NovelToon NovelToon

Master Theine

01. Perkenalan

Festival Halloween menjadi perpisahan yang di pilih oleh anak anak SMK kesehatan yang berada di kota Jakarta. Banyak dari mereka begitu antusias untuk hal ini dan sudah menyiapkan kostum sedemikian rupa.

Termasuk seorang gadis bernama LA KAYYA MADELINE seorang gadis manis nan mungil yang kini bingung ingin mengenakan apa untuk festival Halloween seminggu yang akan datang.

"Ihh ini seriusan idenya gada?" Keluhnya seraya menumpukan kepalanya kepada kain kain.

Ia berniat menelpon temannya Rosa untuk meminta saran.

"Rosaaaa" Nada panjang itu seperti menggambarkan betapa frustasi nya gadis itu.

"Kenapa kayya sayangku?" Tanya Rosa.

"Ih aku belum dapet ide buat kostum astaga!!" Pekiknya pelan.

Di sebrang sana Rosa tertawa mendengar nada frustasi gadis itu.

"Kamu kan suka pake dress, gimana kalo di mix and match aja si itu, tambahin kesan serem dan sedikit sexy di dress itu." Saran Rosa.

"Emang boleh sexy?" Tanya Kayya.

"Boleh lah, umur kamu juga udah legal tapi ya jangan begitu sexy, kaya cuman bahu aja yang keliatan gitu" Ucap Rosa.

"Baik lah, terimakasih ya sarannya." Kayya bernafas lega.

"Your welcome babe."

Kayya memutuskan sambungannya, ia kini berniat memeriksa beberapa dress yang ia punya untuk di mix and match

Pilihannya jatuh kepada dress putih yang sama sekali belum ia pakai. Ia mengambil dress tersebut dan mulai menggunting dan merombak beberapa bagian dress tersebut.

Hampir seharian gadis itu mendesain dress nya untuk halloween. Ia tersenyum puas ketika melihat hasilnya. Dress itu ia beri kain berwarna gradasi ungu dengan atas berenda dan panjang sedikit di atas lutut dengan rumbai rumbai yang cantik.

Ia tidak jadi memakai konsep sexy karena memang ia tidak menyukainya. Kayya menyimpan dress tersebut di lemarinya lalu mulai membereskan peralatan tempurnya tadi.

Kayya akhirnya pergi mandi untuk merilekskan tubuh nya. Tanpa tahu ada yang masuk ke kamarnya diam diam lalu pergi begitu saja setelah mengambil sesuatu.

Kayya, gadis itu sudah selesai mandi dan memakai piyamanya. Ia berjalan perlahan mengambil handphone yang ia simpan di nakas berniat menghubungi Rosa.

"Rosa! Aku senang sekali, baju impian ku untuk halloween akhirnya selesai!" Pekik gadis tersebut.

"Wah, syukurlah. Bagaimana hasilnya? Aku jadi tidak sabar melihatnya." Ujar Rosa.

"Eits, nanti besok saja ku beri tahu ya!" Jawab Kayya.

"Ya ya ya ya dasar pelit"

"Hehehe sampai jumpa~"

Tut

Panggilan tersebut berakhir, Kayya merebahkan tubuhnya di kasur dan tanpa sadar terlelap.

***

Perusahaan DA VENNA CORPORATION.

THEINE JAZZ DA VENNA atau yang biasa di sebut Theine adalah pria dengan segudang prestasi di usianya yang baru menginjak kepala tiga. Pemilik DA VENNA CORPORATION itu selain berprestasi ia juga memiliki wajah yang tampan dan karismatik. Membuatnya banyak di gilai oleh para wanita yang bersedia menjadi pacar, istri bahkan one night stand sekalipun. Katakan mereka gila, namun Theine bukan pria yang gila wanita. Ia bahkan tidak pernah berkencan, mengenal atau pun ONS kepada wanita manapun. Membuat orang orang bertanya apakah orientasi seksualnya.

Namun Theine acuh tak acuh ia hanya peduli pada dirinya dan sesuatu yang menguntungkannya. Selebihnya ia tidak peduli.

