NovelToon NovelToon

My Bitter Ex

Kebenaran.

Pintu kamar hotel terbuka, masuk lah sepasang kekasih yang sedang bercumbu sambil masuk kedalam kamar hotel, mereka berdua saling berciuman dengan mesra, tubuh mereka saling mendorong satu sama lain.

Mereka menutup pintu kamar hotel tersebut dengan kakinya, karena tangan mereka sibuk menyentuh bagian tubuh pasangannya, mereka berdua melepaskan satu persatu pakaian yang menutupi tubuhnya. Lalu mereka berdua saling memandang dengan tatapan saling jatuh cinta.

"Aku mencintaimu Erik! " Seru Fa ela, dia kekasih Erik mereka berdua sudah bersama selama delapan tahun dan mereka sedang merayakan kebersamaan mereka yang ke delapan tahun dengan berpergian ke luar negeri.

"Aku juga Fa ela, aku sangat mencintaimu! " Balas Erik.dia pria yang bisa menaklukkan hati Fa ela.

Karena cinta mereka berdua yang membara, dan tidak bisa terbendung lagi.

Mereka berdua lalu melanjutkan ciuman panasnya, sampai membawa kedalam kamar.

Malam itu menjadi malam yang terpanjang untuk mereka berdua. Mereka sampai-sampai tidak menghiraukan telepon masuk dari ponsel mereka.

Keesokan harinya, sinar matahari menyinari wajah mereka berdua. Dan itu membangunkan mereka dari tidur pulas mereka.

"Selamat pagi, sayang! " Seru Erik, sambil mencium kening Fa ela.

Fa ela yang tertidur sambil memeluk tubuh Erik, dia pun tersenyum,sambil menjawab sapaan pagi Erik dengan setengah terpejam.

"Pagi juga, say! " Sahut Fa ela, dengan merenggang tubuhnya.

"Aku mau mandi dulu! " Seru Erik yang berusaha untuk bangun.

Erik pun berjalan kearah kamar mandi hanya dengan memakai celana boxer nya, lalu tak beberapa lama dia masuk kedalam kamar mandi. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, Fa ela yang mendengar suara dering ponsel pacarnya.

Dia pun mengambil ponsel Erik dan melihat yang telepon dengan nama istriku dengan tanda love disamping nama tersebut.

Fa ela pun kaget dan syok, dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang sudah dia lihat.

Lalu Fa ela terbangun dari tidurnya, dan terduduk di ranjang mereka.

"Istri, kenapa diponsel Erik ada kontak dengan sebutan istri? " Ucap Fa ela dengan memegang ponsel Erik.

Ponsel itu terus berdering, dia ragu untuk mengangkat telepon tersebut, saat akan mau mengangkat telepon Erik.Dia takut apa yang dia duga menjadi kenyataan kalau Erik sudah menikah.

"Apa selama ini dia sudah membohongi diriku? " Pikir Fa ela.

Tiba-tiba Erik berteriak didalam kamar mandi.

"Sayang!, kalau ada yang telepon jangan diangkat. Itu pasti mami yang meminta oleh-oleh" Ucap Erik dengan suara keras.

"Tidak, dan itu sudah mati! " Seru Fa ela dengan keras. Fa ela pun terpaksa berbohong untuk mencari kebenaran dari rahasia Erik.

Tak beberapa lama mereka berdua masih melanjutkan liburan mereka ke Hawai, tapi hati Fa ela merasa terganggu sepanjang hari karena kejadian tadi pagi.

Sebenarnya mereka berdua merayakan hari ke delapan tahun mereka menjalin hubungan, karena kesibukan mereka berdua akhirnya mereka merencanakan untuk berlibur ke luar negeri.

Saat malam Erik yang bersemangat untuk mengajak Fa ela berkeliling ke Hawai.

"Sebaiknya besok kita ke pantai Hawai katanya tempat disana indah sekali" Ucap Erik dengan semangat.

Sedangkan Fa ela terlihat merenung dan sedang memikirkan kejadian tadi pagi, sehingga dia tidak menanggapi ucapan dari Erik.

