NovelToon NovelToon

BadBoy

Tantangan

"Tan, cewek tuh" Aldo menunjuk gadis berambut panjang dikepang satu yang menjabat sebagai ketua OSIS di SMA negeri 1 kota xyz.

(Aldo Barreto teman dari SMP)

"Bisa ga lo deketin dia?" Tantang Fahri dengan mengangkat satu alisnya.

(Fahri Yilmaz teman dari SMP)

"Kalau gue berhasil, apa yang gue dapet?" Ucap Atan tanpa mengalihkan pandangannya pada gadis yang ditunjuk Aldo.

(Fathan Antonio si pemeran utama cerita ini)

"Motor gue, bawa buat balapan ntar sore!" Seru Fahri.

"Anak sultan memang beda, yakin lo!?" Sahut Aldo.

"Oke, resiko motornya kenapa napa gue ga mau tau ya" Atan setuju.

"Santai.. gue yakin lo pasti menang" Ucap Fahri yakin.

Mereka pun tertawa renyah, tanpa mereka sadari banyak yang memperhatikan ke-tiga cowok itu sedang bersenda gurau dijam istirahat.

Atan yang bertubuh tinggi dan berparas rupawan itu memang sejak dibangku SD dan SMP sudah mencuri perhatian para cewek-cewek, begitu pula Fahri dan Aldo mereka juga tinggi dan sama tampan.

Bahkan diSMP ada kumpulan fans untuk mereka bertiga Trio Wolf, yang terinspirasi sebuah film barat dengan tiga cowok tampan sebagai peran utamanya.

"Itu Trio Wolf kata lo" ucap salah seorang siswi pada Sarah. Sarah salah satu teman sekolah Atan, namun hanya menjadi pengagum rahasia.

"Iya, mereka bertiga sangat populer pas SMP" ujar Sarah.

"Bisa ga ya gue deket sama dia" ucap intan teman baru sarah.

"Ya coba saja dulu, tapi hati-hati dia itu play boy" terang sarah.

"Wah, berarti diSMP lo dia punya banyak pacar dong" intan terkejut, jika Atan cowok seperti itu. Namun niatnya untuk dekat dengan Atan tetap kuat.

"Duh, cowok itu deketin OSIS guys. Duh, pupus sudah harapan gue buat deketin dia" ucap Alya salah satu peserta MOS dari SMP lain.

"Mundur deh, lo ga bisa melawan kecantikan ketua OSIS itu" ucap vita temannya Alya.

"Masa sih, gue juga cantik kok" ucap Alya dan mengambil cermin kecil disakunya yang selalu dia bawa kemana-mana.

"Pepet lah, bukan istrinya juga, kalo gue suka sama yang name tag nya Aldo, kayak bule" desi memanasi Alya.

"Lo memang temen gue" Alya girang dan memeluk desi.

"Ih, Lo malah kasih dia bensin" sahut vita.

Dan banyak lagi siswi yang membicarakan ketiga cowok tersebut.

dijam istirahat ini, Atan mendekati ketua OSIS itu, Almayra atau akrab dipanggil Mira.

"Hai kak mayra" sapa Atan.

"Hai Atan!" Ucap mira antusias, dia juga tidak sangka akan didekati duluan sama calon adek kelas yang cakep.

"Panggil mira aja"

"Sudah pada kenalan sama yang lain?" Tanya Mira.

"Oke kak Mira"

"Sudah kak, beberapa. Kakak ngapain disini sendirian ga sama OSIS yang lain?" Atan balik nanya.

"Ga papa, cuma ngadem aja disini lebih sejuk" ucap Mira dengan pandangan menuju langit biru yang cerah.

"Ga salah sih, disni memang lebih sejuk. Oh ya kak, boleh minta nomor ponselnya?" Ucap Atan.

"Boleh kok, mana ponsel kamu" Mira mengetikan nomornya di layar ponsel milik atan.

"Nih, udah" Mira selesai mengetikkan nomor yang diminta.

"Makasih kak. Aku balik ke temen-temen Ku ya" pamit Atan saat berhasil mendapat nomor ponselnya. Mira tersenyum manis dan mengangguk.

Atan beranjak dan melihat kedua temannya menunggu. Atan berjalan bak badboy dengan senyum smirk menuju tempat Fahri dan Aldo.

