My Bestie Daddy
Gosip Membangongkan
Kantin tampak ramai saat kedua primadona Ganendra Academic High School itu datang. Siulan beberapa cowok buaya darat mengisi perjalanan keduanya menuju meja pojok kantin.
Mereka berdua masing-masing membawa nampan stainless, setiap lubang nampan tersebut berisi beberapa lauk yang disediakan oleh kantin sekolah.
Genevieve Ganendra
Kayaknya menu hari ini enak deh.
Genevieve Ganendra
Hehehe. Gue udah laper dari tadi.
Gadis itu mendaratkan pantatnya pada kursi lalu disusul oleh Lisa yang duduk di depannya.
Callista Wijaya
Kapan lo gak laper?
[Mencibir]
Ucapan nyelekit itu membuat Genevieve mendengus dengan wajah masam yang kentara.
Genevieve Ganendra
Lo kalo ngomong suka bener deh.
Callista Wijaya
Gue gitu lho.
Genevieve Ganendra
Cih, ngapain wajah lo kek begitu?
Genevieve Ganendra
Sombong banget.
Callista Wijaya
Ya gak papalah sekali-kali gue sombong daripada elo gak tau diri.
Genevieve Ganendra
Heh, ngajak gelud ayo tak ladenin.
Lisa memutar bola matanya malas, melihat Genevieve mulai menggulung lengan panjang seragam putih miliknya.
Callista Wijaya
Udah deh. Gue gak mau ribut!
Genevieve Ganendra
Elo sih.
Ujarnya sembari memakan makanannya.
Hening. Lisa maupun Genevieve asik menyantap makanan mereka tanpa bersuara. Seperti kebiasaan mereka sehari-hari.
Namun tidak kali ini, baru beberapa detik keheningan melanda diantara mereka, Genevieve bersuara membuat Lisa tersedak.
Genevieve Ganendra
Lis, lo tau gak?! Daddy gue gay, anjir.
Ucapnya dengan wajah kelewatan polos.
Callista Wijaya
Uhuk... uhuk!
Genevieve Ganendra
Ehh, lo gak papa? Sorry, sorry. Gue gak bermaksud bikin lo kesedak gini.
Genevieve panik. Lisa menerima air pemberian Genevieve. Gadis itu menghabiskan air tersebut hingga tandas tak tersisa.
Callista Wijaya
Shh, lo gila?
Ujarnya membentak dengan mata melotot kesal.
Genevieve Ganendra
Yaa, maap. Gue gak sengaja.
Callista Wijaya
Gak bukan itu!
Callista Wijaya
Lo gak merasa berdosa gitu? Nuduh daddy lo sendiri homo?
Genevieve Ganendra
Ya mau gimana lagi.
Genevieve Ganendra
Itu kenyataan!
Genevieve Ganendra
Daddy gue beneran gay. Gak boong deh, sumpah!
Lisa menatap manik jelaga milik gadis didepannya berusaha mencari kebohongan namun nyatanya Genevieve mengatakan yang sebenarnya. Sejujur-jujurnya!
Callista Wijaya
Sumpah beneran gay?
Lisa sama sekali tidak percaya dengan omong kosong tersebut.
Genevieve Ganendra
Iyalah.
Lisa bertanya sekali lagi. Dia merasa tida yakin dengan ucapan ngaur sahabatnya.
Genevieve Ganendra
Lo gak percaya? Beneran, gue liat kemarin daddy gue nindih my lope-lope.
Callista Wijaya
Om Keenan?
Genevieve mengangguk kepalanya berkali-kali.
Genevieve Ganendra
Lo tau pas gue liat itu, dada gue langsung nyut-nyutan kayak disengat tawon. Kek mau meninggal aja rasanya. Sakit banget.
Lisa mendelik mendengar penuturan alay Genevieve. Masa sampai segitunya sih? Aneh banget sahabat satu-satunya ini.
Callista Wijaya
Alah lebay banget lo.
Genevieve Ganendra
Heh, lo belum ngerasain ya!
Genevieve Ganendra
Gimana rasanya cemburu sama bokap sendiri yang lebih dekat sama crushnya.
Callista Wijaya
Idih, najis.
Callista Wijaya
Makanya nyari tu yang seumuran bukan yang tinggal mau masuk kubur.
Genevieve Ganendra
Omongan lo ihh! Entar kalo kejadian gimana?
Ujarnya menatap Lisa kesal.
Callista Wijaya
Ya anggap aja takdir. Lagian gue heran deh, bisa-bisanya lo kepincut ama yang om-om.
