NovelToon NovelToon

Soulmate From God ( Jodoh Dari Tuhan)

Latar belakang

"Teriiiiii!!! lama banget sih, bawa sepatu aku di bawah meja kamu tau gak sih hari ini aku mau interview di kantor terbesar di kota " teriak kakak menggelegar di seluruh ruangan rumah kayu itu.

" ini sepatunya kak" ucap seorang gadis sambil membungkuk meletakkan sepatu di depan kaki kakak nya

" astaga kamu dari dulu gak pernah berubah selalu lelet baget, apa apa lama kerja nya "

" maaf kak tadi tari minum dulu "

Tunggu dulu nama dia bukan TERI ya... Nama teri hanya nama panggilan yang sering di gunakan kakak nya untuk memanggil adiknya itu.

gadis cantik di atas bernama TARI KUMALASARI, ia putri dari pernikahan pak Tio dan Bu Hani ,yang telah meninggalkan sejak masih bayi tari pun di asuh oleh paman dan bibinya yang kini ia anggap orangtua kandungnya.

Tari memiliki tubuh 168cm , kulit putih mata yang indah hidungnya mancung wajahnya jauh lebih cantik dari Beby tari juga anak yang bijak , pintar dan pandai bergaul , dia anak yang ramah penyayang dan di sukai banyak orang terutama anak anak.

Dari pernikahan paman Ruslan dan bibi Santi mereka mempunyai seorang putri yang usia jauh lebih tua dari tari bernama Beby , Beby memiliki tinggi badan 155 cm lebih pendek di banding tari, tari sombong ia bertolak belakang dengan tari Beby suka dandan dan dunia fashion . Dia lebih suka di kamar dan bergaul dengan orang luar desanya dari pada orang didesa itu sebab nya orang desanya banyak yang tidak kenal baby yang sombong mereka sering memanggil baby dengan sebutan sombong .

Memutuskan untuk merawat keponakan nya, paman Ruslan masih menyembunyikan latar belakang keponakannya itu bukan karena tidak ada alasan paman Ruslan tidak mau kalau sampai tari tertekan begitu tau latar belakang nya iapun meminta istrinya untuk menyembunyikan status tari sebenarnya dan menganggap tari sebagai putri bungsu mereka dan Beby sebagai anak sulung mereka .

Kepribadian beby dan tari jauh berbeda, Beby yang terbiasa hidup mewah tidak terima saat kedua orangtua nya mengalami bencana kebakaran saat itu usia mereka masih 14 tahun, seluruh harta paman Ruslan habis terbakar api yang mengakibatkan paman Ruslan jatuh miskin, karena banyak aset yang habis terbakar.

Sejak itu paman Ruslan mulai sakit sakitan, sementara istrinya sudah meninggal dunia sebulan setelah kebakaran menimpa mereka.

Ada rasa bersalah yang teramat besar di dalam hati paman pada keponakan nya karena ia tidak bisa memenuhi janjinya pada orangtua tari dalam pendidikan tari.

Sementara Tari memilih tidak sekolah sama sekali demi kakaknya yang bermimpi bisa kerja di sebuah perusahaan terbesar di kota mereka.

Kembali ke cerita pertama, Bebi pun berangkat ke interview sementara tari berdiri di depan rumah sampai Beby benar benar tidak terlihat lagi.

" kakak mu sudah pergi nak ?"

" ayah.. Sudah, kenapa ayah keluar "

" ayah pengen berjemur badan ayah terasa berat sekali"

" kenapa tidak panggil tari, tari bisa membantu ayah"

" tidak apa apa nak, kamu sudah banyak di susahkan ayah gak mau menyusahkan kamu lagi "

" ayah... Tari gak pernah merasa di susahkan oleh siapapun ayah tari senang bisa membantu ayah dan kakak"

Kata kata tari membuat ayah menangis,

" kenapa ayah menangis , tari salah ngomong ayah tari minta maaf "

" gak sayang gak, sama sekali gak salah, ayah lah yang salah sudah menyakiti tari seperti ini "

" ayah.. Jangan merasa bersalah terus ya "

" ayah pengen sekali ke makam nak, maukah tari mengantar ayah ke makam ?"

" makam ibu ayah ?, mau tari juga rindu sama ibu hampir sebulan tari tidak kesana "

" baiklah kita berangkat sekarang "

Merekapun berangkat menuju pemakaman, sesampai nya disana ayah menghampiri makam ibu berjalan dengan tongkat di tangannya yang membantu menopang tubuhnya .

