NovelToon NovelToon

Chronicle Online

Ch. 1 Kecelakaan

Indonesia, 2 Januari 3020

Di suatu kota, kota yang tidak pernah mati atau ungkapan dari kota yang tidak pernah berhenti beraktivitas. Saat ini, bisa di lihat jika teknologi manusia berkembang.

Yang berseliweran di jalanan kota saat ini bukan kendaraan yang bernama mobil dan sepeda motor lagi. Tapi ilmuwan sudah membuat teknologi yang namanya Glove.

Glove adalah benda berbentuk bulat yang di dalamnya terdapat sebuah ruangan kecil yang hanya untuk 4 orang seperti mobil.

Bagian luarnya terlihat tembus pandang seperti cermin akan tetapi tidak gampang pecah ketika bertubrukan.

Banyak fungsi dari benda bernama Glove ini yaitu dapat terbang di angkasa. Selain itu juga dapat menonton siaran televisi di dalamnya agar yang mengendarai tidak bosan.

Saat ini, suatu Glove melaju dengan cepat ke arah taman kota yang melayang di atas awan. Saat sampai, terlihat seorang gadis berambut hitam dan warna mata yang serupa keluar dengan tersenyum.

"System Glove, nyalakan keamanan."

"Keamanan Glove diaktifkan. Pemilik tidak usah khawatir jika ingin meninggalkan Glove."

Gadis itu kemudian melenggang pergi untuk menemui seseorang yang sangat berharga baginya.

Dia mengedarkan pandangan dan melihat seorang laki-laki dan perempuan sedang bermesraan di salah satu bangku taman yang tersedia.

Dia menghampiri mereka dengan senyuman yang luntur digantikan dengan ekspresi marah.

"Apa maksudnya ini, Rei? Dan kau Lidya?! Kenapa kau tega padaku?"

Mereka yang tadinya sibuk dengan dunia mereka, akhirnya menoleh dan ekspresi mereka tersenyum seakan tak menanggapi gadis didepannya itu.

"Oh? Kau sudah datang, Lily?"

"Jangan sebut aku seperti itu!"

Beginilah akhir-akhir ini. Meskipun teknologi berkembang, sesuatu seperti ini juga semakin banyak terjadi.

"Reino, kita putus. Dan kau Lidya, kau bukan sahabatku lagi!"

"Setidaknya kau jangan salahkan kami, itu salahmu sendiri karena tidak bermain Chronicle Online bersamaku sehingga aku terlanjur menyukai Lidya yang ternyata adalah sahabatmu, Liliana."

Yah, akhir-akhir ini diterbitkan sebuah permainan masa depan bernama Chronicle Online. Karena ini permainan VRMMORPG, jadi berbeda dengan Aplikasi Vidio permainan tahun lalu atau bisa disebut MMORPG.

Cronicle Online yang baru diterbitkan langsung banyak yang membeli perlengkapannya. Dan sejak saat itu, Chronicle Online menjadi sangat populer di kalangan anak remaja maupun anak-anak yang pecinta game.

Chronicle Online memiliki keunikan yaitu pemain dapat Dive ke suatu dunia yang lain menggunakan perlengkapan itu, disana mereka dapat membentuk Guild, Party, atau menjadi Solo Player untuk menaklukkan tantangan dalam berbagai misi.

Gadis bernama Liliana itu mengepalkan tangan dan terlihat menyesal. Dia memang tidak berkeinginan bermain game itu tapi jika situasinya begini dia pasti akan memaksakannya.

Bukannya dia tidak mau untuk bermain, tapi dia tidak ingin terkenal. Dia sangat berpotensi untuk terkenal dalam game itu jika dia bermain karena yang bisa menantangnya mungkin hanya misi Rank S dan A.

Dia terkenal kuat karena dia di Real World ini mempelajari seni beladiri dan juga berbagai teknik senjata yang sudah berada di tingkat mahir.

Bahkan jika mungkin dia dapat mengambil murid karena pemahamannya dalam bela diri sudah mencapai level tertinggi diusia termuda.

Tapi, apa yang terjadi? Dia tidak mau sombong seperti anak lain yang hanya menguasai satu jurus saja sudah bangga. Dia juga tidak pernah ikut olimpiade maupun berlomba dengan siapapun.

Liliana akhirnya melangkah pergi untuk pulang dengan yang berlinang air mata. Dia langsung lari menuju Glove nya dan masuk ke dalam.

"System Glove, pulang ke rumah dengan melaju."

