NovelToon NovelToon

Abang Tentara, Tembak Aku!!!

Pertemuan...

"Morningggg sobbbb....." sapa Rani yang baru sampe kekelas. Rani yang langsung duduk ikut nimbrung dengan sobat-sobatnya yang lagi bicara.

"Ada apa kok serius banget?" tanya Rani yang merasa kepo dengan sobat-sobatnya.

"Besok yonif bang Andi mau kembali kemarkas pusat, aku sama orang-orang desa ikut nganterin ke pelabuhan." jawab Ani.

"Hmmm... aku gak ikut, besokkan hari sekolah gak berani minta izin dirumah, aku titip surat aja ya buat dia?" jawabku.

Andi nama tentara yang hanya 2 kali bertemu namun meninggalkan rasa terdalam dihati Rani. Tidak ada yang istimewa dipertemuan mereka, pertemuan pertama mereka hanya bicara dan tidak mereka berdua tapi teman temannya juga.

Rani anak yang ceria dan apa adanya terkadang cerewet karena kalau udah merasa nyambung dengan lawan bicara dia jadi orang yang banyak bicara jauh dari kesan jaim.

lain halnya dengan Andi, pria itu cendrung pendiam, dia lebih banyak menatap dan sesekali menimpali, bertemu pertama kalinya dengan Rani yang berkarakter ceria cendrung ceplas ceplos membuat Andi merasa kekangenan tersendiri, kangen bisa duduk dan bercerita panjang lebar dengan sosok Rani.

Rumah Ani yang dekat dengan pos Andi membuat mereka sering ketemu. Ani yang mau berangkat kesekolah mendengar ada yang memanggil. "Ani,,, titip salam abang ya buat Rani, abg kangen pengen ketemu lagi sama dia, bawa Rani kerumah kamu y?" pinta Andi.

"Iya nanti bang ya pulang sekolah Ani ajak dia kerumah." jawab Ani.

Siang setelah pulang sekolah Rani, Desi ikut pulang kerumah Ani, sesuai yang diharapkan Andi, begitu Rani sudah sampai dirumah Ani, Andi langsung datang dan duduk disamping rani dengan senjata laras panjang yang jadi pembatas mereka.

seolah kawan-kawan rani mengerti dengan memberi ruang untuk mereka berdua bicara diruang tamu, sedangkan Ani sama Desi memilih pergi.

Andi menatap Rani lama, sampai tangannya tiba tiba meraih tangan rani dan menggenggam kuat, rani yang tiba tiba tangannya dipegang terkejut dan berusaha melepaskan genggaman Andi tapi tak juga dilepas.

"Lepas bang malu dilihat kawan kawan." pinta Rani

seakan tak peduli dengan sekitar, Andi terus menggenggam kuat sembari menata Rani yang gelisah takut kawan kawanya lihat.

"Abang sayang kamu?"

Deg...

Rani yang mendengar langsung menatap Andi, merekapun saling menatap dan larut dalam tatapan serta pikiran masing masing.

"Kamu sayang sama Abang?" tanya Andi

"Huffft... gimana bisa sayang hati aja rasanya macam dicampur dah kayak es campur gini, belum lagi tangan ini terus dipegang." gumam Rani dalam hati.

"Iya Rani sayang abang." jawab Rani

"Abang mau pulang kemarkas pusat."

Deg....

Tiba tiba tatapan mereka kembali menyatu, mendengar kata kata Andi yang mau pulang kemarkas pusat membuat pikiran Rani tak menentu.

Pertemuan hari ini menjadi pertemuan kedua dan terakhir untuk mereka.

"*S*elamat jalan bang, semoga selamat sampai tujuan dan kabari Rani kalau sudah sampai. Rani sayang abang, maaf Rani gak bisa nganterin abang kepelabuhan, Rani hanya bisa titip surat ini. semoga kita bisa bertemu lagi."

Itulah bunyi surat yang Rani titipkan sembari melihat kejalan raya melalui jendela kelasnya. Raganya didalam kelas tapi pikirannya dipelabuhan.

"Apa yang terjadi denganku? kenapa kepikiran dia terus? rasa apa ini kenapa begitu menyesakkan dada? kenapa serasa ada yang menggantung? ada yang belum terselesaikan." Batin Rani.

