Disuatu hari yang sangat cerah, dimana langit biru terbentang sangat luas diselingi oleh awan-awan yang berlalu lalang. Angin yang berhembus, membuat suasana hati maupun fisik menjadi sangat sejuk ditambah dengan kicauan burung yang terbang.
Ini adalah kisah seorang pemuda biasa berambut hitam dan bermata hijau yang tidak terlalu menonjol, dia hanya ingin hidup seperti manusia biasanya. Tenang dan damai, bergaul dengan sesama orang, dan bersikap layaknya orang normal.
Tetatpi keinginannya itu hanya akan menjadi khayalannya belaka. Karena hidupnya yang terus menerus ditimpa oleh kesialan yang tidak ada habisnya, dan parahnya lagi kesialannya itu selalu membawanya pada masalah.
"Hah ... lagi-lagi aku dikira Lolicon"
Pemuda tersebut bernama Feris, dia adalah pemuda paling sial didunia. Dan saat ini, ia sedang dalam perjalanan pulang sekolahnya dengan melewati jalan yang biasanya ia gunakan.
Pemuda tersebut mengacuhkan orang-orang yang berlalu lalang dengannya. Dan tetap terfokus pada satu jalan dihadapannya.
...
Sebelumnya Pemuda yang bernama Feris itu melihat seorang Gadis kecil yang menangis di tepi jalan. Karena merasa iba dan kasihan karena tidak ada yang menolongnya, Feris menghampirinya.
"Hai Gadis kecil yang manis ... dimana ibumu?"
Mendengar suara seseorang, Gadis kecil tersebut berhenti menangis dan menatap Feris dengan tatapan Takut.
"Ah ... jangan takut, aku hanya ingin membantumu"
Feris mencoba menenangkan Gadis tersebut sambil memasang senyumannya. Tetapi hasilnya tidak sesuai dengan apa yang ia perkirakan. Gadis tersebut malah menangis lebih keras lagi hingga semua orang memperhatikannya.
Feris mulai menjadi gugup. Dan tidak lama kemudian seorag wanita yang sepertinya ibu dari anak itu datang dan langsung memeluk anaknya. Dia menatap tajam ke arah Feris dan lalu...
"Tolong!! ada penjahat anak-anak!!"
"Tunggu-Tunggu, aku bisa menjelaskannya" Feris berusaha menolak tetapi wanita itu terus menerus berteriak tanpa memperdulikan penjelasan dari Feris.
"Tolong!! ada Lolicon ... Tolong!!"
Tidak lama kemudian dua orang polisi yang sedang bepatroli datang dan bertanya kepada wanita yang merupakan ibu dari Gadis kecil itu, " Ada apa Nona?"
"Orang itu mau menculik anakku"
Wanita tersebut menunjuk ke arah Feris dan memperburuk kesalahpahaman, ah sekali lagi hari yang sial bagiku. Kenapa kesialan terus menerus datang menimpaku? apa tuhan sudah tidak sayang lagi kepada hambanya yang mungil ini?
"Bukan, aku hanya ingin menolong Gadis itu saja. Kalau mau? tanya saja ada Gadis itu"
"Haaa ~ kau bodoh ya, pasti anakku sudah kau ancam kan?"
Mendengar kata dari ibu sang anak, kedua polisi itu segera mengeluarkan borgol. "Anak muda, jujur saja aku kasihan padamu karena mempunyai kelainan seperti ini, tapi bisakah kau mengalah dan menjelaskannya ke Kantor kami"
Feris hanya tersenyum kecut sambil beberapa kali melangkah mundur. " Sudah kubilang bukan aku!!"
Kemudian ia berlari sekencamg mungkin untuk menjauh dari kedua polisi tersebut.
"Oi ... Jangan lari!! berhenti disana" Kedua polisi juga ikut mengejarnya dari belakang.
"B4NGSAT!! ... Kenapa hari-hariku selalu dipenuhi dengan kesialan"
...
