NovelToon NovelToon

Diam-Diam Jatuh Cinta

01. Pengenalan Karakter

Celine Foster merupakan gadis cantik berusia 22 tahun yang saat ini masih menempuh pendidikan di salah satu universitas ternama di kota dia tinggali itu. gadis cantik itu merupakan putri tunggal dari pasangan Xavier Han Foster dan Karina Ana Foster. Kedua orangtua Celine merupakan salah satu pebisnis yang dikenal banyak kalangan atas karena orangtuanya merupakan pengusaha ritel. Besar dengan kasih sayang, tidak membuat

Celine menjadi anak yang manja dengan keinginan yang selalu dituruti. Itulah yang menjadi keunikan dari Celine.

William Willow adalah pria tampan yang berusia 27 tahun merupakan direktur utama dari perusahaan keluarganya, Willow Group. Perusahaan besar itu berdiri di beberapa bidang. William merupakan anak sulung dari pasangan Sean Steve Willow dan Evelyn Bentley Willow. Pria tampan ini tidak pernah mempermainkan wanita meskipun dirinya memiliki uang dan kuasa. Itu semua dikarenakan sang daddy dan mommy yang selalu mengajarkan dirinya untuk menghormati wanita.

Ariana Serene, gadis dengan usia 22 tahun yang masih menempuh pendidikan di universitas yang sama dengan Celine. Ya, keduanya bersahabat sejak mereka masuk di bangku perkuliahan. Ariana Serene berasal dari keluarga yang cukup berada dengan kedua orangtua, yakni Glen Anggasta Serene dan Agnes Moonstone Serene.

Saat ini, Celine dan Ariana masih berada di semester akhir perkuliahan mereka. Keduanya berada di jurusan yang sama. Mereka sama-sama masuk di jurusan bisnis. Keduanya baru saja selesai melakukan magang selama dua bulan di sebuah perusahaan kota mereka tinggal.

Ariana memiliki karakter yang banyak berbicara dan terlihat friendly dengan teman-teman sekelas lainya. Tak hanya itu, Ariana juga memiliki banyak teman di luar dari jurusan mereka.

Karakter Ariana berbanding terbalik dengan Celine. Putri tunggal keluarga Foster itu merupakan gadis yang pendiam. Dia memang dikenal sangat lembut dan murah senyum dengan orang lain, tetapi Celine tidak terlalu banyak memiliki teman di tempat kuliahnya itu.

Namun meski begitu, Celine merasa sangat senang karena mendapatkan teman seperti Ariana yang memiliki banyak topik untuk dibicarakan.

Dua sahabat itu saat ini tengah menjalani proses skripsi. Saat ini mereka baru saja selesai mengumpulkan laporan magang mereka ke sekretariat usai meminta tanda tangan dari dosen pembimbing dan juga kepala prodi mereka.

”Hufth... akhirnya satu hal selesai juga yang Cel,” ucap Ariana pada sahabatnya tersebut.

”Iya, syukurlah laporan magang kita tuntas. Sedikit lega juga,” sahut Celine dengan helaan napas nya.

”Semoga kita bisa menyelesaikan skripsi kita dengan lancar jaya ya Cel,” balas Ariana dengan suara

yang bersemangat.

”Hahaha, iya sahabatku, semoga skripsi kita lancar sampai sidang akhir.” ucap Celine sambil terkekeh dengan kelakuan sahabatnya itu. dalam hatinya, Celine melapalkan doa agar dirinya dan Ariana bisa benar-benar menyelesaikan skripsi mereka tanpa hambatan.

”Kalau begitu, ayo kita pulang ke rumah Cel. Aku udah capek banget nih!” sahut Ariana yang merasa sudah cukup puas dengan istirahat mereka di kampus itu.

”Oke!” jawab Celine dengan senyum manisnya itu.

Celine pun mengantarkan Ariana ke rumahnya karena merasa tidak enak jika membiarkan sahabatnya

menggunakan taksi atau ojek padahal dirinya membawa kendaraan sendiri. Setelah mengantarkan sahabatnya, gadis cantik itu pun langsung pulang menuju rumahnya.

