NovelToon NovelToon

Kagum, SHILLGE

EPISODE 01 PERPISAHAN

...Tepat hari ini tanggal 10 Juli 2015 , diadakan acara perpisahan sekolah menengah pertama didaerah Wonosobo. Para siswa-siswi telah menanti kelulusan selama 3 tahun lamanya.Sekarang hari yang ditunggu tiba, walau masih jenjang sekolah menengah pertama mereka mengadakan berbagai pentas seni....

Guna ikut memeriahkan acara tersebut , Kayshila salah satu murid yang ikut serta menampilkan dance cover milik salah satu boygroup asal Korea Selatan.

...Tak terasa acara berjalan dengan hikmat dan lancar. Diujung acara Kayshila gadis yang biasa dipanggil dengan sebutan Shilla mewakili seluruh teman sekelas nya untuk menyampaikan pesan-pesan untuk para guru yang telah berjasa membimbing mereka ....

...Perlahan ia menaiki stage dengan mengenakan kebaya berwarna biru muda dengan sanggul berhias bunga Aster....

“Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat siang semua nya, yang saya hormati ibu bapak guru . Saya mewakili teman-teman sekelas ingin menyampaikan terima kasih banyak atas kesabaran para guru membimbing kami sampai dititik ini. Membantu kami mengetahui berbagai hal, jasa kalian akan kami ingat. Kami berharap sekolah ini akan semakin maju dan berprestasi lagi. Bapak ibu jangan pernah lelah untuk mengajar para adik-adik kelas . Sehat selalu dan untuk teman-teman saya mari kita mulai dan raih mimpi kita masing-masing. Dan sekian terima kasih Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ”Ia tersenyum manis sembari mengangguk kan kepala lalu meletakkan mikrofon diatas meja.

“Terima kasih kami ucapkan untuk para murid-murid yang sangat kami sayangi dan sudah dianggap seperti anak sendiri. Kami do'akan semoga kalian semua berhasil mencapai cita-cita dan jangan lupa kan kami beserta sahabat yang lain sekian Terima kasih ”

...Serangkaian acara kini telah usai tinggal mereka bernyanyi bersama sebuah lagu perpisahan yang khusus diciptakan oleh Nagendra atau gege salah satu murid berprestasi....

...Terlihat antara senang dan sedih karena setelah ini mereka akan berpisah untuk menempuh pendidikan yang dipilih. Kayshilla harus ikut kembali ke kota Semarang karena sang ayah telah selesai tugas di Wonosobo,ia merasa bahagia namun hatinya sedih karena harus berpisah dengan teman-temanya ....

...Para murid membubarkan kan diri, Kayshilla beserta ke-dua temanya duduk di sebuah bangku. Mereka ingin menghabiskan waktu terakhir ketemu sebelum kedua nya ke pondok pesantren....

“Berjanji lah kita akan selalu bersahabat sampai kapan pun dan dimana pun jangan pernah berubah”Tukas Luna salah satu sahabat Shilla.

“Iya betul itu jangan pernah berubah, pokoknya kita tidak akan pernah asing”Timpal Lily.

“Iya terima kasih kalian berdua berteman dengan ku selama ini, setelah ini aku akan menyempatkan mengunjungi kalian”Dengan senyum yang mengembang.

...Di tengah-tengah mereka ngobrol, manik mata Shilla menangkap sosok lelaki yang tak asing baginya. Dia adalah Nagendra biasa dipanggil gege yang memiliki circle beranggotakan 3 cowo....

“Masya allah” Batinnya sembari memandang ke arah Gege. Hingga akhirnya ia tersadar dan mengucap istighfar.

“Oh ya tau gak sih 3 cowo itu mau ke pesantren yang sama kaya aku ”Ujar Luna.

“Masa aduh gk bisa bayangin sih se cool apa mereka terlebih lagi di pesantren itu katanya ada ektrakurikuler bela diri. Bayangi aja mereka ikut semua pasti cakep-cakep ” Sahut Lily dengan mata berbinar.

...Shila tau tatapan itu adalah sebuah tatapan kagum , ia tersadar tidak mungkin ia bisa mendapatkan Gege....

...Ketiga gadis itu selalu mengobrol hingga jam menunjukkan pukul 3 sore dan pihak sekolah meminta para murid beserta wali murid untuk pulang....

