Ingin rasanya ku menahan waktu seperti ini selamanya, di mana aku dan dia menikmati senja bersama, merasakan angin pantai yang sejuk bersama nya. aku ingin lebih lama menikmati waktu ini, aku ingin lebih lama menghirup udara yang sama dengan mu, aku ingin lebih lama mencium wangimu, aku ingin lebih lama melihat wajah cantik mu, aku ingin waktu ini lebih lama berjalan, Namun hukum alam tak bisa di lawan meski cinta ini sebesar alam namun tak kuat untuk menandinginya, karena ini sekedar perasaan pribadi yang hanya aku rasakan, selalu ku tanyakan pada diri ku apakah dia mencintaiku, namun semua tidak akan ku dapatkan jawaban nya selama jawaban itu tidak keluar dari mulutnya.
"mel aku serius mau jadi pacar ku?"
"se..serius kamu rud?"
"aku serius mel"
"aku ga tau harus bagai mana, jika kita pacaran bisa saja kita asing dan aku ga mau itu"
"bukan kah pertemanan ini juga akan menjadi asing mel"
"Rudi!!!.. ini bukan hanya sekedar kita yang akan menjadi asing!"
"terus?"
"tidak ada dendam saat kita asing dalam pertemanan berbeda dengan saat kita pacaran, kita bisa saja menaruh dendam satu sama lain"
"tapi aku takut kamu di ambil orang mel"
"aku ga bakal di ambil orang kok" amel tersenyum menatap wajah rudi lembut.
"mel......"
"syuttttttt!!!!!!!!!" amel meletakkan jari telunjuk nya di depan bibir nya
Rudi terdiam di kepalanya hanya terlintas semua pujian terhadap amel.
"aku penasaran bagaimana jika saat ini kamu menjadi dia" menunjuk laki-laki yang duduk sendiri dikursi tepi pantai "kemudian kamu melihat ku bersama laki-laki lain di sini"
"mungkin aku langsung ngebut ngebutan di jalan atau terus terjun dari jembatan"
"aku merasakan hal yang sama dengan mu rud" ucap amel tersenyum manis.
"kamu bisa sedewasa ini ya mel, perasaan biasanya kamu jadi anak kecil yang merengek dengan pekerjaan mu"
Amel hanya tersenyum.
Suasana hening sejenak mereka saling bertatap mata keduanya tidak berkata satu patah kata pun.
"arghhhhaku ga kuat mel"
"bukan nya beban yang biasa kamu bawa lebih berat dari ini"
"ini 100× lipat lebih berat, itu hanya sekedar tatapan mu, di tambah senyum mu mungkin jadi 100juta kali lipat"
"amel hanya tertawa kecil mendengar ucapan rudi"
"untuk saat ini kita jalani aja ya. sampai kita benar-benar siap tidak perlu pacaran kita bisa langsung berkeluarga"
Rudi terdiam sejenak "bagaimana jika 5 tahun mel?" ucap rudi dengan wajah penuh keseriusan.
"kalau 5 tahun aku udah tua dong, emang kamu mau punya istri tua"
"cinta itu buta mel"
"bagaimana 5 tahun ke depan kamu malah jatuh cinta sama orang lain?"
"aku akan memukuli dirkku sendiri dan kembali mencintaimu. lantas bagaimana dengan mu?"
"aku hanya menunggu mu rud"
Rudi terdiam dia menunduk sembil mengelurkan sesuatu dari dalam tas kecil nya.
"ini hanya sebagai penanda keseriusan ku mel"sambil menunjukkan kotak kecil berbentuk hati warna merah pada amel.
Amel terdiam dia menatap serius wajah rudi dengan ekspresi yang datar.
"Mel tatapan seperti itu menggoda ku" ucap rudi sambil meraih tangan Amel di atas meja dan menarik nya lembut.
Amel sedikit terkejut namun dia membiarkan rudi menarik tangan nya.
"kayak mya kebesaran"ucap rudi sambil membandingkan jari amel dengan cicin yang di dalam kotak."pasang di jari jempol bisa?"
amel memasang ekspresi datar dia menarik tangan nya dan merebut kotak cincin dari tangan rudi dan memasang nya sendiri di jari manis nya.
