NovelToon NovelToon

The Five Brothers

Alsaki dan Kaysa

"Alsaki, berkencanlah denganku !"

Alsaki yang sedang makan siang hanya bisa terbengong bengong saat melihat dokter Kaysa Suseno berdiri di hadapannya.

"Apa?"

"Berkencanlah denganku !" ulang Dokter Kaysa dengan wajah serius.

"Really? Kamu ? Ajak aku kencan ? Dengar Kaysa, kita itu bagaikan minyak tanah dan minyak jelantah, tidak nyambung !" ucap Alsaki Baskara.

Kaysa menyipitkan matanya. "Perumpamaan nya jelek banget !"

"Memang kenapa kamu mau ajak aku kencan ?" Alsaki tersenyum smirk. "Kamu mau manas-manasi si Wedhus gembel itu Yaaaa?"

Alsaki Giandra Baskara, buyut Abimanyu Giandra itu tahu Kaysa naksir seorang dokter yang bekerja di RSCM tapi pria itu sepertinya hanya memanfaatkan Kaysa saja karena tahu kalau Kaysa sangat dekat dengan Anargya Giandra dan ingin masuk PRC Hospital.

"Just temani aku acara pesta dokter ... Please ?" pinta Kaysa.

"Dengar, Kaysa, dia itu memang Wedhus ! Namanya saja Widianto bin Wedhus !" ucap Alsaki sambil terbahak.

Kaysa menatap Alsaki sebal. "Mau atau nggak ? Kalau nggak, aku ajak Angga saja !"

"Nope. Kalau kamu mau menghajar orang, bawa orang yang selevel ! Si Wedhus itu kan pengen masuk ke PRC Hospital kan? Sorry, tidak diterima karena satu, tidak ada lowongan buat dokter genit. Kedua, reputasinya sudah jelek. Apa sih yang kamu lihat Kay? Mata kamu rabun jauh apa rabun senja ?" balas Alsaki.

"Ya sudah kalau kamu tidak mau ..."

"Eh tunggu. Siapa bilang aku tidak mau?" Alsaki menatap dokter cantik yang merupakan putri dari Bambang Suseno dan Dokter Shayna yang merupakan sahabat Juliet Reeves. ( Baca Romeo Untuk Juliet ). "Kapan acaranya ?"

"Besok malam."

"Dimana ?"

"Hotel Mulia."

"Dress code?"

"Suit and night gown."

"Jangan pakai baju merah."

Kaysa bingung. "Why?"

"Macam pick me girl tahu nggak ..." jawab Alsaki judes.

Kaysa menghela nafas panjang. "Iya deh... Nggak."

"Bagus."

***

Alsaki Baskara, lajang, berusia 20 tahun tapi lebih dewasa dari usianya karena sejak kecil sudah terbiasa diplot sang ayah dan eyang kakungnya untuk berbisnis. Lulusan Harvard Business School di usia 19 tahun, mulai bekerja di PRC Hospital bagian keuangan dan memang Alsaki menginginkan pekerjaan disana sebab menurutnya bisnis rumah sakit adalah bisnis yang menguntungkan tapi juga riskan dengan banyak penyelewengan.

Dan itu juga yang berhasil dia temukan adanya penyelewengan keuangan. Akhirnya Anargya dan Safira melakukan rapat luar biasa hingga memecat banyak orang yang terlibat. Mereka tidak perduli jika orang-orang itu sudah bekerja lama karena bagi petinggi PRC Hospital, orang-orang itu macam sel kanker yang harus dibuang agar tidak menyebar.

Di usia masih muda, Alsaki sudah menjabat sebagai manajer keuangan di PRC Hospital dan pria itu bekerja sebaik mungkin. Alsaki merasa bahwa rumah sakit yang dibangun oleh buyutnya adalah tanggung jawabnya untuk membuatnya tetap bersih dari penyelewengan.