“Shilla sayang , dari tadi ibu cariin ternyata disini. Ayo pulang nduk udah selesai kan acaranya? ”.

“Udah bu, oh ya gais aku tak pulang dulu sampai ketemu kapan-kapan aku pamit soalnya nanti malam aku berangkat ke Semarang nya ”.

“Lah cepet sekali, hati-hati ya jangan lupa kan kami berdua disni selalu menunggu mu ”Titah Lily lalu melambaikan tangan kala Shilla telah menjauh.

Rumah Shilla

...18:00 Shilla menyiapkan semua barang bawaan nya tak tertinggal suatu apapun....

“Nduk semua sudah siap?, Mas tolong bantuin nduk Shilla bawa barang nya ”.

“Emm udah semua kok bu, nanti aku bawa sendiri aja Yah. Kasian ayah kan cape dari tadi belum istirahat” Diiringi senyuman manis.

“Eh anak Ayah ini ya, gak papa nduk maaf ya kamu jadi gak bisa sekolah bareng mereka karena kita harus kembali ke Semarang”Menatap putrinya dengan rasa iba.

...Shilla tersenyum manis dan memeluk sang Ayah menepuk-nepuk pelang punggung nya. “ Gak papa Yah kan kita masih bisa kesini lagi rumah Mbak juga disini nanti lain kali aku bakal kesini lagi”....

...Ketiganya memasukkan barang-barang ke dalam mobil lalu mengunci pintu rumah , Shilla tersenyum manis sembari memandangi teras rumah dari jendela mobil. Sejenak terbesit seluruh kenangan nya selama di rumah tersebut....

“Semua kenangan akan selalu abadi dalam benak serta jiwa ini akan selalu merindukan saat-saat indah yang telah dilalui. Selamat tinggal dan sampai jumpa lagi aku akan kembali kesini sembari membawa segudang rindu yang ku tabung” batinnya.

...Terdengar notifikasi handphone nya berdering, tertera nama Mbak Kaluna. Kakak kandung Shilla , ia meminta maaf karena tak bisa mengantar kan Ayah, ibu beserta adiknya ke Semarang karena ia sedang mengandung dn tak boleh bepergian terlalu jauh....

“Gak papa mbak jaga kesehatan ya sama debay (dedek bayi) nya semoga sehat, insya Allah nanti aku, Ibu sama Ayah bakal kesini lagi pas Mbak lahiran. Oh ya nanti kalau ada apa-apa kabari kami ya Mbak”Ujarnya bertubi-tubi. Kaluna tersenyum menanggapi kecerewetan adiknya .

...Bagaimana pun juga bawel nya Shilla selalu ia tidak rindukan apa lagi sedari dulu mereka tak pernah berpisah.Puas menasehati kakaknya ia meletakkan handphone lalu memejamkan matanya yang mulai terasa kantuk....

“Nduk kamu tidak kah?”Tanya utari karena tak mendapatkan jawaban ia menoleh ke belakang dan mendapati Shilla tengah tidur dengan damai. Terukir senyuman tipis dibibir nya, lalu ia mengusap tangan Shilla.

“Ya allah nduk-nduk baru berapa meter sudah tidur aja nih mirip bener sama ibunya, tapi tumben kamu belum tidur ya zaujati ku ”Melirik Utary yang masih terlihat fres.

“Gak papa aku pingin menemani Mas kasian nanti barangkali Mas ngantuk aku bisa gantiin”.

“Masya Allah istriku memang istimewa”Menoel hidung mancung sang istri.

Keduanya terus saling tersenyum dan sesekali bercanda.

...Perjalanan terus ditempuh hingga tak terasa mereka telah tiba di rumah yang dituju.Shilla belum juga terbangun perlahan ia digendong oleh Ayah nya masuk kerumah . Sedangkan Utary memindahkan beberapa barang ke dalam rumah....

“Alhamdulillah selesai juga ”Keduanya menghela nafas lega, dan menutup bagasi mobil serta mengunci pintu pagar serta pintu masuk utama.

Keesokan harinya Shilla mengerjapkan kedua matanya .

