Di Dunia yang bernama Gaia, adalah tempat dimana Manusia dan Iblis tinggal. Manusia hanya bisa berlindung di balik Benteng karena daratan yang sangat luas sudah di kuasai oleh Hewan Iblis.
Hewan Iblis berkeliaran dimana-mana, dan Manusia harus berlindung dari serangan mereka. Sejak 720 tahun yang lalu, ada seseorang bersama dengan teman-temannya, berhasil memburu mereka sampai kedalam Dungeon, rumah bagi hewan iblis.
Namun begitu, Jumlah mereka terus meningkat dan tidak ada habisnya, hingga sampai saat ini.
...
{Didalam hutan}
"Tim 2, kalian ada di posisi sebelah kiri, dan Tim 3 akan menyusul kalian jika mereka sudah menembus 1Km dari posisinya." kata Komandan Ekspedisi bernama Leo.
"Tapi komandan, posisi itu tidak menguntungkan bagi kami." salah satu Kapten Tim 2 dari pasukan Ekspedisi bernama Ryan.
"Aku tau kau mengeluh karena pasukanmu hanya sekumpulan orang-orang magang. Tapi ini adalah perintah militer, aku yang memberikan perintah disini, dan aku yang bertanggung jawab." sahut Leo
"Baik Komandan." sahut Ryan.
"Untuk yang lainnya, kembali ke posisi masing-masing. Rapat strategi selesai. Aku harap kalian semua selamat." kata Leo.
"Siap laksanakan perintah." sahut semua kapten di dalam tenda militer yang cukup luas.
Semua kapten keluar dari tempat itu, dan jumlah seorang kapten untuk ekspedisi kali ini adalah 9 orang, yang memimpin setidaknya 50 orang untuk satu Kapten.
....
{Di luar tenda militer}
"Seharusnya kau tidak protes masalah itu, apa kau tau jika komandan sudah marah, kau dan pasukanmu akan dihabisi disini." kata Ares, yang juga seorang kapten di pasukan Ekspedisi.
"Ares, aku hanya memikirkan pasukanku. Kita mungkin belum bergerak untuk saat ini, tapi posisi kita sekarang sudah di alam liar, kita tidak tau, kapan Hewan Iblis akan menyerang kesini." sahut Ryan.
"Kau sudah tua untuk memikirkan hal itu, kita hanya bekerja disini, sebagai pasukan Ekspedisi, ini adalah resikonya." sahut Ares.
"hm. Meskipun kita masih aman hari ini, tapi kita tidak tau nasib kita besok pagi." sahut Ryan.
"Pergilah istirahat, kau butuh menenangkan pikiranmu. Ingat, ini adalah tugas, dan kau harus menyelesaikannya." sahut Ares.
"Hm" sahut Ryan sambil berjalan menuju bunker nya.
...
{Di kawasan militer Tim 2}
"Wooee, 2 Pair. Aku menang Hahaha."
"Akh, Sialan."
"Hahaha, sampai kapan kau mau di bodohi sama dia, hahaha."
"Hm, berikan kartunya, kita main lagi."
"Sudahlah Rudy, kau sudah kalah 25 kali. Apa kau masih ingin kalah lagi.? Hahahaha."
"Biarkan aku yang main, kau sudah menang berkali-kali."
"Ayolah, kenapa harus kau yang main."
Tiba-tiba Ryan masuk kedalam tenda mereka.
"PERHATIAAAN." teriak Ryan.
semua pasukan disana pun langsung sigap mengambil posisi dan berdiri tegak. Ryan pun berjalan lebih dalam.
"hm, apa kalian main kartu lagi.?" tanya Ryan.
"Siap kapten, saya salah." teriak salah satu pemimpin regu bernama Kenbo.
"Sudah berapa kali aku peringatkan, tetap siaga dan jangan sampai lengah." teriak Ryan
Semua prajurit pun hanya terdiam disana.
"Siapa yang akan bertanggung jawab untuk kesalahan kalian.?" tanya Ryan.
"Siap, saya yang akan bertanggung jawab." sahut Rudy.
"Rudy.? Kenapa kau ini.?" kata Kenbo didalam hati.
"Kau lagi, kau lagi. Apa kau suka berjaga di luar tenda dari pada di sini.?" kata Ryan.
"Biarkan saya sendiri yang menerima hukumannya Kapten. Saya akan berjaga di luar sampai besok pagi." kata Rudy.