Banyak gadis-gadis cemburu dengan ketua OSIS yang beruntung didekati cowok tampan dan populer seperti atan, bahkan beberapa cowok-cowok juga iri dengan pesonanya yang bisa dengan mudah mendekati Mira.

"Gue berhasil guys" pamer Atan.

"Anying.. lo masih hebat aja. Sampai dapet nomernya segala" Aldo takjub.

"Ntar dia mau di sapa gara-gara lo anak pemilik sekolah seperti waktu itu" ucap Fahri.

"Ya biarin aja. Yang penting tantangan lo sudah gue capai kan" ucap atan dengan sombongnya.

"Dari yang gue denger sih ya, kak Mira itu suka pilih-pilih cowok, meskipun cowok itu tajir melintir tujuh turunan" ucap Aldo.

"Bener kata Aldo, katanya dia juga punya cowok anak SMK sebelah. Kalau lo bisa rebut dia tanpa putus dengan pacarnya, motor gue bukan cuma lo pinjem tapi buat lo. Berani??" Tantang Fahri lagi.

"Gila lo, yang bener! Ntar bokap lo nanyain gimana??" Ucap Atan terkejut meskipun ini bukan yang pertama kali buat atan.

"Urusan gue itu mah, masih ada beberapa motor divilla bokap yang bakal gue pegang suatu hari nanti" ucap Fahri santai.

"Songongnya kumat lo, mau pamer punya showroom!" Ledek Aldo.

"Anak tunggal kayanya seru ya, ga perlu berebut apapun" ucap Atan.

"Halaah, biasa aja.. uda deh stop ngomong in gue, kita harus rencana in buat ntar" sahut Fahri.

Merekapun membahas rencana balapan nanti sore.

Tidak ada yang spesial dari acara hari ini, tidak seperti disekolah lain jika waktu MOS calon murid akan digembleng dan didandani macam-macam.

Tidak dengan SMA Negeri 1 xyz ini, hanya memakai seragam asal sekolah dan menggenakan name tag didada yang bertuliskan nama dan asal sekolah.

SMA terbaik dikota XYZ, banyak saingan untuk bisa masuk sekolah bergengsi ini. Seleksinya cukup ketat.

Setelah sesi pertama saling mengenal calon murid dan pengenalan lingkungan sekolah selesai.

Istirahat satu jam, kemudian berlanjut ke sesi kedua yaitu game.

Games pertama sambung lagu, dan lagunya adalah lagu Daerah dan lagu nasional yang jarang dinyanyikan oleh remaja jaman sekarang.

Dan tentu saja banyak yang lupa, apalagi yang tidak hafal sangat banyak.

Jika salah lirik akan di coret pakai bedak basah, membuat wajah siapapun seperti pemeran pantomim.

Bahkan wajah tampan Atan penuh coretan, yang tentu mengundang gelak tawa.

Permainan berlanjut sampai tengah hari. Dan ditutup oleh kepala sekolah, Ahmad Antonio, sekaligus ayah Atan yang ia panggil papa.

Besok MOS terakhir, dan akan diadakan malam keakraban selama satu malam.

"Sekolah ini lumayan membosankan, tapi untung" ucap Aldo saat sampai aula dan mengambil tasnya.

"Ngomong apa sih, ribet banget lo!" Sentak Fahri.

"Biasa ri, paling juga laper tu mulut" sahut Atan.

"Bukan gitu, laper iya.. bleng juga apalagi.. MOS disini santai banget ga da gemblengan apapun dari sekolah dan OSIS. Lo bisa jelasin tan?" Penasaran Aldo.

"Papa ga suka muridnya rusuh kaya sekolah lain, udah itu aja.. papa lebih suka pertujukan bakat daripada acara MOS, dari awal bukan mos. Cuma pengenalan sekolah sama buat para calon siswa akrab" jelas Atan.

"Gue udah tau sih, tapi baru tau alasannya.. gue suka-suka aja" sahut Fahri.

"Kita cabut sekarang, ntar sore kumpul ditempat biasa" ucap Atan yang diangguki keduanya.

Bersambung....

Balapan

°°°

"Kirain belum pada datang, ternyata lebih ramai dari biasanya" ucap Aldo sampai di lokasi bersama Fahri dan juga Atan.

"Lo ada ikut taruhan ri?" Ucap Atan.

Fahri hanya tersenyum smirk dan mengangkat sebelah alisnya.

