NovelToon NovelToon

MEMBALAS HINAAN MANTAN SUAMI DAN KELUARGANYA

1

Gayatri adalah seorang gadis cantik dan pintar... yang hidup di tengah-tengah keluarga yang tidak mampu terpaksa menikah dengan Robert Hartono bukan karena cinta....Tapi karena terpaksa sebagai pengantin penganti. Tri terpaksa harus berhenti kuliah lantaran dilarang oleh suaminya.

Robert dan kekasihnya yang bernama Selena, sudah menyiapkan semuanya dan tinggal tunggu hari H nya saja....namun tiba-tiba Selena membatalkan pernikahan sepihak tanpa dia beritahu Robert dan keluarganya apa penyebabnya.

Namun karena keluarga Robert Hartono sudah terlanjur menyebarkan undangan pernikahan keseluruh keluarga, kerabat dan teman-teman. keluarga Robert merasa malu dan takut aibnya terbongkar. Terpaksa keluarga Robert memohon kepada Gayatri yang saat itu sangat membutuhkan banyak uang untuk pengobatan ibunya.

Demi keselamatan ibunya Gayatri rela melakukan apa saja untuk ibunya.

Ayah dan nenek Gayatri tidak bisa menolak keputusan Gayatri, apalagi keluarga dari Robert menjanjikan bahwa uang pengobatan ibunya akan di tanggung semua.

Dan benar sebelum menikah Robert memenuhi janjinya dan menanggung semua biaya pengobatan ibunya Gayatri.

"Sah......!"

"Bagaimana para saksi sah...?

"Sah....."

“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang engkau tetapkan dirinya.

Semua mengucapkan hamdallah setelah ijab kabul.

Kini Gayatri dan Robert sudah menjadi pasangan suami istri yang sah.

Bu Karina terpaksa pulang dari rumah sakit demi mengikuti acara nikahan Gayatri. Bu Karina merasa sangat bersalah karena dirinya Tri terpaksa menikah dengan pria yang tidak di cintai. Awalnya Tri meminta kepada Robert dan keluarganya untuk melakukan ijab kabul di rumah sakit ...namun dari pihak Robert menolak dan mau tak mau Tri harus mengikuti mau mereka

"Maafkan ibu ya nak...Demi menyelamatkan ibu kamu terpaksa menikah dengan pria yang tidak kamu cintai." Ujar bu Karina. Berulang kali dia berucap bahkan sebelum ijab kabul juga bu Karina sudah berulang kali meminta maaf.

"Maafin ayah juga nak....ayah merasa tidak berguna sebagai seorang ayah dan suami..kamu terpaksa jadi korban"

Namun Tri iklas melakukan itu demi ibunya Karina. Tri takut kehilangan ibunya jadi Tri tidak masalah menikah denga Robert walaupun tanpa cinta...karena Tri yakin lambat lau Robert pasti jatuh cinta dengannya.

"Bu, yah...kenapa harus minta maaf terus sih? Tri melakukan ini dengan Iklas jadi tenang saja bu yah.

Robert yang tidak mencintai Tri dan masih memikirkan Selena. Kini beruba menjadi pria arogan dan kasar selalu menindas Tri. Dia tidak menghargai Tri sama sekali sebagai istrinya.

Sudah satu tahun menikah tapi Robert sama sekali tidak menyentuh Tri. Robert tidak melakukan kewajibannya sebagai seorang suami. Bahkan saat malam pertama Robert memilih pergi bersama teman-temannya dan minum sampai padi di bar.

Hanya satu kali saja Tri di sentuh paksa karena malam itu saat Robert pulang dalam keadaan mabuk parah...jadi dia melihat Tri seprti melihat Selena.

Jika pasangan pengantin baru pada umumnya setelah menikah, yang mereka nantikan adalah penyatuan pada malam pertama. Namun berbedah dengan pasangan suami istri Robert dan Tri.....mereka hanya sah di atas kertas saja namun tidak untuk melakukannya.

Mereka masih seperti orang yang tidak saling kenal, selama Tri menjadi istri Robert....Tri tidur di kamar tamu hanya beberapa kali saja Tri tidur satu kamar dengan Robert.

Namun Tri adalah gadis yang baik sehingga setiap pagi Tri tidak lupa membangunkan Robert untuk sholat dan menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya

Cekrek..

"Mas, bangun sudah subuh....ayok kita solat subuh mas nanti telat." ucap Gayatri.

