NovelToon NovelToon

Perjalanan Sang Putri

Bab. 01. Awal mula

Namaku Lin Mey, Putri dari seorang Kaisar, Kekaisaran Lin, ibuku bernama Xin Xia Fei, dari Klan Xin.

Pernikahan Politik, itu biasa terjadi, karena kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan dari Pernikahan itu.

Ibuku adalah wanita Genius, Ahli dalam Alkemis dan Formasi, tapi semuanya di rahasiakan dengan baik, setelah aku berumur 7 tahun, ibuku mulai melatih ku. Kediaman kami yang terbilang jauh dari Istana, dimanfaatkan ibuku melatih ku.

Keberadaan ibuku sangat tidak disukai oh siapapun, termasuk ayahku, karena hanya Politik.

Dia tidak pernah datang melihatku, hanya jika ada acara Formal baru aku dan ibu bertemu dengannya.

Saat Umurku 10 tahun, entah ada masalah apa, tiba-tiba aku dan ibuku di kembalikan ke Klan dan status kami di cabut.

Kami tiba di Klan, terlihat suasana sudah kacau, ternyata Klan ibuku sudah di hancurkan, dengan tuduhan memberontak. Ibuku tetap tenang, dan kemudian dia membawaku ke Hutan.

Dan disinilah kami berada, ibu menceritakan semua hal yang terjadi, dan yang paling membuatku tak habis pikir, bahwa Klan Xin bukan berasal dari Daratan Rendah, melainkan dari Daratan Para Dewa.

"Putriku, keluarga Utama kita sudah kembali ke Daratan Para Dewa, termasuk Kakek buyutmu, ibu juga akan kembali setelah melatihmu, agar kamu bisa menjadi kuat, maafkan ibu karena akan meninggalkan kamu sendiri untuk beberapa saat, tapi percayalah kita akan bertemu saat waktunya tiba", ucap Xin Xia.

"Mey er percaya pada ibu, dan Mey er giat berlatih agar ibu bisa pergi dengan tenang, ucap Lin Mey.

"Ambil ini, ini adalah pusaka tingkat Semesta, teteskan darahmu, maka ke tiga batang ini akan mengakui mu sebagai tuannya", ucap Xin Xia.

Sekarang mari kita masuk ke Hutan bagian dalam, karena disanalah kita akan tinggal, dan tempat kamu berlatih, ingatlah baik-baik Musuhmu bukan Ayahmu, biarpun dia tidak menunjukkan kasih sayangnya padamu dan ibu, tapi sesungguhnya dia sangat menyayangi mu, ketiga pusaka itu dia yang memberikannya padamu.

Ayahmu, tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan kekuatan dari pendukung permaisurinya, akhirnya dia membebaskan kita dari Istana, agar kamu dan ibu bisa lebih aman.

Didalam 3 pusaka itu, sudah berisi 25 % harta dari Kekaisaran ini, juga berisi seluruh harta Klan kita yang ada di Daratan ini, kedua harta itu terdapat di dalam Cincin Penyimpanan dan Gelang Penyimpanan, semua berada di tingkat Semesta.

Terakhir soal Liontin itu, Ayahmu sendiri tidak mengetahuinya, karena dia tidak bisa membukanya, dan barang itu di berikan oleh seorang Dewa, kepada leluhur nya, dengan pesan, "Ada seseorang yang berhak memilikinya, dan dia adalah seorang Putri dari Kekaisaran ini, Liontin ini akan bersinar saat saat anak itu lahir".

Menurut Ayahmu, saat kamu lahir Liontin itu bereaksi dan mengeluarkan sinar keemasan, Ayahmu tidak pernah mendampingi setiap Permaisuri ataupun selir yang akan melahirkan, melainkan memasuki ruang rahasia dan berjaga untuk melihat Liontin itu, jadi ibu berharap kamu bisa menemukan rahasia apa di balik Liontin itu", ucap Xin Xia saat mereka berjalan menuju tempat yang di maksud.

Di posisi lain tepatnya di pinggir hutan, terdapat 100 orang pembunuh bayaran yang di perintahkan Permaisuri untuk membunuh kedua ibu dan anak itu, tapi mereka terlalu takut untuk masuk lebih dalam ke Hutan itu.

Penghapusan Klan Xin bukan perintah dari Kaisar, melainkan dari Permaisuri, namun begitu Kaisar hanya tutup mata, karena dia sudah lebih dahulu mengirim pesan kepada Mertuanya agar segera pergi dari Klan.

Para pembunuh bayaran bingung harus bagaimana, kembali tanpa hasil, mereka pasti akan mati, akhirnya mereka memutuskan untuk melarikan diri ke Arah Selatan, menuju Kekaisaran Tang, dengan menyamar menjadi pedagang.

Kini ibu dan anak itu sudah berada, di sebuah Goa yang sangat besar, dan sangat bersih, seolah ada yang tinggal di tempat itu.

