NovelToon NovelToon

Cinta Untuk Ibu

01 - Pertemuan Masalalu

"Maafkan aku, Aku agak terlambat, ini kopi nya" Seorang wanita dengan terburu-buru membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan rapat, dimana orang orang akan memulai rapat hari ini di ruangan meeting tersebut.

Beberapa diantara nya melihat wanita bernama Jane itu masuk, pun menyunggingkan senyuman nya, menatap remeh Jane.

Tentu bukan tanpa alasan, Jane adalah pegawai yang baru saja bergabung di perusahaan itu, dan ia pun tidak terlepas dari keusilan senioritas di perusahaan itu, ia hanya bisa setuju saat ia di suruh untuk memesankan minuman untuk para senior nya. dengan menarik nafas dalam dan menghembuskan nya Jane mencoba untuk menyemangati diri nya, kalau memesan kan kopi bukan lah hal yang berat. Karena ia sangat membutuhkan pekerjaan ini.

Saat Jane baru saja Duduk, Pintu rapat kembali terbuka, semua orang lantas berdiri untuk menyambut kedatangan bos mereka, begitu pun Jane yang juga ikut berdiri.

Namun saat Jane melihat siapa yang datang dan siapa bos pemilik perusahaan ini, Jane di buat terdiam mematung.

Kilas tentang Masalalu nya pun kembali mengingatkan pada kisah cinta nya yang kandas.

"Kita putus saja, hubungan kita tidak bisa kita lanjutkan." Ucap Jane.

"Ada apa?, apa aku melakukan kesalahan yang fatal?." Tanya laki laki itu.

"Bukan kamu, tapi aku, aku sudah memiliki orang lain di hati ku, setelah ini kita tidak perlu bertemu lagi." setelah mengucapkan kata itu, Jane pun lekas meninggalkan Laki laki itu yang masih mencoba mencerna perkataan wanita yang ia cintai itu.

Melihat Jane masuk ke dalam mobil dan ada seorang laki laki lain di dalam nya, membuat Kekasih Jane pun hanya melihat dan menatap wanita itu pergi. Dengan mengepalkan tangan nya ia mencoba menahan amarah nya yang rasanya ingin pecah, sementara di dalam mobil, Jane hanya bisa melihat laki laki yang sudah bersama nya 2 tahun ini dengan kedua mata yang berkaca kaca.

laki laki itu adalah Bryan Wilson. Setelah 6 tahun tidak pernah lagi bertemu dengan nya, hari ini Jane kembali berjumpa dengan laki laki itu dan kedua nya berdiri di ruangan yang sama.

"Hallo selamat pagi, perkenalkan semua, ini adalah Pak Bryan Wilson, putra keluarga Wilson yang akan meneruskan untuk memimpin perusahaan ini." Ucap Manager Perusahaan memperkenalkan laki laki itu.

Wilson yang melihat Jane ia pun tampak diam dan datar saja, Namun tentu sorotan mata tajam di terima Jane dari Bryan.

Bryan tidak terkejut saat ia melihat Jane di perusahaan nya saat itu, karena saat ia sampai di halaman kantor, ia sudah melihat Jane yang masuk dengan membawa beberapa kopi di tangan nya, ia pun mendapatkan informasi kilat dari sekertaris nya tentang Jane yang adalah seorang pegawai baru di perusahaan ini.

Namun berbeda dengan Jane, Jane yang sangat terkejut saat ia melihat Bryan berdiri di depan nya dan bahkan menyatakan diri nya sebagai bos nya. Saat itu Jane rasanya ingin mengundurkan diri saja, karena ia tidak bisa bekerja satu perusahaan dengan Bryan. Namun ia menepis pikiran itu, karena sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan, dan ia saat ini pun sangat membutuhkan uang. hingga Jane mencoba menenangkan diri nya untuk tetap tenang dan profesional saat berhadapan dengan Bryan sang mantan.

02 - Tidak Saling Kenal

Semua orang pun memberi salam perkenalan dengan Bryan, Jane pun dengan terpaksa mengikuti. Saat tiba giliran nya untuk bersalaman, jantung Jane rasa nya ingin terlepas dari tepat nya. Ia begitu gugup dan takut menerima reaksi Bryan.

