NovelToon NovelToon

Love And Destiny

Awal Mula Tragedi & Pertolongan

Assalamualaikum Readers 🙏🤗

Hallo ini karya pertamaku, murni hasil pemikiran dan kehaluan aku sendiri, semoga readers suka yah 😉

Aku menerima kritik dan saran yang membangun ~~~

Di Italy pukul 23.30 tengah malam ~

Latar alur cerita diLuar Negeri nan jauh disana ~~~

Suatu malam menegangkan dijalanan gelap gulita, terdapat 3 orang sedang berlari kencang menelusuri jalan demi mendapatkan bantuan, 2 orang bodyguard setia dan 1 orang gadis berusia 19 tahun yang sedang berjuang bertahan hidup

Yang dipapah oleh kedua bodyguard tersebut.

Gadis itu Kimberly (Kim) Eleonora Romanoff, wajah cantik putih bersih, lesung pipi yg merona dipipi atas, hidung bangir, dan mempunyai garis halis yang cantik

Adik kandung dari Ainsley Eugino Romanoff, seorang pebisnis kelas atas yang sepak terjangnya sudah mendunia.

Apa yang sebernarnya terjadi ?

bagaimanakah takdir akan mempermainkan kakak beradik ini?

" Aku sudah tidak kuat lagi, tinggalkan aku sendiri, kalian pergilah lihat kakaku dan istrinya" Ucap Kim yang sudah lelah berlarian keringat dingin yang bercucuran dan juga berlumur darah, dipapah oleh bodyguard nya Kang Hyeon dan Ray Anderson.

" Nona, aku akan segera cari bantuan tolong kau bertahan nona, demi kakakmu, tolong kumohon" Ucap Kang Hyeon dengan bergetar menggendong Nona Kim ala Bridal

Kim yang langsung pingsan tak sadarkan diri

Sementara Ray (Bodyguard 2), dia melihat sekeliling jalan siapa tahu ada mobil lewat dan bisa meminta bantuan

Tak berapa lama samar samar terlihat mobil sedan hitam ditumpangi oleh 1 supir dan 2 orang penumpang didalamnya

Dia Hyunshik dan Jaehwa, seorang pendiri agensi hiburan entertainment di Negeri Ginseng dan Pelatih Dance di agensi itu.

Ray melambaikan tangan untuk memberhentikan mobil tersebut "Tolong tolong kami, kami sedang dikejar, tolong nona kami, dia sedang kritis" mohon Ray pada HyunShik

"Tolong bawa nona kami pergi jauh dari sini, nanti kami menyusul, tolong" dengan bersimbah darah Ray memohon

Dengan sedikit ragu dan juga kasihan melihat wanita itu sudah kritis, akhirnya mereka sepakat membawa Kim

Tapi saat Hyunshik mengajak Hyeon dan Ray, mereka menolak, mereka harus kembali ke mansion memastikan semuanya

"Tolong bawa dia kerumah sakit, kami akan segera menyusul. Dan tolong, rahasiakan ini aku mohon, tolong jaga rahasia identitas Nona Kim"

"Nona Kim dan keluarganya sedang dalam bahaya"

"Aku percaya padamu, karna sepertinya kau berasal dari negeri Ginseng, begitupun aku, kita sama" Hyeon meyakinkan Hyunsik

"Kami akan segera menyusul kalian kerumah sakit setelah urusan kami selesai" Mohon Hyeon kepada hyunsik dengan tangan bergetar dan mata yang sudah basah

Hyunsik berpikir agak lama, dan dia agak bingung sebenarnya, tapi dia tidak tega melihat wanita itu

"Baiklah, aku akan membawanya bersamaku, setelah itu kau bisa menyusul" Jawab Hyunshik sambil membopong tubuh Kim kedalam mobil dibantu Jaehwa, dan dikursi belakang mereka menahan cairan merah yang mengalir diperut Nona Kim

"ini nomor teleponku selama berada disini, kau bisa menghubungiku" Hyunshik menyerahkan kertas kecil berisikan nomer telepon kepada Hyeon.