"Lo harus menang tan, Fahri juga nitip banyak tadi" sahut Aldo.

"Tenang aja.. itu sudah jelas dan pasti" ucap Atan penuh percaya diri.

"Hoi @nj1ng!, malah ngerumpi lo kaya mak emak komplek! Jangan harap lo bisa menang kali ini" sarkas Edwin. Musuh bebuyutan Atan.

"@nj1n9 teriak @nj!n9!!" Teriak Atan santai.

"Br3n9s3k!" Umpat Edwin kemudian menutup helm full facenya.

Wasit sudah menginterupsikan untuk segera mengisi posisi masing-masing.

Penonton perempuan heboh sendiri.

‌"Ataaan!!, lo pasti menang!"

‌"Edwin!!! Ayoo!"

"Atan ganteng!! Kalau menang p4h4 gue buat lo!"

"Edwin! harus menang.. d4d4 adek menunggu!"

Banyak lagi penyemangat abstrak dari mulut cewek yang mengenakan pakaian kurang bahan untuk menarik perhatian para lelaki

"Tiga..!"

"Dua..!"

"Satuu..!"

"GOOOO!¡!" 4 pembalap sudah tancap gas,

Sorak Sorai penonton bergemuruh, Apalagi anak-anak cewek. Ke empatnya beradu kecepatan, dan tidak ada yang mau mengalah.

Balapan liar ini sangat meresahkan, lantaran dilakukan di pedesaan pinggir kota dengan hamparan sawah dikanan dan kiri.

Para petani kadang merugi saat tanamannya rusak akibat tertimpa motor saat gagal balapan dan berakhir terjun kesawah.

Bahkan mereka yang nakal tidak segan-segan merusak tanaman padi dan sayuran siap panen.

Meski sering dibubarkan RT setempat, tidak mengurungkan niatnya untuk tetap balapan.

Sore itu keempat pembalap masih Keukeh memacu kecepatan motor masing-masing, dengan Atan yang memakai motor sport milik Fahri.

Karena jalannya melingkar, cukup satu putaran untuk menentukan jarak. Siapa yang sampai finish duluan dialah yang menang. Tempat finishnya adalah start awal.

Saat terlihat garis Finish Atan memimpin, dibelakang Atan ada Edwin. Tangannya menggenggam erat stang motornya karena kalah satu langkah, pikiran kotornya ingin berbuat licik dengan menyenggol motor Atan.

Tapi Edwin selalu kehilangan momennya.

Toni dan Miko yang melihat Edwin akan main curang itu menatap tidak suka.

Edwin sempat oleng berapa saat karena ingin main curang, padahal tinggal sedikit lagi Edwin bisa mendahului. Karena mempertahankan keseimbangan agar tidak jatuh dia mengurungkan niatnya itu.

Toni dan Miko bernafas lega, dan miko berada dibarisan kedua dan toni ketiga.

Mereka malas jika harus tawuran sore ini, karena keduanya ada kencan dengan pacarnya.

"Dan Atan-lah pemenangnya!" Ucap seseorang yang memimpin balapan tersebut.

"Woohooo!!!"

"Atan keren banget"

"Ataaan!! Aku padamu!!"

Teriak penonton perempuan histeris saat Atan yang menang. Meskipun hari-hari yang lalu Atan selalu menang, dan Edwin selalu kalah dan mempermalukan dirinya sendiri.

"B@ngsaaat!!" Teriak Edwin setelah membuka helmnya.

"Gue kalah lagi!" Geram Edwin.

"Sabar bro, gue ada rencana besok. ajak dia balapan di jalan raya" ucap Azam pada Edwin.

"Kayaknya tu bocah ga bakalan mau zam" ucap Edwin

"Provokasi seperti biasa, bukannya lo suka dia cidera? Kan bagus kalau dia sampai kecelakaan?" Azam terus membakar Edwin dengan bensin.

"Oke, siapa takut!" Edwin setuju.

Edwin pun setuju dengan hasutan azam, kedua pemuda itu menatap tajam kemenangan Atan untuk kesekian kalinya.

"Gapapa sayang, meskipun kamu kalah balapan. Tapi kamu pemenang dihati aku" goda Ina pacar Edwin.

"Makasih sayang" ucap Edwin dengan mencium bibir pacarnya sekilas, tanpa ada rasa malu diwajah keduanya.