EPISODE 02 PERTEMUAN PERTAMA

   Keesokan harinya Shilla mengerjapkan kedua mata. Menetralkan cahaya yang masuk kedalam indra penglihatan. Ia lihat langit-langit kamar berwarna putih berhias lampu berbentuk perisai logo dari salah satu boyband Korea Selatan yang ia gemari. 

   Senyuman terukir di bibir mungil nya, Shilla beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Ia mandi sebentar lalu keluar kamar dan mendapati sang Ayah sudah siap dengan seragam serta Ibu nya sudah berbaju rapi karena hari ini ingin melihat usaha butik peninggalan nenek . 

“Nduk, sini sarapan Ibu udah masak nasi goreng bakso spesial favorit kamu”Ajak nya sambil menepuk kursi di sebelah kiri. 

“ Iya duduk gih Ibu mau ambil jus mangga dulu”.

  Shilla menganggukan kepala diiringi senyuman manis lalu menarik kursi dan duduk di sebelah Ayah nya. Dengan gerakan cepat  Ayahnya mengambilkan nasi ke piring Shilla. 

“Ehh nanti Illa ambi sendiri aja Yah, tapi makasih Ayah ”Diiringi senyuman manis. 

Mengusap kepala Shilla dengan senyuman manis terukir dibibirnya “Gak papa sekarang makan yang banyak biar badan kamu ini berisi gak tulang doang wkwk. Oh ya nduk cari lah lelaki yang me no 1kan keluarga serta menyayangi mu tanpa syarat apapun”.

“ Jangan kamu percaya sama lelaki yang suka minta apapun—-”.

“Kalau bisa nduk cari lelaki yang seperti Ayah mu ini”Sahut Utary sambil berjalan mendekati keduanya. Meletakkan jus mangga yang sudah dicampur dengan susu. 

   Ketiganya makan dengan lahap, sesekali mereka mengobrol di sela-sela makan. Shilla diajak Ibunya ke butik karena ia baru mulai bersekolah minggu depan jadi ada waktu 1 minggu untuk jalan-jalan. 

   Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah 8 pagi, Juan Ayah dari Shilla pamit berangkat kerja sedang kan Shilla ke kamar untuk berganti baju terlebih dahulu. 

   Utary mengeluarkan mobil sembari menunggu kedatangan sang anak . Dengan sedikit tergesa-gesa Shilla berlari ke mobil. “Lohh ojo mlayu-mlayu nduk ngko tibo piye? , loro ngko (Jangan lari-lari nak nanti jatuh gimana?, sakit nanti)”.

  Shilla hanya bisa meringis karena hampir saja dirinya terjatuh dari tangga. Utary hanya bisa menggeleng kan kepala, sejak dulu memang anak terakhir nya ini sering sekali terjatuh. 

“Gak papa bu tadi kan gak jatuh, ayo kita gass otw butik hehe”.

   Ia menyetir dengan kecepatan sedang namun saat mendekati lampu merah tiba-tiba mobil didepannya berhenti mendadak. Menurut kabar tadi ada yang menyebrang secara tiba-tiba padahal lampu merah belum menyala. 

    Shilla yang penasaran ikut melihat korbannya hanya menderita luka ringan dan akan segera dilarikan kerumah sakit. Sedangkan pengemudi mobil tewas di tempat karena berusaha menghindari orang yang menyebrang hingga menabrak pembatas jalan serta beberapa pohon di tepi jalan. 

“Nduk ayo masuk, malah bengong disitu ”Ucapnya sambil membuka jendela mobil. 

“Aiya Bu”Berlari masuk kedalam mobil. 

Utary menjitak kepala anaknya karena suka sekali melihat korban kecelakaan padahal dirinya takut darah. Sekarang saja wajah Shilla sudah pucat pasi itu pasti sebab melihat darah. 

“Nahh kamu nih nduk dah pucat kaya mumi, Ibu kan udah bilang  jangan aneh-aneh untung ini gak sampai pingsan kemacetan nya dah tertolong”Omelnya dan Shilla tersenyum tipis. 

Dia sendiri juga bingung kenapa suka melihat korban kecelakaan tapi dirinya sendiri juga takut darah. “Iya Bu maafin illa ya, simbok ku seng ayu ra oleh marah-marah ngko ayune ilang (ibu ku yang cantik gak boleh marah-marah nanti cantiknya hilang) ”Rayu nya untung menenangkan kejolak kekhawatiran dihati Utary.

