Dibangunan mewah yang cukup luas,seorang laki laki berusia 25 tahun sedang asik berbincang melalui sambungan video dilaptop dengan sahabatnya.
"Wah para lo zo!"ucap seorang pemuda berpakaian rapi bak seorang pekerja kantoran.
lawan bicaranya melalui panggilan video tersebut menurunkan kaca mata yang sedang ia kenakan"pakaian siapa yang kamu pakai?"tanya nya.pria berperawakan tinggi bak model tersebut menggosok gosok hidung mancungnya karena gatal.
Kenzo nazril smith,itulah nama aslinya,sejak usia 25 tahun ia sudah menjadi CEO di perusahaan peninggalan keluarganya.Ia kerap menjadi sasaran para wanita karena ketampanannya,namun tidak satupun dari mereka yang berhasil merebut hatinya.
"Ini baju nikahan kakek buyut gue!"jawab pria bernama Arga dengan nada kesal.Arga dominic,sahabat Kenzo saat berada di LA beberapa tahun lalu.Sampai sekarang keduanya masih terus menjaga bersahabatan diantara mereka.
jika Arga sangat humoris dan super duper berisik.Berbeda lagi dengan Kenzo,pria itu sangat pendiam dan sedikit misterius.Disaat keduanya sedang berbincang.tiba tiba layar ponsel Arga berubah,tak lama kemudian terlihat foto profil seseorang terpampang jelas disana.
"Eh bentar,si Eidil fitri nelpon"ujar Arga seraya meraih ponsel nya yang berada diatas meja.
tut.
Kenzo mematikan panggilan video begitu saja.Ia tidak begitu suka berbincang melalui sambungan telfon apalagi digabung tiga empat dan selanjutnya
"Dasar"Arga menggerutu kesal,walau begitu ia tetap berusaha ceria lalu mengangkat telpon"Ada apa eid?"tanya nya.
"ead,eid!"gerutu lawan bicara Arga.
"Ya ya,tuan Edzard ada apakah gerangan anda menghubungi hamba mu yang sangat rendahan ini?"Tanya Arga dengan suara lembut.Namun sangat menjengkelkan dipendengaran Edzard.
Edzard alkafi ryder.pria berwajah tampan,dengan garis rahang yang terlihat sangat jelas membuat pria itu terlihat sangat menggoda.
Sircle cogan ini Arga si tukang humoris yang menjadi ketuanya dan Edzard dia sebagai penghibur dikala mereka sedang berkumpul.Kenzo,dia hanya sebagai pemanis saja,tidak ada yang bisa dibanggakan darinya kecuali ketampanan paripurna dan harta kekayaan yang ia miliki.Kenzo tidak memiliki hobi dan selera humornya juga sangat buruk.
"Kapan lo pulang ke IND?"tanya Arga kepada Edzard
"Nggak tahu,tergantung mood"jawab Edzard sambil sesekali menyesap kopi hitam digelas
"ck,lo bilang mau nyari keluarga kandung lo"ujar Arga.
"Iya,tapi nggak sekarang"jawab Edzard lagi.
"Gimana,apa sudah ada kabar dari Kenzo?"tanya Edzard,pasalnya ia sudah lama tidak mengetahui kabar sahabatnya itu.
Arga menghela nafas berat,kemudian beranjak dari tempat duduknya.Mengambil minuman bersoda kemudian kembali lagi ketempat duduknya.setelah membuka dan meminum minumannya Arga kembali menatap layar ponselnya"Barusan dia abis nelpon gue"jawabnya dengan ekspresi wajah serius.
"Apa dia baik baik saja?"tanya Edzard serius.
Arga mengedikkan bahu"Nggak bisa nebak gue,ekspresi wajahnya sama saja,mau bahagia mau sedih tetap saja datar"gerutunya
#Next days.
Seorang gadis berlarian memasuki pesawat sesaat setelah namanya disebut.Dibelakangnya beberapa orang berusaha menangkapnya namun sesaat kemudian ia dihentikan oleh petugas bandara
"Maaf kalian tidak boleh masuk"larang salah satu petugas.
"Maaf"ucap salah satu dari mereka.
tidak ada pilihan lain,mereka harus kembali dan memberitahu bos mereka tentang kejadian yang sebenarnya.