Keberadaan Goa itu sejatinya adalah tempat Xin Xia berlatih di masa lalu bersama sepasang suami-isteri yang menjadi gurunya dan berada di Ranah Penguasa Abadi, dengan gelar Dewa Alkemis dan Dewa Formasi, kedua Dewa itu termasuk hebat karena berlatih Kultivasi dan keterampilan secara bersamaan, dan memiliki tingkat kesulitan yang sama, bahkan Melatih keterampilan atau Skill jauh lebih sulit, karena menggunakan metode Kultivasi Jiwa.

Lin Mey takjub mendengar cerita ibunya, bahkan tingkat Kultivasi ibunya sungguh sangat kuat untuk ukuran Daratan Rendah.

"Kenapa ibu tidak melawan perbuatan Permaisuri ? tanya Lin Mey.

"Jika melawan, itu artinya ibu akan membantai lebih setengah dari penduduk ibu kota, dan ibu belum tentu bisa melindungi mu, jadi pilihannya ikuti saja apa kata ayahmu, walau ibu tidak mencintai nya tapi ibu menghargai ketulusannya, kamu lihat walau kita berada di paviliun selir rendahan, tapi apakah kita pernah di ganggu, itu karena perintah Ayahmu, Jawab Xin Xia.

"Baik Bu, Mey er sudah mengerti, tapi sekarang aku lapar, bolehkah ibu membuatkan makanan untukku? Ucap Lin Mey.

Xin Xia segera melakukan permintaan Putri kesayangan nya itu, apalagi semua perlengkapan rumah masih tertata rapi di sebuah gubuk depan Goa itu.

Lin Mey begitu takjub dengan lokasi Goa itu, dimana terdapat 2 gunung yang menjulang, serta terdapat sungai yang begitu jernih, terlihat begitu banyak ikan dan udang serta kepiting, juga terdapat sebuah kolam untuk mandi yang ketika di sentuh ternyata airnya begitu hangat.

"Nak, mandilah dulu kemudian makan, hari juga sudah mulai gelap", perintah Xin Xia.

Selesai keduanya mandi, mereka makan bersama, Xin Xia mengatakan rencana pelatihan Lin Mey, dan berapa lama mereka di Goa itu.

Disini sudah di berikan Formasi Ruang dan Waktu, ibu hanya punya waktu, 3 hari waktu Daratan Dewa, itu artinya 3 tahun di Daratan Rendah, tapi itu tidak cukup bagimu untuk melatih seluruh Kekuatan ibu, makanya ibu merubah waktu disini menjadi 1 : 10 tahun, Ucap Xin Xia.

"Lin akan berlatih dengan giat, jawabnya penuh tekad.

"Telanlah Pill ini sebelum kamu tidur, Pill ini namanya Pill Penjernih Pikiran, dengan Pill ini, kamu bisa lebih muda memahami apa yang kamu pelajari", Ucap Xin Xia.

"Terimakasih Bu", jawab Lin Mey sambil menerima botol giok berisi sebutir Pill.

Selesai bercerita dan membicarakan segala tahapan pelatihan, mereka masuk kamar masing-masing.

Didalam kamar, Xin Xia masuk ke dalam dunia Jiwanya dan memanen berbagai sumberdaya untuk jadikan Pill maupun makanan serta minuman, setiap orang yang memiliki tubuh khusus seperti Xin Xia, serta Kultivasi di Ranah Dewa, maka sudah bisa memiliki Dunia Jiwa, ditambah lagi dia memiliki Elemen Ruang dan Waktu.

Lin Mey sendiri, sibuk meriksa Cincin Penyimpanan dan Gelang Penyimpanan, didalam Gelang Penyimpanan, terdapat Jutaan Emas Batangan dan Berbagai kristal Roh berkualitas tinggi, serta Ribuan senjata. Sedangkan isi dalam Cincin Penyimpanan, terdapat milyaran Koin Emas, milyaran Tael Emas, juga Ratusan Juta Koin Perak dan Perunggu.

Ditambah lagi Koin Platinum yang jumlahnya fantastis, semua harta itu sudah gabungan dari 25 % harta Kekaisaran, harta Klan, dan yang terbanyak milik Xin Xia, yang dia dapatkan dari kedua gurunya.

Xin Xia, berambisi menaklukan wilayah dimana kedua gurunya hidup, yaitu Daratan Dewa, tapi kedua gurunya melarang, gurunya hanya berpesan, hiduplah dengan baik dan jangan mencampuri urusan politik maupun Sekte, itulah prinsip kedua gurunya, walau memiliki Kultivasi tinggi, mereka berdua lebih senang di kenal sebagai Dewa Alkemis dan Dewa Formasi, bahkan mereka juga bisa dikatakan sebagai Dewa Penempa, karena mampu membuat senjata tingkat Kuno, 1 level di bawah tingkat Semesta.

Kini hari sudah berganti pagi yang cerah, terlihat wanita berusia hampir 30 tahun sedang memasak, sedangkan seorang gadis kecil berusia 10 tahun sedang asyik berendam di kolam air panas.