Erik melihat kekasihnya tidak seperti biasa nya, dia pun langsung menghampiri dan memeluknya dari belakang.

"Ada apa sayang? " Tanya Erik dengan lembut.

Fa ela pun mencoba melepaskan pelukan kekasihnya.

"Sepertinya besok aku harus kembali!, jadi jika kamu masih asyik disini. Kamu bisa tinggal lebih lama! " Ucap Fa ela dengan senyum pura-pura nya.

"Bukankah kita akan berlibur selama empat hari, sudah lama kita tidak bertemu" Ucap Erik dengan mengeluh.

"Tapi, sepertinya aku punya jadwal pemotretan yang harus aku lakukan " Ucap Fa ela yang berbohong pada pacarnya.

"Baiklah!, aku akan ikut kamu pulang. Kita bisa menghabiskan waktu di apartemen mu" Ucap Erik.

"Kenapa kita tidak ke rumah mu saja?, bukankah ini sudah waktunya orang tua mu sudah merestui kita" Ucap Fa ela dengan menguji Erik.

"Aku harap, kamu tidak menolak ku lagi!. Sehingga pikiran ku ini tidak curiga dengan mu lagi" Suara hati Fa ela.

"Maafkan aku sayang, aku masih membujuk orang tua ku. Mungkin tahun depan kita akan bertemu dengan orang tua ku" Ucap Erik yang berbohong pada Fa ela.

"Sekarang kamu, sudah bukan pembohong amatir lagi.Setiap kali aku ingin bertemu dengan orang tua mu, selalu itu yang kamu ucapkan" Suara hati Fa ela yang kecewa dengan jawaban Erik.

"Hari ini aku capek!, aku mau istirahat dulu, agar aku tidak terlambat ke bandara" Ucap Fa ela yang cemberut.

Fa ela pun masuk ke kamarnya dan bersiap-siap untuk tidur.

"Tunggu.., Fa ela! "Seru Erik yang mengejar Fa ela masuk kedalam kamar mereka.

Keesokan harinya mereka berdua kembali ke Atena. Kota paling sibuk karena semua orang disana berkerja dua puluh empat jam masih beraktivitas.

Dan setelah pulang mereka melakukan pekerjaan seperti biasa, Erik yang berkerja sebagai dokter spesialis jantung dan Fa ela berkerja sebagai model terkenal di kota tersebut.

Karena Fa ela yang sudah mulai curiga dengan kekasihnya, maka dia diam-diam menyewa detektif swasta untuk menyelidiki kehidupan sebenarnya Erik.

Setelah mereka berdua pergi ke Hawai, sikap Fa ela menjadi dingin dan tidak pernah menghubungi Erik.

Saat Erik menghubunginya dia selalu beralasan kalau dia sibuk dengan pekerjaannya.

Informasi yang dikumpulkan oleh detektif swasta tersebut tidak memakan waktu lama, dua hari saja Fa ela sudah dihubungi oleh detektif swasta tersebut.

Disaat waktu istirahat pemotretan iklan barunya,ponsel Fa ela pun berdering dan itu dari detektif swasta yang dia sewa.

"Halo, nona Fa ela! " Panggil tuan detektif itu.

"Iya Pak, ini saya!. Bagaimana apa ada hasilnya? " Ucap Fa ela yang was-was.

"Saya sudah selesai dengan tugas yang saya janjikan. Jadi kapan kita bisa ketemu? " Ucap tuan detektif itu.

"Jam sepuluh,direstoran Mega saya akan membuat reservasi atas nama saya" Ucap Fa ela.

"Baik nona, kita akan bertemu disana! " Seru tuan detektif swasta tersebut.

Akhirnya mereka berdua menutup telepon mereka. Asisten Fa ela yang bernama Maria mendatangi nya sekaligus dia adalah sahabat karibnya.

"Ela, para kru sudah menunggu mu! " Ajak Maria.

"Baik aku akan segera kesana! " Seru Fa ela.

Mereka berdua berjalan bersama kearah kru, sambil mengobrol santai.