Begitu melihat makam ibu seperti biasa tari menangis ia teringat perlakuan ibunya dahulu,

yang selalu membedakan dirinya dan kakaknya

" jangan ! itu punya kakak mu jangan di makan "

Ibu selalu berteriak setiap kali bela ingin mengambil ayam yang ibu goreng dan letakkan di atas meja makan

" bu, tari pengen makan ayam ibu satu aja"

" jangan itukan ada ikan buat kamu dan ayah makan itu saja "

tari terbayang perkataan ibu nya dahulu, tapi jauh di lubuk hati nya ia tau ibunya melakukan itu karena ibu menyayangi dia .

" ada apa nak ?"

" gak ada apa apa ayah, tari cuma terbayang sama ibu dulu "

" maafkan ibumu ya "

" pasti ayah tari selalu memaafkan dan mendoakan ibu,.kita sudah bisa pulang ayah ?"

Ayah Ruslan menggeleng kepalanya berjalan mendekati dua makam berdekatan di bawah pohon besar yang tidak jauh dari makam ibu.

" ayah mau kemana ?"

Setelah berdiri di sebelah makam ayah melihat tari yang masih berdiri di sebelah makam ibu, ayah perlahan melambaikan tangan nya

" sini "

tari pun berjalan menghampiri ayah

" ini makam siapa ayah ?"

ayah menarik nafas nya panjang dan menghelanya

" ini makam tio dan adikku Hani "

" adik ayah ? berarti paman dan bibi kami ayah ?"

"bukan "

" lantas siapa ayah ?"

" ini makam orangtua kandungmu nak"

" apa maksud ayah ! Tari gak tau maksud ayah apa "

Ayah menggenggam tangan tari dengan mata berkaca-kaca ia berkata

" sudah saat nya kamu tau nak usiamu sudah beranjak dewasa dan mungkin umurku juga sudah tidak lama lagi, 22 tahun lalu kedua orangtuamu mengalami kecelakaan di jalan saat itu usiamu masih 2 bulan, ibu dan ayah mu meninggal di tempat kecelakaan, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya ayah mu menitipkan tari untuk ayah jaga dan meminta ayah menyembunyikan ini sebelum kamu dewasa, ayah pun memutuskan untuk menyembunyikan ini dari tari sampai menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan nya "

"ya Allah" tubuh dan kaki tari lemas mendengar perkataan ayahnya yang sudah berpuluh tahun ia anggap sebagai ayah kandung nya ternyata pamannya

Tari tersungkur ketanah menangis di atas pusara ibunya dan ayahnya ia berteriak

" ayah ... Ibu.... !!!"

Memang menyakitkan hati, kehilangan orangtua orang yang di sayangi apalagi sama sekali tidak mengenal wajah Meraka.

Ia tidak menyalah kan pamannya karena sudah menyembunyikan latar belakang nya tapi ia malah bersyukur memiliki paman yang menyayangi keponakan seperti anak sendiri.

setelah mengetahui latar belakang tari, tari tetap menyayangi paman seperti dulu, ia tetap menganggap paman itu ayahnya.

" tari sudah tau orangtua tari kenapa masih panggil ayah ?" ucap paman yang ingin menguji tari

" apapun yang terjadi tari hanya tau kalau lelaki di hadapan tari ini ayah tari bukan paman tari beliau menyayangi tari seperti anak beliau sendiri "

Paman menangis sejadi jadinya.mendengar jawaban tari ketakutan yang ia takutkan selama ini kalau Tari tau tari akan meninggalkan nya ternyata di patahkan dengan kenyataan kalau gadis itu benar benar malaikat yang tuhan kirim untuk nya. Mereka sepakat untuk menyembunyikan latar belakang tari .

Insiden pertama kali bertemu

Seperti biasa tari menjual susu segar keliling komplek perumahan orang kaya.

Tiba tiba nasib sial menimpa dirinya,

Hari ini fokus nya sedikit berkurang ia kurang konsentrasi karena kejadian kemarin.

ia masih terbayang perkataan pamannya, sampai terjadilah " buyaaaarrrrrr" sepeda yang ia tumpangi menabrak mobil yang terparkir di depan rumah orang kaya Seketika susu di keranjang sepeda berhamburan

mobil yang di tabrak penyok .