Sementara di Istana, terlihat seorang wanita bergelar Permaisuri dan 2 selir yang merupakan kaki tangan permaisuri, sedang gelisah, karena para pembunuh bayaran yang dia sewa tak kunjung memberi kabar.

"Selir Meng, Wei, minta tolong ke Klan kalian untuk membantu Klan ku mencari kedua orang itu, katanya mereka bersembunyi di dalam Hutan Bintang Jatuh, ucap permaisuri.

Tanpa pikir panjang kedua selir itu langsung menyetujui permintaan Permaisuri, mereka langsung menulis surat dan di berikan kepada Pelayan agar di teruskan ke Klan mereka.

Klan Wang, Klan Meng, Klan Wei dan Shui adalah Klan terbesar dan terkuat di samping Klan Lin yang merupakan Klan Kekaisaran, Klan Shui adalah Klan Militer, dan 3 generasi mereka tidak ada hanya 1 perempuan yang lahir, itupun sudah menjadi istri dari sebuah Kerajaan yang masih naungan Kekaisaran Lin.

Klan Shui adalah berhubungan erat dengan Klan Xin, itulah sebabnya mereka memaksa Kaisar agar menyelidiki penyebab hancurnya Klan Xin.

Jika saja, Putra Patriark Klan Shui tidak meninggal saat pertempuran di perbatasan melawan Kekaisaran Qing, sudah pasti Xin Xia akan menjadi istrinya. Karena mereka memang sudah di jodohkan, dan juga Xin Xia sangat mencintai Tuan Muda Klan Shui itu.

Kembali ke posisi Lin Mey dan Xin Xia, di Hutan Bintang Jatuh.

Selesai ritual mandi, keduanya menikmati sarapan paginya dengan dengan tenang tanpa bersuara.

Dengan menu daging dan sayuran segar, menambah gairah makan mereka tergugah.

"Mey er, ibu akan melanjutkan pelatihan mu disini, di tempat ini sangat cocok untuk tempat berlatih, berbeda waktu di istana, ucap Xin Xia.

Disini kamu juga bisa berlatih fisik, serta belajar jenis tanaman Herbal, dan itu tugasmu selama 3 bulan ke depan, untuk latihan kamu hanya perlu berjalan mengitari lembah ini dan ambil kayu bakar serta berburu untuk kita makan, hewan buas tidak ada di kawasan Lembah ini, apa kamu keberatan", tanya Xin Xia

"Tidak Bu, Mey er akan lakukan dengan sungguh-sungguh, jawab Lin Mey dan beranjak dari kursinya dan mengambil peralatan.

Lin Mey mulai melangkahkan kakinya keluar halaman Goa itu dan mulai berjalan ke kanan.

Bab. 02. Phoenix

Semilir angin sepoi-sepoi mengiringi langkah kecil gadis kecil itu, tekadnya sudah bulat untuk menjadi yang terkuat dan membalas perlakuan Permaisuri terhadap Klan ibunya, serta menghancurkan Klan Permaisuri, dan melumpuhkan Klan Pendukungnya.

Lin Mey mulai mengumpulkan kayu-kayu kering, dan ikatnya menggunakan akar pohon, sesekali dia melihat ada jamur, dan memetiknya serta menyimpannya dalam Cincin Penyimpanan, tingkat Rendah, yang sebelumnya sudah di berikan Xin Xia, agar tidak bercampur didalam Cincin Semesta.

Dia terus berjalan semakin jauh, Xin Xia tidak menyuruh nya tergesa-gesa, jalan santai sambil memperhatikan situasi, pelatihan ini mengajarkan kesabaran dan tetap belajar melihat situasi, saat berjalan dia bertemu seekor kelinci, dan langsung menangkapnya, tapi bukan kelinci namanya kalau gampang di tangkap.

Dengan berlari kesana-kemari untuk menangkap kelinci, itu sudah merupakan pelatihan fisik yang menguras tenaga, apalagi umur nya baru 10 tahun.

Terlihat ringan dan tanpa beban, tapi menangkap kelinci dengan tangan tangan kosong, harus di lakukan dengan sabar, dan akhirnya Lin Mey berhasil menangkap kelinci itu.

Hari berganti hari, hingga Minggu berganti, juga bukan ikut berganti, kini sudah 3 bulan ibu dan anak berada di Hutan Bintang Jatuh.

Fisik Lin Mey terlihat sudah semakin tinggi dan kekar, walau dia seorang wanita, tapi bukan berarti perawakan nya seperti laki-laki.

"Bagus nak, kekuatan tulangmu sudah meningkat, sekarang istirahatlah beberapa hari, tapi bacalah buku-buku ini, ini teknik dasar menjadi seorang Alkemis dan Ahli Formasi, buku itu hanya sebagai pengetahuan saja, tapi cukup penting saat kamu mulai memasuki tahapan latihannya", Xin Xia.

"Baik Bu, ucap Lin Mey tanpa membantah.

