NovelToon NovelToon

Azeena Nayni

BAB1(tentang azeena)

Azeena zayyanie

_________________

Seorang gadis desa biasa yang tinggal didesa disebuah pulau yang dikelilingi lautan,dia lah azeena zayyanie yang dibesarkan dengan penuh kelembutan dari seorang ibu,dan ketegasan serang ayah,yang dimanjakan oleh sesosok nenek tua yang merupakan ibunda dari Omanya,oma dan opanya pun tak kala perhatiannya terhadapnya,setiap hari ia selalu menghabiskan waktunya dengan nenek uyutnya,tanpa terasa hari dan waktu semakin banyak berlalu,sampai pada waktunya menjelang dewasa tibah dan berlahan oma yang disayangnya sakit dan tak bisa lagi bangun dari tempat tidur dan harus diobati setiap saat,hingga pada saat itu ibunda azeena harus bekerja sebagai tukang sayur keliling untuk mendapatkan uang untuk menyambung hidup semua keluarga,dan sampai pada akhirnya satu persatu keluarganya menghilang dari dunia ini,dia hadapi dan ketika semua hal banyak berlalu,datang lah ia yang ternyata anak ayahnya yang sedari dahulu tak pernah ia nampak dan tak pernah tumbuh bersamanya akhirnya ia lah saudara nya yang mengacaukan keadaan keluarganya,mengubah semua hal dalam kehidupannya,ayah yang begitu kasar padanya pun tambah arogan san menjadi pemalas serta yang kini jadi pemukul pada ibundanya meskipun hanya hal kecil saja,namun semuanya dapat segera teratasi dengan bantuan opa nya yang mencari tahu semua hal yang mengungkapkan kebenaran yang tak pernah sesekali terlintas dipikiran semua orang ternyata, bukan hanya ia yang anaknya akan tetapi masih ada seorang lagi selain azeena dan ia,siapakah ia ia adalah anak kedua ayahnya dengan wanita lain dan azeena ternyata adalah anak ketiga bukan satu satunya,setelah semua terungkap dunia mereka bagai neraka tak lagi ada bahagia yang ada hanyalah masalah,sampai akhirnya ibunda azeena menerima semua anak anak dari ayah azeena dan menahan begitu banyaknya rasa sakit,sakit karena sering kali ia dipukul dan sakit karena kebihongan,meskipun begitu ibunda azeena adalah tukang punggung keluarga ia harus tetap kuat karna ialah tempat bergantung semua anggota keluarga,setelah beberapa lama kemudian satu tahun kemudian dikarenakan Oma azeena sakitnya bertambah parah dan kemudian ia meninggal,tentunya itulah hal yang sangat menyakitkan hati azeena,sampai pada akhirnya azeena tumbuh menjadi gadis dan sekolah dasar,sampai banyak ia melewati semua masalahnya,dan ia pun seringkali mendapatkan kekerasan dari ayahnya,dan seringkali ia dibanding bandingkan oleh ayahnya sendiri dan sampailah ia pada masa kedewasaan,ia mulai mencinta dan dicinta,walau akhirnya terpisah tapi beruntung lah ia yang memiliki sahabat yang dapat menghiburnya,dan menguatkannya menghadapi semua masalah yang ia lalui.

cerita cinta azeena bermula dari kejadian itu

Setelah azeena beberapa lali ditinggalkan oleh orang yang ia sayang dan membuatnya terpuruk untuk beberapa saat,kini azeena telah bisa mengendalikan parasaan dan keinginannya dan mulai menikmati hidup dengan seharusnya,azeena berusaha menerima kedua anak ayahnya yang telah di terimaka ole ibunya,dan menganggap setiap anak dari ayahnya saudara kandung,akan tetapi banyak hal yang tak bisa azeena lupakan,semua yang ia lalui tak lah mudah akan tetapi semuanya ia anggap sebagai pelajaran agar kelak ia tak berada dalam keadaan yang sama.

...****************...

BAB I

"bugkkkkkkkk"Oma tiba jatuh dan tak bisa berdiri lagi.

"Oma gak papa kan"sambil mencoba membantu Omanya berdiri namun tak berhasil.

"udah udah Oma gak papa kok, kamu panggil orang lain aja ya"kata Oma sambil membelai wajah sedih azeena.

sambil mengangguk ia berkata "baik Oma tunggu sebentar ya",kemudian berdiri dan berlari mencari bantuan.

"paman, paman,tolong berhenti sebentar tolong lah aku dulu"sambil menghentikan seseorang yang berkendara dijalan.

"adaapa anak kecil,dimana ibumu kenapa kejalan sendirian"beruntunglah ia sempat mengerem dengan tepat waktu.

"paman bantulah aku"sambil tergesah gesah dan menggoyang goyangkan paman tersebut.

"baik lah baik lah adapa denganmu"sambil membenarkan posisi motornya.