"Apa,an sih aku masih ngantuk!....jangan ganggu aku. Sana pergi! Dasar miskin selalu saja menganggu tidurku."bentak Robert...sebenarnya Tri sakit hati dengan perkataan Robert tapi Tri hanya geleng kepala saja sambil menahan kekecewaan.

"Apa untungnya aku menikah dengannya kalau dia sama sekali tidak perna menghargai aku sebagai istrinya....hmmm...Tri sadar kamu, pernikahan ini bukan atas dasar cinta tapi karena terpaksa." batin Tri.

Ini baru Robert belum lagi Tri harus hadapi ipar dan mertuanya yang tidak tahu diri.

Rumah Robert tidak begitu jauh dari rumah ibunya. Dan adik iparnya Rima yang sudah menikah dan memiliki satu anak ..... Suaminya Kevin yang bekerja di kapal pesiar harus pulang pergi dua tahun bahkan sampai tiga tahu sekali.

Selesai melaksanakan solat subuh, Tri tidak tidur lagi tapi lanjut masak dan beberes rumahnya. Robert kerja sebagai jenderal manajer di sebuah perusahaan terkenal dengan gaji lumayan besar perbulan....namun selama menikah Tri hanya di kasih uang dapur saja satu juta lima ratus....untuk semua kebutuhan rumah termasuk pembayaran listri dan yang lain.

Sudah satu tahun juga Robert tidak mengijinkan Tri datang ke rumah orang tuanya. Justru adiknya Tri yang saat ini masih sekolah sering datang menanyakan kabar Tri.

Tri yang sibuk membereskan rumah di kejutan dengan gedoran pintu dari luar,....

bukkkkkk....bukkkkkkk....bukkkkkkk

"Tri.....tri....buka pintunya" teriak bu Flora.

"Tri....kamu tuli ya?.... buka pintunya, dasar miskin!..."teriak lagi bu Flora sambil ngintip lewat kaca jendela.

Tri gegas menuju ke arah pintu lalu membuka pintunya.

"Eh...ibu...Rima...maaf tadi Tri lagi jemur kain di belakang jadi tidak mendengar." ujar Tri.

"He menantu kumal sengaja ya bikin aku kesal" tanya Bu Karina.

"Dasar ipar miskin, kamu sengaja ya membiarkan aku sama ibu diluar? Sekarang kamu sudah mulai membangkang ya. Jangan sampai aku bilang sama mas Robert habis kamu, mbak." ujar Rima adik ipar Tri dia tidak punya sopan sama sekali.

"Bu, Rima. Tadikan sudah ku katakan bahwa aku ada di belakang jemur kain" ujar Tri berusaha menjelaskan.....lalu dengan tidak tahu malu Rima membuka tutup saji di atas meja makan.

Bu Flora bersama Rima menghentakkan kakinya berjalan menuju ruang makan

Brakkkk...

"Astaga Tri....kenapa kamu hanya masak masakan ini!!...Robert itu gajinya besar dia seorang jenderal manajer masa di kasih makan Sambel tempe dan sayur asam saja!!....dasar istri nggak berguna kamu! Kemana semua uang yang di berikan oleh anakku? Seharusnya kamu masak danging atau ikan bukan makanan orang miskin ini?" bentak bu Karina.

"Ya Tuhan....dosa apa yang sudah di lakukan oleh mas Robert, sampai bisa menikahi istri macam ini. Kalau setiap hari makan begini mana ada gizinya bu!" tambah Rima manas-manasin bu Flora agar semakin menindas Tri.

"Sabar Tri...sabar...kamu tidak boleh terpancing. Harus sabar menghadapi manusia seperti ini." batin Tri.

Tri hanya menghela nafas dalam-dalam, sejak awal menikah memang bu Flora dan Rima tidak menyukai Tri yang miskin....apalagi pupus harapan dapat menantu kaya raya. Memang awalnya Robert memiliki kekasih yang kaya raya tapi akhirnya gagal menikah.

" Kenapa kamu diam saja, harusnya kamu pintar mengatur uang....sudah cape-cape anak saya bekerja malah di kasih makan makanan sampah ini...makanan ini cocok untuk lidah miskin seperti kamu dan keluarga kamu itu. Makanan ini mana cocok untuk kami keluarga terpandang." bentak bu Flora.

"Ya namanya juga kampungan jadi lidah kampung dan miskin, bagi dia dan keluarganya itu kalau makanan begini adalah makanan paling mewah hahahaha...." ujar Rima tek henti-hentinya menghina Tri.

