Sheila Anjani mahasiswa baru di Universitas Nusantara. Walau hanya mengandalkan beasiswa tapi aku sangat bangga bisa kuliah disini.
Namaku Reyhan Aditama. Cowok ganteng, kaya, playboy dan banyak di kagumi gadis di kampus. Digelar sebagai pangeran kampus.
Beni Ariwiguna adalah sahabat baik Rey. Orangnya asyik, ramah dan tidak kalah ganteng dari Reyhan.
Roni Kusuma juga sahabat Reyhan. Mereka bertiga sudah sahabatan sejak mereka kecil. Kebetulan orang tua mereka juga bersahabat.
Yuni Shara teman kampus sekaligus sahabat. Tidak ada yang mau berteman dengan Sheila sejak dia bermasalah dengan Reyhan and the gank. Hanya Yuni lah sahabatnya.
Selina, cewek tercantik dan terseksi di kampus Nusantara. Mengatakan bahwa dirinya pacar dari Rey. Semua mahasiswi takut berurusan dengan nya. Siapa Yang berani berurusan dengannya akan di keluarkan dari kampus.
Cerita ini hanya fiktif dan khayalan author ya. Jika ada kesamaan kisah atau tempatnya. itu bukan author sengaja. Mungkin hanya kebetulan saja.
Author rasa ini saja pengenalan tokoh utamanya. Jika nantinya banyak kesalahan dalam penulisan, author mohon maaf. Karena author juga masih pemula.
Author sangat menunggu saran dan kritik yang dapat menyempurnakan karya aku ini
Jangan lupa dukung author dengan klik tombol like and vote.
Terimakasih.
Kring..... kring...
Suara alarm membangunkanku. Bergegas aku bangun dan berjalan ke kamar mandi.
setelah selesai ritual mandi. Aku segera sholat subuh. Menghadap yang maha kuasa dan memohon keberkahan pada langkah ku hari ini.
"Pagi yang cerah. Mudah mudahan secerah langkahku hari." ucapku dalam hati.
Jam Sudah menunjukkan setengah tujuh saat aku berangkat dari rumah. Jarak kampus ke tempat kos ku lumayan jauh. Tiga puluh menit kalau di tempuh dengan jalan kaki. Dan lima belas menit jika naik angkot.
Karena masih jam setengah tujuh, aku memilih untuk berjalan kaki. Lagi pula ospek akan dimulai jam setelah delapan.
Aku terus berjalan menyusuri trotoar menuju ke kampusku.
Bukan tanpa alasan aku memilih berjalan kaki. Selain untuk kesehatan sebenar aku hanya menghemat pengeluaran ku.
Aku bisa kuliah disini dengan beasiswa. Dan untuk kebutuhan ku sehari hari aku harus memenuhinya sendiri. Aku berniat untuk mencari kerja part time. Setelah pulang dari kampus.
Ayah dan ibuku bukan orang kaya. Mereka tidak sanggup untuk membiayai kuliahku. Tapi karena aku mendapat beasiswa aku bertekad untuk tetap kuliah. Aku ingin membantu ekonomi keluarga.
Kini sampailah aku di kampus Universitas Nusantara. Aku merasa takjub dengan bangunan di depanku ini. Gedungnya tinggi dan mewah. Halamannya luas penuh dengan tanaman dan bunga. Pohon pohon yang rindang menambah kesan asri
Benar benar menunjukkan kampus Elite.
Dengan mantap aku menapakkan kaki masuk ke dalam kampus. Aku terus berjalan menuju ruang administrasi. Aku akan mendaftar ulang.
"Pagi Bu." ucap ku pada bagian administrasi yang ku tahu namanya bu Dahlia.
"Saya mau mendaftar ulang. ini berkas berkas saya Bu." Menyerahkan map berisi data diri dan ijazah.
"Ok. Dengan Sheila Anjani ya. Bentar ya, saya cek dulu." Jawab Bu Dahlia.
"Datanya sudah lengkap. Kamu dari SMA 6. Bogor, ya?" tanya Bu Dahlia memastikan.
"Iya Bu"
"Ok, nih tanda tangani berkas pendaftaran mu. Dan ini tanda buktinya bahwa kamu sudah di terima di kampus ini."
"Terima kasih Bu, permisi." Aku pamit dan berlalu pergi.
Setelah menyelesaikan semua adminitrasi dan melengkapi data diri. Aku berjalan menuju lapangan. Disana sudah banyak berkumpul mahasiswa baru sama seperti ku.
Tidak sulit untuk mengetahuinya
Kami dapat dikenali dengan seragam yang kami pakai.
Aku berjalan bergabung dalam barisan maha siswa tersebut.
"Wah, besar sekali kampus ini. Benar benar luar biasa!" bathinku.
