NovelToon NovelToon

KETIKA ISTRI KU STADIUM AKHIR

PROLOG

Kamar yang terasa dingin karena pagi yang terasa mencekam sepasang pasutri masih terlelap setelah kegiatan panas mereka di malam hari, Eve memeluk suaminya dengan lemah setelah kehilangan banyak tenaganya semalaman

Tapi dia harus tetap bangun dan memasak untuk suaminya, di sisi lain dia juga harus bekerja untuk beberapa orang di luaran sana

Bekerja sebagai pengacara bagi orang tidak mampu adalah hal yang membosankan dan tidak menyenangkan tapi dia harus melakukan itu

Kematian kedua orang tuanya yang tragis membuat dia tumbuh penuh dengan semangat yang membara untuk mengenang kedua orang tuanya

“Sayang aku akan memasak, lepaskan aku…”. Ujar Even dengan mata terpejam, Wanita itu berusaha untuk bangun

“Kau masih lemah tidurlah”

“Aku harus memasak untuk mu”.

Maitias terbangun dari tidurnya dia menatap pada Istrinya yang masih terpejam dan tidak berhenti bergumam dia tertawa kecil karena wanita itu begitu imut

“Apa kau lelah, maaf… aku sangat kesal karena kau pulang telat di tambah dengan pria itu, seharusnya kau menelfon ku untuk menjemput mu!”

“Maafkan aku juga, aku tidak akan mengulanginya”.

“Ya Tentu, aku tidak apa jika kau mengulanginya karena aku tidak akan keberatan jika harus bercinta semalaman”

Bulu kuduk wanita itu merinding dia benar-benar akan di hajar habis-habisan oleh suaminya yang tukang cemburu itu . Aku tidak ingin mengulanginya lagi, Romeo ah aku harus mengatakan ini pada dia

“Sayang aku harus bekerja, bukankah kau juga harus bekerja”.

“Kau benar, tapi kau masih lelah aku akan membangunkan mu tiga pulu menit lagi setelah makanan kita sampai tidak perlu memasak aku sudah memesan nya”

“Terimakasih sayang, kau yang terbaik”. Ucap Eve dengan mata kembali terpejam, sementara Maitias, pria itu mengecup kening istrinya lalu beralih ke bathroom membersihkan tubuhnya yang penuh pelu

Eve terbangun setelah tiga puluh menit saat Suaminya menyentuh keningnya, sarapan sudah tersedia dengan rapi di sana begitu menggugah seleranya setelah kelaparan semalaman karena ulah Maitias

Dia terbangun dari posisinya bersiap untuk mandi sebelum makan tapi Maitias menarik tangannya untuk kembali duduk “Makanlah dahulu, setelah itu bersiap aku akan mengantar mu ke pengadilan”

Cup!

“Apa ini sogokan”.Tanya Maitias karena wanitanya mencium dirinya tanpa di minta”

“Tidak, hanya saja aku sangat Mencintai mu Tuan Regard kau sangat tampa hari ini”

“Yeah kau juga tampak sangat seksi Nyonya Regard”. Maitias mengerlikan matanya menatap tubuh telanjang Eve yang penuh dengan kecupan nya

Saat itulah Eve menyadari penampilannya, dia menutup kembali tubuhnya dengan wajah merona bukan karena malu telanjang di depan suaminya tapi tatapan pria itu membuatnya sedikit kesal

“Maitias!”

“Hahaha! Cepat mandi sebelum aku menghabisi mu lagi!”

******

Eve menggenggam tangan suaminya selama perjalan dia tidak berhenti mencuri pandang pada pria yang telah menikahinya selama setahun itu, walau mereka belum mendapat restu pria itu tetap bertekad untuk menikahi dirinya

Dia sempat menolak pria itu bukan tanpa alasan tapi Maitias adalah seorang konglomerat bukan hanya itu, Maitias memiliki tubuh sempurna dan wajah yang sangat rupawan

Berbeda dengan dirinya, tinggi tubuhnya bahkan di bawah rata-rata dia juga hanya bekerja di firma terkenal bahkan menghabiskan waktunya untuk membela kalangan bawah

Wajah Imut dan kebaikan hati wanita itu adalah alasan Maitias menikahinya, untuk pertama kali saat mereka bertemu Maitias jatuh cinta kepadanya

Mereka selalu bertahan dalam pernikahan mereka yang tidak di inginkan oleh siapapun sambil menunggu seorang bayi mungil yang akan menambah kelengkapan keluarga mereka

Perempuan bertubuh mungil itu berkelahi dengan para penjaga bertubuh besar,tubuhnya mungkin kecil tapi tidak dengan keberaniannya Dia Jatuh Cinta!