Callista Wijaya
Kalo gue mah enggak. Kek rada aneh gitu. Pedofil.
Genevieve Ganendra
Awas entar lo jilat ludah sendiri.
Lisa menggelengkan kepalanya tak terima. Enak saja! Dia tidak akan tergoda dengan yang lebih tua, om-om bahkan duda sekalipun.
Duda Kaya Raya, Kazio Ganendra
02: Duda Kaya Raya, Kazio Ganendra
Pria itu menatap laporan keuangan perusahaan miliknya melalui laptop dengan raut serius. Sesekali ia menyeruput kopi buatan asistennya, Keenan.
Keenan Dirgantara
Ya, ada yang bisa saya bantu Tuan?
Kazio Ganendra
Aku ingin kau menyampaikan pesanku pada Jeni, katakan padanya aku ingin laporan ini diperbaiki!
Keenan Dirgantara
Baik. Saya akan segera menyampaikan padanya.
Ujarnya membungkuk sopan. Tidak ingin mendapatkan semprotan dari Kazio yang sedang marah.
Kazio Ganendra
Cih, dasar gak becus.
Kazio Ganendra
Apa yang wanita itu lakukan sampai bisa melakukan kesalahan seperti ini?!
Kazio kesal. Sangat. Ini adalah pertama kali dia merasa kesal luar biasa.
Kazio Ganendra
Jika tidak ingin bekerja, katakan! Maka aku dengan senang hati memecatnya.
Kazio mendumel kesal. Ruangan itu kini dipenuhi dengan ocehan penuh kekesalan darinya. Bukan tanpa sebab ia seperti itu. Semuanya karna putri kesayangannya itu mendiamkannya.
CEO dari perusahaan GeneFashion itu mengacak-acak rambutnya. Berusaha memikirkan kesalahannya. Ia tidak tahan mendapatkan bendera perang dari Genevieve.
Keenan Dirgantara
Tuan, anda baik-baik saja kan?
Keenan yang sudah selesai melakukan perintah Kazio kembali berada diruang majikannya.
Kazio Ganendra
Apa aku terlihat baik-baik saja di matamu?
Kazio menatap Keenan sinis.
Keenan Dirgantara
Ahh, itu maap.
Kazio Ganendra
Hah, Kee... Aku tidak tau harus melakukan apa untuk memujuk beruang kecil ku.
Keenan mengernyitkan keningnya heran. Beruang? Siapa?
Keenan Dirgantara
Sejak kapan ni orang punya bayi beruang.
Batinnya tak habis pikir.
Kazio Ganendra
Nevi, tidak ingin berbicara padaku. Ini sudah tiga hari dan aku tidak tahan.
Keenan mengangguk dalam diam. Ah, begitu rupanya. Gara-gara gadis kecil itu, Bossnya sampai galau seperti ini.
Kazio Ganendra, si duda kaya raya yang sangat-sangat bucin pada anak perempuan semata wayangnya, Genevieve. Hasil dari pernikahannya 17 tahun lalu bersama dengan istri tercinta yang tewas setelah melahirkan anak mereka.
Keenan Dirgantara
Menurut saya, anda harus memberi hadiah atau meluangkan waktu anda bersama dengan nona muda.
Kazio menghela nafas berat mendengar ucapan Keenan.
Kazio Ganendra
Sudahku lakukan tapi tidak mempan.
Balasan dengan wajah datar kelewat lempeng.
Kazio Ganendra
Gadis itu benar-benar tidak ingin berbicara padaku.
Keenan Dirgantara
Umm, bagaimana kalo anda menuruti kemauan nona muda?
Kazio mengetuk mejanya. Otaknya berpikir keras.
Keenan Dirgantara
Saya rasa ini dapat membuat hubungan antara anda dan nona muda kembali seperti semula.
Keenan Dirgantara
Turuti saja kemauannya.
Kazio tampak berpikir. Dari raut wajahnya Keenan dapat menebak bahwa Kazio tengah menimang idenya.
Rencana Genevieve
Saat ini Genevieve berada di kamarnya yang super luas. Gadis itu sibuk membaca komik bergenre beyel sambil senyum-senyum sendiri membuat Lisa yang duduk lesehan di lantai menatapnya aneh.
Callista Wijaya
Lo udah gila?
Genevieve Ganendra
Ya enggaklah.
Callista Wijaya
Terus ngapain lo senyum-senyum gitu.
Genevieve Ganendra
Gara-gara mereka lah.
Genevieve menunjukkan komiknya.