Setelah itu ia pun menuju tempat Oma terjatuh,dengan bantuan paman tadi akhirnya Omanya pun diangkat dan dibawah kerumahnya,selang beberapa menit kemudian semua anggota keluarga pulang dan mendapati Oma yang s dang terbaring di tempat tidur ibundanya pun sesegera mungkin mencoba meminta pertolongan dokter,setelah beberapa waktu mereka menunggu akhirnya dokterun datang.

"bagaimana keadaannya dok"tanya ibunda dengan cemas akan keadaan Oma.

"mungkin untuk beberapa saat Oma belum bisa banyak bergerak dan bangunpun harus dibantu tapi setelah beberapa saat pasti akan sembuh"kata dokter menjelaskan pada keluarga.

"baiklah dok terimakasih"kata anak bungsu Oma.

"ini adalah resep obat silahkan berikan sesuai takaran yang saya tuliskan"kata dokter menjelaskan Sambil menunjukkan beberapa obat.

"terimakasih dokter jadi semua biayanya berapa dok"tanya ibunda azeena.

"75ribu aja buk"sambil tersenyum dan mengambil uang yang diberikan oleh ibunda azeena.

"kalau begitu saya pamit ya buk semoga Oma cepat sembuh"kata dokter pamit dan kemudian pergi meninggalkan ruangan tersebut.

"baiklah ibu jangan terlalu banyak bergerak dan beristirahatlah kami akan pergi agar kau bisa istirahat"ibunda azeena sambil membenarkan selimut dan memberikan obat yang harus Oma minum,kemudian ia pun meninggalkan Oma sendirian agar ia tidur dengan tenang.

Azeena pun melangkahkan kaki nya dan keluar dari kamar Omanya,dalam muramnya ia pergi ketempat nenek tuanya itu,

"nenek nenek"teriak ia dari jauh sambil berlarian sampai akhirnya ia menabrakkan dirinya pada sang nenek dengan pelan.

"kenapa nangis,anak cantik kan k nangis"sambilengusap air mata azeena dengan ujung krudungnya.

"kasian Oma nenek,Oma gak boleh banyak gerak karna jatuh tadi nek"cerita ia pada nenek sambil meringkuk.

"sudahlah tenang aja,Oma pasti cepat sembuh kok"tenangkan azeena agar tak terlalu khawatir pada sang Oma yang sedang sakit.

"baiklah nek"sambil memeluk erat tubuh sang nenek itu.

Azeena pun meringkuk dipangkuan nenek dan tidur terlelap dipelukannya.

...----------------...

"hari ini aku gak kerja"kata ayah azeena sambil tiduran pada ibunda azeena.

"kenapa,udah gak ada lagi ikan di laut ya"menjawab sambil menyapu lantai.

"kemaren dah gak dapet ikan,kita yang kerja cuman dapat 10ribuan"kata ayah azeena menjelaskan pada sang ibunda.

Bersamaan dengan opa yang berjualan pun gak laku hingga ia tak punya uang sepeserpun dalam dompetnya,dan pulang kerumah tanpa membawa apapun.

"tumben cepat pulang nya pak"sambut ibunda azeena pada opa yang merupakan anaknya.

"gak ada yang beli,akhir2 tempat jualan sepi jadi hari ini bapak gak bawa uang pulang"kata Oma sambil mengusap keringat yang bercucuran dan sedih dalam hati nya.

"udah jangan sedih pak namanya juga jualan,saya juga gak kerja sekarang karna dari kemaren ikan di laut pada gak ada"kata ayahnya azeena pada opa menghibur agar tidak putus asa.

"ya udah kalau gitu bapak istirahat aja dulu kan baru pulang"sambung ibunda azeena.

"yaudah bapak kekamar dulu ya"dan mendapat jawaban anggukan dari ibunda azeena,dan kemudian segera bergegas ke kamarnya.

setelah opa masuk kamar ayah azeena pun ikut beristirahat didepan rumah dan Ibunda azeena melanjutkan kembali kerjaannya mengurus rumah bahkan menyiapkan makanan untuk semuanya.

Setelah beberapa minggu ayah azeena dan opa nya gak kerja,semua merasa gelisah karena tidak ada pemasukan dalam keluarga mereka,ibunda azeena pun tak tenang sampai sampai ia tidak bisa tidur memikirkan bagaimana caranya agar ada pemasukan dalam keluarga itu lagi,dalam kebingungannya ia tak kunjung menemukan solusi untuk permasalahan keungannya.

"pak besok bisa ikut saya kerja disawa gak ya"tanya pak Arsa pada ayah azeena.

"maaf pak besok saya mau keundangan teman gak bisa pak"jawab ayah azeena menolak ajakan kerja pak Arsa.

"oh gitu yaudah kalau gitu saya pamit pulang ya pak"pamit sambil berlahan memalingkan badannya dan bergegas pergi.

"loh kok gak mau pak kan besok katanya bapak gak ada kerjaan,toh besok bapak gak ngeliat kan"tanya ibunda yang mendengar percakapan mereka dari dalem.