Dan itulah kejadian yang sudah ringkasnya. Intinya, seluruh impiannya yang ingin menjadi orang normal yang hanya ingin hidup secara bebas akan sangat sulit untuk terwujud karena terhalangi dengan kesialannya didunia ini.
"Huff ~ Jika saja aku dilahirkan didunia berbeda ... aku ingin diriku menjadi orang yang paling beruntung di seluruh dunia. Dan aku ingin menjalani hidup bebas layaknya orang normal biasanya. Huff ~ tapi kurasa itu semua cuma mimpi"
Feris kembali menghela nafas karena tahu bahwa mimpinya itu tidak akan pernah terwujud di dunia ini. Yah, lagian mana mungkin dia akan dipanggil atau dikirim di dunia lain. Cerita itu hanya ada di Anime atau manga dan Novel saja.
Bicara soal Feris. Dia sebenarnya adalah orang yang tertutup. Dia tidak banyak bicara dengan seseorang dan bahkan mempunyai sedikit teman di kehidupannya. " Sungguh kasihan kan, wahai diriku ini"
Tidak lama kemudian, Feris sampai di persimpangan jalan raya. Dia berhenti sejenak untuk menunggu lampu lalu lintas menjadi merah kembali.
Setelah menunggu beberapa menit. Kemudian dia melangkahkan kakinya ke Zebra Cross bersama dengan orang-orang disekitarnya. Entah kenapa, dirinya saat ini sangat mersasa hampa. Dan hanya ada kekosongan saja didalam benaknya. Feris mulai berpikir bahwa dunianya sudah sangat membosankan.
"Berhenti!!"
Disaat yang bersamaan, ada seorang bertopeng hitam yang datang dari belakangnya dan menyandera salah satu orang berkelamin perempuan yang ada di depannya. Akibatnya, lalu lintas jadi terhambat karena orang itu.
"Jangan bergerak atau kubunuh dia" Orang bertopeng tersebut menatap tajam ke Feris.
"Eh ... ada urusan apa denganku?" Feris mulai merasa kebingungan dengan yang diucapkan orang tersebut. Kemudian ia berbalik dan melihat ada Tiga orang polisi yang sedang menodongkan senjata dari arah belakangnya.
'Oh aku mengerti sekarang, jadi orang itu adalah seorang penjahat ya'
Feris hanya diam dan memperhatikan di tengah-tengah karena tidak ingin terlibat dengan kasus ini. Terlihat juga bahwa orang-orang disekitarnya ikut ketakutan hingga tubuh mereka bergetar hebat.
Dorr!!
Salah satu polisi memberanikan dirinya untuk menembak kaki penjahat tersebut. Alhasil perempuan tersebut selamat dan segera lari menjauh sementara si penjahat bergeliat kesakitan.
Melihat kesempatan, ketiga polisi dibelakang Feris dengan sigap langsung meringkus penjahat itu. Tetapi karena si penjahat memberontak membuat ketiga polisi itu kewalahan dan...
Dorr!!
"Eh?"
Secara tidak sengaja pistol dari salah satu polisi ditekan oleh penjahat itu dan berhasil mengarah kepadanya, entah kenapa perutnya mulai merasa sangat panas dan sakit. Feris mengeluarkan darah dari mulutnya dan kemudian terjatuh dengan bergelinang darah.
"Ah ... sampai akhirpun hidupku akan tetap sial"
Feris mulai menutup matanya. Orang-orang yang ada disekitarnya hanya bisa berteriak histeris setelah melihat Feris tertembak tadi.
-
To be continue.
Feris hanya bisa merasa hampa dan pasrah akan takdirnya. Kesialan yang terus menerus menimpanya akan membawanya pada kehidupan baru dimana seharusnya dia berada.