"Ria, nanti aku pulang sendiri. Kalau kamu tidak ada kepentingan bisa tidak kita minum-minum bersama" Ucap Fa ela yang merasa butuh teman ngobrol.

"Sepertinya, suamiku pulang malam!, jadi kita pesta dirumahmu seperti dulu! " Ucap Maria yang tidak tahu apa yang terjadi dengan Fa ela.

"Tentu saja, malam ini kita pesta! " Seru Fa ela dengan tersenyum.

Maria dan Fa ela teman dari SMA, sampai mereka kuliah dan sampai sekarang pun mereka berkerja sama. Tidak ada hal yang ditutupi Fa ela pada Maria begitu juga dengan Maria.

Walaupun Maria sudah menikah mereka tetap menjadi sahabat dekat, dikala mereka sedih maupun bahagia.

Fa ela pun menemui detektif swasta tersebut ditempat yang mereka janjikan.

Detektif swasta tersebut memberikan sebuah amplop coklat besar, yang berisi foto dan alamat Erik sekarang.

"Seperti yang nona curigai kalau tuan Erik sudah menikah, istrinya bernama Elena. Mereka menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka" Penjelasan detektif swasta tersebut.

"Sudah berapa lama mereka menikah? " Tanya Fa ela.

"Yang aku tahu, sudah dua tahun! " Jawab detektif swasta tersebut.

"Haha.., dia sudah menipu ku selama ini dan menjadikan aku simpanannya" Ucap Fa ela dengan tertawa terbahak-bahak.

Detektif swasta tersebut yang melihat sikap Fa ela menjadi khawatir.

"Nona tidak apa-apa? " Tanya detektif swasta tersebut.

"Jangan khawatir, aku bisa mengatasi masalah ini. Dan ini uang yang aku janjikan, terimakasih atas kerja keras tuan! " Ucap Fa ela yang berusaha untuk tenang.

Fa ela pun pergi dari sana, dengan langkah kaki yang berat. Dunia yang dia mimpikan dengan Erik hancur berkeping-keping, dia merasa tertipu oleh Erik selama ini.

Air mata pun tidak dapat menetes, terasa kering oleh penipuan yang dilakukan oleh Erik padanya, dia merasa bodoh percaya dengan pria seperti Erik dan menghabiskan masa remajanya dengan pria yang suka mendua.

Kecewa, marah.

Fa ela yang baru keluar dari restoran tersebut dan akan masuk kedalam mobil, tiba-tiba ponselnya berdering.

Setelah dia lihat, ternyata yang telepon dirinya adalah Erik. Dia pun yang kecewa pada Erik, tidak mengangkat telepon dari dirinya.

Dia hanya meletakan ponsel tersebut didalam mobilnya saja, lalu Fa ela pun menyupir mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Dia ingin menangis tapi tak bisa meneteskan air mata nya. "Betapa bodohnya diriku telah ditipu oleh pria br##$$+ itu" Suara hati nya yang kecewa dengan dirinya sendiri.

Karena marah Fa ela memukul-mukul setir mobilnya berulang kali. Dia pun terus melaju dengan kecepatan penuh.

Sampai dia akan menabrak mobil yang ada didepannya, lalu dia membelokkan setir mobilnya ke sisi jalan.

Dan dia menghentikan mobilnya ke tepi jalan, lalu Fa ela menundukkan kepalanya ke setir mobilnya.

Dia merenung sejenak kesalahan yang dia lakukan, dari penyesalan saat dia muda sampai sekarang. Dia pun berani menentang orang tuanya hanya karena pria yang membuatnya kecewa.

Setelah dia tenang, Fa ela melanjutkan perjalanannya pulang dan mematikan ponselnya.

Tak beberapa lama dia sampai di apartemen nya yang mewah. Dia membuka pintu rumahnya dan didalam sudah ada Maria yang khawatir dengan dirinya.

Maria lalu bergegas menghampiri Fa ela. "Ada apa dengan mu?, tadi Erik telepon aku katanya kamu tidak bisa dihubungi! " Ucap Maria dengan khawatir.