Seminggu berlalu, kedua buku sudah selesai di baca Lin Mey, tugas nya saat ini adalah mengumpulkan jenis - jenis tanaman herbal yang sudah di catat oleh Xin Xia, tidak tanggung tanggung, Lin Mey wajib mengumpulkan 1000 jenis tumbuhan, selama 1 bulan.

Tumbuhan yang ditulis itu sebenarnya untuk pembuatan Pill penunjang pelatihan Lin Mey, lebih penting lagi, Xin Xue ingin Lin Mey bisa cepat dan tanggap aka setiap jenis tanaman herbal.

Keesokan harinya, Lin Mey mulai bergerak, deru langkah penuh tekad dia menuju salah satu lembah di depan Goa, disana memang terdapat berbagai jenis tumbuhan herbal langka, dan berumur lebih dari ratusan ribu tahun.

Lin Mey terus mencari, dia memfokuskan seluruh inderanya agar bisa menemukan apa yang dia cari, terkadang ada tumbuhan yang sangat mirip, tapi setelah fokus melihatnya atau mencium baunya ternyata berbeda, Lin Mey juga melatih pendengarannya takut ada binatang buas yang datang, latihan sederhana tapi memiliki efek yang komplit.

Tanpa ada rasa lelah, Lin Mey melaksanakan tugasnya, tubuh mungilnya perlahan-lahan mulai terasa padat, kulit-kulitnya mulai sensitif dengan situasi yang membangkitkan naluri pertahanan tubuh berkembang.

Sebulan terlewati, tugas dari ibunya berjalan dengan baik, dan kini ibunya kembali meminta mencari tanaman herbal sebanyak 2000 jenis, 1000 jenis masih sama seperti sebelumnya, berarti penambahan 1000 jenis baru.

Begitu selanjutnya hingga 3 bulan lamanya, dia telah mengumpulkan 3000 jenis tanaman herbal, dan semuanya dalam kategori langka, di Daratan Rendah hampir mustahil bisa ditemukan herbal tersebut, jikapun ada , maksimal berumur 1000 tahun.

Enam bulan berada di hutan tidak membuat keduanya bosan, apalagi Lin Mey menangkap seekor kucing Hutan yang menggemaskan.

Lin Mey bahkan memiliki ternak ayam dan kelinci, dan ada juga seekor burung rajawali yang masih kecil, yang dia temukan di samping rajawali betina dewasa yang mati terkena panah entah darimana.

"Sekarang bacalah Kitab itu, kitab itu adalah bagian kedua dari teknik Kultivasi yang ibu berikan padamu, Kitab itu akan menyempurnakan kitab yang pertama, selain itu, kamu belajar menanam tanaman herbal itu", ucap Xin Xia

Lagi-lagi tidak ada bantahan, semuanya di kerjakan dengan ikhlas, Xin Xia juga tidak pernah memaksakan sesuatu, hanya kata-kata motivasi yang selalu di ucapkan kepada Lin Mey.

"Dan sebelum kamu membacanya, terlebih dahulu teteskan darahmu, agar kamu bisa membacanya, ucap Xin Xia.

Keajaiban terjadi, setelah Lin Mey meneteskan darahnya, Kitab itu langsung bersinar keemasan dan membungkus seluruh tubuh Lin Mey, Xin Xia tersenyum, dia tahu Lin Mey adalah pewaris dari kitab itu, karena sebelum berpisah dengan gurunya, mereka berpesan, bahwa Kitab itu akan memilih sendiri tuannya.

Seluruh isi buku itu masuk dalam pikiran Lin Mey, Teknik Kultivasi Dewa Semesta Alam. teknik ini mengambil Qi spiritual, Qi alam dan Qi Dewa, teknik Kultivasi ini, tidak mengharuskan Kultivator untuk bermeditasi, karena dengan Teknik Kultivasi ini, secara otomatis Qi akan memasuki seluruh Meridien dan di tampung dalam Dantian, dan akan di rubah menjadi energi.

Dalam Kitab itu juga terdapat Teknik bertempur dan Teknik membangkitkan akar Jiwa atau Elemen yang menjadi dasar Kekuatan dan ketrampilan.

Namun teknik ini sangat boros akan kebutuhan Qi, apalagi jika tubuh pengguna memiliki lebih dari 1 Elemen, keuntungan juga adalah, dapat bertarung dan mengalahkan 1 ranah Penuh diatasnya, tanpa kesulitan dan jika 2 ranah bisa mengimbangi atau bahkan bisa menang jika teknik tempur juga mumpuni.

Sudah Lebih 4 jam sinar keemasan itu membungkus Lin Mey, terdengar bunyi retakan-retakan tulang, yang memilukan, membuat Xin Xia yang awalnya tersenyum kini rasa kuatir mulai menghinggapi lubuk hatinya.

Lin Mey berteriak sekencang-kencangnya, menahan rasa sakitnya, terlebih matanya seolah-olah tercabut dan terpasang lagi, kemudian dagingnya terasa seperti hancur dan disatukan lagi, begitu juga tulang-tulang nya.

