Cinta Beda Masa ( Jangkku )
01.
Lahir dari rahim yang sama, namun selalu diperlakukan berbeda oleh orang lain.
Itulah yang dirasakan oleh remaja cantik yang harus tumbuh bersama lingkungan yang tidak adil.
Dia bernama Laura, si cantik dengan rambut panjang dan tebal. Ia adalah orang yang tertutup dan selalu mengalah pada hidupnya.
Laura memiliki saudari kembar bernama Leona. Mereka berdua sama cantiknya, namun perlakuan orang orang kepada mereka sangat berbeda.
Leona selalu diratukan oleh ibu nya, tapi selalu mencampakkan Laura.
Meskipun hidup mewah, Laura tidak merasakan bahagia apapun di dalam keluarganya.
Hanya Leona saja yang menunjukkan rasa sayang pada Laura, namun begitulah. Tetap saja kenyataan nya, Laura diperlakukan buruk karena orang orang hanya suka pada Leona.
Dan ini adalah Leona. Meskipun kembar, mereka memiliki sifat yang berbeda. Leona sangat suka pada dunia luar, benar benar mencirikan anak muda.
Sedangkan Laura, ia lebih suka dirumah dan hidup tertutup. Hanya menyirami bunga mawar kesayangan, tanpa gangguan siapapun. Tapi walaupun begitu, Laura memiliki bakat yaitu menari Ballet.
Laura sangat suka Ballet karena baginya itu adalah tarian yang indah.
Pagi yang cerah dengan sambutan kicauan burung yang terbang diatas rumah Laura. Seperti biasa, ia menyirami bunga mawar kesayangan nya sambil menikmati udara sejuk dibalkon kamarnya.
Tiba tiba, suara pintu terbuka terdengar. Ternyata itu Leona, Leona masuk ke kamar dan menghampiri Laura dibalkon.
Laura
Enggak, tumben kesini?
Leona
Aku mau nanya ke kamu
Laura
Kamu aja deh, aku dirumah aja
Leona
Ayolah Lau, kapan lagi mendaki sama mama
Leona
Aku bakal jagain kamu kok, tenang aja
Leona
Udah, pokoknya ikut ya?
Laura berpikir sejenak, menghela nafas lalu mengangguk setuju pada Leona.
Leona
Nanti aku bantu siapin keperluan kamu
Leona
Masa mama biarin Lau sendiri sih?
Mama
Dia mana tau soal begituan, emang mau nanti dia jadi beban?
Leona
Mah, sehari aja mamah ngga bisa kah baik ke Laura?
Mama
Udah deh, kalo kamu tetep maksa buat dia ikut, mama buang kalian berdua!
Dengan kesal, Leona ditinggalkan begitu saja dari ruang tamu oleh ibu nya.
Tentu saja percakapan itu didengar Laura, ia hanya diam melihat dari atas tangga sedari tadi.
Wanita ini adalah ibu dari si kembar itu. Ia bernama Morikha, cantik bukan?
Tapi kecantikan itu percuma bila memperlakukan anak dengan tidak adil.
Ketika hari mendaki tiba, Laura dan Leona sudah bersiap dan sedang menunggu ibunya.
Leona
Lau udah lengkap semua kan?
Laura
udah kok, tenang aja
Leona
Hmmm, oh iya kamu liat—
Leona terlihat sedang mencari sesuatu ditas nya.
Leona
Iya iya mah, yuk Lau
Leona menggandeng tangan Laura agar tidak ketinggalan, karena takut ibu nya memiliki rencana yang aneh aneh.
Leona setiap hari peduli pada Laura, namun tentu saja ada rasa benci yang timbul didalam hati Laura.
Laura berpikir, apakah dia bisa percaya pada Leona? Apakah Leona benar benar baik?
Sepanjang perjalanan menuju puncak, Laura selalu disudutkan oleh ibunya. Itu membuat Laura tidak nyaman dan sangat kesal.
Namun akhirnya, kekesalan itu dibayar oleh pemandangan diatas puncak gunung yang sangat cantik.
Mama
Dimana kamera yang sudah mama suruh masukin ke tas?
Leona
Anu.. Ituu, tadi Leo udah mau cari in tapi mamah malah ngajak berangkat
Mama
Ini momen penting lho, kamu bisa bisa nya ngga bawa kamera itu!
Mama
Kan mamah sudah bilang siapin dari kemarin malam!
Mama
Kamu ini buat mamah marah saja, beneran mamah buang ya kamu disini!
Leona
Mah, tapi Leo inget udah masukin kok
Mama
Tapi sekarang buktinya apa?!
Mama
Diam kamu! Kalian ini sama semua!
