Terkadang hidup itu tak sesuai apa yang diharapkan, harapan-harapan yang terlalu tinggi sering kali tak memenuhi angan.

Di saat kita berjalan ke depan kita di perlihatkan jalanan dimasa lalu.

Apa yang membuat kita terpaku menunggu, sampai-sampai kita tak bisa melangkah.

Benarkah itu karna kita yang terlalu fokus akan masa silam yang kelam atau kita yang tidak memberanikan diri untuk melangkah maju?.

Bisakah orang yang berada di masa kini, masa nanti dan masa yang akan datang tidak melihat ke masa lalu.?

Aku merasa pikiran dan harapanku tak sesuai yang ku inginkan, tapi disaat ku terjatuh akan selalu ada tangan yang siap memegangi ku.

Inilah awal kisahku..

****

" Namaku Aryani,aku tumbuh besar di kota terpencil,umurku 12 tahun, aku kelas 2 SMP. Badanku mungil tinggi 155 berkulit putih dan berambut panjang. Aku cukup pendiam tapi mudah bergaul.

Waktu itu tahun 2010

Hari-hariku dipenuhi dengan suka cita bersama teman-temanku.

Aku bermain dengan para sahabatku meskipun sering di larang oleh ibu, tapi aku sering curi-curi waktu agar bisa bermain layaknya remaja pada umumnya.

Aku memiliki sahabat-sahabat yang baik dan saling membantu ketika dalam kesusahan.

Perkenalkan sahabat dirumah ada Puput, Handa, Ayu,Lia.

Dan perkenalkan teman temanku ketika disekolah Tika dia orang nya periang dan juga cantik,

Yanti dia berkulit sawo matan tapi wajahnya sangat manis ,

Dan Luki dia seperti primadona nya sekolah dia punya tinggi badan yang sama denganku dan cantik.

Kami satu Sekolahan namun Handa, dan Lia dia kakak kelasku Tapi kita satu desa,Dan Puput, Ayu satu angkatan beda kelas denganku,aku di 8c Ayu 8b Puput 8f, dan barulah Tika, Yanti,Luki satu kelas denganku hanya saja mereka tidak satu desa denganku mereka adalah teman bermain ketika disekolah."

Mereka sama denganku memiliki tinggi badan anak SMP pada umumnya dan memiliki kulit yang kebanyakan putih teman-temanku tergolong cantik-cantik.

tring

tring

tring,

Alarm berbunyi yang seketika membangunkan aku ketika sedang tidur, jam menunjukan pukul 06:00 pagi.

Ibu seperti biasa tidak ada dirumah karna jam 5 pagi ibu dan bapaku sudah pergi ke sawah untuk mencari rezeki.

Aku langsung bergegas mandi dan setelah selesai aku pergi kemeja makan yang disitu ada makanan yang ibuku masak dan tidak lupa uang saku yang ibu tinggalkan untuku,ini sudah menjadi rutinitas ku setiap hari jarang bertemu orang tuaku karna mereka pontang panting mencari uang untuk biaya sekolah dan kebutuhan sehari-hari"

Tok.tok.tok " Assalamu'alaikum.?

suara Puput yang datang untuk pergi kesekolah bareng-bareng.

" Waalaikumsalam.! masuk Put pintu tidak dikunci! "

Puput pun masuk kerumahku dan bilang "Ayooo udah siang ,lia, handa sama ayu sudah nungguin. "

" Oohh iya sebentar Put aku kunci pintu dulu.! " Setelah semua ku pastikan terkunci.

Kamipun berangkat kesekolah bersama sama mengunakan sepeda karna disekolah kami dilarang menggunakan sepeda motor.

Setibanya diparkiran sekolah kami pun berpisah karna kelas kami yang berbeda-beda..

" Yan, aku ke kelas dulu ya"Kata puput dan ayu

aku pun menjawab"Ohh iya nanti pulangnya bareng-bareng ya seperti biasa nunggu diparkiran"

Puput dan Ayu "Oohh ok. "

Lia dan handa sudah duluan pergi karna mereka memang kakak kelasku.

Jadi kita pergi sendiri sendiri.

Setibanya di kelas aku sudah melihat Luki dan Yanti,mereka sibuk ngobrol

"Dimana Tika? ko belum dateng jam segini?" tanyaku

Yanti " gak tau, mungkin sebentar lagi! "

Aku " Ohhh yaudah"

Tika datang seperti biasa heboh

Tika"haiiii.haiiiiii haiiiiiiiii semuaaaaanyaa,? gimana PR dari pak Wisnu sudah dikerjain belum? "

Luki mengatakan "Jangan bilang kamu mau nyontek? "

Tika " Uuhhhh temanku yang satu ini tau ajah sihhh, hhheeeeee"

"Akkhhh kamu mah kebiasaan, dari kelas 7 juga gitu mulu" ucapku.

"Yaaa sorry,kamu tau sendiri otaku kagak nyampe, udah puyeng duluan kalau disuruh mikir. " Tika dengan biasa pede.