"gak ah,kerjanya nyangkul"jawab ayah azeena sambil berjalan menuju kursi.

"lah kenapa dari pada gak kerja kan mengding nyangkul"tanya lagi ibunda.

"kerjaannya berak ayah gak mau"jawab ketus Ayah azeena.

Setelah beberapa kalimat yang terucap oleh ayahnya azeena dan Ibunda azeena akhirnya terjadilah percecokan,dengan berakhir pertengkaran pada waktu itu.

Oma yang terbaring diranjang tempat didurnya pun mendengar pertengkaran mereka,keadaan Oma yang semakin memburuk membuat nya semakin tak bisa bergerak bahkan Oma tak bisa berdiri sendiri ia harus dibantu ketika ingin berdiri dan harus di pegang saat akan berjalan.

"bisa bantu Oma duduk nak"kata Oma pada azeena yang sedang berada di bawah ranjang Oma.

"baik lah Oma biar aku bantu"sambil menghampiri Oma dan memeluk Oma untuk duduk.

"apa Oma sudah mendingan apa masih terasa sakit Oma"tanya azeena pada Oma yang sedih melihat keadaan Omanya.

"sudah baikan jangan khawatir,Oma baik baik saja cuman harus dibantu dikit kok"meyakinkan azeena untuk tidak khawatir pada keadaannya sekarang.

"uhuk uhuuuuk,uuuwuk"Oma muntah.

"bunda..... Bunda bunda Oma muntah bunda"teriak azeena agar ada orang yang membantu Oma.

"kenapa kenapa,kenapa ibu gak papa kan",sembari berlari danberokan segelas air kepada sang ibu.

"gak papa kok cuman mual dikit"menjawab dengan gagu dan menahan rasa sakitnya.

"ya ampun, astaghfirullah ibuk muntah dara kak"adiknya bunda azeena yang juga menghampirinya.

" bagaimana keadaannya ibumu nak apakah baik baik saja"sambung nenek yang khawatir dengan keadaan anak nya tersebut.

"jangan khawatir nek ibu pasti akan baik baik saja akan aku panggilkan dokter segera agar memeriksa keadaan ibu"menenangkan sang nenek yang sudah tua dan menangis melihat anaknya Oma.

"biarku angkat keatas ranjang"sambung opa sambil menggendong Oma membantunya kembali ketempat tidur.

"istirahat lah dulu jangan khawatir kau pasti akan segera sembuh jangan sedih"sambil menaruh tubuh Oma.

"baiklah bapak aku mau keluar dulu menelepon dokter"kemudian keluar dengan ragu iya tak punya uang untuk membayar dokter tetapi Oma membutuhkan bantuan dokter dengan putus asa ia mencari pinjaman terdekat.

"terimakasih buk,nanti saya pasti akan bayar jika sudah pegang uang"ibunda azeena terpaksa meminjam pada tetangganya yang sudah seumuran dengan Oma.

"iya gak usah buru buru balikin,entar kalau sudah ada uangnya dan gak ada keperluan lagi baru balikin"sambil memegang pundak Ibunda.

"iya buk makasih"dengan wajah terharu.

"semoga cepat sembuh ya"balas ibuk tetangganya itu.

Setelah itu ibunda bersegerah pulang dan menelepon dokter agar mengobati Oma.

...----------------...

BAB 2 keluarga

setelah beberapa bulan tidak ada pemasukan dalam keluarga ibunda azeena pun terpaksa menjual perhiasan yang sering iya kenakan meskipun tak seberapa tapi masih bisa untuk bertahan hidup selama beberapa hari.

"semoga bisa bertahan untuk beberapa hari lagi persediaan ini walaupun aku harus menjual gelang pemberian ibuk"sambil menata persediaan makan dan bersedih karena gelang itu adalah pemberian sang ibu yang kini terbaring diranjang.

"kamu ada uang dari mana" tanya ayah azeena kepada ibunda yang melihat persediaan makan yang sedang ibunda simpan dilemari.

"aku jual gelang agar bisa membeli beberapa makan setidaknya bisalah buat beberapa hari"kata ibunda jelaskan pada ayah azeena.

"gelang yang berikan ibu,nanti kalau ibu nanyak gimana"kata ayah yang mendengar bahwa pemberian ibu mertuanya dijual oleh ibunda azeena.

"gak papa nanti ibuk pastih ngerti kok"saut bunda

"minta uangnya dikit dong buat beli rokok"sambung ayah sambil membentangkan tangannya.

"ini jangan banyak banyak ngerokok beli yang murah murah aja pak,bapak kan belum kerja dirumah ini belum ada pemasukan harus hemat dikit ya" sambil memberikan uang kepada ayah azeena.

"iy kalau gak ada gimana mau kerja"sambung ayah.

"ini obatnya buk minum dulu"sambil membantu ibunya duduk dan menyuapinya.

"mana obatnya kamu masih ada uang,buat beli obat kalau gak ada udah gak usa beliin lagi lagian obatnya gak ngaruh tetap aja sakit badan ibuk"kata Oma pada ibunda azeena.