"Tujuan pulang ke rumah pemilik dengan melaju. "

Glove langsung meluncur terbang dan melaju di jalanan yang padat pengendara lainnya. Liliana masih menangis dan memilih untuk menonton Televisi Hologram yang sudah di sediakan dalam Glove.

Siaran yang dilihatnya membuat dirinya langsung mematikan Televisi Hologram. Dia tidak mau untuk melihat siaran tentang permainan itu lagi.

Bukan karena dia benci, namun dia sudah cukup bosan mendengar ocehan berbagai hal tentang permainannya itu karena dia sudah mengetahui semuanya dari kedua kakaknya yang bermain.

Glove akhirnya meliuk ke jalan kanan menuju sebuah pinggiran danau dan berjalan dengan kecepatan rata-rata.

Akan tetapi di sebuah seberang jalan terdapat Glove yang melaju dengan kecepatan kencang dan bersiap menghantam Glove milik Liliana.

Sedangkan gadis itu mulai melamun dan tak memperhatikan jalan. Akhirnya ketika dia melihat beberapa orang berteriak dari luar segera melihat ke depannya.

Matanya membelalak, dia secepat mungkin memerintah Glove namun sudah terlambat. Glove yang lainnya yang tidak di ketahui pengendaranya itu langsung menabrak Glove milik Liliana dengan sangat kencang sehingga terlempar keluar dari pembatas jalan dan langsung menyebur ke danau yang dianggap dalam.

Liliana yang ada di dalam Glove mulai kehabisan oksigen dan mulai menendang-nendang ke arah pintu Glove. Glovenya tidak berkutik dan hanya mengatakan "Error" berkepanjangan yang membuatnya terganggu.

Liliana menahan nafasnya selama mungkin akan tetapi dia sudah mencapai batasnya. Dan akhirnya dia pun pasrah.

Padahal dia masih belum sempat bertemu dengan keluarganya terutama ayahnya jika memang ini adalah perpisahannya.

Dia juga menyesali tidak bisa membalas perlakuan dua orang yang membuatnya mengalami semua hal ini.

Dipikir-pikir lagi hari ini mungkin hari sialnya karena selalu ada bencana dan kejadian buruk datang padanya tanpa henti.

Kesadarannya hampir menipis akan tetapi kemudian sebuah suara menggaung di telinganya.

"Kau ingin mati disini, Liliana?"

"Siapa?"

"Kau tidak perlu tahu, tapi apakah kau ingin mati di sini?"

"Tidak! Aku masih harus menemui keluargaku sebelum aku berpisah dengan mereka. Apa yang bisa kulakukan jika aku masih ingin hidup?"

"Kalau begitu aku akan membuat penawaran bagimu, kau tau permainan bernama Chronicle Online di duniamu, 'kan?"

"Ya, apa hubungannya?"

"Kau harus masuk ke dalam game itu dan menjadi yang terkuat diantara NPC maupun Player untuk bisa datang ke tempatku di tempat ke-100 dalam system Snake & Stairs. Carilah aku di tempat tertinggi selama yang kau bisa. Apa kau mau? "

"AKU BERSEDIA... "

Ch. 2 Liyura

Liliana tiba-tiba merasakan tubuhnya ditarik dan dia kemudian dapat bernafas kembali. Liliana memandangi sekitarnya yang gelap dengan pintu yang sangat tinggi berwarna emas dengan ukiran mahkota serta beberapa panji-panji berkibar di sekitarnya dengan lambang yang serupa.

Liliana kemudian mendorong pintu untuk memasuki ruangan di dalamnya. Pintu berderit dan terbuka.

Liliana menutup mata dengan cahaya yang merasuki matanya, dia kemudian melangkah ke sebuah ruangan seperti ruangan pusat kontrol.

Dia mengedarkan pandangan dan melihat beberapa layar virtual di sekitarnya mengambang melayang memutari ruangan.

Dia tepat berdiri di tengah-tengah kemudian nada suara 'Tit' memfokuskan pandangan ke arah depan.

Liliana melihat sebuah layar virtual di hadapannya yang mengambang terbang di depannya.

Saat ingin menyentuh layar itu, sebuah suara sistem yang nyaring menghentikannya.

"Selamat Datang di Chronicle Online."

Dia mengalihkan ke arah sekitar dan tidak menemukan satu orang pun. Dia kemudian mulai melihat ke arah layar virtual.

"Masukkan nama karakter yang anda buat."

Setelah dia membaca layar virtual, sebuah keyboard muncul di hadapannya disertai kolom.