Dunia yang dipenuhi oleh makhluk yang tidak bisa diterima oleh nalar dan beberapa macam ras semacam dunia fantasy. Meskipun menyenangkan, sebenarnya dunia itu sedang diambang kekacauan.
Akan kuceritakan singkat ceritanya didunia tersebut.
Pada sepuluh abad silam. Terdapat Raja iblis yang hampir memusnahkan seluruh Ras yang ada didunia tersebut. Akibatnya kelima Kerajaan besar memutuskan untuk membuat sebuah aliansi untuk mengalahkan Raja Iblis tersebut.
Pemimpin dari kelima Kerajaan tersebut sepakat untuk memanggil sang pahlawan dengan masing-masing kerajaan hanya boleh memanggil satu pahlawan dan tidak boleh lebih.
Kelima Raja sepakat dan segera melakukan pemanggilan pahlawan. Setelah sang pahlawan terpanggil, mereka disebut sebagai "Five Guardian Engine" oleh seluruh orang didunia itu.
Para pahlawan disuruh bersatu untuk mengalahkan Raja iblis yang sudah memporak-randakan dunia. Para pahlawan pun menyanggupinya dan segera bersatu untuk mengalahkannya.
Setelah sang Raja Iblis terbunuh. Para pahlawan secara otomatis akan dikirim kembali ke dunia asalnya dan dihilangkan ingatannya (Amnesia).
Hingga 10 abad kedepan, dunia kembali damai seperti sedia kala dan para Ras juga sudah bangkit dari kepunahannya. Sampai ada kabar bahwa Raja iblis sudah terlahir kembali dan dunia lagi-lagi dilanda oleh kekacauan.
...
Kembali ke Feris.
Saat membuka mata, Feris sudah berada didalam ruangan putih yang tidak berujung. Tentu saja awalnya Feris bingung karena mengetahui bahwa sebelumnya dirinya sudah mati tertembak dengan sangat konyol.
Peluru nyasar. Begitulah kematiannya, memang sangat konyol sih. Tetapi dia juga tidak bisa memilih kematiannya sendiri.
"Dimana ini? apa jangan-jangan aku berada di surga?"
Feris memperhatikan sekelilingnya untuk memastikan kembali tempat dimana dirinya berada saat ini. Kalau dilihat baik-baik sudah jelas bahwa tempat ini bukanlah surga. Mana ada surga yang kosong melompong seperti ini? Moonton bercanda?
Hingga ada beberapa cahaya kecil warna-warni muncul dihadapannya dan kemudian berkumpul menjadi satu lalu mulai membentuk tubuh seseorang.
Seseorang itu berkelamin pria. Dengan rambut putih panjang yang menjuntai hingga pantatnya, Bukan. Maksudku adalah pinggulnya. Dia juga memakai jubah putih panjang yang sampai menutupi kedua kakinya hingga tak terlihat.
Lalu Seseorang itu menatap Feris. " Salam Tuan yang terpilih" Kemudian ia menunduk dan memberi hormat kepada Feris.
"Tunggu-Tunggu, Yang terpilih? apa maksudmu? dan siapa kau?" Feris mulai merasa bahwa halusinasinya sudah sangat berlebihan karena telah melihat kejadian yang sudah diluar nalar manusia.
"Ehm ... baiklah aku akan menjelaskannya dari awal. Namaku adalah dewa Zeus. Aku adalah dewa yang menghubungkan alam kematian dan kehidupan. Dan karena suatu alasan, aku harus memanggilmu ke ruangan hampa ini"
"Humu ... humu, baiklah ini sudah terlalu nyata untuk halusinasi. Mari kita simpulkan dari awal, aku telah mati dan tiba-tiba dibawa ke sini. Jika dilihat dari kondisinya, apakah aku akan direinkarnasi seperti di Anime-anime isekai yang pernah kutonton?"
