Karya baru, bebas kritik dan hujat. Namun tidak di benarkan untuk memberikan rating buruk terhadap karya, yang tidak suka boleh skip.
...----------------...
Jutaan tahun yang lalu, alam surgawi mengalami guncangan yang sangat hebat, pertempuran antara orang-orang suci dan Raja Surgawi melawan entitas gelap yang berasal dari ras iblis membuat dimensi transenden hancur.
Para elit yang berasal dari generasi peradaban terakhir mengalami kematian yang sangat tragis, hujan darah tak terelakkan, membuat raungan dan jeritan dari setiap sudut kota yang damai.
Beberapa elit jalan surgawi berhasil melarikan diri dari kekacauan, namun kondisi mereka dalam keadaan rusak parah, bahkan mungkin kematian hanya tinggal menunggu waktu.
Beberapa elit surgawi mengubur tubuh mereka dalam peti mati, menyalurkan seluruh energi terakhirnya untuk memelihara tubuh yang utuh, sekaligus sebagai bentuk penyembuhan. Mereka mungkin saja akan kembali bangkit dalam jutaan tahun ke depan. Namun tidak semua elit Surgawi mengetahui tentang teknik itu.
Shen Jiewen...
Seorang raja surgawi tingkat 7 hampir menemui kematian yang tidak terelakkan, dalam situasi yang sangat kritis di sisa akhir hidupnya, dia membuat sebuah keputusan yang sangat berani untuk menggunakan teknik kuno yang hampir terlupakan. Teknik ini hanya dia ketahui dari beberapa kitab kuno yang berada di kedalaman istana surgawi.
Dengan sisa kekuatan terakhirnya, Shen Jiewen mengubur tubuhnya di tengah tanah terlarang, sebuah tempat yang penuh dengan aura mistis dan bahaya yang tak terhitung jumlahnya.
Teknik kuno yang dia gunakan memungkinkan roh dan kesadarannya untuk bereinkarnasi sebanyak sepuluh kali, masing-masing kali dengan atribut suci yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyatukan benih Surgawi yang utuh, sebuah kekuatan yang bahkan para dewa tak mampu mencapainya.
Setiap inkarnasi membawa Shen Jiewen ke dalam kehidupan yang penuh tantangan dan ujian. Dia menjalani beberapa pasang surut dalam kehidupan, menjadi petani, seorang jenderal muda yang tangguh, beast spirit surgawi, batu keabadian, herbal suci bahkan iblis yang haus darah.
Setiap kehidupan menawarkan pelajaran baru, kekuatan baru, dan kesadaran yang lebih dalam akan rahasia alam semesta.
Namun, perjalanan ini tidak hanya penuh dengan pencapaian. Musuh-musuh lama dari pertempuran surgawi terus mengintai di setiap sudut, menyadari bahwa Shen Jiewen sedang mengumpulkan kekuatan yang dapat mengancam tatanan surgawi.
Mereka mengirim pembunuh, memanipulasi peristiwa, dan bahkan bersekutu dengan entitas gelap untuk menghentikan kebangkitannya.
Di setiap inkarnasi, Shen Jiewen mengasah kemampuan sensoriknya, mengembangkan teknik-teknik yang lebih halus untuk merasakan dan memanipulasi energi di sekitarnya. Dia belajar memanipulasi elemen, berkomunikasi dengan roh-roh kuno, dan merasakan getaran-getaran terkecil di alam semesta.
Penggambaran Shen Jiewen tidaklah sederhana. Di satu sisi, dia adalah sosok yang bijaksana dan penuh kasih, yang rela mengorbankan dirinya demi kebaikan yang lebih besar. Di sisi lain, dia adalah pejuang yang gigih, tak kenal lelah, dan tak takut untuk menggunakan kekuatan apapun yang diperlukan untuk mencapai tujuannya. Kompleksitas inilah yang membuat setiap inkarnasinya begitu menarik dan penuh dengan konflik batin.
Booom...
Sebuah daratan muncul, dipenuhi dengan berbagai kekacauan. Para pembudi daya yang berasal dari dimensi terendah mulai berkumpul di depan sebuah situs kuno, orang-orang mengatakan, tempat itu disebut sebagai Tanah Terlarang Lembah Teratai Es dan Api, di mana jutaan tahun yang lalu salah seorang raja surgawi tingkat ketujuh mengubur dirinya di tempat itu.
Udara terasa panas, pasir beterbangan dengan liar, tidak ada satu orang pun yang berani mendekat, mereka yakin bahwa situasi ini akan segera menghilang pada saat pembukaan situs kuno dimulai.