Dia mengetik nama "Liyura". Dan layar virtual berubah.

"Masukkan Nama gendermu."

Liliana mengetik nama "perempuan". Sekali lagi layar virtual berubah.

"Selamat! Anda sudah membuat karakter anda."

Setelah membacanya, layar virtual menghilang dan Liliana melihat sesuatu di depannya muncul.

Dia tidak bisa melihat wajahnya karena saat dia menatapnya seakan dirinya menatap matahari yang bersinar.

"Selamat datang di dunia Chronicle Online, Liyura."

Liliana hanya mengangguk, dia memperhatikan dengan seksama sosok di hadapannya. Dia mulai berpikir mungkin soaok tersebutlah yang memanggil dan menolongnya kemari.

"Sebelum kau Dive ke Dunia bernama Mozart yang mempunyai jutaan kota dan desa serta mempunyai puluhan benua, adakah pertanyaan?"

Liliana mengerutkan dahi? Dunia Mozart? Memiliki puluhan benua? Dia tidak tahu akan hal itu tapi selebihnya dia tahu semuanya dari kedua kakaknya yang memainkan permainan yang sama.

"Siapa kau sebenarnya? Dan apa tujuanmu menolongku?"

"Aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu, kau harus menanyakan pada ragaku yang asli, yang ada di dalam dunia Chronicle Online."

"Baiklah, akan kuganti pertanyaanku, jika aku dapat menyelesaikan misi, apakah aku akan tetap hidup?"

Sosok itu mengangguk, "Tentu saja. Karena di dunia nyata kau sudah berada di tempat yang aman, hanya pikiranmu saja yang kutarik ke sini. Jika kau mati sekalipun, kau tidak akan mati di luar sana, akan tetapi kau akan mengalami gangguan jiwa yang parah jika kau tidak berhasil menyelesaikan misi ini."

Liliana diam-diam terkejut, "Baiklah, aku tidak punya pertanyaan lagi, tapi apakah di dunia itu aku akan di anggap sebagai Player? Dan kenapa aku tidak bisa memilih Ras maupun mengubah penampilanku?"

"Ya, meskipun kau Dive ke dunia itu tanpa alat khusus, kau tetaplah seorang Player karena kau bukanlah NPC (Non Player Character). Dan sebab kau tidak bisa memilih Ras karena kau masuk ke dalam game ini tanpa se izin sistem pusat atau bisa jadi karena kau tidak memakai alat khusus seperti Player lain."

Liliana mengangguk-anggukkan kepalanya seakan mengerti dengan apa yang dikatakan sosok itu. Meskipun Liliana masih belum pernah Dive ke dunia game manapun tapi dia cukup mengerti seperti apa game tersebut karena sudah di beritahu garis besarnya oleh kedua kakaknya.

"Kalau begitu, Selamat jalan Liyura semoga kau bisa menyelesaikan misi ini dengan baik. Lagipula aku sudah memilihkan karakter padamu."

Akhirnya setelah mengatakan itu, tubuh Liliana bersinar dan seperti dilempar dalam sebuah mesin waktu. Tidak lama, dia terhisap dalam sesuatu seperti lubang hitam dia akhirnya membuka mata dan melihat dia tiba di sebuah hutan.

Dia mengedarkan pandangan dan melihat dirinya yang sudah berubah, lebih tepatnya rambutnya yang semula hitam menjadi warma pirang keemasan seperti ras Elf, dia melihat pakaiannya yang hanya terbalut gaun selutut berwarna putih bersih.

Semulanya dia sendiri, terdapat dua orang Player yang menghampiri tempatnya dan ketika mereka melihat Liyura, mereka seperti melihat seorang dewi yang turun dari langit membuat mereka cepat-cepat menghampiri Liyura.

Liyura yang menyadarinya langsung melihat ke arah mereka yang dipenuhi tatapan nafsu.

"Hey, sepertinya kita akan bersenang-senang hari ini. Gadis itu sangat cantik, 'kan?" Katanya pada temannya yang hanya di angguki tapi tatapannya masih melihat Liyura dengan tatapan nafsu.

Liyura melihat sebuah pedang di pinggang kedua player itu sehingga dia menyimpulkan jika mereka berdua adalah seorang Swordsman dan hanya berlevel 2.

Darimana dia mengetahuinya? Dia melihat angka diatas bar HP milik mereka yang menunjukkan jika mereka berlevel 2.

Salah seorang dari mereka menghampirinya dan hampir memegang tangan Liyura jika bukan Liyura mundur.