Keluarlah pemilik mobil dari dalam rumah

" Aduuuuh ... Sakit... Ya Allah sakit banget "

tari meringis kesakitan

" astaga Suara apa itu "

begitu melihat mobil nya rusak, pria itu mengepal tangannya penuh emosi ia menghampiri tari yang masih tergeletak kesakitan

" hei!!" pria itu menarik tangan tari sekencang kencangnya

" awww sakit " tari kembali berteriak karena luka nya Karena jatuh di tekan kuat oleh pria itu

" bisa bisa nya mobil Segede ini kamu tabrak di siang bolong begini punya mata apa gak sih "

" lepasin !" tari mendorong pria kekar itu dengan sekuat tenaga nya yang tersisa .

" aku minta maaf aku" belum selesai bicara tari langsung jatuh pingsan di depan pria dan di pria menahan nya dengan kedua tangannya

" waduh dia yang nabrak dia yang pingsan, jangan jangan alasan nih biar gak tanggung jawab, Wei bangun Wei..." ucap pria itu menepuk pipi tari berulang ulang

" tapi badan dia panas , apa dia demam ya ?"

" ada apa ardan , haaaa... ( kaget ) kasihan sekali dia lutut dan tangannya terluka "

" iya nek"

" bawa dia masuk kedalam rumah kita dia butuh pertolongan "

" tapi nek Ardan gak kenal dia "

" Ardan menolong orang tidak harus di kenali dulu ayo bawa nenek yakin dia anak baik baik"

Ardan peria tampan dan bertubuh kekar itu mengangkat tubuh tari dengan mudahnya .

Kemudian meletakkan tari di dalam kamarnya .

" nek kenapa harus d kamar Ardan sih , kan ada kamar pembantu kamar tamu kenapa harus di kamar Ardan"

" sudah jangan banyak tanya panggil dokter pribadi kita sekarang "

" Ardan mau cek mobil dulu nek "

" Agus "

" iya madam "

" panggil dokter sekarang "

" baik madam "

Agus pengawal pribadi Ardan sejak masih kecil, dan keluarga Agus sudah bekerja mengabdi di keluarga Ardan bertahun tahun lamanya.

Di kamar nenek terus memperhatikan wajah gadis malang itu, " kasihan dia wajahnya cantik penampilan nya juga sederhana aku yakin dia pasti anak baik baik " ucap nenek sambil memperhatikan wajah tari yang masih pingsan .

" Agus, nenek dimana ?"

" di kamar tuan muda, nyonya "

"kamu mau kemana ?"

" nenek minta saya telpon dokter "

" siapa yang sakit, Ardan anak saya sakit?"

" bukan nyonya"

"jadi siapa?"

" anu nyonya "

" haa.. kamu kebiasaan di tanya selalu anu"

Nyonya yang di panggil oleh Agus adalah ibu dari Ardan ratu di dalam rumah ini, wanita tegas dan berwibawa dia keturunan dari raja dan berdarah biru.

Ia wanita yang sudah dekat dengan orang yang baru ia kenal.

begitu melihat ada wanita asing di atas tempat tidur, nyonya marah

" mama , siapa wanita ini ?"

" huss! turun kan nada bicaramu Sukma"

" jawab Sukma dulu siapa wanita ini"

"kita bicara di luar saja "

" ibu selalu begitu semua orang di bawa kerumah yang ibu gak kenal juga ibu bawa kerumah "

" husssss!" nenek menutup mulut Sukma menantunya

" dia butuh bantuan wajar kita membantunya "

Tiba tiba dokter pun datang, langsung masuk ke dalam kamar di ikuti oleh Ardan dan Agus

" lihat dokter sudah datang,nanti saja kita bicara kan lagi " ucap nenek masuk kedalam kamar

" kalau bukan karena mama mertuaku pasti sudah aku bawa pindah dari rumah ini "

Di dalam ruangan dokter memeriksa kondisi tari yang masih pingsan,

" bagaimana kondisi nya dokter ?"

tanya nenek

" badannya panas sekali sudah melewati 40 Drajat madam, dan saya saran kan agar di beri cairan infus saja dan sudah saya suntik obat penurun panas "

" lakukan saja yang terbaik dokter "

" baik madam "

" sudah saya infus dan sudah saya kasih obat tidur kemungkinan pasien besok baru bangun madam biarkan dulu beliau istirahat untuk malam ini"

" gak bisa gitu dong nek, kalau dia tidur d kamar Ardan,Ardan tidur dimana "

" Ardan tidur di sofa untuk malam ini saja "

Sambung nenek

" nenek ,Ardan gak bisa tidur di sofa"

ucapnya menggertak neneknya

" belum di coba, coba aja dulu "

Tak ada yang bisa ia lakukan Ardan terpaksa menuruti perintah neneknya, selama semalaman ia tidur di sofa dan berulang kali terbangun karena mendengar tari mengigau menangis dan memanggil nama ayah dan ibunya .