"hm, apa tidak ada yang lain.? Kenapa kau hanya diam saja Kenbo.? Bukankah kau pemimpin regu disini.?" tanya Ryan.
"Siap kapten, biarkan saya yang mengantikan Rudy." sahut Kenbo.
"hm. semuanya keluar, kecuali kalian berdua." kata Ryan
"Siap laksanakan." teriak semua prajurit disana.
dan tidak berlangsung lama, semua orang pun langsung bergegas keluar kecuali Rudy dan Kenbo.
"Kau tau Rudy, sekarang kita berada dimana.?" tanya Ryan.
"Kita sedang berada di hutan Kapten." jawab Rudy.
"Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan disini.?" tanya Ryan.
"Memburu Hewan Iblis sebanyak mungkin, dan harus tetap waspada dimanapun kita berada." jawab Rudy.
"Tapi kenapa kau main kartu dan tertawa bersama teman-temanmu disini.? Jelaskan padaku." kata Ryan sambil melotot melihat Rudy.
"Ini hanya permainan Kapten, kita juga butuh hiburan disini, semua prajurit tau, kalau kita harus tetap waspada, tapi itu justru akan membuat prajurit ketakutan. Anda juga harus memikirkan psikologi kami Kapten" jawab Rudy
"Apa yang kau katakan Rudy. Mampuslah kita." kata Kenbo dalam hati
"Jadi, kau yang mengajak mereka main.? Kau sudah mengakuinya, sekarang kau keluar dari sini dan jangan kembali sampai besok." kata Ryan.
"Siap laksanakan Kapten." kata Rudy.
Ia pun langsung bergegas keluar tenda.
"Dan kau Kenbo, sebagai pemimpin Regu, kau seharusnya memberikan contoh yang baik kepada pasukanmu. Push up 500x." kata Ryan.
"Siap laksanakan Kapten." sahut Kenbo.
....
{Diluar tenda}
"Bagaimana Rudy, apa kau dihukum lagi ?" tanya Erwin.
"Seperti biasa, kapten selalu seperti itu." jawab Rudy dengan santai.
"Kenapa kau selalu ingin di hukum berjaga di luar.?" tanya Rio.
"Ah, aku hanya ingin menikmati udara segar saja." sahut Rudy
"Apanya yang segar, justru udara disini bikin sesak." sahut David.
"Hahaha, kau benar sekali David. Apa kau juga tidak takut di luar sendirian Rudy.?" tanya Erwin.
"Aku semakin terbiasa. Jadi tidak ada yang di khawatirkan." jawab Rudy
"Hm, sudahlah. Lain kali jangan mengajak kami main kartu. Kau sendiri yang akan kena hukumannya." kata David
"Tapi kau menyukainya kan.?" sahut Rudy.
"Tentu saja, aku sudah menang 25 kali darimu. Lain kali, siapkan mentalmu untuk kalah lagi. Hahaha." sahut David.
"Baiklah, aku akan berjaga dulu." kata Rudy sambil berjalan menjauh dari mereka.
"Hati-hati Rudy." kata Erwin.
"Jika kau melihat Hewan Iblis, jangan lupa membunyikan Lonceng." teriak David.
...
Rudy pun berjalan keatas bukit untuk mengawasi camp militer lebih luas lagi. Tapi itu hanya alasan saja. Yang sesungguhnya ia lakukan adalah membasmi hewan iblis seorang diri di dalam hutan, tanpa ada seorangpun yang tau.
Drap drap drap. langkah kaki Rudy yang berlari sangat cepat kedalam hutan.
"Sebelah kanan dan kiri, jumlah mereka sangat banyak."
SWOS. Rudy melompat ke arah kawanan Hewan Iblis.
"Hm, saatnya berburu."
...
{Pagi Hari}
Dikawasan Camp militer pasukan Ekspedisi, semua orang beraktivitas seperti biasanya.
"Apa yang akan kita kerjakan Kenbo?" tanya David.
"Aku masih belum ada perintah dari kapten. Kita tunggu saja disini." jawab Kenbo.
"Hm, hari yang membosankan, kita bahkan sudah 1 Minggu disini, tapi belum ada yang melihat hewan iblis satu pun." kata David.
"Ya, kau benar David, aku bahkan mendengar, Tim 1 sudah kembali tadi pagi. Dan mereka juga tidak melihat Hewan Iblis satu pun." kata Erwin.
