NovelToon NovelToon

System Fantasy

1. Pindah Dunia

Di suatu ruangan dengan tembok oranye, lantai beralaskan kasur, dan jaket jaket yang menggantung.

Terdiam seorang pemuda, memikirkan sesuatu dengan keras. "Masa sekolahku telah selesai, akan bagaimana hidupku ke depannya?"

Pemuda itu merenung, menatap kosong langit-langit ruangan. "Ah, tidak tahu, lebih baik aku tidur saja."

Pikirannya dipenuhi oleh banyak sekali hal, tapi dia menyingkirkan semua itu agar bisa tidur.

Perasaan dingin tiba-tiba menyelimuti sekujur tubuhnya, bibirnya bergetar, jari-jari sangat sulit untuk dikendalikan.

"A-Apa ini? Apa aku akan mati?"

Pikiran pikiran negatif membuat kondisinya semakin buruk, kondisi itu bertahan selama beberapa jam, sampai pemuda itu terlihat tidak bergerak lagi.

***

Kehangatan cahaya matahari membuat pemuda itu tersadar, tangannya meraba dan menemukan rumput-rumput memeluknya.

Dia membuka mata dan mengedarkan pandangan, "Di mana aku?"

Pemuda itu dipindahkan tepat di tengah hamparan rumput seluas beberapa meter, yang membentuk lingkaran.

Pohon-pohon yang jumlahnya sangat banyak, membuat pemuda itu yakin dia berada di tengah hutan.

"Apa yang terjadi? Sial, kenapa hal buruk selalu menimpaku?"

Seperti tidak ada semangat hidup, sang pemuda terdiam di tempat yang sama dengan tatapan kosong.

Dia tidak tahu harus kemana, juga tidak tahu harus melakukan apa. "Kehidupanku gagal, ekonomiku gagal, dan aku harus gagal juga dalam bertahan hidup?"

"Sebenarnya untuk apa tuhan menciptakanku yang tidak berguna ini?"

"Bahkan, selama 18 tahun hidup, aku tidak punya status sosial sama sekali."

TRING!

[Status]

[Nama: Klein]

[Level: 1 (0/10)]

[Gelar: The One Who has a Bright Future (L)]

[Kekuatan: 5]

[Ketahanan: 5]

[Kelincahan: 10]

[Poin Status: 5]

"Apa ini ...?" Jantungnya berdegup kencang, layar biru yang tiba-tiba muncul itu seolah membakar semangatnya lagi.

"Apakah ini seperti yang kubaca dulu?" Perlahan-lahan tubuh klein berdiri, dia menggenggam layar biru yang indah seperti emas dimatanya.

"Berarti ini di dunia lain? Apakah dunia fantasi seperti yang kupikirkan?"

Klein berteriak sangat kencang, mengeluarkan semua uneg-unegnya. "Jika ini kesempatan kedua yang tuhan berikan untukku, aku akan menjalaninya dengan sepenuh hati!"

Klein berdiri dengan tegak, hatinya sudah mantap. "Baiklah, mari kita keluar dari sini!."

...

Klein berjalan dengan penuh kewaspadaan, "Jika mengikuti apa yang kuketahui tentang dunia fantasi, makhluk-makhluk didalamnya sangat beragam, dan kebanyakan berbahaya."

"Apalagi jika berada di tengah hutan seperti ini," Klein berjalan, dan sesekali berhenti jika mendengar suara.

"Sebaiknya aku tingkatkan apa dulu untuk statusku?" Setelah berpikir keras, Klein memutuskan untuk memakai semua poinnya di Kelincahan, "Setidaknya aku bisa lebih cepat melarikan diri."

Sedari tadi, yang membuat Klein penasaran adalah gelar miliknya. "Orang yang mempunyai masa depan cerah? Apa ini? Apa bisa ku-klik?"

[The One Who has a Bright Future]

[Rank: Legend]

[Pria dengan masa depan yang cerah, membuatnya memiliki rasio keberuntungan dan kesialan 7:3]

"Tujuh banding tiga? Apakah dalam 10 kali pertaruhan, aku akan benar 7 kali? Lumayan juga."

Klein terus berjalan tanpa arah, mengingat rasio 7 banding 3 yang baru saja dia ketahui, membuat Klein yakin perjalanannya akan mulus seperti jalan tol.

....

Sudah 3 jam Klein berjalan, sebelum langkahnya berhenti saat mendengar suara dentuman dari kejauhan.

"Itu mahluk apa ...?"