Mereka yang selama ini mengembangkan teknik kultivasi berbondong-bondong untuk datang ke tempat itu dan mencari keberuntungan, dalam beberapa kasus, setiap kemunculan situs kuno, ada banyak sekali harta berharga yang bisa diambil untuk meningkatkan kembali kemampuan sekaligus tingkat kultivasi mereka. Beberapa tempat menawarkan senjata-senjata rahasia, pil-pil berkualitas, herbal-herbal langka yang berusia ribuan tahun atau buah berharga.
Mereka sangat yakin, jika raja surgawi surga ke-7 memiliki banyak sekali harta berharga yang terkubur bersama dirinya. Akan lebih baik untuk datang dan melihat-lihat. Namun setiap pembukaan situs kuno, pasti akan terjadi pertumpahan darah, mereka akan selalu saling berebut dan juga saling merampok satu sama lain, demi mendapatkan harta berharga yang terkubur di sana.
Dalam situasi ini, pedang akan menjadi jauh lebih berharga dibandingkan dengan teman, kecuali untuk para tuan muda, yang akan selalu berjalan di ikuti oleh antek-anteknya.
"Tetua, menurut leluhur, batu hitam itu akan muncul di tempat ini?" seorang pemuda berusia 24 tahun berbicara dengan sangat tenang, disampingnya seorang pria tua berusia 70 tahun menganggukkan kepala.
"Kau benar, Jun'er. Kita harus menemukan batu hitam itu sebelum orang lain. Dikatakan bahwa dalam batu hitam itu, seorang manusia yang memiliki fisik bawaan surgawi akan segera muncul, dia memiliki kekuatan yang sangat besar." jawab pria tua itu, tanpa menyembunyikan apa pun.
"Baiklah! Kita akan segera mencarinya begitu pintu masuk menuju situs kuno itu di buka." ucap pemuda itu dengan penuh semangat. Keduanya segera diam, setelah melihat semakin banyak orang yang mulai berdatangan ke tempat itu.
Gemuruh!
Dengan suara keras sebagai pemicu, 4 batu besar meletus dan membentuk pusaran angin yang sangat besar. Tak lama kemudian, tanah terlarang lembah teratai api dan es muncul di hadapan semua orang.
"Apaaa? Dimana harta karunnya? Kenapa hanya gurun yang ada di sini?" tanya salah seorang pemuda sambil menggelengkan kepala, namun pihak lain mencibir kebodohannya.
Mana mungkin harta karun itu akan muncul dengan begitu saja, jika mereka tidak terus mencari dan apa yang disebut dengan tanah terlarang? Tidak akan ada keuntungan, jika mereka tidak membayarnya dengan perjuangan.
Semangat!
Mata mereka langsung bersinar, satu persatu memasuki tempat itu dengan penuh kepercayaan diri. Bahkan Xu Jun, pemuda yang sebelumnya berbicara dengan pria tua itu telah melangkah dengan sangat cepat, dia tidak ingin kehilangan momen yang mungkin saja hanya muncul jutaan tahun sekali dan menemukan batu berharga yang disebutkan oleh leluhur keluarga mereka.
Tanah Terlarang Lembah Teratai Api Dan Es memang seperti namanya, dipenuhi dengan aura mistik dan juga bahaya yang tidak terhitung jumlahnya. Bahkan ketika kaki mereka baru saja menginjak tanah, beberapa binatang iblis bermunculan, salah satunya adalah laba-laba yang sangat besar, dimana kedua matanya memancarkan sinar berwarna hijau dan membuat siapapun yang terkena pancaran sinar itu akan meledak.
"Hati-hati! Laba-laba raksasa ini benar-benar sangat berbahaya!" ucap salah seorang pria memperingatkan rekan-rekannya, mereka berusaha untuk menjauh dari laba-laba itu.
"Sial!" pemuda yang lain nampak tidak seberuntung rekan-rekannya, dia tidak sempat menghindar dan langsung berhadapan dengan laba-laba raksasa. Tubuhnya tertekan di atas tanah, setelah sebelumnya mendapatkan tendangan dari kaki belakang raksasa itu. Dia menyemburkan darah segar dan hampir saja pingsan, jika rekan-rekannya tak segera membantu.
"Pergi!" seseorang melemparkan serangan cakram ke arah laba-laba raksasa, namun tanpa diduga binatang itu segera menyemburkan jaring dari mulutnya dan membungkus seluruh tubuh pria itu, kemudian menghancurkannya dengan sangat mudah.