Fa ela menatap Maria dengan terdiam, lalu ponsel Maria berdering setelah dilihat ternyata dari Erik.

Maria pun mengangkat telepon dari Erik dengan membelakangi Fa ela. "Halo, Erik!. Dia sudah pulang, mungkin HPnya kehabisan baterai. Nanti aku akan suruh dia telepon balik dirimu, sekarang dia sedang berada dikamar mandi" Ucap Maria dengan berbohong pada Erik, karena melihat keadaan Fa ela yang tidak seperti biasanya.

Dan Maria pun lalu menutup telepon dari Erik, dan membalikkan badannya menghadap Fa ela. Dan tiba-tiba Fa ela memeluk sahabatnya itu.

"Hiks.." Suara tangis Fa ela dengan keras dipelukan Maria.

"Ada apa? " Tanya Maria dengan cemas melihat sahabat nya seperti itu.

Tapi Fa ela tidak menjawab dia hanya menangis saja, tak beberapa lama akhirnya tangisan Fa ela berhenti.

Dan mereka berdua duduk dengan tenang, lalu Fa ela mulai menceritakan masalahnya dan memberikan bukti yang didapatkan dari detektif ini pada Maria.

Maria yang melihat dan mendengar kebenaran itu menjadi marah besar sampai-sampai dia mau mendatangi rumah Erik.

Dan untungnya Fa ela menghalangi Maria dan meminta Maria untuk tetap disisinya. Lalu mereka berdua minum-minum sambil menyalahkan TV.

Tengah malam mereka berdua pun mabuk, dan bicara ngelantur.

"Dasar pria D$$#@#d, gak punya otak! " Caci maki Maria pada Erik.

"Kau benar teman, pria br#@$d#a!. Karena aku telah bodoh mencintai pria seperti itu" Ucap Fa ela sambil memaki Erik.

Lalu Maria yang melihat teman kampusnya muncul diberita malam. "Fa ela, lihat..!. Seharusnya kamu menikahi pria seperti nya! " Seru Maria sambil menunjuk wajah teman kampus mereka di TV.

Fa ela pun mendekat dan melihat wajah pria itu.

"Dia tampan juga, dan kaya!. Kenapa? aku malah mencintai Erik k#$@$p itu! " Ucap Fa ela dengan mengagumi teman kampusnya yang ada di TV, sambil memaki Erik.

"Tapi maria, siapa dia? " Tanya Fa ela yang lupa dengan temannya tadi.

"Apa kamu tidak ingat?, dia preman kampus yang dijodohkan oleh keluarga mu" Ucap Maria sambil menunjuk kearah TV.

"Oh dia!, aku ingat. Tapi tidak tahu namanya, namanya siapa? " Ucap Fa ela yang mencoba mengingat dirinya.

"Dia Hugo cucu pewaris grup GJ dia itu grup preman tampan di kampus kita" Ucap tegas Maria. "Apa kamu tidak ingat? " Tanya tegas Maria.

"Tidak,pria itu yang dijodohkan dengan ku!.Seharusnya aku terima saja pertunangan itu,agar ayah tidak sakit akibat bisnisnya yang bangkrut dan mamaku tidak meninggalkan kami saat kami miskin" Ucap Fa ela dengan penyesalan.

"Menyesal datang terlambat kawan! " Seru Maria sambil menepuk pundak Fa ela.

"Tapi untuk yang satu ini, aku tidak akan menyesal. Jika aku menikah dengan dia, maka aku tidak bisa menjadi sekarang ini. Punya asisten seperti mu, punya tempat tinggal sendiri dan karier yang cemerlang sebagai artis top! " Ucap Fa ela dengan tegas.

"Kau benar kawan!, aku setuju dengan dirimu. Karena kamu sudah melalui lika-liku untuk sampai di titik ini" Ucap Maria sambil mengajungkan jempol tangannya kearah Fa ela.

Fa ela pun tersenyum sambil mabuk. Lalu suasana hati nya berubah, dia lalu menangis dengan kerasnya.

"Hiks.. ha! " Suara tangisan dengan teriakan Fa ela.

Maria yang melihat itu lalu memeluk sahabatnya, dan menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut.