Kedua nya pun bersalaman, sepasang mata yang dulu tidak asing bagi nya kini sedang saling melihat.

Namun Bryan lekas berjalan pergi, bersikap seolah ia tidak mengenal Jane saat itu. Meski pun sikap Bryan seperti itu, Jane merasa lega karena itu yang lebih baik di lakukan kedua nya, seolah tidak mengenal satu sama lain.

Jane yang sedang duduk menatap layar monitor nya di hampiri Frans teman satu kerjaan nya, Frans juga sahabat Jane yang membantu Jane untuk bekerja di perusahaan ini.

"Makan siang yuk Jane!." Ajak Frans.

"Aku masih banyak kerjaan, kamu aja deh."Balas Jane dengan mata yang masih fokus pada layar di depan nya.

"Udah, Ayuk!." Tak ingin mendengar alasan apa pun dari wanita itu, Frans menarik tangan Jane untuk ikut bersama nya.

"Eh.."

"Udah tinggalin, nanti kamu sakit kalau tidak makan."

Jane pun menghela nafas pasrah ketika sahabat nya Frans mengajak nya untuk makan siang.

Bryan yang kebetulan lewat berpapasan dengan Jane dan Frans yang sedang bergandengan tangan pun kedua nya sejenak saling melihat satu sama lain.

"Pak Bryan." Sapa Frans dengan sopan menundukkan kepala nya, Jane pun mengikuti gerakan Frans. Lalu berjalan melewati Bryan setelah nya. Kedua begitu canggung, terlihat jelas tatapan kebencian di mata Bryan yang membuat Jane tidak bisa melihat mata laki laki itu begitu lama.

"Pak Bryan menjadi idola di kantor ini, apa kamu suka juga?." Tanya Frans saat kedua nya sudah di kantin.

Jane yang sedang melihat menu apa yang ingin dia pesan, pun menoleh ke arah Frans sebelum mengelengkan kepala nya.

"Tidak."

"Kau nyakin?, tidak perlu malu pada ku, aku sudah kenal kamu sejak lama."Ucap Frans yang terkesan memaksa Jane untuk mengaku perasaan nya.

"Justru kalau kamu kenal aku sejak lama, kamu harus nya sudah tahu kalau aku tidak tertarik pada hal semacam itu, kamu tahu kan hidup ku sudah sulit."Balas Jane.

Kedua nya lalu membawa makanan ke meja sembari berbicara. "Apa kamu benar benar tidak akan menikah Jane?." Tanya Frans.

"Aku pun tidak tahu, seperti nya tidak." Balas Jane.

"Aku sekarang hanya ingin fokus membahagiakan putri ku, kamu tahu dia sudah besar, dia akan segera bersekolah, aku harus fokus pada nya."

"Tapi kamu berhak bahagia juga." ucap Frans.

"Memang nya kau melihat ku tidak bahagia?." Tawa Jane sembari menyuapi makanan ke mulut nya.

"Tidak." Jawaban Frans seketika membuat Jane terdiam sejenak.

"Tidak terlihat kalau kamu tidak bahagia."Ucap Frans lagi untuk menghilangkan kecanggungan.

Jane pun tertawa canggung. "Kamu sekarang sudah mulai pandai melucu."Balas Jane. Frans pun tertawa kecil membalas perkataan wanita itu.

Ditengah perbincangan mereka. Tampak Bryan datang untuk makan siang dengan beberapa Klain untuk makan sembari membicarakan soal bisnis. Mata Jane dan Frans pun menoleh saat melihat karyawan lain saling berbisik.

Bryan sempat melihat ke arah Jane, membuat kedua bola mata itu saling bertemu, namun Jane segera memalingkan wajah nya.

"Kamu lihat Pak Bryan. Enak sekali jadi dia, jadi pujaan para wanita."Ucap Frans.

"Kamu iri pada nya?."

"Tentu saja, aku juga ingin di cintai oleh wanita wanita di sisi ku."Ucap Frans. Jane pun tertawa kecil sembari mengelengkan kepala nya mendengar ucapan sahabat nya itu.