"Maaf bu, Rima. Mas Robert memberikan aku uang bulanan sebesar satu juta lima ratus. kalau aku masak danging mana cukup untuk sebulan, sementara setiap hari ibu dan Rima juga ikut makan disini! Aku sudah mengatur uangnya agar cukup sampai akhir bulan." ujar Tri.

Tri menahan emosi melihat Rima dan bu Karina selalu ikut campur urusan rumah tanggahnya.

2

"Halah bilang aja kamu sengaja menyimpan uang untuk berikan kepada orang tua kamu yang miskin itu kan? Siapa yang tidak tahu seperti apa kehidupan keluarga kamu....sudah miskin tukang bohong lagi!" bentak bu Flora kembali menghina Tri.

"Iya benar bu, aku yakin dia sengaja menyimpan uangnya untuk berikan kepada ibunya yang miskin itu.... Karena kalau mereka tidak dapat uang dari sini terus mereka dapat dari mana? Makan aja susah." Tambah Rima.

"Bu, Rima cukup ya keluarga ku memang miskin tapi ibuku tidak perna datang kesini untuk meminta uang apalagi aku kesana... ibu tahu sendiri selama ini mas Robert melarang aku untuk pergi kerumah ibu.... Silakan jika ibu dan Rima mau menghinaku tapi tolong jangan bawa-bawa nama keluargaku. Karena tidak ada seorang pun yang mau hidupnya miskin." Ujar Tri.

"Wah...udah punya keberanian kamu ya! Berani sekali kamu membentak ku" hardik bu bu Flora

"Bu sepertinya dia minta di hajar nih. Belum kapok ternyata si burik ini" Ujar Rima.

"Sini kamu menantu sialan aku akan memberikan kamu pelajaran." Ujar bu Karina menyeret Tri dan membawanya ke kamar mandi. Di ikuti Rima dari belangkang.

Sesampainya di kamar mandi...dengan tidak punya hati nurani bu Karina di bantu oleh Rima memasukan kepala Tri kedalam bak air....dan itu di lakukan berulang kali membuat Tri hampir kehabisan napas.

Hmmm....bu to..long le..pas aku bisa mati" ujar Tri terbata.

"Mampus kamu menantu sialan lebih baik kamu mati saja, kalau bukan karena ingin menutupi aib. Aku tidak sudi menikahkan kamu dengan anakku." Ujar Bu Flora.

Tri memberontak sampai akhirnya tanpa sengaja Tri mendorong bu Flora dan Rima.... dengan kuat sehingga hampir sedikit mereka tersungkur di lantai.

"Kurang ajar...!" Pekik Rima tidak terimah di dorong oleh Tri. Sementara Tri tidak menghiraukan mereka dan kembali ke meja makan karena sebentar lagi suaminya Robert pasti turun dan mau makan.

"Ada apa ini bu, masih pagi-pagi sudah teriak-teriak di rumah" tanya Robert dengan wajah kusut.

Bu Flora dan Rima kaget dengan kedatangan Robert mereka takut ketahuan mereka baru selesai menyiksa Tria. Lagian Robert tahu juga mana peduli dia.

"Terus kenapa rambut kamu basah begitu kamu baru dari mana?" Tanya Robert saat melihat rambut Tri basah.

"I...itu tadi mas....!" Belum selesai Tri menjawab Rima sudah duluan memotong perkataan Tri.

"Halah mas kayak nggak tahu aja seperti apa kecerobohan kumal istri kamu mas, dia tadi hampir jatuh di kamar mandi karena licin....mungkin karena pembantu gratis ksmu ini malas membersihkan kamar mandi!" ujar Rima. Tidak ada tanggapan dari Robert karena Robert tidak peduli dengan Tri..... mau jatuh mau sakit mana perna Robert peduli.... Karena Tri hanya istri di atas kertas saja.

Robert sama sekali tidak mencintai Tri, dia menikah dengan Tri karena terpaksa untuk menutupi aib. Karena calon istrinya menghilang.

"Kamu lihat saja, apa yang ada di atas meja...istri kamu tidak becus sama sekali....masa setiap hari masaknya kayak gitu terus...mana ada gizinya kamu kan kerja harus butuh banyak asupan gizi agar kamu tetap sehat." ujar bu Flora ngadu....Tri hanya diam saja karena baginya... hal seperti itu sudah biasa hanya di hina dan di caci maki saja. Ada saatnya untuk melawan.