"Terima kasih semuanya, tolong jaga Nona Kim, kami pergi sekarang, ayo Hyeon tidak ada waktu lagi" ajak Ray kepada Hyeon dan segera berlari kembali ke Mansion Romanoff.

Kembali ke Mansion Keluarga Romanoff ~~~

Hyeon dan Ray tak bisa berucap apa apa lagi, mereka saling pandang dan terdiam, mereka melihat hampir semua anak buah Romanoff tewas ditempat

Dan mansion itu pun hampir runtuh karna banyak serangan dari musuh keluarga itu sendiri

"kita harus membawa barang berharga seperti identitas Nona Kim dan uang yang masih tersisa, kita harus segera menyusul Nona Kim" Sahut Hyeon pada Ray

"Baik, kau siapkan semuanya, aku akan membereskan kekacauan ini, setelah itu kita pergi" Ray mengangguk dan langsung bergegas membereskan semuanya

Hyeon berlari menuju lantai 2 dengan cepat, dia masuk kekamar Nona Kim, membuka lemari mencari pasport dan uang dalam jumlah besar, dia masukan dalam tas besar hitam, Hyeon juga membawa beberapa baju Nona Kim.

Hyeon turun dari lantai 2 dengan membawa tas hitam besar yang berisi uang, baju, dan pasport.

"Hyeon, apa kau percaya pada mereka yang membawa Nona Kim? Bagaimana kalau mereka orang jahat? Aku khawatir dengan Nona Kim" Tanya Ray memastikan kepada Hyeon

Meskipun dia bodyguard, tak bisa dipungkiri, Ray sudah mengabdi pada keluarga Romanoff sejak usianya masih muda hingga sekarang Ray berusia 25 tahun

Ray Anderson, adalah anak yatim piatu, yang hidup dipanti asuhan, anak lelaki yang sering dibully oleh teman sebayanya, yang sedang dihajar, dan ditemukan oleh Leonzio Nathaniel Romanoff seorang kakek2 berusia 55 tahun, yang berjalan memakai tongkat ditangan kanannya.

kakek dari Kimberly dan Ainsley Romanoff. Leonzio menolong anak lelaki itu, dan membawanya kedalam mansion, dan melatih anak itu.

Leonzio bertekad menjadikan Ray anak adopsi, karna usianya pada saat itu 10 tahun. Menurut Leonzio, Ray anak yang berbakat, tanggap dan cerdas. Kemampuannya sungguh hebat untuk anak seusianya, Ray diajari cara menembak, memanah, dan bertahan dari serangan.

Setelah kelahiran Ainsley (kakak kandung Kimberly), Ray ditugaskan oleh Leonzio menjadi orang kepercayaan Ainsley, Ray juga begitu loyal terhadap Ainsley. Saat kelahiran Ainsley, Ray berumur 15 tahun. Ray melihat dan mengagumi Ainsley, seorang bayi lelaki yang lahir tanpa cacat, bayi yang sangat tampan, hidung mancung, putih bersih, dan tinggi

Ray berjanji dalam hatinya, akan selalu menjaga dan mengabdi untuk keluarga Romanoff, karna Ray sudah ditolong dan dibesarkan dikeluarga itu

"Aku yakin mereka akan menjaga Nona Kim, percayalah padaku" tegas Hyeon kepada Ray sambil memegang pundak Ray.

"Ayoo kita kerumah sakit, sebelum musuh Tuan Romanoff kembali kita harus segera pergi"

Mereka berlari menuju mobil jeep yang terparkir dihalaman belakang mansion, Ray yang mengemudi melajukan Jeep itu dengan melesat sambil melihat keadaan sekitar, berjaga jaga supaya tidak ada yang mengikuti mereka dari belakang.

Hyeon sesekali melihat ke spion mobil untuk melihat keadaan sekitar.

Hyeon segera menguhubungi Hyunsik saat berada didalam mobil, dia menanyakan alamat rumah sakit, dan segera melesat bagaikan petir

"Aman sepertinya tidak ada tanda tanda dari mereka"

ucap Hyeon yang bercucuran keringat dan sempatkan ganti baju didalam mobil, karna baju yang dipakai sudah berlumuran cairan merah.