Seekor singa dengan surai api menyala, lalu gorilla yang menghembuskan es dalam setiap nafasnya, sedang beradu pukulan hingga menyebabkan area disekitar mereka hancur berantakan.

[Fire Breath Lion]

[Level: 30]

[Power: 450]

[Endurance: 300]

[Agility: 400]

[Ice Breath Gorilla]

[Level: 30]

[Power: 500]

[Endurance: 400]

[Agility: 200]

"Sial, walaupun mengerikan, tapi mereka terlihat sangat keren," Klein sedari kecil memang sangat suka dengan sosok kolosal yang menyapu habis lingkungan dalam sekali langkah.

"Pukulan Gorilla itu sangat kuat, tapi tubuh singa api tidak bisa diremehkan."

Dentuman dentuman dari adu kekuatan hewan itu membuat jantung Klein berdegup kencang. "Apa aku bisa sekuat mereka nanti?"

Klein merasa terkejut saat kedua hewan itu ambruk secara bersamaan. "Mereka berdua jatuh? Ini kesempatanku untuk melihat mereka dari dekat."

Klein merasa perjalanannya menuju kedua hewan itu sangat jauh, padahal jika dilihat, mereka tidak sejauh itu.

"Gila ...." Ukuran dari singa api dan gorila es yang hampir mendekati 8 meter membuat Klein merasa dekat jaraknya dengan mereka.

"Keren sekali sial, jika ada handphone, aku akan memotretnya dan akan kujadikan wallpaper." Klein menatap wajah gorila es yang terlihat kesakitan.

"Tunggu, mereka masih hidup! Apa aku bisa menambah levelku jika membunuh mereka?" Klein merasa angin segar menerpanya, dia segera membunuh kedua hewan itu dengan cara menyumbat nafas mereka menggunakan batu-batu.

[Level up (1 ---> 10)]

[Status Point (+50)]

"Seret sekali ya naik levelnya ...."

[Status]

[Name: Klein]

[Level: 10 (0/100)]

[Title: The One Who has a Bright Future (L)]

[Power: 5]

[Endurance: 5]

[Agility: 15]

[Status Point: 50]

Klein tidak berpikir lama untuk membagi status pointnya.

[Endurance: (5 ---> 20)]

[Agility (15 ---> 50)]

"Aku merasa jauh lebih cepat," Klein mencoba berlari untuk melihat seberapa cepat dirinya.

WUSH!

Gerakan Klein seperti kibasan angin, dan tidak mampu diikuti oleh mata orang biasa sama sekali.

"Hebat!"

Dengan tambahan Endurance-nya, Klein juga tidak cepat kehabisan nafas. Dia mampu berlari dengan kecepatan penuh selama 1 jam.

____________________

Salam kenal teman-teman, ini novel pertamaku, jika suka silahkan dilike, boleh juga pencet favorit biar bisa tau kalau ada update, terimakasiiii ^_^

(Btw hari ini aku rilis dua chapter sekaligus, jam 18:00 bakal muncul)

2. Pertarungan Pertama

Langit mulai gelap, Klein merasa perjalanannya masih cukup jauh, tidak mau mengambil resiko, dia memutuskan untuk berkemah sampai pagi hari tiba.

"Sepertinya tempat ini cocok untuk tidur," Klein menemukan batu besar yang bisa berfungsi sebagai tembok, sementara dirinya akan tidur beralaskan rumput.

Klein merebahkan dirinya, sembari menatap langit malam yang indah.

Bintang-bintang bertebaran, dengan dua bulan purnama, dan angin malam yang tidak terlalu dingin.

"Aku tidak melihat adanya rasi bintang di bumi, apa ini tempat yang sangat jauh?" Klein menghela nafas.

"Tapi, tempat yang memiliki dua hewan kolosal ini, tidak membuatku resah sama sekali, aku merasa nyaman di sini." Dibandingkan hidup di bumi yang penuh tekanan, Klein merasa lebih ringan saat berpindah ke dunia lain.

"Semoga aku bisa mewujudkan hidup indah bersama keluarga kecilku di dunia ini," Berbarengan dengan ucapan itu, mata Klein terpejam dan terlelap.

***

Hari telah berganti, angin pagi yang sejuk membuat Klein dipenuhi semangat. "Tidak kusangka bangun pagi bisa sesegar ini."

Klein segera kembali melanjutkan perjalanannya.

