NovelToon NovelToon

My Lovely Is A Bad Boy

Pagi Ini...

Sinar mentari mulai meninggi dan memancarkan cahaya cerahnya. Di saat itu pula semua orang mulai beraktivitas dengan kesibukannya masing-masing.

Akan tetapi lain halnya dengan seorang pemuda tampan yang tetap bersembunyi di balik selimut hangatnya. Ia tetap bergumul dengan indahnya alam mimpi yang membuai tidurnya hingga membuatnya sangat lelap.

Adriel Dary Raymond, ialah pemuda itu. Dimana semua anugerah terbaik dilimpahkan padanya. Mungkin itulah salah satu kasih sayang tuhan padanya.

Memiliki tubuh tinggi proporsional, berwajah tampan, berkulit putih, dan penuh dengan karisma. Satu hal lagi, ia merupakan pewaris tunggal perusahaan ternama di kota ini.

Cups

Kecupan hangat dari seorang wanita cantik dan sexy mendarat tepat di pipi mulus Adriel.

"Good morning, Beb? Kau sudah bangun?" tanya wanita itu.

"Hmmmm !" seru Adriel.

"Bisakah kita bersama seperti ini, lagi? Aku berharap kita bisa berjumpa dan bersenang-senang kembali," pinta wanita itu yang berbisik mesra pada telinga Adriel.

"Tidak! Sebab saat ini aku harus pergi!" tegas Adriel dan berlalu meninggalkan wanita itu.

"Please, beri aku kesempatan satu kali lagi!" rayu wanita itu.

"Tidak! Kau pun tau aku akan bermain hanya satu kali saja. Itu pun karena aku tidak suka bermain dengan mainan yang sama!" tegas Adriel.

"Satu kali, cukup satu kali, okay?'' tanya wanita itu dengan nada memohon.

"Maaf, Sayang. Semoga keberuntungan itu berpihak padamu, bye!"

Adriel berlalu begitu saja, dengan tatapan dingin dan tanpa senyum sedikit pun. Adriel memakai pakaiannya kembali yang tercecer di lantai semalam.

Dia pun pergi meninggalkan kamar hotel dan wanita tersebut, tanpa menoleh kebelakang. Dia tetap berjalan dengan acuh memandang lurus ke depan, tanpa memperdulikan lingkungan sekotarnya.

Sudah bisa di pastikan, jika tatapan berpasang-pasang mata akan tertuju padanya. Siapa yang tak kenal dengan Adriel si laki laki bad boy ini, sudah banyak wanita yang menawarkan dirinya sendiri untuk di jamah oleh buaya darat ini. Tapi, bukan Adriel namanya jika ia peduli akan apa pandangan orang terhadapnya.

Adriel Dary Raymond, merupakan anak semata wayang dari Maxim Raymond dan Avanti Raymond. Wajah tampan yang ia miliki merupakan perpaduan dari negara korea dan inggris, yang tak lain merupakan negara asal kedua orang tuanya.

Dia merupakan tipe laki-laki bad boy, suka bergonta-ganti pasangan, suka hura-hura, suka dunia malam, cuek, dan merupakan tipikal orang yang dingin dalam bersikap.

Wanita akan datang pada Adriel dengan menawarkan tubuh mereka sendiri. Tak terhitung juga sudah berapa banyak wanita yang di permainkan Adriel. Meskipun hal itu tidak selalu berakhir pada permainan di atas ranjang.

Adriel pun tau, jika mereka hanya datang karena kepopulerannya sebagai laki-laki tampan dan pewaris tunggal kekayaan keluarganya.

Selama ini Adriel, tak pernah merasakan cinta yang membuat hatiku benar-benar berdebar sperti dulu. Mungkin kenakalannya ini datang karena rasa kecewa terhadap cinta dan wanitanya dimasa lalu.

Wanita hanya dianggapnya sebagai mainan bernyawa, hanya dibuat teman untuk mabuk, berjoged di lantai club, dan hanya sebagai penghilang sepi dalam suntuknya saja.

Karena sampai detik ini ia merasa tak pernah lagi mendapatkan rasa ingin memiliki hubungan yang lebih serius dari sekedar teman sepinya saja.

