NovelToon NovelToon

Will You Marry Me

Chapter 01

Tok!Tok!Tok!

"Non.. non Grace buka pintu" seorang wanita paruh baya berteriak membangunkan putri majikannya

"Non.. Bangun non!"

Tok! Tok! Tok!

Ceklek!

Grace membuka pintu dengan wajah khas bangun tidur lengkap dengan rambut singanya.

"Ada apa bi?"

"Cepat bangun non, tuan marah-marah menyuruh Bibi manggil non Grace" ucap Bi ijah pembantu rumah tangga keluarga Sanjaya.

"Tapi ada apa bi, kenapa Bibi panik seperti itu" ucap Grace penuh tanda tanya.

"Sebaiknya non Grace turun temui tuan besar"

"Baiklah bi"

Grace berjalan santai masih dengan piyama dan rambut singa menuruni anak tangga menuju ruang keluarga dimana ayahnya menunggu dengan menahan amarah sedangkan ibunya mencoba menenangkan suaminya.

"Ada apa yah?" tanya Grace, dia bingung dengan situasi di hadapannya

"Duduk!" perintah tuan Sanjaya ayah Grace

Grace yang tidak tau apa yang terjadi hanya menurut dan duduk di sofa.

Tuan Sanjaya mengambil remote dan menghidupkan TV di hadapannya "Lihatlah" ucap Sanjaya geram

Grave membulatkan mata saat melihat berita yang di tayangkan oleh salah stasiun tv swasta. Dia teringat dengan kejadian beberapa hari yang lalu saat dia mendapat penghargaan model iklan terbaik, Grace merayakan dengan minum hingga mabuk di bar bersama teman-teman sesama model, waktu itu dia berpikir mungkin asistennya yang membawa dia ke hotel karena tidak mungkin membawanya pulang, bisa-bisa dia dihapus dari daftar kartu keluarga oleh ayahnya.

"Jelaskan Grace, apa itu.. Kau sudah membuat ayah dan mamamu kecewa" ucap Sanjaya penuh amarah.

"Grace tidak tau apa-apa yah"

"Bagaimana bisa kau bilang tidak tahu apa-apa sedangkan wajahmu terlihat jelas disana" ucap Sanjaya menunjuk sebuah foto yang dia Terima pagi tadi dan video yang di blur, ibu Grace memeluk tubuh suaminya karena takut suaminya akan berbuat kasar dengan anak semata wayang mereka.

"Pasti ada seseorang yang menjebakku ayah" ucap Grace meyakinkan ayahnya.

"Bagaimana kau bisa terjebak bukankah kau gadis pintar, atau ayah salah tentangmu dan terlalu menganggapmu sempurna" teriak Sanjaya.

"Ayah! Sudah! Kalau kita menghadapi masalah dengan amarah tidak akan ada selesainya" ucap Karina ibu Grace

Sanjaya mulai mengatur napasnya yang memburu, dia mendaratkan tubuhnya di sofa "Robi sudah menghapus berita tentangmu tapi kau juga harus mengklarifikasi masalah ini, wartawan sudah berkumpul di depan gerbang sejak tadi.

"Bagaimana aku dapat mengklarifikasi, Grace tidak punya bukti sedangkan foto itu asli"

"Kau bisa mengatakan foto itu asli berarti kau sadar sudah melakukannya Grace!!" bentak Sanjaya

"Waktu itu aku terbangun di kamar hotel yah, aku tidak tau bagaimana aku bisa berada disana" air mata lolos jatuh di pipi karena terkejut dengan bentakan ayahnya.

"Hentikan kebiasaan burukmu itu Grace, bukan satu kali ini kau buat masalah" ucap Sanjaya geram

Sanjaya tampak merenung sejenak memikirkan cara untuk mengatasi masalah yang akan berdampak pada perusahaannya juga.

