ciara sudah berumur tiga puluh tahun, tapi ia masih betah dengan setatus lajang nya, bahkan sang mamah sering bertanya, kapan ia akan menikah, tapi jawab ban ciara, cukup dengan kata belum waktu nya mah.
membuat anita khawatir, saking malas dengan pertanyaan sang mamah, akhir nya ciara pun memutus kan untuk tinggal di apartemen nya, karena ia malas mendengar pertanyaan sang mamah .
awal nya anita dan Hendra tidak. mengijin kan ciara untuk tinggal di apartemen, tapi dengan mengeluar kan jurus merajuk, akhir nya Hendra dan anita pun mengijin kan nya.
ciara beralasan ingin tinggal di apartemen nya, biar dekat dengan kantor, karena ia lelah harus bulak balik, antara rumah dan kantor nya, lumayan jauh, hampir memakan waktu satu jam, karena kini anita pindah rumahnya dekat dengan andra, dan juga kiara.
anita dan Hendra ingin pindah rumah, dan dekat dengan andra, karena ia ingin dekat dengan cucu nya, apa lagi umur nya, sekarang sudah tidak muda lagi, membuat ia ingin berkumpul dengan anak, mantu dan cucu nya.
dan lebih gampang,kalau mereka terjadi sesuatu, apa lagi anita yg sering sakit sakit tan, membuat Hendra khawatir, ia senang bisa berkumpul dengan anak, menantu dan cucu nya, tapi ada rasa sedih, karena ciara malah memilih untuk tinggal di apartemen nya.
kini kiara dan andra, sudah memiliki anak dua, yang pertama alparo, dan yg kedua arsyla, begitu pun dengan giandra dan juga Vina, mereka sama di karuniai anak ke dua, yg berjenis kelamin perempuan.
kini al sudah masuk smp, begitu pun dengan Laura, anak dari giandra dan Vina, mereka di sekolah kan di sekolah han yg sama.
sedang anak ke dua andra, baru memasuk ki PAUD, sedang kan anak giandra masih berumur dua tahun.
kini mereka sedang berkumpul di rumah Hendra, karena rencana nya mereka akan bakar bakar, di taman belakang.
" mah, si ade bakal ke sini engga. "( kiara) menatap anita.
" entah lah nak, sekarang anak itu makin menjauh sama mamah, bahkan untuk memberi kan kabar pun, harus mamah yg menghubungi nya. "( anita ) dengan tatapan sayu .
" mungkin dia sibuk mah, kan tau bisnis papah lagi unggul unggul nya, berkat usaha ade mah,kerja keras ade,bisa seperti ini,mungkin itu hanya perasaan mamah saja,doa kan ade supaya di sana sehat,proyek yg sedang ia ingin kan,semoga lolos." ( kiara)
" amin allohuma amin."( anita) sambil tersenyum,mengelus kepala kiara, yg tertutup oleh hijab.
" oh iya sayang, apa pernah ciara curhat sama kamu. "( anita) menatap sang menantu yg sangat ia sayangi .
" belum pernah mah, walaupun aku sering mendesak dia, tapi dia tetap menjaga rahasia nya."( kiara).
" kamu merasa engga, kalau adik kamu itu memiliki trauma yg begitu mendalam " ( anita).
" ko mamah satu pemikiran sama aku sih . "( kiara) sambil tersenyum.
" iya kan kita sehati, bukan hanya setaun, atau bulan nan, kita kenal, tapi bertaun taun, dengan kamu yg masih gemas, dan menjaili andra dengan kejahilan kamu. "( anita )
" emang aku ngejailin mas andra apa mah, aku lupa lagi mah, hanya ada sepenggal penggal kata saja, dan bayangan wajah andra dan kiara , pasti gemas, aku benar benar penasaran mah ."( kiara) sambil menatap sang mamah mertua.
" mamah juga sama, lupa lagi. "( anita)
" ah mamah, kita aku mamah engga lupa, ternyata mamah juga lupa. "( kiara)
anita hanya tersenyum, ia senang karena telah menjaili anak mantu nya.