Saat tiba di rumah, Celine sudah disambut oleh bi Emi yang merupakan kepala pelayan di kediamannya tersebut. ”Selamat datang non,” sambut bi Emi dengan senyum ramahnya pada nona muda keluarga Foster tersebut.

”Terimakasih bibi, hehe. Hari ini bibi masak apa nih?” tanya Celine dengan semangat pada bibi yang sudah merawatnya sejak kecil itu.

”Hari ini bibi sedih non,” curhat bi Emi dengan wajah sendunya.

”Loh kenapa bi?!” tanya nona muda cantik itu dengan raut wajah yang khawatir pada wanita paruh baya di hadapannya ini.

”Bibi gak ada kerjaan non sejak tadi siang,” bi Emi menjawab. ”Karena nyonya yang masak makan siang dan makan malam hari ini non,” lanjut bi Emi.

”Astaga bi! Aku kirain kenapa. Kalau begitu nikmati saja kegabutan bibi, hahaha.” tawa Celine dengan keras meledek bibi nya itu.

”Ish! Non mahh, begitu!” balas bi Emi. Sementara Celine tetap tertawa dengan keras melihat kekesalan bi Emi.

02. Pagi Yang Cerah

Pagi ini seorang pria tampan sudah siap dengan pakaian kerjanya. Dia adalah William yang sudah rapih untuk segera berangkat ke kantornya.

”Selamat pagi anak mama yang tampan,” ucap Evelyn sang mommy dengan senyum cerah milik wanita paruh baya itu.

”Selamat pagi mom,” William membalas sapaan mommy nya itu.

“Tunggu daddy dulu ya, baru sarapan di mulai. Gapapa kan?” tanya wanita paruh baya yang masih tetap cantik walau di usianya yang sudah tidak muda lagi.

“Hm, gapapa mom.” jawab William dengan singkat.

Evelyn pun pergi meninggalkan putranya yang duduk di ruang tamu. Wanita itu menghampir sang suami yang masih bersiap di dalam kamar mereka.

”Dad, apa kamu belum selesai?” tanya Evelyn sambil mendekat ke arah sang suami yang berdiri di depan kaca kamar mereka.

”Sudah selesai, mom. Ayo kita sarapan,” ajak Sean yang merupakan pimpinan perusahaan Willow Group itu. Pria paruh baya itu juga masih tampan walau usianya tidak lagi muda.

Pasangan paruh baya itu pun segera keluar dari kamar mereka menuju ruang makan. Di sana terlihat William juga datang dari arah ruang tamu menuju ruang makan mansion keluarga mereka.

”Dimana Viona?” tanya Sean pada sang istri.

”Masih di kamarnya, dad. Biarkan saja lah dad, mungkin dia capek karena baru saja selesai mengumpulkan laporan magangnya kemarin.” beritahu Evelyn pada sang suami yang menanyakan putrinya itu.

Ya, Viona Willow merupakan anak kedua dari pasangan keluarga Willow tersebut. Viona juga masih duduk di bangku perkuliahan yang memiliki usia sama dengan Ariana juga Celine. Viona juga dekat dengan Ariana dan Celine. Viona merupakan gadis ceria yang dapat membuat suasana keluarga Willow hangat karena ocehannya. Itulah mengapa, baik Sean maupun William selalu bersikap sedikit posesif pada gadis manja itu.

”Ya sudah kalau begitu,” Sean menganggukkan kepalanya dan memakan sarapan yang sudah di sendoki oleh sang istri.

Mereka pun makan dengan hikmat di pagi ini, lalu berangkat ke kantor menggunakan mobil masing-masing. ”Aku pergi dulu ya, mom, dad.” ucap William pada sang mommy dan daddy.

”Iya sayang, hati-hati.” Evelyn dengan ramah membalas pamitan sang putra dengan senyumnya.

