Ananda, tengah tergesa-gesa berjalan
menuju ke arah kantin sekolahnya.
Karena perutnya benar_benar sudah kelaparan, gara-gara habis berkutat dengan mata pelajaran dosennya yang terkenal kejam dan tanpa belas kasihan di kampusnya itu. Dia terpaksa menahan perut laparnya saat di dalam kelas. Di karenakan harus menyelesaikan B. Inggris yang di berikan oleh dosennya yang terkenal berdarah dingin tersebut, sebagai hukuman karena ia berani tertidur di dalam kelasnya.
Reinand saputra. Ya itulah nama dosen yang
Terkenal paling kejam di kampusnya. Di bandingkan dengan dosen_dosen yang lain.
Yang membuatnya sangat terkenal adalah?
Tidak hanya wataknya yang kejam serta selalu disiplin kepada mahasiswa-siswi kampusnya tersebut. Namun juga karena wajahnya yang sangat Tampan, bertubuh atletis dan juga berhidung mancung, bak artis korea selatan. Sehingga sering membuatnya di gosipkan oleh para mahasiswi kampusnya. Terutama mahasiswi yang baru mengikuti tahun ajaran pertama di kampusnya itu. Saat pertama kali melihatnya saja sudah di buat takjub, oleh karena wajahnya yang begitu rupawan bak seorang aktor itu. Namun sayangnya tak sedikit dari mereka
yang harus gigit jari saat mengetahui sifatnya yang dingin, dan juga karena wataknya yang kejam, serta selalu disiplin ke setiap para mahasiswa-siswi kampusnya itu. Ananda adalah salah satu korban kekejaman dosen yang terkenal tampan dan dingin itu. Pasalnya dia sempat tertidur, saat mengikuti kelas dosen killernya itu.
"Ananda salsabilla!" Bentak Rey. Saat melihat gadis itu berani tertidur di Kelasnya. Sehingga langsung memecah kefokusan para mahasiswa-siswi yang tengah mengikuti kelasnya itu, dan mengalihkan pandangannya, pada orang yang di sebut namanya.
"Ananda salsabilla!" Ucap Rey kembali. Sembari bersedekap, saat melihat gadis itu yang tak kunjung bangun, matanya terus menatap tajam ke arahnya, karena berani membuatnya kesal.
"Ya.' Jawab Nanda setengah sadar, sembari mengucek-ngucek matanya yang masih terasa kantuk. Sehingga tidak sadar siapa yang baru saja memanggilnya, sampai berbunyi menggelegar di ruangan itu, hingga membuatnya langsung terbangun dari mimpi indahnya tesebut.
"Setelah selesai kelas, kamu harus segera ke ruangan saya!" Bentak Rey geram. Karena kesal, gadis itu berani tertidur saat mata pelajarannya sedang berlangsung.
"ii...iya pak." Jawab Nanda, terbata-bata karena terperanjat. Ia pun segera memperbaiki posisi duduknya, saat tersadar siapa yang membentaknya sampai membangunkannya dari tidurnya itu. Di lihatnya, Semua mata para mahasiswa-siswi di kelasnya itu pun hanya tertuju ke arahnya, untuk melihat apa yang sedang terjadi. Dan di antaranya ada yang sempat berbisik-bisik kecil.
"Akh sial, kok bisa sih gue ketiduran di kelasnya ni dosen!" Umpat nanda dalam hatinya.
Tak berselang lama, kelas pun akhirnya kembali hening. Dan para siswa-siswi lain pun kembali fokus untuk mengikuti kelas Rey yang sedang berlangsung. Agar tidak menjadi korban kekejaman pria itu selanjutnya.
Tok tokkk.
Suara ketukan dari luar pintu ruangan Rey.
"Masuk!" Seru Rey dari dalam.
"Permisi pak". Balas Nanda sopan sembari berjalan memasuki ruangan pria itu.
Sementara Rey hanya membalasnya dengan sebuah tatapan.
"Ambil ini!" Seru Rey seraya menghempaskan sebuah buku pelajaran B. Inggris ke atas mejanya dengan kasar. Karena geram dengan perbuatan gadis itu. "Pokoknya saya tidak mau tahu. Kamu harus segera menyelesaikan tugasnya sekarang! Atau kamu tidak akan pernah saya ijinkan kembali untuk mengikuti mata pelajaran kuliah saya. Dan saya akan kasih kamu nilai nol di mata kuliah saya!!" Bentak Rey kasar seraya menatap tajam ke arah gadis itu.
"Ba...baik pak." Jawab Nanda takut.
Lalu mengambil buku pelajaran yang ada di atas meja Rey. Lantas langsung berjalan menuju kelasnya untuk menyalin mata pelajaran yang di berikan oleh pria itu. tanpa menghiraukan perutnya yang sudah berteriak-teriak minta di isi karena kelaparan.