Satria yang menerima kabar kurang mengenakan langsung marah besar"kalian benar benar tidak becus!"serunya marah.Satria adalah Asisten pribadi sekaligus wakil CEO diperusahaan milik Kenzo yang tak lain adalah paman dari gadis yang melarikan diri dibandara
beberapa hari kemudian.
"Hey kamu belum bayar!"teriak seorang pemuda dengan baju lusuh dan bercak darah dibajunya.
"Kenzo biarkan saja!"seorang nenek datang menghampiri Kenzo.
"Di dia belum bayar nek"protes Kenzo.
"biarkan saja"Nenek bernama Neni tersebut segera menarik sang cucu pergi dari sana.
preman yang mengambil dagangan tanpa membayar tersebut dengan bangganya pergi membawa barang rampasannya.
next time.
"zo,kamu jangan buat masalah terus deh"ucap Tama,cucu kandung nenek Neni.
bukannya menanggapi dengan serius,Kenzo justru malah mengerlingkan mata mendengar omelan dari temannya.
"Ish kamu kalau dibilangin selalu saja bereaksi seperti itu"Tama menggerutu bukan tanpa alasan,sebab setiap kali ia memberikan nasehat Kenzo selalu saja acuh tak acuh.
"Terus apakah aku harus tersenyum?"tanya Kenzo sambil menunjukkan smirknya.
bulu kuduk Tama seketika langsung meremang"Lebih baik jangan!"sahut Tama"Entah kenapa tatapan Kenzo terkadang sangat menakutkan"dalam hatinya.
perhatian Tama beralih kearah seorang wanita yang sedang berbelanja dilapak sebelah"Dia cantik banget"ucapnya saking terpesonanya melihat penampilan wanita dihadapannya.
berbeda dengan Kenzo,pemuda itu mengerutkan dahi melihat cara gadis itu berpakaian"cukup berani,dilingkungan seperti ini dia bisa dibilang terlalu berani"ungkapnya
"Calon ibu dari anak anak ku aku datang!"jerit Tama sambil beranjak dari tempat duduknya
tiba tiba telinga Tama dijewer oleh neneknya"Jangan mimpi terlalu tinggi,dia itu anak pemilik pabrik teh,lah kamu siapa?!!!"omel nenek Neni seraya menarik kuping cucunya yang bandel.
Tama langsung tertunduk lemas"Mereka sangat kaya"ucapnya.
Kenzo yang sebenarnya seorang crazy rick pun hanya bisa menggeleng kepala mendengar ocehan Tama"Sangat kaya apanya,kayak bab* yang ada"batin kenzo sambil menatap mereka dengan tatapan jengah.
disaat Kenzo dan Tama sedang bersantai menunggu pelanggan,tiba tiba seseorang menghampiri Kenzo.Ia menawarkan untuk bekerja di perusahaan produksi teh milik keluarga gadis yang baru mereka lihat tadi.
"Maaf,saya tidak berminat bekerja diperkantoran,menurut saya bekerja membantu nenek saya jauh lebih menyenangkan"Tolak Kenzo.
Tama menggeram kesal karena Kenzo menolak begitu saja tawaran untuk bekerja diperusahaan besar itu.
ponsel butut milik Kenzo berdering"Ada apa?"tanya nya kepada orang yang menelfon.
"Tuan muda,apakah anda lupa kalau hari ini nona Nara akan pulang"ujar Satria diseberang telfon.
"Oh iya"Kenzo menepuk jidatnya karena lupa dengan hal sepenting itu."baiklah saya pulang sekarang"ucapnya
Satria akhirnya memberikan izin kepulangan untuk Nara setelah gadis itu membuat keributan di salah satu bandara terbesar di LA.
setelah menyimpan ponselnya Kenzo pun berpamitan pulang kepada Tama.
"yaudah sana,nih gaji kamu hari ini"Tama memberikan dua lembar uang pecahan dua puluh dan sepuluh ribu.
"makasih"ucap Kenzo.Ditempat yang sepi Kenzo berjalan mendekati mobil mewah yang sudah lama terparkir disana,lalu ia masuk kedalamnya.