"Apa tidak ada sesuatu yang bisa kumakan?" Saat pandangan Klein menyusuri semak-semak, dia menemukan buah kecil berwarna biru yang menurutnya sangat lezat.

Klein mengambil salah satu buah itu, dan memakannya tanpa basa-basi, dia cukup percaya dengan keberuntungannya.

"Enak sekali!"

[Agility (50 ---> 51]

"Apa ...?" Klein terkejut bukan main saat melihat notif itu. "Ini buah apa? Apa aku bisa menganalisisnya?"

[Miracle Blue Fruit]

[Buah super langka yang kemunculannya sangat terbatas. Meningkatkan 1 status secara random setiap 1 buah]

"Super langka? Keberuntunganku sepertinya terlalu hebat ...."

Klein menghabiskan seluruh buah yang ada, dan menyisakan 10 buah untuk diperjalanannya esok hari.

Status Klein meningkat secara pesat.

[Power (5 ---> 45)]

[Endurance (20 --->30)]

[Agility (50 ---> 60)]

"Ah, kenyang sekali. Buah ini lebih banyak meningkatkan powerku daripada statusku yang lain." Klein merasa eneg saat melihat 10 buah yang tersisa.

"Lebih baik kusimpan saja," Klein menyimpan 10 buah yang tersisa di saku celananya. Dia datang ke dunia ini dengan pakaian yang selalu dikenakannya, yaitu celana pendek dan kaos.

"Mereka akan heran tidak ya jika melihatku memakai pakaian ini?"

....

Jauh sudah Klein melangkah, sampai akhirnya dia melihat jalan setapak yang menuntunnya untuk keluar dari hutan.

"Syukurlah, akhirnya aku bisa melihat penghuni dunia ini!"

Beberapa langkah Klein menapaki jalan itu, terdengar suara dari balik semak-semak.

"Keluarlah!" Jantung Klein berdegup kencang, dia merasa harus bertarung untuk pertama kalinya di dunia baru.

5 orang keluar dari balik semak-semak, 2 perempuan, 3 laki-laki. Semuanya terlihat masih sangat muda.

Mereka juga memakai pakaian berwarna abu-abu, seperti seragam sekolah.

"Siapa kalian?"

Seorang laki-laki yang terlihat seperti pemimpin, berjalan mendekati Klein, hembusan angin nampak menyelimuti kedua tangannya.

[Basic Technique: Wind Strengthening]

[Menyelimuti kedua tangan dengan angin, sehingga menciptakan serangan yang lebih tajam dan cepat]

WUSH!

Lelaki itu menyerang Klein dengan sangat cepat, tapi karena Agility milik Klein yang lumayan besar, dia mampu menghindarinya dengan sulit.

"Apa-apaan?!" Klein menganalisa orang itu.

[Charles Ground]

[Power: 60]

[Agility: 35]

[Endurance: 20]

Serangan tidak berhenti di sana, dengan tangan yang diibaratkan sebagai pedang, Charles menyerang Klein hampir seperti tidak ada celah.

"Aku tidak lebih lemah darinya, tapi aku tidak punya pengalaman." Seketika Klein berpikir keras, Klein tidak bisa berpikir jernih jika harus menghindari rentetan serangan yang tiada habisnya.

Charles tiba-tiba berteriak, "Habis!" Setelah mengatakan itu, dia melompat mundur, dan seorang wanita dengan tombak maju menerjang Klein.

[Elizabeth Glant]

[Power: 70]

[Agility: 20]

[Endurance: 20]

Tidak seperti Charles, serangan Elizabeth lebih berat, tapi bisa dihindari dengan mudah.

"Tapi, aku bukannya tidak pernah bertarung sama sekali," Klein mengambil posisi tinju. Dia adalah penggemar tinju, yang sudah melatih seluruh gerakan tinju selama 15 tahun.

Klein adalah outfighter handal yang jago memanfaatkan kecepatannya.

Tinju-tinju cepat menghujani Elizabeth, dengan menggunakan tombaknya, Elizabeth mampu menahan semua serangan Klein, tapi tidak untuk waktu yang lama.

Klein merasa di atas angin saat Elizabeth makin terdorong, tapi saat dia menoleh ke dua laki-laki di belakang, punggungnya basah berkeringat.

[Basic Technique: Fire Ball]

[Bola api berukuran bola basket, yang memiliki daya ledak seperti granat]

Dan jumlahnya ada dua!

Tidak berhenti Klein terkejut, saat tanah-tanah yang tajam keluar dari tempatnya berpijak. Jika Klein telat menghindar sedetik saja, dia sudah menjadi sate manusia.