"Jeng ... jeng ... jeng, Tepat sekali. Anda telah terpilih karena Jiwa anda telah lolos seleksi dalam pemilihan voting di rapat Dewa sebelumnya" Kemudian Zeus mengeluarkan semacam kertas sambil mengenakan kacamata baca.
"Jadi maksudmu, aku menjadi yang Terpilih karena hasil Gacha dari para Dewa?" Feris mulai tersenyum kecut setelah melihat tingkah konyol orang yang menyebut dirinya Dewa itu.
Feris tidak pernah berpikir bahwa dirinya akan mati dalam keadaan konyol sekali. Terlebih lagi, ia juga akan direinkarnasi dengan cara yang konyol pula. Ya, itu adalah hasil Gacha dari para Dewa. Feris tidak mengetahui bahwa kesialannya akan ikut terus menerus hingga mati.
"Baiklah, aku akan langsung ke intinya. Karena kau sudah tahu maksudku memanggilmu. Aku tidak perlu repot untuk menjelaskannya lagi. Kami para Dewa, menginginkan seseorang untuk menjadi seorang pahlawan sementara Crimel World.
Dunia tersebut sedang dilanda kehancuran karena Raja Iblis yang baru sudah terlahir kembali didunia itu. Tetapi sayangnya, untuk dapat memanggil ke-5 Five Guardian kembali, para Raja dari kelima kerajaan masih belum bisa memanggil mereka.
Alasannya sangat mudah, karena untuk memanggil seseorang dari dunia lain. Mereka harus menyediakan Energi (Mana) dalam jumlah yang besar. Dan untuk mengumpulkan Energi tersebut, harus memakan waktu sampai bertahun-tahun lamanya"
"..."
Feris tetap tidak berbicara sepatah katapun dan mencoba mencerna apa yang telah dikatakan oleh Zeus. Melihat Feris yang melihatnya dengan tatapan serius, Zeus melanjutkan penjelasannya.
"Oleh karena itulah ... Kami para Dewa mengutus seorang Pahlawan Sementara untuk menjaga Dunia tersebut hingga ke-5 Raja Kerajaan dapat memanggil Five Guardian. Tentu saja, sebelum memintamu mengemban tugas yang berat tersebut. Kau boleh meminta apapun kepadaku, bahkan jika itu kekuatan yang luar biasa"
"Kalau aku boleh bertanya, setelah para Five Guardian dipanggil. Lalu tugasku sebagai Pahlawan sementara juga akan digantikan?"
" Ehm ... Sepertinya tidak, kau akan menjadi Pahlawan sementara selamanya. Lagipula kau kan sudah mati diduniamu. Berbeda dengan para pahlawan asli yang dipanggil di dunia lain ... Fufufu"
Entah kenapa saat mendengar kata itu keluar dari mulut Dewa. Feris menjadi kesal sendiri, dan seolah tidak percaya dengan orang didepannya yang menyebut dirinya Dewa Zeus itu.
Mana ada Dewa yang bertingkah konyol seperti itu, setahuku saat melihat anime. Dewa yang memanggil sang pahlawan sangatlah lemah lembut dan sangat kalem, berbeda jauh dengan yang satu ini.
"Baiklah, karena waktuku sudah tidak banyak lagi. Katakan apa yang kau minta padaku?"
Mendengar penawaran dari Zeus. Feris menjadi merenung untuk memimirkan baik-baik, apa yang sangat ia inginkan di dunianya dulu. Kehidupan damai? sepertinya akan mustahil jika didunia lain. Kehidupan Normal? sepertinya tidak akan bisa. Hingga suatu keinginan terpendam miliknya muncul di otaknya.
"Kalau begitu ... Beri aku kemampuan Keberuntungan Mutlak"
Mendengar keinginan Feris itu Zeus menjadi sangat terkejut. Karena biasanya manusia adalah makhluk yang serakah. Jika saja Dewa mengabulkan satu keinginannya, mereka pasti akan memilih kekuatan dibanding dengan keberuntungan.