Percaya atau tidak Adriel tidak pernah kembali jatuh cinta, setelah ia merasakan rasa kecewa dari wanita yang paling aku sayangi. Ia pun tahu jika perbuatanya ini nista. Tapi, dia tetap berharap dan yakin bahwa tuhan akan memaafkan kesalahan dan mendatangkan jodoh yang terbaik bagi dirinya.

Bahkan bisa membuatnya jatuh cinta lagi. Menamaninya dan berani berkorban, hingga menjadi ratu hatinya. Menjadi permaisuri di istananya hingga menjadi ibu yang baik untuk anak- anak di masa depan Adriel nanti.

Karena seburuk-buruk nya pria, mereka tetap akan memilih wanita baik-baik untuk di jadikan seorang istri .

Pepatah itu berlaku sangat Adriel harapkan terjadi untuknya. Adriel juga berharap semoga wanita yang menjadi jodohkunya kelak tetap bisa mempertahankan mahkotanya sebagai kehormatannya.

Namun, itu bukan syarat utama dan prioritas paling penting. Yang terpenting dia mencintainya tulus dan mengerti tentag diri dan hidupnya. Jujur, itulah yang sangat aku impikan.

MANSION ORLANDO FAMILY

Cahaya mentari berhasil menusuk kelopak mata wanita cantik yang masih sangat tertutup rapat. Seperti di sengaja, mentari membangunkan ia dari tidur ternyamannya saat ini.

Pagi ini merupakan hari pertamanya di kota tersebut. Setelah sekian lama pergi, akhirnya ia kembali untuk memulai cerita hidupnya di kota itu. Ia pun akan kembali memulai cerita baru tentunya, dengan tempat yang sama dimasa kecilnya dulu.

Wanita cantik itu bernama Jovanka Lovta Orlando. Namun, ia sering dipanggil Jovan atau pun Jo. Ia merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. Dia memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Sebastian Orlando.

Mulai detik ini ia akan tinggal bersama kakaknya. Selama ini Jovanka tinggal terpisah dengan kakaknya. Kurang lebih selama sepuluh tahun lamanya, ia tinggal di inggris bersama ayah tercintanya.

Akhirnya aku kembali ke rumah ini. Aku kembali di tempat yang penuh dengan kenangan bersama keluargaku. Keluargaku merupakan pengusaha sukses di kota ini, begitu juga dengan usaha yang berada di inggris.

Perusahaan disini dipimpin oleh kakakku, sedangkan perusahaan di inggris dilimpahkan sebagai tanggung jawabku. Meskipun saat ini aku masih belum terjun sepenuhnya dalam dunia bisnis keluargaku. Dan masih mengandalkan ayah, untuk menghandel semuanya. Sebab hatiku belum sepenuhnya tertarik dalam dunia bisnis tersebut.

Akhirnya Jovanka keluar dari kamarnya setelah membersihkan diri. Tanpa sengaja, kakaknya pun juga nampak baru keluar dari kamarnya dan segera menghampiri adik kesayangannya itu.

"Good morning, Baby!" sapa Sebastian pada adik kesayangannya sembari mencium pucuk kepalanya.

"Morning, Brother!" dengan hangat Jovanka memeluk kakaknya yang sangat ia rindukan.

Mereka berjalan beriringan menuju ruang makan, lalu melakukan aktivitas di atas meja makan. Sebastian yang sibuk dengan koran dan secangkir kopi hitamnya, sedangkan Jovanka nampak menyeruput coklat hangat favoritnya dengan roti panggang selai kacang.

"Tak terasa kau mulai dewasa, Jovan. Apakah kau senang kembali kerumah ini?" tanya kakak Sebastian.

"Sure! Aku sangat bahagia, Kak. Ini bagaikan mimpi, aku bisa kembali tinggal disini," Jawab Jovan dengan senyum terhias di wajahnya.

"Syukurlah! Aku pun sudah mengurus berkas pindah kuliah mu. Dan hari ini kau sudah bisa langsung masuk kuliah, dan belajarlah dengan giat agar kau bisa secepatnya membantuku mengurus dan memimpin perusahaan keluarga kita, okey!" tegas Sebastian.

"Come on, Brother. Itu sungguh membosankan, aku sudah memimpin perusahaan kita yang ada di inggris meski saat ini masih ada campur tangan ayah di dalamnya. Apa itu belum cukup membuktikan bahwa aku juga serius menekuni ini semua?" tanya Jovan dengan nada lesu.