Panitia ospek mulai memanggil kami mahasiswa baru.
"Perhatian...perhatian....
Kepada semua mahasiswa baru agar segera berbaris di depan aula." ucap salah seorang kakak pembina.
Aku berjalan menuju kesana.
"Nih pakai." salah satu senior memberiku topi dan kertas karton yang sudah di pasang tali.
"Terimakasih, kak!" jawabku dan aku pun memakainya.
"Semuanya dengarkan baik baik. Untuk jurusan ekonomi dibarisan kanan dan untuk jurusan manajemen silahkan baris di sebelah kiri." kembali kakak pembina memberi arahan.
Aku bergegas ke barisan di sebelah kiri.
"Tuliskan nama masing masih di kertas yang telah dibagikan!" senior kembali memerintah.
Setelah selesai dengan perlengkapan ospek kami di bariskan di lapangan.
Kakak pembina mulai memperkenalkan diri satu persatu.
Terlihat cewek yang sangat cantik mulai berbicara.
"Adik adik semua, perkenalkan nama saya Selina dan saya adalah ketua kelompok Granat. Jadi selama satu Minggu ini kalian harus mematuhi semua perintah dan aturan Kaka, Mengerti!" ucap Selina.
"Mengerti kak!" jawab kami kompak.
"Saya akan membacakan peraturan dan tata tertib selama ospek berlangsung." ucapnya.
Dia menginstruksikan arahan dan larangan yang harus di patuhi selama ospek.
Semua berbaris mendengar kan arahan Selina.
Aku berada di barisan yang paling belakang. Disebelahku berdiri seorang cewek.
"Kenal kan nama aku Yuni!" ucap nya ramah
"Aku Sheila , tapi biasa di panggil Icha." jawab ku. Dan kami bersalaman.
"Kamu berasal dari mana, Kenapa kau berdandan seperti itu?" tanya Yuni.
"Aku memang seperti ini. Aku berasal dari Bogor."
Obrolan kami terhenti karena mendengarkan pengarahan dari para senior.
"Ok, adik adik semua, silahkan istirahat. Kami beri waktu lima belas menit. Setelah selesai kembali ke posisi semula. Paham!"
"Paham, kak!
Semua bubar. Karena belum sarapan, aku buru buru jalan kekantin. Perutku sudah demo minta di isi. Aku berjalan dengan cepat dan tidak memperhatikan. Hingga tanpa sengaja aku menabrak seseorang.
Bruuuk....
"Au......." Teriakku kesakitan.
Aku terjatuh, begitu juga dengan orang yang aku tabrak.
"Kamu nggak punya mata!!!" bentak Pemuda yang aku tabrak.
Aku kaget mendengar suara Pemuda yang membentak ku. seketika aku mendongak.
"ma...maaf,,,,aku tidak sengaja!" jawabku.
"Kamu punya mataaa kaaan!!!" Bentaknya lagi
"Maaf...sekali lagi maaf, aku tidak sengaja." ucap ku sambil membungkuk. Aku mengambil sapu tangan berniat mengelap kemeja dia yang kotor.
Dia menepis tanganku dengan kasar.
Kemudian pemuda itu berjalan meninggalkan Sheila dengan wajah kesal.
"Siapa dia kenapa sombong sekali, aku kan tidak sengaja." Ucap ku dalam hati.
Sheila kembali melanjutkan jalannya menuju kantin.
"Hei...ketemu lagi. Mau makan ya bareng yuk!. aku juga lapar nih.' ucap Yuni sambil
memegang perutnya.
Icha hanya mengangguk.
Setelah memesan makanan, Sheila dan Yuni menyantap nya dengan lahap. Mereka makan sambil mengobrol.
Tampak dari kejauhan seseorang sedang memperhatikan gerak gerik nya.
Lima belas menit waktu istirahat telah berlalu. Semua mahasiswa baru wajib kembali baris di lapangan. Aku berlari menuju barisan.
Meskipun masih kesal dengan kejadian tadi, akan tetapi shelia harus tetap minta maaf. Dia tak mau mencari masalah dengan siapapun. Terlebih ini kampus terbaik dan hanya kampus ini yang mau menerimanya dengan beasiswa
.
Sheila terus menyimak dan mendengarkan arahan dari kakak pembina. Mereka memberikan tugas kepada para mahasiswa baru untuk membawa beberapa perlengkapan yang akan digunakan besok. Setelah absensi semua barisan dibubarkan.
"Kemana perginya cowok tadi, aku mau minta maaf. Bagaimana pun aku sudah menabraknya tadi." Icha mencari cari cowok yang tadi pagi dia tabrak.
Diliriknya jam di tangannya.
"sudah jam Satu. Besok saja aku mencari nya. Aku bisa terlambat kalau masih disini. " ucap Icha dalam hati.
