NovelToon NovelToon

Kontrak Cinta Genie

Bab 1 Hidup Mewah Genie

### Bab 1: Hidup Mewah Genie

Genie Beauty adalah seorang gadis muda yang hidup dalam kemewahan dan kenyamanan. Di usianya yang ke-24, Genie telah terbiasa dengan segala fasilitas yang disediakan oleh keluarganya. Keluarga Beauty adalah salah satu keluarga terkaya di kota, dengan bisnis yang tersebar di berbagai sektor. Ayahnya, Alexander Beauty, adalah seorang pengusaha sukses yang selalu memastikan bahwa keluarganya tidak kekurangan apapun.

Genie tinggal di sebuah rumah megah dengan taman yang luas dan pemandangan indah. Setiap sudut rumah dipenuhi dengan perabotan mewah dan karya seni berharga. Di halaman belakang, ada kolam renang besar yang sering digunakan Genie untuk bersantai. Hari-harinya diisi dengan kegiatan yang menyenangkan seperti berbelanja di butik-butik eksklusif, menikmati spa, dan makan malam di restoran-restoran mewah bersama teman-temannya.

Rutinitas harian Genie dimulai dengan sarapan bersama keluarganya di ruang makan yang luas. Sarapan selalu disajikan dengan mewah oleh koki pribadi keluarga mereka. Menu sarapan bervariasi dari buah-buahan segar, roti panggang dengan berbagai selai impor, hingga hidangan khas seperti eggs benedict dan omelet dengan isian yang lezat.

“Selamat pagi, Genie,” sapa ibunya, Elena Beauty, dengan senyum hangat. Elena adalah seorang wanita anggun yang selalu tampil sempurna. Meskipun usianya sudah memasuki kepala lima, kecantikan Elena masih terpancar jelas. Dia adalah sosok ibu yang penuh kasih sayang dan perhatian, meskipun kadang-kadang terlalu protektif terhadap anak-anaknya.

“Selamat pagi, Mom,” balas Genie sambil duduk di meja makan. “Apa rencana hari ini?”

“Kita akan makan siang bersama di klub. Ada acara amal yang diselenggarakan oleh teman-teman ibu, dan mereka ingin bertemu denganmu,” jawab Elena sambil menuangkan teh ke cangkir Genie.

Genie mengangguk setuju. Dia terbiasa dengan acara-acara sosial semacam itu. Sebagai putri dari keluarga terkenal, dia sering diundang ke berbagai acara sosial dan amal. Meskipun kadang merasa bosan, Genie selalu berusaha tampil ramah dan sopan.

Setelah sarapan, Genie biasanya menghabiskan waktu di gym pribadi mereka. Dia memiliki pelatih pribadi yang membantunya menjaga kebugaran tubuhnya. Sesi latihan biasanya diisi dengan berbagai latihan kardio dan kekuatan, diakhiri dengan sesi yoga untuk menenangkan pikiran.

Setelah berolahraga, Genie mandi dan bersiap-siap untuk hari itu. Lemari pakaian Genie penuh dengan pakaian dari desainer ternama. Setiap pakaian dipilih dengan teliti untuk memastikan dia selalu tampil modis dan elegan. Setelah memilih pakaian yang tepat, dia akan melakukan perawatan kecantikan di ruang riasnya yang dilengkapi dengan berbagai produk kecantikan dari merek-merek terkenal.

Hari itu, Genie mengenakan gaun berwarna pastel yang lembut dengan sepatu hak tinggi yang serasi. Dia melengkapi penampilannya dengan perhiasan yang elegan dan tas tangan dari merek terkenal. Ketika dia melihat dirinya di cermin, dia merasa puas dengan penampilannya.

Sebelum berangkat, Genie biasanya mengunjungi ayahnya di ruang kerjanya. Alexander Beauty adalah seorang pria yang karismatik dan tegas. Meskipun sibuk dengan bisnisnya, dia selalu menyempatkan waktu untuk keluarganya. Genie sangat menghormati dan mengagumi ayahnya.

“Selamat pagi, Dad,” sapa Genie ketika memasuki ruang kerja ayahnya. Ruangan itu dipenuhi dengan buku-buku dan dokumen bisnis, namun tetap tertata rapi dan elegan.

“Selamat pagi, Genie,” balas Alexander dengan senyum hangat. “Apa rencana hari ini?”

“Ada acara amal di klub. Mom ingin aku ikut bersamanya,” jawab Genie sambil duduk di kursi di depan meja ayahnya.