"Belum, Jo. Ayah mengatakan padaku jika kau itu tidak pernah serius memegang kendali perusahaan. Jika bukan aku dan kau siapa lagi yang akan mengurusnya. Ayah kita sudah semakin berumur dan dia akan turun dari tahtanya itu," ucap Sebastian serius.

"Lalu?" ucap Jovan singkat.

"Jo, aku kagum dan suka dengan kemampuanmu mengelola perusahaan dan kau berhasil menjalin kerja sama bisnis sehingga saham perusahaan kita makin tinggi di inggris. Hanya aku tak suka dengan gaya hidupmu itu, Jo. Kau selalu hura-hura dan bermain-main meskipun aku percaya kau bisa menjaga dirimu sebagai seorang wanita" ujar Sebastian dengan tatapan seriusnya.

"Kak, saat ini saja umurku baru 23 tahun jangan ngacok, Kak. Aku masih ingin menikmati masa mudaku dengan teman-temanku," tegas Jovanka.

"Harusnya kau sudah memiliki kekasih dan hubungan yang serius saat ini, atau kau mau aku yang mencarikan calon pendamping untukmu?" goda Sebastian sembari menaik turunkan alisnya.

"Cih! Aku menolak sebab aku akan menemukan calon kekasih ku sendiri, dan aku menganggap semua pria itu sama saja, pengkhianat dan munafik. Lebih baik sendiri begini saja, lebih bebas" tolak Jovanka pada kakaknya.

Akhirnya Sebastian berdiri dan mengakhiri sarapannya. Ia pun berdiri di samping Jovanka, yang masih sibuk dengan makanan di hadapannya.

"Aku harapkan semua yang terbaik bagimu kesayanganku, hanya itu harapan kakak padamu. Aku ingin kau punya pendamping hidup yang bisa mendidikmu dan menjagamu sampai masa tua nanti" ucap Sebastian dengan menatap lekat adiknya.

Jovanka sangat mengagumi kakaknya. Ya, meskipun sikap hangatnya sungguh sama seperti ibunya dulu.

Kau tau, Kak? Kehangatan ini yang saat ini sangat aku rindukan darimu. Dan kaulah harapan dan sandaran ternyamanku saat ini.

Tanpa sadar air mata Jovanka keluar begitu saja. Sebab ia terharu dan merasakan kehangatan yang hilang beberapa tahun terakhir di hidupnya.

"Terima kasih, Kak, doamu selalu ku butuhkan apapun harapanmu aku akan berusaha melaksanakannya dengan sebaik mungkin. Semoga kau pun selalu di limpahkan kebahagiaan dan acara pernikahanmu sukses sampai hari itu tiba" ucap Jovan.

Kira-kira kurang 5 hari lagi kakak akan menikah dengan kekasihnya, dan harapanku semoga wanita nya itu menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluarga kecilnya kelak.

"Segera mandi dan bersiap-siap lah ke kampus, kau mau berangkat bersamaku atau berkendara sendiri?" tanya Sebastian.

"No,  aku bukan anak kecil lagi. Jadi aku akan ke kampus sendiri," jawab Jovan dengan lantangnya.

"Ha-ha-ha! Sudah ku duga sweety, baiklah ada hadiah dariku di ruang bawah. Semoga kau menyukainya, dan aku akan bersiap ke kantor, bye," Sebastian meninggalkan Jovanka sendiri.

"terima kasih kesayanganku, kakakku emang yg terbaik pasti aku suka" ujar Jovanka berteriak.

Jovanka melihat punggung kakaknya yang semakin berlalu meninggalkannya.

Kau memang kakak yang selalu memanjakan ku, apalagi setelah ibu meninggal hanya kau yang bisa mengerti aku. Dan tak lama ayah membondongku ke inggris dan aku terpisah jauh darimu. Dan kala itu aku sangat merindukan kau, kakakku.

PERTEMUAN

Setelah meninggalkan hotel tersebut, Adriel melajukan mobil sport menuju ke apartemen miliknya. Sesampainya di loby apartemen, ia langsung memasuki lift dan menuju ke kamarnya. Adriel pun memasukkan sandi pada pintu digitalnya, dan langsung berjalan menuju kamarnya.