Sesampainya dirumah Kenzo memasukkan uang upahnya kedalam guci yang berada diruang tengah.
next time.
Kenzo berlari keluar dari mobilnya.Ia tertegun melihat penampilan seorang gadis cantik didepannya"Om!!"seru gadis itu sambil berlari kecil menghampirinya"Dia Nara?"batinnya,selama Nara berada diluar negeri ia tidak pernah bertemu bahkan untuk hanya melihat fotonya saja ia tidak pernah"Baru satu tahun penampilannya sudah banyak berubah"gumam Kenzo.
next time.
sebelum turun dari mobil Kenzo menghentikan Nara"Tunggu sebentar"ucapnya
Nara pun menatap Kenzo dengan bingung
Kenzo memakaikan jas miliknya ketubuh gadis kecil tersebut,lalu meninggalkannya itu begitu saja.
"Set dah,punya om kok kaku banget,udah kayak kanebo kering aja"gerutu gadis cantik itu.
dihari berikutnya Kenzo datang bekerja seperti biasanya.
"Woy ken!"seru Tama.
"Ada apa?"tanya Kenzo sambil berjalan menghampiri Tama.
"Kenzo! Tama!"seorang gadis muda berusia 25 tahun bernama Luna berlari menghampiri mereka berdua.
mereka berdua melihat Luna penuh heran.
"Heboh banget tau nggak beritanya"ucap Luna sambil mencoba mengatur nafasnya.
"Berita apaan!, kamu yang jelas dong kalau ngomong"omel Tama karena tidak mengerti berita apa yang dimaksud oleh Luna.
"Keponakan CEO perusahaan Smith pulang ketanah air"terang Luna.
"Wah!! mana orang nya?"Tama merebut ponsel milik Luna.Raut wajahnya yang tadinya terlihat sumringah,langsung berubah murung"haish!,kenapa harus ditutupin sih wajahnya" gerutunya karena kesal.
Kenzo tersenyum puas melihat kekesalan diwajah Tama"Lagian kalau dia tidak menutup wajahnya kamu mau apa!?"tanya nya dengan nada mengejek.
"Mau aku lamar"jawab Tama dengan nada ketus,kemudian berlalu pergi meninggalkan Kenzo dan Luna karena ia tahu jika ia tidak pergi dari sana maka kedua anak manusia dihadapannya akan mengejeknya habis habisan.
"ngimpi!"seru Luna sambil diiringi tawanya yang renyah.
"Suka suka!"sahut Tama.
Di salah satu sekolah swasta dikota sama dengan tempat Nara tinggal saat ini.zefa wijaya,nama gadis itu terdengar hampir di setiap pagi di telinga guru BK,karna kebiasaannya membolos membuatnya mendapat julukan bad girl oleh teman sekolah dan mendapat julukan pembuat onar oleh semua guru di sekolahnya.
"minggiiiiir! "suara teriakan Zefa membuat danang cepat cepat menutup pintu gerbang.
"Yes! berhasil!"Zefa berteriak kegirangan saat menyadari usahanya untuk masuk kedalam gerbang sekolah telah membuahkan hasil.Sementara mobilnya ia parkirkan di cafe depan sekolah
"benar benar berhasil! "
tiba tiba tangan bu nia mendarat di telinga gadis yang datang terlambat tersebut.
"ya ela buk! buk!, baru juga telat lima belas menit!"bukannya merasa bersalah karena sudah terlambat zefa justru malah mengomeli bu Gurunya.
bu nia mengeratkan jewerannya pada telinga murid bandel nya.
"auch!, ampun buk! tolong lepasin"kali ini Zefa memohon karna tidak sanggup menahan sakit pada telinga nya yang terkena jeweran.
bu Nia tidak peduli dengan rengekan Zefa dia memaksa Zefa untuk ikut dengannya.
di ruang guru bk Zefa kembali mendapat omelan dari pak Santo selaku guru bk saat ini, namun seperti biasa Zefa akan menganggapnya sebagai angin lalu.
brak!!.
"eh setan!! "Zefa reflek berteriak efek dari terkejut karena pak Santo tiba tiba menggebrak meja.