Cup!

“Aku akan menjemput mu nanti sore”. Maitias menghentikan mobilnya tepat didepan Pengadilan negara dia mengecup wanita itu dengan bangga “Lakukan yang terbaik sayang, bebaskan mereka dengan kemampuan mu!

”Yeah!!”. Teriak Eve dengan semangat “Aku akan membantu mereka mendapatkan keadilan, keluarga yang malang itu akan mendapatkan keadilan!”

“Sayang ku hmm kau milikku!”

“Aku Milik Mu!’.

Maitias menatap wanita nya berjalan masuk kedalam gedung, hingga seorang pria datang menghampirinya wajahnya yang tadi tersenyum kini pudar begitu saja keberadaan pria itu sejak lama membuatnya sangat risih

“Romeo! Awas saja jika kau berani menyentuh milik ku!”. Gumam Maitias dia sengaja tidak pergi dari sana dan menatap mereka dengan tajam, senyumnya kembali saat Eve lagi-lagi menjaga jarak dengan Romeo . Lihat itu Wanita ku!

Mereka tampak mengobrolkan sesuatu, itu adalah sebuah pekerjaan walau begitu Maitias masih tidak suka jika mereka adalah partner dia adalah pria yang peka

Sejak dia menikah dengan Eve pria itu tahu jika Romeo memiliki perasaan pada Istri mungilnya, Eve adalah miliknya.

Maitias menepuk tangannya dengan keras dia tersenyum lebar saat Eve benar-benar menjauhi Romeo dan membuat wajah pria itu berubah masam . Yeah lihat pecundang akulah pemenangnya, malaikat kecil itu adalah milik ku!

Pria itu kemudian memutar kemudi setelah melihat wajah kecewa itu, walau bukan yang pertama kali tapi itu selalu berhasil membuatnya bahagia tidak ada tara

Eve dan Jerome berdiri bersisihan hari itu mereka akan menjadi saksi dan juga pengacara langsung pada sebuah keluarga yang menjadi kambing hitam atas hilangnya barang berharga milik seorang pria yang menjadi tuan mereka

Eve tersenyum menatap penuntut itu dia tahu apa taktik mereka karena itu bukan yang pertama kali, barang yang hilang itu bukanlah milik mereka

“keberatan yang mulia, jika benar barang itu adalah barang berharga mereka tidak akan menyimpannya di tempat terbuka seperti itu!”. Ucap Eve saat mereka mulai memprovokasi Hakim “Jika benar itu barang berharga tidak ada orang yang akan tahu keberadaanya dan lagi kau tidak punya surat kepemilikan untuk Batu Zambrut itu bukan’

“Ah itu! Kami sudah sangat Mempercayai mereka!”

“tapi menyimpan barang berharga di laci biasa adalah hal yang gila Tuan Skot!”

‘Ya mungkin saja dia memang gila”. Tambah Romeo kesal dia sedikit mengantuk menghadapi orang bodoh itu “cepat selesaikan Eve aku mengantuk!”. Romeo memberikan beberapa kertas pada wanita di sampingnya

“Ini adalah bukti penipuan mu Tuan Skot saya harap anda tidak melarikan diri lagi!”

Para penuntut itu terdiam sambil menggeram kesal mereka tidak akan menyangka jika yang menjadi lawan mereka adalah Eve, wanita yang terkenal dengan kekejamannya sebagai pengacara

Lawan manapun tidak akan di beri ampun jika dia tidak memberikan keadilan kepada korban

Hakim yang tadinya tidak memihak pada mereka kini berbanding terbalik, dia melihat Eve dengan segala logika yang masuk akal dan juga bukti-bukti itu dia masih mencintai pekerjaannya

Menentang Eve hanya akan membuatnya dalam kehancuran siapa yang tidak kenal wanita sederhana itu, wanita yang tidak akan memberikan ampun pada orang yang menghalangi  jalannya

“Tuan Skot semua bukti sudah jelas, Maafkan aku tapi kau harus menerima hukuman mu sesuai undang-undang yang tertulis”. Hakim itu mengetuk palu memberikan hukuman pada pria jahat itu “Batu itu akan di periksa sekali lagi ku harap kau dapat berpikir bijak”

“Kau hanya mendegar kan orang bodoh itu!”