"Tenanglah, kami tidak akan menyakitimu."

Dia semakin mendekat membuat Liyura terus-terusan mundur. Hari ini memang benar-benar hari sialnya. Dia terus mendapatkan kesialan hari ini.

Meliat Liyura yang terus menghindar, Player itu langsung menerjang ke arah Liyura membuat Liyura segera menendangnya dengan teknik beladirinya yang tinggi hingga Player itu terpental sangat jauh sekitar 2 meter dan menabrak pohon.

Melihat temannya langsung pingsan menerima satu serangan dari gadis di depannya membuat Player itu menyerangnya dengan pedang.

Liyura menangkis semua serangan asal-asalan dari Player tersebut dengan sangat mudah dan cepat seperti profesional. Melihat serangannya tidak mempan, dia menggunakan Skillnya.

"Sword Slash!"

Ayunan pedangnya meningkat membuat Liyura hampir kerepotan, dia langsung menendang sekuat tenaganya ke tubuh player itu hingga mundur 4 langkah.

Dia tidak percaya dengan kekuatan gadis di depannya dan kali ini mengayunkan pedangnya ke arah gadis itu. Liyura lagi-lagi menghindar dan bersalto tinggi hingga kakinya menendang pedang milik player hingga pedang itu terlempar ke belakangnya dengan sangat cepat dan menancap di tanah dengan dalam.

Player itu gemetar, dia kemudian lari ke arah temannya untuk menolongnya. Sebelum mereka pergi, Liyura menghadang mereka.

"Dimana letak kota di sini?"

"K-kota ada di sebelah utara dari jalan ini. Nama kota di sana adalah Crowny."

"Baik, katakan mata uang di dunia ini?"

"M-mata uangnya adalah Copper, Bronze, dan Gold. Dan bagi Player adalah Silver dice, Blue Dice, serta Regular Dice. 1 Silver Dice setara dengan 100 Gold. 1 Blue Dice setara dengan 1000 Gold atau 10 Silver Dice, serta 1 Regular Dice setara dengan 10000 Gold atau 10 Blue Dice."

Liyura mengernyit, banyak sekali uang yang dihasilkannya jika dia mendapatkan hanya satu Regular Dice. Dia tau sebenarnya dari kakaknya tapi masih tidak tahu secara rinci.

"Baiklah, aku akan pergi."

Liyura akhirnya lari dengan kaki telanjangnya menuju utara. Tidak lama, dia akhirnya sampai di suatu kota yang padat penduduk. Dia langsung menuju ke jalanan kota.

Liyura menjadi pusat perhatian akan tetapi dia tidak menyadarinya. Penampilannya yang mencolok apalagi wajahnya yang sangat cantik daripada Ras Elf yang biasanya.

Liyura akhirnya melihat toko misi bernama Toko Shin dan memilih untuk masuk ke dalamnya.

Suara bel berdenting saat Liyura masuk sehingga semua pengunjung yang ada di dalam menoleh ke arahnya. Liyura menuju ke arah pemilik toko dan berniat membeli beberapa Equip dengan bayaran menyelesaikan misi.

"Tuan, bisakah aku membeli Equip tempur terbaik dan sebilah pedang?" Katanya dengan tersenyum selembut mungkin hingga wajahnya menjadi semakin cantik.

Liyura mendapatkan Notifikasi layar virtual di depannya yang hanya dia yang bisa melihatnya.

 ---

[ Anda mendapatkan Skill Charm

Charm Lv. 1 (Passive)

Penggunanya dapat memikat Player lain dengan Skill ini dan membuat orang yang di inginkan pengguna dapat memiliki apa yang pengguna mau dari seseorang yang terkena Skill, Skill dapat dihilangkan oleh pengguna sendiri.

Cooldown : -

MP : 10 (Untuk menggunakannya) ]

 ---

Liyura menjadi senang mendapat Skill yang mungkin berguna baginya. Dia kemudian menggunakan Skill itu untuk membujuk pemilik toko karena dia masih belum tau statusnya.

Pemilik toko yang terpengaruh segera memberikan Equip terbaik berwarna biru dan kuning dan juga sebilah pedang panjang berwarna emas.

Liyura mengambil Equip dan memakainya dengan bantuan system.

"System Alpha, Wear Clothes."

Equip yang ada di tangannya bercahaya dan menyatu dengan tubuhnya, cahaya itu meredup dan pakaian putihnya terganti dengan Equip tempur yang tertutup di seluruh pakaiannya.