"Zefa! "pak santo bertambah kesal karna Zefa menyebut nya setan
melihat itu Zefa panik bukan main,kemudian langsung bangun.
"Maaf pak!"Zefa berlari keluar dari ruang bk sambil berteriak.
"Maaf pak Santo! saya sedang ada urusan lain,besok kita ketemu lagi!"gadis cantik itu,berlari dengan riangnya menuju kantin sekolah.
"Aku berharap kamu tidak pernah masuk ruangan ini lagi besok"Santo kembali duduk di bangkunya.
#next days.
Santo tertegun melihat Zefa,gadis cantik itu yang lagi dan lagi kembali berkunjung ke ruangan bk.sepertinya harapan Santo untuk membuat Zefa bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi,hanyalah sebuah harapan pak Santo saja,karna hampir setiap hari Zefa masih berkunjung ke keruangan nya untuk di berikan hukuman
"Oh tuhan! semoga ada guru yang bisa membuat Zefa berubah,kasihan pak Norman kalau dia sampai tahu kelakuan cucunya yang seperti ini"Santo berharap akan ada guru yang dapat membuat Zefa berubah.
Zefa tinggal bersama kakek nya karna kedua orang tua Zefa sudah bercerai dan mereka sudah memiliki kehidupan yang bahagia tanpa Zefa.selama ini Santo selalu menutupi kesalahan Zefa,dia tidak ingin membuat kakek norman bersedih karna kenakalan cucunya.
#disuatu siang .
saat sedang makan di kantin tiba tiba zefa mendapat telfon dari seseorang,sang penelpon, mengatakan bahwa pak Norman sedang di rawat di rumah sakit.sontak saja hal itu membuat zefa panik dan langsung meninggalkan kantin begitu saja.
"zefa lo mau kemana!"panggil sahabat nya yang bernama veni.
panggilan dari sahabatnya tidak di pedulikan oleh zefa,dia terus berlari keluar dari area sekolah.
"mana kunci mobil gue?! "zefa merogoh sakunya untuk mencari kunci mobil miliknya.
"nyari ini?,tadi kunci mobil lo jatuh! "ujar mark,sang ketua kelas.sebenarnya mark sudah lama menyukai zefa,hanya saja dia tidak berani mengungkapkannya karena takut zefa akan menolaknya.
zefa menoleh,lalu langsung mengambil kunci mobil dari tangan mark."makasih!! "ucapnya sambil berlari masuk kedalam mobil.
Zefa mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi,pikirannya sangat kalut takut terjadi sesuatu terhadap kakeknya.
sesampainya di rumah sakit Zefa bergegas berlari masuk kedalam.
deg!.
awalnya Zefa ingin bertanya kepada perawat di kamar mana kakeknya di rawat,namun hal itu ia urungkan karena matanya menangkap beberapa orang yang dia kenal sedang duduk di depan sebuah ruangan yang bertulis kan UGD. kaki Zefa langsung lemas seketika.
"hiks! kakek! "Zefa langsung terisak.
Zefa memilih menunggu di tempat yang agak jauh karna dirinya tidak mau bertemu dengan orang orang disana,mereka membuat mood nya bertambah hancur.Beberapa saat kemudian operasi selesai,Norman langsung di pindahkan ke ruang rawat.
"Awas!"Zefa mendorong seseorang yang ternyata itu adalah mamanya sendiri,namun Zefa tidak peduli sama sekali dengan hal itu.
"zef!,"sani terkejut karna putrinya tiba-tiba saja mendorong dirinya.
berjam jam kemudian...
beberapa orang datang untuk menjenguk pak norman.
"Akhirnya kamu datang juga Hendra!"ucap Norman dengan suara lemah.
Hendra langsung tersenyum"Tentu saja saya akan datang pak! dan saya juga membawa seseorang! "jawab Hendra.hendra menyuruh orang itu masuk.
"Di dia?! "Norman bertanya kepada hendra.
"Dia anak saya,namanya Arga"jawab hendra.
Arga langsung menyalami pak Norman.
"Nak Zefanya mana?"tanya Hendra.