"ada kok buk sedikit cukup kok buat kita sehari hari"sambil membendung air matanya.

Setelah ia memberikan obat dan membantu Oma mandi dan lain sebagainya ibunda pun kembali ke kamarnya untuk beristirahat sejenak setelah itu ia harus,mengerjakan pekerjaan yang lain.

"kamu masak ini aja gak ada apa gitu"kata ayah azeena pada ibunda sambil makan.

"ya gimana lagi gak ada uang lagi uangnya cuman bisa buat beli ini aja"jelaskan ayah azeena.

setelah itu ibunda azeena pun kembali ke kebun miliknya yang sedang ditanami cabe,setelah beberapa hari kemudian waktunya panen ia memetiknya dari suruh hingga siang sendirian tanpa ada yang membantunya,dan setelah ia selsai memetik buah cabe tersebut akhirnya ia jual ke pasar.

"Lima kilo ya buk"kata pedagang yang membeli cabe tersebut.

"iya buk,terimakasih" sambil ia mengambil uang yang diberikan oleh penjual.

Setelah tiba ia dirumah ternyata keadaan Oma semakin memburuk dan terpaksa harus dibawa kerumah sakit.

...----------------...

"gimana dok keadaan ibu saya"tanya ibunda azeena pada dokter yang memeriksa ibunya tersebut.

"harus rawat inap buk selama tiga hari itupun kalau keadaan bisa membaik selama tiga hari tapi kalau tidak harus segerah di bawa kerumah sakit yang lebih besar dari ini buk"dokter memberikan penjelasan dan kemudian pergi meninggalkan ruangan tersebut.

"dari mana kita kan mendapatkan uang untuk biaya ibuk mu nak"kata opa yang sedih dan putus asa karna ia tak mampu membayar rumah sakit Oma.

"tenang aja nanti saya cari pinjaman sapa tau dapat pak"kata bundanya azeena.

"semoga aja ada yang pinjemin ya nak" balas bapak.

Setelah merenung beberapa saat ibunda azeena pun pergi dari ruang Oma dirawat dan bergegas pulang untuk mencari barang barang yang bisa ia tukar dengan uang akan tetapi setelah sampainya ia dirumah tak ada satupun yang bisa dijual untuk mendapatkan bahkan perhiasan yang dulu diberikan kepada azeena pun sudah terjual untuk keperluan sehari hari mereka,dan saat ini tidak ada yang bisa ia lakukan untuk mendapat kan uang.

setelah ia melirik seluruh lahan perkebunan ia baru sadar semua pepohonan disana telah bukan lagi miliknya tinggallah tana yang dia miliki,dengan sedih hati ia kembali kerumah dan menangis sendirian,sedang kan ia mau pinjam sudah banyak uang yang ia pinjam sampai sampai ia tak sanggup lagi mau berkata dan malu untuk berucap pada tetangganya tersebut.

setelah itu bertemulah ia denga temannya kemudian ia mengungkapkan apa yang sedang ia rasakan hari ini akan.

"ya Sudah jangan sedih,andai aku bisa bantu pasti aku bantu, kamu yang sabar ya"kata teman ibunda azeena.

" iya maaf ya ngerepotin kamu lagi"jawab ibunda azeena.

"gimana kalau kamu pinjam dibank aja,lagian di bank yang aku pinjam bayarannya gak terlalu mahal cuman 50 ribu per 2 minggu sekali"sarankan kepadanya.

"gimana caranya"tanya

setelah teman ibunda tersebut menjelaskan bagaimana caranya,kemudian iya pilang kerumahnya dengan Penuh harapan.

dan mengambil KTP dan KK dirinya dan suaminya,untuk mengajukan pinjaman pada bank.

"ngapain bawa bawa KTP kita"kata ayah azeena.

"aku mau pinjam ke bank yang bayarannya tiap 2 Minggu sekali agar bisa buat bayar rumah sakit"jelaskan iya pada ibunda azeena.

"duh itu gara gara ibumu,jadi harus ngutang sama bank"sambung ayah azeena sambil mengambil rokok.

"iya gimana lagi namanya juga sakit orang kan gak tau kapan ia sakit kapan sembuh"bantah ibunda azeena.

"sakit kok gak sembuh sembuh gitu".

"udah pokonya surat ini kamu setujui aja lagian kamu gak kerja kan selama ibuk sakit kamu gak kerja cuman tiduran aja"

"ya mau kerja apa kalau gak ada kerjaan"

"bukan gak tapi kamu yang gak mau"

Bruukkkk,tamparan ayah azeena mendarat tepat di pipi ibunda azeena,setelah itu kemudian ibunda azeena pergi dengan sakit dan membawa surat yang sudah ditandatangani oleh ayahnya azeena untuk mengajukan pinjaman.