Selain sukses di bidang bisnis dan ekonomi ia juga sukses di bisnis gelapnya. Theine mempelajari hal itu dari ayahnya yang kini sudah abadi di dalam tanah. Ia hanya tinggal bersama ibunya yang tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana rupanya kecuali sekertaris nya, ZILIAN LAIK.

"Tuan, anda di tunggu di ruang meeting." Itu suara sekertaris nya.

"Bagaimana?" Tanya Theine.

Sekertaris Zilian yang tanggap pun menjawab, "Terakhir kali ia terlihat berada di sebuah butik tuan." Ucap sekertaris Zilian.

"Terus pantau dia." Ucap Theine yang di balas anggukan oleh sekertaris Zilian.

02. Supermarket

Kayya akhirnya terbangun tengah malam, ia meregangkan tubuhnya sebentar sebelum berjalan menuju dapur untuk mengambil minum.

Setelah dirasa ia sudah tidak haus Kayya kembali ke kamarnya hendak mengambil jaket dan dompet. Ia tadi lapar namun mengingat semua bahannya abis ia jadi ingin ke supermarket di dekat rumahnya untuk berbelanja sebentar.

Karena kebetulan supermarket itu dekat jadi kayya hanya berjalan kaki sembari mengeratkan jaketnya karena udara yang cukup dingin.

Ia sudah terbiasa keluar tengah malam, karena daerah yang ia tinggali kebetulan selalu ramai orang orang yang berjaga dan penerangan yang terang untuk tempat tempat sepi. Lagipula ia belum pernah mendengar aksi kejahatan di daerah ini semakin membuatnya tidak khawatir

"Eh neng Kayya mau kemana tumben?" Tanya seorang bapak bapak yang sedang berjaga.

"Ini pak mau ke supermarket sebentar" Jawab Kayya.

"Owalah, hati hati ya neng." Ucap bapa tersebut.

Kayya tersenyum menanggapi lalu melanjutkan langkahnya menuju supermarket.

"Selamat datang." Ucap salah satu kasir supermarket.

Kayya berjalan menuju bilik mie dan beberapa sosis, ia hanya mengambil makanan instan karena malam sudah semakin larut.

Setelah selesai membayar ia berjalan pulang sambil menenteng tas belanjanya.

Saat di perjalanan ia merasa ada seseorang yang mengikutinya. Ia mempercepat langkahnya sembari mengeluarkan sesuatu.

Saat sampai di lorong, Kayya bersembunyi dan meminimalisir gerakannya. Setelah di rasa orang itu sudah pergi ia berniat menengok ke samping. Namun dengan tiba tiba lengannya di cekal dan seseorang mengurungnya hingga memepet tembok di belakangnya.

Kayya ingin berteriak namun pria itu buru buru menutup mulutnya dan menatap matanya.

Kayya menatap pria itu sebelah tangganya membuka sesuatu.

"Kau tidak bisa kabur lagi Nona Ziya." Ucap pria tersebut.

Dengan gerakan cepat Kayya menyemprotkan parfum nya dan menendang tulang kering pria itu lalu bergegas lari dari sana.

Setelah di rasa aman ia segera masuk menuju apartemennya dan membuka pintu dengan gerakan tergesa.

Kayya menghembuskan nafasnya lega lalu mulai mengunci pintu dan menutup semua akses dari luar.

Ia berjalan untuk minum dengan tangan yang bergetar. Setelah tandas Kayya mulai berfikir siapa pria itu yang secara tiba tiba mengikutinya dan mengatakan namanya Ziya.

Kayya bersyukur akhirnya dapat kembali ke apartemen nya dalam keadaan selamat. Ia jadi paranoid sendiri saat akan keluar malam malam.

Setelah mencuci muka ia naik ke kamarnya dan mematikan lampu. Mulai mengarungi alam mimpi dengan rasa cemas yang masih menghinggapi.

***

"Aish sakit juga ternyata." Ucap pria itu yang memeriksa tulang keringnya yang membiru.

Tiba tiba bunyi teleponnya berdering, pria itu segera mengangkat telepon nya.