"Mereka hanya memperluas wilayah saja. Mungkin jaraknya 1Km dari sini." sahut Kenbo.
"Meskipun begitu, sangat aneh jika mereka tidak melihat Hewan Iblis satu pun." sahut Erwin.
"Lalu, mau bagaimana.? Faktanya memang tidak ada hewan iblis." kata David.
"ini belum pernah terjadi pada pasukan Ekspedisi sebelumnya. Bahkan pasukan sebelum kita, di kabarkan hanya kembali separuh dari jumlah awalnya." kata Kenbo.
"Kau benar Kenbo, aku juga mendengar kabar, kalau pasukan sebelumnya, saat datang kemari sudah di serang oleh ribuan Hewan Iblis. Sedangkan kita.? satu aja tidak terlihat." sahut Erwin.
"Ya, ya. Apapun itu, faktanya memang tidak ada hewan iblis." sahut David.
Tiba-tiba, Rudy masuk kedalam tenda.
"Ah, kau sudah kembali Rudy.?" tanya Kenbo.
"Seperti biasa, tidak ada hewan iblis di luar sana." kata Rudy.
"Berjaga dimana kau semalam.?" tanya Kenbo
"Hm, tentu saja di atas bukit." sahut Rudy sambil duduk di tempat tidurnya.
"Yang benar saja, bahkan di atas bukit tidak ada hewan iblis ?" sahut Erwin
"Jika kau tidak percaya, pergilah kesana." sahut Rudy sambil memposisikan dirinya rebahan.
"Hahaha, jelas saja kau tidak akan berani, benarkan Rudy.?" sahut David
"Grook, grook."
"Dia sudah tertidur."
...
Tidak berlangsung lama, mungkin hanya 30menit saja. Ryan tiba-tiba masuk kedalam tenda.
"Perhatian." teriak Ryan.
Semua orang disana pun langsung berdiri seketika, bahkan Rudy yang tertidur pun langsung bangun dan berdiri.
"Hm, kau sudah disini ternyata. Bagaimana kondisi jaga malammu.?" tanya Ryan.
"Siap kapten, seperti biasa. Tidak ada hewan iblis yang terlihat " jawab Rudy.
"Ini sudah 1 Minggu, tapi masih belum ada tanda-tanda Hewan Iblis disekitar sini. Sangat jarang terjadi, dan kau setiap malam berjaga di luar sana. Apa kau benar-benar tidak melihat satupun Hewan Iblis yang berkeliaran.?" tanya Ryan.
"Bagaimana saya harus membuktikannya Kapten, jika Anda tidak percaya, silahkan Anda memeriksanya sendiri di atas Bukit." jawab Rudy.
"Ya memang tidak perlu ada pembuktian, faktanya memang tidak ada Hewan Iblis. Mulai sekarang kita akan pindah ke tempat lebih dalam lagi di hutan." kata Ryan.
"Apa sekarang kapten.?" tanya Kenbo.
"Apa kau tuli.? Barusan aku bilang sekarang. Jadi persiapkan diri kalian." teriak Ryan sambil berjalan keluar tenda.
"Siap laksanakan Kapten." teriak semua orang.
...
Semua prajurit langsung membereskan keperluan mereka, bahkan tenda dan senjata mereka juga. Semua perlengkapan akan di masukkan ke dalam kendaraan lapis baja.
"Apa sudah semuanya.?" tanya Kenbo.
"Sepertinya sudah semua." jawab Erwin.
"Baiklah, kau yang menyetir David." sahut Kenbo.
"Oke, serahkan kuncinya " sahut David sambil masuk kedalam mobil.
Dan Rudy langsung tertidur didalam sana.
...
Semua prajurit pun, berangkat menuju kedalam hutan untuk mencari hewan iblis.
"Ikuti saja kendaraan yang lain, kita juga tidak tau harus kemana." kata Kenbo.
"Semoga saja di perjalanan kita tidak di serang." sahut David.
"kita sudah memakai koin penyerap energi, mustahil jika hewan iblis menyerang kita." sahut Erwin.
"Meskipun begitu, aku masih sangat khawatir." kata David.
...
Tidak berlangsung lama, mereka pun sampai di titik rawan Hewan Iblis grade menengah.
"Kita sudah memasuki wilayah Grade tengah, tetap waspada dan jangan sampai lengah." kata Kenbo.