“Ya mereka memegang keadilan puji Hakim itu”.Jakim menatap kasihan pada Skot yang di seret keluar dari ruangan dia kembali pada Eve dan Romeo “Saya tahu siapa kalian, dan kalian tenang saja pemeriksaan Skot akan di lakukan lebih lanjut dan untuk kalian….”

“Maafkan aku untuk kesalahan ini”. Ucap pria itu “dan jangan lupa berterimakasih pada mereka berdua”.

Romeo dan Eve tersenyum mereka berdua tidak akan pernah gagal dengan pekerjaan mereka, karena itu adalah tugas yang mulia

ORANG TUA TOXIC

Maitias berjalan menuju ruangan pribadinya seperti biasa membuka ruangan itu untuk memulai pekerjaannya yang menyibukkan dirinya hingga petang nanti.

"Tuan Regard!". Seorang pria menyapa nya dengan berkas-berkas di tangannya "Tuan Besar dan Nyonya ada di dalam, apa anda butuh sesuatu ketika di dalam sana"

"Jerome... ". Ah untung saja aku belum membuka pintu, Papa dan Mama pasti ingin memulai keributan mereka akan sangat menyebalkan. "Tolong bawakan aku sekotak pizza dan Soda bebas gula Jerome, ku pikir tenggorakan ku akan sakit"

Pria itu tertawa kecil , kedatangan dua orang itu bukanlah hal yang baik mereka akan memulai keributan dengan anak mereka karena tidak kunjung menikah dengan orang pilihan mereka.

"Apa hubungan anda dengan nona Eve berjalan dengan baik?"

"Tentu dia selalu ada untuk ku, walau sedikit sibuk Aku Mencintai nya Jerome, aku tidak akan membiarkan orang tua ku menyakiti nya lagi"

Jerome mengangguk dia tahu pernikahan kedua orang itu berjalan sudah sangat lama, dia membuka pintu sebelum Maitias masuk ke sana "Saya akan segera kembali Tuan"

Matias menatap datar kedua orang tuanya di kursi tamu pria itu memutar bola mata malas saat mereka mulai menyapa putra mereka dengan ceria

"Papa mama, kalian di sini? Tidak pergi liburan atau semacamnya?"

"Maitias!". Bernad memijit pelipisnya melihat sikap angkuh putranya sendiri, pria kecil yang dulunya sangat penurut tumbuh menjadi pria angkuh yang seakan tidak ingin mendengarkan dirinya "Tidak bisakah kau mendengar kan kami sedikit saja? Ini semua untuk kebaikan mu!"

"Papa jika kalian ingin menyuruh ku bertunangan dengan wanita pilihan kalian, lupakan saja aku tidak akan bisa"

"Dia wanita cantik dan dari keluarga yang setara dengan kita Maitias! Tidak seperti wanita itu". Silvia menimpali suaminya "Dia setara dengan kita dia juga begitu cantik dan anggun dia...."

"Dia seorang Akrtis bukan? ya aku mengenalnya karena kalian sudah mengatakannya seribu kali". Maitias duduk di kursi kehormatan nya dan membuka Laptop kerjanya dia fokus kesana mencoba mengeyahkan kedua orang itu "Aku mencintai nya Ibu, aku juga sudah menikah hanya tinggal mengumumkan pernikahan kami pada dunia"

"Maitias!!!!". Bentak Bernad dia merasa sakit kepala ketika menghadapi putranya

"kenapa Papa? Ingin mengatur ku Apa Papa pernah mengerjakan sesuatu dengan benar? Perusahaan ini akan hancur jika aku tidak memegangnya". Matias memberi fakta yang tidak bisa di enyahkan oleh Bernad, itu adalah salah satu kelemahannya saat melawan putra nya

Pria tua itu terdiam beberapa saat menatap puteranya yang begitu keras kepala, dahulu pria itu sangat penurut sejak dia bertemu dengan wanita itu Maitias seakan berubah menjadi orang lain

"Kau lebih Mencintai wanita itu di bandingkan kan kami?"