 Beberapa menit perjalanan akhirnya mereka sampai dibutik. Tertulis jelas UTY Galeri berdiri sejak 1995 . 

“Dasar nih anak ya, ayoo turun dah sampai”Keduanya turun dari mobil dan disambut hangat oleh pegawai disana. Utary sangat jarang melihat butiknya ia hanya menitipkan amanah kepada orang kepercayaan nya untuk menjalankan bisnis sembari zoom meeting setiap minggunya. 

“Masya Allah nduk illa makin cantik aja nih, ibu juga makin awet muda. Selamat datang kembali di butik Uty galeri”Sambutnya dengan ramah dan ciri khas logat Jawa. 

“Bu Inas terima kasih sudah menjaga amanah saya dengan baik, Ibu juga awet muda nih hehe ” Sambil berjabat tangan. 

   Mereka terus mengobrol hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, Utary dan Shilla memutuskan untuk pulang. 

Waktu terus berjalan cepat tak terasa sudah 1 minggu Shilla di Semarang, hari ini tepat hari minggu Shilla memutuskan untuk berjalan-jalan sebelum besok ia mulai sekolah kembali. 

Ia berkeliling di area  Kota tua menikmati sore yang mulai memeluk bumi. Tiba-tiba saat ia sedang duduk sambil membaca buku ada segerombolan cowo memakai sarung beserta peci meminta tolong untuk membantu foto. 

Awalnya Shilla ragu dan takut karena dirinya hanya seorang diri. 

  “Emm boleh Mas, sini saya fotokan”Mau menolak namun ia tak tega karena melihat teman-teman cowo tersebut terlihat antusias ingin foto bersama. 

Shilla tersenyum tipis sembari mengarahkan kan angel foto. Kebetulan hari ini Shilla membawa kamera  jadi foto mereka bisa langsung jadi secara cetak. 

   “Mohon maaf Mas ini fotonya sebisa saya maaf jika masih banyak kekurangan. Saya pamit dulu assalamu'alaikum” Ujarnya lalu melangkah kan kaki meninggalkan mereka. 

“Eh tunggu namanya siapa? ,kenal kan nama saya Faren alumni salah satu pondok pesantren di Magelang”Sedikit berteriak,seorang cowo yang tak mengunakan peci dan terlihat cukuran belah tengah nya. 

Shilla menghentikan langkah nya lalu membalikkan badan nya. “Shilla”kembali melangkah kan kaki. Tujuan nya kali ini adalah ke Gramedia ia ingin membeli beberapa novel yang ia gemari. 

    Ia terus saja berjalan sambil mencari taksi dan memotret beberapa momen dijalan. Seperti biasa dia akan mencetak foto tersebut dan akan diselipkan di buku dairy nya. 

   Tiba-tiba handphone nya berdering tertera nama Ibu segera ia menerima panggilan tersebut sembari memberhentikan taksi. 

Ibu menitipkan pesan agar dibelikan beberapa jenis kain brukat. Ia menengok kekanan ke kiri mencari toko kain bahan langganan Ibu nya tersebut. 

Ia turun dari taksi dan segera bergegas membeli pesanan tersebut karena taksi yang ia tumpangi masih menunggu nya didepan. 

“Lohh Mas yang tadi kan ya? ”Sedikit ragu namun ia mengingat jelas wajah sosok lelaki tadi. 

“Nggeh mbak, mriki mbak ajeng tumbas kain nopo? (Iya mbak, sini mbak mau beli kain apa? ”Diiringi senyuman manis. 

“O oh saya mau beli yang ini 3 meter, yang ini 4 meter dan yang putih ini 6 meter”Jelasnya panjang lebar. 

Dengan sigap mereka menyiapkan pesanan Shilla. Sembari menunggu Shilla melihat-lihat toko lalu kembali ke kasir setelah semua pesanan siap. 

“Oh ya mas ibu saya minta nomor tokonya soalnya ibu saya mau pesan tapi lupa nomornya”.

   Faren memberikan kartu nama Ibu nya , Shilla menerima diiringi senyum tipis lalu ia pergi setelah menyelesaikan pembayaran. 