Setelah menunggu beberapa hari diruma sakit akhirnya pinjamannya di setujui.

dan setelah ia membayar biaya rumah sakit akhirnya pulang kerumah dan kondisi Oma lumayan membaik,akan tetapi semuanya masih belum baik baik saja,setelah 2 minggu kemudian ia mendapati persediaan makanan sudah tidak ada lagi dan setoran ke bank pun pada hari tersebut.

"gimana aku gak ada uang bisa pinjem dulu gak"mencoba pinjam pada temannya tersebut.

"yaudah setoran hari ini aku yang bayarin,tapi Minggu depan kamu yang bayarin punyaku juga ya"balas teman tersebut.

Setelah itu ia bergegas pulang kerumah dan ternyata neneknya telah menunggunya didepan rumah,karena ia ingin berbicara dengan bunda azeena.

"sudah pulang nak,dari mana saja kamu"sambut nenek yang melihat kedatangan cucunya sudah sampai dirumah.

"nenek,lagi apa disini"tanya ibunda

"ambil ini jual beli makanan,jangan biarkan azeena kelaparan,mungkin kamu bisa menahan lapar tapi tidak dengan azeena yang masih kecil"sambung nenek

"jika ada masalah jangan bertengkar didepan anak kecil,dan nasehati suamimu untuk jangan menyakiti azeena ku"mendengar perkataan nenek ibunda pun terkejut ada apa yang terjadi sebenarnya ia baru pulang dan tak tau ada kejadian apa dirumahnya.

Ternyata azeena minta dibelikan mie sedang ayah tidak punya uang kemudian azeena dimarahi dan dipukul oleh nya sampai ia menangis,dan ibundanya pun tak ada waktu itu nenek yang melihatnya pun hanya bisa diam karena ia sudah tua dan ia tau apa yang akan terjadi jika ia ikut campur,sejak ayahnya tidak bekerja ia menjadi pemalas dan pemarah bahkan hal kecil.

Semuanya serasa runyam bahkan ayah azeena tak segan segan menyeret tubuh azeena,bahkan pada suatu hari dahulu ia pernah diseret dari kelas pas ia sekolah di SDN waktu itu,dan beberapa kati tubuh nya diseret dari kelas hingga ia mendapatkan hinaan dari teman temannya tentang ayahnya bahkan beberapa kali ia dibentak didepan banyak orang oleh ayahnya hingga ia trauma bertemu banyak orang,dan bahkan ia trauma untuk kembali ke sekolah tersebut, azeena memilih tinggal dirumah dan menutup diri dan hanya bermain dengan nenek dan Oma saja,bahkan ia merasa sudah tak ada lagi wajah didepan teman temannya,ia selalu menghindari teman temannya padahal temannya sering mengajaknya bermain bersama akan tetapi ia memilih diam dirumah karna ia malu pada temannya,padahal kejadian tersebut sudah sekian lama tapi ia tak mampu melupakan hari hari menyakitkan itu.

Adapun azeena dalam sehari hari ia selalu melihat kemarahan ayahnya yang sering kali ia memukul ibundanya,bahkan ibunda tersayangnya pun pernah di lembar dari warung tempat ia berjualan makan hingga kejalan raya,akan tetapi meskipun begitu ibunda azeena tetap saja sabar.

Bahkan ayah azeena sering kali ia pergi dari rumah dan akhirnya ia pulang dengan sendirinya,meskipun ibunda azeena telah mengabaikan antara ia pulang atau ada dirumah tetap saja pada akhirnya ia pulang kerumah,akan tetapi kelakuannya masih saja sama dan tidak pernah memberikan perhatian pada azeena,bahkan setelah lama ia bergantung pada ibunda azeena masih saja ia sering memukul ibunda azeena didepan mata azeena,bahkan ayah azeena tak segan segan mengutuk azeena bahkan membandingkan ia dengan teman temannya yang lain.

sering pula ayah azeena mengoceh dan mengeluh akan keadaan Oma yang masih ibu mertuanya itu,sedang ibunda azeena hanya dapat membela dengan ocehan tanpa tindakan,dan bahkan ia rela beberapa kali berjualan demi azeena dan keluarga.

...----------------...

"mulai besok mau jualan sayur aja,bunda pinjam sepedamu ya"kata ibunda pada anaknya yaitu azeena.

"tapikan itu sepeda ke sayang aku Bun"jawab ia dengan sedih dan tidak ingin meminjamkannya tapi ia kasian pada ibundanya yang harus berjualan keliling harus jalan kaki.

"iya kan gak dipake sekolah lagi,kan sayang sepedanya kalau gak ada yang pakek"bujuk ibunda pada sang anak tersayang nya tersebut.

"baik lah Bun"akhirnya ia memberikan sepeda tersebut untuk ibunda tersayang nya bekerja.

Setelah beberapa hari ia berjualan,keuangan keluarga merekapun mulai terpenuhi meskipun dangan nya tak seberapa dan untungnya juga tak seberapa.

"ini buk saya bayar hutang saya yang kemaren"setelah beberapa hari berjualan ia sengaja menyimpangkan beberapa uang untuk ibuk tetangganya yang memberikannya hutang dahulu.