03 - Bertemu Di Lift

Jam menunjukkan pukul 7 malam, Jane memijit kepala nya yang terasa berat, malam ini ia harus lembur di meja nya di temani segelas kopi susu. ia lalu menyenderkan tumbuh nya beberapa saat kemudian, merasa lega saat kerja nya sudah selesai. Ia melihat sekitar nya masih ada beberapa staf yang juga masih bekerja.

Dering telefon berbunyi.

"Frans, untuk apa dia menelepon ku."Batin Jane saat ia melihat telefon dari sahabat nya.

"Iya Frans."

"Kamu sudah selesai kerja?." Tanya Frans.

"Baru saja selesai." Balas Jane.

"Bagus lah kalau begitu, aku dan Kya ada di bawah, kami menunggu mu di parkiran."Ucap Frans.

"Apa?, kamu bersama Kyana?." Tanya Jane terkejut, namun sebelum mendapatkan balasan lagi, Frans sudah lebih dulu mematikan sambungan telefon nya.

Jane menghela nafas mengelengkan kepala nya, ia pun lekas merapikan barang barang nya dan lekas meninggalkan meja kerja nya.

Jane lalu masuk ke dalam lif dan ia hanya sendirian. Saat ia sudah di dalam dan pintu lift akan segera tertutup sebuah tangan menahan yang membuat sensor bekerja membuka kembali pintu itu.

"Bryan." Jane sontak nyebut nama sosok orang yang berdiri di depan nya.

Bryan menatap tajam Jane dengan dingin. "Aku pikir kamu sudah lupa dengan nama ku."Ucap Bryan.

Jane tersadar dari lamunan nya dan mendehem kecil. "Silakan bapak duluan jika bapak ingin memakai lif ini, saya akan keluar."Ucap Jane dan lekas melangkah keluar.

Belum sempat kaki nya melewati pintu lift, tangan nya di tahan Bryan, laki laki itu menggenggam tangan nya dengan kuat, Bryan lalu menarik Jane kembali ke dalam.

Sontak Jane terkejut dan memberontak untuk di lepaskan, namun cengkraman itu begitu kuat hingga membuat wanita itu kesakitan.

"Sakit, lepaskan aku!." Pekik Jane. saat pintu lift kembali tertutup Bryan baru melepaskan tangan Jane.

Di tengah kesakitan yang di rasakan wanita itu, tiba tiba ponsel Jane berbunyi, yang sontak menarik perhatian Bryan.

Belum sempat Jane melihat siapa yang menghubungi nya, Bryan lebih dulu mengambil ponsel nya dan mengangkat telefon itu. Dengan menyalakan speaker Jane dan Bryan bisa mendengar siapa yang menghubungi ponsel Jane.

"mama, Mama dimana?, Mama kenapa belum keluar, Aku menunggu Mama di mobil." Suara gadis kecil yang lembut itu terus berbicara.

Bryan Terpaku mematung mendengar suara itu, Melihat reaksi Bryan yang mematung, Jane merebut kembali ponsel nya dan mematikan sambungan telefon Kya tanpa menjawab putri nya.

Bersamaan dengan pintu lift yang terbuka, Jane pun lekas buru buru berjalan keluar meninggalkan Bryan. Bryan melihat wanita itu berjalan pergi pun hanya melihat punggung wanita itu berlalu dari hadapan nya.

Dari dalam mobil, Bryan melihat Jane mendekati sebuah mobil, dimana di sana ada anak kecil dan Frans yang menyambut nya.

"Kau hidup dengan baik di bawah penderitaan ku, tapi semua nya tidak akan lama, aku akan buat hidup mu seperti neraka." Batin Bryan.

Ia mengepalkan tangan nya dengan kuat. Menatap dingin dengan tajam ke arah Jane yang masuk ke dalam mobil.

•••

"Makasih ya udah jemput Mama."Ucap Jane pada putri nya.

"Sama-sama."

"Makasih juga ya Paman Frans, sudah antar Kya jemput Mama." ucap Kya pula pada Frans yang menyetir.

"Sama sama juga sayang, tapi ini tidak gratis, weekend nanti, kamu teman paman makan es krim." Balas Frans.

"Mama, boleh kah?."Tanya Kya

Jane tersenyum melihat wajah kya yang penuh dengan permohonan, sangat menggemaskan. "Tentu saja boleh."Balas Jane. Kya pun merasa kegirangan lalu memeluk ibu nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!