Tentu saja Anargya dan Safira lebih memilih cucunya yang menjadi manajer keuangan karena Alsaki adalah orang yang jujur sebab kalau tidak dia bisa dihajar ayah dan eyangnya.

Alsaki sendiri sudah kenal dengan Kaysa dari kecil karena memang orang tua mereka berteman apalagi Kaysa dan Aizen juga bersahabat. Aizen adalah sepupu Alsaki, dia adalah putra Romeo Akihiro dan Juliet Reeves.

Saat Alsaki mulai bekerja di PRC Hospital, dia dan Kaysa tidak pernah akur ( kalau ini dari kecil )karena merasa sebagai seorang kakak perempuan. Kaysa lebih tua enam tahun dari Alsaki namun Alsaki tidak akan pernah memanggilnya dengan sebutan mbak. Alasannya karena dia lebih tinggi.

"Alasan paling absurd soal kamu tidak mau memanggil aku mbak !" ucap Kaysa saat Alsaki pertama kali masuk kerja.

"Aku tidak bakalan panggil kamu mbak ... Yang benar saja ... Aku lebih tinggi dan muka kamu tidak boros ..." balas Alsaki.

"Berarti mukamu yang boros ..." seringai Kaysa.

"Boros tapi tetap ganteng..." ucap Alsaki jumawa.

Dan sejak saat itu mereka selalu ribut unfaedah, biasanya Nareswari Kosasih yang harus memisahkan mereka berdua.

***

Keesokan Malamnya.

Alsaki mendatangi rumah keluarga Suseno dengan mengendarai mobil Aston Martin miliknya. Penjaga rumah pun sudah terbiasa dengan keluarga Pratomo pun mempersilahkan mobil mewah itu masuk ke halaman rumah.

"Malam Mas Saki. Mau jemput mbak Kaysa ?" sapa Lukman, si penjaga rumah saat Alsaki turun dari mobil.

Introducing Alsaki Baskara

"Iya pak Lukman. Anak itu sudah siap belum ?" tanya Alsaki yang malam ini memakai suit hitam-hitam.

"Sepertinya sudah mas. Masuk saja ..."

Alsaki mengangguk. "Terimakasih pak Lukman ..." Pria tinggi itu pun berjalan menuju rumah. Lukman sendiri suka dengan teman-teman Kaysa dari keluarga Pratomo karena mereka sangat nguwongke ( mengorangkan ) dirinya dan selalu sopan. Bahkan lebaran pun Aizen selalu mengirimkan bingkisan untuknya padahal dia bukan penjaga rumah keluarga nya.

"Assalamualaikum..." sapa Alsaki.

"Wa'alaikum salam. Masuk Saki, Kay masih dandan.... Biasa ..." ucap Bambang Suseno, ayah Kaysa, yang langsung mendapatkan Salim dari Alsaki.

"Santai saja Oom..."

"Eh, Saki. Ini si Widianto bikin Kaysa patah hati ya?" tanya Bambang.

"Kayaknya Oom ... Makanya Kay dendam ..."

"Hajar saja Saki ! Oom paling tidak suka cowok pengecut !"

"Lha Oom dulu dihajar Tante Jules ..." gelak Alsaki yang tahu sejarahnya Bambang dan Shayna.

"Kan beda Saki, Oom sudah menikah dengan tantemu ..." elak Bambang.

Alsaki cekikikan karena tahu setelahnya Bambang diajak uji nyali oleh Oma Freyanya sebagai hukuman.

"Omamu itu memang deh ! Ke Watu Lawang coba ! Mana malam Jumat Kliwon pulak !" sungut Bambang membuat Alsaki terbahak.

"Ayo keluar... Saki sudah menunggu tuh..." panggil Shayna sambil turun dari tangga. "Halo Saki ... Terima kasih ya sudah mau menemani Kaysa ..."

Alsaki pun Salim ke Shayna. "Anggap saja makan gratis Tante ..." cengir Alsaki yang mendapatkan pukulan pelan Shayna.