"Ayah ada solusi" ucap Sanjaya menatap putrinya "Untuk sementara kau tinggal bersama eyang di Yogyakarta"

"Apa! Tidak..tidak Grace tidak mau" tolaknya "Tinggal bersama eyang sama saja seperti tinggal di penjara penuh peraturan" gumam Grace dalam hati.

"Kau tidak bisa menolak, ini sudah menjadi keputusan terakhirku, bersiaplah kau akan berangkat hari ini juga, akan aku suruh Robi menyiapkan semuanya" tekan Sanjaya.

Dengan wajah kesal Grace beranjak dari tempat duduknya berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Grace Eveline Sanjaya gadis cantik berusia dua puluh dua tahun merupakan pewaris tunggal Sanjaya Group, sayangnya dia tidak tertarik dengan dunia bisnis, dia lebih suka menekuni karirnya sebagai super model yang memiliki banyak penghargaan, kecantikan dan kepandaiannya membuat para rekan sesama model merasa iri dengannya.

BRAK!!

Grace membanting pintu kamarnya, dia mengacak rambutnya frustasi "Siapa yang berani bermain-main dengan ku" ucapnya geram dengan napas tersengal menahan amarah.

Drrrt

Drrrt

Drrrt

"Halo" jawab Grace kasar

"Nona, apa Nona sudah melihat berita hari ini" ucap Lusy asistennya

"Hmm" jawab Grace singkat

"Nona baik-baik saja?"

"Menurutmu??" ucapnya ketus "aku mau bertanya weekend kemarin aku terbangun di kamar hotel, kenapa kau membawaku ke sana" Tanya Grace mencoba tenang.

"Apa maksud Nona? Bukankah Nona melarangku ikut dan kalaupun aku yang membantu aku pasti membawa Nona ke apartemen bukannya di hotel" Terang Lusy membela diri

"Benar juga" batin Grace, "lalu siapa yang membawaku ke hotel" gumamnya dalam hati.

"Halo Nona.. Halo.. Nona kau masih disana" seru Lusy Karena tidak ada jawaban dari Grace

"Lusy, aku ada tugas untukmu, tolong kau selidiki, periksa CCTV yang ada di hotel atau dimanapun, aku ingin tau siapa yang sudah menjebakku" perintah Grace.

"Baik Nona, kau tenang saja, percayakan semua padaku" ucap Lusy "untuk sementara apa yang akan Nona lakukan"

"Ayahku mengirimku ke Yogya" ucap Grace lesu

"Yogya! Di rumah eyang yang banyak aturan itu, Nona yakin?" ucap Lusy tidak percaya.

"Hm.. Tentu saja tidak" ucap Grace tersenyum smirk terlintas di kepalanya sebuah ide "Baiklah lus, sementara itu saja tugasmu untuk beberapa hari kedepan jangan menghubungiku"

"Baik nona, jaga diri nona baik-baik, semoga masalahnya segera terselesaikan" ucap Lusy penuh harapan.

Grace mematikan sambungan ponselnya dan meletakkan kembali diatas nakas, setelah menarik napas panjang Grace beranjak masuk ke kamar mandi, merendam tubuhnya di dalam bathtub, harum aroma terapi sejenak menenangkan pikirannya.

Setelah tiga puluh menit Grace menyelesaikan mandinya dengan menggunakan handuk kimono Grace duduk di ranjang dan mulai menghidupkan laptopnya melakukan pemesanan tiket melalui akun rahasianya dan menggunakan identitas berbeda yang sering dia gunakan saat melarikan diri mencari kebebasan dari kejaran wartawan. Setelah semua beres Grace berjalan menuju walk in closet memilih pakai kasual karena memudahkan dia untuk melarikan diri.

Tok! Tok! Tok!

Ceklek

"Sayang apa kau sudah siap" tanya Karina lembut, Grace tersenyum mengangguk "percaya sama ayahmu dia pasti bisa segera menyelesaikannya, kau harus bersabar selama di rumah eyang" Tangan karina membelai lembut pipi Grace.