Kini terlihat sinar keemasan itu mulai berubah menjadi seperti benang dan kemudian bergulung menjadi seperti bola, berjumlah 3 buah, lalu melayang mengitari tubuh Lin Mey yang juga sedang melayang dalam keadaan berbaring.

Ke-tiga Bola keemasan itu terbang ke angkasa dengan kecepatan tinggi, lalu turun lagi masuk ke kening, dada dan perut Lin Mey.

Dalam sekejap tubuh Lin bercahaya, dan terlihat Seluet Burung Phoenix Beserta Mahkota di kepalanya, dan terdengar suara yang memekakkan telinga.

"Puji kepada Dewa, setelah jutaan Tahun tercatat dalam berbagai buku tentang Hewan legendaris, ternyata Putriku bisa membangkitkan Roh Hewan Legendaris", ucap Xin Xia dengan bangga.

Sejam kemudian, tubuh Lin Mey meledak, menjadi serpihan dalam balutan pelindung seperti gelembung air, dan perlahan mulai menyatu kembali.

Xin Xia terkejut dengan kejadian itu dan kembali lagi dia tersenyum, dia pernah mendengar kedua gurunya bercerita bahwa, jika ada seseorang yang berhasil membangkitkan Roh Burung Phoenix, akan diakhiri dengan ledakan dan berubah menjadi serpihan berbentuk Phoenix dan di lindungi gelembung transparan, dan itu menandakan harus darah nya berubah menjadi garis darah Phoenix.

Jika berwarna Merah Keemasan, itu berarti Memiliki garis Darah Phoenix Yang, jika Biru keemasan, itu berarti Garis Darah Phoenix Yin dan Warna Ungu Keemasan, itu berarti Garis Darah Phoenix Yin dan Yang dan berarti Dewa Para Phoenix, karena hanya warna tersebut hanya muncul sekali sejak Penciptaan Hewan Surgawi.

Xin Xia melihat Cahaya Itu berubah terus hingga terakhir dan saat ini dilihatnya cahaya itu berwarna Ungu dan terdapat 5 seluet Phoenix berbeda warna.

Dari jenis cahaya seluet itu, menandakan bahwa Lin Mey adalah penguasa tertinggi dari seluruh Ras Phoenix di seluruh alam semesta.

Kejadian ini, juga menggetarkan Alam Para Dewa, juga Alam Dewa Kuno.

"Hahahaha, akhirnya pewaris ku telah muncul, setelah milyaran tahun penantian kami, tertawa bahagia 2 Ras Dewa Phoenix, dan sudah saatnya kami untuk bereinkarnasi dengan tenang, ucap mereka.

"Kakak, akhirnya kedua murid kita itu, menemukan pewaris kita, Ucap Phoenix salju berjenis kelamin perempuan.

"Kita memang tidak salah memilih, ucap Phoenix Api.

"Tapi pewaris kita lahir di Alam Rendah, dan lahir perempuan bertubuh Dewi Perang, ucap Phoenix salju.

"Berikan hadiah untuk wanita yang melahirkan pewaris kita, ucap Phoenix salju.

"Ambil kotak ini dan suruh bawahan paling setia untuk mengantarkan nya, saat dia kembali Alam Para Dewa.

"Kakak, pewaris kita telah menemukan Liontin Leluhur, dan kini telah menyatu dengan Jiwanya, ini sungguh takdir, milyaran tahun Liontin itu menghilang, ternyata berada di alam Rendah, ucap Phoenix Salju.

"Adik, ibu Ratu telah bereinkarnasi ke Alam Bumi, hanya Liontin itu yang bisa menemukannya dan membawa ibu ke Alam kita, Alam para binatang Surgawi", Ucap Phoenix Yang.

"Astaga kak, itu artinya, ibu kita bisa di tolong, coba lihat cermin ini, ibu kita menjadi Ibu yang sangat miskin di reinkarnasi terakhirnya, ucap Phoenix Salju.

"Mari kita kirim kedua murid kita sekali lagi, dan berikan inti Jiwa nenek kita, sesuai wasiatnya, sisanya pasti pewaris kita akan paham, berikan juga 2 lembar bulu kita agar ibu bisa mengenal kita saat kekuatannya pulih", ucap Phoenix Api dan mencabut 1 bulunya, dan di ikuti Phoenix Salju.

Kembali ke Lin Mey.

Xin Xia masih terus melihat perubahan demi perubahan serta peningkatan kekuatan demi kekuatan.

Lin Mey sendiri sedang berada dalam alam bawah sadarnya, dia bertemu dengan leluhur para Phoenix.

"Jangan takut gadis Muda, aku adalah leluhur mu, Sang Phoenix Ungu Dewa Phoenix Awal yang di ciptakan oleh Sang Pencipta", ucap Leluhur Phoenix mengenal kan dirinya.

"Maaf kan saya senior, dimana kah ini? tanya Lin Mey.