Ibunya sangat marah, karena tidak bisa mengabadikan dengan kamera kesayangan nya itu.
Ia langsung meninggalkan sikembar dan masuk ke tenda.
Laura
Kita kan masih ada hp? Jangan dipikirin lagi
Leona
Tapi mamah pasti bakal cuekin aku
Leona
Astaga, padahal aku udah inget banget kalo aku udah masukin kamera itu tau
Leona
Kok bisa ngga ada sih!
Laura
Emang kamera nya kayak gimana? Mungkin bisa kita cari sekarang
Laura
Siapa tau keselip di tas yang lain
Leona
Kamera nya lumayan kecil sih, itu dikasi sama kakek
Leona
Mamah selalu foto in hal yang dia suka dikamera itu
Leona
Kayak foto kamu yang ada di case hp aku
Leona mengatakan itu sambil menunjukan case hp nya yang berisikan foto Laura.
Tentu saja Laura sangat terkejut, ibu nya yang ia kenal seperti itu juga pernah memotret dirinya?
Ini foto yang ada dalam case Leona, juga foto yang dipotret oleh ibunya.
Laura
Leo, boleh aku simpan ngga fotonya?
Leona
Boleh dong, ini kan kamu sendiri
Leona membuka case hp nya dan memberikan foto itu kepada Laura.
Laura menatap foto itu, tersenyum senang namun mengingat rasa sakit yang ia dapatkan membuat senyumnya luntur kembali.
Leona
Sekarang gimana ya aku bujuk mamah?
Laura
Emang kamera gimana sih? Aku kok ngga pernah tau mama punya kamera
Leona
Kamera coklat deh pokoknya
Laura
Coklat? Yang ada tali?
Leona
Nah iya, aku udah ngerasa masukin ke tas
Laura
Astaga Leo, tadi aku keluarin karna mau masukin makanan kamu
Laura
Aku kira kamu masukin lagi
Leona
Lau, kenapa ngga bilang aku sih?!
Leona
Harusnya kamu bilang tau!
Leona
Aku yang kena kan jadinya!
Laura
Tapi aku ngga tau kalo itu penting buat dibawa
Laura
Aku gatau itu kamera mamah
Leona pergi begitu saja tanpa mendengarkan Laura.
Momen yang harusnya menjadi hal yang menyenangkan berubah menjadi suasana yang canggung dan sunyi.
Bahkan saat mereka akan kembali turun untuk pulang, tidak ada sepatah kata apapun yang terdengar.
Memang ibu dan anak sama saja ya?
Perjalanan turun gunung berjalan seperti seharusnya, namun Laura ternyata tertinggal jauh oleh Leona dan Ibunya.
Laura
*mana Leona udah mau jauh lagi, gimana ini turunnya?*
Laura berdiam diri ketakutan karena jalan nya yang cukup curam.
Melihat Leona yang hanya terlihat tas nya saja dari jauh, Laura akhirnya memberanikan diri untuk melangkah.
Tetapi karena kakinya yang masih ragu membuat dirinya terpeleset dan jatuh ke sisi gunung lain nya.
Karena sudah tertinggal jauh, teriakan Laura tidak terdengar oleh ibu dan Leona.
Laura
*ngga mungkin aku bakal mati konyol gini kan?*
Perasaan takut juga rasa pasrah Laura bercampur aduk, tubuh nya terus menerus terjun turun kebawah. Oh pasti sakit sekali.
Laura
*siapapun tolong aku*
02.
Sesuatu terdengar sangat menggangu seperti suara nyamuk yang berterbangan.
Laura membuka matanya perlahan, terlihat samar samar terbang diatas kepalanya.
"Aku tak ingin pilihanku gagal melakukan misi ini"
Dengan badan yang penuh luka, Laura berusaha membangunkan badan nya dan menoleh ke atas.
"Tidak! Aku adalah Toto."
"Iya, aku adalah sistem yang melindungi orang terpilih."
"Dan kau adalah orang nya."
"Kau harus nya sudah meninggal, namun karena misi dari sistem jadi kau bisa hidup kembali."
Laura
Cabut aja misi itu, aku ngga mau hidup lagi
Laura
Aku lebih baik mati daripada harus hidup bersama keluarga ku
"Kau tidak bisa menolak misi itu, kau harus tetap hidup sampai misi itu selesai."
Laura
Jika aku harus memulai hidup dari bayi bersama keluarga ku dulu, aku menolak
Laura
Tapi jika bukan itu, aku setuju
"Toto akan membantu jika sudah saatnya, Isabelle."
Laura
Toto, aku belum tau misi apa—
Ucapan Laura belum selesai, Toto sudah menghilang dan tiba tiba cahaya putih muncul sampai sampai Laura tak bisa melihat apapun.