"Mama tenang saja, Grace pasti baik-baik saja" Grace memeluk Karina erat "Grace pasti merindukan mama"

"Doa mama menyertaimu sayang" Karina melerai pelukannya dan mencium kening putrinya.

"Grace sudah siap ma"

Karina menggandeng lengan Grace membawanya turun, di bawah sudah ada Robi yang berhasil menembus para wartawan.

"Robi.. Kau kawal Grace sampai rumah eyang" perintah Sanjaya.

"Baik tuan"

"Kau sudah siap Grace"

"Sudah ayah.. Grace Minta maaf, setelah ini Grace berjanji akan menjadi anak yang baik"

Sanjaya memeluk putrinya erat, dia merasa bersalah Karena tidak mendidik putrinya dengan benar, dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan memanjakan Grace dengan harta sebagai bentuk perhatiannya.

"Ayah juga minta maaf sayang, semua salah ayah, baik-baiklah di rumah eyang, setelah masalah selesai ayah akan menjemputmu"

Sanjaya melerai pelukannya dan membiarkan Robi membawa putrinya lewat jalan belakang menggunakan motor.

"Kenapa kita tidak meminta pertanggung jawaban pria yang merusaknya" tanya Karina.

"Dia tidak cocok menjadi menantuku, lebih baik Grace pergi ke tempat ibu" ucap Sanjaya.

Sanjaya seorang CEO Sanjaya Group tentu saja mempunyai kriteria sendiri untuk calon menantunya dan yang pasti menantunya harus setara dengannya atau diatasnya. Seorang artis kecil seperti pasangan Grace dalam skandal yang di ciptakan putrinya tidak masuk dalam kriteria Sanjaya

"Apa tidak apa kita titipkan Grace di rumah ibu" Tanya Karina.

"aku hanya ingin putri kita menjadi gadis yang penurut"

Sanjaya berpikir hanya di tempat ibunya putri semata wayangnya bisa mendapatkan pendidikan sosial lebih baik seperti putra putri adik-adiknya..

Bersambung..

Terima kasih sudah singgah di karya Ku yang ke tiga 🙏🥰 jangan lupa tinggalkan jejak ya😊😊

Chapter 02

Sesampainya di Bandara motor Robi langsung berhenti di tempat parkir pesawat pribadi milik Sanjaya Group

"Pesawat akan segera berangkat Nona, sebaiknya Kita bergegas" pinta Pria tampan seusia Grace yang sudah setahun lamanya mengabdikan diri menjadi Asisten setia Sanjaya menggantikan ayahnya.

"Apa kau juga ikut?" Tanya Grace

"Tentu saja Nona, tuan meminta saya mengantar anda sampai di rumah Eyang" Terang Robi.

"Mampus.. Kalau Robi mengikutiku Sampai yogya gimana aku kaburnya" gumam Grace dalam hati, dia tau bagaimana sepak terjang Robi yang tidak pernah gagal dalam menjalankan perintah.

"Ada apa Nona" Tanya Robi

"oh.. Tidak ada, ayo naik"

Grace berjalan menaiki tangga pesawat diikuti Robi di belakangnya.

Selama di dalam pesawat Grace memikirkan cara bagaimana dia bisa lari dari Robi.

Satu jam lewat sepuluh menit akhirnya pesawat mendarat di bandara Yogyakarta International Airport. Robi Sibuk membawa Tiga koper milik Grace.

"Rob! Kau pergilah ke mobil aku akan segera menyusul"

"Nona mau kemana"

"Aku ke toilet sebentar"

"Tidak bisa nona, sesuai perintah tuan aku harus menemani kemanapun Nona pergi selana nona masih di luar rumah eyang" Ucap Robi tegas.

Mau tidak mau Grace pun menuruti dan membiarkan Robi mengawalnya Sampai di depan toilet.

"Apa yang harus aku lakukan?" Grace mondar mandir di depan washtavel memikirkan cara untuk kabur dari Robi. Grave tersenyum saat melihat office girl masuk ke dalam toilet, dia memandangi gadis itu dari atas sampai bawah.