"Kamu tuh sama saja sama Aizen dan Kaivan. Urusan perut langsung deh !" kekeh Shayna.

"Belum Raiden alias Dendeng .." senyum Alsaki.

"Ah iya. Kata Aizen, kalian trio kampret next gen macam mas Arka, mas V dan mas Shin ya?" ucap Shayna.

"Begi...tu ...lah ..." mata Alsaki melotot sempurna saat melihat Kaysa turun dari tangga rumahnya.

Introducing Kaysa Suseno

Mengenakan gaun bewarna hijau Jamrud dan perhiasan sederhana, Kaysa tampak cantik natural. Alsaki hanya bisa melongo melihat berbedanya gadis itu di rumah sakit dengan sekarang ini.

"Ayo berangkat..." ajak Kaysa saat sudah sampai di hadapan Alsaki.

"Gitu doang? Tidak bawa jaket atau Stola? Kalau masuk angin gimana ?" omel Alsaki.

"Gampang, besok minta tattoo tulang ikan sama mama... Alias kerokan ..." jawab Kaysa cuek.

"Idiiiihhh... Saru dokter kerokan !" cebik Alsaki.

"Eh itu paling endes tahu ! Sebagai wong jowo kalau belum kerokan belum mantap !" balas Kaysa.

"Kalian itu mau Gelut sampai kapan? Ayo Ndang berangkat !" usir Bambang yang pusing dengan keduanya.

***

Akhirnya trio kampret next gen launching

Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️

Brondong dan Pringles

Hotel Mulia Jakarta

Kaysa merangkul lengan Alsaki dengan mesra saat mereka berdua berjalan masuk ke dalam lobby hotel. Para petugas EO langsung mendata mereka dan dipersilahkan masuk ke dalam ballroom tempat acara diadakan.

"Sekarang si Wedhus gembel dimana?" bisik Alsaki ke Kaysa yang hanya cemberut mendengar panggilan paling jelek yang pernah dia dengar.

"Mana aku tahu, Saki !" desis Kaysa sebal dengan pria yang lebih muda darinya itu.

"Biar dia tahu, Tante satu ini sudah punya brondong kaya raya !" ucap Alsaki sombong.

Kaysa memicingkan matanya. Iya benar kamu brondong sugih tapi mbok ya jangan riya' gitu lhooooo !

"Yuk sekarang kita ketemuan sama teman-teman kamu ... Eh ada Oom Rem blong tuh !" ajak Alsaki.

"Astaghfirullah Saki ! Dokter Remy Giandra! Bukan Oom Rem blong !" Kaysa mengeplak bahu Alsaki yang yang sama saja dengan ayahnya Arkananta dan eyangnya Bima kalau manggil orang seenaknya saja.

"Lha kalau kumpul keluarga bokap n Oom V panggilnya begitu .. Aku kan cuma meniru..." balas Alsaki cuek.

Kaysa merasa gemas dengan pria ganteng yang menyebalkan ini.

"Saki ! Kaysa ! Kirain tidak datang .. " senyum Remy Giandra. Duren yang baru saja kehilangan istrinya Maharani akibat kanker rahim, menjadi incaran para dokter wanita baik yang lajang, setengah lajang maupun masih punya suami karena memang ganteng.

"Oom, kagak usah tebar pesona kenapa? Tante Rani baru setahun nggak ada lho ..." sungut Alsaki.

"Yang tebar pesona siapa ? Oom biasa aja tuh ..." jawab Remy santai. "Kan baru kali ini Oom datang di acara ini setelah setahun memilih jadi beruang hibernasi..."

"Tapi memang duren itu menggoda..." jawab Kaysa. "Aku nggak naksir Dok Remy lho ya ..."

Alsaki melirik judes ke Kaysa. "Kamu tuh ! Mbok dieling si Wedhus gembel belum ketemu !"

Remy menatap bingung ke Alsaki dan Kaysa. "Siapa Wedhus gembel?"