Robert menengok ke arah meja lalu mengambil salah satu piring berisi tempe sambal.... dan membantingnya di lantai. Membuat makanan yang sudah di masak berserahkan di lantai. Walaupun sudah terbiasa namun tetap saja sakit di hatinya.

Brakkkkk.

"Apa-apaan ini dasar istri tak becus...susah kalau punya istri dari keluarga miskin.....di kasih uang atau tidak sama saja, , , makanannya ya tetap begitu! Makanya aku malas makan dirumah" ujar Robert ikut menghina Tri.

"Ya Allah tolong angkat derajatku dan keluargaku, apa kemiskin aku selalu di rendahkan oleh keluarga suami ku sendiri....bahkan suamiku juga turut menghina. Aku tidak bisa diam saja begini.... biarpun aku miskin tapi aku juga punya harga diri. Aku sudah satu tahun hidup bersama kamu mas tapi tidak sekalipun kamu menghargai ku." batin Tri.

"Mas...aku sudah capek masak kenapa mas buang begitu saja...kalau memang mas mau makan makanan yang lebih enak tambahin dong uang belanja jangan hanya menuntut saja" ujar Tri.

Plakkkkk

"Berani sekali kamu berkata begitu sama suami kamu. Sekarang kamu sudah mulai berani ya melawan." bentak Robert.

"Hahaha....apa mas, suami? Apa selama ini mas menganggap aku istri, nggak kan? Aku disini sebagai babu bukan istri." teriak Tri.

"Ibu dan Rima kesini tuh lapar ingin makan.... karena dengar Tri masak tadi...tahunya masak gini ibu jadi nggak selera makan" gerutu bu Karina.

"Apalagi aku bu...oga makan makanan sampah laparku langsung hilang." ujar Rima.

"Bu kalau mau makan yang enak kenapa nggak masak aja sendiri dirumah.....Rima ada seharusnya dia bisa masak dong jangan hanya numpang makan disini" bentak Tri...dia sudah nggak takut lagi dengan keluarga itu sudah cukup sabar selama ini.

"Memang uang yang aku berikan tidak cukup ha....kemana semua uang yang aku berikan sampai kamu masak makanan ini?...dan kamu tidak ada hak melarang ibu dan Rima untuk makan disini karena ini rumahku!" sentak Robert.

Tri menatap laki-laki yang menyandang status suaminya itu dengan senyum sinis...Tri heran suaminya itu kira-kira tinggal di planet mana sampai dia tidak tahu kebutuhan dalam rumah.

"Cukup mas...kalau kalian mau makan tempe setiap hari. Tapi kalau makan enak-enak seperti danging dan ikan mana cukup uang segitu. Jangankan untuk makan aja nggak cukup.... apalagi bayar listrik, air, gas, beras ya nggak cukuplah." ujar Tri.

Walaupun baru selesai di siksa sama keluarga suaminya.... tapi Tri masih santai. Karena ada waktunya untuk membalas.

"Apa!!....tambahin uang belanja? Jangan harap karena yang ada malah aku kurangi biar kamu usaha sendiri..... Enak aja bilang tambahin lebih baik semua uangku aku kasih ke ibu saja biar dia masak enak, dan aku makan disana dari pada kasih ke kamu." bentak Robert, memang Robert laki-laki tidak punya hati.

"Jangan gitu mas, kalau mas makan di rumah ibu, lalu bagaimana denganku.? Aku makan apa? Ingat mas aku ini istrimu....kalau sampai aku bongkar semua kebusukan kalian ke orang di luar sana apa kamu masih mendapatkan pujian belum tentu." tanya Tri....

"Bukannya orang miskin itu tidak makan juga hal biasa. Kamu bisa pikir sendiri...Kamu kan punya otak bisa pakai otak kamu untuk berkembang jangan hanya meminta pada suami. Karena uangku itu mau aku tabung untuk hal berguna bukan untuk menafkahi wanita miskin seperti kamu...karena jika aku bercerai dari kamu aku tinggal cari wanita kaya dan menikah lagi" ujar Robert tanpa memikirkan perasaan Tri.

"Tega kali kamu mas, lalu kamu menganggap aku ini apa..? Kalau memang kamu tidak mencintai aku kenapa tidak kita cerai saja...toh kita menikah tidak saling cinta hanya menutupi aib keluarga kamu mas." ujar Tri.

"Jangan harap...kalau aku cerai dengan kamu terus yang jadi pembantu gratis disini siapa?...aku nggak mau buang uang untuk bayar pembantu." ujar Robert berlalu pergi ke kamar meninggalkan Tri.