"Maaf mbak bolehkan aku meminta bantuanmu" ucap Grace lembut namun wajahnya memancarkan ketakutan. Tentu saja itu bagian dari dramanya.

"Boleh Nona.. Ada apa"

"aku ingin pergi dari sini, kau tau pria yang ada di luar, dia itu psiko yang menculikku, membawaku pergi jauh, aku mohon tolong aku" ucapnya memelas.

Gadis itu terkejut dan seketika menjadi panik mendengar ada penjahat di depan toilet

"Kau tenang saja, yang dia mau cuma aku, dia terobsesi denganku, kau pasti aman" ucap Grace meyakinkan gadis OG.

"Baik nona tapi bagaimana caraku membantumu?"

Grace kembali memindai tubuh gadis di hadapannya, tidak mungkin rasanya menukar baju pastinya terlalu pendek dengan tinggi Grace 170, pandangan Grace beralih pada kereta dorong housekeeping.

"Apa disini kosong?"

"Ada beberapa kain lap dan tisu"

"Tidak masalah"

Gadis OG pun membuka sekat yang ada di dalamnya agar memudahkan Grace untuk duduk di dalamnya.

"Silahkan nona"

Setelah Grace masuk kedalam gadis OG mendorong dengan wajah tenang keluar dari toilet melewati Robi yang masih setia menunggu di luar.

"Huft cakep sih tapi sayang psiko" gumam gadis OG, dia berjalan menuju ruang sanitasi

Tok! Tok! Tok!

"Nona.. sudah aman"

Grace keluar dari box yang pengap dengan bernapas lega, dia mengambil tas ransel yang berisi beberapa pakaiannya.

"Apa disini ada tempat untuk beganti pakaian" Tanya Grace

"ada nona, disana" tunjuk gadis OG

Grace pun segera berganti pakaian di tempat yang di tunjuk. Grace memakai wig tidak lupa kaca mata dan masker yang menempel di wajahnya.

"Aku ucapkan terima kasih kau sudah membantuku" ucap Grace

"Tidak masalah Nona, saya senang bisa membantu Nona"

Grace mengeluarkan puluhan lembar uang ratusan "Mohon terima ini, mungkin ini tidak seberapa tapi aku harap kau mau menerima" ucap Grace sambil memberikan uang pada gadis OG.

"Tidak.. Tidak Nona, jangan seperti ini" tolaknya "Aku ikhlas beneran ikhlas" ucap Gadis OG "Sebaiknya Nona segera pergi sebelum orang itu menyadari kalau nona tidak ada"

"Kau benar juga, sekali lagi aku ucapkan terima" Grace melihat jam di tangannya dan pergi meninggalkan gadis OG.

Grace segera menyelinap diantara kerumunan orang-orang yang akan melakukan perjalanan.

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan check in dan boarding akhirnya Grace duduk dengan tenang di First class.

Sudah tiga puluh menit berlalu Robi bolak balik melirik jam tangannya belum juga terlihat putri majikannya.

"Kenapa Nona lama sekali, apa yang dia lakukan" gumamnya, Robi menghampiri seorang wanita yang baru keluar dari dalam toilet "Maaf nyonya apa di dalam ada orang?"

"Tidak ada siapa-siapa di dalam" ucap wanita itu lalu melenggang pergi.

Robi memastikan perkataan wanita itu dengan masuk di dalam toilet wanita dan tentu saja boleh hasilnya nihil tidak ada siapa-siapa di dalam, lalu dimana nona mudanya coba tanya othor😁

"Si"al" Robi mumukul angin dan menyugar rambutnya kasar, Robi berlari kesana kemari mencari sosok Grace tapi tidak di temukan.

drrt

drrrt

drrrt

Robi menghembuskan napasnya berat melihat nama di layar ponselnya.

"Halo tuan" jawabnya

"Apa kau sudah sampai?" tanya Sanjaya

"Sudah tuan tapi... Tapi nona kabur" ucapnya ragu-ragu

"Apa!!" teriak Sanjaya yang memekakkan telinga Robi.