"Itu Oom, dokter Widianto bin Wedhus, dokter penyakit dalam yang ditaksir Kay-kay ... Yang dilihat apa dari dokter player cap Wedhus itu !" sungut Alsaki sambil manyun.

"Owalaahhh dokter Widianto... Tadi ada .. Katanya sama tunangannya, anak dokter Prayitno, ketua dokter divisi onkologi RSCM..." jawab Remy.

Kaysa melongo. "Bella Prayitno?"

"Yup. Model terkenal itu Kay ..." Remy mengedikkan dagunya ke arah meja-meja bufet.

Alsaki dan Kaysa menoleh ke arah yang ditunjukkan Remy. Tampak seorang pria sok kecakapan asyik mengobrol sambil tangannya tidak lepas dari pinggang seorang wanita cantik dengan baju lumayan terbuka.

"Kayak gitu masih kamu gondeli? Kalau aku jadi kamu, Kay. Ora Sudi !" kompor Alsaki di sisi telinga Kaysa.

Gadis cantik itu hanya diam saja.

***

Acara pesta pun berlangsung meriah khas para dokter yang semakin bragging merasa paling hebat. Alsaki hany tersenyum sopan saat ada seorang dokter senior membanggakan pendidikannya di Harvard Medical School.

"Ohya ? Anda lulusan Harvard?" tanya Alsaki.

"Iya boy. Kamu tahu kan Harvard dimana ?"

"Tahu lah Dok. Sebab Opa saya kan guru besar disana ..." senyum Alsaki.

"Memang siapa Opa kamu ?" tanya Dokter itu tidak percaya karena dianggap Alsaki mengada-ada.

"Dokter Joey Bianchi. Oom saya dokter Samuel Prasetyo... Mungkin dokter satu angkatan dengan Oom saya atau Tante saya, Blaze Bianchi?" senyum Alsaki polos.

Dokter senior itu menganga. "Ka... Kamu cucunya Dokter Joey Bianchi? Jangan mengada-ada, young man .. "

"Oh sebentar. Ada foto saya waktu masuk Harvard. Jelek-jelek begini, saya juga lulusan Harvard tapi di business school nya ..." Alsaki mengambil ponselnya dan memperlihatkan foto dirinya bersama Joey berpose norak di depan Harvard Business School saat dirinya baru keterima disana. "Ini opa saya ? apakah orang yang sama?"

Dokter senior itu semakin manyun karena pria muda didepannya lebih dari sekedar gandengan dokter Kaysa Suseno.

"Dokter tugas dimana ?" tanya Alsaki berusaha menetralisir suasana.

"Harapan Kita. Saya spesialis jantung ..." jawabnya sedikit jumawa.

"Good for you dok. Semoga makin banyak pasien yang umur panjang berkat tangan dingin anda dok ..." Alsaki mengulurkan tangannya dan keduanya saling berjabat tangan.

***

Kaysa sedang mengobrol dengan dokter Antonius, seniornya di PRC Hospital, ketika Dokter Widianto datang menghampiri bersama dengan Bella Prayitno.

"Datang sendirian kamu Kay ? Kasihan ..." ejek pria itu.

Dokter Antonius hendak membela Kaysa tapi gadis itu memberikan kode agar tidak ikut campur.

"Siapa bilang aku datang sendirian?" Kaysa tersenyum ke Bella. "Sudah berapa bulan ?"

Dokter Widianto dan Bella terkejut mendengar ucapan Kaysa yang tanpa tendeng aling-aling langsung membuka aib mereka.

"Segera dihalalkan Dok... Tidak malu apa ... Oh aku lupa, kamu kan memang tidak punya kemaluan ..." senyum Kaysa membuat Dokter Antonius menahan tawanya.

"Dasar kamu ! Ditolak aku langsung jadi j4l4ng mulutnya !" desis Dokter Widianto.

"Aku bersyukur kamu tolak dok ! Karena memang kamu tidak pantas buat aku !" jawab Kaysa tenang.