"oiya udah ada kamu dapat dari mana nak"jawab sambil melirik sedih pada uang tersebut karena ia tau bagaimana ibunda azeena mendapatkan uang yang tak seberapa dengan usaha yang begitu panjang.

"saya menyisihkan sebagian uang hasil berjualan untuk membayar hutang saya pada ibu maaf baru saya bayar"jelaskan ia.

"iya.... Beberapa hari lebaran,kamu udah ada persiapan"tanya ibuk tersebut.

"blom buk saya mah yang penting ada nasi sama lauknya kalau yang lain lain biarin aja dulu tahun depan lebaran lagi kok"muram mukanya mendengar hal tersebut karna ia tak ada cukup uang untuk keperluan lebaran bahkan untuk membeli baju untuk azeena pun ia tak sanggup.

Ibunda azeena pulang dengan perasaan yang kacau ia tau pasti anaknya ingin sekali membeli pakaian akan tetapi tidak ada uang,karena uangnya telah ia berikan pada ibuk yang memberikan ia pinjaman.

sebenarnya untuk membeli makanan pun tak cukup tapi ia berusaha berjualan lebih lama agar mendapat uang tambahan bahkan ia pulang hampir sore,bahkan pada waktu itu sepeda yang dia kendarai tibah tibah rusak rantainya tidak bisa diperbaiki,jadi ia terpaksa berjalan bersama sepedanya.

......................

BAB 3 (lebaran)

Sehari sebelum lebaran.

...----------------...

"kenapa nak kok sedih"nenek sambil memeluk azeena.

"besok lebaran,Zena gak punya baju baru nek,teman teman Zena pada ke pasar semua tadi aku liat,mereka bilang mereka ingin beli baju"merintih ia pada sang nenek yang selalu menemaninya.

"kenapa gak minta sama bunda,minta dibeliin baju beli sendal beli apa aja yang ingin kamu pakai besok"tanya nenek yang kasian melihat cucunya merintih.

"tapi bunda gak punya uang nek,kemaren aku liat ibu ditagih ibuk sebelah katanya uang yang dipinjam bunda mau dipakai besok"sambung Zena.

"ya udah lagian lebaran gak harus baju baru sama sendal baru kok,kamu kan masih punya banyak baju yang bagus bagus di lemari pakai itu jauh lebih cantik"bujuk nenek agar Zena taknlagi sedih padahal baru Zena sudah lama lama dan sudah banyak yang tak bisa dipakai lagi.

"beneran nek kalau Zena pakai yang itu cantik gak nek"jawab iya dengan semangat karena bujukan neneknya sambil menunjuk pakaian yang ada di lemari kamarnya itu.

"semua baju kalau Zena yang pakai pasti cantik meskipun sudah pernah Zena pakai"nenek sambil tersenyum karena ia kasian pada sang cucu yang tidak bisa memakai pakaian baru.

"nenek,aku lupa memberikan obat pada Oma,aku harus memberikan obat pada Oma boleh kah aku pergi dulu nek"tersenyum ia menyembunyikan tangisnya.

"baiklah baiklah cepat berikan obatnya pada Oma agar besok ia sehat"sambil menepuk pipik sang cucu yang ia rangkul dari tadi.

"tapi nenek jangan keluar nenek tunggu aku disini ya"pintah ia pada sang nenek.

Sesampainya ia didapur ia mendapati ibundanya yang sedang memasak buat besok lebaran,yang sangat kerepotan.

"bunda,aku mau ngambil air untuk Oma"sapa ia pada sang bunda.

"ambillah sendiri disana,dan bawalah ini suruh Oma makan sebelum ia minum obat"sambung ibunda sambil memberikan ya sepiring nasi.

"baik lah bunda"sambil mengambil makanan yang benda berikan dan segelas air yang telah ia ambil.

sesampainya ia dikamar Oma ia dapati Oma sedang duduk sendirian.

"Oma waktunya minum obat,aku bawakan makanan dan juga air buat Oma" mendekati Oma dan menaruh bawaannya didekat Oma.

"makasih,Zena sudah makan"tanya Oma.

"sudah Oma tadi sama nenek"

"baguslah,Zena udah beli apa buat besok"tanya ia sambil melahap suapan makanan dari Zena.

"gak ada Oma, Zena gak perlu apa apa untuk besok,Zena hanya perlu Oma sembuh itu aja"dengan tegar ia mengucapkannya pada Oma.

"sudah jangan suapin lagi Oma udah kenyang,pait rasanya,berikan obatnya sekarang"sambil tersenyum.

"ini Oma obatnya"menyodorkan obat ada Oma.

"kamu beneran gak pengen sesuatu"tanyanya memastikan

"gak Oma lagian kata nenek Zena cantik pakai apapun yang Zena pakai,dan lagi pakaian Zena masih bagus kok yang Oma belikan lebaran kemaren"jelaskan pada Omanya.