Tetapi itu tidak berlaku untuk Feris. Baginya, keberuntungan adalah hal yang tabu di kehidupannya sebelumnya. Itu disebabkan karena nasib sial selalu mengikutinya dimana, kapanpun, dia berada.
Oleh karena itulah, Feris menginginkan sebuah keberuntungan mutlak agar nasib sialnya tidak ngikut di dunia lain.
"Hahaha ... Kau memang sangat menarik. Baiklah, aku akan memberimu kemampuan itu. Disaat kau terlahir kembali nanti, kau akan langsung memiliki kemampuan tersebut. Apakah dengan ini kau siap?"
"Tentu, jika itu bisa menghilangkan kesialanku"
Kemudian Zeus membuka sebuah portal hitam yang muncul diatas Feris dan langsun menghisapnya masuk. Sementara itu, dia kembali membaca data tentang Feris di kertas yang dipegangnya.
'Sepertinya akan ada sesuatu yang menarik'
-
To be continue.
Feris terombang-ambing didalam portal yang berisikan banyak sekali Jam dinding didalamnya. Dia melayang dan terus melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi hingga dia kesulitan bernafas. Apa dengan ini aku akan mati untuk kedua kalinya? ah itu sangat tidak mungkin.
"Aaaaaaaa!! ... Dewa sialan, kenapa orang Terpilih sepertiku dikasih Fasilitas Transportasi seperti ini!"
Feris menahan rasa mual di perutnya dan menelan kembali muntah yang sudah ada didalam mulutnya. Jujur saja, itu sama sekali tidak keren bagiku. Sepertinya kesialanku masih belum hilang sepenuhnya dan akan terus berlanjut sampai aku bereinkarnasi, tapi kapan aku akan sampai?
Tidak lama kemudian secercah cahaya yang sangat menyilaukan mulai kelihatan dari ujung portal ini. Feris menangis bahagia karena kesialannya akan segera berakhir disini. Perlahan tapi pasti, dirinya mulai mendekati cahaya tersebut, dan saking silaunya. Feris terpaksa harus menutup kedua matanya.
Swushh!!
...
Feris tersedot masuk kedalam cahaya tersebut. Tetapi dia masih tidak berani untuk membuka matanya karena perutnya masih terasa sangat mual dalam perjalanan panjang, eh maksudku menegangkan tadi. Seelah memastikan bahwa perutnya sudah tidak mual lagi, Feris memberanikan diri untuk membuka kedua matanya.
Feris melihat langit-langit rumah yang sepertinya sangat asing baginya. Tunggu, kenapa aku sangat sulit sekali untuk bergerak? dan kenapa rasanya aku kedinginan?
Feris mulai melihat kedua tangannya dan sangat terkejut bukan kepalang. Bagaimana tidak, yang dia lihat tangan miliknya sangat kecil sekali seperti bayi. Tunggu, apa jangan-jangan aku memang seorang bayi?
Feris mencoba untuk berbicara, tetapi sekeras apapun ia berusaha. Hanya dapat mengeluarkan suara kecil layaknya bayi. Untuk memastikan tempatnya berada, Feris melihat ke segala arah dan ternyata dirinya saat ini berada di sebuah kamar yang bisa dibilang tidak terlalu mewah dan tidak terlalu buruk.
Kamar tempat dia berada dilengkapi dengan interior-interior kecil berupa vas lampu dan sejenisnya. Kalau aku bisa menyimpulkan, sepertinya aku terlahir di keluarga bangsawan.
Selain itu, kasur tempatku berbaring ini bukankah terlalu besar untuk seukuran bayi. Aku tidak terlalu mengerti dengan pemikiran orang kaya di dunia yang disebut-sebut sebagai Crimel World ini.
Hingga pintu kamar ini terbuka, dan masuklah seorang perempuan berseragam maid berambut jingga. Tetapi bukan itu yang membuat Feris terkejut, melainkan Telinga seperti kucing yang ada diatas kepalanya.