Sesampainya di kamarnya yang megah, Adriel langsung melemparkan tubuhnya ke ranjang berukuran king size nya dan langsung memejamkan mata indahnya.

Apartemen Adriel terletak di kawasan apartemen elit. Dengan suasana yang rindang dan jauh dari kebisingan perkotaan. Dan inilah tempat favorit Adriel. Kamar di apartemennya ini, merupakan tempat favorit bagi dirinya di saat ingin menemukan kedamaian dan ketenangan ketika dia sendiri.

Dreettt , dreettt

Dering ponsel miliknya berbunyi menyela mimpi indahnya. Dengan malas ia membuka mata dan meraba kantong celananya. Adriel pun mengambil ponselnya, dan melirik sekilas layar ponselnya lalu memutuskan untuk mengangkat panggilan itu

"Hei, Bro. Where are you, hah? Apa kau akan ke kampus hari ini? Ayolah, kita merindukanmu!" cecar Rengga Wijaya selaku sahabat Adriel sejak kecil.

"Mmm, ya, aku akan kesana! Aku juga merindukan kalian dan suasana kampusku itu, ha-ha-ha," tegas Adriel dengan tawa lepasnya.

"Okey, see you! Kita tunggu di tempat biasa," tegas Rengga sebelum mengakhiri panggilan

telfon tersebut.

Adriel pun langsung bangkit dari ranjangnya, dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia pun bersiap-siap dan memperbaiki penampilannya untuk pergi ke kampus.

Dengan Style casual dan tatanan rambut yang tersisir sedikit berantakan serta anting di telinga kirinya, membuat penampilannya semakin tampan. Ia pun berangkat menuju kampus dengan mobil sport yang semakin membuat dirinya terlihat luar biasa.

Broom , broom, broom

Mobil sport warna merah menyala, berlambangkan kuda itu pun memasuki area parkir khusus yang di sediakan pihak kampus. Lalu, keluarlah sosok pria kekar bak pangeran tampan. Siapa lagi jika bukan Adriel, kedatangannya itu sontak membuat suasana parkir kampus riuh dengan para kaum hawa. Bak ada diskon besar-besaran, para wanita di kampus itu langsung memenuhi area parkir yang memang dikhususkan untuk Adriel dan kawanannya.

Itu di karenakan orang tua mereka merupakan salah satu pemegang saham dan para donatur tetap di kampus tersebut. Jadi, bukan rahasia umum lagi jika Adriel dan kawanannya itu mendapatkan fasilitas istimewa dari kampusnya tersebut.

Klotak, klotak, klotak

Bunyi high heels si bunga kampus pun menggema dan memecah kerumunan mahasiswa yang tengah berkumpul menatap segerombolan pria tampan tersebut. Wanita berjalan dengan anggunnya menghampiri si pangeran tampan Adriel.

"Adriel, Sayang!" panggil wanita itu dengan bergelayut manja di lengan kekar Adriel.

Chintya Amora, merupakan wanita cantik yang dipilih menjadi bunga kampus tersebut. Dia merupakan seorang model tabloid yang kini sedang naik daun. Semua orang tau, jika ia sangat tergila-gila pada sosok Adriel si pangeran tampan.

Namun, bukan Adriel namanya jika hatinya bisa dimiliki oleh wanita sejenis Chyntia, yang gila akan materi dan kepopuleran semata.

Adriel pun menatap dengan tatapan dingin mematikan. Adriel menoleh ke arah Chyntia, dan merespon wanita itu. Akan tetapi dirinya hanya sekedar untuk bermain-main, tanpa berminat sedikit pun.

"Hei, Babe! Sepertinya kau amat bahagia dan bersemangat pagi ini," sapa adriel.

"Ya, itu karena orang yang aku rindukan saat ini ada di hadapanku. Kau jahat, kau menghilang satu bulan ini!" dengan merajuk manja dan memukul pelan dada adriel.

"Waow, tolong hargai kami di sini, guys!" sela Rengga, Antoni,dan Key yang merupakan sahabat baik Adriel sejak kecil.

Namun, seketika perhatian dan tatapan semua orang tertuju pada mobil sport Lamborghini, berwarna gold yang merupakan series keluaran terbaru dan di produksi Limited Edition. Mata Adriel pun juga terpatri menatap mobil mewah tersebut.