"Cari dia sampai ketemu"

"Baik tuan.."

Robi kembali mencari melalui petugas tapi tidak ada penerbangan atas nama Grace Eveline, hingga dua jam berlalu dan yang di cari sudah terbang bebas ke angkasa.

Grace memejamkan mata dengan earphone di telinga mendengarkan lagu kesukaannya, hingga Tiga jam berlalu dan pesawat mendarat di I Gusti Ngurah Rai Airport.

"Wellcome Bali" serunya saat sudah menapakkan kakinya di tanah Bali.

Grace memesan taxi online tujuan utamanya adalah sebuah resort pinggir pantai yang akan dia tempati untuk beberapa hari kedepan.

Sesampainya di resort Grace melemparkan ransel dan membuka pintu yang berhadapan langsung dengan laut. Grace merentangkan tangannya dengan mata terpejam menghirup aroma kebebasan dari hingar bingar ibu kota membuatnya sejenak lupa dengan masalah yang terjadi.

Grace melepas pakaiannya menyisakan hotpants dan tank top berlari menuju pantai yang membentang luas

Byuur..

Grace berenang di terik matahari yang menyengat dan bermain air layaknya anak kecil.

Dari kejauhan sepasang mata menatap interaksi Grace dengan air laut yang menarik perhatiannya dengan kuas di tangan pria itu mulai melukis pemandangan Indah di yang ada di hadapannya menjadikan Grace sebagai objek lukisannya.

Setelah lelah bermain dengan air laut Grace berlari masuk ke kamarnya dan membersihkan tubuhnya di kamar mandi setelah tiga puluh menit berlalu dengan menggunakan handuk yang melilit di tubuhnya Grace mengeluarkan pakaian dan semua peralatan pribadinya dari dalam tas.

Grace memakai kaos over size warna putih dengan hot pant warna hitam dan menyisir rambut hitam panjang bergelombangnya secara asal dan di biarkan terurai.

Grace mengistirahatkan badannya yang terlalu lelah dengan drama pagi tadi.

.

.

Sedangkan di kediaman Sanjaya Terlihat geram, putri satu-satunya sangatlah licin orang kepercayaan sehandal Robi pun bisa di kelabui.

Drrrt

Drrrt

Drrrt

"Bagaimana Rob"

"Mohon maaf Tuan saya sudah cek seluruh CCTV tapi tidak tanda-tanda Nona muda keluar bandara dan tidak ada penerbangan atas nama Nona muda tuan" Terang Robi.

Sanjaya menghela napasnya "Sudahlah sebaiknya kau kembali, kalau dia sudah puas dia pasti akan kembali seperti biasanya" putus sanjaya.

"Baik tuan" ucap Robi..

Bersambung..

🙏🙏🙏🥰

Chapter 03

Udara dingin menyapa gadis yang sedang menyelami Dunia mimpi membuatnya terbangun karena kedinginan.

Grace perlahan membuka mata semuanya terlihat gelap hanya di terangi cahaya bulan, ternyata hari sudah malam, Grace menyalakan lampu kamarnya lalu masuk ke kamar mandi untuk membasuh muka.

Grace duduk di sofa malas karena tidak tau apa yang akan dia lakukan dan perutnya terasa lapar. lewat pelayanan pesan antar Grace memesan makanan karena cacing dalam perutnya meronta-ronta ingin segera di beri makan.

Sambil menunggu pesanannya datang Grace mulai menscroll layar ponselnya mencari berita terbaru tentangnya

"Kenapa Lusy belum juga mengirim email padaku, apa dia belum mendapatkan rekaman CCTVnya" Gumam Grace, agar tidak terlacak Grace menonaktifkan ponselnya, walaupun dia mempunyai nomor rahasia tapi tidak mungkin dia menghubungi asistennya karena dia yakin nomor lusy tentunya sudah sadap.

Centing!