Padahal banyak pasang mata yang belum pergi dari sana, namun hal seperti itu sudah menjadi pemandangan biasa.

Itupun sudah wanita yang entah keberapa, meskipun kalah balapan tidak sedikit fans Edwin karena wajahnya lumayan.

Atan diseberang juga sedang menikmati kemenangannya dengan dua pemenang lainnya.

Taruhannya uang 10 juta, lumayan banyak untuk anak sekolahan yang berada dipinggir kota.

"Si Edwin dongkol banget tan, lihat tuh" sahut melli salah satu penggemar Atan.

"Iya Tan, kalah aja dapat c1p0k sama p@h@ apalagi kalau menang" sahut sinta penggemar Atan juga.

"Kalau menang ya ke villa dong" ucap Aldo dan memperagakan gerakan naik kuda.

Gelak tawa dikerumunan itupun pecah,

Atan menatap dengan wajah miring dan senyum khas badboy. Edwin tidak ingin berlama-lama disana pun beranjak pergi.

"Hoi kalian!!"

"Mau tawuran lagi hah" teriak pak RT. Sambil mengacung-acungkan tongkat kayu mirip samurai.

"Lah, siapa yang lapor pak RT nih, buruan cabut" ucap Aldo panik dan bergegas memacu motornya

Semua orang berhamburan melarikan diri, pak RT itu terkenal sangat galak. Dan tongkat yang diacungkan tadi ada pistol tersembunyi digagangnya.

"Dasar anak muda jaman sekarang, kalo ga lagi balapan ya tawuran. Mau jadi apa mereka seperti itu terus" pak RT terus menggerutu sepanjang jalan pulang.

Meskipun ga terlalu jauh dari pemukiman, para petani sudah geram jika tanaman mereka ada yang gagal panen, apalagi yang dekat dengan jalan beraspal.

Sebelumnya hanya jalan persawahan biasa dengan tanah sudah ramai kebut balap dan Semenjak jalan kecil itu diaspal, banyak remaja beradu cepat dengan kuda besi mereka masing-masing. Mereka melakukannya tiap sore, karena sore sepi.

Bahkan Atan dan yang lain balapan motor modifikasi dengan suara kenalpot yang sangat bising. Tanpa helm atau pengaman lain, tergantung siapa lawan dan motor apa yang dibuat balapan.

"Do, Ri !"

"Mampir di warung dulu!" Teriak Atan. Mereka bertiga berhenti dirumah makan Padang.

"Ayo makan dulu sebelum pulang, gue traktir" ucap Atan dan menaikan satu alisnya.

"Mantap pak bos. Dapet duit balapan, dapet pula motor Fahri" ucap Aldo.

"Masih belum, gue belum pacaran sama ketos" terang Atan.

"Hallah!, gue yakin lo ga lama lagi pacaran sama ketos. Ya gak ri" ucap Aldo dan diangguki oleh Fahri.

"Kalian positif sekali"

"Tapi gak salah sih, ga ada yang bisa menolak pesona gue yang ganteng ini" ucap Atan narsis.

Aldo dan Fahri pura-pura muntah dengan kelakuan Atan.

"Ini mas, pesanannya" ucap pelayan rumah makan Padang.

"Makasih kaka cantik" ucap Aldo.

Pelayan itu tersenyum dan jadi salah tingkah saat dirinya disebut cantik.

"Modus lo!" ucap Atan.

"Sudah, kita makan dan terus pulang. Mama sudah banyak kirim pesan nih, ntar gue ga dibolehin main lagi" terang Fahri.

Fahri Yilmaz tidak terlalu banyak bicara, dan kadang bersikap lurus kadang juga barbar. Tergantung situasi hatinya.

Orang tuanya adalah pengusaha travel, agen haji dan umroh, bahkan showroom mobil dan motor.

Fahri anak paling tajir diantara Aldo dan Atan, meskipun Aldo juga anak juragan tanah, sama seperti Atan, tapi papa Atan juga masih menjabat sebagai kepala sekolah sekaligus pemiliknya.

"Dari sini kita pulang kerumah masing-masing ya" ucap Fahri yang diangguki Atan dan Aldo.

"Fathan!!" Teriak seorang lelaki paruh baya.

Bersambung...

Haikal cemburu

"Fathan !!" Teriak seorang pria paruh baya yang mencekik.