Omanya hanya diam dan tak berkata apapun karena ia ingat bahwa ia membelikannya lebaran tahun lalu dan sudah dipakai dua kali lebaran,meskipun ia ingin membelikannya namun ia tak punya apa apa untuk Zena.

"nah sudah minum obatnya Oma mau Zena pijat gak,tadi pagi Oma mandi dibantu bunda ya,Zena kesiangan bangunnya,dan bunda juga gak bangunin Zena"ngoceh ia sambil memijat tubuh Omanya.

"gak papa,Zena ngantuk banget ya,tumben kesiangan biasa lebih pagi dari Oma"tanya Oma menikmati pijitan cucunya.

"ngantuk banget Oma tadi malem Zena ngaji sama sholat malam"oceh iya pada Oma.

"tau dari mana emang Zena sholat malam"tanya Oma sambil tersenyum.

"Zena tau dari pak ustad Oma,katanya kalau kita ingin cerita kalau ingin didengar harus sama Allah dan kalau kita ingin sesuatu harus sama Allah Oma,Zena juga diajarin Doanya sama pak ustadz Zena catat biar gak lupa jadi pas sholat catatan nya Zena Taru depan biar gak lupa bacaannya"cerita ia pada omah nya.

"Zena minta apa sama Allah"sambung Oma yang sedih mendengar kan cerita Zena.

"Zena minta sama Allah semoga Zena bisa beli baju bisa jalan jalan,bisa main sama teman teman,bisa makan kue lebaran bisa nyalain kembang api bareng paman dan semuanya"cerita Zena pada Oma yang selalu mendengarkan.

"Zena juga minta sama Allah agar Oma disembuhkan biar Zena bisa ke hutan bareng Oma lagi biar pas nanem jagung bareng Oma,sama Zena juga minta agar bunda diberi kesehatan dan kuat ngayun sepedanya,bunda kan kerja buat Zena makan juga jadi Zena doain"celoteh anak itu membuat Oma tak lagi dapat menahan air matanya tapi ia tetap usahakan menutupinya.

"Oma mau tiduran bantu Oma ya"

"baiklah Oma, beristirahat lah dulu pasti Oma mengantuk setelah minum obat"

"iya Oma sangat ngantuk Zena"

"beristirahat lah Oma Zena akan kembali kekamar nenek pasti sudah capek nunggu Zena,tadi Zena suruh nenek nunggu dikamar".

setelah ia membantu omanya beristirahat kemudian ia berlari menuju kamarnya.

sedang Oma yang diam diam menangis di kamarnya merasa bahwa keadaannya membuat beban bagi anaknya merasa sangat sedih dan menyesal akan keberadaannya sendiri.

"ibu kenapa menangis,sakit lagi yah"ibunda azeena yang melihat ibunya menangis dan menghampirinya.

Oma hanya menangis dan tak menjelaskan apa yang ia rasakan dan tak bisa mengucapkan apapun pada sang anak yang telah merawatnya dan menanggung semu kebutuhannya ditambah kebutuhan obat obatnya.

"dimana yang sakit, dimana obat pereda nyerinya ditaruh, kenapa gak ada disini,disini juga gak ada"sambil panik mencari obat pereda nyeri yang biasanya di berikan ketika Oma merasa nyeri yang biasanya ditaruh di dekat Oma.

"ini Diah"akhirnya ia mendapatkan obat yang ia cari dan menuju tempat tidur ibunya.

"gak usah, ibuk gak butuh obat itu"tolak Oma.

"kalau sakitnya kambuh harus minum obat buk biar segerah rendah"sambil mengambil segelas air disamping Oma.

"obat ini hanya bisa meredakan nyeri ditubuh ibuk,bukan menyembuhkan perasaan ibuk"sambung Oma yang sedih.

"maafin ibuk ya,ngerepotin kamu,kamu jadi gak bisa beli baju buat kamu dan anakmu,kamu harus bayarin obat obat ibu juga,gara gara ibuk kamu harus kerja sampai dari bahkan kamu jarang nemenin Zena gara gara ibuk"kata Oma dengan penuh kesedihan dan sakit hati ia mengungkapkan segala kesedihannya dan meluapkan semua sakit yang tertahan dihatinya.

"ga papa asal ibuk cepat sembuh,aku ga papa aku pasti bisa melewatinya buk,doain aja agar aku diberi kesehatan dan rezeki yang berlimpah"saut ibunda dengan haru.

Sebenarnya bukan tak ingin membelikan tapi ia sudah tidak punya uang,setelah beberapa saat kemudian ibunda azeena keluar dari kamar Oma dan bergegas melihat kebun yang sudah tinggal pohon pohonnya sedang buahnya sudah ia jual.

Perasaannya campur aduk antara kecewa dan putus asa serasa ia tak sanggup lagi menahan semuanya.

"bunda,jangan nangis,Zena gak mau baju baru kok Zena juga gak mau sendal baru,Zena pakek apa aja cantik kok Bun"kata Zena menghampiri ibundanya yang sedang duduk dikebun.