”Hati-hati,” sahut Sean dengan singkat. William pun pergi meninggalkan kedua orangtuanya itu dan melajukan mobilnya menuju perusahaan Willow Group.

”Dad juga berangkat ya, mom.” ucap Sean sambil mengecup kening istrinya berpamitan.

”Hati-hati di jalan ya, dad.” Evelyn melambaikan tangannya pada sang suami saat mendapatkan anggukkan kepala dari pria paruh baya itu. Sean pun melajukan mobilnya menuju kantornya.

Sementara Viona, gadis itu baru saja bangun saat sang daddy dan kakaknya berangkat ke kantor mereka. ”Selamat pagi mommy ku yang cantik, hehe.” sapa Viona dengan riangnya.

”Pagi anak gadis mommy yang juga cantik,” Evelyn tersenyum hangat pada gadis kecilnya itu.

”Maaf ya mom karena aku bangun lebih lambat,” gadis cantik itu meminta maaf karena dirinya tidak ikut sarapan bersama dengan keluarganya.

”It’s okay girl, mom tau kalau kamu capek karena kemarin berada di kampus seharian. Daddy dan kakak mu juga tidak marah kok,” jelas Evelyn pada putri cantik nan manjanya itu.

”Thanks mom,” balas Viona dengan senyum cantiknya yang di balas anggukkan kepala oleh mommynya.

”Kamu sebaiknya sarapan terlebih dahulu, kamu hari tidak kemana-mana kan?” tanya wanita paruh baya itu.

”Tidak mom, hari ini aku mau bermalas-malasan di rumah saja, hehe.” Viona terkekeh.

”Baiklah kalau begitu tuan putri, mom ke kamar dulu ya. Ada yang harus mommy kerjakan.” pamit Evelyn pada putrinya.

”Okey mom,” Viona mengacungkan jari jempolnya pada sang mommy. Evelyn pun pergi meninggalkan sang

putri menuju kamarnya.

Evelyn memang memiliki sebuah butik yang lumayan besar. Wanita paruh baya itu merupakan seorang designer. Evelyn memiliki beberapa karyawan di butiknya tersebut untuk mengurus beberapa klien yang ingin melangsukan pernikahan. Sementara Evelyn hanya mengurus butiknya dari rumah walau sesekali pergi berkunjung.

03. Pertemuan

Saat tiba waktunya makan siang, William pergi menuju ke ruangan daddy nya. Namun dia dikejutkan dengan kedatangan tamu yang saat ini sedang duduk di ruangan sang daddy.

”Loh kamu datang? Sini masuk dan sapa om Xavier,” ucap Sean pada putra nya tersebut.

Mendengar hal tersebut, William langsung melangkah masuk ke dalam ruangan itu dan menutup pintu nya. Pria tampan berusia 27 tahun itu pun bersalaman dan duduk di samping hadapan daddy dan Xavier.

”Ternyata kamu sudah dewasa saja ya Wil,” ucap Xavier dengan senyum nya.

”Iya om,” balas William yang juga tersenyum pada pria paruh baya tersebut. ”Bagaimana kabar om?” tanya William.

”Syukurlah om baik Wil,” jawab Xavier.

”Bagaimana kalau kita makan bersama saja Xavi?” Sean menawarkan pada teman lama nya itu.

”Aku oke saja,” Xavier menganggukkan kepalanya pertanda setuju dengan tawaran Sean.

”Baiklah, ayo kita pergi!” ucap Sean yang juga di ikuti oleh William. Tiga pria itu pun beranjak dari ruangan tersebut dan pergi menuju sebuah restoran mewah yang menjadi tempat mereka menyantap makan siang hari ini.

Di mansion utama keluarga Foster, saat ini Celine baru saja selesai makan siang bersama dengan sang mama di ruang makan.

”Kamu tidak mau kemana-mana sayang?” tanya Karina dengan lembut pada putri semata wayang nya itu.

”Tidak ma, hari ini aku mau di rumah saja.” balas Celine.