Alexander mengangguk sambil tersenyum. “Itu bagus. Ingat, selalu tampil ramah dan bersikap sopan. Kamu adalah representasi dari keluarga kita.”

Genie mengangguk setuju. “Tentu, Dad. Aku akan mengingatnya.”

Setelah berbincang sebentar dengan ayahnya, Genie menuju garasi untuk berangkat. Dia memiliki beberapa mobil mewah, namun hari itu dia memilih untuk mengendarai mobil sport favoritnya. Dalam perjalanan ke klub, dia menikmati musik dari radio dan pemandangan kota yang sibuk.

Sesampainya di klub, Genie disambut oleh teman-teman ibunya. Mereka adalah wanita-wanita anggun dari kalangan atas yang selalu mengadakan acara-acara sosial. Genie dengan sopan menyapa mereka dan bergabung dalam percakapan.

Acara amal berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan dan hiburan. Genie berpartisipasi dalam lelang amal, menyumbangkan sejumlah besar uang untuk tujuan yang baik. Meskipun kadang merasa bosan dengan acara semacam ini, dia tahu betapa pentingnya untuk menjaga citra dan reputasi keluarganya.

Setelah acara berakhir, Genie dan ibunya kembali ke rumah. Elena terlihat puas dengan keberhasilan acara tersebut. “Kamu tampil luar biasa, Genie. Teman-teman ibu sangat terkesan denganmu,” puji Elena.

“Terima kasih, Mom. Aku senang bisa membantu,” balas Genie dengan senyum.

Sore harinya, Genie biasanya menghabiskan waktu bersantai di rumah. Dia sering mengundang teman-temannya untuk datang dan menghabiskan waktu bersama. Mereka biasanya berenang di kolam renang atau menikmati teh di taman. Hari itu, beberapa teman dekatnya datang berkunjung.

“Genie, rumahmu selalu indah dan nyaman. Kami senang menghabiskan waktu di sini,” ujar salah satu temannya.

“Terima kasih. Aku juga senang kalian datang,” balas Genie dengan tulus.

Malam harinya, Genie makan malam bersama keluarganya. Makan malam selalu menjadi waktu yang penting bagi keluarga Beauty. Mereka berbincang tentang berbagai hal, mulai dari bisnis hingga kehidupan pribadi. Genie merasa bersyukur memiliki keluarga yang selalu mendukungnya.

Setelah makan malam, Genie biasanya menghabiskan waktu di kamar pribadinya. Kamar Genie adalah refleksi dari kepribadiannya yang anggun dan berkelas. Dindingnya dihiasi dengan karya seni, dan perabotannya dipilih dengan teliti untuk menciptakan suasana yang nyaman dan mewah.

Genie sering menghabiskan waktu membaca buku atau menonton film sebelum tidur. Dia menikmati waktu sendirinya untuk merenung dan bersantai setelah hari yang panjang. Malam itu, dia merasa puas dengan hari yang telah dilaluinya, meskipun tahu bahwa kehidupan yang selalu mewah ini bisa saja berubah kapan saja.

Kehidupan Genie memang penuh dengan kemewahan, namun dia juga menyadari bahwa ada tanggung jawab besar yang harus diembannya sebagai bagian dari keluarga Beauty. Dia tahu bahwa suatu saat nanti, dia harus menghadapi tantangan dan tanggung jawab yang lebih besar. Namun untuk saat ini, Genie menikmati setiap momen dalam kehidupannya yang indah dan penuh berkat.Genie sangat bersyukur dengan apa yang ia dapatkan.

Genie berharap kehidupan seperti ini akan berlangsung lebih lama lagi.Meskipun tidak memungkiri kehidupan ini bisa terbalik tiba tiba.Kata orang roda selalu berputar.Genie bisa menikmati kehidupan mewah ini berkat ayahnya.Ayah Genie selalu memberikan dukungan apapun yang Genie lakukan.Merekapun sering mengobrol di ruang kerja ayahnya.Suport ayahnya adalah semangat Genie,tanpa ayah nya Genie tidak tau harus berbuat apa.

Bab 2 Duka dan Kejutan

### Bab 2: Duka dan Kejutan

Pagi itu terasa seperti pagi-pagi lainnya dalam hidup Genie Beauty. Matahari bersinar terang, dan langit biru cerah tanpa awan. Genie bangun di kamar megahnya yang penuh dengan kemewahan. Setelah sarapan bersama keluarganya dan berbincang singkat dengan ayahnya, Alexander Beauty, di ruang kerjanya, Genie memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya di kafe terkenal di pusat kota.