"Oke, kita akan segera sampai rumah sakit, tutup wajah mu dengan masker, jangan sampai ada yang melihat kita"

Ucap Ray karna khawatir dengan keadaan disana

Sesampainya dirumah sakit ... Mereka memakai masker dan juga topi, mereka langsung kelantai 10 tempat dimana Nona Kim dirawat. Disana Hyunshik dan Jaehwa menunggu dipinggir bangkar Nona Kim dengan keadaan tidak menentu

"Boss, kenapa kau percaya dengan mereka? Bagaimana kalau mereka orang jahat? Dan kita dalam bahaya?" Tanya Jaehwa

Sejujurnya Jaehwa takut melihat Ray dan Hyeon saat pertama kali bertemu

"Aku hanya melihat gadis ini, dia seperti menyimpan luka yang dalam, dan aku akan menolongnya" Ucap Hyunsik dan melihat sekilas wajah sendu Nona Kim yang belum sadar dari Komanya.

Pergi Jauh

Dirumah sakit ...

Hyeon dan Ray menelusuri lorong rumah sakit demi bertemu Nona Kim, saat mereka membuka pintu kamar mereka melihat Hyunshik dan Jaehwa sedang duduk dipinggir bangkar. Yaa disinilah mereka berempat bertemu lagi

Hyeon berjalan ke arah Hyunshik "Terima kasih sudah menjaga Nona Kim dan..." Hyeon menarik napas panjang dan berkata "Tolong bawa Nona Kim jauh dari sini, bawa dia pergi bersamamu, aku sudah membawa uang dan pasport" dengan tatapan memohon Hyeon kepada Hyunshik

"Kenapa aku harus membawa Dia? Apa kalian sungguh sangat percaya padaku? Bagaimana jika aku mencelakai Dia?" Hyunshik menunjuk Nona Kim yang sedang tak sadarkan diri

Sebelum menjawab, Hyeon memejamkan mata sambil menarik nafas dalam, dia berpikir sejenak

"Aku harus percaya padamu walau sulit, kita tidak punya pilihan lagi, situasi tidak memungkinkan untuk Nona Kim ada diNegara ini lagi, hatiku berkata kau orang baik Hyunshik. Ditas ini ada sejumlah uang yang cukup besar, dan tolong rahasiakan identitas Nona Kim, saat pulang tolong ganti nama dia, dan jangan biarkan siapapun menemui Nona Kim kecuali aku dan Ray" Hyeon memohon dengan mata yang sudah berkaca kaca. Bagaimana tidak, Hyeon adalah bodyguar yang juga sekaligus sahabat kecil dari Nona Kim, mereka tumbuh bersama, rasa sayang Hyeon terhadap Kim sangat besar. Hyeon bahkan rela mengorbankan nyawanya untuk Kim.

Jaehwa dan Ray saling pandang, mereka diam tanpa sepatah kata, hanya Hyunshik dan Hyeon yang berbicara

Hyeon mendekati ranjang tempat tidur Nona Kim, dia duduk disebelahnya mengikis jarak, dan meneteskan air mata sambil memegang tangan Nona Kim, hatinya hancur melihat orang yang disayangi lemah tak berdaya. Dipelipis wajah Nona Kim terdapat luka gorean, belum lagi diperutnya ada bekas luka tembak. "Kim, aku berjanji akan tetap menjagamu, kau harus sadar, jangan menyiksaku kau tau kalau kau tidak sadar aku akan membuang semua tas mu" Hyeon berucap sambil menangis dan menatap sendu wajah Nona Kim.

Tak berselang lama dokter datang memeriksa Nona Kim

Sementara Hyeon, Ray, Hyunshik dan Jaehwa menunggu diluar ruangan.

Dan tanpa diduga duga, Dokter Aline yang juga mengenal Hyeon dan Ray mendatangi mereka, karna melihat Hyeon yang sedang berdiri sambil berdoa.