Equip tempur hampir sama dengan Zirah akan tetapi Equip jika dikenakan tidak akan terasa berat seperti zirah dan pertahanannya juga tidak kalah dengan zirah level tinggi sekalipun.

Liyura memilih memakai Equip daripada zirah karena dia tidak suka memakai pakaian yang membuatnya berat dan hanya menghalangi teknik bertarungnya saja.

Liyura mengangkat pedang hingga cahaya keluar menyinari seluruh toko. Para pengunjung terkejut, begitupun Liyura.

Dia tidak pernah mendengar pedang dapat bercahaya jika disentuh dari dunia ini. Tak lama, cahaya memudar.

Liyura memperhatikan pedang dengan ukiran permata di tengah yang memisahkan pedang dengan gagangnya, permata berwarna merah bersinar ketika terlihat di matanya. Pedang itu kali ini terlihat seperti baru, seolah menemukan tuan yang baru.

"Kenapa pedangnya bercahaya, Tuan?"

Kata Liyura sambil melihat ke arah ukiran pedang dengan bahasa yang tidak dikenalnya di atas permata atau yang tertulis di pedang panjang itu.

"Itu artinya pedang itu memilihmu menjadi Tuannya. memang ini hanyalah legenda jika pedang bercahaya maka pedang tersebut telah memilih tuannya. Dan pedang seperti itu hanya bercahaya jika didalamnya terdapat roh yang menghuni pedang. Memang rumor mengatakan begitu saat pedang itu dikirimkan kemari."

"Roh pedang, ya? Aku akan tetap mengambil pedang ini. Terlebih dahulu aku akan melihat statusnya."

Dengan petunjuk kakaknya dulu saat dia di Real World kakaknya mengatakan jika ingin melihat status hanya dengan melukis huruf C di hadapannya atau di hadapan benda yang ingin dilihat statusnya.

Liyura menggambar Huruf C di hadapannya dan bukannya di hadapan pedang. Akhirnya Notifikasi muncul dan memunculkan layar virtual.

 ----

Liyura / Lv. 0

Class : -- / Human

Skill : Charm (Lv. 1)

Title : --

HP : 100

MP : 100

Status

STR : 100

VIT : 20

AGI : 25

INT : 15

MON : 100 Bronze

DC : 1 Silver

 ----

Maaf jika Author kurang kreatif di bagian meletakkan kata-kata nya. Maaf jika sama seperti novel genre game lain untuk tampilan status... Tapi untuk ceritanya ini murni dari pemikiran Author... 🙏🙏

Ch. 3 Guild Black Knight

Liyura mengernyit saat melihat jika statusnyalah yang keluar bukan pedang di hadapannya. Dia kemudian melihat statusnya dan tersenyum.

Liyura akhirnya menekan tombol biru di bawah statusnya dan layar virtual pun menghilang. Liyura mencoba melihat status pedang yang ada di hadapannya.

Liyura menggambar huruf C di hadapan pedang hingga memunculkan Notifikasi.

... ---...

Gold Excalibur Sword / Lv. 1000

Pedang legendaris yang memuat banyak misteri. Pedang ini sudah ada sejak berjuta tahun yang lalu dan hanya memiliki 1 tuan, dan sekarang anda menjadi tuan berikutnya dari pedang ini.

Dmg : ????

Atc. : 500 per tebasan pedang (Mengurangi HP sampai habis untuk lawan di bawah level pengguna) dan akan bertambah saat pengguna mencapai level 100

Dur : ???? (Sangat mustahil hancur)

Def : ???? (Pertahanan sangat kuat melebihi pedang umum)

?????

?????

...---...

[ Status pengguna tidak cukup untuk melihat keseluruhan status dalam pedang.

Min. Lv : 200 ]

...---...

Liyura mengernyit heran, sebenarnya apa yang di muat pedang itu? Dan kenapa nama pedangnya tidak terasa asing? Ada yang tahu? Liyura tidak memikirkannya lebih lanjut dan tetap memilih pedang itu sebagai teman seperjalanannya.

Liyura menoleh ke pemilik toko, "Emm, apakah aku bisa membayarnya dengan menjalankan misi?"

"Baiklah nona, akan tetapi misinya tidaklah mudah karena pedang itu cukup mahal."

"Apa misinya?"