"Kamu tidak salah Ela!, yang salah itu si br#$@#k Erik" Ucap Maria sambil mengeluarkan kata makian untuk Erik.

Dan malam harinya mereka berdua mabuk dan tertidur di apartemen Fa ela dengan pulas, tanpa tahu apa yang terjadi diluar sana.

Malam itu ada komentar jahat yang ditunjukkan pada Fa ela, semua orang menghujat Fa ela dengan keji.

Bahkan agensi Fa ela sampai binggung dengan kontrak yang tiba-tiba dibatalkan setelah kabar Fa ela mengencani pria beristri.

Pagi itu Fa ela dengan Maria yang terbangun dari tidur pulas mereka, tiba-tiba saat mereka memegang ponselnya.

Mereka berdua jadi kaget, dengan berita Fa ela yang memiliki kekasih suami orang. Seketika itu juga dunia yang dirintis Fa ela jatuh ke dasar jurang.

Maria hanya bisa memberikan semangat kepada Fa ela, untuk tetap kuat dengan masalah yang terjadi.

Fa ela yang diam-diam menyelidiki orang yang menyebarkan berita tersebut dengan bantuan detektif swasta. Dan tak butuh waktu lama akhirnya dia mengetahui siapa dalang yang pertama menyebarkan berita tentang dirinya dan Erik.

Betapa terkejut nya alamat yang diberikan detektif tersebut.

"Apa kamu yakin?, orang ini yang melakukannya! " Ucap Fa ela yang tidak mau percaya.

"Benar, dia adalah istri dari Erik dan itu alamat tempat tinggal mereka" Ucap detektif swasta tersebut dengan yakin.

Tanpa pikir panjang, Fa ela langsung menelepon Erik.

"Kita akan bertemu dirumah mu! " Ucap tegas Fa ela, tanpa banyak bicara Fa ela langsung menutup ponselnya dan mematikan ponselnya tersebut.

Erik yang sedang menangani pasien, dia merasa kebingungan dengan yang diucapkan Fa ela ditelepon,dia juga langsung bergegas untuk pulang dan meninggalkan para pasiennya.

"Sus, tolong alihkan pasien saya ke dokter Tio karena aku harus pulang ada keperluan mendesak di rumah" Perintah Erik yang buru-buru pergi dari tempat prakteknya.

Perawat yang bekerja bersama Erik menjadi kebingungan, karena tiba-tiba saja Erik memerintahkannya seperti itu.

Di tempat lain Fa ela yang bersiap pergi dengan taksi yang tidak jauh dari tempat dia bertemu dengan detektif tersebut, kerumah Erik untuk mengakhiri masalah ini.

Tak beberapa lama Fa ela sampai di apartemen mereka, dengan perasaan marah, sedih bercampur jadi satu.

Fa ela lalu mengetuk pintu rumah mereka dan tak menunggu waktu lama, istri Erik yang membuka pintu rumah mereka.

"Cari siapa ya? " Tanya Elena.

"Ini rumah dokter Erik? " Tanya Fa ela.

"Benar, anda siapa? " Tanya lagi Elena.

"Saya teman dokter Erik, dan sudah janjian dengan Erik disini" Jawab Fa ela sambil berbohong. "Mana mungkin aku bilang, aku ini wanita simpanan suamimu" Suara hati Fa ela.

"Kalau begitu, silahkan masuk! " Seru Elena dengan lembut.

"Terima kasih" Ucap Fa ela.

Fa ela pun masuk kedalam rumah mereka, dan Fa ela melihat sekelilingnya. Lalu melihat foto pernikahan mereka berdua dengan senyum bahagia.

Fa ela pun disambut hangat oleh istri Erik, dan Fa ela merasa bersalah melihat istri Erik tersebut.

Mereka berdua saling memandang dan mengamati, wanita dengan baju anggun berwarna biru tua, rambut yang bergelombang panjang dengan raut wajah yang tenang bertanya kepada Fa ela.

"Untuk apa kamu kemari? " Tanya Elena nama istri Erik.