"Hah ! Kamu itu dasar cewek kuno ! Bakalan jadi perawan tua kamu !" ejek dokter Widianto.

"Astagaaaa ... Mulut kamu lemas banget dok !" tegur Dokter Antonius. "Jangan ngomong sembarangan ! Karma akan menimpa kamu !"

"Lagian siapa yang mau datang bersama dengan cewek judes dan jutek macam dia ? Kamu itu terlalu kaku !" seringai Dokter Widianto.

"Untung PRC Hospital tidak menerima kamu karena memang background kamu yang tidak punya manner !"

Dokter Widianto menoleh ke arah suara dan tampak Alsaki datang yang langsung memeluk pinggang Kaysa.

"Kamu bertanya siapa yang jadi pasangan Dokter Kaysa? Aku yang jadi pasangan Dokter Kaysa. Perkenalkan Alsaki Giandra Baskara." Alsaki mengulurkan tangannya ke dokter Widianto. "Aku direktur keuangan PRC Hospital."

"Bukannya masih manajer keuangan?" bisik Kaysa yang hanya didengar Alsaki.

"Sombong sithik ( sedikit ), nduk ..." balas Alsaki dengan berbisik pula sambil melirik sebal ke Kaysa.

"Jadi kamu yang menolak aku masuk PRC Hospital?" ejek Dokter Widianto.

"Bukan aku, tapi bagian HRD" jawab Alsaki kalem.

"Hah ! Ambil saja itu dokter Kaysa. Aku sudah bersama Bella. Ayo, sayang ..." Dokter Widianto membawa kekasihnya pergi.

"Ditunggu undangannya jangan sampai di pelaminan dengan perut besar !" balas Alsaki keras-keras membuat para dokter disana cekikikan. "Saru tur ngisin-ngisinke wong tuwo jarene wong Jowo ( tidak pantas plus malu-maluin orang tua katanya orang Jawa )."

Dokter Widianto memilih meninggalkan ruang pesta itu bersama dengan kekasihnya.

Alsaki menatap Kaysa. "Kok tahu si Bleberan hamidun?"

"Aku tidak sengaja dengar waktu Bella minta vitamin dan obat penguat kandungan ke dokter Santi, dokter Obgyn di RSCM tadi ..." jawab Kaysa.

"Wis yang penting sudah tahu kan .. Dia cuma oportunis sejati, Kay. Pokoknya hanya yang menguntungkan buat dirinya saja ..." ucap Alsaki.

Kaysa merangkul lengan Alsaki. "Thanks Brondong ..."

"Sama-sama Pringles..."

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Kaivan Reeves dan Raiden Park

"Jadi si Wedhus Wewe Gombel bin gimbal tidak pernah mandi itu, elu ultimate Saiki?" tanya Kaivan saat mereka berada di Dojo milik keluarga klan Pratomo.

"Yup ..." DOR ! Alsaki menembakkan pistolnya ke kertas target.

"Memang sudah seharusnya dia elu permalukan di depan umum !" timpal Aizen Reeves Akihiro, sepupu kandung Kaivan Reeves.

"Memang kenapa ?" tanya Kaivan.

"Dia pernah mempermalukan Kaysa di kampus. Kan kalian kuliah di Amrik, aku dan Kaysa kan kuliah di UI. Nah, pas acara inaugurasi aku bersama Kay... Dia bilang kalau ada alumni yang sotoy tapi demen sama dia ... Yang dimaksud adalah Kaysa dan pria itu adalah si Wewe Gombel..." jawab Aizen.

"Apa yang kamu lakukan, Mas Ai?" tanya Kaivan.

"Aku tinju lah ! Cuma Kay kan memang rada bebal ..." senyum Aizen. "Sekarang dia tahu kan kalau pria itu sampah !"

"Bagus lah !" ucap Kaivan.

"Kamu balik MIT kapan?" tanya Alsaki ke cucu Hoshi Reeves itu.

"Juni besok ... Tenang, aku masih sebulan disini."