Kafe itu adalah tempat favorit mereka. Terletak di sudut jalan yang ramai, kafe tersebut selalu penuh dengan orang-orang yang datang untuk menikmati kopi terbaik di kota dan suasana yang nyaman. Genie tiba lebih dulu dan memilih meja di sudut, dekat jendela besar yang memungkinkan dia melihat kesibukan kota dari dalam.

“Genie! Kami di sini!” seru Lisa, salah satu teman dekatnya, saat memasuki kafe bersama dengan dua teman lainnya, Maria dan Sophie. Mereka duduk di seberang Genie dengan senyum lebar.

“Hey, akhirnya kalian sampai juga!” balas Genie dengan senyum hangat. Mereka memesan minuman dan mulai berbincang tentang berbagai hal, dari mode terbaru hingga rencana liburan.

Namun, kebahagiaan pagi itu segera berubah ketika ponsel Genie bergetar. Sebuah panggilan masuk dari nomor ibunya. Genie mengangkat telepon dengan tenang, tidak menyangka bahwa kabar buruk akan segera menghantamnya.

“Halo, Mom?” sapanya.

“Genie… Ayahmu…” suara ibunya terdengar patah-patah dan penuh dengan isak tangis. “Ayahmu meninggal… Serangan jantung… Kami di rumah sakit sekarang…”

Dunia Genie seketika hancur. Perasaannya campur aduk antara tidak percaya dan panik. “Apa? Tidak, itu tidak mungkin…” katanya dengan suara bergetar. Dia bangkit dari kursinya dengan cepat, hampir menjatuhkan minumannya.

“Genie, ada apa?” tanya Maria dengan wajah khawatir.

“Ayahku… Ayahku meninggal…” jawab Genie singkat sebelum berlari keluar kafe. Teman-temannya yang terkejut segera mengikuti, mencoba menenangkannya.

Genie merasa seolah-olah dunia di sekitarnya berhenti. Setiap langkah terasa berat, dan kepalanya berputar-putar dengan berbagai pikiran. Saat tiba di rumah sakit, dia melihat ibunya, Elena, duduk di kursi ruang tunggu dengan mata merah dan wajah penuh kesedihan.

“Mom…” Genie memeluk ibunya erat, mencoba menemukan kekuatan di dalam pelukan tersebut.

“Ayahmu… Dia tiba-tiba terkena serangan jantung. Dokter sudah berusaha, tapi mereka tidak bisa menyelamatkannya,” kata Elena dengan suara yang hampir tidak terdengar.

Air mata mengalir deras di pipi Genie. Dia tidak bisa membayangkan hidup tanpa ayahnya, sosok yang selalu kuat dan menjadi panutan dalam hidupnya. Semua kemewahan dan kenyamanan yang dia miliki terasa hampa tanpa kehadiran ayahnya.

Hari-hari setelah kematian Alexander Beauty dipenuhi dengan kesedihan dan kekacauan. Genie merasa seolah-olah dia terjebak dalam mimpi buruk yang tidak pernah berakhir. Rumah yang biasanya ramai dan penuh tawa kini sunyi dan penuh dengan duka. Setiap sudut rumah mengingatkannya pada ayahnya, dari ruang kerja tempat mereka sering berbincang hingga ruang makan tempat mereka berkumpul setiap pagi.

Genie merasa bingung dan tertekan. Dia tahu bahwa dia harus kuat demi ibunya dan keluarga, tetapi kesedihan yang dia rasakan terlalu dalam. Teman-temannya mencoba menghiburnya, tapi tidak ada yang bisa benar-benar mengurangi rasa sakit yang dia rasakan.

Suatu hari, saat Genie sedang duduk di taman belakang, dia merenung tentang hidupnya yang kini berubah drastis. Dia sadar bahwa dia tidak bisa terus-menerus terpuruk dalam kesedihan. Ayahnya pasti ingin dia terus maju dan menjadi kuat. Namun, kenyataan pahit lain segera menghantamnya.

Beberapa hari setelah pemakaman ayahnya, Genie dan ibunya dipanggil oleh pengacara keluarga. Mereka diberitahu tentang situasi keuangan keluarga yang sebenarnya. Ternyata, ayahnya meninggalkan hutang yang sangat besar. Keluarga mereka berada di ambang kebangkrutan.

“Kami tidak menyangka ini, Nyonya Beauty, tetapi bisnis mengalami kerugian besar selama beberapa tahun terakhir, dan hutang-hutang tersebut tidak bisa dihindari,” kata pengacara itu dengan serius.