Semakin banyak orang yang memasuki situs kuno, mereka harus lebih berhati-hati lagi, ada lebih dari 10 mayat dalam kondisi hancur tepat pada saat mereka melangkah masuk, bau amis darah mulai tercium dan membuat beberapa orang merasakan perutnya mual.
Xu Jun bersama kelompoknya berjalan melewati arah lain, dia tidak bertemu dengan laba-laba raksasa. Namun saat ini pandangan mereka mengarah pada buah berharga yang menyebarkan bau yang sangat harum, nampaknya buah itu sudah mulai matang dan menunggu untuk dipetik.
"Buah api ke delapan!" seru salah seorang pemuda, wajahnya terlihat sangat senang, ada 9 buah yang tergantung di pohon itu dan semuanya dalam kondisi matang.
Namun ada beberapa pola tepat di bawah pohon itu, nampaknya pemilik tanah terlarang memang telah menanam formasi, sehingga seseorang yang ingin mengambil buah-buahan itu tidak akan dengan mudah mendapatkannya.
"Huh!" seorang pemuda tiba-tiba saja maju, dia menebaskan pedangnya ke arah pohon itu dan berharap agar kesembilan buahnya bisa terjatuh. Namun sayangnya dia terlempar hingga beberapa puluh meter ke belakang, setelah melakukan serangan tajam. Nampaknya ada semacam formasi pembalik yang digunakan oleh seseorang untuk menyegel tempat itu.
"Hahaha... Tuan muda Hong? Sepertinya kau sangat senang bermain tanah!" terlihat sekelompok pemuda yang memasuki tempat itu, mereka menertawakan pemuda yang sebelumnya terjatuh, akibat menyerang buah berharga.
"Semuanya! Serang bersama-sama!" ucap pemuda itu kepada rekan-rekannya, dia bersama lima orang yang lain segera mengerahkan seluruh kekuatan dan langsung mendorong ke arah pohon yang menjulang tinggi. Dia yakin dengan kekuatan gabungan, pasti akan mampu merusak formasi pohon itu.
Weng...
Pola yang berada di bawah pohon itu langsung bersinar dan mengirimkan serangan tajam ke arah mereka, sehingga membuatnya langsung saling bertabrakan satu sama lain. Mereka terjatuh di atas tanah dalam kondisi yang jauh lebih buruk dibandingkan tuan muda Hong sebelumnya.
"Hahaha... Tuan muda Xie, apakah di kediamanmu tidak ada seorang pelayan wanita yang cantik, sehingga kau berbuat seperti itu dengan antek-antekmu?" ucap tuan muda Hong membalas ucapan pemuda itu sebelumnya, hingga membuat wajah mereka memerah, karena saat ini posisinya benar-benar sangat canggung.
Bahkan beberapa orang yang datang selanjutnya dibuat terheran-heran dan langsung pergi sambil terkikik, mereka berpikir jika tuan muda dari keluarga Xie tersebut sangat tidak normal dan menyukai sesama jenis.
"Sial! Pohon ini bahkan lebih cabul dibandingkan manusia!" ucap tuan muda Xie sambil mengibaskan lengannya, dia baru saja menjatuhkan kedua orang anteknya dan langsung berdiri tegap.
Tuan muda Hong membulatkan matanya setelah mendengar ucapan pemuda itu, dia bahkan tidak berpikir demikian, namun sepertinya tuan muda Xie mendapatkan tekanan mental yang cukup besar, karena posisi terjatuhnya yang tidak elit dan benar-benar ambigu.
Xu Jun dan rombongannya melewati tempat itu begitu saja, dia tidak berniat untuk mengambil buah berharga dan lebih memilih untuk mencari keberadaan batu hitam seperti yang diperintahkan oleh leluhurnya.
Janin surgawi yang diasuh oleh kekuatan langit dan bumi jauh lebih berharga dibandingkan buah atau herbal apapun, bahkan senjata tingkat tinggi sekalipun tidak akan pernah membuat matanya menoleh.
Hal itu tentu saja membuat orang-orang yang melihatnya berpikir bahwa Xu Jun merupakan seorang pemuda yang memiliki tingkat kesadaran rendah, bahkan melewatkan kesempatan baik untuk meningkatkan kultivasinya.