EPISODE 03 BERTEMU LAGI

   Sedikit berlari ia masuk kembali ke taksi tanpa disadari Faren  ikut keluar dan memandangi ke arah Shilla sampai taksi itu tak terlihat lagi. Dia mengukir senyuman manis dibibirnya. 

“Eh eh anak ibu kenapa ini senyum-senyum sendiri, hayo seperti nya ada yang lagi berbunga nih hati”Sambil menepuk dada anak cowonya. 

“Lahh gak ada kok bu, itu cuma liat kucing yang dijalan itu lucu banget kalau boleh dibawa pulang”Sambil menunjuk ke arah kucing dengan tangan nya. 

    Mengikuti arah tunjukkan anaknya “Owalah kucing tho, tapi kayaknya tadi bukan kucing deh”Goda nya lagi . 

“ Kucing lohh Ibu masa  gak percaya sih ”Elak nya lalu merangkul sang Ibu masuk ke toko. 

Gramedia

Shilla melangkah kan kaki perlahan melihat-lihat judul novel yang ia cari. Senyuman merekah dibibir nya kala mendapatkan buku novel yang ia baca sampai membuat dirinya salting brutal. 

Puas dengan apa yang ia cari, akhirnya pulang ke rumah dengan bawaan barang yang banyak. “Aduhh hujan lagi, gimana ya mana taksi nya lagi” Celingak celinguk kanan kiri dan memang tak ada taksi. 

     Lumayan lama ia menunggu di depan Gramedia namun entah kenapa hari ini terlihat sepi. 

   Ditengah kebingungan nya handphone berdering. “Assalamu'alaikum Ibu, aku pulang telat ya ini hujannya deres banget aku belum dapat taksi juga” Matanya menyipit kala mendapati mobil Ibu tiba dihadapan nya . 

“Nduk ayo masuk ”Ajak Juan sedikit berteriak dari dalam mobil. Shilla memastikan jika itu benar Ayah nya lalu masuk ke dalam mobil . 

Sampai ia melupakan jika ibu nya sedang berbicara di telepon. 

Rumah

“Ini anak gimana tho, kok gak jawab padahal tersambung telepon nya. Udah ketemu Ayah belum tho”Dengan resah ia akhirnya mematikan telepon lalu menelpon suami nya . 

Perjalanan.

   “Ibu pasti khawatir ini nduk, tolong angkat telepon nya”Ujarnya memberikan handphone kepada Shilla. 

“Maaf Bu tadi handphone aku mati baterainya habis, ini kita udah dijalan kok Bu sebentar lagi sampai”Menenangkan sang Ibu yang khawatir. Ia tau betul pasti sekarang Ibunya sedang mondar mandir karena dirinya  belum pulang. Lalu mengakhiri panggilan telepon

   Tak berselang lama mobil mereka mulai memasuki garasi  terlihat Utary sudah menunggu mereka di depan pintu. 

Perlahan Shilla keluar dari mobil sambil menenteng beberapa paper bag berisi kain bahan serta buku novel. 

“Aduhh nduk ojo gawe Ibu khuatir tho, ra ono sek loro kan, nono sek kurang? (Aduhh nak jangan bikin ibu khawatir ya, gak ada yang sakit kan, gak ada yang kurang ?) ” Ucap nya sambil membolak-balikan tubuh anaknya. 

   Juan tersenyum tipis melihat kepanikan istrinya padahal sudah terlihat jelas Shilla pulang tanpa ada yang kurang suatu apapun. Sedangkan Shilla hanya bisa nyengir saat ibu nya membolak-balikan tubuhnya. Lalu ia menghentikan Ibu nya lalu menyerah kan paper bag berisi kain bahan. 

“Udah Bu gak ada yang kurang kok ”.

Mereka kemudian masuk kedalam rumah, Shilla langsung menuju kamar untuk membersihkan diri serta berganti baju. 

  Perlahan ia membuka pintu dan sudah terlihat kamar yang ia rindukan ada berbagai poster serta , foto card, foto polaroid terpasang rapi di dinding serta tak lupa juga beberapa album tertata rapi di rak lemari. 

  Ukiran senyum tipis nampak jelas di bibir nya, entah ia juga bingung hanya dengan melihat foto saja sudah merasa sangat senang dan ada kelegaan tersendiri. 