[Basic Technique: Earth Spike]

[Variasi dari Basic Technique Earth Wall, di mana mengeluarkan tanah yang tajam untuk menyerang]

Klein melompat sangat tinggi, hal yang diinginkan kumpulan para remaja itu.

Saat dua bola api melesat ke arahnya, Klein merasa hidupnya akan segera berakhir. Dia melindungi kepalanya dengan kedua tangan.

Tapi, keajaiban terjadi, karena dua bola itu melesat ke arah yang sama, keduanya bertabrakan beberapa meter dari posisi Klein, dan itu tidak memberikan luka berat kepada Klein.

"Bodoh!"

"Sial! Kita melakukan kesalahan!"

Asap mengepul, sebuah bayangan terlihat dari balik asap.

"Hati-hati!" Charles berteriak, tapi sudah terlambat, tinju cepat Klein membuat pemilik bola api kehilangan kesadarannya.

Saat Klein mengarah pada Charles, lagi-lagi tanah yang tajam mencuat dari dataran.

"Sial, perempuan itu benar benar merepotkan!" Klein menatap tajam pemilik sihir Earth Spike.

[Ana Bianca]

[Power: 20]

[Agility: 20]

[Endurance: 10]

Ana nampak gelisah saat tatapan tajam Klein mengarah pada dirinya.

Tapi perhatian Klein segera teralihkan saat percikan-percikan petir terdengar dari tubuh Elizabeth.

[Basic Technique: Lightning Step]

[Memasuki mode petir, setiap 10 detik, menerjang sejauh 5 meter dalam waktu sekejap. Mode bertahan hanya sampai 30 detik saja, bisa digunakan lagi saat hari sudah berganti]

Klein berusaha mengalahkan Elizabeth sebelum 10 detik, tapi Charles lagi-lagi menyerang dirinya secara beruntun.

Klein semakin terbiasa dengan fisiknya yang melebihi manusia biasa. Karena Agility, reflek dan kegesitannya bertambah sampai level yang sangat gila.

Apalagi dia petinju non amatir, dengan footwork yang mumpuni, dan gerak tubuh seperti ular, Klein mampu menghindari serangan Charles dengan mudah, bahkan membalasnya beberapa kali.

"Habis!"

Charles kembali mundur, Klein bisa bernafas lega. "Apa ...?"

Suara yang sangat keras terdengar, Elizabeth dengan tombaknya, menerjang Klein dengan kecepatan petir!

Klein berhasil menghindarinya, murni karena reflek, sebab dia tidak bisa melihat serangan Elizabeth sama sekali.

Ana dan juga Charles nampak terkejut, "Dia bisa menghindarinya?!"

Elizabeth sendiri tidak bisa berkata-kata, matanya melebar dan menatap Klein di atasnya.

WUSH!

Elizabeth jatuh tidak sadarkan diri akibat tendangan kapak dari Klein. "Sebenarnya kenapa kalian ingin membunuhku?!"

"Karena kau adalah bandit!" Charles menjawabnya.

"Apa ...?" Klein nampak kebingungan, "Aku bukan bandit, apa wajahku seperti penjahat?"

"Tapi pakaianmu aneh," Ana menambahkan.

"Aku bukan bandit, sialan!"

Charles dan Ana saling memandang, sebelum Charles membuka mulutnya. "Bagaimana kami bisa percaya?"

"Kalian harus percaya, karena aku akan memukul kepala kalian."

____________________

3. Berpisah

Charles membuka mata, dia menyentuh hidungnya yang terasa perih. "Aku pingsan?"

Terlihat teman-temannya masih berbaring tak sadarkan diri. Dia juga melihat Klein yang sedang terduduk sambil memandangi langit malam.

"Kau ...."

Klein menatap Charles, "Lama sekali kalian terbangun, sangat lemah."

"Ah, jadi kau benar-benar bukan bandit?"

Klein hanya mengangguk. Tidak lama dari itu, Elizabeth terbangun, dan segera memasang posisi menyerang.

Tapi Charles menenangkannya, dan memberi Elizabeth penjelasan yang logis.

"Kau bukan dari benua ini? Benarkah?" Ini kali pertamanya Klein mendengar suara Elizabeth.

Dibalik sosoknya yang ganas menggunakan tombak, Elizabeth memiliki paras bak bidadari.