" ada apa sebenarnya terjadi sama perempuan ini kenapa dari tadi aku dengar dia mengigau terus bahkan ia berulang kali memanggil nama ayah dan ibunya "

Esok harinya, tari terbangun dari celana matahari yang masuk dari celah gorden kamar .

" aku dimana ?"

" syukurlah kalau kamu udah sadar, itu tandanya kamu udah bisa pergi dan tinggalkan rumah ini"

"auuw" tari mengerang kesakitan

" apalagi sih , udah deh jangan sandiwara terus"

" gadis cantik sudah sadar " puji nenek

"Bibi masuk bawakan susu dan obatnya "

" baik madam "

" ayo di minum nak"

" gak usah nek , gak usah repot repot tari udah mendingan kok, tari mau pamit pulang aja "

" biar di antar sama cucu nenek , Ardan antar dia pulang "

" apaan sih nek, nenek kan tau mobil ardan masuk bengkel rusak parah karena di tabrak dia "

" naik mobil nenek "

Ardan melototi Tari, tak bisa menolak perintah nenek Ardan akhirnya mengantar tari pulang kerumahnya.

" ayo naik"

Tari berusaha naik ke dalam mobil , berulang kali ia gagal masuk ke dalam karena kakinya masih susah buat digerakkan

sementara Ardan sudah duduk di dalam mobil, ia memperhatikan tari dari kaca spion kiri mobilnya

" kenapa tuhan harus di pertemukan dengan wanita seperti ini , argh"

Ardan mengerang gemas di dalam mobil

" kamu ngapain ?"

baru selesai bicara tiba tiba saja tari terjatuh dan untung saja di tangkap oleh Ardan

keduanya saling bertatapan dengan jarak yang benar benar dekat.

" ternyata kalau dari dekat dia cantik" kata Ardan di dalam hatinya terpana melihat kecantikan tari yang sederhana.

" kamu alasan aja kan biar kamu bisa di peluk peluk"

" gak"

" udah naik usaha sendiri "

" aku gak bisa naik kaki aku masih sakit di gerakkan aku minta tolong bantu aku naik " ucap tari dengan wajah memelas nya

" arghh!!! wajah itu lagi "

tanpa berkata apa-apa Ardan langsung menggendong tari masuk kedalam mobil dan mengantarnya pulang .

" ini rumah kamu ?"

" iya makasih ya "

saat ingin turun tari lupa kalau kakinya sakit, niatnya pun terhenti

" apa lagi turun "

" aku gak bisa turun "

" aah... Nyusahin terus "

" maaf "

Ardan turun dari dalam mobilnya, menggendong tari sampai ke dalam rumah.

" udah turun aku ada ayah "

" udah gak papa dari pada kamu nyusahin aku terus"

" udah ih "

" assalamualaikum "

" walaikumsalam" ayah pun keluar bersama Bebi

melihat tari di gendong pria yang tidak di kenal wajah ayah berubah di tambah lagi tari tidak pulang malam ini

" tuh lihat anak kesayangan ayah, udah berani pulang di antar laki laki pake di gendong lagi jangan jangan dia gak pulang karena open bo ayah, om om mana yang kamu goda tari"

" Bebi jaga bicara kamu"

" om, berani sekali dia bilang aku om" bisik Ardan

Tidak memperdulikan tuduhan Bebi,Ardan meletakan tubuh mungil Tati di atas kursi di depan rumah

" haaaa .. Ternyata tubuh mu kecil tapi berat sekali "

" makasih ya "

" tuh lihat ayah, mereka sama sekali tidak memperdulikan ayah "

Ardan menghampiri Bebi memperhatikan wajah Bebi dari ujung kaki dan rambutnya secara teliti, nafas Bebi seakan terhenti begitu melihat ketampanan wajah pria di hadapannya

"maaf pak, saya Ardan saya anak pemilik perumahan terbesar di kota ini, dan saya kesini bukan om om dan seperti di tuduhkan anak bapak ini, saya kesini mau mangantar anak bapak karena kemarin dia menabrak mobil saya sampai rusak dan dia pingsan usai menabrak mobil saya jadi terpaksa dia dirawat dirumah kami mohon maaf saya tidak mengabari keluarga nya karena semalaman dia pingsan dan tidak sadarkan diri lagi "

" astaghfirullah, terimakasih nak mohon maaf atas ucapan putri saya "

" yaaa... kamu, namamu Bebi Agnesia kan ?"