" seneng banget deh, membuat aku penasaran. "( kiara) memanyun kan bibir nya.
" udah yu ah, kita kasih kan bumbu nya ke para lelaki yg mau bakar. " ( anita) menunjuk kan bumbu.
kiara pun mengangguk dan mengikuti sang mamah.
anita pun memberi kan bumbu tersebut ke sang suami.
" makasih sayang. "( Hendra) sambil tersenyum.
" sama sama mas, makasih juga sama menantu kita mas, dia juga yg membantu kita pah.? "( anita)
Hendra pun tersenyum, dan menatap ke arah kiara.
" makasih nak. "( Hendra)
" sama sama pah. "( anita)
para lelaki membakar, sedang kan para cewe tinggal makan, sambil melihat anak nya sedang bermain.
anak sulung mereka alparo dan juga gina, tidak ada di sana, mereka mempunyai ke sibuk kan masing masing, alparo dan gina sama sama mempunyai sipat seperti papah mereka, cuek, dan tegas.
kalau ada kemauan nya harus di turuti .
" mah, onti mana. "( arsyla) menatap sang mamah.
" onti sibuk sayang, nanti kalau onti engga sibuk, ia akan ke sini. "( kiara) membelai rambut sang anak.
" onti sibuk terus, sampai engga ada waktu sama aku, sebel aku sama onti. "( arsyla) memanyun kan bibir nya.
arsyla paling dekat dengan ciara, entah apa yg di beri kan oleh ciara, sehingga arsyla sangat nempel sama ciara, bahkan kalau ciara pulang, kiara harus membujuk nya, butuh ekstra sabar.
" mah telepon onti. "( arsyla) merengek ke sang mamah.
" bentar sayang, mamah nya mau ambil dulu handphone nya. "( kiara) sambil beranjak dari duduk dana mengambil ke dalam.
arsyla pun masuk ke dalam rumah, dan mengambil handphone nya, ia mencari nama sang adik ipar, setelah menemukan nya,ia pun menekan tombol panggil .
tapi sayang, ciara tidak mengangkat nya.
" gimana mah, di angkat. "( arsyla) menatap ke arah sang mamah.
kiara hanya menggeleng kan kepala nya saja sebagai jawab ban.
" yah. ?? "( arsyla) dengan nada lesu.
" mungkin onti lagi sibuk sayang, nanti kalau onti engga sibuk, pasti mampir ke sini. "( kiara ) memberi penjelasan, ke sang anak.
" iya mah. "( arsyla) dengan nada lesu , ia pun melanjut kan main nya, dengan anak giandra yg ke dua.
" assalamualaikum.. ?? "
arsyla pun mendongak kan wajah nya, dan menatap sang mamah, tak lama kemudian bibir nya tersenyum.
ia pun langsung bangkit dan berlari menuju ke arah ciara.
" onti.. ?? "( arsyla)
" ponak kan onty. "( ciara ) menyambut sang keponak kan.
" onti kenapa engga angkat telpon aku sih. "( arsyla ) memanyun kan bibir nya, membuat ciara gemas.
ciara pun langsung mengecup pipi gembul arsyla.
"kan onti, mau kasih kejutan sama kamu sayang,kalau onti angkat gagal dong kasih kejutan nya." ( ciara) sambil tersenyum, dan membelai rambut panjang, sang keponak kan, kalau siang pasti di ikat, kalau sore di reray.
" iya de, yg penting onti ke sini, aku sudah bahagia. "( arsyla) memeluk leher ciara .
" pasti kangen ya, sama onti cantik ini. "( ciara) sambil tersenyum.
" iya dong, aku kangen banget sama onti, sekarang onti jarang maen ke sini. "( arsyla) memanyun kan bibir nya.
" iya kan onti nya kerja sayang, kalau onti engga kerja gimana mau teraktir kamu jajan, susah dong. "( ciara)
" iya sih...?? "( arsyla) mengangguk kan angguk kan kepala nya.