"Hyeon, apa yang sedang kau lakukan disini?" tanya Dokter Aline

"Aline" dengan wajah sendu yang sudah bersimbah air mata Hyeon menjawab panggilan Aline

"ikut aku Aline" Hyeon menarik tangan Aline dan menjauh dari Ray, Hyunshik dan Jaehwan.

Mereka berdua sekarang ada di rooftop. Sambil memandang langit yang dingin duduk di tepian

"Aline, Nona Kim tertembak, keluarga Romanoff diserang, keadaan menjadi kacau, Tuan Ainsley sudah kami sembunyikan, sekarang Nona Kim pun harus kami sembunyikan, maukah kau menolong kami Aline?" dengan memegang tangan Dokter Aline dan memohon

Dokter Aline sangat terkejut, dengan tatapan matanya yang membulat, dan bergetar. "Apa yang harus aku lakukan Hyeon?"

"Tolong bawa Nona Kim keluar dari Negara ini dengan Koneksimu, Nona Kim tidak bisa berada disini untuk sementara waktu, dan aku akan menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi" Ucap Hyeon

"Jangan sampai pihak Bandara bahwa itu Nona Kim"

"Apa kau bisa Aline, aku mohon padamu"

Dengan satu tarikan nafas "Baiklah aku akan memakai kekuasaan keluarga ku untuk mengeluarkan Kim dari negara ini" Ucap Dokter Aline dengan senyuman hangatnya

Tanpa sadar, Hyeon langsung memeluk Dokter Aline dan menangis di bahu Dokter Cantik itu

Aline pun beku dengan adegan dadakan itu, tanpa sadar Aline pun membalas pelukan Hyeon dan mengusap punggung lelaki itu dengan hangat. Ada perasaan yang tak bisa diungkapkan hati Aline sungguh berdesir saat menerima pelukan dari Hyeon, lelaki tangguh yang selama ini dia kagumi dari jauh.

Hyeon dan Aline kembali ke ruang perawatan Nona Kim

"Bagaimana apa dia sudah sadar?" tanya Dokter Aline pada perawat disana. "Belum Dok, tapi keadaannya sudah stabil kita tinggal menunggu pasien sadar, saya permisi Dok"

Baik Hyeon, Ray, Hyunshik, dan Jaehwan mereka berempat terjaga semalaman hingga pagi dan terik matahari muncul.

Gadis itu akhirnya sadar dari tidur panjangnya semalaman

"Ahhh aku dimana? Apa yang terjadi denganku? Kepalaku sakit sekali" Kimberly melihat sekeliling sambil memegang kepalanya yg dibalut perban. Nampak 4 lelaki yang masih terjaga tidak mendengar gadis itu bangun

"Siapa mereka? Ahhhh kepalaku ...apa ini kenapa kepalaku! Aku...aku...siapa? Ahh kenapa aku tidak bisa mengingat apapun!" Hingga Kim mencoba berdiri dengan sekuat tenaga, dan memegang meja yang dipinggir kasur sebagai tumpuan, akhirnya dia tak kuasa menahan sakit dikepalanya, tak lama barang barang yang ada diatas meja itupun jatuh berantakan

Prank !!!

ke empat pria itu pun bangun menyadari ada yang pecah

Hyeon yang shock melihat Kim sudah berdiri sambil memegang kepalanya langsung berjalan ke arah Kim

"Kau sudah sadar Nona Kim" tampak Hyeon yang mencoba memegang pundak Nona Kim

Dengan terkejut, Kim menhempaskan tangan Hyeon, dan berteriak kencang "Siapa Kau? Jangan menyentuhku aku tidak kenal kau? Dan... Kenapa aku disini? Aku..aku..aku siapa? Ahhhhh kepalaku !!!" tak kuasa dengan pusing yang menjalar dikepala, akhirnya Kim Pingsan