Siapa gerangan yang memiliki mobil Limited Edition ini?

Broomm,, broomm,, broomm

Mobil itu di pacu dengan kecepatan penuh tanpa memperdulikan keramaian di sekitarnya. Mobil sport itu pun menikung tajam dan dengan gesit memposisikan mobilnya terparkir sempurna di sebelah mobil sport Adriel.

Semua orang terkagum akan teknik mengemudi mobil tersebut. Bahkan beberapa orang tak menyadari, jika mulut mereka sampai menganga melihat ke arah mobil tersebut. Mereka semua pun kagum melihat manuver dari si joki yang berada di balik kemudi mobil mewah itu, terutama Adriel dan kawanannya.

******

Adriel Dary Raymond, merupakan anak semata wayang dari Maxim Raymond dan Avanti Raymond. Pria itu berwajah tampan perpaduan dari dua negara korea dan inggris. Yang merupakan negara asal ke dua orang tuanya.

Adriel merupakan tipe laki-laki bad boy, suka berganti-ganti pasangan, suka hura-hura, suka dunia malam, cuek, dan merupakan tipikal orang yang dingin dalam bersikap.

******

Ceklek,

Keluarlah seorang wanita cantik dengan rambut panjang yang di biarkan tergerai cantik dan sedikit bergelombang. Wanita cantik itu, berkulit putih, bertubuh sexy dan proporsional. Dengan mengenakan dres hitam berompi kulit dan bersepatu boots hak tingginya. Membuat semua mata pria dan wanita menatap lekat wanita yang keluar dari mobil gold tersebut. Siapa lagi jika bukan si cantik Jovanka Lovta Orlando.

Semua kaum adam menatap lapar dan berharap bisa memiliki wanita cantik itu tanpa terkecuali.

Seketika mata Adriel bertemu dengan manik mata indah Jovanka.

Deg, deg, deg

Jantung Adriel berdetak dengan cepat, menatap kuat pada sosok Jovan.Entah mengapa, seperti ada perasaan kuat yang menjalar pada hati beku Adriel. Dan ketika Jovan melewati Adriel, sontak dengan cepat Adriel meraih lengan Jovanka.

"Siapa kau?" tanya Adriel to the point dengan tatapan yg tak bisa di artikan.

"Ada apa, Tuan? Apa ada hal yang ingin kau sampaikan? Dan apakah kau amat terpesona pada ku? Sampai kau memegang erat lenganku, hah!" jawab ketus Jovanka.

Melihat prianya tergoda, Chyntia merasa panas dan memuncak amarahnya.

"Hei kau, apa kau tak tau siapa dia? Sombong sekali kau seenaknya parkir di area istimewa ini, dan bicara lancang pada pangeranku!" tegas Chyntia dengan nada amarahnya.

Jovanka yang mendengar perkataan wanita genit tersebut hanya tersenyum sinis. Jovanka pun menepis kasar tangan Adriel dan mendekati wajah Chyntia.

"Kau hanya wanita bodoh yang menggilai laki-laki ini, bisa ku pastikan kau yang mengejar dan tergila-gila padanya. Sedangkan dia hanya menjadikanmu boneka penghangat tubuhnya saja, cih!" Jovanka berdecih dan melirik sinis ke arah Adriel dan Chyntia.

" Kau!" nada geram Chyntia dan tak terasa tangannya mengepal erat, karena sebetulnya apa yg dikatakan Jovanka merupakan kenyataan. Dan wanita penggoda itu pun berlalu pergi karena malu.

"Wanita cantik ini seperti burung merak yang indah dan anggun, tapi secepat kilat dia berubah menjadi singa apabila ia di serang," ucap para sahabat Adriel bersamaan

"Apa kau menggodaku sayang, kupastikan kau akan menjadi milikku!" ungkap Adriel dengan percaya diri dan tersenyum manis.

"Menjijikkan! Kau terlalu percaya diri, Babe," tegas Jovanka yang berlalu pergi meninggalkan Adriel dan para sahabatnya yang tetap mematung melihat sosok jovanka yang semakin berlalu.

Bukan hanya Adriel yang terpanah pada pandangan pertama pada Jovanka. Semua sahabat Adriel pun merasakan getaran yang sama. Akan tetapi, mereka juga mengerti jika mereka akan kalah telak jika bersaing dengan Adriel.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!