***

Kediaman Keluarga Reeves

"Assalamualaikum !" seru Kaivan di rumah keluarganya dan membuat Hoshi mendelik karena cucunya main teriak-teriak.

"Wa'alaikum salam Toyib Keempat !" balas Hoshi judes.

"Ya Allah Opa Hoshiku yang ganteng tapi judes macam macan ... Ganteng begini dibilang Toyib keempat ?" protes Kaivan sambil memeluk Hoshi.

"Nilai kamu bagus. Berarti besok masuk skripsi ?" tanya Hoshi sambil makan mangga hasil panen sendiri.

"Iya dong Opa ..." jawab Kaivan sambil mengambil sepotong mangga dengan garpu tapi langsung kena keplak Hoshi.

"Kupas sendiri !" pendelik Hoshi.

Kaivan pun manyun sambil menatap opanya sebal.

Introducing Kaivan Reeves

"Sudah. Nanti Oma kupasin" ucap Rina sambil membawa mangga yang besar-besar lalu duduk di sebelah Hoshi.

Kaivan langsung berdiri dan mencium pipi Omanya. "Oma memang the best, opa mah medit !"

"Biarin !" balas Hoshi.

"Kamu tuh sama ma Bima deh .... Senengnya ribut sama cucu..." tegur Rina sambil mengupas mangga untuk cucunya.

"Eh, beda. Bima itu julid dari Arka ke Saiki... Aku cuma Julid sama Kapan-kapan..." jawab Hoshi cuek.

"Kenapa aku jadi ingat Opa Eiji ya kalau begini ..." kekeh Rina mengingat Opa Hoshi yang selalu ribut unfaedah dengan cucunya. ( Baca Hoshi, My Tiger ).

"Oma, kalau tidak begitu, diragukan lah Opa cucunya Opa buyut Eiji ..." jawab Kaivan sambil mengambil potongan mangga yang sudah dipotong Rina.

"Touché. Bagaimana dengan nilai - nilai ujian kamu ?" Rina menatap cucunya yang tampan. "Oma heran, kamu itu lebih kuat darah Valentino daripada Katya ..."

"Tapi hidung aku ikut mommy ..." jawab Kaivan.

"Kulit kamu memang rada bule tapi muka khas Reeves..." ucap Hoshi.

"Nanti aku diragukan keturunan Reeves..." balas Kaivan.

"Memang !" jawab Hoshi jumawa. "Sampai otak kamu tidak pintar, kebangetan !"

Kaivan menyipitkan matanya. "Lagian ya nama Opa dan Oom Bayu di MIT itu bikin beban aku ! Belum Oom Devan atau bahkan Oom Giordano. Berat banget beban yang aku pukul padahal aku bukan tukang beban kehidupan..."

"Biar kamu itu tahu bahwa untuk menjadi legend tidak mudah !" jawab Hoshi kalem.

"Iyaaaa tapi legenda Opa itu nodong orang pakai Glock di kampus !" balas Kaivan sebal. "Mereka tahu aku cucu opa dan pada tanya 'Apakah kamu juga bawa pistol?' Aku jawab saja, pistol air !"

Rina tersenyum. "Dasar ..."

***

Tokyo Jepang

"Bagaimana sekolah tadi ?" tanya Fayza ke cucunya, Raiden Park yang masih SMP kelas satu.

"Ada cerita Membagongkan Oma..." jawab Raiden sambil menikmati camilan buatan Omanya. Raiden Park yang biasa dipanggil Denden Mushi atau Dendeng, memang biasa pulang sekolah ke tempat Opa dan Omanya.

"Cerita apa Raiden?" tanya Hideo yang sering pusing dengan dua cucunya dari Shinichi Park tapi membuatnya awet muda karena sangat Membagongkan. Ketiganya sedang di ruang makan dengan ditemani dua anjing corgi dan pom kesayangan Fayza serta dua ekor kucing milik Hideo.