Callista Wijaya
Selain suka sama om-om, lo emang gak waras deh.
Callista Wijaya
Masa baca yang begituan. Kalo gak salah tiga hari yang lalu lo marah-marah deh gara-gara bokap lo.
Genevieve Ganendra
Ya itu kan tiga hari lalu bukan sekarang!
Callista Wijaya
Nah makanya lo suka su'udzon sama bokap lo gara-gara baca yang begituan.
Callista Wijaya
Saran gue sih mending berhenti aja baca yang begituan.
Lisa memang anti dengan komik seperti itu. Bahkan novel sekalipun jika bergenre homo, dia tidak akan membacanya. Orang gila mana yang menjodohkan sesama jenis. Gila!
Genevieve Ganendra
Nah saran gue lebih baik lo goda daddy gue.
Genevieve menghempas komiknya ke samping kemudian berjalan ke arah Lisa dan melakukan hal yang sama. Duduk lesehan di lantai sambil makan keripik pisang.
Callista Wijaya
Lo pikir gue jal*ng gitu?
Lisa mendelik menatap Genevieve tajam.
Genevieve Ganendra
Ya bukan dong.
Genevieve Ganendra
Lo cuma goda bokap gue itu doang.
Genevieve Ganendra
Gak perlu sampai berubah jadi jal*ng juga.
Ujar gadis itu kelewatan polos.
Callista Wijaya
Idih, najis lo!
Callista Wijaya
Dikira gampang huh? Entar kalo bokap lo gak gay terus dia grepe-grepe gue gimana?
Callista Wijaya
Mau tanggungjawab lo?!
Genevieve Ganendra
Ya anggap aja itu takdir.
Callista Wijaya
Sialan lo.
Lisa menimpuk kepala Genevieve menggunakan tutup toples dengan wajah kesal.
Genevieve Ganendra
Lo sendiri yang bilang itu tiga hari lalu, kalo lo lupa.
Ujarnya sembari memutar bola matanya malas.
Genevieve Ganendra
Tapi kalo beneran kejadian bagus dong. Gue bisa punya mommy dan bisa dekatin Om Keenan.
Genevieve Ganendra
Ibarat sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, HAHAHA.
Genevieve Ganendra
Keren banget kan.
Genevieve menaik turunkan alisnya menggoda. Sungguh dia bangga banget punya otak seperti ini.
Callista Wijaya
Apaan?! Lo numbalin gue ya?
Genevieve Ganendra
No, no, no.
Genevieve Ganendra
Tapi gak papalah kan.
Callista Wijaya
Ck, dasar temen tai.
Genevieve Ganendra
Yey, Jangan marah dong. Janji entar gue beliin es krim deh.
Lisa menatap Genevieve berbinar. Ia tergiur dengan es krim tawaran gadis didepannya jika dia menurutinya.
Genevieve Ganendra
Iya tapi lo harus goda daddy gue.
Genevieve Ganendra
Ayolah. Lo cuma goda doang kok gak lebih.
Genevieve Ganendra
Lis, bantu gue ya. Please.
Ujarnya memohon dengan wajah imut.
Callista Wijaya
Lo gila? Itu ayah lo anjing!
Genevieve Ganendra
Ya gak papa kali. Lo goda dia cuma buat mastiin, dia gay apa enggak.
Lisa memaki gadis itu dalam diam. Punya temen gini amat. Tangan kanannya memijat pangkal hidungnya pusing sedangkan tangan kirinya tengah digoyang-goyangkan oleh Genevieve berusaha membujuknya untuk melakukan rencananya.
Callista Wijaya
Iya deh, terserah lo aja. Pasrah gue mah punya temen kek tai.
Lisa mendengus pasrah. Sedangkan Genevieve dia cengengesan karena berhasil membujuk Lisa.
Genevieve Ganendra
Hehehe, makasih. Pokoknya lo emang teman debest gue.
Genevieve memeluk tubuh Lisa kelewatan erat membuat Lisa mendadak berubah warna biru.
Callista Wijaya
Shh, gue gak bisa napas!
Genevieve Ganendra
Gue masih pengen meluk lo. Ah, gini ya rasanya pelukan seorang ibu.
Gadis itu cekikikan membuat Lisa emosi. Rasanya dia ingin meremukkan tubuh gadis didepannya.
Callista Wijaya
Si anjirt. Gue—Akhhhh!
Callista Wijaya
GUE GAK BISA NAPAS WOII. LEPASIN!
Callista Wijaya
PELUKAN LO KEKENCANGAN.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!