Genie merasa kepalanya berputar. Hutang? Kebangkrutan? Bagaimana mungkin? Ayahnya selalu tampak kuat dan mampu mengatasi segalanya. Dia tidak pernah menunjukkan tanda-tanda kesulitan.

“Apa yang harus kita lakukan?” tanya Elena dengan suara gemetar.

“Kita harus segera mencari cara untuk melunasi hutang-hutang ini, atau kita akan kehilangan segalanya,” jawab pengacara tersebut.

Genie merasa bingung dan tertekan. Selama ini, dia hidup dalam kemewahan tanpa pernah harus memikirkan keuangan. Sekarang, dia dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa semua itu mungkin akan hilang. Dia tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah ini, dan dia merasa sangat tidak berdaya.

Teman-teman Genie tetap setia di sisinya, mencoba memberikan dukungan sebaik mungkin. Suatu sore, mereka kembali berkumpul di kafe yang sama. Meskipun suasana hati Genie sedang buruk, dia tahu bahwa dia perlu keluar dan mencoba menenangkan pikirannya.

“Genie, kita di sini untukmu. Apa pun yang kamu butuhkan, katakan saja,” ujar Lisa sambil menggenggam tangan Genie.

“Terima kasih, Lisa. Aku hanya… Aku merasa sangat bingung. Ayahku selalu mengurus segalanya, dan sekarang aku merasa tidak tahu apa yang harus kulakukan,” balas Genie dengan suara lemah.

“Kita akan mencari jalan keluarnya bersama. Kamu tidak sendirian,” tambah Sophie dengan penuh semangat.

Saat mereka berbincang, tiba-tiba seorang pria tinggi dengan penampilan rapi memasuki kafe. Dia adalah Petra Pratama, CEO terkaya di kota itu, yang juga kebetulan berada di kafe untuk bertemu dengan beberapa rekan bisnisnya. Petra dikenal sebagai pria yang tegas dan ambisius, tetapi juga penuh perhatian dan ramah.

Pandangan mata Petra tertuju pada Genie, yang terlihat sangat sedih dan putus asa. Dia merasa iba melihat gadis muda itu dalam keadaan seperti ini. Petra menghampiri Genie dan teman-temannya, mencoba untuk menawarkan bantuan.

“Maaf, saya tidak bermaksud mengganggu, tetapi saya melihat Anda tampak sangat sedih. Apakah ada yang bisa saya bantu?” tanya Petra dengan nada lembut.

Genie terkejut melihat Petra, pria yang selama ini hanya dia dengar namanya sebagai salah satu pengusaha paling sukses di kota. Dia ragu sejenak, namun akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran bantuannya.

“Ayah saya baru saja meninggal, dan kami menghadapi banyak masalah keuangan sekarang. Saya tidak tahu harus bagaimana,” jawab Genie dengan suara lirih.

Petra merasa simpati dengan situasi yang dialami Genie. “Saya sangat menyesal mendengarnya. Jika Anda membutuhkan bantuan atau nasihat, saya akan dengan senang hati membantu,” kata Petra dengan tulus.

Genie merasa sedikit lega mendengar kata-kata Petra. Meskipun masih diliputi kesedihan dan kebingungan, dia mulai merasa ada harapan. Dengan dukungan dari teman-temannya dan tawaran bantuan dari Petra, Genie merasa mungkin dia bisa mengatasi masalah ini. Dia tahu bahwa perjalanan ke depan akan sulit, tetapi dia bertekad untuk menemukan kekuatan dalam dirinya dan menghadapi semua tantangan dengan berani.

Bab 3 Pertemuan Tak Sengaja

### Bab 3: Pertemuan Tak Sengaja

Genie Beauty tidak pernah membayangkan bahwa hari itu akan membawa perubahan besar dalam hidupnya. Setelah mendapat kabar tentang kematian ayahnya dan mengetahui tentang hutang besar yang ditinggalkan, Genie merasa sangat tertekan. Untuk mengalihkan pikirannya, dia memutuskan untuk bertemu dengan teman-temannya di kafe favorit mereka di pusat kota.

Pagi itu, kafe terlihat cukup ramai. Genie tiba lebih awal dan memilih meja di sudut, tempat biasa dia dan teman-temannya duduk. Dia memesan kopi sambil menunggu kehadiran teman-temannya. Namun, pikirannya terus terbayang pada masalah yang sedang dihadapinya.