"Nan, kantin yuk!" Ajak Mikaela sahabat setianya Nanda dari masa SMA. Dia biasa di panggil Ella oleh teman-teman dan keluarganya.
"Lho kan tau sendiri El, kalau gue baru aja kena apes gegara ketiduran di kelasnya si dosen killer itu." Jawab Nanda, seraya tangannya masih sibuk berkutat mengerjakan tugas bahasa inggrisnya.
"Oh iya. Maaf gue lupa." Jawab Ella sembari menepuk jidatnya. "Ya udah kalau gitu. Gue duluan gih," Jawab Ella sembari mulai melenggokkan pantatnya untuk meninggalkan gadis itu.
"Atau lo mau nitip sesuatu sama gue buat nge ganjal perut lho?" Tawar Ella lagi sembari menghentikan langkahnya, untuk mendengar jawaban nanda.
"Makasih deh El. nanti aja! Biar gue sendiri yang beli setelah pulang kuliah," Jawab nanda singkat. Matanya tetap fokus ke arah buku B. Inggris tersebut sambil tangannya terus mencatati apa-apa yang menurutnya penting.
"Ok deh, kalau gitu." bales Ela. Lalu pergi dari ruangan itu.
Beberapa menit kemudian.
"Akh akhirnya selesai juga." Ucap nanda seraya meregangkan otot-otot tubuhnya yang kelelahan karna tugas itu. Tak berselang lama, bell tanda masuk untuk pelajaran selanjutnya sudah berbunyi kembali.
Kembali ke cerita awal.
Nanda segera memasuki kantin, dan berjalan ke arah buk Nirmala penjaga kantin.
"Buk, nasi putih lauk ayamnya masih ada?" Tanya Nanda pada buk Nirmala.
"Aduh nenk jangankan nasi putih lauk ayam. Mau lauk lainnya ataupun menu yang lainnya pun udah habis semua, ke piye to neng kok baru ke kantin pas udah jadwalnya pulang ngampus. Pas istirahat kan bisa?" Ucap buk nirmala. Karena penasaran dengan gadis itu yang baru ke kantin setelah pulang ngampus.
"Aduh udah pada habis ya buk." Ucap Nanda lesu seraya memegangi perutnya yang kelaparan.
"Biasa buk, gara-gara tu dosen killer ngasih tugas bahasa Inggris sama Nanda. Jadi Nanda gak bisa ke Kantin pas istirahat tadi."Ucap nanda bercerita, atas malapetaka yang menimpanya siang ini.
"Kasian sekali neng. Tapi gimana ya. Malahan sekarang Ibu udah mau beberes buat pulang. Karena jualan ibu udah pada habis."
"Gak papa kok buk, Nanda bisa beli ke tempat lain."Jawab nanda. Kakinya sudah melangkah ke arah ruangan dosen killernya itu, untuk mengantarkan tugasnya terlebih dahulu sebelum akhirnya pulang ke rumah.
" Akh udah pulang rupanya!" Ucapnya. Saat melihat pintu ruangan pria itu yang sudah di kunci. Setelahnya dia pun sudah berjalan menuju ke arah parkiran. Untuk segera pulang ke rumahnya.
" Pak.. Pak Rey!" Panggilnya. Saat melihat pria itu yang masih berada di kampus dan sudah berjalan ke arah parkiran dan akan mendekati mobilnya tersebut. Kakinya sudah berlari-larian kecil demi mengejar pria itu.
" Pak!" Panggilnya kembali. Karena pria itu tak kunjung menghentikan langkahnya. Kali ini dia langsung mempercepat kakinya, agar segera sampai di hadapan pria itu.
Brughhhh...
" Akh sialan, siapa sih yang jalannya gak pake mata gini!" Umpat Reynand. Saat melihat gelas kopi yang ia pegang di tangannya tersebut sudah tumpah mengenai kemeja putih yang ia kenakan tersebut.
" Akh maaf pak saya tak sengaja!" Ucap nanda. Ia sudah tertunduk dalam, karena ketakutan.
" Kamu lagi, kamu lagi, benar-benar teledor banget sih jadi perempuan!" Maki Rey kesal. Sorot matanya sudah menatap tajam. Karena kesal pada gadis itu.
" Maaf pak, saya benar-benar tak sengaja melakukannya, habisnya bapak gak dengar-dengar pas saya panggil tadi," Jelas nanda. Yang baru tahu, ternyata pria itu memang memakai headset di telinganya. Pantas saja dia tak kunjung mendengar pas dia memanggilnya tadi.
"Jadi maksud kamu saya yang salah!?"
" Enggak pak, saya cuman jelasin, saya akan mencucinya untuk bapak."