Rambutnya pirang dan terkuncir ekor kuda, bibir dan hidungnya mungil, dengan mata bulat yang sempurna, iris mata emas membuat parasnya sangat indah.

Klein tertegun dan menelan ludah saat melihat wajah Elizabeth. "Eum, ya, benar."

Elizabeth kembali bertanya, "Teknik bertarung apa yang kau gunakan? Nampak sangat keren."

Satu hal yang Klein sadari, Elizabeth selalu berbicara tanpa ekspresi. "Namanya adalah tinju, teknik populer di negaraku."

Elizabeth nampak berpikir dengan keras. Sementara itu, semua teman-teman charles terbangun, nampak charles kesulitan untuk menjelaskan bahwa Klein bukan bandit.

"Hebat sekali! Kau bisa mengalahkan kami semua tanpa sihir!" Ana Bianca terlihat berbinar saat menatap Klein.

Klein merasa canggung dengan pujian Ana, "Haha, biasa saja ...."

"Jika jurus kami tidak bertabrakan, kau pasti sudah jadi daging panggang," Tapi terlihat dua bocah kembar itu nampak tidak senang.

Klein merasa sedikit kesal, dua bocah itu berbicara seolah-olah membunuh orang adalah hal biasa. "Kalau begitu kalian ingin tanding ulang?"

Keduanya terdiam.

Charles menengahi mereka, "Mewakili mereka berdua, aku meminta maaf karena telah menyerangmu. Kami adalah murid dari Akademi Bintang yang tersohor di Benua biru,"

"Kebanyakan dari kami adalah putra dan putri para bangsawan, dan mereka berdua begitu, putra kembar dari keluarga Madison. Mungkin harga dirinya sedikit terluka."

"Ya, aku akan mengampuni mereka, asalkan kedua bocah itu tidak berkata apapun selama aku ada di sini." Klein menjawab sembari menatap dua bocah kembar dengan tajam.

"Kami sebenarnya diberi tugas untuk memburu bandit, dan membawa kepalanya."

Klein cukup terkejut, "Memangnya ada apa dengan bandit?"

"Ah, karena kau dari benua lain ya? Jadi kau tidak tahu ...."

Charles menjelaskan banyak hal tentang bandit.

Dunia ini diciptakan oleh Dewa Mahakuasa yang sering disebut sang pencipta.

Sang pencipta memiliki 10 jari, yang masing-masingnya secara berurutan melahirkan putra dan putri.

Jari jempol kanan, adalah putra tertua yang dimiliki oleh sang pencipta. Sementara, jari jempol kiri adalah putra bungsu yang juga dimiliki oleh sang pencipta.

Anak tertua adalah perwujudan dari kebenaran sang pencipta, dan anak bungsu adalah perwujudan dari semua kotoran, kejahatan, dan semua sisi buruk sang pencipta.

Para penyembahnya menyebut anak bungsu sebagai dewa kebenaran yang asli, sebab lebih manusiawi daripada dewa-dewi lainnya yang terkesan terlalu sempurna.

Penyembah-penyembah anak bungsu semakin lama semakin banyak, dan juga terus melakukan kerusuhan dimana-mana.

Mereka sering sekali mencuri, menjajah, bahkan menodai para wanita yang tak berdosa. Daripada disebut sebagai penyembah dewa, orang-orang di sini lebih senang menyebut mereka bandit, karena tidak ada bedanya dengan bandit.

Sampai hari ini, bandit terus menjadi buronan dan akan terus diburu sampai mereka habis di dunia ini.

"Jadi begitu ya? Apa kalian membutuhkan bantuanku?" Klein merasa tidak keberatan untuk membantai bandit, selain karena memang jahat, mereka juga bisa membuatnya naik level.

"Sepertinya tidak perlu, aku yakin seseorang dari benua berbeda, memiliki tujuan yang sangat penting. Kuharap kita bisa berteman, dan akrab jika bisa bertemu lagi."

Klein nampak keberatan, tentu karena keberadaan manusia ramah di dunia lain adalah hal yang langka. "Baiklah, maafkan aku jika pukulanku terlalu keras."

Walaupun angin malam menerpa, kelompok Charles masih ingin memburu para bandit.

Klein tidak bisa menahannya, dia menatap kelima orang itu pergi dengan perasaan aneh.

Tapi secarik kertas yang diberikan Elizabeth sedikit menghibur dirinya. "Temui aku di istana Glant, seminggu lagi." Begitu kata yang tertera di atas kertas.

"Apa dia suka padaku?"

____________________

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!