Laura menutup matanya karena cahaya itu, setelah beberapa menit terlewati Laura kembali membuka matanya.
Laura melihat sekeliling nya, lingkungan itu terasa asing bagi Laura.
Laura yang duduk dipinggir jalanan, langsung berdiri dan membersihkan pakaian nya.
Semua orang menatap nya aneh, tapi Laura pun juga menatap orang orang aneh.
Laura
*kayaknya aku harus keliling sebentar*
Laura
Loh kenapa banyak kuda ya?
Laura bertanya pada diri nya sendiri, apa sebenernya yang terjadi?
Ia menatap bingung kuda kuda yang terikat rapi itu.
Laura
Kuda ini cantik banget
Laura
Uhm boleh pegang ngga ya?
Diam diam tangan Laura mendekati seekor kuda putih yang juga ada pada tempat itu.
Namun sial nya, kuda itu malah memberontak dan tiba tiba kabur begitu saja.
Laura
*kalo ketahuan, gawat nih*
Dan benar saja, pemilik kuda itu mendatangi Laura dan tentu saja sangat marah.
Laura
Tuan, saya minta maaf..
Pemilik Kuda
Nona, maaf saja tidak cukup.
Pemilik Kuda
Saya ingin nona untuk mengganti rugi atau menangkap kembali kuda saya!
Pemilik Kuda
Nona, jika nona tidak ingin melakukan apapun
Pemilik Kuda
Saya akan melaporkan nona kepada raja dan menjebloskan nona penjara
Laura
Hei, aku tidak melepas kuda itu!!
Pemilik Kuda
Nona tetap bersalah, jika tidak ingin mengganti maka—
?
Aku akan membayar kuda itu untuk nya
?
Dan kau, lain kali bersikap lah lebih baik pada wanita
Pemilik Kuda
Sa— saya minta maaf..
Oh untung saja ada orang baik yang menolong Laura, jika tidak Laura akan dalam masalah.
Namun orang itu langsung pergi, bahkan Laura tidak sempat berbicara padanya untuk sekedar berucap terimakasih.
Pemilik Kuda
Nona, saya minta maaf
Laura
Saya harus pergi, terimakasih
Laura memilih untuk pergi daripada harus berada dikalangan orang asing.
Tapi Laura masih bingung, sebenarnya ini dimana? Tempat apa ini?
Setelah merenung dan berpikir sedikit, akhirnya Laura menyadari bahwa ia telah terbawa ke masa lalu.
Laura
*apakah ini berhubungan dengan Toto?*
03.
Laura
Baiklah, jangan panik
Laura
*kayaknya disini harus bersikap sedikit baku*
Laura
Pertama, aku harus mencari uang untuk tinggal disini
Laura
Tidak terbayangkan jika aku menjadi gelandangan dimasa ini
Laura berjalan melihat sekitar nya, berharap ada sebuah pekerjaan atau sesuatu yang menghasilkan uang.
Sampai akhirnya ia melihat sebuah berita yang tertempel ditembok.
Itu bertuliskan bahwa sedang ada uji bakat untuk menentukan pilihan tunangan yang terbaik untuk Pangeran Utama.
Yang terpilih tentu saja akan mendapatkan keuntungan, tapi yang tidak terpilih akan tetap mendapatkan uang.
Laura
Jika tidak terpilih pun sangat cukup untuk bertahan hidup disini
Laura tentu saja tidak bisa menolak kesempatan ini, dia benar benar butuh uang.
Ia menelusuri jalan menuju tempat dimana uji bakat tersebut dilakukan.
Laura
Ramai sekali, aku yakin aku tak akan menang
Laura
Ternyata mencari uang semudah ini
"Kepada para putri yang akan menunjukkan bakat, dipersilahkan untuk berbaris."
Laura sangat kagum melihat wanita wanita yang berdiri bersamanya. Sangat cantik!
Laura
*jika aku menjadi pangeran, aku akan menikahi semua putri yang ada disini*
Laura
*dimana pangeran nya?*
Meskipun tidak ingin dipilih, tentu saja Laura tetap penasaran bagaimana wajah pangeran. Wanita berbondong bondong ingin menjadi istrinya, pasti sangat tampan.
Laura
*ah tidak, dia melihatku*
Laura
*harus pura pura tidak tau*
"Kandidat terakhir, dari Nona.. Nona dengan hiasan putih dirambut-nya"
Laura maju ke depan, ia sedikit gugup karena orang orang pasti menganggap nya aneh.
Karena, ya.. Budaya mereka berbeda..
Tapi apapun itu, Laura tetap percaya diri. Tentu nya ia menunjukkan kemampuan nya dalam menari Ballet.