" udah yu ah, kita ke dalam, takut nya engga ke bagian sosis. "( ciara)
" iya juga onti, ayo kita ke dalam. "( arsyla) menggenggam tangan ciara.
" nanti di habisin sama ka gina, sama ka al. "( ciara) sambil berjalan.
" engga akan di habisin. "( arsyla) jawab ny enteng.
" kenapa engga bakalan di habisin, orang mereka suka sosis bakar. "( ciara)
" iya karena mereka engga ada. "( arsyla).
" emang mereka kemana. "( ciara) menatap heran ke arah arsyla .
" mereka engga ikutan onty "( asryla)
" kenapa coba engga ikutan, padahal sering, jarang jarang bisa berkumpul gini, onti aja nyempetin ke sini, walaupun onti sibuk, tapi mereka malah engga ada. "( ciara).
arsyla, hanya mengedik kan bahu nya saja.
" assalamu'alaikum semua. "( ciara)
" waalaikumsalam.. ?? " jawab semua nya.
ciara pun mengecup punggung sang mamah, dan menambah kecupan di pipi sang mamah.
ciara pun mengecup punggung tangan, sang kaka dan kaka ipar nya.
" mamah kira, ade engga akan ke sini. "( anita)
" ke sini lah mah, walaupun aku sibuk, tapi aku usahain untuk hadir,apa lagi momen ini jarang jarang."( ciara)
" bagus lah. "( anita)
" de baru pulang kerja. "( ciara)
" iya ka, aku baru pulang, sebenar nya aku habis dari miting, cuman aku sempetin aja ke sini. "( ciara)
" iya udah tuk malam ini, kamu menginap di sini ya sayang. "( anita)
" tapi ka. "( ciara)
" besok kan, kamu libur kerja de, kita semua mau nginap loh de,masa ade engga nginep."( anita) dengan tatapan memohon
ciara menghela napas nya, dan menatap ke arah sang mamah, ada rasa tak tega, tapi kalau ia menginap, pasti nya ia akan di berondong dengan pertanyaan oleh sang mamah, yg pasti nya akan mempertanya kan, kapan kamu menikah, ucapan itu yg ingin ia hindari, tapi menolak pun tak mungkin, tapi engga mungkin juga, untuk menghindar, terus menerus.
" iya mah, aku nginap di sini. "( ciara) sambil tersenyum .
" ah, makasih sayang. "( anita) langsung memeluk sang anak, karena ia senang.
" sama sama mah. "( ciara) mengelus tangan sang mamah.
" nanti kita tidur bareng ya. "( anita)
" emang papah engga akan marah. "( ciara). menatap sang mamah, karena ia tau kalau papah nya, tidak bisa jauh dari mamah nya.
" kalau masalah papah, bisa mamah atasi sayang. "( anita).
" iya mah. "( ciara).
mereka pun mengobrol sampai larut malam, dan terasa sosis pun sudah tandas di makan mereka.
para bocil pun sudah tepar, mungkin karena kekenyangan.
awal nya arsyla ingin tidur dengan onti nya, tapi sayang arsyla, sudah tidur, jadi tak ada drama.
tak terasa waktu sudah menunjuk kan pukul sebelas malam.
" pantas saja, mata ini sudah berat, ternyata sudah hampir tengah malam. "( anita) sambil meguap.
" iya, kita tidur. "( andra).
" pah, aku tidur sama ciara ya. "( anita) menatap sang suami.
" terus papah gimana mah. "( Hendra) dengan tatapan lesu.
" iya engga gimana gimana mas."( anita)
" kan mamah tau, kalau papah engga bisa tidur, tanpa memeluk mamah . "( Hendra) mengeluar kan jurus andalan nya.
membuat mereka yg ada di sana jengah, dan meninggal kan Hendra, anita dan ciara.
tapi sebelum nya, mereka pamit ke Hendra dan anita, setidak nya ia menghargai mereka berdua.
kini tinggal lah mereka bertiga.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!