Rudi tercengang menyaksikan amel seperti itu karena amel yang rudi tau adalah amel yang pemalu dan seperti tidak memilki sifat agresif.
"jangan membuat perempuan merasa malu terlalu lama" ucap amel dengan nada datar
rudi hanya menunduk menunjukkan maaf nya.
"kayak nya udah waktunya pulang mel, nanti papa mu marah lagi"
"ayok"
mereka meninggalkan warung di tepi pantai itu berjalan bersama sebagai 2 orang yang terikat namun tidak bukan sebagai kekasih dan teman.
di saat ini adalah momen terindah untuk rudi, di sepanjang jalan pulang mereka ngobrol sambil menikmati suasana senja menertawakan hal hal lucu yang terjadi di jalan, membicarakan masa depan yang sma sekali ga masuk akal hingga perjalanan pun tak terasa mereka pun sampai dj rumah amel.
"mau mutar satu kali lagi" ucap rudi bercanda.
"ayok"
"ga jadi deh, tuh ada harimau"ucap rudi sambil melihat papa amel.
"yaudah, ngomong-ngomong kapan kita jakan lagi?"
"kayak nya kita harus pisah beberapa tahun mel?"
"hahhh pisah LDR gitu?"ucap amel terkejut
"iya, aku dapat undangan pekerjaan di luar kota"
"aku yang kuliah aja susah dapat undangan kerja kamu yang tamat SMA doang kok bisa?"
"heuhhhh, koneksi ku luas mel ga kaya kamu temenan mau nya sama yang seumuran doang"
"berapa lama?"
"apanya? dah aku balik ya dingin banget ini" ucap rudi dan langsung menarik pedal gas nya.
Amel terdiam dengan wajah sedih melihat rudi yang mulai menghilang dari pandangan nya.
BERSAMBUNG!!!!!!
"aku sering melihat mu pergi tapi entah mengapa kali ini aku merasa sesepi ini setelah kamu pergi" gumam amel melihat cincin yang longgar di jarinya.
KEESOKAN HARINYA
dret.. dret...
Amel terbangun memeriksa hp nya
Rudi
"selamat pagi tukang tidur, semangat ya,,,, aku jalan dulu"
Amel terdiam menatap layar ponselnya. dia mematung dia memegang dada nya yang mulai terasa sesak.
"apakah perasaan ini akan selalu ku rasakan ke depan nya" gumam amel.
Amel kembali merebah kan tubuh nya, dia menatap langit langit kamar nya, matanya mulai terasa berat.
dia memejam kan mata dan melihat banyak kenangan bersama rudi, tanpa dia sadari dia tertidur bersama kenangan nya.
dring dring....
dring dring....
amel terbangun karena suara hp nya, dia memeriksa hp nya
PANGGILAN MASUK
RUDI
seketika suasana hatinya berubah dia dengan cepat mengangkat panggilan itu.
"halo selamat sore permaisuri ku"
"rudi... mendadak banget kamu perginya"
"hehe ya mau bagaimana lagi, jadwalnya di percepat aku aja kaget pas denger nya"
"sekarang udah sampai mana kamu?"
"ohh ini lagi di bandara"
"hah bandara? bukan nya cuma keluar kota" ucao amel kaget.
"maaf ya aku bohong sebenarnya aku keluar negri, jangan khawatir 2 tahun lagi aku akan kembali dengan persiapan penuh ku"
"2 tahun ya!! 2 tahun itu waktu yang lama"ucap amel suara yang agak serak.
"mel kamu nangis?"
"enggak lah kenapa aku harus nangis"
"mel liat cincin longgar yang ada di jarimu"
Amel melihat cincin di jari manis nya "lalu?"
"sebelum cincin itu tidak lagi longgar aku akan segera kembali mel, tunggu ya"
Amel tertawa kecil "bagai mana jika 2 tahun kamu belum kembali?"
"aku pasti kembali, oh iya kayak nya aku bakal jarang ngasi kabar kamu sehat sehat ya, aku udah mau naik pesawat, dada permaisuri"
tut tut tutt..
telpon terputus, Amel masih menempelkan hp di telinganya menginginkan pembicaraan itu terus berlanjut. Amel melihat jam di hp nya sekarang jam 16.45, amel bangkit dari tempat tidur nya dan membersihkan diri nya dia menatap makanan dengan tatapan kenyang padahal dia belum makan seharian, wajah nya datar seperti orang yang sulit untuk berekspresi.
selesai membersihkan diri dia berjalan keluar rumah melihat matahari yang mulai terbenam, dia kembali mengingat kenangan nya bersama rudi, dia berjalan tanpa tujuan dan berhenti di taman dekat kompleks rumah nya, dia duduk di salah satu kursi taman menatap ke bawah kemudian air mata nya mulai membasahi pipinya.
