Halo semuanya ...
terimakasih buat yang udah bersedia mampir dan baca karya aku yang masih amatiran ini
Happy Enjoy the reading...😊
Di sebuah kamar hotel....
"Apa yang harus kulakukan sekarang...?" Gumam seorang perempuan yang tengah kebingungan dengan nasibnya saat ini.
Cklek....
Pintu kamar pun terbuka dan mengalihkan perhatian Perempuan cantik tersebut.
Sosok tinggi tegap nan gagah melangkahkan kakinya dengan penuh wibawa menuju ke arah perempuan cantik tersebut.
Saat tepat berada di hadapan si perempuan cantik,sosok lelaki itu pun sedikit menundukkan kepalanya dan meneliti dengan seksama wajah cantik nan manis dari perempuan yang telah menjadi istrinya tersebut.
Rasa cemas dan gugup jelas terlihat dari raut wajah perempuan cantik yang bernama Soraya Maharani, bagaimana tidak saat ini dirinya tengah berada dalam masalah besar yang harus ia hadapi.
" A-ku..." Ucap Soraya.
" Kau belum mandi juga rupanya.. kenapa tidak mandi sejak tadi,apakah kau menunggu ku agar kita dapat mandi bersama wahai istriku.." ucap sosok lelaki itu yang malah menggoda Soraya bahkan lelaki itu tak sungkan untuk mengambil lalu mengecup beberapa helaian rambut indah milik Soraya.
Tangan besar nya menyentuh pipi Soraya dengan begitu lembut,membuat Soraya sendiri merasa merinding di sekujur tubuhnya namun juga merasakan perasaan berdebar di dada secara bersamaan.
" Mandilah terlebih dahulu Soraya..." Ucap Lelaki itu dengan begitu lembut,Soraya pun mengangguk patuh dan segera ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Saat Soraya berada di dalam kamar mandi, laki-laki yang menjadi suami Soraya itu pun duduk di atas kasur dan mengeluarkan ponselnya.
" Bagus, beri mereka pelajaran yang setimpal karena telah berani mempermainkan ku ." Ucap suami Soraya pada seseorang di seberang telepon lalu mematikan sambungan telepon itu begitu saja.
Laki-laki tersebut bernama Theon Evander, sebenarnya hari ini adalah hari pernikahan nya dengan seorang wanita yang bernama Inggid Aura.
Namun sayang sekali,Inggid ternyata malah kabur bersama dengan laki-laki lain dan malah menjebak teman nya sendiri untuk menggantikan dirinya.
Setengah jam kemudian,Soraya keluar dari kamar mandi dengan perasaan was-was dan berdebar sambil memegangi jubah mandinya.
Baru saja keluar Soraya melihat jika lampu di kamar itu sudah redup dan hanya tersisa cahaya remang-remang untuk penerangan.
" Sudah selesai?." Tanya Evander yang membuat Soraya terkejut.
Evander ternyata sudah mandi dan juga hanya menggunakan jubah mandinya yang di ikat sembarangan sehingga membuat dada kokoh nan keras nya terpampang nyata di depan mata Soraya.
Wangi yang begitu maskulin dari tubuh Evander membuat Soraya terbuai, sampai-sampai Soraya tidak sadar jika dirinya terus menatap ke arah tubuh Evander.
Evander menarik pinggang Soraya agar merapat ke tubuhnya,keduanya pun saling pandang dan entah kenapa Soraya benar-benar terbuai oleh tatapan mata Evander yang menatapnya dengan begitu dalam.
Sampai-sampai Soraya tidak sadar jika saat ini Evander telah melahap bibir manis nya dengan begitu lembut.
Soraya tidak dapat berfikir,ia hanya bisa merasakan betapa manisnya dan mendebarkan perasaan di dalam dadanya karena perlakuan Evander.
Padahal,sedari di dalam kamar mandi tadi Soraya sudah bersiap-siap untuk mengajak Evander berbicara dan menjelaskan pada Evander tentang dirinya yang di jebak oleh Inggid sehingga dirinya lah yang menjadi pengantin Evander saat ini.
Mau lanjut....?
Besok ya.....🤭😆
Jangan lupa 👍+ 💬
Hayo,siapa yang nunggu kelanjutan nya...😆
Ketika Hari sudah menunjukan hampir jam 10 pagi,pasangan pengantin baru yang baru saja melakukan malam pertama mereka tadi malam, belum ada yang ingin beranjak dari tempat tidur.
Keduanya sebenarnya sudah terbangun sedari tadi,hanya saja entah mengapa dan apa yang mereka berdua pikirkan sehingga Mereka berdua masih sama-sama diam dengan tubuh polos yang masih saling memeluk satu sama lain.
" Selama pagi.." ucap Evan bersuara terlebih dahulu.
Soraya mendongakkan wajahnya,ia menatap wajah tampan Evan sejenak Lalu kembali mengalihkan pandangan nya.