Robert berangkat kerja tanpa sarapan pagi karena tidak selera dengan masakan Tri. Dasar suami tidak tahu diri sudah bagus Tri mau menikah dengannya untuk menutupi aib keluarganya tapi sama sekali tidak di hargai.

3

Robert malas sarapan di rumah sehingga dia pergi kerja dengan perut kosong. Kalau laki-laki yang tahu bersyukur... apapun yang di masakan oleh istrinya dia akan makan dengan nikmat, karena itu suatu kebahagiaan untuk seorang istri...jika suaminya mau memakan masakannya.

Kasian Tri, percuma dia punya suami tapi nggak perna di anggap. Justru bu Flora selalu menyuruh Robert untuk mencari istri baru dan menceraikan Gayatri.

"Benar apa kata ibu, sepertinya memang aku harus cari istri baru. Yang modis bergaul dan wanita karir tentunya. Siapa yang tidak mau wanita cantik dan kaya... semua ini gara-gara Selena yang menghianati aku awas aja kamu Selena. Tidak seperti si Tri itu....sudah miskin, kumal tidak berguna lagi bagaimana aku bisa bawa dia keluar malu dong." Ujar Robert.

"Kami sudah menikah satu tahun tapi dia nggak ada tanda-tanda hamil bisa jadi dia mandul. Tapi bagaimana dia bisa hamil sementara aku saja tidak perna menyentuhnya. Sejujurnya aku pengen cepat punya anak dengan demikian aku bisa move on dari Selena. Tapi bagaimana mungkin aku punya anak dari wanita miskin itu......nggak sudi aku memiliki anak darinya semoga aja dia nggak akan hamil karena aku sudah terlanjur menyentuhnya sekali." Batin Robert.

Tri yang di tinggal terduduk lemas di sofa ruang tengah tidak banyak yang bisa di lakukan oleh Tri.... Dia hanya menahan kekecewaan yang sudah tak bisa di ucapkan dengan kata-kata.

"Aku merasa pernikahan ini hampa sekali, tidak ada kebahagiaan dengan pernikahan seperti ini.... Kalau bukan karena demi keselamatan ibu aku juga tidak mungkin melakukan ini. Aku cape dengan semua hinaan ini, bahkan ibu mertua dan suamiku sendiri selalu menghinaku dan keluarga ku yang miskin. Begitu juga Rima selalu merendahkanku padahal dia juga seorang perempuan" gumam Tri.

"Kenapa aku nggak kerja aja. Aku juga ingin bekerja....tapi kerja apa? Sementara kuliah ku aja harus berhenti sementara waktu. Pasti mas Robert tidak akan mengijinkan aku bekerja, apalagi lanjut kuliah dari mana uangnya? Sementara makan aja susah. Kenapa aku tidak hubungi Marta saja, dia pasti mau mendengar curhatku. Cuman dia satu-satunya teman baikku dan peduli sama aku.....apa kabarnya? Marta enak sekali dia bisa lanjut kuliahnya bersama keluarga. Sementara aku seharusnya masih menikmati masa mudaku harus menahan kekecewaan disini" batin Tri.

Tri berharap akan mendapatkan solusi dari Marta temannya . Tri gegas ke kamar dan mengambil ponselnya untuk menghubungi Marta.

Tuuutttttt.....tuuuttttt

"Alhamdulillah masih aktif, aku takut kalau sampai Marta ganti nomor, aku tidak tahu musti bagaimana." Ujar Tri.

"Hallo....Assalamualaikum Mar?????" Panggil Tri.

Hay bab....astaga sombong amat dirimu, setelah kamu menikah tak perna ada kabar lagi. Bagaimana kabarmu beb?...kamu pasti bahagia banget ya sampai kamu lupa sama sahabat sendiri." Tanya Marta.

"Kurang baik Mar....kabarku buruk...aku tidak perna bahagia dengan pernikahan ini... justru aku menderita. Makanya aku ingin curhat denganmu. Kamu ada waktu nggak?" Tanya Tri.

Ok beb ya...maafin gua karena tidak mengetahui kabar kamu setelah menikah. Hilang kabar seperti di telan bumi....tapi sementara waktu kita tidak bisa bertemu dulu...karena jarak kita sangat jauh kamu di kota sementara aku masih di desa. Bagaimana kuliah kamu beb?" Tanya Marta.