"lagi-lagi aku menangis untuk mu rud" gumam amel menghapus air mata nya.
dia menatap langit "tenang saja rud, kamu pergi untuk ku dan di sini aku menunggu untuk mu" ucap nya dengan suara pelan.
hingga matahari tidak terlihat lagi, lampu-lampu jalan mulai menerangi jalan, hewan kecil kecil mulai bertebangan di dekat lampu lampu jalan, Amel menatap nya dengan wajah yang datar, dia berdiri dan berjalan melawan arah jalan yang tadi ia lewati.
Saat dia tiba di rumah nya dia langsung merebah kan diri nya di atas tempat tidur nya, dia memejam kan mata nya memaksa dirinya untuk tertidur.
Keesokan harinya dia terbangun di pagi yang awal dia membuka tirai jendela kamar nya dan terlihat tetesan air yang jatuh dari ujung dedaunan yang terkena sinar lampu.
"baik lah, tidak ada waktu untuk mengingat kenangan, aku juga akan berjuang untuk mu pangeran" gumam amel tersenyum.
Dia mengenakan pakaian olah raga dengan sepatu spot, dia menarik nafas dalam "heuhhhhhh fyuhhhhhhh" kemudian mulai lari pagi, dia menatap lampu lampu jalan yang masih menyala dan hewan kecil yang berterbangan mengelilingi lampu tidak lagi terlihat, semua terasa sunyi dia hanya mendengar langkah kaki nya, kendaraan pun belum banyak melintas, dia memutar arah di taman kemudian kembali ke rumah nya, sesampai nya di rumah dia segera membersihkan diri dan mengemasi dirinya, dia melihat jam dan jam menunjukkan pun 6.45 dia pergi ke dapur dan menyiapkan sarapan dia menjadi amel yang berbeda dari amel yang kemarin.
Seminggu berlalu setelah perginya rudi, Amel sudah mulai terbiasa, namun ada sesuatu yang buat Amel merasa tidak nyaman kabar tentang rudi menghilang, sosial medianya tidak ada yang aktif, itu membuat amel selalu khawatir yang membuatnya selalu tidak tenang.
Hari ini adalah hari ke 8 kepergian rudi amel masih tetap menunggu kabar dari rudi, namun kabar nya tidak kunjung datang hingga akhir nya untuk menuntaskan rasa ke khawatiran nya ia berencana untuk pergi ke rumah rudi untuk menanyakan kabarnya pada orang tuanya.
Keesokan harinya Amel bangun dengan muka lusuh, semalam dia sulit untuk tertidur karena memikirkan tentang kabar rudi, dia berkemas dengan malas, dia menatap jam dan jam menunjukkan pukul 6.45.
"gawat hampir telat" ucap amel segera memakai sepatu nya dan bergegas untuk pergi ke universitas nya.
Amel adalah mahasiswa di bidang kedokteran tahun pertama, dia selalu bercita-cita untuk menjadi dokter dari sejak smp.
Sesampainya di universitas dia langsung masuk ke ruangan nya beruntung dia datang tepat waktu, dia pun mengambil tempat duduk paling depan, tidak lama setelah itu dosen pun masuk pelajaran pun di mulai.
Setelah semua mata kuliah nya berakhir dia keluar ruangan dengan kelopak mata yang agak hitam.
"eh mel udah kayak panda aja" ucap rini. Teman seangkatan amel dari smp.
"aku ga bisa tidur semalam"jawab amel.
"masih belum dapat kabar dari rudi?"
"iya, lagian tu orang ngapain sihhh!!! Ngasi kabar aja susah" ucap amel kesal.
"terus sekarang bagaimana?"
"aku mau ke rumah rin, aku mau mastiin kabar rudi"
"kapan kamu ke sana mel? mau aku temenin?"
"nanti sore... ga usah, nanti kamu ganggu reuni calon menantu dengan calon mertua" ucap amel tertawa.