"Mereka masih meneruskan perjalanannya, sampai mana kita masuk ke dalam hutan.?" kata David.
Tiba-tiba.
GRAAU, GRAAAU. Kawanan Hewan Iblis tingkat grade menengah menyerang pasukan garis depan. Jumlahnya sangat banyak, mungkin sekitar 20rb Hewan Iblis.
"Banting setir ke kanan." teriak Kenbo.
"Aakh. Sialan." sahut David.
"Bagaimana keadaan kalian.?" tanya Kenbo.
"Kami baik-baik saja disini." jawab Erwin
"Kenapa tiba-tiba ada banyak kawanan Hewan Iblis yang muncul." kata Rio.
"Tapi mereka tidak berani menyerang secara langsung. Karena ada alat penyerap energi." sahut Erwin.
"Ahk, kalian menganggu tidurku saja. Sialan." kata Rudy.
"Fokuslah Rudy, hewan iblis ada di depan kita." kata Kenbo.
"Hee.?" sahut Rudy
"Kemana kita akan pergi Kenbo.? Aku sudah menerobos mereka." kata David.
"Aku sendiri tidak tau, bahkan pasukan lainnya sudah kocar-kacir disana." saut Kenbo.
"Sebaiknya kalian berpegangan dengan erat." kata David.
Tiba-tiba, salah satu hewan iblis lewat di depan mereka. Dan tidak sengaja tertabrak.
"AAA, Sialan. Berpeganglah, kita akan menabrak pohon." kata David.
BRUOOK.
"huh, huh, apa kalian baik-baik saja." kata Kenbo.
"Akh, sialan." kata David.
"Kami baik-baik saja disini." sahut Rio.
"Kenbo, sepertinya kakiku terjepit sesuatu." kata David.
"Ah, kakimu. Kakimu berlumuran darah." sahut Kenbo.
GROO GRAAAUUU. Puluhan Hewan iblis berputar-putar mengelilingi mobil mereka.
"Tidak ada waktu, Rio serang mereka dari kiri, Erwin bantu Rio. Aku akan mengulur waktu untuk kalian." kata Rudy sambil keluar mobil.
"Rudy, jangan keluar." teriak Kenbo.
"Lalu, apa kau akan menunggu mereka memakanmu.?" sahut Rudy.
"Sialan." sahut Kenbo.
"Bagaimana ini Kenbo.? Akkh." kata David.
GRR. GRRR. Hewan Iblis disana mulai mencakar-cakar mobil mereka
SIING. Suara pedang yang di lepaskan dari sarungnya. Lalu, Rudy pun tiba-tiba menghilang.
"David, sepertinya kakimu patah." kata Kenbo dengan panik.
GRAAUU.
"Kenbo, bagaimana disini, apa aku harus menyerang mereka.?" tanya Rio.
"Kenbo, berikan perintahmu." kata Erwin.
"Kenbo, kakiku sakit sekali. Akh." kata David.
"Cepat Kenbo, bagaimana ini.? Apa yang harus kita lakukan.?" teriak Erwin.
"Rudy sudah keluar mobil. Cepat Kenbo pikirkan sesuatu." kata Rio
"DIAAAAAM." Teriak Kenbo.
mereka pun hanya terdiam melihat Kenbo yang juga panik dengan keadaan yang sangat mencekam.
Tiba-tiba. SRAK, SLASSH SLSH SLASH. Puluhan hewan iblis disana pun tertebas dengan sendirinya.
"Apa yang terjadi.?" kata Erwin.
"Lihatlah keluar." sahut Rio.
"Tidak mungkin, mereka, mereka semua sudah mati.?" sahut Kenbo dengan sangat terkejut.
"Siapa yang melakukannya.?" kata David dengan tercengang.
SLASH.
"Cepat sekali, bahkan tidak bisa di lihat dengan mata telanjang. Siapa yang melakukannya.?" sahut Erwin.
...
"Sepertinya mereka sudah cukup aman." kata Rudy yang melihat mereka dari atas pohon.
"Apa aku harus menyelamatkan yang lainnya juga.?'
"Tidak kusangka, hewan iblis datang dari segala arah, padahal kawasan ini sudah aku Brantas. Apa jangan-jangan ada seseorang yang sengaja melepaskan energi alam.?"
"Benar-benar sangat bodoh, justru ini seperti bunuh diri."
....