"Kita tunggu suamimu saja dulu, aku juga ingin mengakhiri ini semua dihadapan kalian berdua" Ucap Fa ela dengan tegas.

Tak beberapa lama Erik datang dengan terburu-buru dan dia melihat didalam rumahnya ada istri dan selingkuhannya.

Erik bukan melihat Elena tapi malah menghampiri Fa ela.

"Ela, aku akan jelaskan tapi tidak disini. Sebaiknya kita pergi dari sini! " Ucap Erik sambil mengajak Fa ela pergi dari rumah nya dengan menggandeng tangannya.

Elena yang melihat suaminya seperti itu menjadi kesal dan marah, dia berusaha menahan amarahnya dengan mengepalkan tangannya dengan erat.

Fa ela lalu menangkis tangan Erik dengan kasar.

"Kita mau pergi kemana?, istri mu berhak tahu apa yang terjadi pada kita. Di sini kita selesaikan semua masalah ini segera! " Ucap tegas Fa ela dengan marah.

Erik yang merasa bersalah hanya bisa diam menerima keputusan Fa ela.

"Dengarkan Elena, aku juga korban dari penipuan yang dilakukan oleh suamimu, kita menjalin hubungan sudah 8 tahun. Dan dia menikahi mu sudah 2 tahun, sekarang siapa yang kau sebut selingkuhan! " Teriak Fa ela dengan keras pada Elena.

"Apa maksud mu? " Tanya Erik yang tidak mengerti yang dimaksud dengan Fa ela.

"Istrimu ini yang menyebarkan tentang hubungan kita di media sosial nya. Sebenarnya aku ingin mengakhiri hubungan kita, karena tahu aku adalah duri dari rumah tangga kalian berdua" Tegas Fa ela.

"Aku tidak mau!, yang aku cintai adalah kamu ela, kami menikah hanya karena orang tua kita saja dan aku sedikit pun tidak mencintai Elena" Ucap tegas Erik dengan memegang pundak Fa ela.

Mereka berdua saling memandang, Elena yang melihat dan mendengar ucapan suaminya. Dia berjalan kearah meja kecil yang ada di sudut rumah mereka.

Dan tanpa diketahui mereka berdua, Elena melemparkan meja itu kearah Fa ela.

"Mati saja kamu wanita murah! " Teriak Elena dengan melempar meja itu kearah Fa ela.

Erik yang mengetahui itu langsung memeluk Fa ela demi melindunginya dari lemparan Elena.

"Bra..ak, Py.. arr! " Suara meja yang menabrak kaca jendela rumah mereka yang sampai pecah.

Fa ela yang kaget hanya bisa terdiam dalam pelukan Erik, dia sampai ketakutan hingga memejamkan matanya.

Kematian.

Fa ela tidak menyangka kalau wanita yang dia jumpai itu, dia bersikap tenang bisa melakukan hal yang se extreme itu.

Fa ela pun melepaskan pelukannya dari Erik, dan menatap tajam kearah Elena.

"Apa kamu gila?, apa kamu ingin membunuh ku? " Tanya Fa ela dengan membentak Elena.

"Dasar wanita gila, bagaimana jika terjadi sesuatu dengan Ela? " Ucap Erik yang marah.

"Iya!, aku ingin sekali membunuh wanita yang sudah merusak rumah tangga ku, yang bahagia ini! " Bentak Elena dengan marah."Dan kamu masih mencemaskan wanita simpananmu ini! "Seru Elena.

"Bahagia katamu!, aku seperti di boneka sejak menikah dengan dirimu. Menyentuh dirimu saja aku sudah muak! " Ucap tegas yang marah kepada Elena.

Fa ela pun sedikit mengerti dengan sikap Erik,kenapa Erik mencari wanita lain, karena sikap gila istrinya. Walaupun seperti itu Fa ela sudah tidak mau berada di dalam urusan keluarga mereka yang kacau ini.

"Hentikan Erik!, aku sudah bilang hubungan kita sudah berakhir dan aku tidak mau berada di tengah rumah tangga kalian" Ucap Fa ela yang mencoba tenang dengan berjalan menjauh dari nya.