" Kamu berada di alam bawah sadar mu, aku yang telah menarik kamu kesini, jadi jangan kuatir, aku akan memberikan Kekuatan Sejati Phoenix padamu, tapi kamu harus menapaki jalan berliku, karena setelah ini, perjalanan mu akan di mulai dari Alam yang terpisah dari 9 Alam Yang di berada dalam Primordial Nirwana.

Alam itu bernama Bumi, disana seluruh manusia hidup mengandalkan kekuatan fisik, hanya sebagian kecil yang mengerti apa yang kalian sebut Kultivasi, banyak para Dewa Kuno memilih bereinkarnasi ke Alam itu, termasuk Cucuku, Dewi Ratu Phoenix .

Liontin yang kamu gunakan itu adalah satu-satunya cara bagi Cucuku Dewi Ratu Phoenix dapat kembali bersama kami, saat ini kedua Putra dan Putrinya sudah menyiapkan seluruhnya yang akan di berikan kepadamu untuk teruskan kepada Cucuku.

Bab. 03. Putri Leluhur Dewa Phoenix

"Leluhur, saya dengan ikhlas mencarinya, dia adalah Ras Phoenix, selama ras kita masih bisa kita temukan, di manapun harus kita cari dan bawa pulang, Ras kita adalah Ras yang menjunjung tinggi persaudaraan, ucap Lin Mey dengan tegas.

"Itu baru pewaris ku, bersiaplah aku akan mewariskan kekuatanku kepadamu, agar kamu bisa melintasi pembatas Primordial Nirwana, tapi maafkan saya, kamu baru bisa kembali kesini setelah 100 tahun waktu disana atau 10 tahun disini, apa kamu tetap bersedia kesana? tanya Leluhur itu.

"Apakah kekuatanku akan disegel di sana hingga 100 tahun ukuran Bumi? tanya Lin Mey.

"Tentu tidak, di seluruh Ras Phoenix, hanya kamu yang memiliki Elemen Ruang dan Waktu, jadi kekuatan sejati mu tidak akan tersegel, hanya kekuatan mu akan terlihat berada di puncak Kekuatan Bumi, dan segala keterampilan dan kekuatan khusus mu tetap berjalan dengan normal, ucap Leluhur Phoenix.

"Aku siap menjalankan tugasku, hanya 1 permintaan ku, tolong pastikan ibuku dan ayahku aman hingga saya kembali", ucap Lin Mey.

"Kaisar itu akan aman, ibumu dan Klan nya akan sepenuhnya tanggung jawab Ras Phoenix, saat ini kamu Adalah Ratu Agung Ras Phoenix Sejati, karena hanya kamu satu-satunya yang membangkitkan Ras Phoenix Ungu, Leluhur para Ras Phoenix, Garis darahmu lebih kuat dari Phoenix manapun, jadi tenang saja", ucap Leluhur Phoenix.

"Baik aku mengerti, lakukanlah ", ucap Lin Mey.

"Bukan hanya kekuatan yang ku berikan, tapi seluruh pengetahuan tentang ras kita, terimakasih sudah mau menerima warisanku", ucap Leluhur Phoenix dan menembakkan cahaya Ungu Keemasan ke dahi Lin Mey.

Tubuh Fana Lin Mey kembali bereaksi, Cahaya Ungu Keemasan membungkus Lin Mey dengan Aura menyejukkan, dan tanpa di duga, Tubuh Xin Xia juga ikut terbungkus, hingga kekuatannya meningkat, menembus puncak Kultivasi Alam Dewa.

Di kamar, Sang Kaisar Lin bergetar, di hadapannya melayang 1 lembar bulu Phoenix, dan masuk ke dahinya, seketika keringat dingin mengalir dari pori-pori nya, kekuatannya naik mengerikan, hingga Berhenti pada Tahap Saint level Puncak, dan menjadikan Dia Kaisar terkuat di alam Rendah, hanya butuh Selangkah lagi dia menuju Tahap Kaisar, dan jika itu terjadi maka dia akan ditarik paksa menuju alam Langit.

Lin Mey saat telah selesai menyerap seluruh kekuatan yang di berikan Leluhur Phoenix, kini kekuatannya, sudah berada di Puncak Kultivasi Alam Nirwana, setara dengan Kaisar Nirwana Long Shang Dian dari Ras Naga.

"Ayah, ucap Lin Mey ketika dia sadar.

"Hahahaha, akhirnya kamu tahu, siapa kamu sebenarnya, kamu adalah Putriku, maafkan yang Tua ini, terpaksa memurnikan darahmu dengan darah Putriku, yang tewas di tangan Kaisar Iblis, kelak kamu bertemu Long Shang Dian, dia akan tahu siapa kamu, seluruh ingatan Putriku akan secara perlahan pulih dan kamu akan lebih jelas apa posisi kamu.

Cucuku yang berada di Alam Bumi, itu adalah Putrimu, dia akan mengenal kamu saat Garis Darah Phoenix miliknya bangkit, itu tugasmu membantu dia Membangkitkan nya, ucap Leluhur Phoenix yang bernama Fenghuang.