Tidak lama kemudian, Lisa, Maria, dan Sophie tiba dengan senyum lebar. “Genie, bagaimana kabarmu hari ini?” tanya Lisa dengan nada penuh perhatian.

Genie tersenyum tipis. “Aku mencoba untuk tetap kuat. Terima kasih sudah mau bertemu denganku hari ini,” jawabnya.

Mereka mulai berbincang tentang berbagai hal untuk menghibur Genie. Namun, suasana hati Genie tetap berat. Tiba-tiba, ponselnya bergetar. Sebuah panggilan dari rumah sakit. “Maaf, aku harus mengangkat ini,” kata Genie kepada teman-temannya sebelum beranjak keluar kafe untuk berbicara.

Sementara itu, di dalam kafe, seorang pria tinggi dengan penampilan rapi dan karisma yang memukau memasuki ruangan. Petra Pratama, CEO terkaya di kota itu, baru saja tiba untuk bertemu dengan beberapa rekan bisnisnya. Petra adalah sosok yang terkenal dengan ketegasan dan kesuksesannya dalam dunia bisnis. Namun, di balik penampilannya yang kuat, dia juga dikenal sebagai pria yang penuh perhatian dan bijaksana.

Petra memilih meja tidak jauh dari tempat Genie duduk. Saat dia sedang berbicara dengan rekan-rekannya, pandangannya tertuju pada Genie yang kembali masuk ke kafe dengan wajah pucat dan mata berkaca-kaca. Dia merasa ada sesuatu yang salah.

“Maaf, aku tidak bisa lama di sini. Ada masalah di rumah,” kata Genie dengan suara gemetar kepada teman-temannya.

“Apa yang terjadi, Genie?” tanya Sophie dengan cemas.

“Ada masalah di rumah sakit. Aku harus segera pergi,” jawab Genie sambil mengumpulkan barang-barangnya dengan terburu-buru. Saat dia beranjak dari meja, tanpa sengaja dia bertabrakan dengan Petra yang kebetulan juga sedang berdiri.

“Oh, maafkan saya,” kata Genie dengan suara gugup.

“Tidak apa-apa. Apakah Anda baik-baik saja?” tanya Petra dengan nada khawatir. Dia bisa melihat kesedihan dan kecemasan di wajah Genie.

Genie mencoba tersenyum, tetapi air mata mulai mengalir di pipinya. “Saya… saya harus pergi ke rumah sakit. Ada masalah keluarga.”

Petra merasa iba melihat gadis muda ini dalam keadaan seperti itu. “Bolehkah saya menawarkan bantuan? Saya bisa mengantar Anda ke rumah sakit,” tawarnya dengan tulus.

Genie terkejut dengan tawaran itu. Dia mengenali Petra sebagai pengusaha sukses yang sering muncul di berita, tetapi tidak pernah menyangka bahwa dia akan menawarkan bantuan secara pribadi. “Terima kasih, tapi saya tidak ingin merepotkan,” kata Genie dengan suara pelan.

“Tidak ada masalah. Saya ingin membantu. Mari, kita pergi sekarang,” balas Petra sambil memandu Genie keluar dari kafe.

Di dalam mobil Petra, Genie merasa sedikit lega meskipun hatinya masih diliputi kecemasan. Selama perjalanan, Petra mencoba untuk mengalihkan perhatian Genie dari kekhawatirannya. “Bisakah Anda ceritakan lebih banyak tentang masalah yang sedang Anda hadapi?” tanya Petra dengan lembut.

Genie mengambil napas dalam-dalam sebelum mulai bercerita. “Ayah saya baru saja meninggal karena serangan jantung. Dan sekarang, kami tahu bahwa dia meninggalkan banyak hutang. Saya… saya tidak tahu harus bagaimana,” kata Genie dengan suara lirih.

Petra mendengarkan dengan seksama. “Saya sangat menyesal mendengar itu. Kehilangan orang yang kita cintai memang sangat berat. Mengenai masalah keuangan, mungkin saya bisa membantu memberikan saran atau bantuan yang Anda butuhkan.”

Genie merasa sedikit terhibur dengan kata-kata Petra. “Terima kasih. Saya benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Selama ini, ayah yang mengurus semuanya. Saya merasa tidak berdaya.”

Petra tersenyum lembut. “Anda tidak sendirian. Saya akan membantu semampu saya. Kita bisa mencari solusi bersama.”

Sesampainya di rumah sakit, Genie segera menuju ruang perawatan ibunya. Petra menunggu di ruang tunggu, memberikan ruang bagi Genie untuk berbicara dengan ibunya. Setelah beberapa saat, Genie kembali dengan wajah yang sedikit lebih tenang.