"Nona harus memgalahkan Boss Monster Administrator di tempat ini. Dia dan pasukannya sudah membuat kami resah. Boss Monster ini menyerupai tanaman dan juga pasukannya membuat berbagai desa tidak memiliki bahan makanan seperti buah, sayur, gandum, dll. Jika nona berhasil mengalahkannya, Nona akan mendapatkan Equip dan Pedang itu."

Notifikasi muncul.

 ---

[ Quest : Mengalahkan Boss Monster (S)

Pemilik toko ingin anda mengalahkan Boss Monster yang telah meresahkan warga dengan mencuri nutrisi perkembangan untuk beberapa makanan pokok sehingga beberapa penduduk desa tidak dapat makan secara teratur.

0/1000 (Pasukan Boss Monster)

0/1 (Boss Monster)

Reward : Gold Equip and Gold Excalibur Sword

Failed : Mati

Time : 1 Minggu

Apakah anda menerimanya? ]

 ---

"Akan aku kalahkan."

 --

[ Qust pertama dijalankan! Selesaikanlah Quest pertama sebaik mungkin ]

 --

Liyura mengangguk dan kemudian beralih pada pemilik toko, dia kemudian memikirkan bagaimana caranya mendapatkan Job Class.

"Tuan, bagaimana caranya mendapatkan Class?"

"Kau hanya perlu bertanding denganku. Di toko ini adalah pusat misi dan juga pembentukan Class."

"Baik, bisa kita mulai? aku harus menyelesaikan misi ini secepat mungkin untuk menaikkan levelku. "

Pemilik Toko menggiring Liyura ke sebuah lahan yang luas dan hanya ada mereka berdua di sana.

"Class apa yang ingin kau pilih?"

"Female Knight."

"Baik, seranglah aku dengan sekuat tenaga yang kau punya."

Liyura mengangguk dan mencabut pedang dari sarungnya. Dia melihat ketajaman pedang Excalibur yang tidak berkarat sekalipun.

Liyura menyiapkan kuda-kuda terbaiknya dan menunggu serangan. Pemilik Toko mengkode untuk menyerangnya terlebih dulu membuatnya melesat dan menerjang seakan tak memberi celah bagi lawan untuk menyerang balik.

Liyura menebas pedang dengan sangat tangkas seakan dia bersatu dengan pedangnya sendiri. Pemilik toko menggunakan pedang yang sama yaitu pedang legendaris seperti Liyura jika dilihat pedang yang ada di tangannya berimbang dengan pedang Excalibur.

Liyura memperhatikan pedang pemilik toko yang berwarna hitam pekat seperti malam dan menyerangnya tanpa celah. Mereka berdua bertarung serimbang dan sulit menentukan siapa yang akan kalah.

Liyura memperhatikan semua serangan musuh dengan cermat dan akhirnya menemukan celah hingga dia menyerang pemilik toko dengan teknik berpedang andalannya hingga pemilik toko terpental 10 langkah.

"Hebat! Aku tidak tau kau berbakat dalam berpedang, Nona. Kau pantas mendapatkan Class Knight."

Setelah pemilik toko mengatakannya, Notifikasi muncul.

 --

[ Selamat! Anda telah mendapatkan Class Knight dan mendapatkan Title "Talented Knight" karena pemilik toko memuji teknik berpedang anda ]

 --

Liyura mengangguk puas dan memasukkan pedang ke dalam sarung menandakan pertarungan berakhir.

"Tuan, apa pedang yang kau gunakan?"

"Oh nama pedang ini Black Magic Sword akan tetapi aku tidak bisa mengeluarkan sihir dari dalam pedang ini karena pedang ini tidak memilihku menjadi tuan seperti milikmu."

Liyura hanya memperhatikan pedang berwarna hitam itu dan kemudian berjalan kembali ke toko di ikuti pemilik toko.

Saat mereka tiba, Liyura ingin segera pergi untuk menyelesaikan misinya akan tetapi pemilik toko mencegatnya.

"Ambillah Magic Map ini Nona untuk membantu Nona mengalahkan Boss Monster."

Pemilik toko mengulurkan sebuah benda gulungan yang cukup pendek bernama Magic Map. ketika Liyura mengambilnya, dia mendapatkan Notifikasi.

 ---

[ Selamat! Anda mendapatkan Magic Map

Magic Map (Item Peta)

Peta ini sangat berguna bagi pengguna yang memilikinya. Pengguna dapat mencari wilayah tersembunyi maupun yang sangat jauh dengan peta ini dan peta juga dapat memberikan petunjuk jalan untuk sampai ke tujuan bagi pengguna ]

 ---

Liyura mengucapkan terima kasih dan segera keluar pergi dari toko. Liyura menuju hutan dimana tadi dia di kirim dari sana. Liyura melihat peta ajaib di tangannya dan membukanya.