Shelia berjalan keluar dari area Kampus. Dengan tergesa gesa karena dia akan segera berangkat ke tempat kerjanya. Sheila diterima menjadi pelayan di sebuah kafe.
Baru dua hari shelia bekerja. Dan dia tidak ingin di marahin bosnya karena datang terlambat.
Sesampainya di kafe shelia langsung mengganti bajunya dengan seragam kafe.
Dia mulai merapikan rambut dan menghias wajahnya dengan bedak tipis dan lipbalm berwarna merah muda.
Menjadi pelayan di kafe mengharuskan dia sedikit berdandan agar terlihat menarik.
"sore Siti, Aldi." sapa Icha ramah.
"Kamu sudah sampai, bantu aku antarkan minuman ini ke meja no 12 ya, di ujung sebelah sana." ucap Siti.
Icha mengambil nampan dan mengantarkan pesanan itu.
Memang Kafe tersebut sangat besar dan ramai pengunjung. Sheila sangat bersyukur bisa di terima bekerja disini. Pemiliknya mengijinkan dia kerja paruh waktu karena sambil kuliah. Walau gajinya tidak seberapa tapi sangat membantu nya untuk melangsungkan hidup.
"Lelahnya..." ucap.icha pelan.
"Kamu kenapa? capek ya! Itu belum seberapa biasanya kalau malam Minggu lebih ramai." ucap Siti.
"Tidak kok ti, cuma belum terbiasa aja"" Jawab Icha.
"Ya udah yuk buruan beresin. Biar kita cepat pulang dan istirahat." ucap Icha.
Jam sudah menunjukkan jam 10.00 Malam. Sudah waktunya untuk pulang
Setelah merapikan semua meja dan memastikan semua sudah bersih, Sheila dan beberapa orang teman nya pulang.
Sampai rumah kostnya dia langsung mandi.
" oh iya tugas ku!" Icha panik dia belum mempersiapkann bahan untuk ospek besok.
Dengan sedikit ngantuk Icha mempersiapkan barang barang yang akan dia bawa besok.
*****
Keesokan paginya Sheila agak terlambat bangun. Sheila mandi dan berpakaian dengan terburu buru. Dengan cepat dia meraih tas dan kresek tempat dia menyimpan perlengkapan ospek.
"Mati aku baru hari kedua ospek, aku sudah terlambat." ucap Icha sambil berlari.
Karena terburu buru dan tidak memperhatikan jalan, Sheila hampir tertabrak sebuah mobil.
Sebuah Fortuner berwarna merah, melintas tepat dibelakang nya. Jika dia tidak segera menghindar pasti dia tertabrak.
Ttiiiiiiiii...... tiiiiiin,..........
suara mobil tersebut mengagetkan nya.
Dengan cepat Sheila minggir dan membiarkan mobil tersebut melintasinya.
"Sombong sekali.....Mentang mentang mobilnya keren, dasar orang kaya!" Ucap Sheila kesal.
"Sial.....hampir saja aku menabrak nya. Kenapa harus ketemu dengan cewek itu lagi. Sudah gayanya kampungan." Rey bergumam dalam hati.
Rey turun dari mobil disambut oleh kedua temannya.
"Hey bro....kenapa wajah Lo?" kusut amat. Abis putus cinta ya!" ledek Beni sahabat plus teman se angkatan Rey. Mereka cuma beda jurusan aja. Rey mengambil jurusan manajemen dan Beni lebih memilih jurusan Teknik sipil.
"Sial banget aku hari ini, masih pagi dah ketemu cewek aneh dan kampungan!" ucap Reyhan kesal.
"Emang siapa?" Yang mana? kok aku nggak tahu, ya!
"Itu anak baru. Yang kemaren nabrak aku dan pagi ini lagi lagi hampir aku tabrak."
*Kalau aku tau itu dia, mending aku tabrak aja tadi. Mana Gayanya kampungan." ucap Rey masih dengan nada kesal.
"Sudah lah, masih pagi. Yuk, kita lihat anak anak. Katanya Ketua BEM tapi dari kemaren belum nongol." Ucap Doni beranjak bangun dan berjalan menuju lapangan.
Reyhan juga mengikutinya di belakang.
Reyhan dan Benii tiba di lapangan.
"Gimana?" tanya Rey.
"Semua nya berjalan lancar kak, ucap seorang anggota pembina.
Selina berjalan mendekati Reyhan.
"Kok baru datang sih Rey, " Ucapnya manja dengan senyum termanis.
Rey hanya menanggapi dengan datar.
"Sibuk!" jawab Rey.
Sini, Ajak Selina duduk di bawah pohon yang rindang. Selina bergelanyut manja di tangan Rey.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!