Tanpa ada iringan musik, bukan menjadi alasan untuk tidak bisa menari Ballet.
Laura
*jangan gugup Lau, lakukan seperti biasa*
Awalnya orang orang disana memandang tarian itu aneh, namun setelah melihat lebih lama, mereka menjadi terpukau bahkan langsung memberi tepukan tangan untuk Laura yang sedang menari.
"Tarian apa ini? Aku sama sekali tidak pernah melihatnya"
"Lihatlah bagaimana wanita itu mengangkat kakinya dengan ringan"
"Apakah dia menciptakan tarian baru?"
Dan masih banyak lagi bincangan dari para warga yang ada disitu.
Laura selesai menari, ia membungkuk dan tersenyum ke arah seorang lelaki yang tentunya adalah pangeran utama.
Laki laki itu menaikan alis kanan nya, terlihat heran. Sepertinya dia tidak menyukai Laura.
Laura
*aku sudah pasti tidak akan terpilih*
"Semua putri sangat berbakat, sekarang adalah keputusan Raja akan memilih siapa sebagai menantunya."
Laura
*jadi dipilih oleh Raja, bukan dari pangeran langsung*
"Kepada Raja Hartley, sudah waktunya anda memilih."
Peter Hartley
Sebuah kehormatan dapat melihat bakat yang hebat yang dimiliki oleh semua Putri
Peter Hartley
Saya tau betul wanita seperti apa yang cocok untuk mendampingi putra saya, jadi saya harap kalian semua tidak kecewa akan keputusan saya nantinya
Laura
*Uang nya langsung dapat atau bagaimana ya?*
Peter Hartley
Pilihan saya adalah gadis terakhir yang menarikan tarian asing itu
Semua orang bertepuk tangan termasuk Laura, karena dirinya sibuk memikirkan hadiah sampai sampai ia tak sadar bahwa yang terpilih adalah dirinya sendiri.
Peter Hartley
Kau kedepannya akan tinggal di istana sampai hari baik itu tiba
Laura
Aku— aku tidak cocok dengan pangeran
Laura
Mohon raja untuk memikirkan sekali lagi
Peter Hartley
Aku tidak menyuruh mu untuk menentang.
"Oh gadis itu sangat berani berbicara seperti itu dengan Raja."
"Gadis ini dari awal sudah aneh."
"Darimana asal gadis itu? Apakah tidak pernah belajar sopan santun?"
Mendengar bisik bisik dari para warga, Laura sangat kesal dan pastinya malu.
Setelah semua warga dibubarkan, dan uang sudah diberikan kepada semua peserta. Laura ikut dengan keluarga Raja untuk pindah ke istana.
Sesampainya didepan gerbang istana, mata Laura benar benar terpukau melihat kemegahan istana itu.
Ia turun dari kereta kuda dan dituntun masuk oleh pelayan bersama Raja juga pangeran didepannya.
Laura
*Istana ini sangat luas*
Laura
*Bahkan ada istana yang lebih kecil dihalaman lainnya*
Peter Hartley
Pelayan, antarkan nona ke kamar nya.
Alice membungkuk lalu menuntun Laura menuju kamar tidurnya.
Alice
Bila ada sesuatu yang Nona butuhkan, Nona bisa panggil saya
Laura
Ah iya, bolehkah aku tau siapa namamu?
Alice
Analice, Nona bisa memanggil saya Alice
Laura
*jika aku beritau nama asliku, apakah tidak merasa aneh?*
Laura
*nama dimasa ini dengan masa ku pasti sangat jauh berbeda*
Laura
Ehm Aku— aku ingin kau nanti tutup pintu kamar saat keluar ya
Alice membungkukkan badan nya lalu pergi dari kamar Laura, juga menutup pintu kamarnya.
Laura merebahkan dirinya keatas tempat tidur, berguling guling kebingungan karena semua berjalan tak sesuai dengan harapannya.
Laura
Lebih baik aku berganti baju dan tidur sebentar
Laura beranjak dari tempat tidur dan mengganti baju nya, setelah itu kembali merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur.
Sebagai gambaran seperti apa pakaian yang dipakai Laura.
Laura tidur dengan nyenyak, tentu saja. Siapa yang tidak nyenyak jika tidur diatas kasur yang mewah.
Mungkin terhitung Laura sudah tidur 2 jam lebih, ia bahkan tidak terbangun sama sekali. Pasti sangat lelah.
Lalu suara pintu dibuka terdengar, oh itu adalah pangeran!
Pangeran mendekat kearah Laura, ia mengerutkan alisnya.
"Gadis aneh, siapa yang ingin bersama mu?"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!