Dengan sigap Hyeon mengangkat tubuh Kim ke atas tempat tidur

Ke Empat pria itu pun terkejut tak menyangka bahwa Kim tidak ingat siapa dirinya

"Dokter dokter, tolong kami !!" Teriak Ray sambil berlari

Dengan sigap Dokter dan suster segera melihat keadaan Kim

Mereka berempat menunggu diluar dengan cemas

"Siaaaal, kenapa dengan Kim? Dia bahkan tidak kenal kau Hyeon !!" Ray yang terus bertanya sambil mondar mandir

Selang berapa menit, Dokter Richard pun keluar

"Nona Kim dia mengalami hilang ingatan, sebagian memory di otaknya hilang, jika dia dipaksakan mengingat seuatu kepalanya akan sakit, dan kemungkinan terburuknya adalah kematian, tolong jangan memberatkan beban pikiran pasien, biarkan dia mengingat dengan sendirinya" Ucap dokter Richard dan pergi meninggalkan ruangan pasien itu.

"Kasihan gadis itu, aku merasakan bahwa gadis itu menyimpan begitu banyak luka, wajah sendunya menjelaskan semuanya" Ucap tiba tiba Hyunshik yang khawatir dengan Nona Kim sambil menatap Hyeon, Ray secara bergantian

"Bahkan saat ini, gadis itu tidak tahu siapa dirinya" Hyunshik menarik nafas dalam dalam dan pandangannya jauh kesana

"Kita tetap pada rencana awal, membawa keluar Nona Kim dari negara ini" ucap Hyeon yang tak bisa dibantah

Ray menatap tajam Hyeon dan tak berucap lagi.

Dokter Aline tiba tiba datang sambil berlari, menemui Hyeon

"Hyeon, aku sudah siapkan semuanya, ini pasport baru, disana Nona Kim berganti nama menjadi Kim Jin-Ah, untuk sementara dan ... Tolong jaga Nona Kim, dia adalah sahabat terbaikku, kalian bisa pergi membawanya malam ini, begitupun dengan Anda" Ucap Dokter Aline kepada Hyeon dan menatap Hyunshik & Jaehwan secara bergantian

Hyoen mengangguk dan menyetujuinya begitupun dengan Hyunshik, Jaehwa dan Ray, mereka semua setuju

"Terima kasih Aline sudah membantu kami, kami akan bersiap dari sekarang" sambil memegang pundak Aline dan tersenyum hangat.

~ To be continued ~

Kehidupan Baru

Malam pun tiba ... Akhirnya Nona Kim, dibawa pergi oleh Hyunshik dan Jaehwa ke Negara lain, semua sudah diatur sedemikian rupa hingga tidak ada kecurigaan dari pihak lain

Sepanjang perjalanan Nona Kim belum sadarkan diri karena pengaruh obat yang diberikan oleh Dokter.

Dibelahan bumi lainnya ~~~

Mereka pun sudah sampai dengan selamat, Nona Kim dibawa ke kamar yang sudah dipersiapkan, sedangkan Jaehwa segera pamit pulang.

"Hyunshik, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kau membawa gadis yang baru kau kenal kerumah kita? Jelaskan pada ibu, Hyun" Tanya Ibu Hyunshik dengan menatap penuh curiga pada Hyunshik

Hyunshik menjelaskan pertemuannya dengan Hyeon dan Ray dan juga Nona Kim dengan detail, dengan rasa kemanusiaan, Hyusnhik memutuskan untuk menolong Nona Kim

"APAAAA !!! " Bagaimana kalau gadis itu berbahaya Hyun? Kita tidak tahu asal usul gadis itu, kita tidak tahu dia siapa!"

Hyunshik menarik nafas dalam sebelum menjawab

"Ibu, percaya padaku, aku yakin Nona Kim gadis yang baik, aku bisa melihatnya, wajahnya menyimpan luka yang dalam, aku yakin dia akan membawa kebahagiaan bersama kita bu, bukankah dulu ibu ingin sekali punya anak perempuan? Bagaimana kalau kita angkat Nona Kim menjadi adikku? Sepertinya itu bukan ide buruk bu" Hyun menatap memohon kepada ibunya🥺

"hmmmm....Baiklah, ibu setuju kalau seperti itu, jadi ibu tidak perlu khawatir, Lalu bagaimana dengan identitasnya?"