" Selamat pagi juga." sahut Soraya.
" Mau mandi bersama?." tanya Evan yang sekarang tengah duduk.
Soraya sendiri langsung membenarkan selimut nya dan menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan suaminya.
" Baiklah, aku akan mandi terlebih dahulu..jika kau masih merasa capek kau boleh beristirahat lagi." ucap Evan dengan mencuri satu kecupan di dahi Soraya.
Evan membuka ponselnya sebentar untuk mengirim pesan,Baru setelah itu Evan beranjak dari ranjang untuk menuju ke kamar mandi.
Soraya menghembuskan nafas lega setelah Evan masuk ke kamar mandi.
Tapi Soraya juga terdiam lagi karena memikirkan bahwa saat ini dirinya telah benar-benar seutuhnya menjadi milik pria yang telah menjadi suaminya.
Soraya terduduk dan mengacak-acak rambut nya dengan sedikit frustasi.
" Soraya kau ini bodoh sekali,padahal kau kan sudah menyusun kata-kata untuk berdiskusi dengan dia tentang masalah kalian, tapi kenapa akhirnya malah seperti ini..." omel Soraya pada dirinya sendiri.
Begitulah, kadang akal sehat kalah dengan yang namanya nafsu..apalagi kalo yang udah sah🤭😆
Soraya mengambil jubah mandinya yang semalaman sudah tergeletak di atas lantai, meskipun tubuhnya terasa begitu nyeri dan pegal-pegal namun Soraya tetap berpakaian karena takut Evan keluar dari kamar mandi tapi dirinya masih dalam keadaan yang naked.
Soraya juga mengambil tas nya dan mencari ponselnya,ketika ia menyalakan ponsel nya ia melihat ternyata ada begitu banyak panggilan telepon yang tidak terjawab dari nomor nenek nya.
Sebelum menghubungi balik sang nenek,Soraya terlebih dahulu mencari nomor Inggid dan menelpon nya, namun ternyata nomor telepon Inggid sama sekali tidak aktif.
Meskipun Kesal namun Soraya mencoba menenangkan dirinya dan lebih memilih menghubungi sang nenek.
Saat panggilan telepon tersambung,Soraya malah menjauhkan ponselnya dari telinga di karenakan teriakan penuh amarah dari sang nenek lah yang pertama kali terucap.
" Nenek, bukankah dokter mengatakan jika nenek tidak boleh marah-marah, nanti bisa-bisa darah tinggi nenek kumat lagi." ucap Soraya mengingatkan.
" bagaimana aku tidak marah-marah jika cucu perempuan ku tidak pulang semalaman dan tidak memberikan kabar apapun padaku hah!." omel Nenek .
" Maafkan aku nenek.." ucap Soraya yang merasa bersalah.
" Kau pamit pada nenek karena ingin menghadiri pernikahan teman mu,tapi kenapa kau malah tidak pulang Soraya. Jika kau menginap harusnya kau mengabari nenek dulu,nenek sangat khawatir padamu nak.." ucap Nenek .
Soraya merasa sedih dan semakin merasa bersalah pada sang nenek,
Ia juga tidak sanggup membayangkan Raut wajah Neneknya yang kecewa nanti karena Soraya telah menikah tapi tanpa sepengetahuan Nenek nya.
" Nenek...aku...'' saat Soraya akan terisak tiba-tiba ia terhenti sejenak ketika merasakan tubuhnya di peluk dari belakang oleh seseorang yang saat ini telah menjadi suaminya.
" Ada apa Soraya...?" tanya nenek dari sebrang sana.
Soraya menarik nafasnya sejenak Lalu kembali berbicara dengan tenang.
" Nenek tenang saja aku akan pulang sekarang." ucap Soraya.
" Pulang?, kau memangnya tidak sedang di kantor?." tanya nenek.
Soraya melirik sebentar ke arah Evan lalu kembali berbicara pada nenek nya.
" Aku sudah izin untuk libur hari ini nek ..." jawab Soraya.
" Ya sudah,cepatlah pulang. nenek akan memasakkan makan siang untuk mu." ucap Nenek.
" Iya, baiklah." balas Soraya.
Setelah telepon tertutup,Soraya berbalik ke arah Evan yang masih memeluknya,saat Soraya berbalik ternyata Evan sudah berpakaian rapih.
" Mandilah terlebih dahulu..." ucap Evan dengan begitu lembut.
Soraya mengangguk dan berjalan ke kamar mandi.
Sedangkan Evan menuju ke arah pintu kamar dan membuka pintu tersebut,saat pintu terbuka tampaklah seorang laki-laki berpakaian rapih dengan membawa beberapa Paper bag berukuran sedang.
" Tuan, pesanan anda." ucap Laki-laki tersebut dengan menyodorkan paper bag yang ia bawa.
" Kau boleh pergi.." ucap Evan ketika menerima paper bag itu.
" kalau begitu saya permisi Tuan." ucap Laki-laki tersebut.