Terdengar suara notifikasi email masuk ke ponselnya, dengan tersenyum Grace membuka email dari asistennya, tapi senyumannya berubah masam.

"Maaf nona CCTV di hotel sedang rusak di hari kejadian" tulis Lusy dalam emailnya.

"alasan kuno" gerutu Grace.

"Aku tidak menyuruhmu hanya memeriksa CCTV hotel, kau periksa seluruh CCTV sepanjang perjalananku dari cafe hingga hotel"

"hehehe siap nona, tadi hanya pemanasan, yang ini intinya"

Lusy mengirim rekaman CCTV yang dia dapatkan dari ruko yang ada di sebelah cafe dimana Grace yang tidak sadarkan diri di bawa masuk ke dalam sebuah mobil oleh seorang pria berbadan besar dan juga wanita yang Grace kenal.

"Bagus Lusy, aku akan berlibur beberapa hari mungkin dua minggu, kau lakukan tugasmu seperti biasa" Balas Grace.

"Siap nona"

Grace meletakkan ponselnya sembarangan dia sudah menduga siapa dalangnya, hanya saja dia tidak habis pikir dalam CCTV tidak ada sosok pria yang menjadi teman tidurnya.

"Bagaimana Jimmy bisa ada disana, apa ini juga rencananya" gumam Grace "Ah sudahlah membuatku tambah lapar.. Ini mana pesanan belum datang-datang" omel Grace.

Tok! Tok! Tok!

Grace membukakan pintu seorang pelayan masuk membawa trolly berisi makanan yang Grace pesan.

"Selamat malam Nona, Saya membawakan makan malam pesanan anda" ucap pelayan sambil memindahkan makanan di meja.

"Terima kasih" ucap Grace ramah dan memberikan dua lembar uang warna merah sebagai tips.

"Terima kasih kembali Nona, perkenalkan nama saya leni, kalau Nona membutuhkan sesuatu panggil saya" ucapnya pelayan "Besok pagi saya akan datang lagi membawa sarapan untuk Nona"

"Baiklah Leni terima kasih atas pelayanannya" ucap Grace.

"Baik Nona Saya permisi, lain kali tidak perlu memberi saya tips lagi ini sudah cukup" ucap Leni, setelah mendapat anggukan dari Grace Leni keluar kamar Grace dan menutup pintu kembali.

Setelah menyantap habis makanannya Grace berjalan-jalan di tepi pantai di sekitar resort tempatnya menginap, menghirup udara malam, memandang kerlap kerlip Bintang di langit, mata cantiknya memindahi setiap tempat yang ada di sana, pandangannya terpaku pada sebuah rumah kecil sederhana tapi memiliki nilai artistik di dominasi oleh kayu yang di kelilingi bunga-bunga mekar dan indah juga lampu Taman seperti rumah impian Grace berjalan mendekati anak tangga menuju rumah itu, rumah yang pernah ada dalam mimpinya.

Grace masuk begitu saja dia melihat kekanan dan ke kiri tidak ada tanda-tanda kehidupan.

"Permisi!" seru Grace.

Seruan Grace mengejutkan pria yang sedang melamun menatap kerlap kerlip bintang di langit sambil merebahkan tubuhnya di bangku taman.

""Siapa kau?" Suara baritonnya membuat Grace menoleh ke arah sumber suara.

Deg

Dada Grace berdebar saat melihat seorang pria bule tampan bak dewa yunani, memiliki tubuh tinggi tegap berdiri di belakang Grace membuatnya tidak bisa berkata-kata.

"Pantas rumahnya seperti rumah impian, penghuninya dewa yunani" gumam Grace lirih.

"excuse me" ucap pria itu

"Will you marry me" ucap Grace tanpa sadar

"What!" seru pria itu bingung, seorang gadis cantik yang baru di temuinya tiba-tiba melamarnya, di tolak sayang di terima takut gak waras 😅

"Ello brotheeer" teriak remaja laki-laki pribumi menyadarkan Grace.

