NovelToon NovelToon

Pangeran Kipas Besi Dan Putri Langit

Bab 1

Haiii teman-teman, kakak readers..

Ini karya pertama Author dengan Genre #Fantasi timur ya..

Kalau ada yang salah, nama yang aneh, harap dimaklumi. Tapi Author sangat senang jika ada yang memberi komentar sebagai masukan, agar karyanya bisa jadi lebih baik kedepannya. Thanks.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Manusia berlalu lalang dengan kesibukan masing-masing. Ada yang berdagang, bersenda gurau dan juga terlihat anak-anak yang sedang bermain. Cerahnya langit apakah ada petanda lain? Tidak ada yang menyangka jika di atas sana ada dunia yang lain, dunia para dewa dengan berbagai tingkatan. Kekuatan supranatural di jadikan tingkat pemilik kekuasaan tertinggi.

Kerajaan langit menjadi tingkatan paling tinggi karena mendapat dukungan oleh berbagai klan di dunia dewa tersebut. Salah satu klan yang paling di hormati adalah klan Salju abadi, di huni oleh para wanita. Guru dan murid yang hanya belajar tentang kehidupan, spritual dan kedamaian.

Dewi Xuanwu pemimpin klan saat ini adalah anak dari dewa perang saat itu. Ayahnya menciptakan batasan dunia langit dan dunia kegelapan agar tidak saling bertarung yang bisa membuat keseimbangan alam hancur, terlebih lagi imbasnya ke dunia manusia. Dewa perang memisahkan dunia tersebut dengan menggunakan sebuah kipas besi Zonggua yang memiiki kekuatan yang sangat besar.

Kipas besi dapat mengendalikan elemen alam; angin, api, air, dan tanah. Siapapun yang memilikinya akan mampu memanipulasi elemen itu untuk serangan atau pertahanan. Dia bisa menciptakan angin badai yang menghancurkan.

Kipas besi juga bisa berfungsi sebagai perisai yang melindungi pemiliknya dari serangan fisik atau kekuatan supranatural dan bisa menciptakan medan energi yang menahan atau memantulkan serangan.

Sepeninggal dewa perang, dia hanya memiliki satu anak. Dia adalah Dewi Xuanwu. Dia mendirikan sekolah Lembah Lotus yang hanya menerima kaum wanita. Tidak ada perbedaan di dunia itu perempuan dan pria. Tingkatan hanya bisa di bedakan dari kekuatan supranatural yang di miliki. Hanya saja menurut Dewi Xuanwu, wanita lebih mudah untuk di kendalikan dari pada pria. Karenanya dia hanya akan menerima murid wanita di Lembah Lotus.

Cuaca sangat cerah. Terdengar suara beberapa wanita tengah tertawa dan berlari. Mereka mengejar sebuah kipas yang beterbangan di udara yang siap patuh terhadap tuannya. Para wanita tersebut berlomba meraih kipas tersebut namun belum ada yang berhasil sampai mereka tiba di taman Seribu bunga tempat Dewi Xuanwu biasanya bermeditasi.

Salah satu dari murid menghadap kepada Dewi Xuanwu yang saat itu sedang bersantai memperhatikan sebuah kelopak Lotus yang belum mear.

"Guru, Lingxiu menghadap," ucap wanita tersebut dengan anggun.

Dewi Lingxiu adalah putri salah satu raja dari klan penguasa lautan. Dia di utus berguru kepada Dewi Xuanwu untuk bisa menggunakan Mutiara Putih yang berada di dalam tubuhnya karena dia adalah calon penerus kerajaan laut.

"Ada apa Xiao Lingxiu?" tanya Dewi Xuanwu.

"Guru, setiap bulan purnama muncul, kami memiliki kesempatan untuk bisa menaklukkan kipas besi tapi kami telah melewati dua purnama untuk bisa menaklukkannya dengan berbagai cara, namun itu masih belum berhasil, apakah guru memiliki cara agar salah satu dari kami bisa memilikinya?"

Dewi Xuanwu tersenyum anggun mendengar ucapan Lingxiu. Dia berjalan dan duduk di atas singgasananya dan meneguk segelas minuman yang tidak jauh berada di dekatnya. Dewi Xuanwu kemudian menjelaskan jika kipas besi itu akan menemukan tuannya sendiri dengan tepat, entah dia akan melihat usaha tuannya atau dia akan melihat kedalam jiwa tuannya.

