereka melalui grup itu.
Gracia tidak pernah nimbrung di grup itu tetapi hari ini untuk pertama kalinya dari grup itu di bangun, Gracia mengirimkan pesan untuk pertama kali dan terakhir kalinya.
...Only member...
^^^Selamat pagi, maaf mengangguk : me^^^
^^^waktu sekolah kalian, saya hanya mau^^^
^^^bilang kalau malam nanti kalian ada^^^
^^^pertemuan dengan pimpinan agensi^^^
^^^pak Arya namanya, pukul 8 pak Arya^^^
^^^kemungkinan akan datang ke ruang latihan^^^
^^^bersikap sopan kepadanya dan jaga nama^^^
^^^baik member infinite girls ya.^^^
Queen : tumben ci ngomong di
grup ini? biasa di sebelah?
Araaa : udah mengundurkan diri kali
Shani : Ra ngomongnya!
^^^itu saja informasi yang saya berikan : me^^^
^^^terimakasih, mohon selalu jaga nama baik^^^
^^^infinite girls yang sudah di bangun dengan^^^
^^^penuh air mata ini, saya pamit.^^^
...* Anda tidak dapat mengirim pesan ke grup ini karena Anda sudah bukan lagi anggota. *...
Gracia juga keluar dari semua grup tentang infinite girls, ia tidak ingin mengingat atau mendengarkan kabar tentang grup itu lagi apalagi orang orang jahat yang menindas nya.
Gracia tahu dia hanya akan kecil tapi apakah pantas laki laki yang katanya dewasa itu menindas dan mencaci maki Gracia? selama ini Gracia diam karena ia takut di pecat apalagi awal awal itu ia sangat panik bunda nya terkena sakit.
tapi sekarang, Gracia sudah di pecat itu artinya ia bisa untuk melawannya, Gracia juga menghapus aplikasi infinite girls, ia juga log out pada akun sosial medianya lalu memutuskan untuk membuat akun baru.
akun sosial medianya itu terdapat nama Infinite girls di username nya jadi setiap member yang keluar harus menggantinya tapi Gracia malas jadi ia memilih membuat yang baru saja biarkan akun itu menjadi kenangan pahit untuk nya.
......................
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!