"Terimakasih, sebagian besar kenangannya sudah aku ingat, kini aku terlahir kembali dengan kekuatan yang lebih besar, suatu saat akan ku hilangkan Ras Iblis di seluruh Semesta, ucap Lin Mey.

"Namamu di masa lalu adalah Feng Xue Yin, tapi biarlah saat kamu menggunakan nama lahir pemberian orangtuamu, ucap Leluhur Fenghuang.

"Terimakasih Ayah, sudah saat nya aku kembali, kasihan ibuku, Ucap Lin Mey.

"Bangkitlah, Cincin dan Gelangmu telah ku sempurnakan dengan Garis Darah Phoenix, Seluruh harta milikmu di masa lalu sudah Ayah simpan dalam Ruang Jiwa atau Dunia Jiwa, jaga dirimu baik-baik, nanti akan datang 2 orang yang merupakan Guru dari ibumu akan memberikan permata Jiwa ibumu, untuk membantu Putrimu membangkitkan Garis Darahnya", ucap Fenghuang

"Terakhir Pedang Phoenix Ungu milikmu, sudah ayah temukan dan berada didalam Cincin Semesta, setelah kamu teteskan darah, maka Liontin akan beresonansi pertanda pedangmu telah bangkit", ucap Fenghuang mengingatkan.

"Sekali lagi terimakasih Ayah, ucap Lin Mey dan perlahan matanya terbuka, pertanda dia telah kembali dari alam bawah sadarnya.

Secara perlahan Cahaya Ungu Keemasan menurunkan Lin Mey hingga kakinya mendarat sempurna di Tanah.

"Ibu, aku haus, kalimat pertama saat dia melihat ibunya.

Walau jiwanya kini bernama Feng Xue Yin, tapi kenangan dia sebagai Lin Mey Putri Xin Xia, tidak terhapus.

"Minumlah nak, dan bersihkan dirimu, setelah itu mari kita makan malam, ucap Xin Xia.

Lin Mey bahagia melihat ibunya yang begitu menyayanginya, hingga saat Jiwa Feng Xue Yin ingin menghapusnya, Lin Mey menolak nya, dengan berkata aku akan menerima jiwamu asal jangan hapus ibuku dari hidupku, mari kita jalan bersama, seluruh masalahmu dan masalahku kita selesaikan bersama, dan seketika Jiwa mereka menyatu tanpa ada penolakan.

"Nak sebenarnya apa yang terjadi denganmu, ibu tidak bisa lagi melihat kekuatan mu, tubuhmu seperti gadis berumur 15 tahun dan juga wajahmu dan kulitmu semakin cantik, ucap Xin Xia.

"Ibu, kekuatanku sudah melebihi kekuatan di Alam Dewa, tapi karena Elemen Ruang dan Waktu, aku tidak di paksa untuk naik ke alam lebih tinggi, kecuali aku sendiri yang akan datang kesana

Ibu sendiri saat ini sudah berada di puncak Alam Dewa, seharusnya ayah Sudah berada di puncak Kekuatan Alam Rendah, ucap Lin Mey.

"Kok kamu tahu kekuatan ibu dan ayahmu, jawab Xin Xia.

"Ibu dan ayah mendapatkan manfaat saat aku mengalami pencerahan dan itu bagus buat ayah juga ibu, aku berharap ibu bisa mencintai Ayah, dan dimasa depan kita bisa berkumpul, Ayah pasti mampu mencapai Ranah Dewa, tapi biarkan dia berusaha sendiri, anggaplah itu hukuman baginya yang tidak tegas", ucap Lin Mey.

"Ia sayang, sebelum ibu berangkat ke Alam Dewa, ibu akan memberikannya sumberdaya dan teknik tingkat Dewa, agar dia bisa menyusul ibu, dan bantulah adik keempat mu, ibunya adalah satu-satunya teman ibu, dia di bunuh oleh permaisuri, ibu menitipkannya di Sekte Phoenix Suci, Sekte Kuno yang tidak di ketahui siapapun di Daratan Rendah ini", ucap Xin Xia

"Berikan saja sumberdaya dan teknik tingkat tinggi, serta Koin Emas, berikan ini padanya, ucap Lin Mey memberikan Cincin Penyimpanan tingkat Emas.

Di alam Rendah Cincin Penyimpanan tingkat Emas adalah untuk para pemimpin Sekte atau Klan.

"Dan untuk Ayah, berikanlah yang ini, ini Cincin Penyimpanan tingkat Dewa, berapa tingkat di bawah milik kita berdua yang berada di tingkat Semesta.

"Baiklah, dan karena Kultivasi kamu sudah sangat tinggi, saatnya kamu berlatih Alkemis dan Formasi, ucap Xin Xia.

"Maaf Bu, saat Lin Mey mendapatkan pencerahan, Keahlian Alkemis dan Formasi serta Menempa, termasuk Tabib, semuanya sudah Lin Mey kuasai dengan sempurna.

Sekarang ibu bimbing saya praktek membuat Pill, agar sebelum kita pergi, kita tidak kekurangan Pill, dan sebagian kita berikan untuk Ayah", ucap Lin Mey.