"Tidur disana"tunjuk Sani ke arah sofa.
kehadiran orang lain tidak membuat Zefa terganggu sedikitpun,dia tertidur sangat pulas karna semalaman dia menjaga kakeknya yang sedang sakit dirumah
"bagaimana dengan permintaan saya beberapa waktu yang lalu? "tanya Norman dengan suara seraknya kepada Hendra.
"Tentu saja bisa,saya tidak akan menolak permintaan bapak karena bapak sangat berjasa bagi saya"jawab Hendra.jika Norman tidak membantunya saat itu,Hendra yang sekarang tidak akan pernah ada di dunia.
"Bagaimana Arga,apa kamu bersedia menikahi cucu pak Norman? "Hendra bertanya kepada Arga.Tentu saja bukan hanya pertanyaan yang diutarakan oleh Hendra,ia juga mencubit pinggang anak semata wayangnya agar menyetujui nya.
"What!,tanpa berdiskusi terlebih dahulu tiba-tiba meminta menyetujui permintaan nyeleneh kakek tua ini?,sungguh diluar nalar"Arga menggerutu dalam hati karenanya.
"Bersedia!"jawab Arga terpaksa.
"Tidak sia sia aku mendidik mu!"gumam Hendra.ia merasa bangga karna Arga mau berkorban untuknya.
Arga melirik Zefa yang sedang tertidur pulas di atas sofa.Kedua bola nata Arga nyaris keluar saat ia menyadari pakaian yang dikenakan oleh calon istrinya ternyata seragam SMA"Yang benar saja!,dia masih sekolah!?!"seru Arga dalam hati.
dikediaman keluarga Smith.
"Oom!!"teriak Nara dengan sedikit putus asa.
"Apa lagi Anara?"tanya Kenzo sambil menatap datar sang keponakan.
jantung Nara langsung berdegup kencang saat melihat tatapan tajam Kenzo"Aku nggak mau sekolah"ucapnya dengan sekali tarikan nafas namun dengan nada rendah
Kenzo memberikan ancaman dengan nada dan ekspresinya yang teramat sangat datar"Baiklah"jawabnya singkat.
"Yes!"seru Nara.
"Pekerjaan sebagai cleaning service diperusahaan masih banyak yang kosong,mulai besok kamu akan bekerja disana"ujar Kenzo sembari berjalan meninggalkan Nara.
"Om ken!!!"teriak Nara kesal.
"Seragam sekolah sudah ada dilemari kamar kamu!"setelah mengatakan itu Kenzo langsung menutup pintu ruang kerjanya.
Nara menghentak hentak kakinya karena jengkel.
didalam kamarnya Kenzo tertegun menatap foto seorang wanita tua"Nenek,sepertinya aku tidak sanggup menjaga gadis nakal itu"ungkapnya sambil menatap foto wanita tua yang ia panggil dengan sebutan nenek.
Sementara itu dirumah sakit.
"Papa!"ingin sekali Arga berteriak.Namun suaranya hanya tertahan di batas kerongkongan,kondisi pak Norman membuat Arga merasa tidak tega untuk menolak pernikahan.
Sani dan Alex sejak tadi hanya diam saja,mereka sadar kalau mereka tidak punya hak untuk mengatur kehidupan Zefa.Sani merasa sedikit sakit hati karena tidak dianggap keberadaannya oleh Norman dan Zefa
"Saya merasa sudah tidak akan lama lagi,sebaiknya lakukan akad nikah hari ini juga"pinta Norman,nafasnya sudah tersengal sengal meskipun sudah memakai oksigen.
Arga langsung melotot mendengar permintaan pak Norman
"Baiklah,saya akan mengatur semuanya "jawab Hendra.jawaban Hendra membuat Arga tercengang
Hendra langsung menelfon seseorang dan menyuruhnya mengurus semuanya
#next time..
"saya terima nikahnya zefa wijaya binti wijaya dengan mas kawin tersebut dibayar tunai! "Arga mengucapkan ijab kabul dengan suara lantang
prosesi akad nikah sudah selesai namun Zefa belum juga terbangun
"Dasar kebo! "batin Arga.
Zefa baru terbangun saat seseorang mencoba membangunkannya, saat bangun Zefa terkejut melihat para dokter sibuk memeriksa keadaan pak Norman
deg!!