“Hay oppa hari ini aku sangat bahagia, karena berhasil menemukan novel yang ku cari tapi sedih nya aku terjebak hujan tadi. Tapi tak apa semua sudah teratasi, tunggu aku oppa pasti aku akan menemui mu . Kau harus tau ada seorang anak remaja yang sangat bahagia karena hadirmu di kehidupan nya”Gumamnya lalu meletakkan kamera , handphone serta tas  di meja belajar. 

   Shilla selalu membawa foto card kemana pun ia pergi, seperti hari ini ia menaruh foto tersebut di gantungan tas nya. Seusai rutinitas meletakkan barang, memandangi foto, setelah itu dia masuk ke kamar mandi tak lupa juga meraih 1 stel baju. 

Tok.. Tok… Tok… 

 Tidak ada jawaban Utary meminta izin masuk ke kamar tak ada Shilla karena dia belum selesai mandi. Utary mendaratkan pantat nya di tepi ranjang sembari menunggu kedatangan putrinya sambil membawa 1 kotak kado yang entah isi nya apa. 

  30 menit berlalu, Shilla keluar dari kamar mandi sedikit terkejut karena mendapati sang Ibu di kamar nya. Ia berjalan sambil mengernyitkan dahi nya dibalas senyuman manis ibu nya. 

    Utary menyerah kan kotak tersebut dengan rasa bingung, penasaran, ragu ia terima pemberian ibu nya. 

“Buka dong nduk masa kamu gak penasaran tho”.

Melihat ke arah ibu nya sejenak lalu perlahan dengan tangan sedikit gemetar ia membuka kotak tersebut. Saat terbuka ia seakan ingin melompat kegirangan. 

“Akhh Ibu thank you soo much, ini  serius album mereka akhh Ibu aku suka”Langsung memeluk Ibunya dengan erat sampai Ibu susah bernafas. 

“Iya-iya nduk disitu juga ada beberapa rekomendasi tempat les dance”.

“ Wahh tapi bu aku kan berhijab mana bisa dance begini”Ujarnya dengan murung ia menundukan kepala. 

“Lohh memang nya kalau berhijab gak boleh nduk yang penting kamu pilih koreo yang sopan dan kamu harus tetap berpakaian tidak ketat. Tapi itu semua terserah kamu nduk Ibu hanya pilih kan tempat les kalau kamu mau besok sepulang sekolah kita daftar”Sambil mengusap punggung anaknya. 

"Apa aku ikut aja ya biar dapat kesibukan nilai plus nya biar aku biar bisa lupain Gege. Karena bagaimana pun juga aku gak bisa mendapatkan nya, apa lagi  sekarang dia masuk pesantren kalau dia jadi abdi ndalem pasti dijodohkan dengan ustadzah muda yang cantik, pintar, serta solehah. Dan apa lah daya ku ini hanya seorang kaleng Khong Guan isi rengginang”Batinnya . 

“Kok malah ngelamun sih nduk, udah ayo makan kamu belum makan malam kan?”.

   Shilla tersadar lalu menganggukan kepala mengikuti Ibunya dari belakang. Saat tiba dj meja makan ternyata Ayahnya belum tiba disana. 

“Ayah makan yuk” Ajak Utary sedikit berteriak. 

“Dalem zaujati, ini Ayah udah disini”Jawab Juan berada di tangga. Utary terkekeh melihat suami nya yang begitu santai padahal jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. 

“Yah boleh sih romantis tapi apa gak ingat anak mu ini masih jomblo loh kasihan sedikit lah ya kan”Timpal Shilla. 

  Juan terkekeh sambil menarik kursi lalu mengusap pelan kepala sang anak. “Ingat nduk lelaki yang benar-benar mencintaimu pasti akan langsung mengajakmu ke jalur halal bukan mengajakmu berpacaran. Kejarlah cita-cita mu dulu masalah jodoh itu Tuhan yang atur”.

“ Aku mau nya oppa Korea Selatan Ayah”.

Juan menghela nafas pelan menyikapi kemauan anaknya yang agak diluar nalar. 

“Ternyata diluar dugaan bmkg ya Bu”.

   Utary terkekeh menanggapi pernyataan tersebut karena diam-diam ia sudah tau jika anaknya menyukai salah satu teman sewaktu SMP. 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!