"Tapi kita saling mencintai, dan aku tidak mau melepaskan dirimu"Ucap Erik dengan keras kepala nya.

Elena yang sudah mengila, dia berpikiran untuk melukai Fa ela.

" Wanita murahan ini harus mati, kalau tidak aku tidak akan bahagia "Pikir Elena.

Tiba-tiba saja dia berlari dengan cepat kearah Fa ela, lalu mendorong tubuh Fa ela. Sehingga Fa ela terus melangkah mundur sampai didekat jendela rumah mereka yang pecah tadi.

Tapi untungnya dia selamat karena Erik memegangi tangan Elena.

" Aku bilang lepaskan!, wanita ini harus mati agar kamu jadi milikku! "Seru Elena yang meronta dipegang oleh Erik.

" Hentikan, aku bilang hentikan Elena, biarkan Fa ela pergi! "Ucap Erik yang masih terus menahan Elena.

Ditengah pertengkaran mereka, Fa ela yang muak melihat pertengkaran mereka berdua. Dia yang memutuskan untuk pergi dari sana, tiba-tiba tubuh Elena menyenggol tubuh Fa ela, Fa ela pun mundur-mundur dan terjatuh dari jendela rumah mereka.

Erik yang melihat itu, dia yang berusaha untuk menolongnya tidak bisa mengapainya.

"Fa ela.. ! " Teriak Erik dengan kencang dengan melihat Fa ela jatuh kebawah apartemen mereka.

Sedangkan Elena hanya berdiri sambil tersenyum melihat Fa ela terjatuh dari apartemen mereka.

Tubuh Fa ela yang menghadap ke langit dengan mata yang masih terbuka lebar, mulutnya pun tidak bisa berbicara dan dia hanya diam seribu bahasa.

"Ini memang salahku!, aku pantas mendapat semua ini" Suara hati Fa ela.

Tubuhnya seakan terbang dia hanya bisa merasakan angin meniup keseluruh tubuhnya, dia merasa ini akhir dari hidupnya.

Dan bunyi seperti benda jatuh dengan suara keras dibawah apartemen Erik.

"Br.. uuk"Suara tubuh Fa ela yang terjatuh dari apartemen Erik.

Darah mengalir dari kepalanya, dan dia terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya serta hidungnya.

Matanya terbuka lebar melihat awan biru, semua orang disekelilingnya ketakutan dan mengerubungi Jasad Fa ela.

Fa ela di tahun 2023 telah tewas terjatuh di apartemen selingkuhan nya, dan Elena ditangkap polisi dengan tuduhan pembunuhan disengaja.

Semua media berduka dengan kematian Fa ela, begitu juga Maria. Orang yang menghujat Fa ela mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga Fa ela dan meminta maaf karena menghujatnya tanpa tahu kejadian yang sebenarnya.

Erik pun masuk ke rumah sakit jiwa karena depresi berat, dia berulangkali ingin mengakhiri hidupnya untuk bertemu Fa ela tapi tidak berhasil. Akhirnya dia dibawa ke rumah sakit jiwa oleh orang tuanya.

Sebulan kemudian ayahnya yang jatuh sakit lagi setelah meninggalnya Fa ela, dia juga ikut meninggal. Dan itu lah akhir dari rasa kesedihan dan kekecewaan Fa ela.

Di sebuah aula dengan banyak mahasiswa, yang sedang menyiapkan acara untuk menyambut murid baru.

Tiba-tiba saja Fa ela melihat satu ember cat merah mengenai dirinya,

lalu dia memejamkan matanya dan menundukkan kepalanya.

"Byu..ur! " Suara tumpahan cat jatuh menyirami seluruh tubuhnya.

"Kamu tidak apa-apa? Tanya Siska teman kuliah Fa ela.

Siska lalu memberikan dia kain lap untuk membersihkan wajahnya.

Fa ela dengan mata tertutup mengambil kain tersebut dari tangan Siska. " Terima kasih! "Seru Fa ela.

Lalu saat membuka matanya dia kaget setelah melihat Siska tepat berada didepannya.