"Kakek! "teriakan Zefa tertahan oleh tangan seseorang.Zefa menoleh
"Si siapa dia? "tanya Zefa dalam hati.sambil mengerjapkan matanya Zefa menurunkan tangan pria yang tanpa dia ketahui sudah menjadi suaminya
"Kamu harus sabar ya nak"ucap Sani
Zefa hanya diam saja, tidak ada niat baginya untuk membalas ucapan sang ibunda.Sani tertunduk malu karna Zefa tidak menaggapi nya
"Ze Zefa!"dengan susah payah Norman memanggil cucu kesayangannya
Zefa bergegas menghampiri Norman
"nak Arga! "Norman juga memanggil Arga.
dengan perasaan bercampur aduk Arga langsung mendekat
"Tangan kalian"Norman meminta mereka mengulurkan tangan
Zefa melotot melihat Norman menyatukan tangannya dengan tangan pria yang sangat asing baginya
"Nak,tolong jaga Zefa,dan kamu Zefa! kamu harus menurut sama suami kamu,jangan suka melawan nanti kualat"pesan Norman.suara Norman kadang terdengar kadang tidak
deg!
"A apa?"tanya Zefa,lalu ia melirik laki-laki disebelahnya yang belum pernah ia temui sebelumnya
bunyi alat yang selama ini sangat di takuti oleh para medis akhirnya terdengar lagi dan lagi
mata Zefa memanas seketika"Kakek!"suara tangisan gadis kecil itu membuat siapapun iba mendengarnya
"Nak kamu harus sabar sayang! "Sani langsung memeluk Zefa dari belakang
namun Zefa langsung berontak"lepas!"Zefa menyentak tangannya lalu mendorong Sani
"Anda tidak berhak menyebut saya sebagai anak anda!,keluarga bagi saya hanyalah kakek saya"ucap Zefa setengah berteriak
"Zefa! "Hendra menarik gadis kecil itu ke sisinya
"hiks! om Hendra kenapa kakek ninggalin ze!!? kenapa kakek tega ninggalin ze sama wanita ular itu! "tangis Zefa semakin kencang saat mengatakan itu
"Tidak sayang,sebelum pergi kakek sudah membuat kita jadi keluarga"Hendra menjeda perkataannya"satu jam yang lalu kamu sudah menikah sama anak saya,jadi otomatis sekarang saya adalah papa mertua kamu.kamu jangan manggil saya om lagi ya"ucap Hendra
"A apa? kapan saya nikah?"Zefa melihat kearah ranjang dimana tubuh kakeknya sudah di tutupi oleh kain putih
"hiks! kakek benar benar!"Zefa tidak sanggup melanjut kan perkataannya
sedangkan pria yang baru saja menikahi Zefa hanya berdiri seperti patung, tidak ada ucapan yang keluar dari mulutnya
pada umumnya Arga terkenal sebagai manusia berhati dingin dan kejam,tentu saja tangisan Arga tidak berefek sedikit pun baginya
setelah Norman meninggal kelebatan hitam yang tampak seperti seorang wanita langsung menghilang di balik tirai
#dipemakaman.
"Hiks! kenapa kakek ninggalin ze!! "Zefa menjerit meratapi kepergian sang kakek yang sudah merawatnya sedari ia bayi
"Arga! "Hendra melirik tajam putranya yang tidak peka sama sekali
"Biarkan saja! "Arga malah pergi
"Biar saya yang menunggu disini! "ujar Sani
"Baiklah,saya nitip Zefa"setelah mengatakan itu Hendra langsung menyusul putranya
langit sudah mendung sejak tadi,suara gemuruh hujan sudah terdengar semakin mendekat
"Zef ayo pulang nak!"Sani membujuk agar Zefa mau pulang karena akan turun hujan
"Pergi!! "Zefa malah mengusirnya
karena Sani sedang berbadan dua Alex langsung mengajak Sani pulang,tidak baik jika dia kehujanan dalam kondisi sedang hamil muda
"Nak bunda pulang duluan,kamu cepat pulang ya! "ucap Sani.tentu saja tidak mendapat respon dari Zefa
satu jam kemudian.