"Ahhh elah elunya aja yang males"sambung Yanti

Tika"Ya gak gitu juga yan, tapi 75 persen kamu betuh sekalih temanku".

Kamipun seketika tidak bisa berkata2 lagi karna memang hal itu sudah sering terjadi, namun kita tidak keberatan membantu tika dalam mengerjakan tugas.

Pelajaran pun telah dimulai, di kelasku begitu tenang dalam belajar tak ada satupun yang berani bercanda ketika pelajaran telah dimulai.. karna jika ada murid yang ketahuan bercanda pasti akan dihukum..

Tika"Lama banget sih, tidak istirahat-istirahat.perut udah minta diisi nih"

Aku"Jangan keras-keras nanti pak Wisnu dengar, bisa dihukum kita, gue ogah kalu disuruh bersihin taman. "

Maafin autor yah teman2 banyak yang masih typo. tapi autor akan berusaha lagi. dukung autor yah.

Awan mulai gelap tapi bukan berarti akan turun hujan, seperti hidup mendapatkan banyak rintangan bukan berarti tidak bisa melewati.

Jalan hidup tak semulus jalan tol, seperti kisah hidup manusia penuh belokan lika liku yang panjang tanpa kita tau akhir ujung jalan, kita hanya bisa berhenti dan singgah sementara.

Setiap hari cobaan akan menyapa, bukankah itu menandakan bahwa kita mampu untuk menghadapinya?

******

Tringgggg.

Tringggg

Tringgggg

Bel istirahat pun berbunyi,Kami ber empat pun pergi ke kantin yang ada diujung Sekolah.

"Mau jajan apa hari ini?? " tanyaku.

" Terserah kalian aku mah ikut ajah " jawab Luki

" Akhhh aku juga bingung mau jajan apah.! "sambung Tika.

" Gimana kalau beli jajan bakso ajah " Yanti memberi saran.

"Aduhhh uangku gak cukup, kalian kan tau sendiri uang saku dari ibuku berapa, " kataku

" Udah, gak papa disyukuri kita patungan buat nambahin biar bisa sama-sama makan bakso, gimana teman teman setuju gak? " ujar yanti.

" Ok setuju. "mereka pun menjawab dengan kompak

" Makasih yah teman-teman udah baik sama aku"

" Udah dong, jadi melow kan jadinya.! " kata tika

Jam menunjukan pukul 12:00 adzan Dzuhur pun berkumandang , dan waktunya bagi kami pulang.karna bel pulang sudah berbunyi.

Di lorong lorong sekolah aku melihat ada anak laki-laki sedang bermain bola dilapangan seketika aku berhenti memandangi mereka yang sedang bermain bola. tak luput mataku jatuh kepada satu cowo yang menurutku begitu tampan.

" Waaahh tampan sekali. " dalam hatiku

seketika aku terpana akan pesonanya, dia sama kelas 8 namun kelas kita yang berbeda, tapi untuk nama aku tidak tau.

" Yannn,woiii liatin apa sihhh, serius amat sampe dipanggil pangil gak nengok, " puput akhirnya menyadarkan kekagumanku

" Lihat deh put tuh cowo yang sebelah sana, cakep yah? " kataku

puput " Yangg mana sih "

Aku " Yang itu loh pakai kaos putih."

Puput " Oooh itu sih , aku tau itu namanya Noval emang bener tampan tapi pendiem banget, banyak cewe cewe caper ke dia di kelas atau kelas lain ajah gak direspon, cuek banget orangnya! "

"Ko,aku baru lihat dia?

" Akh, lunya ajah yang kuper "kata puput

udah yuk pulang udah ditungguin sama yang lain. "

Kamipun tiba dirumah masing masing,seperti biasa aku menaruh tas dan ganti baju, aku lihat ada Ibuku yang jarang ada dirumah tiba tiba ibu ada dirumah.

"Bu, tumben ibu ada dirumah jam segini ?tanyaku penasaran karna jarang sekali aku melihat ibu dirumah

" Makan dulu nak.ibu tadi agak pusing jadi disuruh bapak pulang, kalau bapak masih disawah"

Akupun hanya mengangguk atas jawaban ibu tanpa aku bertanya sakit apah, karna aku salah satu orang yang sulit mengekspresikan yang ada di otaku, aku sulit bergaul dan sedikit susah jika di ingatkan.

" Bu, aku main dulu ya bu kerumah ayu.! "

Ibuku pun melarang aku keluar.

"Jangan nak, dirumah saja bantuin Ibu beres beres. "

" Akh Ibu, akukan cuma mau main bu kaya yang lain, ibu selalu melarang aku main makanya aku jadi tidak bisa bergaul kaya yang lain bu." aku seketika sedih karna tidak di izinkan untuk main

Maklum saja karna di usiaku yang baru 14 tahun sedang suka sukanya bermain, karna ibuku jika dirumah aku pasti tidak di izinkan main itu menjadi salah satu penyebab aku sulit bergaul dengan selain teman teman akrab ku,

Aku akhirnya masuk kekamar sambil membanting pintu,

Terdengar teriakan Ibu dari luar " kamu itu kalau dibilangin jangan suka ngambek semua kan ibu lakuin demi kebaikan kamu "

Selalu itu yang ibu ucapkan ketika aku mau bermain bersama teman teman seumuranku, entahlah mungkin karna aku masih remaja emosiku bisa dikatakan labil, dan suka membantah ucapan ibu, karna aku merasa ibu tidak sayang padaku.