" iya kok kamu tau "

" kamu salah satu pelamar di perusahan saya kan "

" bapak CEO di perusahan itu "

" iya siapa nama anda tadi ?"

" maafkan saya pak saya gak ada maksud menuduh tadi saya takut adik saya ikut pergaulan bebas "

" temui saya besok saya mau bicara dengan anda "

kata Ardan kemudian pergi

" ayah... Ayah bantu aku ayah, dia pasti gak akan terima aku kerja di perusahan itu ayah, Bebi udah bermimpi kerja disana ayah ayah tolong bebi"

" hadapi saya dulu apapun hasilnya itu yang terbaik "

" ayah ... Bebi mohon ayah "

Bebi melihat tari yang masih duduk di teras

" dek bantu kakak, kamu Taukan rumahnya bantu kakak bicara sama CEO itu bantu kakak , kakak gak mau ini terjadi ini mimpi kakak sejak lama "

" Bebi buatkan minum untuk adikmu "

" baik ayah "

Hari pertama menjadi asisten pribadi

Pagi Hari sekali , setelah selesai sholat subuh tari berjalan berpegang dinding menuju dapur untuk memasak seperti biasa tiba tiba saja Bebi keluar dari dapur membawa makanan masakan nya di tangannya.

" selamat adek "

" kakak ngapain ?"

" ngapain lagi kalau gak habis masak"

" emang kakak bisa ?"

" mmm... Lihat di YouTube "

" kakak gak usah di paksa tari bisa kok ngelakuin nya sendiri "

" yaa.. Gak mungkin dong adik kakak kan lagi sakit gak mungkin masak ke dapur "

Ayah pun keluar dari dalam kamar

" ada apa ini ribut ribut ?"

" ayah adek kita makan yok aku udah masakin makanan buat kita "

Tari dan ayah saling bertatapan meragukan hasil masakan Bebi

"ayah duduk disini, dan adik ku duduk disini "

" makasih kak"

" iya dek "

" banyak sekali makanan nya Bebi"

" iya ayah, Bebi masakin buat ayah dan tari mari makan"

Ayah mulai makan di suapan pertama mata ayah terbelalak " gimana ayah enak kan masakan Bebi"

ayah menahan diri untuk menelan makanan di mulutnya

" ayah kenapa diam enakkan ayah ?"

" enak enak sekali ayah suka "

" yeah.... Adek ayo makan kenapa di liatin terus "

" iya kak "

" sejujurnya aku ragu dengan hasil masakan kak Bebi tapi aku gak mungkin gak makan kasihan dia udah report buat bangun pagi pagi demi masak buat aku dan ayah " kata tari di dalam hati .

Tiba tiba pintu rumah di ketuk " tok tok tok tok "

" biar Bebi yang buka "

Bebi membuka pintu rumah begitu melihat Ardan dan pengawalnya di depan rumah Bebi terdiam seribu bahasa.

" mana tari saya mau bicara "

" tari tari tari di dalam "

" Agus masuk bawa perempuan itu kehadapan saya"

" baik tuan "

Tari di gendong oleh pengawal Ardan dari dalam rumah , tari memberontak

" lepaskan aku ! lepaskan "

tari di letakkan di kursi depan rumah

" maaf pak, terpaksa putri bapak saya bawa lagi karena dia masih harus tanggung jawab perbuatan yang dia lakukan "

ayah menangis berlutut di kaki Ardan ayah kira tari akan di siksa oleh orang kaya itu .