Setiap buah berharga mewakili elemen seseorang, buah-buahan itu memiliki warna dan juga jenis yang berbeda-beda. Namun ketika seseorang memakannya, akan langsung memperkuat fondasi kultivasi sekaligus memberikan tambahan kekuatan pada elemen bawaan, sehingga siapa pun yang ingin agar ranah kultivasinya meningkat dengan sangat cepat, pasti berusaha untuk mendapatkan buah-buahan berharga tersebut untuk dikonsumsi.
Xu Jun hanya bisa menarik nafas panjang, tujuannya datang ke tempat itu bukanlah untuk mencari herbal ataupun buah surgawi. Dia harus bergerak cepat dan fokus, jangan sampai batu hitam itu ditemukan oleh orang lain.
Situs kuno telah terbuka selama 10 hari, namun hingga saat ini Xu Jun bersama rombongannya masih belum bisa menemukan batu hitam tersebut. Mereka terus berjalan berkeliling ke sana kemari, melewati berbagai macam kesulitan hingga akhirnya melihat sebuah jembatan yang sangat panjang.
Jembatan itu terbuat dari kayu yang sangat kuat, bahkan tidak bisa diledakkan oleh serangan apapun. Di ujung jembatan, terlihat sebuah batu besar berwarna hitam dan ada beberapa herbal yang hidup tepat di samping batu itu.
Mata Xu Jun langsung berbinar, dia berjalan melewati jembatan itu. Namun aura penindasan yang sangat kuat membuat lututnya bergoyang, dia berkali-kali harus berhenti dan menstabilkan kekuatannya.
Pria tua itu juga melangkah, dia berusaha untuk membantu Xu Jun. Namun sepertinya kekuatan yang mereka miliki masih belum mampu untuk membubarkan aura kuat yang tersimpan di sana, bahkan setelah berusaha selama beberapa hari, langkah mereka masih belum bisa mencapai ujung jembatan.
Orang-orang hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan dari Xu Jun dan rombongannya, meskipun mereka juga bisa melihat tanaman herbal yang tumbuh di samping batu hitam, namun itu tidak lebih dari herbal muda yang berusia kurang dari 100 tahun. Akan lebih baik jika mereka mendapatkan buah-buahan berharga, yang jelas manfaatnya.
Situs kuno hanya terbuka untuk waktu 1 tahun, dan Xu Jun telah melewati 6 bulan di atas jembatan kayu. Dia berjalan dengan tertatih-tatih, menahan aura penindasan kuat, demi batu hitam yang dikatakan oleh leluhurnya.
Setelah menghabiskan waktu hampir 10 bulan, akhirnya Xu Jun bersama rombongannya sampai di ujung jembatan, dia menatap batu hitam itu dengan pandangan yang sangat rumit. Tidak ada satu pola pun yang tergambar di sana, bahkan itu terlihat seperti batu biasa.
Namun ketika seorang tetua menyalurkan energinya dan menyerang batu itu dengan sekuat tenaga, batu hitam tidak hancur, bahkan menyerap energi yang disalurkan oleh tetua itu dengan kecepatan yang sangat mencengangkan.
"Akhirnya! Benar-benar sangat sulit untuk mendapatkan batu hitam ini!" ucap Xu Jun, dia berusaha untuk memindai tempat itu menggunakan akal surgawinya, untuk memastikan tidak ada satu pola pun yang bersinar.
Setelah beberapa saat, pemuda itu segera menganggukkan kepala. Dia menyuruh rekan-rekannya untuk mencabut seluruh herbal muda dan membawanya.
"Tetua! Bagaimana cara kita membawa batu hitam ini?" tanya Xu Jun, dia telah berusaha untuk menarik batu itu ke dalam cincin penyimpanannya, namun ternyata tak bisa dilakukan.
Pria tua itu mengerutkan keningnya, namun tak lama kemudian dia segera berucap dengan sangat tenang. "Edarkan seluruh kekuatan kalian ke batu itu untuk menekan kekuatannya!"
Mereka segera melakukan perintah tetua itu dengan sangat cepat, batu hitam segera berubah menjadi sebesar kepalan tangan. Xu Jun memasukkannya ke dalam cincin penyimpanan dan berniat untuk meninggalkan tempat itu. Namun tiba-tiba saja langkah mereka terhenti, karena mendengar sesuatu yang terjatuh di atas tanah. Saat mereka membalikkan tubuh, matanya langsung melotot.
"Buah berharga!"
Xu Jun terdiam sejenak sebelum akhirnya bereaksi dan mengambil satu persatu buah berharga yang dijatuhkan dari langit, kemudian mereka bergegas untuk meninggalkan tempat itu, tanpa mendapatkan kecurigaan dari siapapun.