"Jangan mulai Ayah aku Sangat sibuk!".

Kedua orang itu menghela nafas putra mereka benar-benar berubah, dia menjadi lebih dingin di bandingkan sebelumnya kepada mereka

"Sayang... Apa salah kami pada mu, kenapa kau lebih memilih orang luar di bandingkan kami". Silvia. Menatap sedih anak tunggalnya "Bukankah kita keluarga?"

"Keluarga? Keluarga mana yang menelantarkan putra mereka untuk belajar sendiri dan Papa kau memanggil kembali ke kota ini hanya untuk mengurus bisnis mu yang akan hancur bukan, jika bukan karena aku kalian sudah akan tinggal di pinggir jalan sana". Pria itu menghela nafasnya dia kembali fokus pada Laptop di depannya "Pulanglah aku masih banyak pekerjaan"

"Ada pesta minggu depan di rumah datanglah untuk perjamuan, kau tetap putra kami sekeras apapun kau menolak"

"Aku akan membawa Istri ku"

"Terserah". Bernad lelah melawan putranya dia hanya akan semakin di rendahkan.

Mereka berpapasan dengan Jerome yang akan masuk ke sana membawakan pizza dan juga soda pesanan Maitias "Tuan Nyonya, kalian akan pulang"

"Ya, tolong perhatikan putra kami"

"Baik Nyonya"

Pria itu berjalan masuk dan mendapatkan atasannya dengan wajah yang kesal dan murung "Mereka membahasnya lagi?"

"Ya setiap saat mereka tidak berhenti membahas itu, buat kesal saja memang apa sulitnya menerima Istri ku"

"ekspetasi mereka memang terlalu tinggi tuan, saya harap anda tidak goyah dengan pilihan anda Nona Eve adalah wanita yang baik saya percaya hubungan kalian akan tetap baik-baik saja"

"Hhmmm". Belakang ini dia sangat sibuk, apa dia punya waktu untuk ke acara pesta? Ku harap di bisa datang ."Jerome apa kau pikir Eve akan datang ke acara pesta minggu depan? Aku sedikit ragu karena dia sibuk dengan pekerjaan nya dan orang-orang itu aku sudah berjanji untuk tidak mengganggu pengabdian nya"

"Saya hanya memberi saran, tapi sepertinya lebih baik anda tidak mengundangnya apa anda ingat beberapa bulan lalu saat dia menghadiri pesta?".

Saat itu Eve datang dengan anggun bersisian dengan Maitias semua orang menatap mereka dengan aneh, Maitias pria tampan dan tinggi itu memilih seorang wanita yag sederhana dan tubuhnya yang hanya sebahu Maitias tubuh kecil wanitanya bahkan di hina secara terang-terangan oleh sang Ayah

"Aku ingin memberi tahu semua orang jika dia Istri ku, selama ini pernikahan kami selalu di sembunyikan dari publik"

"Saya paham, tapi sebaiknya anda memikirkannya lagi Anda tahu jika Nyonya dan Tuan Besar tidak akan tinggal diam di pesta itu"

Pada akhirnya Eve akan menerima makian yang sama di depan umum. Walau wanita itu akan tersenyum ceria dia tahu betul apa yang Eve rasakan

Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat Maitias menatap ponselnya yang berdering . Ellen

Kau punya waktu ayo bertemu, Bibi dan Paman menghubungi ku dan menyuruh kita bertemu

"Huh dia lagi, kenapa dia sangat agresif". Maitias membuka pesan dari wanita itu yang tidak lebih dari sebuah ajakan untuk berkencan, dia menghapus pesan itu lalu mengabaikan nya

Dia lebih tertarik memanggil Istri kecilnya, menghubungi wanita itu menanyakan di mana keberadaanya

"Sayang kau di mana?". Tanya wanita di ujung sana saat menerima panggilan dari suaminya "Aku sudah menunggu mu"

"Kau menunggu ku? tidak biasa.... Apa pekerjaan mu benar-benar sudah selesai". Tanya Maitias dengan hatinya yang bergemuruh mereka mungkin akan berkencan semalaman menghabiskan waktu mereka berduaan

"Urusan ku sudah selesai, ayo kita berkencan!"