"Apa yang aku ucapkan" Batin Grace menutup mulutnya.

"Hai Rio kemarilah" panggil Ello.

Rio berjalan menaiki anak tangga menuju rumah milik Ello pria bule berparas bak dewa-dewa Yunani.

"Rio bawakan pesanannya Ello brother" Rio memberikan paper bag berisi makanan yang Ello pesan..

Rio terkejut melihat seorang wanita masuk di wilayah yang jarang di jamah wanita "Dia siapa brother?" tunjuk Rio dengan wajah sama bingungnya dengan Ello.

"Eh Hai! Aku Grace tinggal di resort sebelah sana" tunjuk Grace dengan wajah canggung

"Hai miss Grace, saya Rio dan ini my brother Marcello" ucap Rio memperkenalkan diri.

"Ooh" Grace mengangguk canggung "Tadi aku tidak sengaja melihat tempat yang sangat indah ini tiba-tiba ingin masuk" ucap Grace.

"Tempat ini memang indah Nona.." jawab Rio

"Maaf nona, tidak baik seorang wanita berada di tempat pria, sebaiknya anda kembali ke tempat anda" Sela Ello datar

Rio melipat bibirnya sedangkan Grace menatap tidak percaya pada apa yang di ucapkan pria di hadapannya "Apa pria ini bule alim yang budiman" batin Grace.

"Oh I'm so sorry mister Marcello yang budiman, baiklah aku akan pergi, maaf sudah mengganggumu malam malam" Grace tersenyum melewati Marcello dan Rio saat akan menuruni anak tangga Grace berbalik "tapi besok pagi aku akan kembali, aku harap anda akan menjamu tamu anda lebih baik lagi" Grace tersenyum jahil dan melambaikan tangannya.

"Gadis gila" Ello geleng-geleng kepala melihat sikap Grace yang menurutnya aneh.

"Tapi dia cantik brother, kau tidak tertarik" ucap Rio

Ello masuk ke dalam rumah sederhana miliknya yang di penuhi dengan lukisan tidak memperdulikan omongan Rio yang memuji Grace, dia mengeluar bungkusan yang berisi dua bungkus nasi goreng seafood kesukaannya, satu bungkus dia berikan pada Rio, pria pribumi yang menemani dan membantunya mengurus rumah.

Mereka berdua duduk di meja makan minimalis menikmati sebungkus nasi goreng.

"Oh Iya Ello brother tadi lukisanmu yang besar laku lagi" Kata Rio "Tapi brother, kau jual lukisan uangnya untuk apa? Istri tidak punya, biayai anak juga tidak"

"Sudah makanlah jangan ngomong saja, setidaknya uangnya kan bisa buat kita makan tiap hari" ucap Marcello.

"kenapa brother tidak menikah saja, pasti Banyak yang ngantri secara brother Kan bule Ganteng, Pinter ngelukis" cicit Rio

Marcello terdiam, dia teringat dengan gadis yang mengajaknya menikah, seorang gadis cantik yang memiliki senyum yang indah tapi dengan segera dia menepis bayangan itu dan kembali melanjutkan makan.

Sedangkan di kamar Grace tidak dapat memejamkan mata, bayangan pria itu terus menghantuinya, wajah tampannya, tatapan matanya yang tajam, tubuh tegapnya yang seksi, suara datarnya terdengar merdu.

"Oh my God, ada apa denganku ini, apa aku sedang jatuh cinta" gumam Grace dia memutar badannya ke kanan dan ke kiri tidak juga dapat terpejam "Oh Tuan, aku tau kau tampan dan aku jatuh Cinta padamu tapi please biarkan aku tidur besok aku akan melancarkan misiku mengejarmu" racau Grace hingga waktu menunjukkan jam satu pagi Grace baru bisa terlelap hingga mentari pagi menyambut..

Visual Marcello Gabriel Dominic

Visual Grace Eveline Sanjaya

Bersambung yaak semoga syukak

🙏🥰🥰🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!