"Bagaimana kondisi kalian.?" tanya Kenbo
"Kami sangat panik Kenbo, tidak biasanya kita di serang secara tiba-tiba." jawab Erwin.
"Aku bahkan belum mempersiapkan apapun." kata Rio.
"Sebaiknya kita keluar dari mobil, kita harus membantu pasukan yang lainnya." kata Kenbo sambil menompang David.
"Lalu, bagaimana dengaku. Aku bahkan tidak bisa berjalan." sahut David
"Mana kakimu, biar aku periksa." kata Rio.
David pun di berikan pertolongan pertama disana.
"Dimana Rudy sekarang.?" tanya Kenbo sambil melihat sekitarnya.
"Aku sendiri tidak tau, aku harap dia baik-baik saja." sahut Erwin.
....
{Ditempat Rudy Berada}
SING, SLAS SLAS SRAK. Ia bertarung sendirian sambil mengendap ngendap.
"Pasukan Ekspedisi berpencar cukup jauh. Sudah pasti mereka panik di serang ribuan Hewan Iblis secara tiba-tiba. Tapi kenapa mereka hanya bersembunyi di balik kotak besi itu." kata Rudy.
"Mental mereka tidak siap. Pasukan magang seperti mereka juga akan shock melihat ribuan Hewan Iblis di depannya."
SLAS SLAS SLS.
"Aku harus cari tau, kenapa hewan iblis tiba-tiba menyerang."
Rudy pun kembali ke Timnya.
"Ini akan membantumu untuk sementara. Sebaiknya kita cari dokter." kata Rio.
"Terimakasih Rio." sahut David
"Lalu, kemana kita akan pergi, mobilnya sudah tidak bisa di nyalakan lagi." kata Erwin.
"Ah, mesinnya rusak parah." sahut David.
"Aku sendiri tidak tau harus kemana. Kita sudah berjalan kedalam hutan cukup jauh." kata Kenbo
"Aku juga tidak melihat pasukan yang lainnya." kata Erwin.
Rudy pun tiba-tiba datang menghampiri mereka.
"Kemana saja kau, Rudy." kata Kenbo
"Wah, sepertinya kalian sudah berjuang disini." sahut Rudy sambil melihat puluhan mayat hewan iblis.
"Itu bukan ulah kita." kata Erwin.
"Lalu, siapa.? Bahkan tebasnya sangat hebat." kata Rudy sambil berjongkok di salah satu mayat hewan iblis.
"Aku sendiri ingin tau, siapa yang melakukan ini. Aku rasa komandan ekspedisi yang bergerak kemari. Itu masuk akal jika dia ingin menyelamatkan pasukannya." kata Kenbo.
"Apa yang kau bilang. Apa seorang komandan Ekspedisi bisa melakukan serangan seperti ini.? jumlah mereka ada puluhan, dan hanya beberapa detik saja mereka semua terbunuh." sahut Erwin.
"Aku setuju denganmu. Bahkan apa pentingnya mereka menyelamatkan kita.? Kita hanya seorang pasukan magang." sahut David.
"Ya apapun itu, kita selamat dari maut." kata Kenbo.
"Aku melihat pasukan lainnya berada disana, apa kita akan menyusul mereka.?" kata Rudy.
"Lalu bagaimana dengan David.? Dan mobil kita sudah tidak bisa berjalan lagi." kata Kenbo.
"Lalu sampai kapan kita disini.? Apa kalian berharap seseorang akan menolong kalian.? Ini adalah alam liar yang di penuhi jutaan hewan iblis. Jika kalian tidak mau bergerak, siapa yang akan menyelamatkan kita.?" sahut Rudy.
"Aku rasa Rudy benar, kita harus bergerak sekarang Kenbo." kata Rio.
"Dari semua orang yang ada disini, hanya kau yang punya pengalaman di luar sini. Berikan perintahmu dan kami akan mengikutimu" kata David.
"Baiklah. Kita akan bergerak. Pasang alat penyerap energinya, kita akan sedikit aman saat perjalanan. Dan Rio, tolong bantu David. Aku, Erwin dan Rudy akan menjaga kalian." kata Kenbo.
"Siap laksanakan." kata Rio.
GRR, GROOU.
"Sepertinya kita harus bergerak sekarang. Mereka sudah tau posisi kita." kata Rudy.
"Ambil barang-barang yang berguna, dan kita pergi dari sini." kata Kenbo.