Orang-orang menyadari bahwa sebelumnya Xu Jun bersama rekan-rekannya berada di jembatan kayu selama 10 bulan terakhir, hanya untuk memanen herbal yang masih muda.
"Tuan muda yang sangat boros! Dia bahkan menghabiskan waktu begitu lama hanya untuk memanen herbal-herbal yang masih muda!"
"Tidak disangka, sekte surga suci hanya mampu menghasilkan pemuda-pemuda idiot seperti itu! Bahkan tetua mereka sama sekali tidak menegurnya!"
"Ini tidak seperti yang dibayangkan, ternyata sekte surga suci hanya berisi orang-orang udik yang tidak berpengetahuan!"
"Benar-benar seperti katak di dasar tempurung!"
Terdengar suara-suara miring dari mulut orang-orang, namun Xu Jun bersama yang lainnya sama sekali tidak memperdulikannya, mereka bergegas menuju jalan keluar, karena mengetahui jika pembukaan situs kuno akan segera berakhir, semua orang akan dikeluarkan dari tempat itu.
Wush...
Sebuah lorong spasial terbentuk, tiba-tiba saja melemparkan tubuh orang-orang itu dari wilayah situs kuno, mereka kembali berdiri tepat di depan tanah terlarang. Ada beberapa orang yang menunjukkan senyuman dan penuh kebanggaan, namun tidak sedikit di antara mereka yang keluar dengan wajah murung.
Dari sepuluh ribu orang yang masuk ke dalam situs kuno, hanya meninggalkan 4000 diantaranya yang masih hidup, bahkan terlihat puluhan orang yang keluar dalam kondisi luka-luka.
Xu Jun bergegas pergi meninggalkan tempat itu, dia yakin akan ada pertempuran besar di antara para pembudi daya untuk memperebutkan harta berharga yang didapatkan dari situs kuno. Saat ini, tidak ada lagi tekanan dalam kultivasi, sangat berbeda ketika mereka memasuki tanah terlarang, seolah terdapat formasi yang mengurung tingkat kultivasi mereka hingga ke tahap yang paling dasar.
"Tuan muda!" salah seorang pemuda memanggil Xu Jun, namun dia tidak menoleh sedikitpun.
"Bergegas!" ucapnya dengan datar, dia melangkah secepat mungkin, agar bisa segera sampai di sekte surga suci dan melaporkan penemuannya kepada para ketua dan juga leluhur.
Setelah menghabiskan waktu selama 7 hari 7 malam, akhirnya Xu Jun bersama rekan-rekannya sampai di sebuah dataran tinggi, sebuah gerbang megah menyambut kedatangan mereka, di atasnya terdapat plakat berwarna emas bertuliskan "Sekte Surga Suci".
Semua murid kembali ke halaman mereka masing-masing, sedangkan Xu Jun pergi menuju aula besar, di mana para tetua sekte saat ini berkumpul. Sebelumnya, pemuda itu sempat bertanya kepada beberapa orang murid yang dilewatinya dan mengetahui tentang keberadaan dari para petinggi sekte tersebut.
Sekte surga suci didirikan oleh dua orang elit tingkat jalan surgawi yang berasal dari keluarga Xu dan keluarga Lin. Mereka bekerja sama untuk membesarkan sekte itu, dan bersaing dengan empat sekte besar lainnya. Hingga hari ini ada sekitar 500 orang murid yang diasuh di sana, mereka mendapatkan pelatihan yang sangat berat.
Berbeda dengan empat sekte lainnya yang memiliki jumlah murid yang sangat fantastis, sekte surga suci hanya menerima 100 orang murid setiap 10 tahun.
Hal ini juga yang menjadi pertimbangan untuk orang-orang yang ingin memasukkan putra-putri mereka, sekte surga suci tidak hanya memberikan batasan usia ataupun tingkat kultivasi pada saat penerimaan, namun juga ada beberapa persyaratan lain yang tidak tertulis, sehingga memungkinkan untuk seseorang yang memiliki tingkat kultivasi lebih tinggi dari yang lainnya sekalipun, akan mengalami kegagalan.
"Salam tetua! Salam leluhur!" ucap Xu Jun sambil membungkukkan tubuhnya di hadapan sembilan orang pria tua yang saat ini tengah duduk di atas kursi.
"Bagaimana tugas yang kuberikan? Apakah kau telah mendapatkan batu itu?" seorang pria tua berusia 200 tahun menatap Xu Jun dengan sangat tajam, membuat tubuh pemuda itu bergetar.