“Terima kasih sudah menunggu,” kata Genie.

“Tidak masalah. Bagaimana keadaan ibumu?” tanya Petra dengan tulus.

“Dia masih sangat terpukul, tetapi kami harus kuat. Saya sangat berterima kasih atas bantuan Anda hari ini,” jawab Genie.

“Saya senang bisa membantu. Jika Anda butuh sesuatu lagi, jangan ragu untuk menghubungi saya,” kata Petra sambil memberikan kartu namanya.

Genie menerima kartu itu dengan perasaan campur aduk. “Terima kasih, Petra. Saya benar-benar menghargainya.”

Petra tersenyum hangat. “Ingat, Anda tidak sendirian. Kita akan menemukan jalan keluarnya.”

Setelah pertemuan itu, Genie merasa sedikit lebih kuat. Bantuan dan dukungan Petra memberikan harapan baru dalam hidupnya yang sedang kacau. Dia tahu bahwa perjalanan ke depan masih panjang dan penuh tantangan, tetapi dengan bantuan teman-temannya dan Petra, dia yakin bisa menghadapinya.

Genie mulai lebih sering berkomunikasi dengan Petra, meminta nasihat dan dukungan. Petra selalu siap membantu, baik dengan saran bisnis maupun dukungan emosional. Semakin sering mereka berinteraksi, semakin dekat mereka menjadi. Genie mulai melihat Petra bukan hanya sebagai seorang pengusaha sukses, tetapi juga sebagai teman yang dapat diandalkan.

Suatu hari, Petra mengundang Genie untuk bertemu di kantornya. Dia ingin membicarakan beberapa rencana untuk membantu Genie mengatasi masalah keuangan keluarganya. Genie datang dengan perasaan campur aduk antara cemas dan harapan.

“Terima kasih sudah datang, Genie,” kata Petra saat menyambutnya di ruang kerjanya yang luas dan elegan.

“Terima kasih sudah mengundang saya, Petra. Apa yang ingin Anda bicarakan?” tanya Genie.

“Saya sudah memikirkan beberapa cara untuk membantu Anda melunasi hutang keluarga Anda. Saya punya beberapa ide bisnis yang bisa kita jalankan bersama. Tapi saya juga ingin menawarkan sesuatu yang mungkin bisa menjadi solusi jangka panjang,” kata Petra dengan nada serius.

Genie merasa penasaran. “Apa itu?”

“Saya tahu ini mungkin terdengar aneh, tetapi saya ingin menawarkan bantuan keuangan dengan syarat Anda menjadi istri kontrak saya. Ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga karena saya didesak oleh keluarga saya untuk segera menikah. Saya pikir ini bisa menjadi kesepakatan yang saling menguntungkan,” jelas Petra.

Genie terkejut mendengar tawaran itu. Dia tidak pernah membayangkan akan menerima tawaran seperti ini. “Menjadi istri kontrak? Itu… saya tidak tahu harus berkata apa,” kata Genie dengan bingung.

“Saya mengerti ini bukan keputusan yang mudah. Saya tidak memaksa. Pikirkanlah dengan tenang. Saya hanya ingin membantu Anda dan keluarga Anda keluar dari masalah ini,” kata Petra dengan lembut.

Genie merasa bingung dan tertekan, tetapi juga melihat secercah harapan dalam tawaran Petra. Dia tahu bahwa ini mungkin satu-satunya cara untuk menyelamatkan keluarganya dari kebangkrutan. “Saya akan memikirkannya, Petra. Terima kasih sudah menawarkan bantuan,” kata Genie.

Petra mengangguk dengan pengertian. “Ambil waktu yang Anda butuhkan. Saya di sini untuk membantu.”

Genie meninggalkan kantor Petra dengan perasaan campur aduk. Dia tahu bahwa keputusan ini akan mengubah hidupnya selamanya, tetapi dia juga sadar bahwa dia tidak bisa terus-menerus terjebak dalam kesulitan ini. Dengan dukungan Petra dan teman-temannya, Genie mulai melihat harapan di tengah kegelapan yang menyelimuti hidupnya.

Pertemuan tak sengaja itu membuka babak baru dalam hidup Genie, di mana dia harus belajar untuk menjadi kuat dan menghadapi tantangan dengan keberanian. Dan mungkin, di balik semua ini, ada kesempatan untuk menemukan kebahagiaan dan cinta yang sejati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!