"Kenapa Zefa belum pulang juga?"Sani berjalan mondar mandir di depan pintu
"Arga kamu susul Zefa sana!"Hendra menyuruh allen menyusul Zefa.
"baiklah! "jawab allen dengan enggan. allen langsung berlari keluar lalu masuk kedalam mobil
sesampainya di kuburan allen di buat terkejut melihat zefa terbaring sambil memeluk nisan kakeknya
"gadis ini benar benar sangat merepotkan! "rutuk Arga. lalu ia menghampiri zefa dan bermaksud membangunkan gadis itu
"ze! zefa! "ellen menggoyang goyang lengan gadis itu namun tidak ada respon
"jangan jangan dia pingsan?! "Arga langsung membalik tubuh Zefa.ternyata dugaannya benar
Arga langsung mengangkat tubuh zefa lalu membawanya ke mobil
sementara itu dirumah,Sani terus terusan mondar mandir di depan pintu menunggu kepulangan Zefa dan Arga.
deg!!
"Zefa! "pekik Sani saat melihat Arga menggendong Zefa masuk ke dalam rumah
Sani langsung membukakan pintu kamar Zefa
Arga membawa Zefa masuk kedalam kamar setelah itu langsung keluar dari kamar itu
Sani menggantikan pakaian Zefa dengan yang kering
"Maafkan bunda sayang,saat itu bunda nggak mikirin perasaan kamu,bunda minta maaf! "ucap Sani sambil menangis tersedu sedu.
satu jam kemudian.
"auch! "Zefa terbangun sambil memegang kepalanya yang terasa sakit "dimana aku? "tanya nya. sepertinya Zefa belum sadar sepenuhnya.Menoleh dan mendapatkan seorang pria yang baru saja menjadi suaminya duduk di atas sofa sambil memejamkan mata,karna masih pusing Zefa kembali berbaring lalu tidur lagi
#next day
Zefa terbangun namun pria yang semalam dia lihat tertidur di sofa sudah tidak ada lagi di sana
"Kakek! "Zefa kembali teringat dengan norman.kasih sayang di berikan Norman membuat Zefa sangat terpukul karena kehilangan beliau
setelah puas menangis Zefa bergegas mandi lalu berganti dengan seragam sekolahnya
"Ze,sarapan dulu sayang! "panggil Sani
Zefa melenggang pergi tanpa mempedulikan panggilan sang bunda yang sudah meninggalkannya disaat dirinya benar benar menginginkan kehadiran sosok seorang ibu empat belas tahun yang lalu.
"sayang? cih! aku tau dia kembali cuma untuk ngambil harta kakek"pikiran Zefa selalu kotor terhadap Sani
setiba nya di sekolah Zefa langsung masuk ke kelas
"Zefa!! "Veni berlari menghampiri Zefa lalu memeluk sahabatnya itu itu dengan erat
"Lo tega banget sih! kenapa lo nggak ngasih tau gue kalau kakek lo meninggal? "Veni mengomeli zefa sambil nangis sesenggukan
"Sudahlah,semua sudah berlalu! "sahut Zefa sambil menahan air mata
"Jadi lo lari lari kemarin itu karna kakek lo?! "tanya Dimas
Zefa hanya menanggapi dimas dengan senyum tipis,namun Dimas tahu Zefa hanya pura pura tersenyum,dan sebenarnya ia sedang menahan tangis
"Selamat pagi anak anak!"ucap bu Nia
"Pagi buk!!!
sahut anak anak serentak
"Hari ini Kita kedatangan murid baru,saya harap kalian bisa membuat dia betah belajar bersama kalian"ujar Bu Nia.
"Nak Nara!"Nia memanggil nama murid baru itu.
tap.tap.
dengan raut wajah yang sedikit ditekuk Nara masuk kedalam kelasnya yang baru.
"Silahkan perkenalkan diri teman teman barumu"pinta Bu Nia.
"Perkenalkan nama saya Nara"ucap Nara dengan ekspresi datar.
ekspresi datar Nara membuat teman sekelasnya saling melempar tatapan diantara mereka.
"Buset,datar amat wajah tu cewek"Veni berbisik ditelinga Zefa.
melihat ekspresi semua orang disana membuat Nara bertambah kesal
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!