"Jadi tadi kan guruku tanya ke temanku, Yosuke. Ditanya begini. Yosuke, binatang apa yang kalau bunyi mengeluarkan suara Moooo... Yosuke pun bilang. Sensei, tentu saja itu adalah sapi ..."

"Terus ?" tanya Fayza.

"Guruku tanya ke aku. Raiden, burung apa yang tidak bisa terbang... "

"Lalu apa jawaban kamu ?" tanya Hideo.

"Burung yang sudah mati. Kan tidak bisa terbang ..." jawab Raiden polos membuat Hideo dan Fayza terbengong-bengong mendengar jawaban antara benar dan Absurd.

"Terus gurumu bagaimana?" tanya Hideo.

"Aku dilempar kapur ..."

***

Jakarta Indonesia

Alsaki datang ke kantor seperti biasa dan tersenyum ke arah Nareswari Kosasih yang juga datang bersamaan. Gadis manis itu adalah cucu dari Irjen Purn Kosasih, sahabat Hoshi.

"Pagi Pak Saki ... " sapa Nareswari yang bekerja sebagai ahli gizi di PRC Hospital.

"Pagi Nyes. Bakalan sibuk ya hari ini ?" balas Alsaki.

"Iya nih pak..." senyum Nareswari yang memanggil Alsaki dengan formal sementara kalau di luaran biasanya memanggil nama.

"Eyang Kosasih sehat ?"

"Alhamdulillah sehat. Katanya pagi ini mau golf dengan Eyang Bima dan Opa Hoshi ..." jawab Nareswari.

"Baguslah. Golf itu cocok buat lansia... Asal pas swing nggak encok aja ..." kekeh Alsaki.

"Idiiiihhh pak Saki. Nanti dimarahi Eyang Bima lho ngomong encok ..." gelak Nareswari.

"Hahaha. Selamat bekerja Nyes ..." ucap Alsaki karena jurusan mereka berbeda.

"Selamat bekerja juga pak Saki ..." senyum Nareswari yang menuju sisi sebelah kiri ke arah dapur.

Alsaki masuk ke dalam lift dan pada saat pintu itu hendak menutup, ada sebuah tangan menghalangi. Tampak Kaysa masuk ke lift khusus direksi.

"Sorry, Saki. Aku terburu-buru harus menemui pasienku ..." ucap Kaysa sambil berdiri di sebelah Alsaki.

"Memang weker kamu tidak bunyi ?" tanya Alasaki.

"Aku matikan lagi ..." cengir Kaysa.

Alsaki mengetuk kepala Kaysa yang memang lebih pendek sedikit darinya. "Sudah tahu kamu itu dokter bedah, malah tidur lagi !"

"Ngantuk, Saki !" balas Kaysa sambil mengusap kepalanya.

"Sudah, kamu mau ke lantai tiga kan?" Alsaki memencet tombol lantai tiga yang merupakan area operasi.

"Thank you Brondong..." senyum Kaysa manis.

"Sama-sama Pringles..." balas Alsaki.

"Kamu kenapa selalu panggil aku Pringles sih?" Kaysa menatap Alsaki.

"Karena badan kamu tipis macam Pringles. Kecuali dada kamu sih ... Addduuuhhh !" Alsaki memegang belakang kepalanya yang kena keplak Kaysa.

"Kamu itu ! Dasar !"

"Bukannya cewek itu yang menonjol depan belakang Yaaaa ? Addduuuhhh ! Sakit Kay !" kali ini telinga Alsaki tidak lolos dari japitan jari Kaysa.

"Dasar brondong meshum !" bentak Kaysa.

"Tidak meshum Kay ! Kenyataannya begitu !"

TING !

Lift pun tiba di lantai tiga dan terbuka. Alsaki dan Kaysa yang masih menjewer telinga pria itu, terkejut saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu.

"Kamu mau sampai kapan jewer telinga Alsaki, Kaysa ?" tanya Safira Pratomo Hadiyanto.

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!