" Bukankah, dia ikut suaminya ke luar negeri "Pikir Fa ela.

Fa ela yang kebingungan dengan apa yang terjadi pada dirinya, dia memundurkan langkah kakinya dan keluar dari tempat itu.

Siska yang melihat sikap aneh Fa ela, dia berusaha memanggilnya berulangkali tapi tidak didengarkan oleh Fa ela.

" Ela, kamu mau kemana? "Panggil Siska dengan lantang.

Tapi Fa ela yang dengan terburu-buru keluar dari ruangan tersebut, sehingga tidak menggubris panggilan Siska.

Dia pun lalu keluar dari gedung itu dan melihat sekelilingnya, dia ternyata sudah berada di kampus lamanya Universitas Jaya.

Dia melihat spanduk yang bertuliskan selamat datang untuk mahasiswa tahun 2015.

"Aku kembali ke kampus ku! " Seru Fa ela.

Semua orang yang ada di sana melihat seorang gadis aneh dengan seluruh tubuhnya terkena cat merah.

"Jika benar aku di tahun 2015,maka mama masih ada di rumah! " Gumam Fa ela pada dirinya sendiri.

Dia pun langsung pergi kearah gerbang kampusnya dengan berlari, dan menghadang taksi didepannya.

Tak beberapa lama Fa ela sampai ke rumah lamanya, yang besar dan luas. Saat itu keluarga Fa ela, mereka keluarga terpandang dikota.

Ayahnya seorang pengusaha dan pengacara yang sukses, kakak laki-laki nya seorang pengacara terkenal dan ibunya adalah mantan artis lawas.

Dia lalu membuka gerbang rumahnya dan berlari memanggil mamanya.

"Mama..! " Panggil Fa ela berulangkali.

Lalu dia berhenti melihat, sosok wanita memakai topi kebun dan dress bunga-bunga, yang sedang merawat tanamannya.

"Itu benar-benar mama! " Suara hati Fa ela.

Fa ela lalu berlari kearah mamanya, dan memeluk dirinya dengan erat.

"Mama! " Panggil Fa ela sambil menangis dengan menahan rindu pada mamanya.

"Ela, ada apa? "Tanya mama Fa ela yang bernama Vivian, ibu rumah tangga yang masih cantik di usia 46 tahun.

Dia lalu menaruh alat kebunnya dan melepaskan sarung tangannya, dan membalikkan badannya kearah Fa ela.

Fa ela yang terus memeluk mamanya dan tidak mau melepaskan dirinya dari tubuh mamanya.

____________________________

Ingatan Fa ela terhadap mamanya, Vivian meninggalkan keluarga nya yang jatuh bangkrut karena dia sedang sakit keras dan tidak mau menjadi beban suami dan anaknya.

Vivian yang merasa usianya tidak lama lagi hidup didunia ini, dia lebih milih menjauh dari keluarga nya yang sedang mengalami kesusahan.

Tak beberapa lama setelah pisah dari keluarganya dia meninggal karena sakit kanker yang dideritanya. Dan Fa ela saat tahu mamanya bukan meninggalkan mereka karena mencintai pria lain, dia merasa bersalah karena membenci mamanya karena masalah perpisahan orang tuanya.

Fa ela memandang Vivian sambil memeluknya dengan erat. "Jika aku mati karena alasan untuk kembali ke masa lalu ku, maka aku bahagia bisa bertemu dengan orang yang aku cintai" Suara hati Fa ela, sambil memandangi mamanya.

"Ada apa nak?" Tanya Vivian yang heran dengan sikap putrinya yang tidak seperti biasanya.

"Aku mencintaimu mama, maafkan Ela mama!, hiks.." Seru Fa ela sambil menangis dengan memeluk tubuh Vivian. "Maafkan aku telah membencimu dan tidak ada di sisimu saat nafas terakhir mu, ma! " Suara hati Fa ela yang sedih.

Mamanya menjadi binggung dan merasa ada yang salah dengan putrinya, Fa ela masih terus memeluk Vivian dan Vivian menepuk punggung Fa ela dengan lembut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!