Hampa...

Hari berlalu serasa lambat, setiap saat sosok itu merasa nelangsa, hari harinya berlalu dengan kehampaan yang dalam, entah apa yang dirasakannya. Kegiatannya masih sama, sekolah, kegiatan eskul, tapi disaat dia sendiri air matanya kembali mengalir mengingat akan sosok Andi yang sudah mengambil hatinya disaat mereka sudah jauh.

Sangat sulit untuk mereka bertemu, jarak yang memisahkan keduanya terbentang luas, dua pulau besar harus dilalui untuk bertemu denganya. Hanya keajaiban yang mampu mempertemukan keduanya.

Hari berganti bulanpun berganti tahun, tidak ada kabar darinya, beberapa kali Rani mengirim surat tapi tidak pernah ada balasan. Tahun 2000 saat itu belum secanggih sekarang, Hp saja hanya sebagian kecil orang yang punya.

Dua tahun telah berlalu, pertengahan tahun 2003 Rani lulus dari SMP dan melanjutkan sekolah di SMA. Teman teman yang dulu di SMP sudah berpencar tidak lagi bersama. Mereka melanjutkan kesekolah berbeda. Ani, Desi, Evi, Irna dan Rani. Mereka sudah jarang bertemu karena kegiatan sekolah masing masing. Desi dan Evi melanjutkan sekolah Keperawatan dikota lain. Irna memilih SMA yang dekat dengan SMP kami dulu, sedangkan Rani sama Ani satu sekolah tapi lain kelas.

Mereka juga jarang bertemu karena kegiatan eskul yang dipilih Rani membuat dia sibuk sendiri. Bukan tampa alasan Rani mencari banyak kegiatan tapi ada alasan lain dibalik keputusannya. Dia mencari pelarian, tempat ramai yang akan membuatnya lupa akan sosok Andi. Mengikuti berbagai eskul yang lumayan melelahkan salah satunya menjadi pemain alat musik Bellyra di Group Band sekolahnya.

Untuk beberapa saat dia berhasil melupakan sosok Andi, tapi tidak dengan hari ini. Group Band sekolahnya terpilih menjadi pengisi acara pelepasan prajurit yang akan kembali ke markas pusat disebuah pelabuhan.

Batinnya kembali bergejolak, 3 tahun yang lalu kepulangan Andi disini ditempat yang sama, suasana yang sama dimana orang orang kampung tempat mereka bertugas ikut mengantar kepulangan mereka.

"Hmmm... sekarang aku disini ditempat kamu dulu akan kembali kemarkasmu, kerumahmu yang sebenarnya setelah bertugas disini, sekarang aku disini tapi bukan untuk mengantarmu melainkan mengantar para prajurit lain yang telah selesai bertugas. Hmmm... apa dulu juga seperti ini bang waktu kamu pulang?" batinnya.

Acara pelepasan secara resmi telah berakhir sekitar jam 12 siang. Mereka beristirahat sebentar sambil photo-photo. Saat itu Rani yang membawa kamera berphoto ria dengan kawan-kawan. Berhubung banyak kapal laut yang keren dan pemandangan para tentara yang akan naik kekapal rasanya keren kalau diabadikan.

Setelah waktu istirahat mereka dikumpulkan kembali oleh pelatih untuk menaiki bus sekolah karena sudah waktunya pulang. Didalam bus, Rani kembali dengan pikirannya, hatinya kembali merasa hampa yang sangat dalam, walau berusaha tegar dengan sesekali menarik nafas dan membuangnya kasar tetap tidak bisa menghilangkan hampa dihatinya.

"Sudah 3 tahun berlalu, apa yang membuatmu sulit untuk dilupakan bang?, bahkan kenangan bersamamu saja masih bisa dihitung sebelah tangan, tidak habis 5 jari, apa aku terlalu bodoh, harus ku akui kamu lelaki pertama yang aku kenal yang mengungkapkan rasa sayang dengan tatapan dan perlakuan yang berbeda". Batinnya sambil terus menatap keluar jendela bus sekolah yang dinaiki.