" tolong jangan sakiti putri saya"

" tenang saja pak saya tidak akan menyakitinya dia cuma akan jadi pembantu di rumah saya bantu bantu saya jadi asisten pribadi saya "

" tapi pak " ucap Agus mengira dirinya akan di gantikan oleh tari

" tenang saja Agus kamu tetap dengan posisimu "

" lihatlah tuan keadaan putri saya dia masih sakit bagaimana mungkin dia melayani anda sementara putriku masih terluka "

" tenang saja pak saya akan sembuhkan dia, akan saya beri kan pengobatan terbaik untuk putri bapak"

" baiklah pak saya titip putri saya "

" yaa... Agus bawa dia masuk kedalam mobil "

" tunggu !" tari berteriak

" saya mau bicara sama ayah "

" silahkan "

" ayah, jaga diri bapak ya tari pasti pulang begitu utang kerusakan itu lunas " ucap tari menangis sambil memeluk ayahnya

" jaga dirimu baik baik nak ayah akan datang menjemput mu"

" iya ayah "

" kakak tari titip ayah jaga ayah baik baik " tari dan Bebi saling berpelukan saat berpelukan Bebi berbisik

" bantu aku buat bicara ke CEO itu "

tidak menjawab tari menganggukkan kepalanya

Merekapun pergi tari di bawa kerumah itu lagi .

Taripun berpamitan ke ayah dan kakak nya akan pergi ke kota untuk bekerja dan janji akan kembali kalau hutang nya sudah lunas dan ia akan kembali menjaga ayah untuk berkumpul di rumah mereka lagi .

tari pun di bawa dengan mobil mewah itu perlahan hilang dan tak terlihat oleh mata

Air mata ayah baru menetes dan berkata " jaga anak ku di saat penjagaan ku tidak bisa menjaga nya ya Allah "

" kenapa ayah menangis ?, kan masih ada Bebi "

" ayah hanya kasihan melihat adikmu kenapa dia selalu menderita "

" itu karena ulahnya ayah kenapa dia tidak bekerja hati hati sembrono "

" tolong ambilkan ayah obat dan buatkan ayah jamu seperti yang tari buatkan "

" ayah.. Bebi mana tau cara membuat jamu ayah itukan pekerjaan tari "

" ,tari sudah pergi ke kota cuma kamu yang ada disini jadi siapa lagi yang buatkan ayah jamu kalau bukan kamu "

" Bebi gak bisa ayah "

" belajarlah Bebi usiamu lebih tua dari tari tapi semua kau tidak bisa "

ucap ayah , Bebi pun merasa kesal sejak kecil ayahnya selalu membandingkan bandingkan dirinya dengan tari yang serba bisa .

Ayah lebih menyayangi tari dari pada dirinya itulah sebabnya ia sering menyakiti tari untuk melepaskan kekesalan nya

Di perjalanan tari hanya diam saja

" kenapa diam saja, kamu gak takut saya jual?"

" gak tadi kamu udah janji sama ayah buat jaga aku"

" bagaimana kalau aku mengingkari janjiku "

" itu terserah kamu "

" kamu gak mau tau apa tugas mu ?"

" nanti aku juga tau "

Sesampainya dirumah, lagi lagi ibu keberatan melihat keberadaan tari datang bersama putranya

" dia lagi "

" ada apa sih ma"

" mama gak suka Ardan dekat dekat dengan perempuan itu Ardan tau sendiri dia sudah punya Laura gak lama lagi mereka akan tunangan papa"

" mama selalu mengatur kehidupan anak kita "

" ini demi kebaikan Ardan pa, Laura anak pengusaha kaya raya dan sepadan dengan kita "

" selalu harta yang menjadi tolak ukur mama dalam kehidupan, apa mama gak berkaca dari kisah almarhumah putri kita Sanita yang meninggal karena keegoisan mama "

" jangan pernah salahkan mama dalam kematian Sanita "

ucap mama lalu pergi, sementara nenek begitu melihat tari datang menghampiri nya lalu menyambut nya dengan senyuman seolah menyambut anggota keluarga mereka.

" selamat datang kembali nak "

" nenek " nenek memeluk tari

" nenek senang sekali akhirnya Ardan membawa mu kembali kerumah ini"

" gadis kecil " ucap nenek yang tidak tau nama tari

" nenek namanya tari "

" haaa... Nama yang cantik sekali, Ardan nenek mau bawa dia ke kamar nenek "

" nek dia belum tau tugas dia di sini apa "

" nanti aja , tari ikut nenek yok"

" iya nek "

"aku belum pernah melihat nenek sedekat itu dengan orang baru bahkan sama Laura pun nenek tidak seperti itu "