"Putriku sangat hebat, ibu bangga sama kamu nak, ingat selalu pesan ibu, janganlah menjadi sombong dan serakah, buatlah kebajikan sebanyak mungkin agar Dewa Pencipta memberimu banyak keberkahan", ucap Xin Xia.

"Ia Bu, tapi Mey er, tidak akan berlaku naif, jawab Lin Mey.

Akhirnya kedua ibu dan anak itu, masuk ke kamar masing-masing dan terlelap.

Di istana Kekaisaran, Lin Fei ayah nya Lin Mey, terus memandang lukisan Xin Xia dan Lin Mey, ada guratan kerinduan dimatanya, kemudian dia memanggil pelayan setianya agar menyiapkan cemilan dan teh kesukaannya.

"Silahkan di nikmati Kaisar, ucap Yang Bin.

"Bin, kamu itu teman masa kecil ku, ayah dan ibumu memang pelayan ayahku, jadi jangan sebut aku dengan Kaisar saat kita hanya berdua seperti ini, anggaplah aku adikmu, karena memang aku sudah tidak memiliki saudara akibat perebutan tahta Penguasa, sedih aku mengingat kejadian itu", ucap Kaisar Lin.

"Walaupun aku memanggilmu Kaisar, tapi hatiku menganggapmu adikku, hanya dengan panggilan ini, yang membuat ku bangga padamu, Ucap Yang Bin.

"Baiklah, tapi apa kamu ada informasi tentang Selir Xin Xia dan Putriku? Tanya Kaisar Lin.

"Kabar terakhir, para prajurit menemukan aura mereka masuk ke Hutan Bintang Jatuh, namun hingga saat mereka belum terlihat keluar dari sana, aku sudah mengirim tim elite agar memantau di seluruh jalan yang biasa di gunakan para pencari sumber daya, dan semua sudut ibukota", ucap Yang Bin.

"Terimakasih atas inisiatifnya, aku bangga memiliki saudara sepertimu, jika bukan karena almarhum ayah berhutang Budi pada Klan Permaisuri, sudah lama pasukan Pelindung Kaisar, membantai Klan itu", ucap Kaisar Lin.

"Apakah Kaisar mencintai selir Xin", tanya Yang Bin.

"Sangat mencintai, hanya aku tidak tegas untuk mengakuinya, setelah mereka pergi baru aku menyadarinya, Putra keempat ku juga menghilang seminggu sebelum aku mengusir Selir Xin dan putriku.

Kedua Selir ini, sungguh sangat berbakti, mereka tidak berfoya-foya dan tidak mau terlibat intrik politik Istana, bahkan tidak mau bersaing dengan selirku yang lain", ucap Kaisar.

"Istirahatlah, besok kita ada kunjungan dari para Raja, membahas turnamen Kekaisaran, ucap Yang Bin.

"Baiklah, terimakasih saudaraku, hanya kamu yang setia berada di sisiku hingga saat ini", ucap Kaisar Lin.

"Terimakasih juga atas semua yang Kaisar berikan pada keluarga ku, ayah dan ibuku sangat bahagia tinggal di kampung halamannya, mereka hidup bertani dan beternak, begitu kedua Putraku, berkat Kaisar mereka bisa belajar di Sekte terbaik di Kekaisaran kita ini, Budi baikmu kubawa hingga aku mati", ucap Yang Bin.

Di suatu tempat di di Alam Rendah, sepasang suami istri sedang menerima tamu, mereka membawa barang untuk di berikan kepada Xin Xia dan Lin Mey, juga buat mereka juga.

"Saudara, temui lah muridmu dan Putrinya, kotak ini berikan kepada muridmu, dan kotak ini berikan kepada putrinya, dan ingat baik-baik, Putri dari muridmu adalah Pewaris Sah Ras Phoenix, Panggil Dewi Agung, kecuali dia meminta kalian tidak memanggil nya seperti itu, mereka saat ini ada di Hutan Bintang Jatuh, tempat pengasingan kalian berdua", ucap Pembawa Pesan itu.

"Terimakasih saudaraku, tolong sampaikan salam rindu untuk kedua guru, selesai pengasingan ini, kami akan kembali, berkumpul dengan saudara-saudara yang lain", ucap Kedua Guru Xin Xia.

"Baiklah, dan ini khusus dariku untuk kalian berdua, gunakan baik-baik, ucap Orang itu dan langsung menghilang.

"Ying er, besok kita temui murid kita dan Putrinya, kakak dengar dia di usir dari Istana, makanya mereka Hutan Bintang Jatuh, Xia er ingin melatih putrinya sendiri, setelah cukup kuat, dia akan meninggalkan Putrinya dan menuju Alam Dewa, karena kekuatannya tidak bisa lagi di tampung Alam Rendah ini, dan seluruh Klan utamanya sudah kembali ke sana, ucap Cou Lan, suami Ying Ying. Guru Xin Xia.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!