"Benar leluhur, kami mendapatkannya!" jawab Xu Jun, dia berusaha keras untuk menahan tekanan yang diberikan oleh pria tua itu, dengan sekuat tenaga.
"Hahaha... Sangat bagus!" ucap pria itu sambil tertawa, ada kepuasan di wajah keriputnya.
Xu Jun segera mengeluarkan batu hitam itu dari cincin penyimpanannya dan berniat untuk memberikannya secara langsung kepada leluhur, namun tiba-tiba saja batu itu membesar dan terus membesar, hingga tangannya tak lagi memiliki kekuatan untuk mengangkatnya.
Sangat berat!
Mata ke-9 orang pria tua itu menatap ke arah batu hitam, mereka segera mengangguk-anggukkan kepala dan yakin bahwa batu itu memang yang telah diramalkan sebelumnya oleh leluhur tua mereka.
Xu Jun juga mengeluarkan 15 buah kehidupan yang berharga dan menyerahkannya kepada para tetua, namun pria itu hanya mengambil sembilan buah dan mengembalikan sisanya kepada Xu Jun. Dia segera mengambil piring persembahan, untuk menyimpan kesembilan buah-buahan itu dan menempatkannya di atas batu hitam.
Desir!
Semua orang merasakan lonjakan kekuatan yang berbeda di aula dan langsung meninggalkan tempat itu, sepertinya batu hitam langsung bereaksi dengan kesembilan buah kehidupan.
"Pergi!" ucap leluhur itu, dia segera memimpin yang lainnya untuk keluar dari aula dan membiarkan batu hitam itu menyerap seluruh esensi dari buah kehidupan.
1 hari...
10 hari...
1 bulan...
1 tahun...
Tidak terjadi apa pun pada batu hitam, namun setelah 3 tahun, telinga tajam mereka mulai merasakan pergerakan yang sangat nyata, ada retakan pada batu hitam itu dan esensi yang terdapat dalam buah kehidupan seketika lenyap.
Sembilan orang tetua dan satu orang leluhur berdiri dengan sangat sabar, mereka menunggu kelahiran dari seseorang yang memiliki janin surgawi yang diasuh oleh kekuatan langit dan bumi.
Kratak...
Kratak...
Krak...
Batu itu terbelah, seorang bocah laki-laki berusia 3 tahun dengan rambut putih sebahu muncul, dia menggeliatkan badan, sambil memiringkan kepalanya dan menatap 10 orang pria tua itu.
Matanya bersinar cemerlang dengan deretan gigi putih yang menawan, bocah itu mengulurkan kedua kakinya dan keluar dari batu hitam. Dia berdiri dengan wajah yang sangat polos.
"Hahaha... Cucu kita akhirnya lahir!" ucap seorang pria tua dengan wajah yang berseri-seri, dia merupakan seorang tetua yang berasal dari keluarga Xu bernama Xu Feng.
"Kemari bocah nakal dan segera beri salam!" ucap leluhur Xu sambil melepaskan indra keilahiannya.
Bocah itu mendengus, ada kesombongan yang tercetak dari wajahnya. "Huh! Dasar pria tua jelek! Beraninya mengintimidasi seorang bocah kecil. Benar-benar tercela!"
Semua orang tercengang mendengar ucapan yang keluar dari mulut bocah itu, sedangkan leluhur Xu langsung mengatupkan rahangnya. Dia tak menyangka jika janin surgawi yang terlahir merupakan seseorang dengan benih kehancuran surga.
"Dasar bocah bau!" ucap leluhur Xu sambil mendekat, dia menjewer telinga bocah itu dan segera membawanya keluar dari aula.
Mendesis!
Semua orang menatap horor ke arah leluhur Xu, dia menjinjing tubuh bocah itu seolah seekor tikus busuk, mereka bahkan memegangi telinganya sendiri dan takut jika pria tua itu akan melakukan hal yang serupa.
"Huh!" bocah itu tak bereaksi sedikitpun, seluruh tubuhnya seolah terbuat dari logam berat, sehingga tidak merasakan sakit sedikitpun, ketika telinganya di angkat dengan begitu keras oleh leluhur Xu.
"Yi! Dia baik-baik saja?"
"Bocah nakal ini-"
"Astaga? Apakah dia monster?"
"Entah kenapa aku merasa takut dengan leluhur, semoga telingaku tidak mengalami hal yang sama!"
"Lindungi telinga kalian!"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!