"maafin bunda Zena ,benda gak bisa beliin apa yang Zena inginkan"kata bunda sambil mengusap air matanya dan memeluk anaknya tersebut.

"gak papa bunda,dipeluk bunda aja aku udah bahagia kok gak usah pakaian gak usa apa apa bunda"ucapnya dengan ceria

"bantu bunda petik tomat ya buat bikin sambal besok"mengalihkan pembicaraan agar ia tak terlihat menangis lagi dihadapan anaknya itu.

Setelah selang beberapa jam kemudian mereka sudah mengumpulkan beberapa buah tomat yang tersisa karena sudah sering di petik untuk dijual jadi tinggal sisa sisanya saja dan bahkan tidak bisa dijual kerena kecil kecil.

"kalian disini,dicariin kerumahnya gak ada ternyata ada disini"panggil ibuk tetangga yang pernah meminjamkan uangnya kepada bunda azeena.

"kami sedang memetik tomat buk,ada apa mencari kami"tanya ibunda azeena.

"sudah beli baju untuk Zena"tanya ibuk tetangga itu.

"saya gak perlu baju baru buk kan cuman lebaran"saut azeena yang mendengarkan.

"tidak buk"jawab sambil berusaha tersenyum.

"yaudah ini uang buat beli baju Zena,cepetan beli mumpung belum tutup pasar jam segini"sambung ibu lagi.

"gak usah buk, Zena juga gak minta baju baru sama saya"tolak ibuk karena malu.

"walaupun gak minta sudahlah belikan saja ini uangnya saya kasih kok bukan pinjemin,lagian hitung hitung bayar upah azeena yang sering nyabutiin uban saya setiap saya jenguk ibumu"jelaskan agar ibunda azeena tidak menolaknya .

azeena yang tak menyangka bahwa ia akan membeli bajupun Marasa sangat bahagia,ia sangat girang sampai sampai sepanjang jalan ia tersenyum,ia tak sabar lagi untuk memakainya besok

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Malam takbiran.......

...----------------...

akhirnya malam kemenanganpun tiba,riuh nya petasan pun terdengar dimana mana hingga terdengar ke kamar azeena,azeena tersenyum sambil mendengarkan suara lanjutan takbir dan suara ledakan petasan.

"ada uang gak aku mau beli rokok mau berangkat SE mosola"kata ayah pada bunda yang tak lagi memegang uang.

"udah gak ada tadi juga beli baju Zena dikasi ibuk sebelah,lagian ngapain ngerokok kalau gak punya uang buat beli rokok"jawab bunda kesal pada ayah azeena.

"yah kalau gak ada ikan mau kerja apa lagi orang gak ada kerjaan maku ini bikin emosi aja"jawab ayah yang marah pada bunda.

"iya gak ada sekarang uangnya udah habis"balas bunda.

"cuman buat beli rokok doang kamu pelit gimana sih kok gak nyisain buat beli rokok paling rokok jugak gak seberapa,kamu kan kerja dari pagi Sampek siang masak gak ada simpenan gitu,gimanasih kamu"

"aku kerja hasilnya cuman pas Pasan untuk kita makan sehari hari,seharusnya kamu yang kerja bukan aku yang seharusnya cari nafkah kamu,kamu itu udah gak kerja minta uang lagi"sambung ibunda yang kesal pada ayah azeena yang tak bekerja dan hanya betmlas malasan dirumah.

"bruuuukkkk,cuman uang aja kamu pelit ya"bentak ayah yang marah karena tidak diberikan uang dan berlahan menuju pintu dan berangkat ke mosola terdekat.

Azeena yang mendengar dari kamarnya pun merasa sedih seharusnya malam takbiran ini dihiasi kebahagiaan bukan kesedihan.

"kenapa sedih lagi kan sudah punya baju untuk dipakai besok"kata nenek yang berjalan kearahnya.

"enggak nek"saut azeena.

"sudah jangan dipikirkan,oreng dewasa memang begitu,tapi nanti kalau sudah dewasa Zena gak boleh seperti ayah,gak boleh mukul mukul kecuali Zena dipukul duluan"kata nenek sambil duduk dan meraih tubuh Zena dan merangkulnya.

"iya nenek,nanti kalau Zena sudah dewasa pasti selalu ingat kata kata nenek"jawab Zena dengan tersenyum gembira.

Pagipun tiba hari yang ditunggu sekarang telah tiba,setelah azeena bersih bersih kemudian ia mandi dan mengenakan pakaian yang dibelikan ibundanya kemaren,ia bergegas berjalan menuju mosola dan bergabung dengan teman temannya yang sudah lebih awal sampai dimosola tersebut.

...----------------...

...****************...

"jangan pernah berhenti berharap,meskipun keadaan tak lagi memungkinkan,setidaknya dalam sebuah harapan terdapat doa yang tersampaikan pada ya Allah SWT,dan barang kali Allah sedang menguji kita"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!