"Bagaimana?" Tanya sang penelepon

"Maaf tuan, saya tidak berhasil." Ucap pria tersebut.

"Hm, kembalilah. Sekertaris Zilian." Ucap pria tersebut yang tak lain adalah Theine.

"Baik tuan."

Tut

Panggilan berakhir, sekertaris Zilian segera mengemudikan mobilnya menuju mansion tuannya.

Sementara seorang wanita yang melihat mobil tersebut pergi bernafas dengan lega. Ia berjalan meninggalkan tempat tersebut seraya mengeratkan tudung hoodie nya.

"Maafkan aku." Ucap wanita tersebut.

***

Theine mengernyit bingung ketika melihat sekertaris nya sudah datang dengan langkah sedikit pincang.

"Maaf tuan, dia tadi menyemprotkan parfum nya dan menendang tulang keringku."

Alis Theine terangkat ketika mendengar hal tersebut. Ia berjalan mendekat lalu meneliti sekertaris nya tersebut.

Sejak kapan? Batin Theine dalam hati.

"Saya hampir berhasil menangkap nya tuan, tapi ia melakukan gerakan tiba tiba yang membuat saya seperti ini. Tolong maafkan saya." Sekertaris Zilian menunduk.

"Lebih baik kau istirahat." Ucap Theine.

Ia bergerak pergi menuju lift yang akan membawanya ke kamarnya yang berada di lantai atas.

"Obati jika sakit." Kata kata terakhir Theine sebelum ia menghilang di balik lift.

Sekertaris Zilian pergi menuju ruangannya yang memang di buat oleh tuannya tersebut. Tuannya bilang itu akan memudahkannya apabila ia membutuhkan pria tersebut.

Ia merebahkan dirinya di kasur setelah mandi sambil menelisik wajah gadis yang ia lihat tadi.

"Selera tuan ku ternyata seorang gadis manis ya?" Kekeh sekertaris Zilian.

Ia lalu merebahkan tubuhnya lalu mulai mengarungi alam mimpi.

Sementara itu...

Theine sedang termenung di balkonnya memikirkan sesuatu yang mengganjal di pikirannya.

Vanila? Gumam nya.

Sejak kapan gadis itu menyukai aroma yang bahkan ia benci tersebut?

Ia tadi mencium aroma parfum yang tertinggal di badan sekertaris nya. Hal ini membuat nya semakin bingung namun menyeringai di waktu yang bersamaan.

"Vanila." Seringai nya semakin terlihat mengerikan.

03. Kehidupan Kayya

Kayya terbangun pada pagi harinya, kebetulan hari ini libur lengkap dengan suasana di luar yang rintik rintik membuat gadis itu menyeduh susu coklat panas dan sebuah roti panggang yang kemarin ia beli di supermarket.

Ia sekarang menghadap ke arah balkon yang menampilkan beberapa mobil dan motor yang masih menerobos rintik yang berubah menjadi deras. Kayya suka suasana seperti ini, dimana ia bisa menikmati hidupnya dengan tenang tanpa perlu memikirkan banyak hal.

Ia merindukan orang tuanya..

Terutama ibunya, sudah sejak lama ia menjadi yatim dan piatu yang mengharuskannya bekerja sedari ia duduk di bangku SMP. Jika ada yang ia syukuri di hidup ini tentu Kayya akan menjawab salah satunya adalah kepintaran nya.

Ia bisa mendapatkan uang dengan mudah karena hal itu. Jika tidak joki tugas ya mengajarkan les kecil kecil yang mampu membiayainya selama sebulan.

Kayya kecil dulu pernah bahagia, dulu sekali saat orang tuanya jaya dan berada. Namun roda memang berputar bukan? Kayya merasakan hal itu juga dulu. Dimana ia menjadi berkesusahan dalam hidup walau hanya untuk makan.

Kayya pernah mengeluh akan hal itu, namun semakin ia melihat dan mendengar ternyata ia tidak semenyedihkan itu. Masih dan banyak orang lain yang lebih kecil darinya namun besar bersyukurnya. Itu menyadarkannya untuk tidak mengeluh akan hidup nya sekarang.