'Apa itu asli?'
Kemudian perempuan tersebut mendekat kearah Feris sambil membawa sebuah mangkok yang berisikan bubur. Tapi hanya satu hal yang sebenarnya sangat mengganggu, yaitu kondisiku sekarang sedang Telanjang bulat. Dan wanita itu sedang melihat Adik kecilku dengan sangat jelas.
'Tunggu Nona muda, mungkin ini adalah pertama kalinya untukku. Jadi kumohon pelan-pelan'
Kurasa itu sangat mustahil untuk menyampaikan pikiranku saat ini. Tentu saja itu karena aku ini masih bayi kecil yang tidak berdaya sama sekali.
Lalu wanita tersebut mulai menyuapkanku sesendok bubur ke mulutku. Karena aku sedang lapar, aku tidak menolaknya
'Rasa apa ini? sangat hambar'
Saat bubur itu menyentuh lidahku. Rasanya sangatlah hambar, dan aku hampir saja memuntahkannya kembali. Untung saja bubur itu sangat lembut sehingga mudah untuk ditelan, jadi aku tetap meneruskan memakannya untuk mengganjal perutku yang sedang bergejolak.
"#&$!"
'Eh ... apa yang wanita itu katakan?'
Aku bingung ketika wanita itu mengatakan sesuatu dengan bahasa yang sama sekali tidak kupahami, dan disaat itu pula aku baru sadar bahwa diriku sedang berada di dunia lain. Yah, mungkin aku akan segera terbiasa dengan bahasa mereka nantinya. Meski tidak mudah sih.
Lalu pintu kamar terbuka kembali, kali ini yang masuk adalah seorang wanita berambut putih yang juga memakai pakaian maid. Dia juga memiliki Telinga kucing sama seperti wanita yang sebelumnya.
Dia melihatku dengan gemas, entah kenapa aku menjadi terganggu dengan tatapannya. Lalu wanita kucing berambut putih itu, mengangkat tangannya ke atas dan terlihat seperti sedang merapalkan sesuatu.
"Light de omuro bire"
Sringg!!
Sebuah bola cahaya muncul dari tangan wanita itu. Tentu saja aku sangat terkejut melihatnya, apa itu semacam sulap? Tidak, sepertinya bukan. Jangan-jangan, apakah itu sihir? Ya hanya itu satu-satunya yang dapat kusimpulkan saat ini.
"@$&^"
Lalu Wanita itu mendekatkan bola cahaya itu kepadaku. Terasa sangat hangat dan sangat Terang. Itulah yang kupikirkan tentang bola cahaya itu. Apakah suatu saat nanti aku juga akan bisa menggunakan sihir?
Disaat aku ingin menyentuh bola cahaya itu, dengan cepat Wanita maid berambut jingga segera menampar wanita berambut putih itu. Alhasil aku tidak jadi untuk meraihnya, Dia juga kelihatannya sangat marah dengan wanita berambut putih itu.
Beberapa kali dia mengomeli wanita berambut putih, dan kelihatannya omelannya sangatlah menakutkan. Meski aku tidak mengetahui apa yang mereka berdua katakan, aku masih bisa merasakan ada semacam bahaya di wanita berambut jingga tersebut.
'Dimasa depan nanti, pasti akan sangat merepotkan jika memiliki masalah dengan wanita itu'
Setidaknya begitulah pikirku saat ini. Dengan ini kehidupan keduaku sebagai orang tersial, eh maksudku orang yang akan selalu mendapatkan keberuntungan akan dimulai. Dengan berkat dewa yang kumiliki, akan aku lewati setiap masalah yang akan datang kepadaku nantinya. Dan itu sudah pasti.
'Kuharap di kehidupan keduaku ini, aku dapat menemukan sebuah jawaban yang selama ini telah kucari'
-
To be continue.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!