Dewi Xuanwu juga menjelaskan bahwa kipas besi memiliki kekuatan yang bisa merasakan walau dia tidak berwujud tubuh dewa tapi dia memiliki kekuatan seperti itu.

"Mengapa bukan guru saja yang memegang kipas tersebut selamanya? Mengapa harus diwariskan? Bukankah itu sangat berbahaya?"

Dewi Xuanwu tersenyum mendengar pertanyaan murid yang dikenalnya sangat bersemangat dalam belajar itu. Walau Lingxiu terlihat suka mengintimidasi,  sejujurnya dia sangat peka dan siap berkorban melindungi para adik seperguruannya karena itu Dewi Lingxiu sangat menerima setiap petanyaannya yang mungkin bisa terdengar lancang dibanding murid yang lain.

"Aku bahkan tidak bisa menahan jika kipas besi itu sudah ingin berpindah tuan, karena dia memiliki tugas khusus dan...."

"Dan apa guru?"

"Mungkin saja itu bisa jadi petanda bahwa aku tidak akan bisa bersama kalian, tidak lama lagi jika sang pemilik kipas yang baru telah di temukan," batin Dewi Xuanwu.

"Guru...." ucap Lingxiu dengan menyadarkan Dewi Xuanwu dari lamunannya.

"Ah, tidak apa-apa, kau lanjutkan saja usahamu memiliki kipasnya, karena jika kau berhasil bisa saja kau memimpin perguruan Lembah Lotus selanjutnya".

"Ah guru, jangan menambah bebanku lagi, kepalaku sudah sangat sakit menerima perintah ayahku."

Dewi Xuanwu hanya terkekeh mendengar ucapan muridnya yang meninggalkan tempat itu tanpa permisi. Dewi Xuanwu kemudian kembali menikmati secangkir teh hangat tapi tiba-tiba kicauan burung mmeberikan isyarat kepdanya bahwa akan ada seorang yang datang berkunjung hari itu.

...----------------...

Di tempat lain seorang wanita dan pria berjalan, mereka terlihat seperti seorang ibu dan anak tapi tepatnya mereka tidak memiliki hubungan itu, tepatnya mereka adalah Bibi dan ponakannya yang sedikit bandel dan usianya masih remaja itu.

"Bibi, kita mau kemana sebenarnya? Aku sudah capek, kita sudah berjalan beberapa hari dan juga kenapa Bibi tidak menggunakan kekuatan Bibi saja, aku..."

"Hmm, diamlah! Kau terlalu cerewet! Sangat merepotkan, tidak akan lama lagi kita akan sampai," timpalnya.

Tiba-tiba di hadapan mereka muncul sebuah angin topan yang arahnya sudah teratur sejak awal untuk menghalangi langkah mereka, tapi dengan kekuatan yang dimiliki oleh wanita tua tersebut, dia hanya meraih sebuah batu kecil yang berada di hadapannya dan melemparkan batu itu ke arah angin topan tersebut.

"Ah, Bibi sangat hebat!"

Wanita tua itu hanya menggelengkan kepalanya. Dia kemudia meminta ponakannya untuk melanjutkan langkahnya, tidak menjelang lama, mereka tiba di sebuah gerbang memasuki tempat tersebut. Hanya sebuah gerbang wilayah kekuasaan pemilik lembah.

Pria tersebut berusaha mengeja tulisan yang berada di hadapannya itu.

"Lembah Lotus..." gumamnya dengan alis yang berkerut.

"Ayo kita masuk," ucap wanita tua itu.

"Tunggu Bibi, bukankah tempat ini adalah perguruan yang terkenal itu tapi semua penghuninya adalah wanita. Aku tidak bisa masuk untuk..."

Wanita tua itu menghembuskan nafasnya kasar dan mendorong tubuh keponakannya dengan sekali gerakan dan mengeluarkan kekuatan untuk tiba tepat berada di atas gunung. Mereka saat ini berdiri tepat di hadapan sebuah bangunan yang sederhana yang terbuat dari kayu dan juga memiliki taman bunga yang sangat indah.

"Bibi, jika kau punya urusan jangan melibatkan aku, ini tempat para wanita dan...."