"Itu dia Cin.....sementara waktu aku menunda dulu....karena suami dan keluarganya melarang aku melanjutkan kuliah padahal tinggal satu semester lagi langsung nyusun skripsi. Aku juga pengen kerja tapi justru dilarang Cin....aku bingung apa yang harus aku lakukan...tolong berikan aku solusi cin....please.!" ucap Tri.

"Loh kok bisa Beb..???? Bukannya suami kamu orang kaya, kok bisa dia tidak mengijinkan kamu kuliah sayang loh tinggal sedikit lagi." ujar Marta heran dengan suaminya Gayatri.

"Ya gitu deh...!" Ucap Gayatri....lalu Tri menceritakan tentang kehidupan yang dia alami...dan sebenarnya pernikahannya itu dadakan dan terpaksa....alias tanpa cinta. Marta yang mendengar juga kaget.

Oh may good! Beb maafin aku....pantas aja kamu menikah nggak undang-undang...aku sampai marah rasanya. Ternyata begitu ceritanya!" Ucap Marta merasa bersalah karena sudah salah paham dengan Tri.

"Iya maaf ya Cin....aku buat kamu kecewa karena tidak mengundang kamu....kamu ada saran nggak ada kerjaan begitu bisa kerja dari rumah?... Karena kalau pergi keluar untuk cari kerjaan itu tidak mungkin....?" ucap Tri.

"Apa ya?...yang cocok untukmu nanti aku pikir dulu....lagian ya suami kamu tuh tega banget. Gajinya besar tapi istri hanya di kasih uang segitu....tapi pengen makan enak lagi...para banget di tambah lagi adik dan ibunya nggak tahu diri. Tinggalin aja napa sih Tri?.. kamu cantik masih bisa dapat jauh lebih baik dari pada dia...dari pada hidup kamu menderita. Jujur ya kalau aku diposisi kamu sudah dari jauh hari aku buang dia ke parit." ujar Marta kesal.

"Tidak semuda itu Tar....bagaimana dengan keluargaku?...makanya aku mau minta pekerjaan dari kamu biar aku bisa punya uang sendiri untuk nabung jaga-jaga aja....jika suatu saat mas Robert benar menceraikan ku setidaknya aku punya modal untuk buka usaha." ujar Tri.

"Ada sih bisa pekerjaan tapi apa kamu mau melakukannya?...kalau kamu mau bisa juga nanti kamu lebih pintar dariku dan penghasilan kamu jauh lebih baik dari padaku." Ujar Marta

"Apa tuh Mar...? Aku akan mencoba." Tanya Gayatri.

"Hmmm...kenapa kamu nggak coba jadi penulis novel saja...di aplikasih novel toon/ Mangatoon. Kan lumayan uangnya kalau yang baca cerita kamu banyak....kamu kan sangat pandai mengarang cerita coba deh...aku yakin kamu lebih unggul dariku." Ujar Marta memberikan saran.

"Emang iya bisa menghasilkan uang Mar....? Aku tidak sepintar yang kamu kira?" tanya Tri.

"Iya Tri...jika karya kita bagus dan menarik para pembaca hasilnya banyak juga...karena dulu waktu sekolah SMA aku iseng-iseng cari uang tambahan untuk jajan....jadi aku di sarankan oleh teman untuk jadi seorang penulis di aplikasih novel toon...dan benar terbukti membayar.. Cuma kalau ceritaku kurang menarik pembaca. Aku tidak pandai merangkai kata-kata mungkin ya....?"

"Soalnya bisa sampai jutaan pembaca kalau beruntung dan karya kamu menarik...kalau dulu aku dapat sangat kecil satu juta sampai satu juta lima ratus. Jadi kamu coba aja Tri siapa tahu itu rejeki kamu dan menjadi seorang penulis handle. Bisa loh nanti di undang sama editor dan ketua dari novel toon untuk berikan inpirasi kepada penulis lainnya." Tambah Marta berusaha memberikan semangat kepada Gayatri.

"Wah...mantap kalau begitu, boleh deh nanti aku coba ya...sapa tahu aku bisa menjadi seorang penulis hebat...benar kata kamu aku sering isen-iseng baca novel....tapi nggak kepikiran jadi seorang penulis hehe...?" ujar Tri.

"Aku yakin kamu pasti bisa Tri...kamu kan pintar sampai sekarang aku masih nulis tapi gitulah karyaku tetap tidak menarik hehehe...." ujar Mentari. Mereka asyik ngobrol dan melepaskan kangen mereka.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!