Suara wanita itu terdengar sangat ceria dan menggemaskan di mungkin baru saja menyelesaikan sebuah kasus dengan waktu yang singkat dia juga sangat bahagia dengan begitu mereka punya waktu berdua

Huh dia sungguh menggemaskan!. Maitias berteriak dalam hatinya, wajahnya yang kusut berubah bersinar, bahkan Jerome yang menatapnya ikut bahagia dengan kebahagiaan pria itu

"Jerome aku serahkan sisanya kepada mu. Aku akan menjemput Istri ku!"

"Baik Tuan silahkan bersenang-senang dengan Istri anda"

MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA

"Kau terlihat sangat bahagia..". Romeo menatap wanita cantik di samping nya hari ini memang mereka selesai lebih cepat "Dia akan menjemput mu?"

"Tentu, sepertinya kami akan berkencan hari ini kau tahu kami punya tempat favorit kami"

"Benarkah aku iri sekali!"

"Makanya cepat menikah!". Eve memanyunkan bibirnya kepada sahabat karibnya itu, dia sedikit kesal pada Romeo yang selalu berkencan dengan banyak wanita tapi tidak sekalipun berhubungan serius dengan mereka "Kelamaan kau akan menjadi pria tua yang menyebalkan!"

"Yah ku harap aku segera menemukan tipe ku". Bagaimana aku bisa mencari wanita lain, kau adalah orang pertama yang ku cintai dan sudah menikah dengan pria pilihan mu

Eve menatap lurus pria itu seperti meminta kepastian, karena pria itu sudah berjanji sejak lama untuk mengencani gadis dengan serius

"Ayolah jika tidka berkencan dengan mereka bagaiamana aku akan tahu sifat mereka"

"Kau akan terus mengulangnya Romeo jika kau hanya mencari Juliet mu di klub malam, kau harus mencarinya di tempat yang berbeda!"

Pria itu memutar bola mata malas temannya memberi peringatan setiap saat "Ya...ya Tuan Putri ku, sebaiknya kau cepat keluar karena pangeran mu sudah menunggu di luar sana!". Rome mendorong tubuh wanita itu lalu menatapnya dengan cemburu saat Eve sudah berjarak jauh darinya

Wanita mungil itu berlari dengan sedikit melompat seperti seorang anak kecil yang imut, dia selalu tampak ceria dan ketika orang lain menatapnya dia seakan menularkan perasaan itu kepada teman-temannya juga

"Sayang.....!". Panggil Eve saat memasuki mobil dia langsung mendapatkan kecupan hangat dari suaminya "Kita pergi sekarang!?"

"Tentu, aku sudah memesan hotel agar kita tidak perlu kembali ke apartemen"

"Itu bagus,besok aku juga tidak terburu-buru"

"Tidak terburu-buru?". Maitias menatap Istrinya tidak percaya dia seperti mendapatkan jackpot karena wanita itu akan menghabiskan waktu dengannya "Apa kau membutuhkan sesuatu?"

Eve menggeleng dia mengusap lembut wajah Maitias mengutarakan perasaannya "Aku akan bekerja sepanjang waktu mulai minggu depan, tidak tahu kapan akan selesainya tapi ketika itu selesai aku akan punya waktu banyak dengan mu"

"Bekerja sepanjang waktu? kau tidak akan punya waktu dengan ku?". Maitias kesal dia baru saja senang

"Pagi dan Malam adalah waktu kita bersama sayang".Aku menyiapkan segalanya untuk kehidupan kita nantinya. "Percayalah pada ku semuanya akanbaik-baik saja, aku akan tetap menjadi milik mu"

Maitias hanya mengangguk wanita itu sudah teriasa sibuk tapi hati pria itu sedikit sedih dan juga kesal, dia mengingat kembali saran jerome dia tidak bisa membawa wanita itu sebelum memastikan hubungan mereka benar-benar baik-baik saja

Agar kedua orang tuanya tidak mencari celah untuk menghina wanita itu sedikitpun di depan umum. Perusahaan itu, aku harus segera mengambil alih agar Ayah tidak berkutip hubungan ini sudah terlalu lama tersembunyi aku tidak akan tinggal diam

Maitias mengandeng tangan Istrinya menyusuri taman dengan lampu kerlap-kerlip sepanjang jalan, malam yang dingin tidak membuat kedua insan itu enggan pergi bagi mereka keadaan yang sepi seperti itu adalah hal yang begitu menyenangkan