"Sampai kapan harus begini? sudah cukup menyiksa beberapa tahun ini dengan terus hidup dibawah bayang-bayang kenangan masa lalu denganmu yang tidak jelas." Batinnya yang terus berontak.

Pelarian...

Orang bilang masa SMA adalah masa-masa paling indah. Rani yang kini berusaha berjalan beriringan dengan masa lalu mulai membuka hati pada cwo-cwo yang mendekati. Untuk anak perempuan diusianya wajahnya gak jelek- jelek banget, untuk urusan otak juga lumayan, minatnya pada bahasa Inggris membuat dia cepat terkenal disekolahnya.

Hari itu seorang Guru nyentrik dikelas 3 masuk kekelasnya karena ibuk itu melihat kelas kami tidak ada guru, dia masuk menggantikan dan memperkenalkan diri mengunakan bahasa Inggris. Miss Elly... ya itu namanya. Selesai memperkenalkan diri Miss Elly mulai mengajukan pertanyaan dalam bahasa Inggris. Rani yang kebetulan duduk dimeja paling depan dan dengan berbekal les bahasa Inggris mengankat tangan dan langsung menjawab pertanyaan dari Miss Elly.

Dialogpun berjalan sempurna karena Miss Elly sangat senang ada siswi yang berani berbicara bahasa Inggris dengannya. Jam pelajaran telah usai. Miss Elly mengucapkan rasa bangganya dan rasa senangnya bisa bekenalan dengan Rani. Beliaupun pergi meninggalkan kelas dan guru mata pelajaran yang lain masuk.

Miss Elly rupanya guru favorite dikelas 3. orangnya sangat humble, siswa-siswa yang tergolong kelompok bandel cukup dekat dengan beliau, belum lagi kemampuan bahasa Inggrisnya yang sangat sempurna. Berita tentang Rani yang pintar bahasa Inggrispun menyebar begitu cepat dikalangan abang dan kakak kelas 3. Mereka yang mendengar cerita dari Miss Elly tampa menunggu lama mendatangi kelas Rani.

Bermacam tingkah mereka untuk mencari tau yang mana Rani, bagi mereka yang punya kenalan didalam langsung masuk untuk basa basi dan terakhir bertanya yang mana Rani. Bagi yang tidak masuk mereka hanya melihat melalui jendela. Bukan karena wajahnya yang cantik tapi mereka penasaran dengan apa yang miss Elly katakan. Kakak kelas 3 juga ikut-ikutan penasaran, mereka yang berani langsung masuk dan bertanya yang mana Rani.

Rani baru selesai makan dikantin bersama teman-temanya. Mereka berjalan menuju kelas, disana sudah rame murid kelas 3 berkumpul. Rani berjalan menuju kelas. Sampai dikelas barulah berita heboh itu muncul, kawan-kawan yang tadi dikelas mendatangi Rani yang masih asik bicara sama Lia.

"Eh Ran, abang dan kakak kelas 3 banyak yang nanyain lu, katanya Miss Elly ceritain tentang lu sama mereka, Miss Elly muji-muji lu terus dikelas, makanya mereka penasaran terus nyariin lu kesini." kata Ima.

"Kok sampe segitunya penasaran itukan biasa kalo cuman memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris semua orang juga bisa. Miss Elly mungkin ceritanya terlalu wowww." jawab Rani.

Dan benar saja saat Rani melihat kearah jendela, ada beberapa kakak kelas 3 yang masih melihat kearahnya dengan penuh senyuman. Dari beberapa mereka ada yang mulai melakukan pendekatan dari mulai masuk kelas, ngajak bicara dan berlalu begitu saja. Beberapa cwo yang diluar sekolah yang berhasil menjadi pacar Rani dalam rentang waktu 3 tahun di SMA. Status pacaran tidak lebih dari status dimulut saat jadian, karena pada dasarnya Rani tidak pernah benar-benar membuka hatinya untuk cowo lain.

Meski status pacaran tapi mereka jarang bertemu, banyaknya kegiatan eskul yang Rani ikuti membuatnya bahagia dengan dunianya sendiri sampai akhirnya para cowo-cowo memilih mundur dan berakhir dengan kata putus. Tidak ada kesedihan dihati seorang Rani, karena dia masih berharap akan sosok Andi yang sudah memenuhi ruang hatinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!