Bab 2

Bibi Huolong kemudian mengibaskan selendangnya dan dalam hitungan detik, Yu Huang berubah menjadi seorang wanita. Tentu saja memiliki rambut yang panjang dan wajah yang halus. Hanya saja bentuk tubuh Yu Huang tidak bisa berubah, masih memiliki sedikit beberapa otot di tubuhnya.

Bibi Huolong menggelengkan kepalanya merasa itu belum cukup, dia mengibaskan selendangnya kembali ke tubuh Yu Huang dan tiba-tiba otot yang tadinya berbentuk di perutnya kini berubah menjadi sebuah lemak, membuat Yu Huang histeris.

"Aaaaa Bibi... apa yang Bibi lakukan!!!"

Yu Huang meraba lehernya, jakungnya mengecil dan juga suaranya sedikit lebih lembut dari suara bas seorang anak lelaki selama ini. Dia benar-benar frustasi. Dia melangkah di hadapan bibinya dan meminta penjelasan apa yang sebenarnya Bibi Huolong inginkan.

"Dengarkan Bibi baik-baik. Lembah Lotus hanya menerima murid wanita, jadi kau harus menjadi seorang wanita terlebih dulu untuk sementara waktu. Dan ingat, mulai saat ini namamu bukan lagi Yu Huang tapi Fengyi. Bukan seorang pangeran dari kerajaan Huang Tai Yi, tapi kau adalah seorang pelayan istana yang akan menjadi orang kepercayaan permaisuri karena itu kau diutus ke tempat ini untuk belajar," jelas Bibi Huolong.

"Hah? Apa semua in perintah ayahku?" tanya Yu Huang.

Bibi Huolong kemudian menggelengkan kepalanya. Dia menjelaskan bahwa semua ini karena keinginannya, dia sudah tidak tahan lagi melihat keponakannya menjadi orang yang paling bodoh dan tidak memiliki kekuatan apapun dalam istana. Dia hanya menghabiskan waktunya untuk bermain dan berbuat masalah, sedangkan anak pejabat yang berada di istana, sangat giat dalam belajar dan mampu menggunakan kekuatan mereka dengan baik.

"Bibi, aku mau pulang saja. Mana mungkin aku bisa bergabung dengan mereka. Bukankah Bibi pernah cerita jika Dewi Xuanwu anak dewa perang? Dia bisa saja membunuhku jika tahu aku menipunya dengan wajah ini," jelas Yu Huang.

"Berdoa lah agar kau beruntung. Ayo cepat masuk," ucap Bibi Huolong dengan sedikit kesal.

"Bagaimana jika para murid di perguruan ini mengenaliku?"

"Jika kekuatannya setingkat lebih tinggi dariku, mungkin saja bisa. Tapi hanya Xuanwu yang bisa melakukan itu," jelasnya.

Yu Huang ingin memberikan bantahan lagi tapi Huolong meniupkan mantra agar dia patuh dan segera berjalan memasuki aula utama bangunan tersebut. Sebelum langkah mereka benar-benar memasuki ruang Aula, dia di halangi oleh seorang wanita yang menatap sinis ke arah Yu Huang dari jauh.

"Berhenti, siapa kalian?!" tanyanya sengit.

"Apa urusanmu?" timpal Yu Huang.

"Semua yang ingin memasuki perguruan ini harus melangkahi aku dulu," timpalnya cuek.

"Hm, wanita ini sangat cerewet dan menyebalkan," batin Yu Huang dengan tatapan yang sengit juga.

Dia kemudian menjelaskan jika gurunya Dewi Xuanwu adalah guru yang dihormati di seluruh alam, jadi tidak semua orang bisa menjadi muridnya kecuali dia adalah anak yang berasal dari keluarga yang terhormat dan akan di didik dengan baik di Lembah Lotus.

Wanita tersebut melirik pakaian yang dikenakan oleh Yu Huang terlebih dulu yang sedikit lusuh dan juga riasan yang berada di kepalanya tidak lebih dari seorang pelayan di sebuah keluarga yang terhormat. Huolong hanya mendengus dan tidak percaya jika wanita di depannya itu benar-benar angkuh, dia sudah menebak jika kemungkinan dia juga termasuk anak salah seorang raja dari wilayah lain.