"Aku akan mengurus semuanya bu, ibu tenang saja"

Jawab Hyun dengan senyum hangatnya

Dikamar Nona Kim ...

Seorang gadis cantik dengan mata hazel gray sudah sadarkan diri, dia mengedarkan pandangan kekiri kekanan, dia juga duduk perlahan bersandar dipinggir kasur

"Aku dimana lagi ini? Ini seperti kamar perempuan...dan.. Aku harus mencari tahu ada apa sebenarnya denganku!"

Dengan tertatih tatih Kim beranjak dari tempat tidurnya, pada saat yang bersamaan Hyunshik membuka pintu kamar

Dan Nona Kim pun terkejut dan menatap Hyunshik

"Kau sudah bangun Nona? Bagaimana tidurmu? Apa kepalamu masik sakit ?!"

"Anda siapa? Aku tidak mengenal Anda, dan...kenapa aku disini? Bisa tolong jelaskan sebelum aku menghancurkan kamar ini !!" Kim yang menjawab dengan penuh amarah kepada Hyunshik

"Mari duduk, aku akan jelaskan kepadamu semuanya"

Dengan siap Hyunshik menjelaskan secara detail kepada Nona Kim tanpa ada yang terlewat

"WHAT !!! " begitu terkejutnya Kimberly yang sekarang berada di Negeri Ginseng tersebut, dia sangat Shock dengan apa yang terjadi pada dirinya

Tapi Nona Kim tidak ingat apapun, dia kehilangan ingatannya

Dengan tertunduk lesu dan wajah sendunya, akhirnya Nona Kim pun mengalah, dia menyetujui bahwa dia akan menjadi adik angkat Hyunshik

"Oke..aku bersedia , tapi aku tidak mengerti bahasa Negaramu, bagaimana? Dan apa yang harus aku lakukan? Aku bahkan tidak ingat siapa namaku, jika aku berusaha mengingatnya, kepalaku seperti ditusuk tusuk"

"Kau tidak perlu khawatir, aku akan mempersiapkan guru private untuk mengajarimu Bahasa Negara kami, pelan pelan saja Nona Kim, kau tidak perlu memaksakan untuk ingat semuanya, Dokter Richard bilang, itu bisa dilakukan secara bertahap" Jelas Hyunshik dengan senyuman hangat bagai seorang kakak lelakinya kepada adik perempuannya.

"hmmm, aku bingung tidak tahu harus bereaksi seperti apa, semuanya begitu membingungkan bagiku, andai saja aku tidak hilang ingatan, mungkin aku tidak akan merepotkanmu Tuan ...Maaf aku belum tahu siapa nama Anda !"

"Hyunshik...itu namaku, kau bisa memanggilku Kakak, sebenarnya aku agak merasa sedikit bahagia bisa mengangkatmu sebagai adikku, karena aku anak tunggal, dan ibuku tidak bisa hamil lagi, karena ada permasalahan dirahim ibuku. Semoga kau betah tinggal disini, dan ini kamarmu mulai sekarang, jika kau butuh apa apa kau bisa panggil aku atau ibuku" Ucap Hyunshik

"Hmmm...terima kasih banyak kau_hmm maaf..Kakak hehe aku belum terbiasa maaf yah" Kimberly yang kikuk sambil menggaruk pelipisnya yang tidak gatal

Mereka tertawa pelan bersama

"Baikalah, istirahatlah dulu, nanti sebentar lagi kau harus makan, ibuku sedang mempersiapkan makan supaya kau segera sehat kembali, setelah keadaanmu pulih, kau bisa mulai belajar dengan guru private bahasa"

"Dan nanti juga besok akan ada perawat yang akan datang seminggu 3x memeriksa luka yang ada ditubuhmu, dan kemarin Dokter bilang, lukamu yang terkena pis**u akan ada bekasnya diperutmu, itu bisa hilang bekasnya jika kau mau operasi, tapi aku kembalikan lagi kepadamu jika kau tidak bersedia, aku tidak akan memaksa"

Refleks Kimberly menunduk dan melihat luka yang diperutnya dan merabanya dengan pelan walaupun terasa perih. Perutnya yang dibalut perban bekas tembakan dan goresan pisau saat membela diri dari musuh

"Akan kupikirkan nanti, aku belum mau bertindak apa apa, badanku masih terasa lemah seperti mau mati !"