Dia mencari tempat Boss Monster berada hingga peta itu menunjukkan tempatnya dengan memperbesar suatu wilayah dan tanda titik kecil berwarma biru sebagai tanda tempat yang di carinya.

Layar virtual dari peta itu memunculkan sebuah gambar di hadapan Liyura tentang Boss Monster yang berada di tempat sebuah Gua yang menyeramkan, tapi itu terlihat seperti bangunan sebuah Kastil.

Layar kemudian menghilang dan digantikan dengan sinar yang keluar dari peta, menunjukkan jalan bagi Liyura menuju tempat yang di tujunya.

Liyura mengikuti setitik cahaya kecil yang ada di hadapannya terus saja muncul kedepan seperti jejak yang menunjukkan jalan. Memang benar-benar peta yang ajaib.

Saat akhirnya Liyura sampai disebuah kedalaman hutan di sana terdapat beberapa tenda dari suatu perkumpulan atau mungkin Guild.

Ketika sampai, cahaya itu menghilang. Liyura kemudian berjalan ke arah tenda dan menemui salah seorang yang menghuninya dari sekian banyaknya yang berlalu lalang.

"Permisi, apakah kalian tahu dimana Gua Boss Monster serupa dengan tanaman?"

Seorang menoleh ke arahnya dan menghampiri Liyura. Dia meneliti Liyura dari atas ke bawah seperti menilai penampilannya.

"Anda ikut berpasitipasi dalam misi itu juga, Nona?"

Liyura hanya mengangguk dan melihat seorang pemuda yang mempunyai tinggi di atas dirinya dan memiliki wajah yang lumayan tampan.

"Sebenarnya Gua itu masih jauh di sini dan itu sebenarnya bukan Gua melainkan Castle. kami juga ingin melenyapkan Boss Monster itu. Nah ya namaku Chris. Kami semua dari Guild Black Knight."

"Oh, namaku Liyura, aku Solo Player."

Chris mengangguk dan melihat level Liyura yang masih 0 dan bisa dibilang dibawah level 1.

"Baiklah, bagaimana jika Nona bergabung bersama kami? Nona mungkin akan kesulitan menghadapi Boss Monster dan pasukannya kan?"

"Yah, kau mungkin benar, tapi apakah aku boleh bergabung?"

"Entahlah, ayo ikut aku menemui Ketua Sky."

Liyura tidak menjawab dan hanya mengikuti Chris. Mereka sampai disuatu tenda yang cukup besar dari yang lainnya dan Chris masuk ke dalamnya di ikuti Liyura.

"Kau membawa siapa, Chris?"

"Ah, ketua Sky, aku menemukan Nona ini di sekitar tenda kita dan dia bilang jika dia mendapatkan misi yang sama dengan kita. Apakah dia boleh bergabung?"

"Baik, dia akan bergabung tetapi dia harus ikut sebagai koki kita."

"Tunggu dulu, Sky! Kau tak bisa begini. Dia punya Class yang sama dengan kita kenapa dia harus memasak meskipun dia adalah perempuan?"

"Tidak ada penolakan, jika dia tidak mau tidak usah bergabung."

Mereka akhirnya berdebat berkepanjangan membuat Liyura kesal.

"Baik. Aku akan menjadi koki untuk Guild ini. Sebagai gantinya aku boleh ikut kalian menyelesaikan misi, 'kan? Aku juga tidak ada niat untuk masuk ke dalam Guild Black Knight ini."

"Bagus, kau bisa mulai dari hari ini. Chris, tunjukkan tenda dapur padanya."

Chris tidak menjawab lagi dan hanya mengkode Liyura untuk mengikutinya.

"Apakah tidak apa-apa?"

"Tidak, lagipula aku juga tahu caranya memasak, akan kubuktikan jika aku bisa memasak tanpa Skill."

Chris menatap Liyura lama dan mengangguk, dia mempersilahkan Liyura masuk ke dalam tenda dapur.

Liyura akhirnya bersiap menggunakan celemek yang ada di tenda dan mulai menyiapkan diri untuk memasak. Melihat bahannya tidak cukup, dia membeli kepada System Alpha.

Liyura membeli beberapa sayuran dan terutama adalah daging untuk memasak. Melihat cuaca sekarang sedikit dingin karena masih pagi, dia membuat sup daging hangat.