"Ya ampun, dari mana asal wanita dengan lemak yang berada di perutnya itu? Dan juga wajahnya, sudah sangat terlihat jika dia masih usia belia tapi karena bobot badannya yang besar, membuat wajahnya terlihat sangat dewasa," batin Chang'e.

Huolong ingin mengalihkan pembicaraan tapi tidak jauh dari langit ada cahaya yang menuju arah aula utama, dan juga beberapa murid yang terlihat beterbangan saling berusaha meraih cahaya tersebut dengan menggunakan kekuatan spritual mereka tapi tidak ada dari mereka yang berhasil meraih cahaya tersebut.

Cahaya itu tiba-tiba mengarah ke Yu Huang dan dengan cepat, Yu Huang meraih cahaya itu di tangannya dan berubah menjadi sebuah kipas yang berganggang naga bermata hijau, kipas itu berwarna hijau giok dengan kekuatan magis yang sangat terasa, kipas itu menyatukan energinya ke tubuh Yu Huang, membuat Yu Huang menggelidik dan menatap Huolong.

Tubuhnya di kelilingi oleh cahaya hijau seketika dan tidak lama berselang, cahayanya redup memasuki tubuh Yu Huang.

Semua wanita yang berparas dewi dan juga ahli bela diri serta memiliki kultivasi tinggi tersebut mendekati Yu Huang dan menanyakan identitasnya, bagaimana bisa dia menggenggam kipas sakti milik gurunya yang telah diperebutkan semua murid itu selama dua purnama.

Yu Huang hanya menggeleng dan bingung, dia juga tidak mengerti dengan semua itu. Menurutnya kipas yang berada di tangannya itu tidak lebih dari kipas biasa yang berada di istana permaisuri, dia pernah melihat kipas dengan jenis yang sama, hanya saja kipas yang berada di tangannya memiliki warna dan corak yang unik.

Tiba-tiba langkah wanita dengan sangat anggun terlihat dari dalam aula, semua orang menunduk kecuali Huolong dan Yu Huang untuk memberikan hormat.

"Guru...."

Dewi Xuanwu menatap lekat Yu Huang dan merasa aneh, mengapa kipas warisan Dewa perang, ayahnya memilih seorang pria yang lemah dan tidak memiliki energi kekuatan sama sekali dalam tubuhnya. Dewi Xuanwu sangat yakin saat meraih kultivasi terakhirnya, Dewa perang pernah mengatakan di hadapan Dewi Xuanwu jika selanjutnya pemegang kipas tersebut adalah seorang wanita.

Huolong menarik sedikit ujung baju Yu Huang untuk memberikan isyarat agar dia memberikan hormat kepada Dewi Xuanwu. Untuk sesaat Yu Huang terdiam dan mengagumi wajah Dewi Xuanwu yang sangat putih halus dan bersahaja, dia benar-benar sangat memukau.

Bibi Huolong yang melihat itu menghancurkan lamunan Yu Huang.

"Fengyi, cepat berikan hormat kepada gurumu," ucapnya.

"Ah, guru. Saya Fengyi pelayan permaisuri Dong Huang, di utus untuk belajar di perguruan ini, datang menemui guru dan berharap bisa belajar banyak ilmu untuk membantu melindungi keturunan dinasti kerajaan Huang Tai Yi berjaya, melayani permaisuri dan keturunannya dengan baik. Saya akan sangat giat dan berbakti kepada guru," jelas Yu Huang dengan menundukan wajahnya sebagai tanda penghormatan.

"Ha? Pelayan?" gumam para murid.

Huolong dan Xuanwu saling menatap dan berbincang melalui telepati mereka berdua.

“Mengapa kau membawa seorang pria ke tempatku?” ucap Xuanwu.

“Dia adalah ponakanku, kau tahu sendiri dia siapa, aku harap dia bisa banyak belajar denganmu,” ucap Huolong.

Dewi Xuanwu masih terdiam, dia memperhatikan Yu Huang dengan dalam, dia masih berpikir dengan kipas yang berada di tangan Yu Huang. Kipas itu tidak akan memilih tuannya yang berasal dari perguruan selain Lembah Lotus dan Klan Salju Putih.

"Mungkin saja, dia benar-benar harus menjadi muridku," batinnya.