Bahkan tetangga yang sedikit jauh dari rumah atan pun sering terkejut jika Mamad sudah berteriak pada putranya.

"Apa sih pa, teriak-teriak.. tetangga pada kaget" ucap Atan. Sambil meraih tangan papanya paksa untuk dicium punggung tangannya.

"Jam berapa ini kamu baru pulang hah!" Ahmad geram dengan Atan yang pulang pergi sesuka hati.

Atan melihat jam ditangannya masih jam 8 malam.

"Tadi nongkrong di warung Padang langganan papa itu, sama temen-temen kok pa" jawab Atan santai.

"Pulang dulu dong dari sekolah, kamu nonstop terus sejak kelas tiga SMP. Dari sekolah pulangnya malem terus, papa tau.. pasti kamu abis balapan kan??" Ucap Ahmad panjang lebar.

"Enggak kok pa, aku cuma main sama temen" bela Atan masih dengan suara santai.

"Kalau besok masih suka pulang malam, motor kamu papa sita" ancam mamad

Atan mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk. "Jangan pa, iya deh janji besok pulang tepat waktu" ucap Atan.

Adik pertama Atan Haikal Antonio menatapnya dengan tajam, Dia iri dengan Abangnya yang cuma dimarahi. Pasalnya Atan termasuk anak yang paling disayang dan dimanja oleh papanya.

Ini karena kejadian empat tahun lalu, ada seseorang yang iri dengki dengan pencapaian Ahmad dalam melakukan segala hal. Orang itu tengah mengirim guna-guna untuknya, namun salah sasaran.

Yang selalu kena sasaran adalah anak pertamanya, Atan. Ntah sudah yang keberapa kalinya.

Dan empat tahun lalu Atan dikabarkan sudah meninggal dan banyak saudara yang tidak rela dengan kepergiannya.

Dia adalah anak dan cucu pertama laki-laki dari keluarga Antonio. Bahkan kakek dan nenek Atan sangat menyayanginya, pernah neneknya berujar jika atan bisa hidup lagi dia akan dituruti apapun keinginannya.

"gak papa le kamu nakal asal hidup kembali" ujar sang nenek waktu itu tengah memandikan atan.

Dan sebuah keajaiban pun datang, sebelum Atan dikebumikan tiba-tiba dia bangun setelah letusan pistol dilepaskan.

Semua keluarga, kerabat dan teman bersyukur penuh haru.

Dan sekarang semua yang diucapkan neneknya telah terjadi, dia hidup benar seperti berandalan dan keinginan apapun dikabulkan.

Anak kedua Ahmad dipenuhi rasa iri dan dengki, namun tidak bisa berbuat apapun. Membuat saras wati Antonio atau dipanggil sara merasa iba pada putra keduanya.

Saralah yang memanjakan putra keduanya, dan yang lain bersikap biasa saja.

Namun Haikal tidak menginginkan dirinya dimanja, dia berusaha untuk dirinya sendiri agar lebih baik dari kakaknya. Bahkan Haikal tidak sudi menerima uang saku dari papanya, dia berusaha sendiri dengan bekerja part time.

Ahmad diam-diam memberikan uang saku untuk Haikal melalui mamanya, namun tidak pernah tersampaikan. Uang itu malah dibuat untuk menambah uang shoppingnya.

Kebencian Haikal semakin bertumbuh terhadap papanya.

Adik Haikal, Bagas Antonio lebih memelas lagi, dia sangat pendiam. Karena memang masih duduk di bangku sekolah dasar dan tidak ada kenakalan yang berarti. Hanya sebatas isengm

Dan dua adik perempuannya yang lain masih sangat kecil itu tidak mengerti apapun.

Haikal melintas didepan atan yang terduduk dikursi makan tak dihiraukannya..

"Apaan sih dek.. dongkol amat muka lo" ucap Atan merasa ta terima setiap kali Haikal bersikap demikian.

Haikal hanya melirik dan mengambil air mineral dalam kulkas yang kemudian pergi menuju kamarnya.

'Gitu amat punya adek, ih.. pait banget mulut gue, mumpung papa lagi pergi.. nyebat lah sebatang' batin Atan.

Atan pun mengambil r0k0k yang ternyata tinggal sebatang didalam tas sekolahnya.

Ia pun pergi ke taman belakang rumah yang berhiaskan tanaman singkong.