”Baiklah kalau begitu, mama mau pergi ke restoran mama dulu ya.” pamit Karina pada putrinya.

”Oh! Mama mau cek resto ya?” tanya Celine.

”Iya sayang,” jawab Karina dengan lembut.

”Aku ikut deh kalau begitu.” Celine memutuskan untuk ikut dengan mama nya daripada dirinya gabut di rumah sendirian saja. Ya, walaupun tidak sendiri banget sih, tapi dia tidak mau mengganggu pekerjaan pelayan yang ada di rumah nya itu.

”Ayo! Mama juga senang sekali kalau putri cantik mama ini mau ikut.” Karina semangat mendengar pernyataan putri nya itu.

”Sebentar ya ma, aku siap-siap dulu.” gadis cantik itu segera naik ke atas menuju kamar nya untuk mengganti pakaian nya terlebih dahulu.

Setelah siap, Celine langsung turun ke bawah menuju sang mama. Kedua nya langsung saja berangkat menuju resto yang dikelola oleh Karina sejak wanita paruh baya itu berusia 23 tahun.

Restoran itu merupakan milik keluarga nya. Karina juga merupakan seorang anak tunggal, jadi hanya dirinya yang dapat melanjutkan usaha mami dan papi nya itu.

Setelah sampai di sana, mereka menuju ke ruangan Karina. Namun belum sampai di ruangan Karina, Celine melihat seseorang yang sangat dikenal nya sedang makan bersama di restoran tersebut.

”Ma, bukan nya itu papa ya?” Celine memastikan dengan bertanya pada sang mama.

”Loh iya! Mungkin papa makan bareng klien nya,” Karina cukup terkejut dengan keberadaan suami nya itu. ”Kita samperin yuk, sayang. ucap salam sebentar saja, ya?” ucap Karina pada putri nya itu.

”Iya ma,” kedua nya pun segera melangkah mendekat ke arah Xavier dan dua orang pria yang di kira sebagai klien dari pria paruh baya tersebut.

Xavier, Sean, dan William saat ini masih berbincang seputar bisnis di meja makan tersebut. Mereka memang tidak memesan ruangan privat karena ingin menikmati makan siang biasa saja. Mereka tidak ingin suasana formal seperti membahas mengenai kerja sama semacam itu.

”Papa,” ucap Karina meyapa sang suami dengan suara nya yang lembut.

”Loh mama!” Xavier kaget dengan kedatangan istri nya itu.

”Ah! Saya lupa bahwa ini restoran istri mu Xavi, pantas saja  Karina ada di sini.” ucap Sean dengan ramah tersenyum pada istri dari teman lama nya itu.

”Ah iya Sean, saya hanya ingin menyapa saja.” sahut Karina dengan senyum nya.

Sementara William dan Celine hanya terdiam dengan sapaan para orangtua itu. Celine sempat terkejut dengan pria yang duduk bersama dengan papa nya itu. Pria dingin yang sempat menjadi tamu undangan di universitas nya. Yang juga merupakan pria incaran dari sahabat nya, yaitu Ariana.

”Oh ini Celine ya, sudah dewasa saja kamu nak.” sapa Sean pada Celine yang hanya terdiam sambil tersenyum itu.

”Iya om, saya Celine.” Jawab Celine dengan ramah menyalam tangan dari pria paruh baya itu dan tersenyum dengan manis nya.

”Tidak usah formal begitu sama om, papa kamu itu teman nya om. Jadi santai saja nak,” Sean merasa putri dari teman nya itu sedikit canggung, jadi dia ingin mencairkan suasana canggung tersebut. ”Oh iya, kenalin ini anak sulung om,” Sean memperkenalkan putra nya itu pada putri teman nya.

”Halo kak, aku Celine.” Gadis mungil itu memperkenalkan dirinya pada William.

”Kita sudah kenal, kenapa kamu memperkenalkan dirimu lagi.” ucapan William itu membuat para orangtua terkejut dan menatap pria itu secara bersamaan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!