" Cuci!? Memangnya kamu tahu berapa harga kemeja yang saya kenakan!" Rey semakin tampak gusar. Karena kemeja yang ia pakai hari ini berkisaran 15 jutaan, walaupun baginya itu bukanlah seberapa, tapi dia begitu membenci orang yang merusak barang-barangnya.
"Ti...tidak pak, maaf, saya memang salah, tolong ampuni saya, saya memang tidak tahu, berapa harga kemeja anda, tapi yang jelas, saya tidak akan sanggup menggantinya," Jelas nanda cepat, sembari menangkupkan kedua tangannya, memohon pada pria itu.
" Akh sudahlah!" Umpat rey akhirnya. Lagi pula dia tahu sendiri, bagaimana keadaan ekonomi keluarga gadis itu, dia hanya beruntung saja bisa masuk ke kampus itu, karena beasiswa.
"Akh!" Nanda sudah mengalihkan pandangannya ke arah lain. Karena pria itu yang langsung melepas kemejanya begitu saja di depannya. Hingga langsung menampilkan otot-otot kekar dan tubuh tegapnya itu.
" Pokoknya saya tidak mau tahu, cuci sampai bersih, tanpa meninggalkan noda sedikitpun!" Maki Rey sembari melemparkan kemejanya yang langsung mengenai wajah gadis itu. Setelahnya dia pun sudah terlihat masuk ke dalam mobilnya lalu melajukannya.
"Dasar gadis pembuat masalah!" Maki Rey. Dia pun terpaksa bertelanjang dada, karena tak lagi memiliki baju ganti yang lain.
" Fuh, untung aja gak ngotot minta ganti!" Ucap nanda. Sembari membuang nafas lega.
" Akh tugasnya!" Ucapnya lagi. Karena sampai terlupa dengan tujuan utamanya itu. Setelahnya dia pun sudah terlihat mengendarai motornya, dan akan menyerahkan tugasnya tersebut, saat kembali ngampus.
☆☆▪︎☆☆☆☆
Brukkk...
Nanda sudah menghempaskan tubuhnya ke kasur, setibanya dia di rumah. Karena begitu kelelahan, dan lemas gara-gara menahan perutnya yang kelaparan seharian ini
Tok tokk tok
Suara pintu kamar Nanda di ketok
"Sayang bukain pintunya dong! Mama mau bicara sama kamu," panggil Helen dari luar pintu kamar anak gadisnya itu.
"Iya ma."Jawab nanda lalu bergegas bangun menuju pintu kamarnya.
"Kenapa ma?" Tanya nanda sembari bersedekap. Menyandarkan bahunya di pintu kamarnya. "Jadi mama gak di boleh in masuk ni ceritanya?" Tanya Helen balik.
"Akh iya ma. Masuk!" Ucap nanda sembari menyampingkan tubuhnya untuk memberi jalan pada mamanya itu.
"Kok lemas? Udah makan apa belum pas di kampus tadi?" Tanya Helen saat melihat putrinya yang tampak begitu lemas dan sudah berbaring kembali di ranjangnya itu.
"Belum ma." Jawab Nanda lesu.
"Ya udah gih, sana turun dulu ke bawah! isi perutnya dulu baru kita bicara. Kebetulan hari ini mama ada masak sambal pete kesukaan kamu!"Perintah Helen.
"Seriusan mah?" Tanya Nanda berbinar-binar karena tak percaya dengan ucapan mamanya tersebut. Pucuk di cinta ulam pun tiba. Tidak sia-sia dia menahan perut lapar seharian ini. Bahkan setelah pulang ngampus dia sudah enggan mampir ke warung makan lagi. Untuk mengisi perutnya yang tengah kelaparan itu.
Dia sedikit berterimakasih pada dosen killernya itu. Berkat dia. Nanda bisa makan banyak hari ini.
"Iya sayang, masak mama bohongin kamu sih."
"Ya udah kalau gitu, Nanda makan dulu." Ucap Nanda bersemangat, lalu bergegas turun ke arah ruangan meja makan yang terletak di lantai bawah rumahnya itu.
"Ya ampun kak, kamu kayak orang belum di kasih makan selama sebulan aja!?? Aku kan juga belum makan." Ucap sarah kesal. Yang baru saja tiba dari sekolahnya, dan baru selesai mengganti pakaiannya itu. Saat melihat Nanda yang langsung mengambil sepiring penuh nasi yang ada di atas meja, sehingga hanya menyisakan sedikit bagian untuknya.
"Kaka emang belum makan seharian ini. Di tambah, lauknya favorit kaka lagi." Jawab Nanda seraya memasukkan beberapa suap nasi ke dalam mulutnya. Sarah pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat ulah kakaknya yang terlihat begitu rakus itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!