Nenek seolah tau tari gadis yang baik, ia membawa tari ke dalam kamarnya memberikan gelang yang dahulu ia pakai saat masih berusia seperti tari

" ini untuk mu"

" ini mahal nek"

" sini nenek pakaikan memang sedikit usang karena sudah lama, tapi gak papa ini gelang kesayangan nenek setiap melihat wajah polos mu nenek dulu waktu masih muda seperti kamu "

" tapi nek tari gak bisa terima ini "

" kenapa ? tari gak suka "

" tari suka nek tapi "

Belum selesai bicara nenek sudah melingkarkan gelang di tangan tari

" pakai ini jaga ya "

" makasih nek " tari meneteskan air matanya secara tidak sadar memeluk nenek

" maaf dek tari lancang "

" gak papa nak gak papa "

" sudah selesai ngobrol nya nek, Ardan mau bicara sama tari "

" sudah , Ardan bicara lemah lembut dengan gadis itu nenek mohon dia gadis baik "

" yaa nek "

" kamu ikut aku"

Ardan menarik tangan tari dan membawa nya ke kamar tamu

" ini kamar kamu, kamu akan tinggal di sini "

" begitu utang kerusakan mobil yang kamu lakukan lunas kamu boleh pergi dari rumah ini, dan kamu disini menjadi asisten pribadi aku dan ini jadwal kegiatan ku setiap hari pelajari itu "

Ardan menyodorkan kerja tebal di hadapan tari begitu tari membukanya gulungan kertas itu terjatuh dan terlihat banyak catatan

sontak tari tercengang mata nya melotot

" gak salah sebanyak ini"

" yaaa... pelajari malam ini semua "

" baiklah "

Ardan pun pergi menuju kamarnya.

" Ardan "

langkah kaki Ardan terhenti begitu mendengar suara ibunya

" mama "

" mama mau bicara "

mama membawa Ardan ke taman belakang yang tidak jauh dari ruang tamu kamar tari.

" kamu apa apaan sih, kenapa bawa perempuan itu kembali lagi "

" ma, dengerin penjelasan Ardan "

" mama gak mau dengan kedatangan dia merusak hubungan mu dengan Laura "

" ketakutan mama terlalu berlebihan, Ardan bawa dia kesini cuma buat bayar kerugian Ardan , Ardan gak mungkin jatuh cinta sama perempuan kampung seperti tari ma"

" mama pegang ucapan kamu Ardan , jangan kecewakan mama "

" iya ma "

Besok paginya,

Tari di datangi Agus ke kamar nya

" tok tok tok "

" yaaa sebentar"

" tari pakailah ini kata tuan muda "

ucap Agus menyodorkan pakaian hitam di tangannya ke hadapan tari

" baik terimakasih Agus "

" sama sama " Agus terdiam lama melihat wajah tari yang begitu cantik saat rambutnya terurai

" ada apa lagi Agus, Agus hallo Agus" ucap tari menepuk pundak Agus yang bengong

" gak ada apa apa , kata tuan muda segera pakai dan turun "

" gimana aku mau ganti kamu masih berdiri di sini"

" oh, iya maaf saya pergi "

" yaaa.."

10 menit kemudian , tari menghampiri Ardan yang masih menunggu tari memasangkan sepatu nya

" mana dia kenapa lama sekali "

" akan aku berikan dia hukuman kalau terlambat lagi"

Tari berdiri di sebelah pak Ardan, dan sepertinya dia tidak tau kalau pak Ardan sudah lama menunggunya

" kamu ngapain senyum senyum disitu, sini kamu!"

" baik pak ada apa pak ?"

" pasangkan sepatu saya sekarang "

" haa... Saya yang pasang ?"

" iyaa... Siapa lagi ayo pasang!"

" kamu gak baca agenda kegiatan saya tadi malam ya!"

tari menggeleng kan kepalanya

" kenapa kamu terus melanggar perintah saya "

" maaf tuan maaf "

" kring " ( suara pesan di handphone kerja Ardan)

" ambil handphone saya baca itu pesan apa"

Tangan tari gemetar apa yang harus ia lakukan sementara ia tidak bisa membaca .

" ayo baca !"

" maaf tuan biar saya aja yang baca " sambung Agus mengambil alih handphone tuan muda dari tangan tari

" hari ini ada meeting penting tuan "

" kenapa dia ketakutan setiap aku suruh baca apa yang sebenarnya terjadi pada gadis ini " ucap Ardan di dalam hatinya .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!