Kim berucap dengan wajah sendunya dan mata yang berkaca kaca.

"Baiklah, kau istirahat dulu, nanti aku jemput dan membawamu ke bawah bertemu ibuku"

"Apa aku boleh bertemu sekarang? Dan...berkeliling kerumahmu...Kak? Please...aku akan merasa bosan jika hanya berdiam diri dikamar !"

Hyunhsik dengan senang hati memapah Kim yang masih agak tertatih saat berjalan, hati Hyunshik terketuk, dia berjanji pada dirinya sendiri, dia akan membuat Kimberly nyaman dirumahnya

Sesampainya dilantai bawah, Kim dibawa duduk disofa diruang tengah, sambil menatap sekeliling Kim melihat, begitu nyamanya rumah ini dia terdiam dan tersenyum hangat melihat photo keluarga Hyunshik, beserta Orangtuanya

"Kau sudah bangun Nak? Bagaimana apa masih ada yang sakit?" Tanya Ibunya Hyunshik menggunakan bahasa Negaranya itu

Dengan mengernyit keheranan,Kim pun tak bisa menjawab pertanyaan ibunya Hyunshik, dan menatap kepada Hyunshik dengan tatapan memohon

"Kak ,maaf tapi aku tidak tahu ibu bilang apa!"

"Ibu bertanya, bagaimana keadaanmu begitu" Hyun menjelaskan

"Aku baik bu, terima kasih sudah mau menerima aku disini, aku berjanji tidak akan merepotkan ibu dan kakak'' Jawab Kim dengan bahasa yang lembut dan senyumnya yang manis dengan lesung pipinya

"Ibu tidak mengerti Hyun dia bicara apa !"

"Hahahahahaha....kalian ini sungguh lucu sekali, tidak apa ibu, Kim akan segera belajar bahasa kita ibu tenang saja" Dengan tertawa terbahak bahak melihat Kim dan Ibunya yang berbicara dengan beda bahasa

"Kau ini Hyun...ingin sekali aku menendangmu"

Menatap Hyunshik dengan tajam sambil melipatkan tangan didada

Sungguh sangat beruntung Kimberly berada disini, dia merasa seperti punya keluarga baru yang utuh, walaupun dia hilang ingatan, tapi hatinya tak bisa dibohongi, Kim merasakan kehatangan Ibu dan Hyunshik, Kim menatap Ibu dan Hyunshik dengan mata berlinang

Setelah berbincang bincang, Kim berkeliling rumah dengan senyuman manisnya sambil merentangkan tangan dengan menghirup udara segar nan dingin

Malam pun tiba...mereka bertiga makan malam dengan bahagia, walaupun dimeja makan hanya Kim dan Hyunshik yang berbicara banyak, dan Ibu hanya tertawa pelan menatap Hyun dan Kim, tanpa tahu apa yang mereka bicarakan.

"Sekarang kau istirahat, besok kita pergi jalan jalan jika kau bosan dirumah, kita pergi bersama ibu juga, supaya kau tahu Negara ini, banyak makanan enak dan tempat wisata yang indah, bagaimana ?"

"Wahhh aku ingin aku mau yeaahhhhhh!"

setengah berlompat sambil memegang lengan Hyun, dan...

"Awwwwch....kenapa perutku perih sekali sialan kenapa juga aku harus kena luka tembak ini" Sambil meringis memegang perutnya

Hyun panik dan melihat perut Kim "Hati hati, jangan melompat seperti itu, lukamu belum pulih, ayoo segera tidur, besok kau harus diperiksa dulu, aku khawatir

Malam pun berlalu ....Jeng jeng jeng ~~~

To be continued ~~

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!