Mohon maaf dan harap maklum deh kalo nggak ada adegan panas-panas yang bikin gigit jari gitu,soalnya aku masih amatir, polos dan suci kek nasi yang baru Mateng wkwkwkwk....😆🤭
Selamat membaca....
Sudah 5 menit sejak mobil berhenti di depan rumah nenek nya Soraya, namun Soraya dan Evan tidak kunjung keluar dari dalam mobil.
Sejak tadi Soraya menahan Evan yang ingin ikut turun dan masuk ke dalam rumah untuk bertemu nenek di karenakan Soraya merasa tidak siap untuk menjelaskan tentang Evan pada nenek nya, tapi Evan tetap bersikukuh ingin ikut masuk karena bagaimanapun juga sekarang Soraya adalah istrinya.
" Soraya,aku ini adalah suamimu,Cepat atau lambat aku akan tetap bertemu dengan nenek mu dan lebih baik hal tersebut di lakukan sekarang. Aku tahu apa yang menjadi kekhawatiran mu,tapi kau tenang saja. Kau memiliki ku dan aku akan melindungi mu." ucap Evan menyakinkan Soraya.
" Aku takut saat melihat raut wajah nenek yang kecewa padaku,karena aku menikah tanpa sepengetahuan nya." Keluh Soraya.
Evan membelai kepala Soraya dengan lembut,Lalu membawa tubuh Soraya untuk masuk ke dalam pelukan nya.
" Tenanglah Soraya ,kau tidak sendirian menghadapi nenek." ucap Evan sambil menatap mata Soraya dan membelai lembut pipi Soraya.
Soraya tersenyum, benar apa yang di katakan oleh suaminya. jika nanti pun nenek Marah padanya, setidaknya dirinya tidak sendirian menghadapi sang Nenek.
Keduanya turun dari mobil bersama,Evan menggandeng tangan Soraya dan berjalan lebih dahulu ke arah pintu rumah.
Evan mengetuk pintu beberapa kali,dan terdengar sahutan dari dalam rumah.
Cklek...
Ketika pintu terbuka,terlihatlah seorang wanita tua berkacamata dan di salah satu tangan nya juga masih memegang centong sayur.
Wanita tua tersebut adalah Nenek nya Soraya, pada awalnya nenek bingung ketika membuka pintu karena mendapati seorang laki-laki tampan .
Namun ketika melihat ke arah samping laki-laki itu, Seketika nenek pun tersenyum.
" Soraya,ayo masuk nenek baru saja selesai masak. Kau tidak bilang pada nenek jika kau membawa teman mu untuk mampir Soraya." ucap Nenek.
Mereka bertiga pun Masuk ke dalam rumah,dan nenek mengajak Soraya dan Evan langsung ke meja makan.
Diatas meja makan Makanan kesukaan Soraya sudah tersaji ada.. ayam goreng ketumbar,sayur bening, rempeyek serta lalapan dan sambal.
Soraya duduk dengan begitu gugup dan hal tersebut tidak luput dari pantauan Evan, dari bawah meja Evan meraih tangan Soraya untuk ia genggam dengan maksud untuk membuat Soraya merasa tenang, namun ternyata Soraya malah terkejut karena tindakan Evan.
Selesai makan siang bersama,kini mereka bertiga sedang duduk dan mengobrol di ruang tamu.
" Nenek buatkan teh dan Camilan nak Evan." ucap Nenek dengan meletakan secangkir teh racikan nya dan camilan buatan nya sendiri.
" Saya jadi merasa merepotkan nenek." ucap Evan
" Jangan bilang seperti itu nak, namanya juga tamu dan ini sudah sewajarnya." ucap Nenek.
Evan tersenyum tipis,ia beranjak dari duduk nya dan berjalan ke arah nenek nya Soraya. Lalu Evan pun berlutut di depan nenek sambil memegang kedua tangan nenek.
" Nenek ada yang ingin saya bicarakan."ucap Evan dengan serius.
" Maaf nak, nenek sudah tua. Dan nenek juga tidak suka laki-laki muda seperti mu." Ucap Nenek yang membuat Evan dan Soraya sama-sama bingung dan terdiam sesaat.
Beberapa saat kemudian Soraya menahan tawanya karena menyadari jika neneknya salah paham dan Evan pun juga hanya bisa mengelus dada saja ketika menyadari nya.
Nenek ngira nya Mas Evan mau ngelamar Nenek,soalnya pakek acara berlutut segala.🤣
" Bukan itu maksud saya nenek, nenek saya dan Soraya sebenarnya memiliki hubungan." ucap Evan menjelaskan.
" Benarkah?, wahh... akhirnya cucu ku memiliki kekasih juga." ucap Nenek dengan bersyukur.
" Bukan kekasih nek...." ucap Evan yang membuat nenek merasa kecewa seketika.
" Tapi, saya dan Soraya sudah melangsungkan pernikahan kemarin " sambung nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!