Tak terasa hari sudah kembali pagi lagi, dan akupun sudah bersiap siap kesekolah, kusambut sepeda ku dan nyamperin teman temanku,ternyata mereka sudah kumpul dijalan menungguku.

"Kemarin, aku tungguin katanya mau main,kenapa gak dateng kerumah Yan? " cerca Ayu

"Seperti biasa kalau ibu dirumah pasti tidak boleh main"

"Tumben emang Ibu kamu dirumah? "

"Iya katanya gak enak badan." jawabku

Karna masih mode ngambek aku sampe lupa belum pamit sama ibu, padahal tadi ku lihat ibu sedang cuci piring, tapi aku hanya sarapan tanpa menyapanya, akkhhh bodo amatlah lagian ibu sedikit dikit melarang ini itu tidak boleh,aku juga kan ingin kaya yang lain main,gak disuruh suruh terus, oh iya aku anak bungsu.

Di keluargaku aku 6 bersaudara tapi sudah meninggal 1 dari kecil karna ibu tidak memiliki cukup uang jadi telat dibawa kerumah sakit, kalau kakaku yang lain merantau semua dijakarta, jadi cuma aku yang dirumah karna status masih sekolah.

"Udah yuk berangkat tar keburu ke siangan, bisa dihukum kita" kata puput

Kita semua goes sepeda kami dan berangkat kesekolah bersama sama karna sekolah kita cukup lumayan jauh.

Setibanya di sekolah aku melihat luki, aku jalan bareng puput karna kelas kita yang searah,setelah ku taruh tas ku dikelas aku nyamperin si Luki.

" Dorrrrrr " aku yang ngagetin luki sambil ketawa terbahak bahak karna luki yang emang orangnya kagetan.

" ikhhh apa'n sihhh,kaget tau " luki yang mode ngambek jadi tambah lucu.

" Lagian kamu liatin apa'n sih, serius banget kamu? " aku yang penasaran pun ikut melihat kemana arah luki liat

Deg seketika jantungku berdebar debar ternyata disalah satu cowo yang sedang bermain basket ada cowo yang kemaren ku lihat, yah siapa lagi kalau bukan Noval cowo yang sangat tampan di sekolahku dan menjadi idola kaum ciwi ciwi di sekolahku.

" Ehhhh yan lihat deh tuh cowo yang pakai kaos olahraga cakep banget yah?" kata luki

Akupun bingung yang mana luki maksud karna semuanya pakai kaos olahraga,

" Yang mana sihhh? wong semua pakai kaos olahraga koo "

" itu lohhh yang sedang main bola, "

Ku lihat lagi ternyata yang luki maksud adalah sih Noval.

"Yan kaya ya kakak kelas yang itu liatin kita terus deh " luki yang Pede nya mengatakan itu.

"Akhhh perasaan kamu ajah kali, jangan kepedean " kataku

"Bener tau yannn"

"gak,udah,yuk ke kelas sebentar lagi bel masuk berbunyi.. "Ajakku kepada luki

Setelah kita ke kelas tika dan yanti sedang berbicara seru, namun ketika aku ingin bertanya, sudah terburu ada guru yang masuk, akupun urungkan niatku untu bertanya.

Triingggg

Tringggg

Tringggg

Akhirnya bel istirahat bunyi juga,akupun beresin semua alat tulis ku yang 2 jam tadi aku bergulat dengan pelajaran matematika yang sangat aku benci karna otaku terbilang pas pasan hhhheeee, akkkhhh paling para pembaca juga sama iyakannn ngakuuuuu,kalian?

"Yukkk keluar kelas ,kita lihat kakak kelas kita tanding basket antar kelas 9A dan 8f" ajak tika dan yanti yang antusias.

Akhirnya mau tidak mau akupun ikut menonton pertandingan tersebut, dan ternyata sudah banyak penonton dan sorak sorak riuh para cewe-cewe memberi semangat kepada tim yang mereka jagokan, ternyata yang bertanding ada Noval dan yang kata luki melihat kami terus ternyata dia kakak kelasku.

Maklum saja sekolah kami terbilang sangat besar dan luas karna dari kelas 7 pun ada 8 kelas semua di isi 40 siswa begitu juga dengan kelas 8 dan 9.

Akupun dengan serius melihat pertandingan itu, karna aku kelas 8 aku jadi mendukung 8f secara spontan akupun ikut teriak teriak memberi semangat.

Entah aku yang kepedean atau gimana aku merasa bahwa kakak kelas yang tadi pagi,melihatku dengan wajah marah,entahlah