Hujan berakhir deras, membuat gadis itu memutuskan untuk masuk kembali ke dalam setelah menutup jendela balkon. Ia duduk termenung memandangi figura yang tersimpan di nakasnya dengan seorang wanita tangguh dan hebat. Ibunya, Kayya sungguh merindukan ibunya hari ini.

Tidak ada yang bisa ia deskripsikan dari ibunya, terlalu banyak, haru, sedih, bahagia, istimewa dan nyaris sempurna.

Lama memandangi dan menangis membuat gadis itu akhirnya terlelap tidur kembali. Berharap di hati kecilnya semoga bisa bertemu dengan ibunya, walau hanya mimpi.

***

"Ibu, menurut mu apa yang lebih hebat dari menjadi seorang istri?" Tanya gadis kecil berusia 5 tahun.

"Menjadi ibu anakku." Ucap wanita tersebut.

"Kenapa hebat?"

"Ia bahkan bisa lebih memilih pergi untuk anaknya daripada tinggal lebih lama bersama suaminya."

"Kenapa seperti itu?"

"Nanti kamu akan mengetahui nya ketika kamu sudah menikah, sayangku." Ucap sang ibu.

***

DA VENNA CORPORATION.

Theine dan sekertaris nya terlihat memasuki ruang meeting. Menatap tidak minat pada manusia manusia yang berada di sana.

"Tuanku, maaf. Beri mereka waktu hingga menyelenggarakan presentasi nya." Bisik sekertaris Zilian.

Theine langsung duduk dan mulai memerintahkan memulai rapat.

Rapat berjalan selama dua jam dan Theine masih memandang mereka dengan tatapan mengintimidasi nya.

"Bagaimana tuan Theine?" Tanya seorang ketua pemasaran.

"Keluar." Nada dingin itu terdengar dan enggan di bantah membuat beberapa di antara mereka memerosotkan bahunya dan bergegas pergi ke ruangan setelah mendengar kalimat bentakan.

Sekertaris Zilian tidak bisa berbuat apapun. Padahal ia sudah mewanti-wanti untuk tidak membuat kesalahan di rapat ini namun lagi lagi dan lagi mereka membuat kesalahan yang membuat sekertaris Zilian memaklumi nada sarkas dan kasar tuannya kepada mereka.

"Tuanku anda ingin istirahat?" Tanya sekertaris Zilian.

"Pulang."

Theine berjalan meninggalkan sekertaris nya untuk kembali ke mansionnya. Ia sangat murka dan sedang mode senggol bacok sekarang. Mood nya akhir akhir ini benar benar sangat berantakan.

Mereka akhirnya sampai di mansion, sementara sekertaris nya terlihat sedang menelpon seseorang.

"Anda ingin yang seperti apa sekertaris Zilian?" Tanya seseorang di sebrang sana.

"Yang virgin tetapi berpengalaman dan berwangi vanilla." Ucap sekertaris Zilian.

"10 menit akan sampai ke mansion tuan Theine." Balasnya.

"Jangan mengecewakan." Putus sekertaris Zilian .

Tut.

Sekertaris Zilian sebenarnya bingung, tidak biasanya tuannya menginginkan hal yang bahkan tidak pernah ia lakukan dalam hidupnya. Apakah benar benar sedang kacau sekali pikiran tuannya?

Selang 10 menit bel berbunyi menampilkan sesosok gadis dengan make up yang tidak sesuai umurnya dan dengan pakaian yang membentuk lekuk tubuhnya.

Perempuan itu menghampiri sekertaris Zilian dan bertanya dimana letak kamar tuan Theine.

"Mari saya antar Nona." Ucap sekertaris Zilian.

Mereka menaiki lift menuju kamar tuan Theine, sekertaris Zilian mengerut samar ketika mencium aroma vanila yang sangat menyengat ini dari tubuh gadis tersebut.

Setelah sampai di depan pintu kamar tuan Theine, sekertaris Zilian pergi meninggalkan gadis tersebut yang mulai masuk ke dalam kamar tuannya.

"Apakah tuan akan melepaskan masa perjaka nya hari ini?" Gumam sekertaris Zilian.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!