"Sayang... Aku Mencintai Mu"

"Apa ini? kenapa tiba-tiba sih?". Maitias tersenyum dia begitu bahagia mendegar perkataan wanita itu "Aku Mencintai mu Sayang"

Keadaan yang sepi dan juga sunyi membuat keadaan terasa hangat, mereka saling mendekatkan wajah mereka berdua mencoba menikmati malam berdua dengan bibir yang saling beradu, hingga mereka terhenti karena suara langkah kaki dari beberapa anak yang berlalu tidak jauh dari mereka

Tawa dan keceriaan mereka terdengar di kedua telinga manasia itu, Maitias lalu melirik ke arah dua orang dewasa yang berjalan di belakang mereka, dua orang itu adalah orang tua dari anak-anak tadi

Mereka tampak bercanda bersama dengan anak-anak mereka, pemandagan itu mengingat kan Maitias pada impiannya dengan Eve , dia akan menjadi seorang Ayah dan Eve adalah Ibu dari anak-anaknya, sedih merasakan mereka tidak memiliki keturunan sampai sekarang

Maitias juga tidak ingin menyalahkan siapapun karena baginya keadaan sekarang juga tidak memungkinkan, Eve belum mendapatkan hak nya hubungan mereka bahkan tidak di akui siapapun sekarang.

Dua lengan lembut memeluk pinggang pria itu dengan erat, tangan itu adalah milik Istrinya yang memeluknya dengan hangat "Tunggu sebentar lagi Sayang, aku akan memberikan anak-anak seperti mereka pada mu". Ucap Eve dengan percaya diri "Aku juga sudah mempersiapkan diri ku, jadi kau tidak perlu khawatir walau tubuh ku kecil suatu saat nanti aku akan menjadi Ibu yang kuat untuk anak ku!"

Maitias terkekeh wanita itu berhasil menghiburnya kembali dia sendiri tidak ingi menyalahkan wanita itu karena Eve dan dirinya sama-sama sibuk

"Kau begitu bekerja keraslah nanti malam!"

"Baik!". Eve terdiam seketika dia baru menyadari perkataannya barusan, Maitias sedang mencoba mengajak nya untuk melakukan hubungan **x "Ah sial, sepertinya lebih baik kita makan sesuatu lagi sayang...."

"Kau belum kenyang? kalau begitu ayo belikan Taco dan beberapa makanan lainnya aku tidak ingin kau pingsan"

"Sayang....". Eve bergumam panik dengan wajahnya yang memera jika sudah berkata dengan lembut dia tahu malam nanti tidak akan selembut ucapan Maitias

Maitias tertawa jahat dia berhasil mendapatkan wanita itu malam ini lagi, dia menarik tangan Eve menuju restoran di pinggir jalan tinggi pria itu selalu menjadi pusat perhatian orang lain di tambah wajahnya yang rupawan tidak sedikit wanita yang mencoba menggoda pria itu

Dan dengan beraninya Eve selalu pasang badan untuk suaminya, seperti seorang guardian kecil untuk Maitias, wanita itu sedia siaga "Terimakasih Sayang, kau telah mengusir lalat pengganggung itu"

"Hmm itu sudah tugas ku sayang..."

Saat ini Eve berubah menjadi wanita centil untuk memanasi beberapa wanita yang menatap suaminya, wanita itu bahkan sudah mengusap wajah Matias dengan mesra tidak peduli dengan beberapa wanita yang kini emosi membara mereka toh pria itu adalah milik nya

"Kau sangat centil Eve ku, sebaiknya kau bersikap seperti ini saat kita berada kamar aku akan senang hati menerima mu"

"Cih jadi kau lebih memilih di pandang oleh mereka dari pada aku goda?!"

"Ya kau bisa menggoda ku kapan saja, tapi tidak di sini  kau harus menggoda ku seperti itu saat kita berdua dan masaah mereka apa yang harus kau pedulikan sayang"

"Tapi aku cemburu!"

"Mereka hanya orang payah yang bermain dengan angan mereka, toh yang bisa menyentuh ku hanya diri mu!"

Kedua orang itu kembali tertawa lucu satu sama lain juga menikmati makan malam mereka yang hangat hingga kegiatan mereka terhenti karena seorang wanita cantik yang mendekat kepada mereka

Ellen.…

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!