Atan menyalakan pematik unik agar tidak ada yang tau bahwa itu korek api. Karena bermotif boneka beruang, bila salah satu telinga beruang itu ditekan muncul api dipucuk kepalanya.

Meski cuma korek api, benda kecil itu sering hilang jika sudah kumpul dengan banyak orang.

"Haaaa..." Atan menghela nafasnya beserta asap yang keluar dari mulut Atan.

'gue harus punya uang lebih banyak lagi, liat Fahri sudah jelas masa depannya. Gue tiba-tiba iri, papa mungkin mau tapi..."

setelah semua motor yang dibelikan mamad selalu berakhir dijual karena rusak akibat balapan. Membuat mamad tak membeli kan motor yang bagus.

Motor terakhir ini matic, dulunya masih bagus dan semuanya standard. Setelah atan yang pakai sudah jadi matic modifikasi.

"Plak!!"

"Aw!! Sakit!!" Ringis Atan.

Mamad memukul dengan keras di punggung Atan, terasa sangat panas.

"Udah papa bilang jangan mer0k0k! Bandel banget sih kamu!" Amuk mamad.

"Plak!"

"Plak!"

"Plak!"

"Hah!! Dasar anak bandel, jangan harap papa kasih kamu uang saku!" Sentak mamad pada Atan setelah puas memukul i putra kesayangannya itu.

"Psstt! Lagi-lagi atan dipukul sama papanya"

"Iya, sudah SMA semakin nakal"

"Ketauan ngr0k0k aja udah dihajar habis-habisan gitu"

"Iya, apalagi berbuat nakal yang lain"

"KROMPYAAAA!!!"

"Copot!!"

"Ayam.. ayam.. ayammm"

panci besar milik sara dilempar sekuat tenaga untuk meredam gunjingan para tetangga.

Mereka pun terkejut dan berhamburan masuk kedalam rumah.

"Puas ngegibah!!"

"Dasar!"

"Masuk Atan, renungkan kesalahan mu" ucap mamad masih dengan wajah marahnya.

Atan bangun dari tempat duduknya dan memegang i dagunya yang sedikit berdarah karena pukulan papany.

Ia tertunduk pasrah apa yang papanya lakukan, karena ia sudah sering kena bogem juga.

Atan berfikir suatu saat papanya akan bosan dan membiarkan apa yang Atan perbuat.

Atan melempar tubuhnya yang lelah diatas kasur kesayangannya. Pemuda itu benar benar merenung, namun bukan karena ia merasa bersalah karena ulahnya tadi tapi tengah berfikir untuk melakukan nya lagi, kali ini ia akan terang-terangan mer0k0k didepan papanya tanpa takut amarah papanya.

"Tok tok tok"

"Masuk aja.. ga dikunci" ucap Atan.

"Kamu ga apa-apa tan?" Tanya sara.

"Apa yang mama khawatirkan, Atan baik-baik saja"ucap Atan menenangkan sara.

"Mama sedih panci mama yang baru lunas penyok semua gara-gara papamu lempar" ucap sara dengan raut wajah sedih, sambil mengompres luka Atan.

"Astaga.. panci??" Gumam Atan tak habis pikir.

"Berapa sih harga panci jelek itu, biar Atan yang belikan" ucap Atan sedikit kesal.

"Sungguh! Terimakasih putra kesayangannya mama!!" Ucap sara kegirangan.

"Cuma satu jutaan kok sayang" ucap sara dengan entengnya.

"Ma.. satu juta? Diloak seratus rebu aja dapat!" Atan terkejut.

Karena panci presto dengan harga segitu menurutnya tidak masuk akal.

"Kamu mana ngerti.." ucap sara dengan raut wajah sedih. Kemudian beranjak setelah mengoleskan obat diluka atan.

"Haaa.. iya iya.. Atan ganti kok, nih celengan Atan buat mama" pasrah Atan seraya mengulurkan celengan target Atan.

Isinya lebih dari satu juta tapi Atan relakan saja.

"Makasi yaa.. anak mama satu ini baik deh" ucap sara sambil mencium kening putranya.

"Lapar kan? Mama ambil makanan untuk kamu, makan disini saja" ucap sara kemudian pergi ke dapur.

Tak lama makanan datang, "makasih ma" ucap Atan

Sara tersenyum dan meninggalkan kamar Atan menuju kamarnya.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!