Mereka semua pun bergerak secara perlahan mencari pasukan Ekspedisi lain. Beberapa jam kemudian, mereka masih belum menemukan satu pun pasukan Ekspedisi lainnya.
"Apa mereka tidak bisa di hubungi.?" tanya Kenbo
"Aku sudah mencoba menghubungi pusat bantuan di markas. Tapi mereka masih belum merespon, dan aku juga sudah menghubungi kapten, tapi dia juga tidak merespon." kata Erwin.
"Apa yang sebenarnya terjadi, apa mereka baik-baik saja." kata Kenbo.
"Singkirkan pikiran seperti itu, kita harus tetap berjalan." sahut Rudy
"Andai saja aku tidak butuh uang, aku tidak akan bergabung dengan pasukan ini." kata David
"Kita semua butuh uang, tapi mau bagaimana lagi, hanya pekerjaan ini yang sangat mudah di dapatkan, bahkan setiap hari pasukan militer menyebar brosur untuk pekerjaan ini." kata Erwin.
"Kenapa tidak pihak militer saja yang turun tangan kesini.? Kenapa harus merekrut orang sipil untuk di pekerjakan disini.?" sahut David.
"Tidak semuanya orang sipil, pasukan Ekspedisi juga bagian dari militer. Jika kita selamat 3 kali berturut-turut selama ekspedisi, kita akan di promosikan. Tentu saja kita akan di pekerjakan di dalam ruangan." kata Kenbo.
"Seperti pion yang mudah di perintahkan, tugas kita ada di sini. Dan para petinggi yang menikmati hasilnya." kata Rudy.
"Lalu, apa yang bisa kita lakukan. Mencari pekerjaan di dalam sana juga sangat sulit sekali. Ada puluhan juta jiwa yang tinggal di dalam tembok itu. Dan mereka semua juga butuh uang." kata Kenbo.
"Aku tau itu, setidaknya mereka membangun pabrik baru dan mempekerjakan kita semua." kata Rudy.
"Bagaimana caranya mereka membangun pabrik.? Sedangkan lahan kosong di kuasai oleh jutaan hewan iblis. Justru tugas kita adalah membuka lahan baru untuk umat manusia, dan seluruh orang yang tinggal di Gaia." sahut Kenbo
"Nasionalisme mu tinggi sekali Kenbo." kata Rudy.
"Aku harap kita bisa menguasai setidaknya satu pulau saja untuk manusia." kata Kenbo.
"Ya, kita semua sudah tau, ekspedisi ini sudah di lakukan jutaan kali selama ratusan tahun. Tapi kita masih belum bisa mengambil alih tanah ini sepenuhnya." kata Erwin.
"kau benar Erwin. Lalu apa yang di kerjakan oleh pasukan khusus disana.?" sahut David.
"Mereka semua adalah keturunan bangsawan, sudah tentu hidup mereka lebih makmur dari pada kita." kata Erwin.
"Apa boleh buat, kita adalah pasukan paling rendah pangkatnya di antara semua pasukan yang sudah terbentuk." kata Kenbo.
"Apa ada pasukan lain selain pasukan Ekspedisi.? Aku belum tau itu." tanya Rudy
"Kau bodoh sekali Rudy, apa yang sudah kau pelajari dari sekolah di dalam sana." jawab Kenbo
"Yaa, kau tau sendiri, hidupku sangat pas Pasan, bahkan untuk membayar sekolah saja aku tidak mampu. Dan ini pertama kalinya aku gabung dengan pasukan Ekspedisi." kata Rudy
"Hm, baiklah Rudy, aku tau yang kau rasakan. Tapi, pasukan Ekspedisi ini bukan satu-satunya pasukan. Pasukan Ekspedisi adalah pasukan garda depan yang mencari informasi di alam liar." kata Erwin.
"Lalu, kenapa kita harus mencari hewan iblis. Komandan kita memerintahkan pasukannya untuk memburu hewan iblis, bukan untuk mencari informasi. Apa kau bisa menjelaskannya.?" tanya Rudy.
"Itu, aku sendiri tidak tau. yang aku tau hanya mengikuti perintah dari atasan, dan menjalankannya." sahut Erwin.
"Pada intinya, musuh terbesar manusia adalah ras Iblis itu sendiri. Hewan Iblis ini hanya sebagai tempat berburu saja dan meningkatkan kekuatan kita. Tapi musuh yang sebenarnya adalah Ras Iblis." kata Kenbo.
...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!