"ya elah pelit amat si!!"
"eh maksud mu? Kamu mau ambil calon mertuaku?"
"bagi bagi lah mel" ucap rini tertawa.
"ah udah ahhh aku balik duluan ya mau tidur ngantuk banget"
"aku hari ini nginap di rumah mu ya mel"
"lah kenapa? Tumben kamu mau nginap"
"orang tua ku keluar negri jalan-jalan aku di tinggal sendiri"
"dasar orang kaya, ya udah kapan kamu mau ke rumah?"
"sekarang"
"pakaian mu?"
"udah aku siapin kok"
Mereka pun pulang ke rumah amel bersama.
Sesampai nya di rumah amel segera merebahkan dirinya dan terlelap
...****************...
tidur nya terasa cepat saat amel terbangun dia memeriksa jam di hp nya, dia segera bangun dari tempat tidur nya saat melihat jam di layar hp sudah jam 15.30 dia segera membersihkan diri dan berkemas, saat dia ke ruang tamu dia melihat rini yang duduk dan berbincang dengan ibunya.
"eh mel mau kemana" tanya ibu nya
"mau ke rumah calon mertua" jawab amel berlari keluar pintu menghidupkan motor nya.
"ini teman nya kok di tinggal?"
"ga papa bu anggap aja anak sendiri" ucap amel dari teras rumah nya.
Amel menghidupkan motornya dan menjauh dari rumah nya, di tengah perjalanan kembali kenangan bersama rudi teringat oleh nya, jalan yang selalu ia lewati bersama rudi.
20 menit tanpa terasa oleh amel, dia tiba di kediaman rudi
Tok tok tok.... Amel mengetuk pintu
tidak lama kemudian keluar buk inah ibunya rudi.
"apa kabar tante?" ucap amel
"eh amel, lama ga ketemu... Tante baik baik aja,,, kamu apa kabar?" ucap buk inah.
"baik tante"
"ayo masuk nak"
Amel mengikuti langkah buk inah masuk ke dalam rumah.
"duduk mel,,,, kamu mau minum apa?"
"ga usah repot-repot tante aku bisa buat sendiri kok"
"kita ngobrolnya di dapur aja ya, sekalian buat air"
"tante mau minum apa biar aku buatin?"
"kopi aja mel,, makasih ya"
"oke tante"
sembari amel menyiapkan kopi mereka mengbrol panjang lebar membahas masalah pri badi nya masing masing hingga kopi siap.
"silahkan tante,,, o iya tante rudi kok udh seminggu lebih ga ada kabar ya?" ucap amel sambil duduk di sebelah buk inah.
"oh rudi,, waktu dia dia di bandara dia ada ngabarin tante, katanya tempat nya susah signal"
"oh pantesan dia ga ada kabar"
"memang nya kamu ga di kasi tau sama dia mel"
"enggak tante, emang nya dia kerja apa tante"
"kerjaan nya aja ga dia kasi tau sama kamu, cowok macam apa sih rudi ini,.... di kerja kayu mel, mungkin pas pulang nanti dia usah kayak orang timur"ucap buk inah tertawa.
Amel ikut tertawa mendengar perkataan buk inah, obrolan berlanjut hingga malam.
"tante amel pulang dulu ya udah malam soalnya"
"nginap aja mel, tuh kamar rudi kosong kamu tidur aja di situ"
Amel terdiam sejenak dia menimbang tawaran buk inah tali dia teringat sesuatu yang membuatnya menolak.
"besok-besok aja deh tante, soalnya ada teman aku mau nginap di rumah"
"suruh ke sini aja, nginap di sini temani tante sendirian, abdul (kakak pertama rudi) malam ini di rumah mertuanya katanya ada keperluan di sana, fitri (adik rudi) nginap di rumah teman nya katanya ke ingat sama rudi jadi sedih"
dengan senang hati amel menerima tawaran buk inah "bentar ya tante saya izin sama ibu dulu" ucap amel
dret dret dret.....
"halo!!"