Liyura dengan cermat memotong beberapa sayuran dan beberapa rempah lain untuk penyedap rasa. Liyura juga merebus daging hingga matang dan mencampurkannya dengan rempah-rempah yang dibuatnya.

Aroma yang lezat tercium dari sup daging yang dibuatnya, dia mencicipi sup itu dan tersenyum dengan apa yang di rasakannya. Ternyata hobinya ketika di Real World masih berguna melihat dia dulu sangat suka memasak untuk menggantikan peran seorang Ibu dalam keluarga karena dirinyalah yang hanya anak perempuan yang di miliki keluarganya.

Liyura sekali lagi tersenyum dengan lebar dan meletakkan dua mangkuk di dekat panci yang berisi sup. Dia menuangkan sup ke dalam dua mangkok penuh dan memberinya sendok di kedua mangkok itu.

Liyura meletakkan kembali pancinya dan memilih mengantarkan dua mangkok sup daging ke tenda Sky.

Di sana, Sky dan Chris terlihat hening dan saling diam tanpa ada yang berbicara. Saat Liyura masuk, keduanya menatapnya.

Liyura dengan hati-hati ke arah meja Sky dan Chris.

"Kalian bisa mencicipinya. Jika ada yang kurang akan kubuat lagi."

Mereka semua menatap sup cukup lama sebelum mencicipinya. Mereka terbelalak saat mereka merasakan rasa sup itu.

"Ini... "

"Sangat enak, Liyura. kau pantas menjadi koki kami. " Perkataan Sky terpotong oleh ucapan Chris dan dia langsung memakan habis sup daging dengan cepat.

Sky pun juga sama, dia kemudian memakan dengan pelan akan tetapi di dalam hatinya memuji masakan Liyura.

Liyura akhirnya pamit dan kembali ke dapur untuk membuat masakan yang sama dan membagikannya ke seluruh anggota Guild.

Liyura dengan telaten membuat sup sebanyak-banyaknya dan membeli daging dan bahan yang juga cukup banyak dengan uang Guild tentunya.

Liyura memasak dengan teliti dan tidak lupa merasakan sedikit masakannya untuk merasakan rasa sup yang dibuatnya sudah enak atau tidak.

Liyura mengangguk puas dan menyiapkan mangkuk yang banyak dan mengisinya dengan sup yang penuh.

Tidak lama, sekitar dua jam dia menyelesaikan semuanya dan Notifikasi muncul.

 --

[ Anda memasak lebih dari 100 mangkuk penuh sup dengan rasa yang enak membuat anda mendapatkan title "Master Chef" ]

 --

[ Anda mendapatkan Skill Cooking

Cooking Lv. 1

Kemampuan dalam memasak agar dapat bertahan hidup di alam liar. Semakin tinggi level Skill maka akan semakin enak rasa yang di buat oleh pengguna Skill.

Str +10 Vit +10 Agi +15 ]

 --

Liyura tersenyum puas karena sudah mendapatkan Skill dan Title. Dia kemudian melihat Chris datang dan terkejut dengan jumlah mangkok yang fantastis.

"Aku akan membantumu membagikannya."

Liyura mengangguk dan duduk di kursi yang ada di dalam tenda sambil mengelap keringat yang mengalir di dahinya.

Akhirmya sekitar dua jam semuanya telah terbagi dan para anggota Guild memakan supnya dan mulai memuji Masakan Liyura. Mereka masing-masing mendapatkan Notifikasi layar vitual.

 --

[ Selamat! Karena anda memakan sup daging buatan Master Chef Liyura membuat All stat +10, HP diregenerasi ]

 --

Mereka terbelalak dan memuji masakan Liyura kepada teman-teman yang ada di samping mereka.

Liyura yang mendengar pujian mereka tersenyum lebar, dia merasa perjuangannya selama 2 jam penuh pantas mendapatkan pujian itu.

Setelah selesai, Chris kemudian menyuruh mereka mengumpulkan mangkuk di dalam tenda dapur. Melihat Liyura tidak ada di dalamnya membuat Chris berpikir mungkin dia sedang menaikkan level untuk membunuh para hewan buas di sekitar sini atau ada di dalam tenda yang di pasang Chris dan yang lainnya tadi untuknya.

Sedangkan Liyura sedang berjalan-jalan di sekitar tenda dan tak menyadari jika dia sudah terlalu jauh memasuki hutan.

Liyura menyadari jika ada yang mengikutinya sedari tadi akan tetapi dia tetap tidak menghiraukannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!