Bab 3

Dewi Xuawu kemudian menaikkan tangannya dan kipas yang berada di tangan Yu Huang dengan sangat cepat berpindah dalam sekali kedipan mata. Dia kemudian berbalik dan memasuki aula. Semua orang berjalan mengikuti Dewi Xuanwu yang anggun, kemudian mereka duduk di tempatnya masing-masing dalam aula tersebut, sedangkan Huolong dipersilahkan duduk di tempat tamu istimewa.

Yu Huang duduk di tengah aula dengan ciri khas sebagai lelaki, duduk menyilangkan kakinya tapi sorot mata Bibi Huolong menyadarkan Yu Huang segera, karena itu dia mengubah posisi duduknya untuk melipat kedua kakinya.

"Karena kau datang terlambat hari ini, karena itu kau akan menjadi murid yang paling muda di tempat ini, semua yang berada di ruangan ini adalah seniormu," jelas Dewi Xuanwu.

"Tidak! Aku tidak mau. Di istana kerajaan aku sering diutamakan, kalau menjadi adik bungsu diantara mereka itu berarti aku akan menghormati mereka dan...."

Hok…

Hok…

Hok…

“Maafkan dia. Sering kali memang dia memiliki sikap pemberontak tapi permaisuri masih tetap menyayanginya karena dia tidak memiliki anak perempuan," jelas Bibi Huolong menetralkan suasana.

"Baiklah, jika aku berikan hadiah kipas ini, apakah kau masih menolak?" tanya Dewi Xuanwu.

"Guru, bagaimana bisa benda pusaka milik guru diberikan kepada anak ingusan seperti dia dan juga dia...." ucap Lingxiu yang terpotong.

"Benar guru, kami tidak bisa menerimanya," ucap mereka.

"Aku sudah memilih dan tidak ada bantahan untuk itu," ucap Dewi Xuanwu.

Semua murid kemudian kembali memberikan hormat dan meminta maaf jika berbuat kesalahan. Sebagai ketua para murid Lembah Lotus, Lingxiu kemudian mulai menjelaskan kepada Fengyi agar segera memberi hormat dengan menunduk selama tiga kali kemudian memberi salam kepada Dewi Xuanwu, kemudian dia harus mengucap sumpah perguruan.

Semua proses berjalan dengan baik.

"Mulai hari ini, aku akan mengangkatmu menjadi muridku yang ke 16, sebagai Dewi Fengyi, aku berharap kau mematuhi semua aturan yang berlaku di tempat ini," jelas Dewi Xuanwu.

"Guru, apa nama kipas ini?" tanya Fengyi.

"Kipas Zonggua atau Kipas besi," timpal Dewi Xuanwu.

"Kipas Zonggua? Hmm...." gumam Fengyi.

Di tempat lain, kerajaan langit mendengar berita tersebut. Kaisar sedikit merasa kesal kepada Dewi Xuanwu karena memberikan benda pusaka mendiang Dewa Perang kepada seorang wanita yang statusnya hanya seorang pelayan dari permaisuri kerajaan Barat, Huang Tai Yi.

"Apakah dia tidak berpikir, jika Kipas Zonggua memiliki keistimewaan yang besar? Dia bahkan bisa menutup dan membuka pintu alam dunia iblis, jika Kipas Zonggua jatuh ke tangan yang tidak tepat, bisa saja membahayakan dunia Dewa," ucapnya.

Semua menteri memberikan perndapatnya untuk menenangkan Kaisar Langit jika Dewi Xuanwu pasti memiliki rencananya sendiri dan itu sangat mustahil akan membahayakan dunia Dewa.

Diantara beberapa penguasa di dunia Dewa, kerajaan Barat termasuk kerajaan yang sangat di hormati. Karena Raja Dong Huang pernah membantu Kaisar Langit menghancukan dunia iblis dan menutup pintu tersebut bersama dengan Dewa Perang, hanya saja dia memiliki seorang putra mahkota yang kabarnya tidak memiliki kemampuan apapun selain membuat ulah.

"Baiklah! Aku akan membiarkan hal ini. Mungkin saja wanita itu ditugaskan untuk menjaga kerajaan Dong Huang di masa depan dan dunia Dewa, karena itu Raja Dong mengirimnya untuk berguru ke Lembah Lotus, dan sangat aneh, Kipas Besi Zonggua sudah berada di tangannya begitu saja, hmm..." jelas Kaisar Langit.