"iya halo mel kenapa"
"rin kamu ke sini kita nginap di rumah rudi"
"meluncur mel"
"bilangin sama ibu ku ya rin tolong"
"siap mel"
*******
"teman saya setuju tante dia bentar lagi ke sini"
"kita siapin makan malam dulu ya mel tante lapar"
mereka berdua pun menyiapakan makan malam sambil mengobrol, membahas tentang kehidupan rumah tangga dan sebagai nya di satu kesempatan amel bertanya pada buk inah
"tante saya boleh nanya sesuatu gak, tapi jangan marah ya tante"
"tanya aja tante ga bakal marah kok"
"sebenar nya apa masalah rudi kalau di rumah tante, pas dia keluar main sama aku katanya dia ga enak di rumah"
"jadi dia selalu main sama kamu, syukur lah dia sama kamu, sebenarnya tante takut waktu dia keluar,,,,, Jadi dari dulu dia ga pernah akur sama bapak dan kakak nya, dia selalu cek cok sama mereka berdua, sejak dia tamat SMA dan mulai kerja mereka jadi jarang cek cok karena rudi lebih memilih menghindar, tante sebenarnya sedih melihat rudi yang tidak akur dengan bapak dan kakak nya, tapi itu semua bukan salah rudi bapak nya sering menyalahkan dia karena tidak lanjut kuliah, sementara kakak nya selalu ingin dia keluar dari rumah ini, dan sekarang dia sudah keluar semua terasa tenang tapi tante sedih karena dia yang perhatian sama tante, dia yang paling perhatian sama adik nya" buk inah tak kuasa menahan tangis nya air matanya membasahi pipinya hingga tangan nya berhenti bergerak menyiapkan makan malam.
Amel yang mendengar itu ikut bersedih karena mengetahui di balik senyum rudi yang selama ini rudi perlihatkan pada amek saat mereka berdua.
"rudi selalu cerita sama kamu tentang masalahnya?" twnya buk inah menghapus air matanya.
amel terdiam dan mengingat-ngingat kembali, baru kini ia sadar selama ini rudi tidak pernah bercerita tentang masalah nya, dia hanya mendengar kan cerita amel.
"gak pernah tante, kalau dia main sama aku dia cuma bilang pengen keluar ga enak di runah gitu tante"
"anak itu tidak memiliki mental yang kuat mel, tolong ya kamu jaga dia" ucap buk inah menatap amel
amel membalas tatapan buk inah dengan tatapan mengiyakan.
tok tok tok...
Amel segera menuju pintu dan membuka pintu melihat siapa yang mengetuk pintu.
"halo mel, aku ganggu ya reuni mertua dan menantu nya"
"terserah,,, ayo masuk"
rini masuk kemudian menutup pintu dan berjalan mengikuti langkah amel menuju dapur.
"halo tante! bagaimana kabar nya tante?"
"baik udah lama juga ya kamu ha ke sini rin"
"iya tante soalnya masih sibuk"
"kita makan aja dulu nanti baru kita ngobrol nya" ucap buk inah
mereka bertiga pun menikmati makan malam bersama.
Makan malam selesai, amel langsung membereskan bekas makan malam nya dan di bantu oleh rini.
"udah tante duduk aja santai" ucap amel sambil membereskan bekas makan malam.
Buk inah hanya diam dan tersenyum membiarkan amel dan rini membereskan semuanya. Setelah semua beres obrolan beralih ke ruang keluarga merega mengobrol sambil menonton drama yang di siarkan di tv hingga larut malam, setelah puas mengobrol
"tante aku tidur duluan ya udah ngantuk"
"yaudah kunci kamar nya ada di pintu ya"
"tante emang kita tidur nya di mana" ucap rini.
"di kamar rudi aja, soalnya kamarnya kosong"
"yeayyyy, aku ikut tidur ya tante sudah ngantuk" ucap rini melihat amel.
Rini mengikuti langkah amel menuju kamar rudi, Amel membuka kunci kamar nya dan membuka pintu kamar nya namun tiba tiba rini menerobos masuk dan melompat ke kasur rudi.
"itu bagian ku"ucap amel mengikuti rini melompat.
mereka berbaring sambil melihat langit-langit kamar itu.
"mel kalau kamu udah bosan sama rudi aku ambil ya" ucap rini menatap amel
Amel menatap mata rini dan tertawa "hahaha..... ambil aja aku tidak akan pernah bosan dengan nya"
"hahahaha.. Iya juga ya"
mereka mengobrol berdua hingga tertidur.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!