...----------------...

20.000 tahun berlalu, kini Fengyi sudah mahir beberapa jurus dan juga memiliki kekuatan. Walau mungkin belum sehebat beberapa seniornya yang setiap harinya berlatih dengan serius kemudian kultivasinya meningkat, kekuatan Fengyi juga tidak bisa diremehkan begitu saja.

Sejak awal, dia di tempatkan dalam ruangan tertentu, tidak bergabung dengan murid yang lain karena Dewi Xuanwu beralasan jika dia harus memiliki banyak waktu untuk merenungi kesalahannya selama ini. Faktanya adalah, dia seorang pria karena Dewi Xuanwu memberikan batasan untuk itu.

Selama berguru, Fengyi sudah berbaur dengan semua murid kemudian berhasil menjadi kesayangan semua orang, selain dia lucu, menggemaskan dan sedikit bodoh, Fengyi juga sering membuat masalah di Lembah Lotus.

Fengyi tidak sendiri, sebagai murid ke 16 paling terakhir, dia memiliki seorang sahabat yang sangat dekat dengannya, Chang'e, murid ke 15. Setiap kali Dewi Xuanwu meninggalkan Lembah Lotus mereka berdua mulai aksinya untuk tidak mengikuti pelajaran dan berlarih ilmu bela diri.

Kali ini Fengyi dan Dewi Chang'e yang sering membuat masalah membuat sebuah rencana untuk keluar dari Lembah Lotus saat suasana senggang. Mereka berdua memiliki sifat yang sama.

Mereka selalu merasa tertekan jika hanya berada dalam ruangan dan tempat tersebut, mereka selalu merasa penasaran dengan dunia luar. Terlebih lagi, mereka pernah berhasil melakukannya. Dan mereka merasa takjub dengan dunia luar. Termasuk pusat perbelanjaan.

Di dunia luar pun banyak tempat untuk mencicipi makanan, atraksi, anak-anak berlarian, wanita yang cantik dan pria tampan dari berbagai penjuru dunia dewa, tempat mengadu kekuatan untuk dewa dan dewi yang ingin memamerkan kekuatan mereka.

Dewi Chang'e berbeda dari dewi yang lain, dia sangat suka permainan pria. Karena itu selama bersama dengan Fengyi mereka sangat cocok menjadi seorang sahabat. Fengyi pun mengaku jika dia sangat suka permainan pria karena dalam istana Dong Huang, dia hanya memiliki pangeran dan beberapa teman pria yang lainnya, karena itu dia sangat tahu cara memanjat dan juga bermain melempar buah menggunakan benda apapun.

"Bagaimana dengan rencana kita?" bisik Fengyi.

"Kita akan keluar dari Lembah Lotus, saat guru akan menghadap Kaisar Langit dan kakak seperguruan kita sedang berada di taman bunga," balas Chang'e.

"Baiklah, siapkan semuanya. Kau masih memiliki sisa uang koin, bukan?" tanya Fengyi.

"Iya, kau tenang saja. Kau mau makan lagi? Lihat badan mu itu, kau sudah bekerja keras latihan selama ini tapi kenapa tubuhmu tidak mengalami perubahan sama sekali dan juga liat lemakmu itu," gumam Dewi Chang'e yang mulai meledek Fengyi dan menarik-narik perutnya karena lucu.

"Chang'e, Fengyi," ucap Dewi Xuanwu yang memperhatikan mereka tidak sedang benar-benar latihan.

"Iya Guru...."

Dewi Xuanwu melempar buah di hadapan mereka, dan buah tersebut melayang di udara tepat di hadapan mereka.

"Pecahkan buah itu dengan sekali tiupan," perintah Dewi Xuanwu.

"Hah?!"

Chang'e dan Fengyi saling menatap dengan wajah yang tegang. Selain mempelajari jurus meringankan tubuh dan teleportasi, hal yang berat adalah hal itu. Mereka berdua terdiam, dan akhirnya disadarkan oleh Lingxiu.

"Fengyi, Chang'e... Apa yang kalian pikirkan, cepat..." bisik Lingxiu.

"Ba-baiklah, kami akan melakukanya," ucap Chang'e dan Fengyi bersamaan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!